cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
ISSN : 14125285     EISSN : 26220792     DOI : 10.21831
Core Subject : Science,
Geomedia is a geography science journal published by the Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University. This journal has been published since 2002 and was introduced for online version in 2016. Geomedia is a biannually published journal, May and November. In each edition, the journal publishes research articles and scientific study articles which are equal to the research paper in the field of geography and its teaching. However, the research articles are preferabe to be published.
Arjuna Subject : -
Articles 190 Documents
EVALUASI TUTUPAN LAHAN SEBAGAI UPAYA MENGURANGI RESIKO BENCANALONGSOR DI KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA Sakinah Fathrunnadi Shalihati
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 13, No 1 (2015): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.439 KB) | DOI: 10.21831/gm.v13i1.4478

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kejadian bencana longsor yang terjadi di DesaSampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Propinsi Jawa Tengah tahunlalu tepatnya Bulan Desember 2014. Bencana longsor dapat dipicu oleh aktifitas manusiayang kurang tepat dalam pemanfaatan lahan. Bentuk pengaturan mengenai pemanfaatanlahan Kecamatan Karangkobar telah diatur dalam Rencana Tata Ruang KabupatenBanjarnegara Tahun 2011-2031. Untuk itu sangat diperlukan evaluasi terhadap tutupanlahan berbasis tata ruang dengan arahan pemanfaatan lahan semestinya, sebagai bentukpendekatan dalam evaluasi pemanfaatan ruang yang diharapkan segera dilakukanpenangan perencanaan dan aplikasi pemanfaatan lahan yang tepat dan berkelanjutan.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi tutupan lahan berbasis tataruang, distribusi arahan pemanfaatan lahan, evaluasi kesesuaian antara distribusi tutupanlahan berbasis tata ruang dengan arahan pemanfaatan lahan di Kecamatan Karangkobar.Metode penelitian menggunakan analisis data skunder. Unit analisisnya berupa desa-desadi Kecamatan Karangkobar. Teknik analisis kualitatif dengan bantuan software SistemInformasi Geografi (SIG) untuk analisis peta tutupan lahan berbasis tata ruang, petaarahan pemanfaatan lahan, peta evaluasi kesesuaian tutupan lahan berbasis tata ruangdengan arahan pemanfaatan lahan tiap desa di Kecamatan Karangkobar. Hasil Penelitianmenunjukkan bahwa dominasi tutupan lahan berbasis tata ruang desa-desa di KecamatanKarangkobar tidak sesuai dengan arahan pemanfaatan lahan sebesar 85,38%. Distribusitidak sesuai sepenuhnya pada luas wilayah Desa Ambal, Binangun, Jlegong, Karangkobar,Leksana, Slatri. Sedangkan Desa Purwadadi diketahui sesuai 7,15 hektar, tidak sesuai201,90 hektar, Desa Pasuruhan sesuai 85,09 hektar, tidak sesuai 452,83 hektar, DesaPawedan sesuai 96,59 hektar, tidak sesuai 374,02 hektar, Desa Pagerpelah sesuai 121,52hektar, tidak sesuai 338,59 hektar, Desa Sampang sesuai 79,73 hektar, tidak sesuai 220,53hektar, dan Desa Gumelar sesuai 194,25 hektar, tidak sesuai 125,31 hektar.Kata Kunci: Evaluasi, Tutupan Lahan, Tata Ruang, Arahan Pemanfaatan Lahan, ResikoBencana Longsor.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MEMBUAT PETA PENDUDUK DIGITAL (KASUS KECAMATAN TAWANGMANGGU) Sugiharyanto Sugiharyanto; Nurhadi Satya
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7042.903 KB) | DOI: 10.21831/gm.v4i2.19007

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuat model penyajian peta dalam bentuk digital yang dapat disimpan, diakses, diupdate dan dicetak secara masal. Penelitian ini merupakan penelitian yang merancang dan membuat model peta penduduk digital.Peta penduduk digital dapat dimanfaatkan untuk memantau perkembangan jumlah penduduk suatu kecamatan dan sebagai bahan acuan untuk melakukan kebijakan-kebijakan pengembangan wilayah. Peta Tentatif Rupa Bumi Indonesia shet Tawangmangu dan Poncol serta data monografi Kecamatan Tawangmanggu digunakan sebagai masukan yang terdiri dari informasi tentang jumlah penduduk dan jumlah penduduk usia sekolah. Kecamatan Tawangmangu terdiri dari sepuluh desa yang mempunyai potensi alam dan penduduk yang cukup tinggi sehingga memerlukan informasi yang diakses oleh banyak kalangan karena masih terbatasnya informasi dalam bentuk peta digital. Proses digital on screen dilakukan dengan perangkat lunak AutoCad Map 2000i untuk membuat layer administratif, jalan, sungai, dan permukiman, sedangkan editing, labeling, penghitungan koordinat astronomis dan pembangunan tipologi layer digunakan dengan perangkat lunak Arc View versi 3.5. Layout peta digital menggunakan perangkat lunak Arc View versi 3.3 dan pembuatan halaman muka menggunakan Microsoft Front Page XP yang berbasiskan Hypertext Markup Languange (HTML).Dan hasil perancangan pembuatan peta penduduk digital ini dapat dibuat tiga buah peta digital, yaitu: peta jumlah penduduk, peta jumlah penduduk menurut usia sekolah 13-18 tahun. Dalam penelitian ini peta digital sudah dapat diakses lewat browser internet karena sudah menggunakan protokol Hypertext Markup Languange pada halaman mukanya. Kata kunci : peta digital, digitasi layer, hypertext markup languange
URGENSI STUDI PERSEPSI RESIKO LINGKUNGAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH (Belajar dari Kasus di Kota Seoul) Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 7, No 2 (2009): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.934 KB) | DOI: 10.21831/gm.v7i2.19099

Abstract

Persepsi resiko (risk perception) merupakan aspek penting yang seringkali terlupakan dalam penyusunan dan implementasi pembangunan. Tulisan ini berusaha mengungkapkan urgensi persepsi resiko lingkungan masyarakat terhadap keberadaan suatu fasilitas dan bencana alam dan langkah-langkah studinya dalam perencanaan pembangunan wilayah, terutama dalam hal pembangunan fasilitas yang dilaksanakan oleh pemerintah berdasarkan kajian hasil penelitian Kwi-Gon Kim di Kota Seoul. Persepsi resiko dapat dipandang dan masuk dalam kajian geografi terutama dengan dengan sudut pandang ekologi. Tujuan studi persepsi resiko adalah membantu menganalisis resiko yang mungkin terjadi dan masukan dalam merumuskan pembuatan  kebijakan  dengan melakukan studi terhadap manusia dan bisofir. Bebagai disiplin ilmu seperti geografi, antropologi, psikologi mencoba mengkaji persepsi resiko dengan berbagai sudut pandang dan penekanan. Setiap wilayah/kota memiliki tingkat persepsi resiko yang berbeda. Faktor budaya, pandangan pribadi, pendidikan dan lingkungan dapat mempengaruhi persepsi resiko. Persepsi resiko ini penting untuk diketahui oleh para penentu kebijakan, karena tidak sedikit suatu pembangunan akan tidak mencapai manfaat yang diharapkan karena pengaruh persepsi resiko masyarakat. Penanganan masalah dampak bencana akibat keberadaan suatu fasilitas maupun bencana alam akan mengalami hambatan karena kekurangtepatan memahami persepsi resiko masyarakat terhadap lingkungan. Yogyakarta sebagai daerah yang mempunyai berbagai potensi bencana dapat menerapkan studi persepsi resiko dalam penanganan masalah bencana dan pembangunan kota. Persepsi resiko harus dipertimbangkan dalam pembuatan suatu keputusan pembangunan. Kata kunci: persepsi resiko, bencana, pembangunan wilayah
Recent delta evolution based on mollusk shell record on sediment in Delta Wulan, Demak, Indonesia M. Ngainul Malawani; Sunarto Sunarto; Tiara Handayani; Aldhila Gusta H. Yoga
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 2 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.888 KB) | DOI: 10.21831/gm.v16i2.25204

Abstract

Penelitian mengenai perubahan lingkungan saat ini menjadi salah satu isu hangat yang banyak diteliti oleh ahli-ahli lingkungan. Penelitian dengan tema-tema tersebut semakin berkembang setelah dicetuskan sejarah baru dalam evolusi bumi, yaitu Antrhopocene. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui perubahan lingkungan wilayah pesisir melalui kunci identifikasi cangkang moluska yang terkandung dalam sedimen. Lokasi penelitian yang diambil adalah Delta Wula. Delta Wulan di Demak adalah salah delta yang cukup besar di Pulau Jawa. Moluska yang diambil sebagai sampel adalah moluska yang terkandung dalam sedimen serta moluska yang berada dipermukaan endapan sedimen sebagai perciri akibat adanya proses banjir maupun arus pasang. Hasil identifikasi menemukan bahwa terdapat dua jenis moluska yang, yaitu moluska aor tawar dan moluska air asin yang ditemukan pada wilayah berbeda. Pada bagian percabangan sungai, ditemukan moluska berjenis clam dan snail yang memiliki penciri hidup di air tawar. Selanjutnya, pada wilayah yang lebih mendekati laut, ditemukan moluska tipe chiton, scallop, dan ammonite yang merupakan moluska air asin dengan tipe moving/vagrant. Hasil ini menunjukkan bahwa lokasi sampling 1 diprediksi terbentuk sejak dahulu (sebelum 1925) Pada lokasi sampling dua terdapat 2 telah terjadi perubahan dari ekosistem laut menjadi darat dan mulai stabil sejak tahun 1925-1946. Pada lokasi sampling 3 dominan ekosistem laut, namun pada tahun-tahun mendatang dapat diprediksi akan menjadi landsapce seperti pada lokasi sampling dua.
KAJIAN TINGKAT KERAWANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN BANTUL Eni Yuniastuti; Dyah Respati Suryo
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.796 KB) | DOI: 10.21831/gm.v11i1.3566

Abstract

Meningkatnya jumlah kasus penyakit DBD di Kecamatan Bantul pada tahun 2010, karena faktor pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, mobilitas penduduk yang cukup tinggi, semakin baiknya sarana transportasi, kurangnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat, dan tidak adanya kontrol vektor nyamuk yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui distribusi spasial penyakit DBD, (2) mengetahui seberapa besar tingkat kerawanan suatu wilayah terhadap terjangkitnya DBD, dan (3) untuk memetakan kerawanan wilayah terhadap terjangkitnya DBD dengan menggunakan data citra Penginderaan Jauh yaitu Citra IKONOS dan Sistem Informasi Geografi (SIG). Penelitian ini merupakan jenis penelitian survai. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah kepadatan penduduk, kepadatan permukiman, jarak terhadap sungai, jarak terhadap lokasi TPS, dan pola permukiman. Data utama dalam penelitian ini citra satelit IKONOS dan Peta RBI, data sekundernya meliputi data angka kejadian penyakit DBD, jumlah penduduk, luas wilayah, dan data lokasi TPS sampah di Kecamatan Bantul. Parameter yang diperoleh dari data utama yaitu kepadatan permukiman, jarak terhadap sungai, dan pola permukiman, sedangkan parameter yang diperoleh dari data sekunder meliputi kepadatan penduduk dan jarak terhadap lokasi TPS. Populasi dalam penelitian ini adalah semua unit lahan permukiman, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan survai lapangan. Teknik analisis data menggunakan analisis SIG yang meliputi analisis buffer, analisis skoring, dan analisis overlay. Hasil dari analisis data menghasilkan peta tingkat kerawanan yang menunjukkan bahwa di Kecamatan Bantul untuk kelas kerawanan agak rawan mempunyai luas 1513,366 (ha) dengan persentase 68,45%, untuk kelas kerawanan rawan mempunyai luas 515,743 (ha) dengan persentase 23,33%, dan untuk kelas kerawanan sangat rawan mempunyai luas 181,773 ha dengan persentase 8,22%. Berdasarkan kelima parameter yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan untuk Kecamatan Bantul didominasi dengan wilayah yang agak rawan terhadap penyakit DBD.Kata kunci: kerawanan, agihan DBD, informasi spasial
Hubungan Karakteristik Sosial Demografi dengan Pemberdayaan Wanita Usia Subur (WUS) Berstatus Kawin di DIY Nurul Khotimah; Hastuti Hastuti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 2 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.306 KB) | DOI: 10.21831/gm.v17i2.29663

Abstract

Pemberdayaan perempuan merupakan komponen kunci dalam pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada wanita usia subur (WUS) berstatus kawin di DIY dengan tujuan: (1) mengetahui karakteristik sosial demografi, (2) mengetahui kecenderungan pemberdayaan, dan (3) menganalisis hubungan karakteristik sosial demografi dengan pemberdayaan WUS. Sumber data penelitian adalah SDKI tahun 2017. Hasil penelitian: (1) karakteristik sosial demografi WUS berstatus kawin di DIY kebanyakan berumur 35 tahun dan berpendidikan tamat SLTA atau lebih. (2) kecenderungan pemberdayaan WUS adalahsebagian sebesar sedang bekerja dalam 12 bulan terakhir sebelum survei, tipe pendapatan dibayar, bentuk pembayaran sebagian besar berupa uang dan hanya sedikit dengan uang dan barang, kontrol atas pendapatan sebagian besar dari istri, dan partisipasi dalam berbagai pengambilan keputusan relatif tinggi antara lain untuk perawatan kesehatan wanita, kunjungan ke keluarga atau kerabat, pengeluaran besar rumah tangga, maupun ketiga keputusan tersebut. (3) hubungan karakteristik sosial demografi dengan pemberdayaan WUS menunjukkan ada hubungan antara umur dengan pekerjaan serta umur dengan kontrol atas pendapatan, namun tidak ada hubungan antara umur dengan pendapatan dan antara umur dengan partisipasi dalam pengambilan keputusan, selain itu diketahui ada hubungan antara pendidikan dengan kontrol atas pendapatan serta antara pendidikan dengan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
APLIKASICITRARESOLUSITINGGIUNTUKPENILAIANKONDISIMANGROVEDIBEBERAPANEGARA Bambang Syaeful Hadi
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 10, No 1 (2012): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.312 KB) | DOI: 10.21831/gm.v10i1.3606

Abstract

Mangrovesebagaiekosistempentingkeberadaannyamakinterancamolehberbagaiaktivitasmanusiayangmengatasnamakanpembangunan,pemenuhankebutuhanlahandankayuyangmakintinggi,danminimnyapengelolaanmangrovekarenaterbatasnyabasisdatadanpetamangrove.Penelitian-penelitianterhadapmangroveyangdilakukanolehbeberapaahlidanpemerhatidenganmenggunakanteknikpenginderaanjauh,terutamadenganmenggunakancitrasatelitresolusitinggiQuickbirddanIkonosbertujuanuntukmemetakanmangrovedenganberbagaispesiesnya,memonitordanmenilaikondisi,danmerumuskanalternatifpengelolaanya.MetodeyangdigunakanolehbeberapapenelitiadalahinterpretasicitraQuickbirddanIkonosbaiksecaravisualmaupundigital.Padaumumnyametodepengumpulandatamenggabungkankerjalapangandenganinterpretasicitra.BeberapapenelitimenggunakanalatbantuAccuParuntukmemperolehnilaiLAIyangdigunakanuntukmengembangkanmodelstatistikregresidenganmelbatkannilaiNDVI.Hasil-hasilpenelitianmenunjukkanbahwateknikpenginderaanjauhkhususnyadengancitraresolusitinggiQuickbirddanIkonosdibeberapanegarasangatfektifuntukpengenalanspesiesmangrove,memetakannya,mengenalidanmengukurbiofisiknya,dankondisikesehatannya.Klasifikasihutanmangrovedapatdibuatsecaracepatdenganakurasiyangdapatdipertanggungjawabkan.Bantuanceklapangandananalisisstatistik(regeresi)dapatmengungkaphubunganyangeratantaraLAI,NDVIdengankarakteristikmangrovedilapangan.Katakunci:quickbird,NDVI,pemetaan,mangrove
KELAYAKAN WILAYAH PERBUKITAN JIWO SEBAGAI LABORATORIUM ALAM UNTUK PRAKTIK KERJA LAPANGAN GEOGRAFI FISIK MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI Sugiharyanto Sugiharyanto
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 1 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.947 KB) | DOI: 10.21831/gm.v5i1.14198

Abstract

Untuk mencapai kualitas pendidikan geografi sesuai harapan, maka implementasi kurikulum secara optimal perlu dilakukan. Tulisan ini berusaha membahas tingkat kelayakan wilayah Perbukitan Jiwo sebagai laboratorium alam untuk kepentingan pelaksanaan mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) Geografi Fisik.  Wilayah yang digeneralisasikan dalam penelitian ini adalah wilayah Bayat dari sekitar Waduk Rowo Jombor hingga Perbukitan Jiwo. Populasi penelitian ini adalah bukit-bukit yang ada di seluruh wilayah perbukitan Jiwo wilayah barat dan wilayah perbukitan Jiwo timur. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling wilayah. Dari sejumlah bukit yang ada di masing-masing wilayah tersebut diambil sebagian bukit secara proporsional dan acak. Jumlah bukit yang diambil sebagai sampel adalah perbukitan Jiwo barat sebanyak tiga sampel sedangkan perbukitan Jiwo timur sebanyak dua bukit. Penelitian ini dikerjakan dengan cara menjelajah dipandu dengan menggunakan peta topografi, peta geologi, peta geomorfologi, dan peta tanah. Metode pengumpulan dilakukan dengan observasi dan studi kepustakaan. Alat  yang digunakan adalah Check list, Kompas Geologi, Altimeter, Abney level, meteran, soil test kid.. Metode analisis data adalah Deskriptif Kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Daerah penelitian hanya layak dijadikan laboratorium alam geografi fisik untuk sebagian aspek geografi fisik, khususnya geologi dan sebagian geomorfologi serta hidrologi saja; 2) Topografi yang kasar sangat baik untuk belajar pemetaan relief; dan 3) Adanya Rowo Jombor dan sistem aliran sungai, sangat baik sebagai contoh pemetaan hidrologi, studi limnologi, maupun potamologi. Kata kunci: kelayakan, laboratorium alam, PKL, Geografi Fisik
PENENTUAN TINGKAT KERENTANAN WILAYAH TERHADAP PERKEMBANGAN PERKEMBANGBIAKAN NYAMUK AEDES AEGYPTI DAN AEDES ALBOPICTUS DENGAN PENGINDRAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Dyah Respati Suryo Sumunar
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8332.234 KB) | DOI: 10.21831/gm.v6i2.15411

Abstract

Abstrak             Timbulnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sangat terkait dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan karena nyamuk pembawa atau kesehatan dan kebersihan lingkungan karena nyamuk pembawa atau penyebar penyakit tersebut, yakni nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus hidup dan berkembang biak di sekitar lingkungan kita. Berbagai cara telah dilakukan untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk tersebut, namun hasilnya belum optimal. Analisis spasial merupakan bagian dari pengelolaan (manajemen) penyakit berbasis wilayah, yakni analisis dan uraian tentnag data penyakit secara geografis berkenaan kependudukan, persebaran, lingkungan, perilaku sosial, ekonomi, kasus kejadian penyakit, dan hubungan antar variabel tersebut. Utuk mendeteksi lingkungan rentan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi pengindraan jauh (remote sensing). Citra pengindraan jauh berupa foto udara mampu menyajikan kenampakan permukaan bumi sesuai dengan kenampakan sebenarnya di lapangan dan data sekunder yang kemudian diolah dan dianalisis dengan metode skoring dan overlay dengan sistem infrmasi geografis. Pengindraan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat membantu menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Hasil uji silang menunjukkan bahwa faktor kualitas fisik lingkungan yang digunakan sebagai pendekatan untuk menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus cukup berpengaruh terhadap kemungkinan terjangkitnya penyakit  DBD, selain faktor fisik, kondisi sosial, dan perilaku masyarakat. Kata Kunci : Pengindraan Jauh, SIG, Demam Berdarah Dengue, Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes albopictus
ANALISIS RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG MERAPI DI KECAMATAN DUKUN KABUPATEN MAGELANG Andika Surya Ardi; Dyah Respati Suryo Sumunar
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1476.412 KB) | DOI: 10.21831/gm.v15i1.16243

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui: (1) Tingkat risiko bencana erupsi Gunung Merapi,(2) Sebaran risiko bencana erupsi Gunung Merapi; di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wilayah Kecamatan Dukun. Sampel diambil menggunakan metode area sampling berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah skoring, overlay, dan penafsiran deskriptif.Hasil penelitian: (1) Tingkat risiko bencana erupsi dapat dibagi menjadi: Sedang, rendah, dan sangat rendah. Semakin tinggi tingkat risiko bencana maka potensi kerugian akibat terjadinya bencana erupsi Gunung Merapi semakin besar. (2) Risiko bencana erupsi terdapat diseluruh wilayah. Sebaran tingkat risiko sedang mendominasi sebagian wilayah Desa Sengi dan Desa Kalibening. Sebaran tingkat rendah mendominasi sebagian besar wilayah Desa Ketunggeng, Desa Banyubiru, Desa Ngadipuro, Desa Wates dan Desa Banyudono. Sebaran tingkat sangat rendah berada di Desa Sewukan, Desa Mangunsoko, Desa Dukun, Desa Kalibening, Desa Sumber, Desa Paten, Desa Krinjing, Desa Sengi dan Desa Ngargomulyo. Kata Kunci: Risiko Bencana, Gunung Merapi, Kecamatan Dukun

Page 3 of 19 | Total Record : 190


Filter by Year

2006 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 1 (2023): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 20, No 2 (2022): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 20, No 1 (2022): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 2 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 19, No 1 (2021): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 18, No 2 (2020): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 18, No 1 (2020): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 2 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 17, No 1 (2019): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 2 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 16, No 1 (2018): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 2 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 2 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 1 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 13, No 1 (2015): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 2 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 11, No 1 (2013): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 10, No 1 (2012): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 7, No 2 (2009): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 6, No 2 (2008): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 2 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 5, No 1 (2007): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 4, No 2 (2006): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian More Issue