cover
Contact Name
Wildan Insan Fauzi
Contact Email
wildaninsanfauzi@upi.edu
Phone
+6285221045707
Journal Mail Official
factum@upi.edu
Editorial Address
Laboratorium Pendidikan Sejarah FPIPS UPI, Gedung Numan Sumantri, Lantai IV sayap utara Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Factum: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah
ISSN : 23029889     EISSN : 2615515X     DOI : https://doi.org/10.17509/factum.v12i1
Factum: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah promotes research in the broad field of history and Education with particular respect to Indonesia, but not limited to authorship or topical coverage within the region. Contributions are expected from historian, educator, teacher, senior researchers, project managers, research administrators and PhD students at advanced stages of their research, representing both public organizations and private industry. Equally, the journal if intended for scholars and students, reseachers working at research organizations and government agencies, and also for enterprises undertaking applied R&D to lead innovations. The editorial contents and elements that comprise the journal include: Theoretical articles Empirical studies Practice-oriented papers Case studies Review of papers, books, and resources. As far as the criteria for evaluating and accepting submissions is concerned, a rigorous review process will be used. Submitted papers will, prior to the formal review, be screened so as to ensure their suitability and adequacy to the journal. In addition, an initial quality control will be performed, so as to ensure matters such as language, style of references and others, comply with the journal´s style. The below mentioned areas are just indicative. The editorial board also welcomes innovative articles that redefine any history and history education field. Learning History at school Learning History in college History education curriculum Historical material (local, national, and world history) History of education Historical material in social studies History Local history History of education
Articles 146 Documents
Membangun Karakter Ke-Indonesiaan Pancasila melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Era Global Terra Erlina
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2019): Historical Learning
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v8i2.21612

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. PKn sebagai pendidikan nilai moral memerlukan pendekatan yang humanistik dan tidak lagi indoktrinatif, sehingga mampu membangun warga negara demokratis menuju masyarakat yang beradab (civil society). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskriptif meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (1). observasi (2). wawancara, (3). Content analysis (Analisis Dokumen), (4). Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis portofolio mampu menumbuhkan sejumlah kompetensi kewarganegaraan secara utuh yakni anak bangsa dan warga negara Indonesia cerdas, partisipatif dan bertanggung jawab.
Model of History Education Laboratory Management Tarunasena Tarunasena; Ayi Budi Santosa; Iing Yulianti
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020): Model-Model Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v9i1.21693

Abstract

The background of this research is based on the importance of forming professionalhistory teacher candidates in accordance with the above mentioned expectations,the Department of Historical Education needs to empower and develop the HistoryLaboratory as a superior program. The History Education Laboratory is centered onthe field of science, a place of authority and academic integrity. The HistoryEducation Laboratory was formed in order to meet the needs of the department andthe development of academics. The main limitation of this research problem is"what is the model of Management of Historical Education Laboratory in HigherEducation from the Organization and Administration aspects? Qualitative researchmethods are research procedures that produce descriptive data in the form ofwritten or oral words from and observable behavior. The objective of the researcherto use a qualitative approach is to look for a complex and holistic description of thesubject matter studied in this regard regarding the management model of theHistorical Education laboratory in tertiary institutions.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Sejarah melalui Strategi Go To Your Post Siti Rohani; Yeni Kurniawati Sumantri
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020): Model-Model Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v9i1.22954

Abstract

This article is entitled “The application of Go To Your Post Learning Strategies to Improve Students Critical Thinking Ability in Learning History” (Classroom Action Research of grade XII IPS 1 in 15 Senior High School in Bandung)”. The main problem in this research is how to improve the critical thinking skills of grade XII IPS 1 Senior High School 15 Bandung student, by using the Go To Your Post strategy in history learning. The method used in this study is the Classroom Action Research (CAR) method. The procedure carried out in this class action research refers to the Kemmis and Mc. Taggart starts with planning, action, observation and reflection. The subject in this study is students from grade XII IPS 1 in 15 Senior High School in Bandung, while the instruments used in data collection techniques were observation, interviews, field notes and documentation studies. The results showed that learning history by applying the Go To Your Post strategy can elevate students’ critical thinking skills because students are faced with situations that encourage them toward problem-solving, through group discussions and class discussions. The implementation of this learning strategy can conditioning an active and critical learning.
Peranan Buya Hamka dalam Gerakan Pembaharuan Muhammadiyah Tahun 1925-1966 Tendy Choerul Kamal; Agus Mulyana
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2019): Historical Learning
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v8i2.22152

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai peranan seorang tokoh pembaharuan Islam Indonesia yaitu Buya Hamka di Muhammadiyah dalam rentan waktu tahun 1925 hingga 1966. Ketertarikan peneliti mengambil permasalahan ini karena ketika Muhammadiyah mengalami berbagai masalah, Buya Hamka hadir dengan segala upayanya agar Muhammadiyah tidak mengalami kemunduran. Begitu besar peranannya di Muhammadiyah, sehingga diantara keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain bahkan nama Buya Hamka dijadikan nama salah satu universitas di Jakarta. Lalu keteguhannya dalam berprinsip layak dijadikan contoh bagi kita sebagai penerus bangsa. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana peranan Buya Hamka di Muhammadiyah tahun 1925-1966. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dengan melakukan empat tahap peneltian yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi, serta  teknik pengumpulan datanya menggunakan studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, berbagai upaya dilakukan oleh Buya Hamka dalam mengembangkan Muhammadiyah diantaranya mendirikan serta menjadi pengajar di Kulliyatul Muballighin, tergabung dalam sebuah tim yang menentukan bagaimana status Muhammadiyah dalam Masyumi, menjadi anggota tim penyusunan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, dan ikut menyusun Kepribadian Muhammadiyah yang menjadi pegangan anggota Muhammadiyah yang ingin terjun kedalam dunia politik
Pengaruh Peran Museum Pendidikan Nasional (Mupenas) UPI sebagai Sumber Belajar terhadap Tingkat Berpikir Kronologis Pengunjung Masyithoh Nurul Haq; Erlina Wiyanarti
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2019): Historical Learning
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v8i2.22147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh peran Museum Pendidikan Nasional UPI, baik dalam hal edukasi maupun aspek pelayanan lainnya, terhadap kemampuan berpikir kronologis pengunjungnya atau tidak, terkhusus pada konten sejarah pendidikan nasional/Indonesia, lebih jauhnya ingin melihat apakah pengaruh itu positif ataukah negatif. Metode penelitian menggunakan studi korelasional. Data diperoleh melalui penyebaran angket dan tes. Responden adalah mahasiswa pendidikan sejarah UPI angkatan 2015 yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan uji korelasi Spearman dan uji regresi linear. Hasil menunjukkan terdapat hubungan positif namum sangat lemah antara peran Mupenas UPI sebagai sumber belajar dengan tingkat berpikir kronologis pengunjung yang diukur berdasarkan tingkat kemampuan membedakan masa lalu, sekarang, dan yang akan datang; tingkat kemampuan mengidentifikasi struktur temporal narasi sejarah; tingkat kemampuan menetapkan urutan narasi sejarah; tingkat kemampuan mengukur dan menghitung satuan waktu dalam sejarah; dan tingkat kemampuan menjelaskan perubahan dan kesinambungan waktu.
Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam dan Pendidikan Mar'ati Zarro; Yunani Yunani; Aulia Novemy Dhita
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020): Model-Model Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v9i1.21503

Abstract

Muhammadiyah is an Islamic movement with the Da’wah Amar Makruf Nahi Munkar, Islamic aqidah and based on the Qur’an and Sunnah. Muhammadiya was founded by K.H. A. Dahlan on Dzulhijjah November 18th 1912 AD in Yogyakarta. Muhammadiyah developed extensively. In just a few years, many branches Muhammadiyah established in Srandakan, Wonosari, Imogiri, and several other areas. Its development of Muhammadiyah got resistance from the Dutch East Indies. The establishment of Muhammadiyah education is based on theological motivation that a perfect degree of faith and devotion will be able to be achieved by the people if they have the knowledge depth. A sense of nationalism will develop if each individual citizen obeys the laws, then puts forward the obligations before claiming their rights. This can then be achieved if every citizen has a high discipline and love the motherland.
Project Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Imajinasi Siswa dalam Pembelajaran Sejarah Nurbaety Agustina Dewi Ratnasari; Murdiyah Winarti
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020): Model-Model Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v9i1.21008

Abstract

This research is motivated by the lack of students’ ability to express their opinions in detail. These indications seen from information processing only using single source and there is no further processing of resources, thus students less understanding of what they presenting. Some of the problems taken in this study, including: first, how to plan project-based learning, second, how to implement project-based learning, and third, how to reflect on the implementation of project-based learning. This study aims to improve students’ imagination ability in history learning. The research method used is a classroom action research method from Dave Ebbut, beginning with general ideas, reconnaissance (action before action), action plan, action 1, reconnaissance (monitoring after action), choice (changes or not), and next cycles. Aspects from the ability of students’ imagination are high curiosity, identifying facts from relevant sources, being able to express original ideas, being able to produce works, and explaining their work with confidence. The project developed was mind map, writing historical song lyrics, scrapbook, and news anchor presentations. The score of each indicator shows a significant increase in each cycle. This shows the success of implementing Project-Based Learning to improve students’ imagination abilities. Then the results of this study can be used as alternative recommendations for teachers, so students have good imagination ability and learn history more meaningful.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Imajinasi Sejarah Siswa melalui Model Edutainment Gilang Aji Pangestu; Yeni Kurniawati
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2019): Historical Learning
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v8i2.22153

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya imajinasi sejarah siswa dalam pembelajaran sejarah. Indikasi tersebut terlihat dari rendahnya siswa dalam bertanya, menjawab, memahami peristiwa sejarah dan membayangkan peristiwa sejarah. Berdasarkan keresahan tersebut, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan pembelajaran sejarah dengan menerapkan model edutainment. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan imajinasi sejarah siswa dalam pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang merujuk pada desain penelitian Kemmis and Mc. Taggart terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Sumber data dapat diperoleh dari siswa, guru, interaksi antara siswa dengan guru, tempat dan peristiwa di mana aktivitas pembelajaran berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan pada siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 6 Bandung dengan model edutainment dalam pembelajaran sejarah maka dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan model edutainment dapat meningkatkan kemampuan imajinasi sejarah siswa pada pembelajaran sejarah kelas XI SMA Negeri 6 Bandung. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan indikator yang telah dirumuskan, selain itu model ini dapat dijadikan suatu alternatif solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran sejarah yang ditemukan di kelas.
Peranan Raden Ajeng Sutartinah dalam Memperjuangkan Hak Pendidikan untuk Perempuan melalui Organisasi Wanita Tamansiswa Tahun 1922-1971 Ridha Laeli Insyarah; Leli Yulifar
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 8, No 2 (2019): Historical Learning
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v8i2.22148

Abstract

Latar belakang penelitian ini muncul sebagai ketertarikan penulis terhadap pergerakan perempuan khususnya tokoh perempuan Raden Ajeng Sutartinah yang namanya masih belum banyak didengar oleh masyarakat. Penelitian ini secara garis besar ingin menjawab pertanyaan “Bagaimanakah Peranan Raden Ajeng Sutartinah dalam Memperjuangkan Hak Pendidikan untuk Perempuan melalui Organisasi Wanita Tamansiswa tahun 1922-1971?”. Penulis melakukan kajian dengan menggunakan metode historis yang dibagi ke dalam tiga tahapan yaitu heuristik, kritik, dan historiografi. Pada tahap heuristik, data yang penulis kumpulkan didapat dari teknik studi literatur. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa Raden Ajeng Sutartinah merupakan tokoh perempuan keturunan bangsawan Paku Alaman, jiwa pejuang yang ada dalam dirinya didapat dari pembentukan jiwa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya dan dari keadaan masyarakat yang berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda pada waktu itu. Berbagai usahapun dilakukan oleh Raden Ajeng Sutartinah dalam memperjuangkan hak pendidikan terutama bagi perempuan mulai dari langkah awal membentuk organisasi Wanita Tamansiswa, sebagai pemrakarsa pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, usahanya melawan Ordonansi Sekolah Liar tahun 1932, hingga menjadi Pemimpin Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa dan organisasi Wanita Tamansiswa. Selama berjuang Raden Ajeng Sutartinah telah membawa hasil-hasil positif yang berhasil dia ciptakan bagi kaum perempuan, salah satunya adalah terselenggarakannya pembinaan pendidikan dan keterampilan kewanitaan kepada anggota organisasi dan anggota keluarga wanita Tamansiswa dan membuka yayasan Taman Pendidikan Dewanti di bawah naungan Badan Pusat Wanita Tamansiswa.
Pengembangan Sejarah Lokal sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah yang Kontekstual Erlina Wiyanarti; Nana Supriatna; Murdiyah Winarti
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 9, No 1 (2020): Model-Model Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v9i1.21666

Abstract

The history learning’s vision is the value that inculcation to students in order to form perfect character. However, in practice, history subject that included in the national curriculum limited to national aspects and teachers ability sometimes perceived to be less relevant to time demand. This article will discuss the potential of developing local history material as a contextual source of learning in addition to national history based on a descriptive study of the Community Service Program in 2019. Through literature study, we can conclude that (1) local history has strategic value as an alternative source of history learning (2) the use of local history as a source of contextual history learning can be integrated with national history learning (3) the lack of use of local history in learning in schools requires a structured effort to develop it optimally.

Page 1 of 15 | Total Record : 146