cover
Contact Name
Fidrayani
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
psga@uinjkt.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender
ISSN : 14122324     EISSN : 26557428     DOI : 10.15408/harkat
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender is published by the Center for Gender and Child Studies (Pusat Studi Gender dan Anak) LP2M, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. the journal has been issued two times a year. Harkat invites scholarly articles on gender and child studies from multiple disciplines and perspectives, including religion, education, psychology, law, social studies, etc.
Arjuna Subject : -
Articles 120 Documents
DINAMIKA PERAN PEREMPUAN : SEBUAH KAJIAN PERAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN PSIKOLOGI Ima Sri Rahmani
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2633.628 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10435

Abstract

Tulisan ini mencoba menelisik berbagai peran dan tanggung jawab yang harus dijalani seorang perempuan : sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja. Dua peran yang memiliki pola kerja dan bentuk tanggung jawab yang sangat berbeda. Karena perbedaan ini, tak jarang menimbulkan konflik yang berpengaruh pada produktifitas dan kinerja baik sebagai pekerja maupun sebagai ibu rumah tangga. Kondisi ini tentu sangat berpengaruh terhadap kesejateraan subjektif perempuan itu sendiri. Sebagai pisau analisis penulis menggunakan kajian perspektif islam dan psikologi guna memahami dinamika yang terjadi dan untuk mendapatkan jalan keluar yang tepat.
ORIENTASI MASA DEPAN DALAM PENGEMBANGAN PSIKO-ENTREPRENEURSHIP ANAK MELALUI LITERASI GENDER Mukhamad Hamid Samiaji
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2077.14 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7580

Abstract

Entrepreneurship merupakan langkah bijak dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Dewasa ini, kurangnya jiwa entrepreneur menjadikan Indonesia tidak dapat lepas dari tingginya angka kemiskinan. Apabila itu dibiarkan maka negeri ini tidak akan pernah bisa maju. Untuk itu, mengembangkan jiwa entrepreneur sangatlah diperlukan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan orangtua dalam membantu membangun jiwa entrepreneur pada anak adalah memberikan stimulasi pada anak sejak dini, yaitu melalui literasi gender. Literasi gender mendasarkan pada pemahaman yang menciptakan wacana dalam konteks kebebasan dan keadilan (gender) untuk menentukan pengalaman hidupnya. Dengan seperti itu kesejahteraan hidup akan terwujud. Hasil tulisan ini akan memberikan gagasan tentang bagaimana pengembangan psiko-entrepreneurship
Determinan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif oleh Ibu Pekerja sri purwanti
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (1), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2167.637 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v15i1.10426

Abstract

Abstrak:  ASI ekslusif sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu, dan  bayi. Namun sekarang, di  Indonesia  terjadi peningkatan jumlah ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) rata rata anak berusia 2 sampai 4 tahun yang mendapat ASI hanya sebesar  19,87%. Ada beberapa ibu yang tidak menyusui anaknya dikarenakan beberapa alasan misalnya karena harus segera bekerja.  Untuk mengetahui  determinan pemberian ASI eksklusif oleh ibu pekerja, maka dilakukan telaah terhadap naskah ataupun artikel ilmiah yang berkaitan dengan hal tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi determinan pemberian ASI eksklusif diantaranya, perubahan sosial budaya, faktor psikologis,  umur, sikap, dukungan pengasuh, ketersediaan fasilitas, dukungan lingkungan sekitar dan keluarga terdekat seperti  suami serta perusahaan yang mempekerjakannya. Diperlukan adanya kontribusi  penuh baik dari lingkungan keluarga, perusahaan, maupun pemerintah selaku penentu kebijakan untuk turut serta mengupayakan pemberian ASI eksklusif.
HUBUNGAN KESETARAAN GENDER DENGAN USAHA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN MENINGKATKAN KESEHATAN IBU Royhanun Athiyyah
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12 (2), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2461.572 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i2.7569

Abstract

Karya tulis ini dibuat dengan mengkaji ketercapaian target pembangunan milenium 2015 atau Millenium Development Goals 2015 (MDGs 2015). Pembahasan selanjutnya hanya dikhususkan pada tiga target yaitu target mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, serta meningkatkan kesehatan ibu. Karya tulis ini mengacu pada dua sumber utama yaitu laporan pencapaian tujuan pembangunan milenium di Indonesia 2014 dan pembangunan kesetaraan gender background study RPJMN III (2015-2019). Target mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan politik secara keseluruhan tercapai. Berdasarkan survei tahun 2014, empat indikator kesetaraan gender bidang pendidikan telah melampaui target MDGs 2015 yang seharusnya yaitu 100% (tidak ada ketimpangan pendidikan antara perempuan dan laki-laki). Hal tersebut mengindikasikan bahwa tujuan yang dilakukan menyebabkan ketimpangan pendidikan antara perempuan dan laki-laki dimana perempuan berada pada posisi yang lebih baik namun ketimpangan tersebut tidak terlalu besar. Ketercapaian yang luar biasa ini tidak diiringi ketercapaian target menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Laporan terakhir mengenai indikator angka kematian anak (tahun 2012) masih berstatus akan tercapai’ dan ‘perlu perhatian khusus’. Hal tersebut juga terjadi pada target meningkatkan kesehatan ibu. Hal ini menunjukkan bahwa angka kematian anak dan kesehatan ibu tidak banyak dipengaruhi oleh kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
PEMBANGUNAN DAN FEMINISASI TANAH DI INDONESIA (KAJIAN EKOFEMINISME GLOBAL) Mardian Sulistyati
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 14(2), 2018
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4310.84 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v14i2.12810

Abstract

Abstract. Until now, the development process in most Third World countries including Indonesia still places women as second-class citizens; while leaving a latent environmental crisis problem. This paper examines the influence of development practices through the face of mining corporations, and examines the experiences of the struggles of the people who are in the circle of power relations. The global ecofeminism approach of Vandana Shiva and Maria Mies is used as a linguistic nomenclature that helps explain each of the key words in concepts that have previously been tendered by the patriarchal power system. In the end, the value of ecofeminism as the ethics of life becomes a solutive choice to restore traditional and relational awareness that transcends the binary barriers of the human genitals, and transcends the boundaries of human egoism towards non-humans.Abstrak. Hingga kini, proses pembangunan di sebagian besar negara Dunia Ketiga termasuk Indonesia masih menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua; sekaligus menyisakan problem krisis lingkungan yang laten. Tulisan ini mengkaji pengaruh praktik pembangunanisme melalui wajah korporasi tambang, serta mengkaji pengalaman perjuangan masyarakat yang berada di dalam lingkar relasi kuasa tersebut. Pendekatan ekofeminisme global Vandana Shiva dan Maria Mies digunakan sebagai nomenklatur linguistik yang membantu memaparkan setiap kata kunci dalam konsep- konsep yang sebelumnya telah tergenderkan oleh sistem kuasa patriarki. Pada akhirnya, nilai ekofeminisme sebagai etika kehidupan menjadi pilihan solutif untuk mengembalikan kesadaran tradisional dan relasional yang melampaui sekat-sekat biner kelamin manusia, serta melampaui sekat egoisme manusia terhadap non-manusia. 
Partai Politik dan Keterwakilan Perempuan (Analisis Problematika Partai Politik dalam Memenuhi Keterwakilan Perempuan di DPRD) ana sabhana azmy; Isnaini Anis Farhah
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 14(1), 2018
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3073.171 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v14i1.10396

Abstract

Abstract.This research investigates the problems of political parties in meeting the quota of women’s representation in Parliament of Lebak Regency for the period 2014-2019. The objectives of this research are to know the importance of women’s representation and to analyze the barriers that caused difficulties for political parties to fulfill women’s representation in Parliament of Lebak Regency for the period 2014-2019. Method that used in this research is qualitative research with documentation and interview as the data collection technique. Theories used in this research are political party theories by Larry Diamond and women's representation by Anne Phillips and Nadezhda Shvedova. The research found two findings. First,  women’s representation in Parliament of Lebak Regency is strongly important.  Due to the presence of women in Parliament of Lebak Regency can bring women’s interests in politics. Second, the importance of women’s representation in Parliament of Lebak Regency is not supported by a quota of women’s representation in Parliament of Lebak Regency at which only 14%. There are three barriers that caused difficulties for political parties to fulfill women’s representation quota in Parliament of Lebak Regency for the period 2014-2019, namely political barriers, socio-economics barriers, and ideological and psychological barriers.  Abstrak. Penelitian ini membahas tentang problematika partai politik dalam memenuhi kuota keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Lebak periode 2014-2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pentingnya representasi keterwakilan perempuan dan menganalisis kendala-kendala yang menyebabkan partai politik sulit memenuhi keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Lebak periode 2014-2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori partai politik dari Larry Diamond dan teori keterwakilan perempuan dari Anne Philips dan Nadezhda Svedova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, representasi keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Lebak sangat penting. Hal ini karena dengan hadirnya perempuan di DPRD Kabupaten Lebak dapat membawa kepentingan-kepentingan perempuan dalam politik. Kedua, pentingnya representasi perempuan di DPRD Kabupaten Lebak tidak didukung dengan kuota keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Lebak yakni hanya 14%. Ada tiga kendala yang menyebabkan partai politik sulit untuk memenuhi kuota keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Lebak periode 2014-2019 yaitu kendala politik, kendala sosio-ekonomi, serta kendala ideologis dan psikologis. 
GENDER DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI : Pemberdayaan Perempuan Pendidikan dan Keluarga Muhammad Aqibun Najih
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 13(1), 2017
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.673 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v13i1.7712

Abstract

Peran dan fungsi sosial antara perempuan dan laki-laki yang diciptakan oleh masyarakat sering menimbulkan ketidaksetaraan gender. Kemajuan teknologi yang tidak merata perlu penanganan khusus terutama terhadap pemberdayaan perempuan dengan memanfaatkan kemampuan talentanya untuk membangun jaringan dengan komunitas-komunitas sosialnya. Fenomena saat ini adalah penggunaan Teknologi Informasi (TI) dapat membantu perempuan di bidang ekonomi dengan perdagangan online. Sedangkan dalam bidang pendidikan ketidaksetaraan gender justru nampak pada pemilihan jurusan di sekolah lanjutan dan perguruan tinggi, dimana pemilihan jurusan pada perempuan dikaitkan dengan fungsi domestiknya. Dengan pengarahan terhadap anak yang tidak tepat dalam sistem keluarga, lebih banyak diakibatkan dari pola pendidikan yang diterapkan orang tua terhadap anak-anaknya yang masih berorientasi pada dogma-dogma patriarkis. Maka dengan konsep kesetaraan dan keadilan gender dapat dijelaskan secara lebih baik tentang permasalah-permasalahan yang ada dan juga dapat ditarik kesimpulan untuk menemukan solusi dan jalan keluar yang lebih bijak.
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DAN REGULASI DIRI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SANTRI Mia Apriani
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (2), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3922.033 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v11i2.10440

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial teman sebaya (emotional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity to provide nurturance) dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri baru di pondok pesantren. Subjek penelitian ini adalah santri kelas 1 MTs Pondok Pesantren Darus-Salam dan Darut-Taqwa yang berjumlah 196 orang santri, diambil dengan teknik non probability sampling. Uji validitas alat ukur menggunakan teknik confirmatory factor analysis (CFA), dan analisis data menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara dukungan sosial teman sebaya (emotional attachment, social integration, reassurance of worth, reliable alliance, guidance, opportunity to provide nurturance) dan regulasi diri terhadap penyesuaian diri santri baru di Pondok Pesantren sebesar 56.1%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada penyesuaian diri pada santri perempuan lebih baik daripada penyesuaian diri pada santri laki-laki.
KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DI NEGARA-NEGARA ARAB DAN ISLAM Deffi Syahfitri Ritonga
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender JURNAL HARKAT : MEDIA KOMUNIKASI GENDER, 11 (1), 2015
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4910.655 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v15i1.10431

Abstract

Di negara-negara Arab dan Islam, kasus kekerasan dalam rumah tangga belum menjadi perhatian utama, meskipun frekuensinya meningkat dari tahun ke tahun. Merujuk pada beberapa survei yang dilakukan di Mesir, Palestina, Israel, dan Tunisia menunjukkan satu dari tiga perempuan pernah dipukuli oleh suaminya. Ketidakpedulian terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga berasal dari budaya yang mempercayai bahwa kekerasan dalam wilayah domestik adalah urusan pribadi, dan biasanya kekerasan ini dibenarkan oleh masyarakat sebagai suatu bagian dari ajaran agama. Ayat al-Quran dijadikan sebagai tameng untuk membenarkan laki-laki yang memukul isterinya karena mengikuti perintah Allah. Justifikasi terhadap agama ditambah dengan pentingnya menjaga kehormatan keluarga, menjadikan pelaku, korban, polisi, dan dokter berkonspirasi untuk tetap diam daripada mengungkapkan kekerasan dan ketidaksetaraan gender terhadap perempuan. Meskipun al-Quran mengajarkan cara bersikap dan bergaul dalam suatu hubungan keluarga, akan tetapi kekerasan terhadap perempuan (isteri), mutilasi alat kelamin (sunat perempuan), pembunuhan perempuan demi kehormatan, lebih banyak merupakan hasil dari konstruksi kebudayaan daripada ajaran agama.
MEWUJUDKAN INDONESIA LAYAK ANAK DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) ANAK DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK CATHERINE HERMAWAN SALIM
Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender Jurnal Harkat : Media Komunikasi Gender, 12(1), 2016
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2597.215 KB) | DOI: 10.15408/harkat.v12i1.7576

Abstract

Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak. Hal ini merupakan komitmen Indonesia dalam menghormati dan memenuhi hak anak (HAM Anak) dan upaya meningkatkan kesejahteraan sosial anak. Komitmen ini tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan operasionalnya pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Untuk mentransformasikan hak anak ke dalam proses pembangunan, pemerintah mengembangkan kebijakan Kota Layak Anak. Menciptakan kebijakan yang ramah terhadap anak merupakan sebuah keniscayaan. Tanpa hal yang demikian, bangsa Indonesia akan kehilangan generasi penerus, pelangsung, dan penyempurnaan gagasan kemerdekaan bangsa. Namun peningkatan kasus kekerasan terhadap anak sungguh membuat semua prihatin. Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh 23 Juli merupakan momentum tepat untuk mengevaluasi kembali seberapa aman dan ramah kota-kota dibangun bagi anak anak. HAN sudah di peringati berulang kali. Namun, nasib anak Indonesia masih belum juga membaik dan belum terlindungi. Masih banyak kasus kekerasan mendera anak-anak. Pembangunan masih parsial dan segmentatif, belum ramah anak. Padahal, UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.

Page 4 of 12 | Total Record : 120