cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 1,768 Documents
USING SCRIPTED SONGS AS AN INNOVATIVE TEACHING STRATEGY FOR TEACHING ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS ., Kadek Kusumadewi; ., Dra.Ni Made Ratminingsih, MA; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3315

Abstract

Abstract Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lagu-lagu kreasi sebagai sebuah strategi mengajar yang inovatif terhadap kompetensi berbahasa Inggris anak-anak. Melalui tekhnik cluster-random sampling, dua kelompok di dalam populasi dipilih menjadi sample dari penelitian ini. SD Negeri 3 Sulahan sebagai kelompok eksperimen, sementara SD Negeri 3 Susut sebagai kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen, treatments yang diberikan adalah dengan menggunakan lagu-lagu kreasi. Dilain pihak, kelompok kontrol diajarkan dengan menggunakan strategi konvensional. Posttest diberikan kepada kedua kelompok saat pemberian treatments berakhir. Hasil dari posttest menunjukkan bahwa siswa di kelompok eksperimen mencapai hasil yang lebih baik dibadingkan dengan siswa di kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata dari kelompok eksperimen adalah 80.00 sedangkan nilai rata-rata dari kelompok kontrol adalah 72.00. Selain itu, hasil dari analisis dengan menggunakan t-test menunjukkan bahwa t-observed (to) adalah 5.456 pada derajat kebebasan 64. Nilai ini lebih besar dari t-critical value yaitu 1.9973 pada nilai alpha 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa alternative-hypothesis (Ha) diterima. Kesimpulannya, strategi mengajar dengan menggunakan lagu-lagu kreasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pebelajar anak-anak. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar kelompok eksperimen yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil dari penelitian ini memiliki implikasi terhadap pembelajaran Bahasa Inggris untuk pebelajar anak-anak (TEYL) khususnya dengan menggunakan strategi mengajar yang inovatif.Kata Kunci : Kata kunci : lagu kreasi, TEYL, kompetensi berbahasa Inggris Abstract This experimental study was aimed to investigate whether there was a significant effect of using scripted songs as an innovative teaching strategy toward the students’ English competence. Through cluster random sampling technique, two groups within the population were chosen to become the samples of the study. SD Negeri 3 Sulahan was regarded as the experimental group, while SD Negeri 3 Susut was selected as the control group. For the experimental group, the treatments were given by means of Scripted Songs strategy. On the contrary, the control group was taught by using Conventional Teaching strategy. By the end of the treatments, the posttests were administered to check the students’ English competence. The result shows that the students in experimental group obtained better achievement than the students in control group. It was proven by the mean score of experimental group which was 80.00 while the mean score of control group was 72.00. Moreover, the result of t-test analysis showed that the t-observed (to) was 5.456 at the degree of freedom 64. It was higher than the t-critical value that was 1.9973 at level significance 0.05. It indicated that the alternative hypothesis (Ha) was accepted. In conclusion, the Scripted Songs strategy gave a significant effect toward the young learners’ English competence. It could be noticed that the students who were taught by using this strategy had better performance than those in control group. These findings have an implication on TEYL particularly on using innovative teaching strategy. keyword : Keywords: Scripted Songs, TEYL, English Competence
AN ANALYSIS OF TOPICS AND SPEECH FEATURES IN THE ACTIVITY OF GOSSIPING BY FEMALE PARTICIPANTS IN INTERMEDIATE LEVEL OF SANTHI BUDAYA ART FOUNDATION NORTH BALI IN YEAR 2014/2015 ., I Gusti Made Gari Mahardika; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Dewa Ayu Eka Agustini, S.Pd., M.S.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembicaraan tentang fitur-fitur sosiolinguistik dan topik gosip yang digunakan oleh wanita dalam kehidupan sehari-hari. Objek dari penelitian ini adalah perempuan-perempuan yang tergabung dalam komunitas Santhi Budaya, umur 14-17 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain multiple-case yang memungkinkan peneliti untuk mengkaji fenomena dalam penelitian. Terdapat 13 percakapan yang dianalisis dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan: partisipan perempuan di Santhi Budaya menggunakan empat kategori gossip, yaitu: house-talk, scandal, bitching, dan chatting. Sementara itu, dari 10 fitur-fitur pembicaraan yang diajukan dalam penelitian ini, hanya lima yang muncul dalam data, diantaranya lexical hedges, intensifiers, tag question dan swear words. Semua topik itu muncul 21 kali dari 13 percakapan dan fitur-fitur pembicaraan muncul 99 kali. Dari hasil penelitian ini, dapat dikatakan jika partisipan dari percakapan ini cenderung mengganti topik dari satu ke yang lainnya ketika mereka bergosip.Kata Kunci : Fitur berbicara, gosip, topik, wanita This study aimed at analyzing speech in terms of sociolinguistic features and topics of gossiping which are usually shared by female participants in their daily conversations. The objects of this study were the female participants of Santhi Budaya, age 14-17 years in the intermediate level. This study used a qualitative approach and the design used multiple-case study which allowed the researcher to explore the phenomena under study. There were 13 conversations analyzed in this study. The findings showed that: The female participants of Santhi Budaya applied four categories of gossip, namely; house-talk, scandal, bitching and chatting. On the other side, from ten speech features proposed in this study, only five emerged in data. They are Lexical hedges, intensifiers, tag question, question intonation and swear words. All those topics emerged 21 times from 13 conversations and the speech features emerged 99 times. From these findings, it could be ascertained that the participants of the conversations occasionally tended to switch the topic from one to another while they were gossiping and more frequent a topic emerges in a conversation, the higher its chances of having various speech features.keyword : Female, Gossiping, Speech Features, Topics
THE DEVELOPMENT OF LINEAR INSTRUCTIONAL MULTIMEDIA IN QUESTIONING SKILL AND EXPLAINING SKILL FOR MICROTEACHING CLASS IN ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT UNDIKSHA ., Pande Putu Resita Wulan; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.; ., Kadek Sonia Piscayanti, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3317

Abstract

Kajian penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah multimedia pembelajaran linear yang membahas tentang keterampilan bertanya dan menjelaskan untuk kelas pengajaran mikro di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNDIKSHA dan menganalisis kualitas prototype yang dikembangkan. Penelitian ini menerapkan 5 langkah dalam penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dari Gall, Gall dan Borg (2003) oleh Sutopo (2009), antara lain: 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pembuatan prototype, 4) uji prototype pertama, dan 5) perbaikan prototype. Instrumen yang digunakan untuk menggali data adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), naskah pengajaran, dan kuisioner untuk ahli dan pengguna produk yang telah divalidasi. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, ditemukan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan berupa multimedia linear dalam bentuk video presentasi. Hasil kuantitatif analisis menyatakan kualitas video untuk keterampilan bertanya sebesar 82% sementara hasil untuk video keterampilan menjelaskan sebesar 88%. Angka-angka tersebut dikategorikan sebagai hasil yang sangat baik yang mana tidak diperlukannya revisi. Namun terdapat banyak komentar dan saran dalam analisis kualitatif dimana banyak kekurangan dalam bagian isi dan media. Maka dari itu, proses perbaikan dilakukan berdasarkan komentar dan saran yang diberikan oleh ahli dan pengguna. Walaupun terdapat beberapa revisi untuk prototype tersebut, multimedia pembelajaran ini dianggap sebagai video yang baik untuk digunakan daam kelas pengajaran mikro.Kata Kunci : multimedia pembelajaran, multimedia linear, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, video pembelajaran mikro. This research and development study was aimed at developing a linear instructional multimedia of questioning skill and explaining skill for microteaching class in English Education Department UNDIKSHA and analyze the quality of prototype have been developed. This study employed 5 steps in multimedia development which was adapted from Gall, Gall and Borg (2003) by Sutopo (2009), namely: 1) research and data collection, 2) planning, 3) creating prototype, 4) preliminary prototype testing and 5) upgrading prototype. The instrument used was lesson plan, validated teaching scenario and validated questionnaire for expert judges and users of the product. The data was analyzed through quantitative and qualitative analysis. In accordance to the need analysis, this study resulted in type of instructional multimedia to be developed which is linear multimedia in form of video presentation. Based on the quantitative analysis, the quality of microteaching video is 82% for questioning skill video and 88% for explaining skill. Those numbers are categorized as very good product where it does not need any revision. Indeed, qualitative analysis gained some suggestions and comments from the experts where there are some weaknesses in the area of content and media. Therefore, the upgrading process was decided to be done as the experts and users commented and suggested. Though there were some revisions for the prototype, the instructional multimedia was considered as a good video to be used in microteaching class. keyword : instructional multimedia, linear multimedia, questioning skill, explaining skill, microteaching video.
An Analysis of the Cohesive Devices Used by the Students of XI IA 1 at SMA Negeri 1 Melaya in Their Narrative Writings ., Ni Made Christina Wijaya; ., Drs. I Wayan Suarnajaya,MA., Ph.D.; ., Nyoman Karina Wedhanti, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis piranti kohesif yang digunakan oleh siswa kelas XI IA 1 di SMA Negeri 1 Melaya dalam tulisan naratif mereka. Studi ini juga meneliti frekuensi pemakaian pada setiap jenis piranti kohesif yang digunakan ,dan kesalahan yang dibuat oleh mereka . Ada tiga puluh tulisan naratif dari tiga puluh siswa yang dianalisis. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis dokumen . Ada 1.362 penggunaan piranti kohesif yang ditemukan dalam penelitian ini . Referensi adalah perangkat kohesif yang paling sering digunakan oleh siswa yang berjumlah 954 atau 70,04 %. Sementara itu, penggunaan substitusi merupakan yang terendah , yaitu , hanya dua kali atau 0,14 %. Penggunaan ellipsis adalah 34 kali atau 1,98 % . Penggunaan tertinggi kedua adalah penggunaan kata hubung dengan jumlah 370 atau 27.16 % . Jenis terakhir dari piranti kohesif yaitu kohesif leksikal digunakan 9 kali atau 0,66 % . Jumlah penggunaan yang benar dari piranti kohesif adalah 1.313 atau 96.40 % , dan jumlah piranti kohesif yang salah digunakan berjumlah 49 atau 3,60 %. Oleh karena itu, guru harus memperkenalkan dan menjelaskan penggunaan piranti kohesif , untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang penggunaan perangkat kohesif tersebut dalam tulisan mereka nantinya.Kata Kunci : piranti kohesif, tulisan naratif This study aimed at analyzing the cohesive devices used by the students of XI IA 1 at SMA Negeri 1 Melaya in their narrative writings. It also investigated the frequency of each type of cohesive devices used, and the errors made by them. There were thirty narrative writings analyzed from thirty students. The data gathered were qualitative and they were analyzed descriptively using document analysis technique. There were 1,362 uses of cohesive devices found in this study. References were the cohesive devices most frequently used by the students with 954 occurrences or 70.04 % from total frequency. Meanwhile, the occurrence of substitution was the lowest one, that is, it occurred only twice or 0.14% from total frequency. The occurrence of ellipsis was 34 times or 1.98 %. The second highest occurrences were the use of conjunction with 370 occurrences or 27.16 %. The last type of cohesive devices which was lexical cohesion was utilized 9 times or 0.66 %. The total number of the correct use of cohesive devices was 1,313 or 96.40%, and the number of cohesive devices erroneously used was 49 or 3.60% from total frequency. The errors that they made were considered as not demanded items. Thus, teachers should introduce and explain the uses of cohesive device, in order to improve the students’ understanding about the use of cohesive devices in writings.keyword : cohesive devices, narrative writings
USING SCRIPTED SONGS AS A TEACHING STRATEGY AND ITS EFFECT ON THE STUDENTS’ ENGLISH COMPETENCE ., Ni Ketut Ria Megawati; ., Dra.Ni Made Ratminingsih, MA; ., Dra. Luh Putu Artini, MA., Ph.D.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan lagu kreasi (scripted songs) sebagai strategi mengajar memiliki efek yang signifikan terhadap kompetensi berbahasa Inggris siswa. Penelitian ini berjenis eksperimental yang menggunakan Post-Test Only Control Group Design. Ada dua grup: eksperimental dan kontrol yang digunakan dalam penelitian ini. Grup eksperimental diajar dengan menggunakan lagu kreasi (scripted songs) dan grup kontrol diajar dengan menggunakan strategi mengajar konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas empat di SD Negeri 1,2,5 Banyuasri, Buleleng-Bali pada tahun akademik 2013/2014. Sampel dari penelitian ini adalah kelas IV A sebagai grup eksperimental dan kelas IV B sebagai grup kontrol yang ditentukan dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil posttest yang diberikan setelah perlakuan selesai.Hasil dari analisis deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata grup eksperimen adalah 79.76 dan nilai rata-rata dari grup kontrol adalah 71.68. Hal ini mengindikasikan bahwa grup eksperimen memiliki pencapaian yang lebih baik dari grup kontrol. Sementara itu, hasil dari analisis inferensial dengan menggunakan independent sample t-test menunjukkan bahwa nilai to adalah 3.287, yang lebih tinggi daripada nilai tcv pada 1.99 (level signifikansi 5%). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lagu kreasi (scripted songs) sebagai strategi mengajar mempunyai efek yang signifikan terhadap kompetensi berbahasa Inggris siswa. Kata Kunci : lagu kreasi, kompetensi berbahasa Inggris The current study aimed at investigating whether or not the use of scripted songs as teaching strategy had significant effect toward the students’ English competence. This study was an experimental research which used Post-Test Only Control Group Design. There were two groups: experimental and control group, in this study. The experimental group was taught by using scripted songs, and the control group was taught by using conventional teaching strategy. The population of this study was all the fourth grade students of SD Negeri 1, 2, 5 Banyuasri, Buleleng-Bali in the academic year 2013/2014. The samples of this study were class IV A as the experimental group and class IV B as the control group which were determined by using Cluster Random Sampling. The data of this study were obtained from the result of posttest after the treatments had been conducted. The result of descriptive statistic analysis shows that the mean score obtained by the experimental group was 79.76 and the mean score obtained by the control group was 71.68. This indicates that the experimental group achieved better than the control group. Meanwhile, the result of inferential statistic analysis through independent sample t-test shows that the value of to was 3.287, which was higher than the value of tcv at 1.99 (significance level 5%). Therefore, it can be concluded that the use of scripted songs as a teaching strategy had significant effect toward the students’ English competence.keyword : scripted songs, English competence
The Verb- Forming Affixation in Cempaga Dialect of Balinese: A Morphophonemic Analysis ., Ni Komang Yuli Arisma Dewi; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Drs.Gede Batan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis imbuhan pembentuk kata kerja yang mengalami perubahan secara morfofonemik pada dialek Bahasa Bali Cempaga. Penelitian ini merupakan analisis bahasa deskriptif. Enam narasumber di pilih berdasarkan kriteria tertentu. Alat-alat yang digunakan yaitu: peneliti, 2 daftar kata yaitu: Swadesh dan Northofer, dan daftar kalimat. Data di kumpulkan melalui rekaman percakapan, daftar kata, dan daftar kalimat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Awalan {N-} memiliki 4 anggota morpheme yaitu: ŋ-|, |ñ-|, |n-| dan |m-|. Pembentukan kata kerja yang melibatkan prefix {ma-} menghasilkan perubahan secara morfofonemik ketika ditambahkan dengan kata yang berawalan dengan /u/, /i/, and /e/.Pembentukan kata kerja yang melibatkan suffix {-aŋ} menghasilkan perubahan secara morfofonemik. Phoneme /h/ dilesapkan, sementara kombinasi dari // dan /ʌ/ menghasilkan phoneme /ɔ/. Pembentukan kata kerja yang melibatkan suffix {-a} menghasilkan perubahan secara morfofonemik. Suffix {-a} membentuk kata kerja ketika ditambahkan dengan kata yang berakhiran /t/, /r/, /s/, kata yang berakhiran dengan /ʌ/ berubah menjadi /ɔ/. Pembentukan kata kerja oleh awalan dibentuk dengan penambahan kata kerja dan kata benda pada dialek Bahasa Bali Cempaga, sedangkan pembentukan kata kerja oleh akhiran dibentuk dengan penambahan kata kerja, kata benda, dan kata sifat. Makna dari awalan ketika ditambahkan dengan kata dasar tertentu yaitu: 1).mengerjakan sesuatu dengan menggunakan alat, 2).Menyatakan sebuah perbuatan yang berhubungan dengan kata dasar. Makna dari akhiran ketika ditambahkan dengan kata dasar tertentu yaitu: 1).menyatakan sebuah perbuatan yang dilakukan untuk orang lain, 2).Meminta untuk merubah posisi seseorang dan benda yang berhubungan dengan kata dasar. Kata Kunci : Afiksasi, Morfofonemik, Imbuhan, Kata kerja. This study aimed at finding out the verb- forming affixation that involves morphophonemic changes in Cempaga Dialect of Balinese. This study was designed in a descriptive qualitative research. There were six informants chosen based on a set of criteria. The instruments used were the researcher, two word lists namely: Swadesh and Northofer, and sentence lists. The data collected through the record of conversation, word lists, and sentence lists. Prefix {N-} has four allomorphs namely: |ŋ-|, |ñ-|, |n-| and |m-|. The verb- forming process that involves the prefix {ma-} results in a morphophonemic change when it is added to the bases which have the initial vowels /u/, /i/, and /e/. The verb- forming process that involves the suffix {-aŋ} results the morphophonemic changes. Phoneme /h/ was omitted, meanwhile the combination between // and /ʌ/ results /ɔ/. Suffix {-a} forms a verb when it is added to the bases ended by /t/, /r/, /s/, /ʌ/ in the base is changed into /ɔ/. The verb- forming process that involves the prefixes is formed by adding verbs and nouns. The verb- forming process that involves the suffixes is formed by adding verbs, nouns, and adjective. The semantic contents of the prefixes when they are added to the particular bases are: 1). doing something with some tools, 2). stating an action that is related to the bases. The semantic contents of suffixes when they are added to the particular bases are: 1). Stating an action that is done for others, 2). Asking to move the position of someone and things which is related to the bases. keyword : Affixation, Morphophonemic process, Affixes, verb.
THE EFFECT OF DIARY WRITING TECHNIQUE TOWARD THE STUDENTS’ WRITING COMPETENCY ., I Made Ekki Pramana Supardi; ., Prof. Dr.I Nyoman Adi Jaya Putra, MA; ., I G A Lokita P Utami, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3321

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah implementasi teknik diary writing mempunyai efek yang signifikan terhadap kompetensi menulis siswa. Penelitian ini berjenis experimental yang menggunakan Posttest Only Control Group Design. Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP LAB UNDIKSHA Singaraja, Buleleng-Bali pada tahun akademik 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol yang ditentukan melalui Random Sampling Technique. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil dari posttest menulis yang dilaksanakan setelah perlakuanselesai dilakukan.Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif diperoleh hasil bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 84,19 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 76,11. Ini mengindikasikan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dalam menulis karena memperoleh nilai rata-rata yang lebih tinggi. Sementara, hasil dari analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa nilai to adalah 2,247, yang lebih tinggi daripada nilai tcv pada 2,00 (level signifikansi 5%). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa implementasi teknik diary writing mempunyai efek yang signifikan terhadap kompetensi menulis siswa. Kata Kunci : diary writing, kemampuan menulis siswa This study aimed to investigate whether the implementation of diary writing technique had significant effect toward the students’ writing competency. This study was an experimental research which used Posttest Only Control Group Design. In this study, the population was all the grade VIII students at SMP LAB UNDIKSHA Singaraja in the academic year 2013/2014. The samples of this study were class VIII-3 as the experimental group and class VIII-4 as the control group which were determined by using Random Sampling Technique. The data of this study were obtained from the result of writing posttest conducted after the treatments were finished. Based on the result of descriptive statistic analysis, it showed that the mean score of Experimental group was 84.19 and the mean score of control group was 76.11. This indicated that the experimental group performed better than the control group due to the higher mean score. Meanwhile, the result of inferential statistic analysis through independent sample t-test showed that the value of to was 2.247, which was higher than the value of tcv at 2.00 (significance level 5%). Thus, it can be concluded that the implementation of diary writing technique had the significant effect toward the students’ writing competency.keyword : diary writing, writing competency
COMMUNICATION STRATEGIES USED BY BILINGUAL CHILDREN OF INTERRACIAL MARRIAGE FAMILY (A CASE STUDY) ., Putu Setia Budi Erawan; ., Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi,MA; ., I Nyoman Pasek Hadi Saputra, S.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi yang digunakan oleh anak-anak dwi bahasa dari keluarga perkawinan campuran dalam melakukan interaksi dengan keluarga mereka di desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Subyek penelitian ini adalah dua anak dwi bahasa dari keluarga perkawinan campuran. Penyelidikan difokuskan pada jenis strategi komunikasi yang mereka gunakan dalam melakukan interaksi dengan keluarga mereka, strategi komunikasi yang paling sering mereka terapkan ketika mereka melakukan interaksi, dan alasan mereka dalam menggunakan strategi komunikasi. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dikombinasikan dengan analisis kualitatif dan kuantitatif di mana teknik triangulasi digunakan . Hasil analisis data menunjukkan bahwa anak-anak dwi bahasa menggunakan tujuh strategi komunikasi yang meliputi: topic avoidance, approximation, circumlocution, clarification request, paralanguage, menggunakan gambar atau objek untuk membantu menyampaikan pesan, dan berbicara perlahan. Strategi komunikasi yang paling sering digunakan oleh anak-anak bilingual adalah paralanguage. Ada tiga alasan utama mereka menggunakan strategi komunikasi, yang pertama adalah untuk membuat keluarga mereka mengerti apa yang ingin mereka sampaikan, kedua karena strategi komunikasi mudah dan alami, dan alasan terakhir karena strategi cepat untuk digunakan .Kata Kunci : strategi komunikasi, anak-anak dari keluarga perkawinan campuran This study aimed at describing the communication strategies used by bilingual children of interracial marriage family in doing interaction with their family at Singapadu village, Sukawati distric, Gianyar regency, Bali province. The subjects of this study were two bilingual children of interracial marriage family. The investigation focused on the types of communication strategies that they used in doing interaction with their family, the most frequently communication strategy that they applied when they were doing the interaction, and their reasons in using the communication strategies. This research was a case study which combined qualitative and quantitative analysis in which a triangulation technique was used. The results of the data analysis show that the bilingual children used seven communication strategies which included: topic avoidance, approximation, circumlocution, clarification request, paralanguage, using pictures or objects to help conveying message, and speaking slowly. The most frequently used communication strategy used by the bilingual children was paralanguage. There were three main reasons that they stated in using the strategies, the first to make the family understand of what they expected, the second because the strategies were easy and natural, and the last reason because the strategies were quick to be used. keyword : communication strategies, children of interracial marriage family
THE EFFECT OF CLUSTERING TECHNIQUE UPON THE 8TH GRADE STUDENTS' ACHIEVEMENT IN WRITING AT SMP NEGERI 3 KUBUTAMBAHAN IN ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 ., I Dewa Ketut Suputra; ., Prof. Dr. Anak Agung Istri Ngr. Marha; ., Ni LP. Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3323

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan teknik Clustering terhadap prestasi menulis siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling acak untuk memilih dua kelas dengan mengacu pada hasil uji normalitas dan hogenitas varian. Model penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Design. Instrument yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes menulis dan rubrik penilaian. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan statistical deskriptif analisis dan statistic inferensial. Nilai rata-rata siswa pada grup belajar dengan teknik Clustering adalah 63.62 yang mana lebih besar dari nilai rata-rata grup convensional (56.50). Berdasarkan hasil dari uji hipotesis, nilai dari to (t observe) adalah 2.468 lebih besar dari nilai tcv (t critical value) yaitu 1.6706 (α = 0.05). Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik Clustering terhadap prestasi siswa SMP Negeri 3 Kubutambahan dalam menulis.Kata Kunci : Menulis, Prestasi menulis siswa, Teknik Clustering This study was an experimental research which focused on examining whether there is a significant effect of clustering technique upon students’ achievement in writing. In this research, random sampling technique was used to choose the sample from population in which two classes were selected by concerning the normality and homogeneity of variance test. The research design is post test only control group design. The instrument which was used to gain the data in this research is writing achievement test and analytical scoring rubric. The data were analyzed by using descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. The average score of the group learning through clustering technique was 63.62 which is higher than the average score of the conventional group (56.50). Based on the result of hypothesis testing, it was found that the value of t observed (to) was 2.468 in which was higher than t critical value (tcv) was 1.6706 (α = 0.05). It can be concluded that there is significant effect of clustering technique upon the students’ achievement in writing at 8th grade students of SMP Negeri 3 Kubutambahan.keyword : Clustering technique, Writing, Writing Achievement
An Analysis of Indonesian-English Code Mixing Used in Gaul Tabloid ., Ni Putu Risma Listyariani; ., Prof. Dr.I Ketut Seken,MA; ., Drs. Asril Marjohan,MA
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris undiksha Vol 1, No 1 (2013): May
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v1i1.3324

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis-jenis code mixing yang digunakan pada tabloid Gaul berdasarkan teori Ho (2007) dan Kannaovakun (2003), faktor-faktor penyebab penggunaan code mixing di artikel dan apakah penggunaan code mixing tersebut dapat dimengerti oleh pembaca atau tidak. Pengumpulan data dilakukan melalui dokumen. Penelitian ini menganalisis tiga rubrik, yaitu, “Sampul Gaul”, “Gaul Ilmiah”, dan “Ada Apa” pada tiga edisi tabloid Gaul. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh jenis code mixing yang digunakan dalam tabloid Gaul berdasarkan teori Ho. Sementara itu, hanya ditemukan empat jenis code mixing yang digunakan dalam tabloid berdasarkan teori Kannaovakun. Faktor penyebab penggunaan code mixing pada tabloid Gaul antara lain psycholinguistic motivation yaitu relative ease of accessibility, dan sociopragmatic motivation yang mencakup specificity, bilingual punning, dan the principle of economy. Setelah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa penggunaan code mixing pada tabloid tidak menimbulkan hambatan kepada para pembaca dalam memahami informasi yang terdapat di dalam teks. Selain itu, penggunaan code mixing dapat menambah perbendaharaan kata bahasa Inggris pembaca.Kata Kunci : Indonesian-English code mixing, Gaul tabloid. This study was a descriptive qualitative research. The aims of this study were analyzing the types of English code mixing used in Gaul tabloid based on Ho’s (2007) and Kannaovakun’s (2003) classifications framework, the factors that cause the use of code mixing in the articles, and whether or not code mixing can be understood by the readers. The data were collected through documents. This study analyzed three rubrics such as “Sampul Gaul”, “Gaul Ilmiah”, and “Ada Apa” in the three editions of Gaul tabloid. The data obtained were analyzed descriptively. The result of this study showed that there were seven types of code mixing which were used in the tabloid based on Ho’s classifications framework. Meanwhile, based on Kannaovakun’s classifications framework, there were only four types occurring from six types stated by Kannaovakun. The factors that caused the use of code mixing in Gaul tabloid were psycholinguistic motivation which covered relative ease of accessibility, and sociopragmatic motivation which covered specificity, bilingual punning, and the principle of economy. After being analyzed it can be concluded that the use of code mixing in the tabloid does not cause any obstacles to the readers in understanding the information contained in the text and it can enrich vocabulary bank of the readers.keyword : Indonesian-English code mixing, Gaul tabloid.

Page 4 of 177 | Total Record : 1768