cover
Contact Name
Choiria Anggraini
Contact Email
choiriaanggraini@telkomuniversity.ac.id
Phone
+6231-5678478
Journal Mail Official
nangkris@ukwms.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
KOMUNIKATIF
ISSN : 25976699     EISSN : 25976699     DOI : https://doi.org/10.33508/jk
Core Subject : Education, Social,
Komunikatif publishes article from selected topics in communication studies; those are media studies, public relation, and human communication.
Articles 138 Documents
Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar Pt Pln (Persero) Ranting Bangkalan Amanda Syafitri; Yuli Nugraheni
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v7i1.1746

Abstract

Penelitian dengan judul Sikap Pelanggan Listrik Pascabayar Kabupaten Bangkalan Mengenai Sosialisasi Program Listrik Pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan, bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengenai sosialisasi program listrik pintar PT PLN (Persero) Ranting Bangkalan. Pemilihan lokasi berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa tunggakan listrik terbesar berada pada Kabupaten Bangkalan, sehingga perlu adanya strategi untuk mengubah sikap. Sosialisasi bertujuan untuk mengubah sikap pelanggan listrik pascabayar agar mau mengubah sikap untuk beralih ke listrik pintar, sehingga memerlukan evaluasi bagaimana sikap pelanggan listrik pascabayar. Sikap ditinjau dari tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif yang berdasarkan elemen komunikasi dalam sosialisasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, saluran dan noise. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan sikap pelanggan listrik pascabayar memiliki kecenderungan yang negatif, sehingga responden cenderung tidak memberikan dukungan terhadap sosialisasi program listrik pintar. Pelanggan listrik pascabayar Kabupaten Bangkalan mengetahui dan menyetujui sosialisasi program listrik pascabayar, namun tidak memiliki kecenderungan untuk beralih.
Strategi Media Relations PT Astra International Tbk dalam Mempublikasikan Program Satu Indonesia Komang Gde Adikresna D; Hanny Hafiar; Heru Ryanto Budiana
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v5i2.987

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses strategi media relations PT Astra International dalam mempublikasikan Program SATU Indonesia. Penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh ujian sarjana. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Konsep yang digunakan adalah konsep strategi media relations dari Frank Jefkins. Sementara itu, untuk mengumpulkan data, penulis melakukan, wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Penelitian dilaksanakan di Kota Jakarta tepatnya di Kantor PT Astra International Tbk. Hasil penelian ini adalah petugas humas PT Astra International memiliki persamaan filosofi mengenai tujuan dari program SATU Indonesia yang memudahkan petugas humas untuk memahami dan melayani PT Tempo Group dalam upaya publikasi, kemudian penggunaan rubrik – rubrik yang independen serta narasumber yang berkredibel menjadi strategi untuk meningkatkan reputasi perusahaa, petugas humas PT Astra International juga menyediakan press release, straight news dan feature news dalam penyediaan naskah informasi, selain itu juga petugas humas PT Astra International menyediakan waktu untuk melakukan meeting mingguan sebagai fasilitas verifikasi bagi awak media PT Tempo untuk memverifikasi setiap informasi yang didapatkan untuk kebutuhan publikasi acara, dan dalam membangun hubungan personal dengan awak media, petugas humas PT Astra International tetap menghargai dan menghormati profesi masing–masing sehingga tidak ada konflik yang terjadi antara petugas humas dengan awak media karena adanya campur tangan dalam melaksanakan profesi masing–masing.
Konstruksi Realitas Makam Dewi Sekardadu dalam Komunikasi Pariwisata Pro-Poor di Sidoarjo Didik Hariyanto; Djarot Meidi Budi Utomo; Hendra Sukmana; Ferry Adhi Dharma
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v9i2.2704

Abstract

This study aims to determine the construction of reality carried out by the community against the tomb of Dewi Sekardadu as pro-poor tourism development. This research method is qualitative with the Peter L. Berger phenomenological approach. The results showed that there was a construction of reality carried out through three stages (externalization, objectivation, internalization). In the externalization, the stakeholders emphasized the Islamic side of Dewi Sekardadu. The objective reality of Dewi Sekardadu as an Islamic figure was accepted by the whole community because they got primary socialization from the family. Secondary socialization of Dewi Sekardau's tomb as a tourism commodity occurs when the community is mature. Due to a lack of knowledge, existing tourism support facilities cannot be maximized by most people. They still work as keepers of fish ponds and river fishermen due to the lack of socialization and training in tourism management from the government.
Demokrasi dan Pertumbuhan Budaya Etnik Tionghoa di Kota Surabaya Pasca Orde baru Garry Renata Indrakusuma; Putra Aditya Lapalelo; Nathanael Chandra Agust
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v2i2.1687

Abstract

lnstruksi Presiden (Inpres) No. 1411967 yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto pada masa Orde Baru menyatakan larangan bagi masyarakat Tionghoa di lndonesia menjalankan acara-acara keagamaan, kepercayaan dan adat-istiadat, dan menggunakan aksara Tionghoa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam atmosfir politik seperti itu, budaya etnik Tionghoa mengalami kemandekan. lbarat bibit tanaman, budaya etnik Tionghoa tidak dapat tumbuh. Kebijakan politik seperti itu bukan hanya membuat masyarakat Tionghoa menjadi takut menggunakan dan menunjukkan identitas ke-Tionghoaannya. Lebih dari itu banyak di antara mereka tumbuh menjadi manusia-manusia hipokrit yang mengingkari kodrat dan takdirnya dilahirkan sebagai orang Tionghoa. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 612000, lnpres No. 1411967 itu dicabut oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). lnilah tonggak dari perubahan politik kebudayaan, pemerintah mengakui eksistensi budaya etnik Tionghoa dan menetapkan Hari Raya lmlek sebagai hari libur nasional. Penelitian ini akan memaparkan hasil wawancara dengan beberapa nara sumber kunci tokoh Tong Hoa di Surabaya terkait pertumbuhan dan perkembangan budaya etnik Tonghoa pasca pencabutan lnpres No. 141 1967. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, kami akan melakukan wawancara mendalam (depth interview) terhadap sejumlah tokoh dari kelompok pengamat maupun pelaku budaya, khususnya pelaku budaya etnik Tionghoa dengan menggunakan struktur pertanyaan terbuka (open questioner).
Tingkat Kepatutan Berbahasa Jurnalistik Pada Jurnalisme Online Di Situs Detikbandung.Com (Studi Deskriptif Dengan Teknik Analisis Isi Terhadap Penerapan Kaidah Bahasa Jurnalistik Berita Langsung (Straight News) Di Detikbandung.Com) Nora Meilinda Hardi
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v4i2.770

Abstract

Tingkat kepatutan berbahasa jurnalistik pada jurnalisme online terhadap penerapan kaidah bahasa jurnalistik di sebuah media online penting untuk diketahui. Dalam penggunaan Bahasa Indonesia, penerapan bahasa jurnalistik yang baik dan benar, media online bisa dikatakan paling banyak melakukan pelanggaran. Hal itu utamanya dikarenakan penulisan berita di media online dilakukan tergesa-gesa agar segera online (kejar tayang), apalagi jika wartawan yang menulisnya kurang atau tidak menguasai tata bahasa dengan baik dan benar. Masalah ini penting diteliti, karena media massa dinilai sebagai ‘guru bahasa’ bagi para pembacanya dan berkaitan juga dengan upaya penyampaian informasi secara jelas dan lengkap, sehingga terjalin komunikasi yang efektif dengan pembacanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penerapan kaidah bahasa jurnalistik dari struktur kalimat, penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan penerapan kalimat efektif pada berita langsung kanal news di situs detikBandung.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan metode penelitian deskriptif, dengan teknik analisis isi. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa struktur kalimat yang banyak digunakan adalah kalimat sederhana artinya singkat, padat dan jelas, penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), sedangkan penerapan kalimat efektif atau keefektifan kalimat dinilai masih sedikit digunakan, karena pilihan kata yang tidak tepat dan terdapat kerancuan (ambiguitas) makna.
Relasi Kuasa Dalam Harmoni Budaya Jawa Tegar Makmur; Anastasia Yuni Widyaningrum
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v8i2.2286

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi konsep relasi kuasa dalam video klip lagu Teman Hidup oleh penyanyi Tulus. Menjadi menarik ketika budaya popular merepresentasikannya dalam karya video klip lagu Teman Hidup oleh penyanyi Tulus. Konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian selain pemahaman akan budaya Jawa Yogyakarta khususnya kehidupan abdi dalem Keraton Yogyakarta, penelitian ini juga menggunakan pemikiran Stuart Hall terutama bagaimana media merepresentasikan kehidupan social yang seolah tampak wajar dan penuh harmoni. Selain itu juga konsep-konsep dalam cultural studies seperti hegemoni, ideologI patriarki, dan relasi kuasa. Menggunakan metode Semiotik Roland Barthes untuk dapat membongkar ideologi yang tersemat dalam subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam video klip Teman Hidup ada relasi kuasa yang tersemat dalam video klip yang secara denotatif menampilkan harmonisasi budaya Jawa. Maka, budaya popular semakin mengukuhkan relasi kuasa dalam masyarakat dalam budaya Jawa.
Menghindari Pseudo Informasi Dalam Sistem Informasi Kebencanaan Ilham Gemiharto
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v3i2.1452

Abstract

Konsep pseudo informasi berasal dari pemikiran Terence Moran (1978), seorang profesor dalam bidang ekologi media mengenai pseudo komunikasi. Moran menyatakan bahwa pseudo komunikasi bersumber dari adanya pseudo informasi yang dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya dalam bentuk propaganda. Kini dengan maraknya media sosial, pseudo informasi juga ditemukan dalam berbagai bentuk dan seringkali muncul dalam berbagai kesempatan, misalnya pada masa darurat kebencanaan. Sistem Informasi Kebencanaan merupakan sebuah sistem paduan antara prosedur, sumber daya manusia, data dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menganalisis informasi kebencanaan yang ditujukan untuk mendukung proses penanggulangan bencana, baik pada tahap pra bencana, saat terjadinya bencana (tanggap darurat) maupun pasca terjadinya bencana. Tujuan pokok dari sistem informasi kebencanaan adalah melakukan diseminasi atau melalui mekanisme penyebarluasan pengetahuan dan informasi kebencanaan dalam rangkaian proses penanggulangan bencana yang dilakukan secara berjenjang sesuai dengan urgensi dan tingkat kebutuhan khalayak potensialnya. Seringkali pada situasi kebencanaan marak pseudo informasi yang cenderung menyesatkan bahkan membahayakan proses penanganan korban bencana. Pseudo informasi atau informasi semu kebencanaan seringkali muncul melalui beragam media sosial yang saat ini sudah begitu populer di Indonesia. Mengingat potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya sudah selayaknya keberadaan pseudo informasi pada situasi kebencanaan harus segera diantisipasi sebelum menimbulkan bahaya lebih lanjut.
Gegar Budaya dalam Webtoon Next Door Country Chyntia Devi; Sumekar Tanjung
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v9i1.2372

Abstract

This study aimed to explain the cultural shock reaction experienced by foreigner in the context of Indonesian culture, especially in Aditiya Wahyu Budiawan's Webtoon Next Door Country. This research employed Roland Barthes' semiotic analysis to analyze three episodes from mentioned Webtoon series. The findings showed that in Next Door Country Webtoon, foreigners often to use facial expression when dealing with customs and cultural traditions in Indonesia. In this Webtoon, facial expression is used as a form of emotional expression to show the emotions they feel as a result of culture shock phenomenon experienced in the process when experiencing and understanding a new culture. During the process of cultural shock, foreigners as in Webtoon will go through four phases; those are optimistic phase, crisis phase, recovery phase, and adjustment phase. Another finding from this research is that the diverse cultural tradition in Indonesia is the main trigger for these foreigners to experience cultural shock.
Radio Komunitas & Demokratisasi Penyiaran (ORR Merapi 107.7 Fm: "Partisipasi Warga, Budaya Patron & Regulasi") Finsensius Yuli Purnama
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v2i1.1677

Abstract

Lembaga penyiaran komunitas (dan lembaga penyiaran publik) muncul sebagai sebuah perwujudan dari konsep demokratisasi penyiaran. Semangat itu pula yang menjiwai pendirian Radio Komunitas ORR Fm 107.7 Fm yang didirikan di Des a Juwono, Kec. Dukun, Kab. Magelang, Jaw a Tengah-sebuah wilayah dikawasan bahaya Merapi-. Pada awalnya, radio tersebut dibentuk sebagai bagian dari program Disaster Risk Reduction (ORR) Karina KAS pasca erupsi Merapi Juni 2006. Harapannya, radio komunitas tersebut dapat memenuhi kebutuhan warga akan informasi terbaru terkait kondisi Merapi. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa kendala yang membuat radio tersebut tidak secara utuh menjadi sebuah radio komunitas, hingga akhirnya harus vakum pasca Jetusan Merapi 2010. Selain persoalan kerusakan a/at, beberapa kendala yang dihadapi masyarakat adalah budaya patron yang sangat kuat dan regulasi yang sukar dipenuhi.
Gaya Retorika Pasangan Kandidat Cagub & Cawagub DKI Dalam Acara Debat Politik Agusly Irawan Aritonang
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v7i2.1831

Abstract

The local leaders election of DKI is an example of arena in which the candidates play their own political rhetoric to fight for the voters’ heart. Through the political debates, the candidates have the chances to explain who they are, their vision, and the programs they want to do. With the specific rethoric style, a candidate as a political comunicator has a chance to comunicate with the audiences as well as to impress them as the final goal. This study tries to capture how the styles of political rhetoric of each candidate, both candidates for governor and vice governor are demonstrated. A study, with qualitative approach, on debate video of candidates for governor and vice governor of DKI discovers a scheme of rhetoric style of Agus Yudhoyono which combines rhetoric style of exhortive, personal branding, and bureaucratic. Syliviani Murni puts priority on bureaucratic, formal, and exhortive. Basuki Tjahjana Purnama tends to be more spread with combines open, personal branding and also formal and bureaucratic. On the other hand, Djarot is more familiar with the rhetoric style of bureaucratic and exhortive. Anies Basewedan is so intens with the rhetoric style of personal branding and the combination of bureaucracy and exhortive. Sandiaga Uno tends toward rhetoric style of personal branding.

Page 3 of 14 | Total Record : 138