cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia
ISSN : 22527702     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
“Experientia” merupakan istilah dalam bahasa Latin yang artinya “pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman”. Pemilihan nama ini selaras dengan metode transfer dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dipraktikkan di Unika Widya Mandala Surabaya, yakni “experiential learning” (mahasiswa dan dosen belajar bersama melalui partisipasi aktif dalam pembelajaran akademik). Berkala ilmiah ini dipublikasikan oleh Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, terbit dua kali setahun, dan memuat kajian/analisis/telaah/tinjauan empirik dalam ranah psikologi; yang bisa berupa penelitian lapangan maupun kajian teoretik. Misi jurnal ini adalah “give psychology away”—mengutip kata-kata klasik Philip Zimbardo—yakni membantu pengembangan psikologi menjadi ilmu yang sungguh-sungguh bermanfaat bagi kemaslahatan manusia dalam tataran mikro (individual) dan makro (komunal).
Arjuna Subject : -
Articles 112 Documents
PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI SEKOLAH INKLUSI: DITINJAU DARI PERSPEKTIF IBU Yeanny Ekawati, Yustina Yettie Wandansari
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.864 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.48

Abstract

Autisme masa kanak mencakup tiga hal, yaitu gangguan dalam interaksi sosial yang bersifat timbal balik, gangguan dalam komunikasi, dan adanya pola perilaku yang dipertahankan dan diulang. Oleh karena itu, anak-anak penyandang autisme membutuhkan layanan pendidikan yang dapat mengakomodasi kebutuhan khusus mereka. Salah satu bentuk layanan yang tersedia adalah sekolah inklusi. Di sekolah inklusi, anak autis dapat belajar mandiri serta mengembangkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan mengembangkan kemampuan interaksi sosial, yaitu berkomunikasi baik secara verbal dan non-verbal dengan teman seusia. Studi kasus ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan interaksi sosial anak autis yang menjadi siswa sekolah inklusi, ditinjau dari perspektif ibu. Simpulan penelitian adalah bahwa subjek mengalami perkembangan interaksi sosial yang signifikan setelah menjadi siswa di sekolah inklusi, yaitu pada perkembangan komunikasi, interaksi, dan perilaku sosial. Teridentifikasi pula faktor internal dan faktor eksternal yang mendukung dan yang menghambat perkembangan interaksi sosial subjek.
KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA TUNARUNGU DI SMPLB KARYA MULIA Sonia Ardianie, Elisabet Widyaning Hapsari
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.677 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.49

Abstract

Learning achievement is the result of study that shows the level of individual mastery of the material taught. One factor that may affect the achievement of learning is emotion Goleman (2002: 17). Noble’s work on the school SMPLB Surabaya where students have a limited hearing that the learning achievement of deaf students were allegedly also associated with emotional intelligence possessed by students. This study aims to look at the relationship between emotional intelligence with learning achievement in hearing impaired students in schools SMPLB Karya Mulia Surabaya. The study subjects (N = 41) were students of Surabaya Majesty SMPLB using total study population sampling technique that capture the. Data were collected by using a scale of emotional intelligence to uncover the emotional intelligence of students while learning achievement revealed by looking at the total value of the first semester report cards during the school year 2011-2012. Data were analyzed with non parametric Kendall’s tau_b, with the help of SPSS For Windows Version 17.0. The analysis of data showed the correlation coefficient rxy = 0296 with p = 0.008 (p
MEWACANAKAN KEARIFAN SEBAGAI KAJIAN PSIKOLOGI Gratianus Edwi Nugrohadi
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.999 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.50

Abstract

Kearifan yang diyakini sebagai kekuatan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu kelompok masyarakat tertentu, yang terbentuk karena upaya-upaya yang sudah mereka jalankan bertahun-tahun berdasarkan kemampuannya untuk berpikir, bersikap, dan berperilaku, masih sering dilupakan atau kadang-kadang dipahami secara keliru. Padahal, berdasarkan pada berbagai studi dan penelitian yang sudah dijalankan, kearifan tersebut memiliki peran membantu kehidupan seseorang dan juga masyarakat penghayatnya. Dalam dunia keilmuan, khususnya psikologi yang berkembang di Indonesia, kajian tentang tema tersebut juga belum sebanyak tema-tema lainnya. Penulis berasumsi bahwa salah satu penyebabnya adalah kurangnya kajian ilmiah tentang tema tersebut. Dengan dasar itu, penulis mencoba membuat uraian sederhana yang dapat dipahami sebagai pijakan awal. Harapan yang dibangun adalah semakin beragamnya kajian ilmiah tentang kearifan yang khas Indonesia.
PELATIHAN SAT (SELF REGULATION, ASSERTIVENESS, TIME MANAGEMENT) DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA Florentina Yuni Apsari, Ermida,
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.511 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.51

Abstract

High school students tend to do academic procrastination, which is behaviour that relates to delay action towards academic tasks during their study. Refer to this condition, SAT training (Self Regulation, Assertiveness and Time Management) is designed to reduce academic procrastination of high school students. Subjects are high school students in class XI. This research uses experimental design one-group pretest-posttest design. The results showed t values = 1, 403 with p = 0.175 (p
PENGEMBANGAN MODEL PERSIAPAN PENSIUN BAGI KARYAWAN NON-KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS “X” Yuni Apsari, Florentina
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.87 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.52

Abstract

The designs of Retirement Program that suit the employees’ needs should consider the employees’ job characteristics. Educational institution with two groups of workers: Educational employees such as teachers (lecturers) and non-educational employees, who handle administrative tasks, make each working group have different aspects of retirement preparation. This qualitative study aimed in finding designs of retirement preparation that suits the needs of non-educational employees in X University. The data obtained will then be used as a recommendation to plan retirement programs based on findings in the field. The research result shows particular aspects that employees should prepare in facing retirement age such as developing the proper mindset about retirement, the preparationn of economic aspects related to financial management and entrepreneurship, the preparation of psychological aspects, the preparation of physical health aspects, the preparation of social aspects by developing social support, and the understanding of the institution policies related to retirement.
WELL-BEING PADA LANSIA YANG TINGGAL DI PANTI WERDHA ATAS DASAR KEPUTUSAN SENDIRI Tjahyo Utomo, Eli Prasetyo
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.301 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.53

Abstract

Adanya tuntutan dari dunia yang semakin modern, lansia tampaknya seringkali dianggap sebagai hambatan bagi keluarga. Salah satu alternatif yang dapat diambil para lansia adalah tinggal di panti werdha sehingga dapat melanjutkan hidup mereka tanpa mengganggu anggota keluarga yang lain. Kekakuan mental pada lansia akan menjadikan hambatan tersendiri ketika beradaptasi dengan orang-orang lain di panti werdha sehingga secara langsung juga akan mempengaruhi well-being individu tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap secara mendalam dan mendeskripsikan well-being pada lansia yang tinggal di panti werdha atas dasar keputusan sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara terhadap 2 orang informan yang merupakan warga dari panti werdha dan tinggal di panti werdha atas dasar keputusannya sendiri. Di dalam melihat well-being seseorang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana warga panti memiliki hubungan dengan keluarga, konflik dengan orang lain, kedekatan relasi dengan orang lain, otonomi, problem solving, penguasaan lingkungan, pertumbuhan pribadi dan fasilitas panti. Semua tema di atas saling berkaitan dalam membentuk well-being seseorang. Ketika salah satu tema tersebut tidak terpenuhi maka akan menurunkan well-being seseorang.
MENGKAJI SEJUMLAH KEMUNGKINAN PENYEBAB TINDAK TERORISME: KAJIAN SOSIO-KLINIS Michael Seno Rahardanto
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.327 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.54

Abstract

“Terorisme” merupakan sebuah fenomena yang selama satu dekade terakhir ini berulangkali terjadi di Indonesia. Acapkali, tindak terorisme dikaitkan dengan unsur radikalisme dalam pemaknaan terhadap ajaran agama. Pemberantasan terorisme dipersulit karena adanya sejumlah faktor yang melatarbelakangi munculnya aksi terorisme, seperti persepsi ketidakadilan distributif, prosedural, interaksional; pemaknaan terhadap ayat-ayat kitab suci yang dipersepsikan mendukung radikalisme; polarisasi ingroup-outgroup yang semakin besar; adanya bias heuristik yang dialami para pelaku tindak terorisme; indoktrinasi dari lingkungan, dan kekecewaan terhadap praktik sistem demokrasi di Indonesia. Faktor-faktor ini saling jalin-menjalin sehingga menjadikan tindak terorisme seolah memiliki banyak ranting dan cabang yang menyulitkan pemberantasan tindak tersebut. Pemberantasan terorisme dengan cara inkapasitasi langsung terhadap para pelaku terorisme tidak akan efektif bila tidak dibarengi dengan tindakan diplomatis-humanistis, yakni menyasar akar sosiokultural yang melatarbelakangi terorisme. Psikologi, sebagai suatu ilmu, memiliki tanggungjawab untuk mengeksplorasi asal-muasal terorisme dan mencari solusi yang aplikatif dan relevan.
THE EFFECT SIZE OF MINDFULNESS-BASED COGNITIVE THERAPY AS AN INTERVENTION OPTION FOR DEPRESSION Erlyn Erawan
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/exp.v1i1.55

Abstract

Depression as a form of mental health illness is well-known and widespread nowadays in this age and time. Many interventions, curative and preventive, have been created to fight this illness. This paper discussed the use of Jon Kabat-Zinn’s mindfulness meditation and its philosophy when combined with a recognized therapy form, Cognitive Behavioral Therapy, to become Mindfulness-Based Cognitive Therapy (MBCT). Specifically, this paper discussed which aspect of depression that MBCT can specifically tackle when working with depressed individuals, which is their ruminative thinking style. The goal of this paper is to see the effect size of MBCT as an intervention to be used when working with depressed individuals. By looking at the effect size, it can also help to determine how effective this option might be as an intervention.
Motivasi Berprestasi Pada Penderita Spondyloarthritides Dengan Jenis Enteropathic Arthritis Ananta, Dorinda; Hapsari, Elisabet Widyaning
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.227 KB) | DOI: 10.33508/exp.v3i1.784

Abstract

Spondyloarthritides adalah kelompok gangguan yang memiliki ciri – ciri klinis yang khas dan berkaitan dengan kelainan faktor genetik HLA-B27, yang menyerang pada bagian lutut dan pergelangan kaki, dan juga tangan, pundak, dan bagian atas pundak,dalam kondisi kelelahan. Motivasi berprestasi adalah motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui motivasi berprestasi pada penderita penyakit Spondiloartropaty dengan jenis Enteropathic Arthritis. Partisipan penelitian ini seorang mahasiswa yang mengalami Spondylorarthritides, type Eteropathic Arthritis. Partisipan menunjukkan motivasi berprestasi yang tinggi terlepas dari kondisinya. Hasil penelitian menghasilkan empat tema mutama: faktor – faktor motivasi berprestasi, gambaran motivasi berprestasi, strategi untuk mencapai tujuan, dan faktor kesehatan yang mempengaruhi motivasi. Motivasi berprestasi didasarkan pada keinginan informan untuk ingin tetap aktif dan sekaligus mampu menjadi yang terbaik dalam setiap aktivitas yang dijalaninya saat ini.
Efektivitas Pelatihan Supervisor Skill terhadap Kepuasan pada Supervisor Karyawan Departemen Operasional Noormans Hotel Semarang Repi, Andhika Alexander
EXPERIENTIA : Jurnal Psikologi Indonesia Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.388 KB) | DOI: 10.33508/exp.v5i1.1549

Abstract

Peran supervisor di industri hotel sangat vital karena berkaitan dengan optimal atau tidaknya kinerja bawahan di tengah pola kerja yang dinamis. Bawahan yang puas dengan supervisor mampu melakukan kinerja secara optimal, melakukan resiliensi terhadap pekerjaannya, membentuk komitmen kerja, hingga terstimulasi memiliki work engagement yang diwujudkan dalam dedikasi kerja yang tinggi. Hubungan yang baik antara supervisor dengan bawahannya mampu meningkatkan kinerja, bahkan menciptakan work-life-balance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan supervisor skill terhadap kepuasan bawahan kepada supervisor operasional di Noormans Hotel Semarang. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan supervisor skill terhadap peningkatan kepuasan bawahan kepada supervisor Noormans Hotel Semarang. Subjek pada penelitian ini adalah karyawan department operation yang berjumlah 31 orang. Kepuasan bawahan kepada supervisor operasional Noormans Hotel Semarang diukur dengan skala kepuasan bawahan terhadap supervisor. Metode penelitian yang digunakan, yaitu pendekatan quasi eksperimen, dengan teknik analisis data Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil analisis data diperoleh nilai z = -3.594 dengan p

Page 1 of 12 | Total Record : 112