cover
Contact Name
Dr. Istiadah, MA
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
egalita@uin-malang.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
EGALITA
ISSN : 19073641     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
EGALITA merupakan Jurnal Kesetaraan dan Keadilan Gender yang menyajikan sejumlah hasil penelitian, pemahaman dan perenungan mendalam tentang problematika gender, baik dalam bangunan intelektual maupun konstruksi sosial yang ada pada masyarakat.
Arjuna Subject : -
Articles 162 Documents
ISLAM DAN PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN: Analisis Normatif dan Historis Purnomo, Agus
EGALITA EGALITA (Vol 3, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.195 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1960

Abstract

Normatively, Islam gives  equal access for men and women to participate in public arena. Historical reality notes in the historiography of Islam also presenting impressing "scene" about women's participation in political circumtances. In historical note, women basically are significant part and influential element for political orientation in many governances. This phenomenon, eventually inspires women's  thought and   movement throughout the world from egypt, Morocco, PKISTAN, India, Malaysia as well as Indonesia.Kata kunci: sejarah, pemikiran, gerakan perempuan.
KEBEBASAN ANAK BEREKSPRESI DALAM KELUARGA PRESPEKTIF PENDIDIKAN DAN SOSIAL Miftahusyaian, Moh.
EGALITA EGALITA (Vol 2, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.656 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1961

Abstract

Keluarga merupakan struktur sosial terkecil dalam suatu negara yang memiliki peran penting dalam mensosialisasikan nilai-nilai demokratisasi pada seluruh anggotanya. Nilai-nilai tersebut lebih ditujukan untuk memberikan ruang kebebasan bagi anak dalam berekspresi dan berapresiasi sesuai dengan peran, hak dan kewajibannya dilingkungan keluarga maupun masyarakat. Sebagai salah satu komponen tri pusat pendidikan, institusi keluarga idealnya menjadi tempat yang ramah bagi pembelajaran anak dalam menciptakan ketenangan, kesenangan, keleluasaan atau kebebasan untuk pengembangan diri secara optimal. Adapun peran kedua orang tua dalam mewujudkan kebebasan berekspresi pada anak, antara lain:(a) Kedua orang tua harus mencintai dan menyayangi anak-anaknya, (b) Kedua orang tua harus menjaga ketenangan lingkungan rumah dan menyiapkan ketenangan jiwa anak-anak, (c) Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak, (d) Mewujudkan kepercayaan, (e) Mengadakan perkumpulan dan musyawarah keluarga (kedua orang tua dan anak).
MODEL PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK BALITA MELALUI PEMANFAATAN WAKTU LUANG IBU RUMAH TANGGA Siswanto, Wahyudi
EGALITA EGALITA (Vol 2, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.448 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1962

Abstract

Banyak orang sukses yang mengalami krisis spiritual. Itulah sebabnya, orang ingin mengetahui sebab penyakit spiritual ini. Tahun 2000 orang mengungkapkan adanya kecerdasan spiritual. Mereka percaya bahwa inilah kecerdasan tertinggi. Para top eksekutif sepakat bahwa spiritual terbukti mampu membawa seseorang menuju tangga kesuksesan dan berperan besar dalam menciptakan mereka menjadi seorang powerful leader. Kedudukan ibu rumah tangga begitu penting di dalam agama Islam. Di antara waktu luang yang dimiliki ibu rumah tangga, akan bermanfaat bila digunakan untuk mendidik balitanya. Salah satu yang bisa dididikkan adalah kecedasan spiritual. Hal ini bisa dilakukan melalui (a) contoh perbuatan, (b) nasihat, (c) permainan, (d) teka-teki, (e) cerita, (f) lagu, (g) pembiasaan tingkah laku, dan (h) pembiasaan perkataan.Kata kunci: kecerdasan spiritual, ibu rumah tangga, balita
POLA ASUH PEREMPUAN YANG BERSTATUS SINGLE PARENT PADA PENDIDIKAN ANAK (STUDI KASUS PEREMPUAN BERSTATUS SINGLE PARENT DI PASURUAN) Muniro, Khoirun Nafidatul
EGALITA EGALITA (Vol 2, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.075 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1963

Abstract

A family is as a basic means of education toward children’s growth process. In onther words, children education in family, basically, is an educational process of growth and competence as well as performance from birth. In this context, a family plays an important role as a significant basic education for an upcoming education system. However, how does a case of woman partially live as a single parent functioning her educational system? In this context, a writer does research on what Islamic concepts of a family education are. Empirically and methodologically, how are educational systems supposed to be developed in a family education?; And how is the influence of a woman-single parent’s educational system to her children based on gender perspective?
A GENDER AWARENESS HIDDEN CURRICULUM TO PROMOTE GENDER EQUALITY AT PRIMARY SCHOOLS IN INDONESIA Susilowati, Meinarni
EGALITA EGALITA (Vol 2, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.907 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1964

Abstract

Pengaruh pengarusutamaan gender membawa angin segar dalam sosialisasi program dan kegiatan pemberdayaan perempuan. Paling tidak, masyarakat luas sudah terbiasa mendengar istilas-istilah ‘pemberdayaan perempuan’, kesetaraan gender’ dll dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih sistematis dan membumi agar kesetaraan gender segera dapat direalisasikan. Dalam artikel ini, penulis memberikan argumen pentingnya merangsang kesadaran siswa untuk menyadari pentingnya kesetaraan gender melalui kegiatan belajar mengajar.
PENDIDIKAN ANAK DINI USIA (PADU) DALAM ISLAM: Sebuah Analisis Gender Purnomo, Agus
EGALITA EGALITA (Vol 2, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.246 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1965

Abstract

Pendidikan anak merupakan kewajiban bersama seorang ayah dan ibu. Kepribadian anak yang seimbang akan tercapai jika semua potensi dirinya dikembangkan secara maksimal, tidak saja pada intelektuaitas tetapi uga pada aspek emosionalitas dan spiritualitasnya. Pendidikan anak sejak dini usia (PADU), merupakan upaya penting dalam menentukan proses perkembangan pribadi anak untuk mencapai kematangan dan kedewasaan. Peran bersama ayah dan ibu dalam mendidik anak, juga turut memperngaruhi bangunan profil mereka dengan "meramu" kepribadian orangtuanya. Karena itu pula, diperlukan role model pendidikan yang baik, yang harus diteladankan, dibiasakan dan dilatihkan oleh kedua orang tua kepada anak-anaknya dalam keluarga. Melalui PADU pulalah, "kemerdekaan" anak bisa mulai diapresiasi dan dikembangkan.
FENOMENA ABORSI DAN HAK HIDUP ANAK DALAM PERSPEKTIF ISLAM Diana, Ilfi Nur
EGALITA EGALITA (Vol 2, No 2
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.95 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1966

Abstract

Abortion is very where today, even the womwn who has husband or rich family do it by various reasons. Abortion is a mistreatment and a criminal to the mankind. Al-Quran respect so much to human right which is given by Allah to the mankind, including having right to live. That’s why having right to live for children must be protected as early as possible, taking soul of the children either before or after being born is high level of prohibition in Islam, even many different opinions, one of them is it’s allowed to be done before the trob is found.
SUPER WOMEN: SOLUSI TERHADAP KEKERASAN PADA PEREMPUAN? M. Hum, Syamsudin,
EGALITA EGALITA (Vol 3, No 1
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.453 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1967

Abstract

Violence on women will never stop! This statement could be right looking at the recent condition experienced by women. There are at least two factors causing women always become the victim of many violence and are always marginalized. The first factor because of the patriarchy culture system and the second one, because of the inappropriate interpretation of Koran verses.  Those two factors really have placed women to be weak in many aspects of life. Moreover, they only have low education. They become passive and dependent. They are even as weak as their physic compared with men. That’s why, they are easy to become the victim of many violence. Danger is always staying in front of them. But, knowing about this, can’t women free themselves from this bad condition? The answer is clear; Yes, they can! But what to do? There is only one thing that can help women free from being colonialized. What’s that? “Super Women” ! Right, “Super Women” is the only answer for them to be free from being the victim of many violence and being marginalized in many aspects of life. But, to become “Super Women” is not easy.  To be “Super Women”, they must get high education. However, there is nothing impossible in this world. That’s why, they must educate themselves soon.  Using the knowledge they get they can change their world. Next, their life won’t be filled with story of becoming the victim of many violence or being marginalized, on the reverse, they  could manage their own life to be “Super Women”. And only by becoming “Super Women”, based on the religion corridor women would be successful in career, social organization and household fully. Finally, they could maximize their life to be useful for themselves, family, society and the country.Key Terms: violence on women, education, “Super Women”.   
HIDUP SETELAH MENIKAH, MENGURAI EMOSI POSITIF DAN RESILIENSI PADA WANITA TANPA PASANGAN Sholichatun, Yulia
EGALITA EGALITA (Vol 3, No 1
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (69.114 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1969

Abstract

Divorce and the death of spouse can be a painful and sometimes delibitating experiences.However, bereaved individuals differ markedly in how much and how long they grieve.positives emotions may be most benefecial, however when they are at the time of stress. Positive emotions contribute to psychological well-being via more effective coping. The experience of positive emotiopns functions to assist reilient individuals in their ability to recover effectively from bereavement.
SOCIAL REVIEW ON THE PRACTICE OF MARRIAGE (The control of society on the practice of polygamy) Jamilah, Jamilah
EGALITA EGALITA (Vol 3, No 1
Publisher : Pusat Studi Gender UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.934 KB) | DOI: 10.18860/egalita.v0i0.1970

Abstract

Pernikahan pada umumnya dipandang sebagai sebuah persoalan yang bersifat personal dimana hanya individu terbatas dan memiliki  relasi kekeluargaan yang dapat melakukan intervensi pada fase tertentu. Dengan kata lain, individu diluar relasi kekeluargaan tidak dipandang memiliki hak misalnya pemilihan bentuk pernikahan yang akan dijalani (monogamy ataupun poligami). Pada kelompok masyarakat tertentu, masyarakat memilki peluang untuk melakukan intervensi dan kontrol seperti yang terjadi pada daerah tertentu di masyarakat Madura. Pada masyarakat ini,  pernikahan poligami di Mayarakat tertentu di MAdura berlangsung dibawah kontrol sosial yang ketat dimana persoalan poligami juga menjadi bagian kontrol sosial dan penjagaan terhadap hak-hak perempuan.

Page 4 of 17 | Total Record : 162