cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Mintakat: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14117193     EISSN : 26544059     DOI : 10.26905
Core Subject : Social, Engineering,
Mintakat: Jurnal Arsitektur (JAM) dalam versi jurnal online yang terbit di tahun 2017 ini sebenarnya adalah format baru dari penerbitan offline sejak tahun 2000. Jurnal ini diterbitkan oleh oleh Group Konservasi Arsitektur & Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang. Dalam format online JAM merencanakan akan terbit 2 (dua) kali dalam setiap volume pada bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 92 Documents
INTEGRASI KONEKTIVITAS UNTUK ANAK AUTISTIK DENGAN KARAKTERISTIK HIPERSENSITIF DAN HIPOSENSITIF Safrilia, Adisti
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 19, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.763 KB) | DOI: 10.26905/mj.v19i2.3486

Abstract

Anak-anak autistik memiliki karakteristik khusus dalam indera penglihatan mereka yang digunakan untuk membantu mereka merespons stimulasi sensorik tertentu. Untuk membantu mereka berbaur dalam lingkungan yang sama, beberapa hal diperlukan untuk merangsang indra mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan sensorik untuk merancang pusat rehabilitasi untuk anak-anak dengan autisme. Dalam pusat rehabilitasi ini diperlukan ruang untuk mengakomodasi 2 karakter autisme: 1) hipersensitif dan hiposensitif di satu tempat, salah satunya adalah menghadirkan ruang pertemuan untuk mereka dengan menggunakan taman sensorik sebagai elemen pencahayaan alami, tempat sosial, dan sebagai lingkungan penyembuhan yang mampu menyediakan ruang untuk perbaikan anak. Karakter ini diperlukan untuk menentukan proses terapi, psikologis, dan sensorik yang akan diterima dengan baik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sebagai pembahasan utama. Diperoleh dari yang diharapkan dapatkan deskripsi sedekat mungkin dengan pengalaman autisme individu. Desain elemen bangunan akan membahas desain sensorik dan perilaku anak autis, desain gerakan massa, bentuk, ruang, penggunaan bahan menjadi pertimbangan utama dalam percakapan. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v19i2.3486  
PERSPEKTIF TEORI SENSE OF SERENITY PADA HISTORIC URBAN LANDSCAPE KAWASAN PASAR LAMA TANGERANG Sarwosri Moertiningsih
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.854 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i1.3324

Abstract

Sense of Serenity pada Historic Urban Landscape merupakan salah satu aspek penilaian pada Spirit of Place yang muncul sebagai obyek penting dalam konservasi kota secara holistik (Silva, 2015; Rifaioglu dan Guchan, 2013). Sense of Serenity pada sebuah kawasan konservasi digambarkan oleh Silva (2008 2015) memiliki cirinya masing-masing. Sebagai contoh pada penelitiannya di Kandy dan di Bhaktapur, Sense of Serenity terbentuk oleh seting fisik, aktifitas dan pemaknaan yang berbeda di setap tempat memberikan keunikkan tersendiri. Seperti halnya di kawasan Pasar Lama Tangerang, yang memiliki Sense of Serenity yang unik. Lynch (1960) mengemukakan bahwa pemetaan kognitif manusia merupakan salah satu komponen yang menghasilkan keragaman Sense of Place. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3324
PENERAPAN STRUKTUR PNEUMATIK BERUPA ATAP PANGGUNG TIUP DENGAN ENERGI FOTOVOLTAIK Hery Budiyanto; Erna Winansih; Aries Budi Setiawan; Muhammad Iqbal
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.014 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i2.3795

Abstract

Penerapan struktur pneumatik berupa atap panggung struktur tiup dengan energi fotovoltaik ini merupakan hasil Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi. Fasilitas ini terbuat dari bahan kain Terpaulin berlapis PVC yang dapat dibangun, dibongkar serta dipindahkan ke lokasi lain secara mudah, aman, cepat dan ringan dengan sumber energi mandiri (sistem energi surya fotovoltaik). Tujuan penelitian adalah mengembangkan fasilitas atap panggung sebagai sarana pameran produk UKM yang memenuhi aspek estetika, kekuatan, kecepatan, efektifitas, kenyamanan dan hemat energi sehingga dapat mendorong pengembangan UKM ekonomi kreatif. Metode Penelitian menggunakan Metode Eksperimen dan Action Research, diawali dengan pengembangan rancang bangun, pembuatan dan pengujian atap panggung pneumatik tiup energi mandiri, meliputi: (1) uji kecepatan pembuatan, pengangkutan, perakitan, pemasangan, pembongkaran atap struktur pneumatik tiup dan modul energi surya, (2) uji kekuatan bahan Air Inflated (3)  uji kenyamanan termal dibawah atap panggung tiup, (4) uji efektivitas penggunaan energi surya fotovoltaik untuk menggerakkan blower peniup atap panggung tiup. Pengujian bahan dilakukan di Lab Tekstil Universitas Islam Indonesia (UII), Lab Sains Universitas Merdeka Malang serta Uji Lapangan di Kota dan Kabupaten Malang, terbukti memberikan hasil yang handal dan memuaskan, meliputi: a) kecepatan instalasi pemasangan dan pembongkaran (atap panggung 6 menit, instalasi panel surya 15 menit), b) tekanan udara yang dibutuhkan hanya 0,9 psi untuk mendirikan atap panggung tiup, c) kekuatan tarik bahan tarpaulin PVC mencapai 55,619 kg/cm, d) 4 buah panel surya masing-masing berkapasitas 100 wp dengan penyimpan energi berupa sebuah baterei 100 AH 12 V dan inverter 1000 WH dalam kondisi cerah menghasilkan minimum 11,6 Amp, 18,8 V dapat mencukupi kebutuhan energi untuk menggerakkan blower peniup atap panggung tiup dan portable sound system, serta f) kenyamanan dibawah atap tiup suhu maksimum 35 derajad Celsius. Atap panggung tiup energi  mandiri  yang praktis dan cepat bangun ini  diharapkan menjadi prototip  fasilitas panggung untuk Pameran UKM dalam skala nasional. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i2.3795
KAJIAN CITRA KOTA DALAM BRANDING CITY BEAUTIFUL MALANG Josaf Sayoko; Respati Wikantiyoso
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.777 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i1.3796

Abstract

Keindahan fisik kota merupakan kondisi, karakter, citra  yang terbentuk dari setting lingkungan binaan dan lingkungan alamiahnya. Upaya membuat City Branding dengan mengangkat tema Beautiful Malang menjadi relevan apabila diikuti dengan upaya-upaya pemerintah kota untuk menjaga ”keindahan lingkungan buatan dan alamiahnya” dalam kebijakan pengembangan kota Malang. Upaya pemerintah Kota Malang menggunakan City Branding "Malang Beautiful" dilakukan untuk memperkuat image kota Malang sebagai kota untuk tujuan wisata lingkungan binaan. Pembahasan tentang persepsi keindahan suatu kota tidak terlepas dari permasalahan image dari pengguna kota.Dengan demikian pembahasan beautiful Malang sebagai branding, maka tidak akan terlepas dari pemahaman Image suatu kota/ kawasan. Pemahaman image sebuah kota mencakup 5 elemen, yakni Path, Edge, District, Nodes, dan Landmark. Tulisan ini bertujuan mengkaji City Branding Beautiful Malang ditinjau dari teori Citra kota  yang dikemukakan oleh Kevin Lynch dalam bukunya " Image of The City".  DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3796
TIPOLOGI FASAD ARSITEKTUR TRADISIONAL MELAYU RIAU Nadhira Aurelia; Maria Immaculata Ririk Winandari; Julindiani Iskandar
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.202 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i1.3240

Abstract

Arsitektur Melayu Riau memiliki keunikan yang terletak pada aspek-aspek yang selalu berkaitan dengan adat dan agama masyarakat Melayu. Arsitektur Melayu memiliki peran penting dalam pelestarian budaya Melayu Indonesia di Riau karena merupakan batas terluar Indonesia dengan negara Singapura dan Malaysia. Mayoritas hotel resort di Riau tidak memiliki karakteristik arsitektur melayu melainkan karakteristik bangunan yang lebih modern. Penelitian ini dilakukan dengan metode tipologi yaitu dengan cara pengelompokan berdasarkan tipe atau elemen arsitektur melayu pada hotel resort dari konteks arsitektur tradisional Melayu Riau. Elemen yang diteliti terdiri dari muka bangunan (Fasad) Rumah Melayu adalah bumbung (atap), dinding, pintu dan tingkap (jendela) yang disetiap elemennya dikategorikan kembali sesuai dengan peletakan dan bentuk nya. Elemen yang mendominasi Arsitektur Melayu Riau pada atap berupa atap layar, pada dinding menggunakan kayu kaset, pada pintu berupa pintu kayu dua daun, pada jendela berupa jendela jejarak dan pada ornament berupa kaluk pakis dan lebang gantung pada lisplank dan ventilasi. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3240
PENDEKATAN PERSEPSI DAN KOGNISI DALAM ANALISIS IDENTITAS KOTA, STUDI KASUS KAWASAN PUSAT KOTA MALANG Tonny Suhartono; Agus Sukandar; Imam Santoso
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.993 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i1.3255

Abstract

Arsitektur Kota dan identitasnya yang bukan sekedar gambar (wujud fisik – visual) dari kota yang bisa dilihat saja, melainkan juga sebagai suatu konstruksi.  Konstruksi yang terbentuk sepanjang waktu melalui proses yang panjang, akibat interaksi antara manusia, budaya, sosial dan factor-faktor alamiah. Permasalahan (issue) tentang kota banyak dilontarkan berbagai pihak; ada yang menyatakan pembentukan ruang kota harus selalu berkaitan dengan aspek fisik dan faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Para perencana dan perancang (arsitektur) kota ditantang untuk menciptakan lingkungan binaan kolektif yang berarti bagi pertumbuhan serta keberlanjutan kehidupan manusia. Saat ini terjadi kecenderungan penurunan kualitas arsitektur tata ruang dan karakter pada pusat kota, yang disebabkan oleh pendekatan yang lebih menekankan segi fungsional dan pemenuhan kepentingan perekonomian semata. Seringkali hasil- hasil dari para perencana-perancang itu menjadi buruk dalam wujud maupun denah (tata ruang) bagi penggunaan untuk aktivitas kehidupan secara publik. Tulisan ini mencoba menyampaikan metode mengenali ruang dan karakter kota dengan studi kasus Kawasan Pusat Kota Malang. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3255
COMMUNITY BASED TOURISM DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN KEDUNG COWEK DI SURABAYA Annisa Nur Ramadhani
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.546 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i2.3319

Abstract

Paper ini berfokus pada analisa pengaturan permukiman nelayan dan eksplorasi konsep pembangunan pemukiman nelayan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemukiman nelayan berkelanjutan berdasarkan konsep community based tourism. Penelitian ini dilakukan di kampung nelayan Kedung Cowek yang terletak di wilayah pesisir Surabaya. Mayoritas masyarakat kampung bekerja sebagai nelayan dan masih mempertahankan budaya dan kegiatan nelayan tradisional dalam gaya hidup lokal masyarakat. Kampung ini memiliki potensi besar untuk menjadi situs pariwisata berbasis CBT (Community Based Tourism). Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa pemukiman nelayan di daerah ini tidak berkembang secara signifikan. Rekomendasi pengembangan di kampung nelayan Kedung Cowek ini harus memperhatikan budaya dan tradisi setempat dengan menerapkan unsur teknologi untuk pengembangannya. Dalam hal ini, dukungan peran berbagai stakeholder seperti pemerintah, akademisi, LSM, CSR, dan penduduk setempat sangat vital diperlukan untuk pengembangan kampung menuju kampung nelayan berbasis community based tourism. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk perencanaan kota dan desain perkotaan wilayah pesisir Surabaya menuju konsep Pariwisata Berbasis Masyarakat. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i2.3319
PELUANG DAN TANTANGAN ARSITEKTUR DALAM INDIKATOR TEMATIK BUDAYA, AGENDA 2030 Dina Poerwoningsih; Imam Santoso
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.567 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i1.3772

Abstract

Tulisan ini dimaksudkan untuk melihat peluang dan tantangan arsitektur di era SDGs-2030 ini. Salah satunya dengan pendekatan keterkaitan dan hubungan arsitektur dan budaya. Salah satu alasan eksternal adalah baru di era SDGs-2030 inilah budaya mendapatkan pengakuan dan tempat sebagai penentu perubahan dunia. Hidup di dunia yang terglobalisasi adalah sebuah keniscayaan, oleh karenanya diperlukan pola pikir global dalammenghadapi tantangan dan realitas global tersebut. Demikian pula semestinya dalam cara dan pola pikir kita pelaku akademis dan praktisi bidang arsitektur di era tersebut. Tulisan ini bertujuan menyampaikan eksistensi peluang dan tantangan arsitektur di era SDGs-2030 khusunya dalam tema budaya. Strategi yang dilakukan adalah membaca peluang dalam isu-isu utama Agenda 2030 yang tertuang dalam sebuah konvensi Culture 2030 Indicator. Penelitian yang mendukung tulisan ini bersifat deskriptif eksploratif. Sejumlah 22 poin konvensi dalam tema budaya yang terdapat pada 4 isu utama Agenda 2030 digunakan sebagai alat utama analisis. Sementara itu klasifikasi bidang atau kegiatan arsitektur diperlukan untuk melihat bobot peluang dan tantangan yang berbeda-beda. Analisis dilakukan secara interpretatif terhadap setiap poin konvensi dalam keterkaitannya dengan setiap klas kegiatan arsitektur. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i1.3772
KONSEP "SUMBA LOCALISM" PADA PERANCANGAN PASOLA CULTURAL PARK DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA Ebenhaezer Kambe; A Tutut Subadyo; Agus Zulkarnain Arief
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.961 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i2.3799

Abstract

Pasola cultural park merupakan sebuah ide pengembangan area pasola yang awalnya hanya sebuah acara tradisi lokal menjadi salah satu tempat / gerbang pengenalan budaya sumba khususnya tradisi pasola yang sedikit baru, menarik, bersifat rekreatif-edukatif dan juga dengan mempertimbangkan keunikan atau kekhasan lokal bagi pengujung domestik, mancanegara masyarakat dan bahkan generasi-genarasi muda sumba yang datang agar budaya ini dapat terus di jaga dan dilestarikan kedepannya. Permasalahan dalam perancangan Pasola Cultural Park terdapat yaitu:(1) Bagaimana mengembangkan tempat pasola yang awalnya hanya merupakan tempat pagelaran atraksi masyarakat lokal menjadi salah satu wadah atau tempat / gerbang pengenalan budaya sumba sumba khususnya tradisi pasola yang sedikit baru, menarik, bersifat rekreatif-edukatif bagi pengujung domestik, mancanegara masyarakat dan bahkan generasi-genarasi muda sumba yang datang agar budaya ini dapat terus di jaga dan dilestarikan kedepannya dan (2)Bagaimana merancang area pasola cultural park yang dapat berdampingan atau selaras dengan lingkungan social masyarakat sekitar tanpa merusak, merubah atau menganggu lingkungan masyarakat sekitar. Tema yang digunakan dalam perancangan Pasola Cultural Park tersebut yaitu “ Sumba localism”., Tema ini dipilih dengan pertimbangkan kesesuaian latar belakang dan masalah perancangan. “ Sumba localism” yaitu tema arsitektur yang berwawasan lokalitas dengan focus mengangkat kekhasan dan kondisi lingkungan sekitar sumba. Jadi dapat di katakan arsitektur localism merupakan nama lain dari arsitektur tradisional atau vernacular.
KONSEP HUNIAN ADAPTIF SEBAGAI UPAYA PENANGANAN RUMAH TINGGAL TIDAK LAYAK HUNI TERHADAP RESISTENSI PENYAKIT INFEKSI Septi Dwi Cahyani; Dina Poerwoningsih; Erlina Laksmiani Wahjutami
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 20, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.585 KB) | DOI: 10.26905/mj.v20i2.3800

Abstract

Isu kesehatan lingkungan menjadi hal yang penting untuk diteliti sebagai keberlanjutan topik di bidang Arsitektur Lingkungan. Kejadian penyakit merupakan hasil hubungan interaktif antara manusia dengan perilaku dan lingkungan yang berpotensi penyakit. Kontak tersering dari aktivitas berhuni manusia terjadi pada hunian mereka. Penyakit Infeksi sebagai kategori penyakit menular ditemukan memiliki tingkat prevalensi dengan keadaan Rumah Tinggal Tidak Layak Huni. Ketika lingkungan hunian tercemar, agen pembawa Penyakit Infeksi akan dengan mudah masuk dan menyerang saat sistem kekebalan tubuh manusia turun (melalui sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan permukaan kulit). Rumah tinggal yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan jalan media penularan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model konseptual hunian yang secara adaptif mampu meminimalisir permasalahan Penyakit Infeksi ISPA, Diare, Pneumonia, dan TB Paru (sebagai jenis Penyakit Infeksi dengan jumlah mayoritas di Kota Malang dan prioritas Indonesia) pada kondisi Rumah Tinggal Tidak Layak Huni di Kota Malang. Metode penelitian menggunakan rancangan kualitatif eksplanatoris. Studi dilakukan sebagai bentuk kajian content analysis dari data literatur jurnal kesehatan. Hasil penelitian ini dijadikan pijakan awal sebagai upaya pengembangan formulasi model konseptual hunian adaptif terhadap prevalensi Penyakit Infeksi. DOI: https://doi.org/10.26905/mj.v20i2.3800

Page 4 of 10 | Total Record : 92