cover
Contact Name
Ike Widyastuti
Contact Email
yazfara_k2@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
yazfara_k2@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Transmisi
ISSN : 02163233     EISSN : 25802283     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal TRANSMISI dipublikasikan oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Merdeka Malang sebagai media diseminasi hasil penelitian dan karya ilmiah baik penelitian dasar maupun terapan di bidang teknik mesin. Berkala ilmiah ini memuat naskah dengan bidang kompetensi konversi energi, material (metalurgi), produksi dan manufaktur baik merupakan penelitian dasar ataupun rekayasa alat terapan.
Arjuna Subject : -
Articles 238 Documents
PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN DAN AUSTEMPER 400 0 C TERHADAP KARAKTERISTIK BESI TUANG NODULAR SETELAH PENAMBAHAN UNSUR PADUAN 0,15 %Mo, 1,5 %Ni, 0,2%Cr Djoko Andrijono
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.488 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4410

Abstract

Besi tuang nodular memiliki sifat mekanis yang baik dan mendekati sifat mekanis dan sifat fisik baja,seperti kekuatan tarik, regangan, kemampuan terhadap proses perlakuan panas, mampu meredam suaradan biaya produksi relatif lebih murah daripada baja, sehingga besi tuang nodular banyak digunakansebagai bahan dasar untuk pembuatan komponen mesin dan kendaraan otomotif. Perbaikan sifat-sifatmekanis agar sesuai dengan kebutuhan dapat juga diperoleh dengan penambahan unsur-unsur paduan seperti: chromium ( Cr ), molybdenum ( Mo ) dan nickel ( Ni ). Metode lain untuk meningkatkan sifatmekanis besi tuang nodular adalah dengan melakukan proses perlakuan panas austemper, sehinggamenghasilkan besi tuang nodular austemper atau dikenal dengan sebutan Austempered Ductile Iron ( ADI). Proses austemper diawali dengan austenisasi pada temperatur 800 0 C selama 60 menit, dilanjutkandengan austemper pada temperatur 400 0 C dengan waktu tahan masing-masing 15, 30, 45 menit.Pengujian tarik, kekerasan dan pengamatan struktur mikro dilakukan untuk menganalisa hasil prosesaustemper. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa temperatur pemanasan 800 0 C belum terjadi austenisasi,sehingga tidak terjadi perubahan fasa menjadi fasa austenit ( g ), akibatnya proses austemper 400 0 C yangdilakukan hanya mempengaruhi perluasan matrik ferit ( a ) atau terjadi anil feritisasi dan tidak terjadipembentukan bainit pada besi tuang nodular dengan penambahan 0,15 % Mo, 1,5 % Ni dan 0,2 % Cr.Hasil ini terlihat dari kenaikan nilai elongasi dengan penurunan sifat kekerasan.
PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN DAN AUSTEMPER 400 0 C TERHADAP KARAKTERISTIK BESI TUANG NODULAR SETELAH PENAMBAHAN UNSUR PADUAN 0,15 %Mo, 1,5 %Ni, 0,2%Cr Andrijono, Djoko
Jurnal Teknik Mesin TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.488 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4410

Abstract

Besi tuang nodular memiliki sifat mekanis yang baik dan mendekati sifat mekanis dan sifat fisik baja,seperti kekuatan tarik, regangan, kemampuan terhadap proses perlakuan panas, mampu meredam suaradan biaya produksi relatif lebih murah daripada baja, sehingga besi tuang nodular banyak digunakansebagai bahan dasar untuk pembuatan komponen mesin dan kendaraan otomotif. Perbaikan sifat-sifatmekanis agar sesuai dengan kebutuhan dapat juga diperoleh dengan penambahan unsur-unsur paduan seperti: chromium ( Cr ), molybdenum ( Mo ) dan nickel ( Ni ). Metode lain untuk meningkatkan sifatmekanis besi tuang nodular adalah dengan melakukan proses perlakuan panas austemper, sehinggamenghasilkan besi tuang nodular austemper atau dikenal dengan sebutan Austempered Ductile Iron ( ADI). Proses austemper diawali dengan austenisasi pada temperatur 800 0 C selama 60 menit, dilanjutkandengan austemper pada temperatur 400 0 C dengan waktu tahan masing-masing 15, 30, 45 menit.Pengujian tarik, kekerasan dan pengamatan struktur mikro dilakukan untuk menganalisa hasil prosesaustemper. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa temperatur pemanasan 800 0 C belum terjadi austenisasi,sehingga tidak terjadi perubahan fasa menjadi fasa austenit ( g ), akibatnya proses austemper 400 0 C yangdilakukan hanya mempengaruhi perluasan matrik ferit ( a ) atau terjadi anil feritisasi dan tidak terjadipembentukan bainit pada besi tuang nodular dengan penambahan 0,15 % Mo, 1,5 % Ni dan 0,2 % Cr.Hasil ini terlihat dari kenaikan nilai elongasi dengan penurunan sifat kekerasan.
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN PLAT STRIP BAJA KARBON RENDAH PADA PELAPISAN HOT DIPPING ZINC (Zn) TERHADAP KETAHANAN AUS Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.595 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4429

Abstract

Pencegahan kerusakan dengan memberi perlindungan pada permukaan logam dengan pelapisandiantaranya adalah dengan proses hot dipping zinc. Pelapisan dengan bahan zinc melalui prosespencelupan yang dilakukan pada kondisi panas adalah jenis pelapisan yang sangat sederhana, prosesnyacepat dan perlu terus dikembangkan dan dilakukan penelitian-penelitian untuk mendapatkan hasil yanglebih optimal lagi. Salah satu usaha guna peningkatan kualitas pelapisan adalah dengan menganalisapengaruh variasi temperatur pemanasan logam dasar (base metal ) yang akan dilapisi sehingga dapatdiketahui seberapa besar pengaruh variasi temparatur tersebut terhadap karakteristik pelapisan. Padapenelitian ini base metal yang digunakan adalah baja karbon rendah sedangkan logam pelapisdigunakan zinc. Temperatur pemanasan base metal yang digunakan adalah 1000C, 1500C dan 2000Csedangkan temperatur cair zinc tetap yaitu 5000C. Pengamatan karakteristik meliputi ketahanan ausdeposit. Hasil penelitian menunjukkan keausan deposit tertinggi pada temperatur pemanasan substrat2000C yaitu dengan kedalaman abrasi 372 mm. dan volume abrasi rata-rata sebesar 0,03655 mm3.
PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN PLAT STRIP BAJA KARBON RENDAH PADA PELAPISAN HOT DIPPING ZINC (Zn) TERHADAP KETAHANAN AUS Jumiadi, Jumiadi
Jurnal Teknik Mesin TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.595 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4429

Abstract

Pencegahan kerusakan dengan memberi perlindungan pada permukaan logam dengan pelapisandiantaranya adalah dengan proses hot dipping zinc. Pelapisan dengan bahan zinc melalui prosespencelupan yang dilakukan pada kondisi panas adalah jenis pelapisan yang sangat sederhana, prosesnyacepat dan perlu terus dikembangkan dan dilakukan penelitian-penelitian untuk mendapatkan hasil yanglebih optimal lagi. Salah satu usaha guna peningkatan kualitas pelapisan adalah dengan menganalisapengaruh variasi temperatur pemanasan logam dasar (base metal ) yang akan dilapisi sehingga dapatdiketahui seberapa besar pengaruh variasi temparatur tersebut terhadap karakteristik pelapisan. Padapenelitian ini base metal yang digunakan adalah baja karbon rendah sedangkan logam pelapisdigunakan zinc. Temperatur pemanasan base metal yang digunakan adalah 1000C, 1500C dan 2000Csedangkan temperatur cair zinc tetap yaitu 5000C. Pengamatan karakteristik meliputi ketahanan ausdeposit. Hasil penelitian menunjukkan keausan deposit tertinggi pada temperatur pemanasan substrat2000C yaitu dengan kedalaman abrasi 372 mm. dan volume abrasi rata-rata sebesar 0,03655 mm3.
Perencanaan Jig and Fixture Untuk Pemesinan Head Cover Sepeda Motor Honda Prima Suhada Suhada; Novi Hendra Wirawan
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.183 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4430

Abstract

Jigs and fiture adalah suatu peralatan bantu pada peralatan proses pemesinan, dimana fungsi Jigadalah sebagai penuntun perkakas potong (pahat) sedang Fixture berfungsi untuk menempatkan danmemegang benda kerja. Dengan Jig and Fixture diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dankepresisian proses pemesinan. Pemesinan head cover tersebut merupakan pekerjaan finishing yangdilakukan dengan proses milling dan drilling. Kedua proses tersebut sekaligus dikerjakan denganmenggunakan mesin milling. Tahapan dalam perencanaan Jig and Fixture adalah memahami bentuk,dimensi dan material dari benda kerja serta jenis mesin yang akan digunakan untuk memproduksinya,dengan demikian maka dapat dihitung besar gaya-gaya serta momen yang bekerja pada masing-masingkomponennya. Dari data yang ada bahan head cover adalah aluminium paduan. Dari hasil perhitunganpada proses milling head cover hanya terjadi gaya tangent sial sebesar 114,36 N sedangkan padaproses drilling gaya tangensial sebesar 705,74 N, gaya tekan 508,2 N dan momen puntir yang bekerjasebesar 2470 Nmm. Dengan ditentukan bahan dari masing-masing komponen Jig and Fixture S35Cmaka dapat diperoleh dimensi dari masing-masing komponennya.
Perencanaan Jig and Fixture Untuk Pemesinan Head Cover Sepeda Motor Honda Prima Suhada, Suhada; Wirawan, Novi Hendra
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.183 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4430

Abstract

Jigs and fiture adalah suatu peralatan bantu pada peralatan proses pemesinan, dimana fungsi Jigadalah sebagai penuntun perkakas potong (pahat) sedang Fixture berfungsi untuk menempatkan danmemegang benda kerja. Dengan Jig and Fixture diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dankepresisian proses pemesinan. Pemesinan head cover tersebut merupakan pekerjaan finishing yangdilakukan dengan proses milling dan drilling. Kedua proses tersebut sekaligus dikerjakan denganmenggunakan mesin milling. Tahapan dalam perencanaan Jig and Fixture adalah memahami bentuk,dimensi dan material dari benda kerja serta jenis mesin yang akan digunakan untuk memproduksinya,dengan demikian maka dapat dihitung besar gaya-gaya serta momen yang bekerja pada masing-masingkomponennya. Dari data yang ada bahan head cover adalah aluminium paduan. Dari hasil perhitunganpada proses milling head cover hanya terjadi gaya tangent sial sebesar 114,36 N sedangkan padaproses drilling gaya tangensial sebesar 705,74 N, gaya tekan 508,2 N dan momen puntir yang bekerjasebesar 2470 Nmm. Dengan ditentukan bahan dari masing-masing komponen Jig and Fixture S35Cmaka dapat diperoleh dimensi dari masing-masing komponennya.
KAJI TEORITIK PERUBAHAN PANJANG PLAT PENGUAT TERHADAP BESARNYA DEFLEKSI YANG TERJADI PADA BALOK Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.524 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4431

Abstract

Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.
KAJI TEORITIK PERUBAHAN PANJANG PLAT PENGUAT TERHADAP BESARNYA DEFLEKSI YANG TERJADI PADA BALOK Sufiyanto, Sufiyanto
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.524 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4431

Abstract

Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.
ANALISIS PENAMBAHAN UNSUR Si PADA PROSES PENGECORAN CETAKAN PASIR PADUAN Al-242,1 TERHADAP SIFAT MEKANIK Mardjuki Mardjuki
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.422 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4432

Abstract

Ilmu dan teknologi bahan, disatu sisi menuntut adanya ketersediaan bahan dengan persyaratan-persyaratan khusus,disisi lain pemakaian atau pemanfaatan teknologi menuntut penyesuaian. Tujuan Penelitian Untuk mengetahuiperubahan yang terjadi pada aluminium torak sebelum dan sesudah penambahan unsur silikon (Si), ditinjau darisifat kekerasan dan kekuatan tarik Kekerasan yang dihasilkan dari seluruh percobaan dengan variasi persentasepenambahan unsur silikon (Si) mulai dari 0.8%, 1%, dan 1,5% terjadi peningkatan. Kekuatan Tarik yang dihasilkandari seluruh percobaan dengan variasi persentase penambahan unsur silikon (Si) mulai dari 0.8%, 1%, dan 1,5%juga terjadi peningkatan
ANALISIS PENAMBAHAN UNSUR Si PADA PROSES PENGECORAN CETAKAN PASIR PADUAN Al-242,1 TERHADAP SIFAT MEKANIK Mardjuki, Mardjuki
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.422 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4432

Abstract

Ilmu dan teknologi bahan, disatu sisi menuntut adanya ketersediaan bahan dengan persyaratan-persyaratan khusus,disisi lain pemakaian atau pemanfaatan teknologi menuntut penyesuaian. Tujuan Penelitian Untuk mengetahuiperubahan yang terjadi pada aluminium torak sebelum dan sesudah penambahan unsur silikon (Si), ditinjau darisifat kekerasan dan kekuatan tarik Kekerasan yang dihasilkan dari seluruh percobaan dengan variasi persentasepenambahan unsur silikon (Si) mulai dari 0.8%, 1%, dan 1,5% terjadi peningkatan. Kekuatan Tarik yang dihasilkandari seluruh percobaan dengan variasi persentase penambahan unsur silikon (Si) mulai dari 0.8%, 1%, dan 1,5%juga terjadi peningkatan

Page 3 of 24 | Total Record : 238


Filter by Year

2005 2023