cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. jombang,
Jawa timur
INDONESIA
Gamatika
ISSN : 20876262     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 200 Documents
PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM MEMECAHKAN MASALAH GEOMETRI DITINJAU DARI TINGKAT IQ Rohmatin, Dian Novita
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.183 KB)

Abstract

Abstract Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari tingkat IQ. Karena itu penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berpikir kritis pada penelitian ini mengacu pada berpikir kritis dengan kriteria FRISCO. Pada penelitian ini diambil 3 subjek penelitian, yaitu satu subjek pada setiap kategori IQ di atas normal, normal, dan di bawah normal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: IQA, subjek dengan IQ di atas normal, mengetahui fokus dalam tiap-tiap tahap pemecahan masalah,alasan serta proses inferensinya dalam menentukan fokus tersebut. Ia juga mengetahui situasi yang dihadapi, menjelaskan istilah yang disebutkan dan memeriksa kembali pemikirannya pada tahap memahami masalah saja. IQN, subjek dengan IQ normal, hampir sama dengan IQA, ia mengetahui fokus dalam tiap-tiap tahap pemecahan masalah, alasan serta proses inferensinya dalam menentukan fokus tersebut. Ia juga menjelaskan istilah yang disebutkan dan memeriksa kembali pemikirannya. Namun pada tahap membuat rencana ia belum memahami situasi sehingga ia belum mengetahui secara detail proses menjawabnya. Sedangkan IQB, subjek dengan IQ di bawah normal, mengalami kesulitan untuk memahami masalah yang disajikan sehingga berpengaruh terhadap penyelesaian yang ia berikan. Kata kunci : Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah dan IQ. Abstract The purpose of this study is to describe critical thinking profile of students in solving problems in terms of IQ level. Therefore, this study included a descriptive study with a qualitative approachment. Critical thinking in this study refers to the criteria of critical thinking FRISCO. In this study, there are three subjects, one subject in each category above normal, normal, and below normal IQ. Collecting data by tests and interviews. In general, the results are: IQA, subjects with above-normal IQ, knowing the focus in each stage of problem solving, reason and his inference process in determining focus. He also knows the situation, explain the terms mentioned and checking back his thoughts just in the stage of understanding the problem. IQN, subjects with normal IQ, almost equal to the IQA, she knows a focus in every stage of problem solving, reason and her inference process in determining focus. She also describes the terms mentioned and checking back her thoughts. But in making a plan she hasn
HIPNOSIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Hasil Kajian) Prawoto, Budi Priyo
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.036 KB)

Abstract

Abstrak Belajar matematika merupakan kegiatan mental yang tinggi, harus dilakukan secara berurutan, setapak demi setapak, kontinu, menggunakan pengalaman belajar sebelumnya, lebih mengutamakan pengertian dari pada hafalan dan harus mengkonstruksi (membangun) sendiri pengetahuannya melalui kegiatan aktif dalam belajar. Guru harus bisa menciptakan kondisi sedemikian sehingga belajar matematika menjadi hal yang tidak membebani pikiran siswa. Hipnosis merupakan sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi yang memudahkan seseorang menerima informasi. Ciri khas dari kondisi tersebut adalah sensor-sensor pancaindra manusia menjadi lebih aktif. Kondisi seperti itu yang bisa membuat indikator pembelajaran tercapai dengan baik. Kondisi hipnosis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran matematika adalah perhatian yang terpusat, relaksasi kondisi fisik, peningkatan kemampuan sebagaian atau seluruh indra, pengendalian refleks dan aktifitas fisik, serta respon siswa sebagai pengaruh pascahipnosis. Katakunci: belajar matematika, relaksasi, hipnosis Abstract Learning mathematics is a higher mental activity, must be performed sequentially, step by step, continuous, using previous learning experience, more emphasis on rote learning and understanding of the need to construct (build) their own knowledge through active learning. Teachers should be able to create the conditions so that learning mathematics into things that do not burden the mind of the student. Hypnosis is a state of relaxation, focus or concentration that allows the person receiving the information. The hallmark of this condition is the human senses sensors become more active. Such conditions can make the learning achieved good indicator. Hypnotic state which can be utilized in learning mathematics are concentrated attention, relaxation physical condition, capacity in part or all of the senses, control of reflexes and physical activity, as well as influence student responses pascahipnosis. Keywords: learning math, relaks, hypnosis
PROFIL KREATIVITAS SISWA SMP DALAM PENGAJUAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU DARI TINGKAT IQ Rahmawatin, Ana
Gamatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.504 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kreativitas siswa SMP dalam pengajuan soal matematika ditinjau dari tingkat IQ, sehingga penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kreativitas dalam penelitian ini mengacu pada tiga kriteria kreativitas, yaitu: kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang yang diambil dari siswa kelas IX SMP Negeri 1 Prambon. Satu subjek dengan IQ Superior, satu subjek dengan IQ di atas rata-rata, dan satu subjek dengan IQ rata-rata. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tugas pengajuan soal (TPS) dan wawancara berdasarkan hasil jawaban tertulis subjek. Untuk menguji kredibilitas data, peneliti melakukan triangulasi waktu; yaitu peneliti memberikan tes dan wawancara yang ekuivalen dengan soal sebelumnya di waktu yang berbeda. Kemudian data yang valid dianaliis untuk memperoleh kesimpulan yang berupa profil kreativitas siswa SMP dalam pengajuan soal matematika ditinjau dari tingkat IQ. Berdasarkan hasil penelitian siswa dengan IQ superior (SIQS) fasih, fleksibel dan baru dalam pengajuan soal. Siswa dengan IQ di atas rata-rata (SIQD) fasih, fleksibel dan baru dalam pengajuan soal. Sedangkan siswa dengan IQ rata-rata (SIQR) fasih dalam pengajuan soal. Kata Kunci: Kreativitas, Pengajuan Soal Matematika dan IQ. Abstarct This research aims to describe a profile of junior high school student
ENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED -, Suhandri
Gamatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.834 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem dalam proses pembelajaran. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 18 Pekanbaru. Penelitian ini berupaya memperbaiki pola pembelajaran yang biasa (konvensional) dengan menerapkan pendekatan open-ended problem melalui aktivitas pemecahan masalah, Suatu penelitian eksperimen dilakukan untuk melihat peningkatan pembelajaran matematika dengan pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran bidang segi empat setelah mereka diberikan perlakuan pembelajaran dengan pendekatan open-ended problem. Kata kunci: Open-ended problem, Berpikir kreatif Abstract Research is intended improvement of creative thinking mathematical students learning through by approach open-ended a problem in the learning process. A subject of study was all smpn 18 pekanbaru. This research trying to improve masses of the usual ( conventional ) by applying approach open-ended problems through activity problem-solving, a research experiments conducted to see an increase of learning mathematics by approach open-ended against the capacity to think critical mathematical students. The result showed increase creative thinking students on learning fields quadrangle after they given treatment of learning by approach open-ended a problem. Key words : Open-ended problem, Creative Thinking
PENERAPAN STRATEGI MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) DENGAN KOMBINASI FLASH CARD PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK TRIGONOMETRI DI KELAS XI SMA NEGERI I BABAT LAMONGAN Ningsih, Puji Rahayu
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.523 KB)

Abstract

Abstrak Sebagian besar catatan yang dibuat siswa kurang efektif karena mereka tidak mampu mengidentifikasikan ide-ide penting yang perlu untuk dicatat. Kondisi ini yang mengakibatkan lemahnya daya ingat siswa terhadap materi yang telah dipelajari di kelas dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa di kelas. Untuk itu, diperlukan strategi pembelajaran baru yaitu dengan mind mapping (peta pikiran) dengan kombinasi flash card. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendiskripsikan; aktivitas siswa, kemampuan siswa membuat mind mapping dengan kombinasi flash card, kemampuan guru mengelola kelas, hasil belajar siswa dan respons siswa terhadap penerapan strategi mind mapping dengan kombinasi flash card pada pembelajaran matematika materi pokok trigonometri. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan subyek penelitian adalah guru matematika dan siswa kelas XI IPA I SMA Negeri I Babat Lamongan yang berjumlah 32 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar aktivitas siswa, lembar penilaian mind mapping dengan kombinasi flash card, lembar kemampuan guru mengelola kelas, lembar angket respon siswa terhadap pembelajaran dan soal tes evaluasi hasil belajar. Hasil analisi data diperoleh bahwa: 1) aktivitas siswa selama pembelajaran dikatakan aktif, 2) Kemampuan siswa dalam membuat mind mapping dengan kombinasi flash card termasuk sangat baik, 3) Kemampuan guru dalam mengelola kelas selama pembelajaran dikatakan sangat baik. 4) Hasil belajar siswa, diperoleh bahwa dari 32 siswa, yang tuntas dengan mendapatkan skor hasil belajar
SIMULASI LAJU PERTUMBUHAN PENJUALAN AUTOMOTIF DENGAN METODE EKSPONENSIAL DAN GUI MATLAB DI JAWA TIMUR Lesnussa, Yopi Andry
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.166 KB)

Abstract

Abstrak Laju pertumbuhan penjualan Automotif di daerah Jawa Timur mempengaruhi tingkat kepadatan dan kemacetan lalu lintas serta berdampak pada polusi udara akibat pembuangan gas emisi. Untuk mengetahui laju pertumbuhan penjualan automotif digunakan model matematika dengan fungsi eksponensial, dan metode yang digunakan untuk membangkitkan bilangan random yaitu Mixed Concruential dan Distribusi Uniform. Sehingga dapat diprediksi laju pertumbuhan penjualan automotif dalam kurun waktu tertentu berdasarkan grafik hasil simulasinya. Kata kunci : Laju pertumbuhan penjualan automotif, Fungsi eksponensial. Abstract The Automotive sales growth rate in the East Java, affects the density and traffic congestion and also has impacts on air pollution caused by exhaust emissions. To find automotive sales growth rate using an exponential function of mathematical models, and methods that used to generate random numbers ie Mixed Concruential Method and Uniform Distribution Method. Then, the automotive sales growth rate could be predictable within a certain time on a graph the results of simulation Keywords : The Automotive sales growth rate, Exponential function
PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH NILAI DAN VEKTOR EIGEN DITINJAU DARI PEMETAAN KEMAMPUAN ALJABAR Rahmatin, Dian Novita
Gamatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.679 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah ditinjau dari tingkat kemampuan aljabar. Karena itu penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berpikir kritis pada penelitian ini mengacu pada berpikir kritis dengan kriteria FRISCO. Pada penelitian ini diambil 3 subjek penelitian, yaitu satu subjek pada kemampuan aljabar tinggi rendah, dan sedang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara tes dan wawancara. Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: T mengetahui fokus, alasan, situasi dan kejelasan dalam tiap-tiap tahap pemecahan masalah. Ia juga menjelaskan inferensinya pada setiap tahap pemecahan masalah Polya, kecuali pada tahap melaksanakan rencana. T tidak memeriksa kembali pemikirannya hanya pada tahap memahami masalah saja. S, pada langkah pemecahan masalah ia tidak melaksanaan langkah terakhir yaitu memeriksa kembali, sehingga prifil berpikir kritisnya pada langkah ini tidak dapat dideskripsikan. Sementara untuk tiga tahap pemecahan masalah sebelumnya, S mengetahui fokus, alasan, inferensi, dan kejelasannya. Namun ia tidak dapat menjelaskan situasi pada saat ia melaksanakan rencana. R mengetahui focus, alasan dan memeriksa kembali pada setiap langkah pemecahan masalah Polya. Namun inferensi hanya mampu ia jelaskan pada tahap melaksanakan rencana dan memeriksa kembali, kejelasan hanya diberikan pada saat membuat rencana dan memeriksa kembali. Sementara situasi dijelaskan pada setiap langkah pemecahan masalah, kecuali pada langkahmelaksanakan rencana. Kata kunci : Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah dan Kemampuan Aljabar. Abstract The purpose of this study is to describe critical thinking profile of students in the problem solving in terms of ability algebraic. Therefore, this study included a descriptive study with a qualitative approachment. Critical thinking in this study refers to the critical thinking FRISCO criteria. In this study, 3 subjects taken, ie one subject to the ability of high-algebra, low, and medium. Data was collected by way of tests and interviews. In general, the results obtained from this study are: T know the focus, reason, and clarity of the situation in each stage of problem solving. It also describes the inference at each stage of Polya problem solving, but at this stage of implementing the plan. T did not check back on stage thinking only understand the problem alone. S, the troubleshooting steps he was not carrying out the last step is to re-examine, so prifil critical thinking on this step can not be described. As for the previous three stages of problem solving, S knows the focus, reason, inference, and clarity. But he could not explain the situation when he was carrying out the plan. R determine focus, reason and check back at every step Polya problem solving. But the inference is only able to explain the stages of carrying out his plans and check again, clarity is given only at the time of making a plan and check back. While the situation described in each problem-solving step, except on langkahmelaksanakan plan. Key Word : Critical Thinking, Solving, IQ Problem
APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON Lesnussa, Yopi Andry; Tutupary, Filiany S.
Gamatika Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Gagasan Matematika Dan Informatika
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.298 KB)

Abstract

Abstrak Salah satu bentuk pelayanan dalam masyarakat adalah pelayanan kesehatan. Contoh pelayanan kesehatan dalam masyarakat adalah pelayanan rawat jalan pada rumah sakit khusus untuk pasien peserta Askes. Permasalahan antrian yang terjadi pada pelayanan pasien rawat jalan dapat dimodelkan dengan menggunakan Petri Net. Petri Net akan memodelkan antrian dalam sistem pelayanan ke dalam bentuk diskrit. Dalam tulisan ini akan dibuat model Petri Net dari antrian dalam sistem pelayanan pasien rawat jalan RSUD Dr. Haulussy Ambon untuk mendapatkan matriks representasinya. Kata Kunci : Petri Net, Antrian, Matriks Representasi Abstract One form of service in society is health care. Example health services in society is service outpatient the hospital specifically to by participants askes. Problems a queue happened to service an outpatient can modeled by using petri dish the net. Petri dish net will model a queue in service system into the form of discrete. In his will be built model petri dish net of a queue in service system an outpatient rsud dr. Haulussy ambon to get matrix representasinya. Key words : Petri Net, Queue, Matrix Representation
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN PEMBIASAN CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 SIDOARJO Ilmi, Miftakhul
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.185 KB)

Abstract

Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Subpokok Bahasan Pembiasan Cahaya Kelas VIII di SMP Negeri 4 Sidoarjo. Populasi penelitian adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 4 Sidoarjo. Sampel penelitian diambil secara acak, yaitu 4 kelas yaitu 3 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Di mana 3 Kelas eksperimen, yaitu kelas VIII E, F, H dan kelas kontrol, yaitu kelas VIII G. Jumlah soal yang diujicobakan dalam penelitian ini sebanyak 40 butir soal. Hasil uji validitas diperoleh 15 soal gugur dan 25 soal valid. Uji realibilitas pada penelitian ini diperoleh koefisien reliabilitas r11 sebesar 0,775 sedangkan rmoment product (r tbl 95 %) sebesar 0,312 dan dan (r tbl 99%) sebesar 0,403. Dari hasil tersebut diperoleh r hitung > r tabel menunjukkan item tersebut reliabel. Untuk uji hipotesis yang mengunakan uji t, hipotesis dapat diterima karena nilai thitung Eksperimen I = 5,98 ; thitung Eksperimen II = 3,78 ; thitung Eksperimen III = 7,58 dan ttabel = -1,98 < t t tabel dengan taraf signifikan
KOMPARASI ANTARA MODEL CORE DAN PENGAJARAN LANGSUNG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Rahmah, Nur
Gamatika Vol 3, No 1 (2012): GAMATIKA
Publisher : Gamatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Harus disadari bahwa guru bukan saja melakukan kegiatan mengajar tetapi guru juga harus berfikir bagaimana siswa memahami sebuah bahan ajar dan menguasai sepenuhnya sehingga nantinya menjadikan bekal bagi siswa dalam menghadapi kehidupannya sehari-hari. Pemilihan pembelajaran CORE untuk digunakan dalam pembelajaran matematika didasari oleh teori-teori belajar yang mengorientasikan siswa aktif dalam pembelajaran (student oriented), membangkitkan interaksi multiarah, mengembangkan keterampilan sosial serta pandangan konstruktivisme. Sedangkan implementasi model pengajaran langsung dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas model pembelajaran CORE dan model pengajaran langsung dalam pembelajaran matematika. Dengan demikian, seorang guru dan siswa harus memahami bagaimana belajar yang sesungguhnya. Kata kunci: model pembelajaran, matematika Abstract It must be realized that the teacher is not just committed to teaching but teachers also need to consider how students understand the teaching materials and to completely control that will make provision for students in dealing with their daily lives. Election CORE learning to use in teaching mathematics based on learning theories that orient students actively in learning (student oriented), evokes multidirectional interaction, develop social skills as well as the views of constructivism. While the implementation of direct teaching model is designed specifically to develop students knowledge of procedural and declarative knowledge are well structured and can be learned step by step. This paper aims to determine differences in the effectiveness of CORE learning models and teaching models directly in the learning of mathematics. Thus, a teacher and students must understand how to learn the truth. Keywords: Model learning, Mathematic

Page 5 of 20 | Total Record : 200