cover
Contact Name
Kiki Teguh
Contact Email
harpodonborneo@borneo.ac.id
Phone
+6281350529175
Journal Mail Official
harpodonborneo@borneo.ac.id
Editorial Address
Fakultas Perikanan Gedung E Lantai 1 Universitas Borneo Tarakan Jl. Amal Lama No. 1 Tarakan. Kalimantan Utara harpodonborneo@borneo.ac.id
Location
Kota tarakan,
Kalimantan utara
INDONESIA
Jurnal Harpodon Borneo
ISSN : 2087121x     EISSN : 25416294     DOI : https://doi.org/10.35334/harpodon.v16i2
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal HARPODON BORNEO merupakan jurnal ilmiah dalam bidang Ilmu – Ilmu Perikanan dan kelautan, yang diterbitkan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Jurnal ini terbit dua kali setahun, yaitu pada periode bulan April dan Oktober, sebagai media informasi dan komunikasi ilmiah guna menyajikan kompilasi hasil penelitian orisinil, pemikiran dan pandangan dari peneliti, pakar dan pemerhati dalam bidang perikanan dan kelautan serta masyarakat lingkungan pesisir) Jurnal Harpodon Borneo menerima naskah yang merupakan hasil penelitian (research), catatan penelitian (notes), ulas balik artikel (review or mini review article) dan ulasan / kajian pustaka (feature books), dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris yang belum pernah atau sedang dipertimbangkan untuk diterbitkan/dipublikasikan pada penerbitan jurnal / bulletin / majalah ilmiah lainya.
Articles 129 Documents
Search results for , from "2017" : 129 Documents clear
OPTIMASI PEMBUATAN KITOSAN DARI CANGKANG KEPITING BAKAU (Scylla spp.) MELALUI VARIASI PENGGUNAAN NaOH Ira Maya Abdiani; Gloria Ika Satriani; Rosna Rosna
Jurnal Harpodon Borneo Vol 12, No 2 (2019): VOLUME 12 NO. 2 OKTOBER 2019
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v12i2.1600

Abstract

Kandungan kitin yang sangat potensial terdapat pada cangkang kepiting bakau (Scylla spp.) dapat diubah menjadi Kitosan melalui proses deasetilasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan konsentrasi NaOH yang optimal pada proses kitosan cangkang kepiting bakau yang memiliki karakteristik kitosan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April tahun 2017. Proses analisis fisik ekstraksi dan kimia cangkang rajungan mangrove telah dianalisis di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Kalimantan Tarakan. Instrumen penelitian yang dievaluasi adalah ekstraksi kitosan, analisis fisik kimia dan analisis data. Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan yaitu variasi penggunaan 40%, 50%, 60%, 70% dan 80% dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kitosan terbaik memiliki derajat deasetilasi tertinggi sebesar 42,24%, diperoleh pada proses deasetilasi penggunaan NaOH 60%. Variasi penggunaan deasetilasi yang berbeda tidak nyata (p 0,05) terhadap rendemen tetapi signifikan (p 0,05) terhadap kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi.
Eksplorasi Kandungan Kimia Dari Sisik Ikan Payau Untuk Pengembangan Biomaterial Fungsional Di Industri Farmasetika Stephanie Bija; Aldian Aldian; Anhar Rozi
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 1 (2021): VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i1.1876

Abstract

Kekayaan alam Indonesia tersedia dalam jumlah yang melimpah, salah satunya Perairan payau dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku pembuatan obat. Eksplorasi terhadap kandungan kimia sisik ikan payau yang ada di Perairan sekitar Kota Tarakan diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan sediaan bahan baku farmasetika di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan kimia, yaitu proksimat yang terdapat pada sisik ikan payau, sebagai bahan dasar dalam upaya pengembangan dan pemanfaatannya di bidang farmasetika.Metode penelitian terdiri dari dua tahap, yaitu penanganan sampel sisik ikan payau dan eksplorasi kandungan kimianya. Analisis terhadap komponen-komponen kimia dilakukan melalui pengujian proksimat, meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, dan kadar karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein ikan bandeng, ikan belanak, dan ikan bulan-bulan secara berturut-turut, yaitu 54,5%; 57,6%; dan 55%. Kandungan lemak ikan bandeng (2,46%), ikan belanak (2,25%), ikan bulan-bulan (2,03%). Kandungan karbohidrat ikan bandeng (2,15%), ikan belanak (2,42%), ikan bulan-bulan (1,98%). Kadar air pada ikan bandeng 11,9%; ikan belanak 6,73%; dan ikan bulan-bulan (8,0%), sedangkan kadar abu pada ketiga ikan secara berturut-turut, yaitu 29%, 31%, dan 33%.
PENGARUH PERBANDINGAN WAKTU TANGKAP PANCING TONDA DI PERAIRAN SAUMLAKI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR Deni Sarianto; Djalaludin Kemhay; Kadi Istrianto; Restu Widayaka; Adnal Yeka; Reny Wulandari
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 1 (2021): VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i1.1859

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melihat hasil tangkapan pancing berdasarkan waktu penangkap. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2019 di Perairan Saumlaki dengan menggunakan metode survei untuk mendapatkan data tangkapan dan waktu operasi. Data penelitian kemudian dianalisis dengan GT kapal menurut PM Perhubungan tahun 2013, mengenai pengukuran kapal, CPUE, formula sturges dan chi-kuadrat dengan ketelitian 0,05 dan 0,01, serta perbandingan hasil tangkapan untuk menjelaskan hasil penelitian grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kapal 8 GT, panjang total hasil tangkapan ikan cakalang pancing tonda 30-75 cm dan tuna madidihang 34-74 cm, serta penemuan waktu penangkap antara pagi dan sakit cenderung mengalami perbedaan dan berpengaruh pada hasil tangkapan, di mana waktu tangkap terbaik di pagi hari. Hal ini terjadi lagi dengan analisis chi-kuadrat dengan jumlah ekor ikan cakalang, jumlah ekor ikan tuna madidihang, jumlah ekor ikan cakalang dan tuna madidihang dan berat ikan cakalang, berat ikan tuna madidihang, berat ikan cakalang dan tuna madidihang. Namun pada CPUE, CPUE jumlah ikan cakalang, CPUE jumlah ikan tuna madidihang, CPUE jumlah ikan cakalang dan tuna madidihang dan CPUE berat ikan cakalang, CPUE berat ikan tuna madidihang memiliki nilai sedangkan pada CPUE berat ikan cakalang dan tuna madidihang memiliki nilai nilai.
SINTESIS NANO KITOSAN SEBAGAI FILTER AMONIA (NH3) DALAM PERAIRAN BUDIDAYA Miska Sanda Lembang; Mini Lestari
Jurnal Harpodon Borneo Vol 13, No 2 (2020): VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v13i2.1660

Abstract

Nanoteknologi dalam bidang akuakultur telah digunakan dalam peningkatan kadar oksigen dalam media budidaya perairan. Salah satu bentuk nanoteknologi adalah nanokitosan. Air merupakan media hidup bagi biota air. Akan tetapi, media air dalam budidaya rentan tercemar oleh berbagai aktivitas. Salah satu pencemar terbesar dalam sistem budidaya adalah amonia. Amonia dihasilkan dari proses metabolisme biota budidaya yang keluar melalui kotoran biota. Dalam mengurangi amonia pada sistem resirkulasi dapat di lakukan dengan penambahan filter. Filter yang sering digunakan adalah zeolit, arang, kapas, koral, dan pecahan karang. Berdasarkan hal-hal di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran amonia dalam media budidaya secara cepat dan murah dengan pemanfaatan nanokitosan. Nanopartikel kitosan dibuat menggunakan metode gelasi ionik.  Ukuran nanokitosan diukur menggunakan PSA dan didapatkan ukuran 446 nm. Larutan amonia disaring dalam media filtrasi (kapas, kerikil, zeolit, dan arang aktif). Pengaruh nanokitosan diamati dengan penambahan nanokitosan dalam media filtrasi. Kemudian pengukuran laju pengurangan amonia diukur setiap 1; 2; 3; 4; dan 5 jam menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil pengukuran panjang gelombang maksimum spektrofotometer adalah 640 nm. Semakin bertambahnya waktu maka nilai absorbansi semakin menurun, hal ini menunjukan semakin berkurangnya konsentrasi amonia karena proses penyerapan amonia dalam filter nanokitosan.  
Penilaian Status Trofik Laguna Segara Anakan pada Musim Timur dengan Aplikasi Indeks TRIX Rose Dewi.
Jurnal Harpodon Borneo Vol 13, No 1 (2020): VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v13i1.1400

Abstract

Laguna Segara (LSA) terdapat disepanjang pantai selatan, bagian barat Jawa Tengah terletak pada ordinat 108o45‟–109o01‟ BT and 7o35‟– 7o46‟ LS. Kawasan LSA memiliki karakteristik ekosistem yang berperan sebagai nursery ground, sehingga kajian produktivitas primer menjadi kajian yang sangat penting. Beragamnya aktifitas antropogenik dan faktor alami (sedimentasi) disekitar LSA, adanya pola angin musim (monsoon) mendukung perubahan ekologis. Kondisi tersebut dikhawatirkan berpengaruh terhadap penurunan produktivitas primer laguna, seiiring dengan perubahan status trofiknya. Tujuan kajian ini untuk mengestimasi status trofik yang dipengaruhi angin musim (monsoon) timur. Penilaian dilakukan menggunakan Indeks TRIX, guna mengevaluasi tren jangka panjang pola status trofik spasial LSA, dengan kombinasi linear log dari 4 variabel: Klorofil-a, aDO%, Makronutrien (Total Nitrogen (TN) dan Total phospat (TP)). Pendekatan spasial dilakukan pada 7 stasiun (S) yang merepresentasikan: (S) faktor alam dan (S) aktifitas antropogenik. Penilaian indeks TRIX LSA menunjukkan, mayoritas melebihi 6 unit TRIX, yakni kategori perairan pesisir sangat produktif sehingga terjadi eutrofikasi, kondisi yang dapat menyebabkan anoksia pada perairan dengan diindikasikan tingginya kelimpahan fitoplankton jenis Habs. Tekanan antropogenik dan hidrodinamika perairan, diduga turut menyebabkan peningkatan makronutrien LSA yang memicu eutrofikasi. Diperlukan manajemen dan strategi pengelolaan laguna yang saling bersinergi antara Pemerintah daerah, pemangku kepentingan dan Masyarakat sekitar untuk meminimalisir fenomena eutrofikasi laguna. 
STUDI KELAYAKAN KUALITAS AIR TERHADAP WISATA DI PANTAI MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT (MONPERA) KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tri Lestari; Muhammad Yasser; Paulus Taru; Omega Raya Simarangkir
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i2.1938

Abstract

Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) memiliki potensi yang besar sebagai objek wisata bahari pesisir di wilayah kota Balikpapan. Aktivitas wisata di pantai dapat mengakibatkan ekosistem yang rentan terhadap berbagai perubahan lingkungan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat kelayakan kualitas perairan terhadap wisata pantai di Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Penelitian dilakukan dari bulan November sampai Desember 2020 dengan pengambilan sampel udara di tiga stasiun kemudian dilakukan analisis kualitas udara di laboratorium Kualitas Air, dan Balai Riset dan Standarisasi Industri Samarinda (Baristand Industri Samarinda). Hasil penelitian ini menunjukan adanya empat parameter kualitas perairan yang melewati baku mutu yang telah ditetapkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 51 tahun 2004, yaitu kekeruhan, padatan tersuspensi total, sampah dan oksigen terlarut. Walaupun demikian, hasil analisis kesebelas parameter kualitas perairan menggunakan metode Storet dievaluasi nilai -30 yang menunjukkan bahwa perairan termasuk kategori kategori sedang yang dapat memperkirakan Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) layak untuk dijadikan tempat wisata.Kata Kunci: Kelayakan, Kualitas Air , Wisata
Laju Mortalitas dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Layang Deles (Decapterus macrosoma) Berdasarkan Data di PPN Pekalongan Menur Puji Astuti; Suradi Wijaya Saputra; Wiwiet Teguh Taufani
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 1 (2021): VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i1.1891

Abstract

Ikan Layang merupakan salah satu ikan pelagis kecil yang bernilai ekonomis penting. Penelitian dilakukan pada Agustus-November 2020 Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pekalongan. Pengambilan sampel menggunakan metode sistematik random sampling, dilakukan satu kali dalam setiap bulan. Analisis data diantaranya struktur ukuran, LC50%, LM50%, parameter pertumbuhan, laju mortalitas dan tingkat eksploitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur ukuran ikan Layang pada kisaran 140-220mm. LC50% = 186 mm lebih besar dibandingkan LM50% ikan Layang jantan 180 mm dan betina 171 mm. K =  2,00 dan L∞ = 221 mm. Mortalitas total (Z) = 4,02, nilai F = 2,41, M = 1,61 dan tingkat eksploitasi (E) = 0,60 yang menunjukkan tingkat pemanfaatan optimum.
Evaluasi Ekowisata Berbasis Skenario dari Aspek Pemanfaatan Sumberdaya Air dengan Aplikasi Model Sistem Dinamik, di Kawasan Kampung Merabu, Kalimantan Timur Nuzula Elfa Rahma; FV Astrolabe Sian Prasetya; Yulma Yulma
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i2.2116

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sub-sistem dan variabel dalam pemanfaatan sumberdaya air terkait sektor ekowisata di Kampung Merabu serta menganalisis pola pemanfaatan air yang berkelanjutan dengan berbagai skenario pengembangan ekowisata. Kampung ini terletak di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Metode yang dilakukan adalah dengan pendekatan model sistem dinamik. Untuk dapat membangun model sistem dinamik, digunakan perangkat lunak yaitu Vensim. Ada tiga sub-sistem utama yaitu: 1) air limbah domestik kegiatan selain jamban, 2) air limbah domesti kegiatan jamban, 3) pemakaian air. Ketiga sub-sistem tersebut dihubungkan dengan dua badan air yang berada di kawasan Kampung Merabu yaitu sungai Lesan dan Danau Nyadeng, yang kemudian dihubungkan dengan variabel penduduk dan wisatawan. Kedua badan air ini memiliki peran pemanfaatan yang berbeda. Sungai Lesan adalah tempat berakhirnya air limbah domestik, sedang Danau Nyadeng adalah sumber air bersih penduduk. Ada empat skenario yang disimulasikan, yaitu satu baseline dan tiga lainnya berbasis pertumbuhan wisata (dengan periode 25 tahun). Hasilnya skenario pertumbuhan wisata tidak dapat dijadikan sebagai dasar strategi pengembangan ekowisata Merabu, karena beban pencemar air limbah domestik eksisting telah melampaui daya dukung lingkungan. Perlu diupayakan adanya sistem pengelolaan air limbah domestik setempat, sebagai bagian dari strategi pengembangan sektor ekowisata di kampung Merabu.
EFEKTIFITAS BAKTERI NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI PADA LIMBAH ORGANIK BUDIDAYA UDANG VANNAMEI Abdul Haris Sambu; Abdul Malik; Asni Anwar
Jurnal Harpodon Borneo VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i2.2271

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis konsentrasi senyawa nitrogen anorganik (NH3, NO2 dan NO3) dengan memanfaatkan bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi.  Penelitian dilakukan mulai bulan Januari sampai Maret 2021 di laboratorium Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.  Percobaan menggunakan 3 perlakuan 4 kali ulangan, sehingga berjumlah 12 percobaan, sampel yang digunakan yaitu limbah tambak.  Hasil yang didapatkan bahwa perlakuan bakteri nitrifikasi dan denitrifikasi dapat menurunkan kandungan senyawa amonia 0,15 mg/L dan senyawa nitrat menjadi 3,8 mg/L.  Berdasarkan uji regresi terdapat hubungan erat antara kandungan amonia, nitrit dan nitrat diawal dan akhir penelitian.
MODEL PERTUMBUHAN IKAN ARUT (Lutjanus spp.) HASIL TANGKAPAN JARING INSANG (GILLNET) DI PERAIRAN TARAKAN Muhammad Firdaus; Dhimas Wiharyanto; Adinda Novi Yudianti
Jurnal Harpodon Borneo Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/harpodon.v14i2.2024

Abstract

Kota Tarakan memiliki potensi perikanan tangkap yang berlimpah, salah satunya ikan arut yang tertangkap dengan alat tangkap jaring insang (gillnet). Dalam pengelolaan lestari pemanfaatan sumberdaya ikan, diperlukan kebijakan pengelolaan yang berasaskan data / informasi ilmiah biologi ikan dan lingkungan secara komprehensif, salah satunya aspek pertumbuhan. Penelitian dilakukan di Kota Tarakan pada bulan Januari – Maret 2021 dengan tujuan menganalisis aspek pertumbuhan dan struktur umur ikan arut (Lutjanus spp.). Metode penelitian menggunakan pendekatan pertumbuhan mutlak model von Bertalanffy dengan metode observasi dan purposive sampling dalam pengumpulan data sebanyak 8 kali sampling di pos pendaratan ikan. Model pertumbuhan ikan arut (Lutjanus spp.) yang dihasilkan yaitu Lt = 71,3{1 – e-0.013(t-1.067)}. Berdasarkan hal tersebut, diketahui parameter pertumbuhan ikan arut (Lutjanus spp.) adalah dugaan panjang maksimal tercapai (L∞) sebesar 71.26 cm, koefisien pertumbuhan (K) 0.0127 cm dan dugaan umur pada panjang teoritis  null (t0) sebesar -1.0665 hari

Page 10 of 13 | Total Record : 129


Filter by Year

2017 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 16, No 2 (2023): VOLUME 16 NO.2 OKTOBER 2023 Vol 16, No 1 (2023): VOLUME 16 NO.1 APRIL 2023 Vol 15, No 2 (2022): VOLUME 15 NO.2 OKTOBER 2022 Vol 15, No 1 (2022): VOLUME 15 NO.1 APRIL 2022 Vol 14, No 2 (2021): VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 Vol 14, No 1 (2021): VOLUME 14 NO. 1 APRIL 2021 VOLUME 14 NO. 2 OKTOBER 2021 Vol 13, No 2 (2020): VOLUME 13 NO. 2 OKTOBER 2020 Vol 13, No 1 (2020): VOLUME 13 NO. 1 APRIL 2020 Vol 12, No 2 (2019): VOLUME 12 NO. 2 OKTOBER 2019 Vol 12, No 1 (2019): VOLUME 12 NO. 1 APRIL 2019 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 2 (2018): Volume 11 No.2 Oktober 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 11, No 1 (2018): Volume 11 No.1 April 2018 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 2 (2017): Volume 10 No.2 Oktober 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 10, No 1 (2017): Volume 10 No. 1 April 2017 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 2 (2016): Volume 9 No 2 Oktober 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 9, No 1 (2016): Volume 9 No 1 April 2016 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 2 (2015): Volume 8 No 2 Oktober 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 8, No 1 (2015): Volume 8 No 1 April 2015 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 2 (2014): Volume 7 No 2 Oktober 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 7, No 1 (2014): Volume 7 No 1 April 2014 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 2 (2013): Volume 6 No 2 Oktober 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 5, No 1 (2012): Volume 5 No 1 April 2012 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 2 (2011): Volume 4 No 2 Oktober 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 4, No 1 (2011): Volume 4 No 1 April 2011 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 Vol 3, No 1 (2010): Volume 3 No. 1 April 2010 More Issue