cover
Contact Name
Tri Yulianti
Contact Email
jts@uajy.ac.id
Phone
+62274-487711
Journal Mail Official
jts@uajy.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl.Babarsari No.44 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 1411660X     EISSN : 25492918     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali Oktober tahun 2000. Frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. (ISSN 1411-660X).
Articles 374 Documents
WATERSHED HYDROLOGICAL ANALYSIS OF JAKARTA EXTREME FLOODS Satoshi Takizawa, Anastasia Yunika Mukand Singh Babel
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.116 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i1.622

Abstract

Jakarta flood is a routine event. It occurs annually in rainy seasons while extreme flood takes place approximately every five years. Various factors, from natural to man-induced and technical to non-technical ones, are involved in causing the detrimental impacts of the flood. Among those factors, the existence of Ciliwung as the main river flowing across Jakarta leads to the complication of the problem. This study analyzed the main hydrologic parameters, i.e. rainfall and river discharge in Ciliwung’s catchment area, to assess the extreme floods in Jakarta. Three extreme flood events, i.e. two events in 1996 and one event in 2002 were analyzed based on the rainfall data at five stations overall area of Jakarta and river discharge at four stations along Ciliwung. The result of analysis revealed the factors of main causes of the extreme events. Furthermore, it is expected that by considering the past record of similar events in various study reports, precautions could be developed to anticipate predictable impacts from such events in the future, and recommendations could be provided as alternatives to overcome the problem.Keywords: discharge, flood, hydrological analysis, rainfall, watershed
APLIKASI MODEL HIDROLOGI KONSEPTUAL IHACRES UNTUK PENGALIHRAGAMAN HUJAN DEBIT PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI Lita Darmayanti, Trimaijon, Imam Suprayogi Yohanna Lilis Handayani
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.607 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i4.636

Abstract

Proses transformasi hujan menjadi debit dapat ditiru dan disederhanakan dalam bentuk model yang lazim disebut model hujan debit. Tujuan utama penelitian ini adalah mengaplikasikan model guna mengatasi keterbatasan akan data debit untuk kebutuhan prediksi akan ketersediaan air di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS). Metode pendekatan yang digunakan untuk memprediksi kebutuhan ketersediaan air suatu DAS adalah menggunakan model IHACRES yang dikembangkan di Inggris berdasarkan data curah hujan pada stasiun hujan Tanjung Pati, Sijunjung dan Sentajo periode 1995-2004 serta data klimatologi pada stasiun klimatologi Sentajo periode 1995-2004. Hasil utama penelitian membuktikan bahwa Model IHACRES yang diterapkan di stasiun duga air Lubuk Ambacang dapat dikatakan masih kurang handal karena nilai R2 yang dihasilkan pada tahap simulasi berkisar antara 0,245 – 0,485. Namun dalam hal penggunaannya di lapangan masih dapat diaplikasikan selama pemodelan hujan debit yang memberikan hasil yang lebih baik belum ditemukan.
POLA PERJALANAN DI PERKOTAAN YOGYAKARTA Sigit Priyanto, Bambang Hari Wibisono, J.Dwijoko Ansusanto Ahmad Munawar
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.707 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i4.633

Abstract

Yogyakarta memiliki banyak predikat sebagai kota, dan memiliki karakteristik khusus transportasi. Perjalanan pola di daerah perkotaan di Yogyakarta ditentukan oleh karakteristik penduduk perkotaan di kota Yogyakarta. Penyebaran lokasi tempat kerja atau sekolah yang terletak jauh dari tempat tinggal cenderung menghasilkan masalah untuk transportasi. Setiap hari, banyak gerakan yang dilakukan untuk bekerja dan sekolah melintasi pusat kota dampak ke jalan perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor- faktor penggunaan lahan sebagai salah satu unsur perencanaan yang mempengaruhi efisiensi transportasi. Hasil penelitian dan pemodelan diharapkan untuk mendapatkan transportasi perkotaan yang efisien dalam kasus kota Yogyakarta. Kasus yang dipilih adalah kota Yogyakarta, yang merupakan kota menengah. Metode penelitian ini adalah  survei  rumah tangga dengan instrumen kuesioner untuk perjalanan asal-tujuan. Dari matriks asal-tujuan, maka pemodelan menggunakan model transportasi empat langkah akan dilakukan, untuk mendapatkan tugas jalan .
PENGKAJIAN TINGKAT BEBAN KERJA MENTAL PILOT PESAWAT TERBANG DALAM MELAKSANAKAN TAHAP FASE TERBANG (PHASE OF FLIGHT) Dwi Saputra, Abadi; Priyanto, Sigit; Muthohar, Imam; Bhinnety, Magda
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.212 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i3.874

Abstract

Abstrak: Peristiwa kecelakaan pesawat terbang dapat terjadi pada tahap pengoperasian pesawat terbang, diawali sejak taxi, tinggal landas (take off), menanjak (climb), penerbangan jelajah (cruise), dan tahap pendaratan yang dimulai dari descent, awal pendaratan (approach) kemudian menyentuh landasan (touch down) sampai pesawat terbang berhenti di apron Bandar udara tujuan pendaratan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui seperti apakah perbedaan beban kerja mental seorang pilot pada saat melaksanakan tahapan fase terbang (phase of flights). Pengukuran beban kerja mental dilakukan menggunakan metode Subjective Workload Assessment Technique (SWAT), metode ini menggunakan tiga kombinasi dari tiga dimensi dengan tingkatannya. Dimensi tersebut adalah beban waktu (time), beban usaha mental (effort), dan beban tekanan psikologis (stress). Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan, tingkatan kepentingan relatif yang paling tinggi adalah dimensi beban usaha waktu (time), maka semua subyek mempunyai kesepakatan dan menganggap bahwa faktor beban waktu (time) merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan tingkatan  beban kerja mental pilot, sedangkan untuk kondisi yang paling terbebani atau beban kerja mental pilot akan meningkat (level tertinggi) apabila pilot dihadapkan pada saat pesawat akan melakukan prosedur pendaratan (landing).
Durabilitas Campuran Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) Akibat Rendaman Menerus dan Berkalan Air Rob Bagus Hario Setiadji, Nahyo Sudarno
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.51 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i2.647

Abstract

Fenomena air pasang yang sering terjadi di wilayah pesisir Indonesia mengakibatkan banjir, atau yang sering disebut  banjir pasang. Banjir pasang merupakan sebuah fenomena banjir yang disebabkan olehluapan pasang air laut ke daratan. Seringkali beberapa jalan yang terletak di wilayah pesisir yang menggalami  banjir pasang akan menggalami kerusakan. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk menyelidiki efek yang disebabkan oleh air genangan pasang terhadapan  perkerasan jalan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja daya tahan campuran beton aspal dengan modifikasi Marshall. Penelitian menggunakan  dua metode standar perendaman dalam air pasang dan air di laboratorium. Water Immersion Method dibuat dengan merendam secara terus menerus (kontinu) dan periodik (intermiten). Merendam spesimen (benda uji) di dalamair pasang dengan variasi waktu 6 jam; 12 jam; 24 jam; 48 jam; dan 72 jam. Sementara perendaman periodik dilakukan dengan merendam spesimen (benda uji) selama 12 jam, kemudian diangkat dan didiamkan selama 12 jam berikutnya selama 3-hari. Untuk melihat kinerja daya tahan beton aspal campuran menggunakanbeberapa Indeks indikator yaitu Index of Retained Stability (IRS), First Durability Index(IDP), dan The second Durability Index (IDK).Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek kerusakan perendaman secara terus menerus  lebih cepat dibandingkan perendaman biasa. Merendam campuran aspal Hot Rolled Sheet-Wearing Course (HRS-WC) baik secara kontinyu atau berkala di dalam air pasang  memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan air laboratorium. Hal ini ditunjukkan dengan nilai daya tahan(durabilitas)  campuran aspal pada rendaman dengan air pasang  lebih kecil dibandingkan campuran aspal yang direndam dengan air  standar laboratorium .
ANALISA PENINGKATAN KEKUATAN TANAH YANG DIPERKUAT SERAT DAN BAHAN STABILISASI PADA SISI KERING DAN SISI BASAH Fidal Kasbi, Soewignjo Agus Nugroho Gunawan Wibisono
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.022 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i2.612

Abstract

Kondisi tanah pesisir Riau cenderung lunak sehingga perlu usaha stabilisasi untuk perbaikan kekuatan. Limbah berupa serat dan abu sawit banyak terdapat di propinsi Riau. Bahan ini pada dasarnya dapat digunakan sebagai bahan stabilisasi. Pengujian dengan campuran semen dan serat sintetis sebagai bahan komersil yang banyak ditemukan untuk peningkatan nilai kekuatan tanah lunak tersebut. Penelitian ini mengkaji kemampuan kombinasi 8 persen abu sawit dan 0,8 persen  serat  sawit.  Sehingga  didapatkan  peningkatan  kekuatan  tanah  tak  terkekang,  dengan melakukan variasi kadar air dari sekitar nilai kadar air optimum (OMC). Penelitian selanjutnya dengan mengkaji peningkatan kekuatan kombinasi bahan komersil 4% semen dan 0,1% serat sintetis hingga 68% dari kekuatan tanah asli dengan variasi kadar air yang identik. Serangkaian pengujian  seperti  uji  tekan  bebas,  proktor  standar,  Atterberg  limit  dan  CBR  laboratorium dilakukan pada beberapa variasi kadar air pada sisi kering serta pada sisi basah untuk kedua kombinasi campuran di atas. Hasil pengujian UCS dan CBR menunjukkan bahwa nilai kuat tekan optimum kombinasi abu sawit dan serat sawit didapatkan pada kadar air OMC. Secara umum pengurangan kadar air (sisi kering) dan penambahan kadar air dari nilai OMC menurunkan kuat tekan tanah. Hasil pengujian UCS pada kombinasi semen dan serat sintetis tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada kadar air OMC, sedangkan pada pengujian CBR juga tidak mengalami peningkatan nilai untuk sisi kering dan sisi basah dimana kekuatan optimum didapatkan pada penambahan dengan kadar air 100%.
PEMODELAN BANGKITAN PERJALANAN PELAJAR DI KABUPATEN SLEMAN Mahmudah, Noor
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.004 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i4.937

Abstract

Akibat banyaknya perguruan tinggi negeri dan swasta yang berlokasi di Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) maka wilayah ini  berpotensi menarik pergerakan pelajar, baik yang berasal dari dalam maupun luar Sleman. Dampak yang dirasakan adalah berbagai masalah transportasi yang timbul karena semakin meningkatnya arus lalu lintas akibat pergerakan yang dilakukan oleh para pelajar tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona asal dan tujuan perjalanan pelajar serta membangun model bangkitan perjalanan (trip generation) pelajar di Kabupaten Sleman, baik berupa model bangkitan pergerakan (trip production) dan tarikan pergerakan (trip attraction) menggunakan data yang didapatkan melalui survei wawancara rumah tangga (home interview survey) di Kecamatan Seyegan, Tempel dan Turi. Pemodelan bangkitan perjalanan yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa sebaran spasial bangkitan pergerakan dan tarikan pergerakan serta model numerik yang dihasilkan melalui pengolahan data dengan program SPSS. Variabel bebas yang mempengaruhi bangkitan pergerakan pelajar adalah populasi penduduk, sedangkan variabel yang mempengaruhi tarikan pergerakan adalah jumlah pelajar.
ANALISIS PERSEPSI PENUMPANG TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN LAUT DI PELABUHAN REGIONAL SANANA KAB.KEPULAUAN SULA, PROP. MALUKU UTARA Benidiktus Susanto, Budiman Soamole
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.791 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i3.628

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kualitas pelayanan angkutan laut berdasarkan persepsi pengguna jasa. Kualitas pelayanan yang dinilai adalah pelayanan Pelabuhan Regional Sanana dan pelayanan kapal penumpang KM. Intim Teratai, KM. Theodora, dan KM. Bunda Maria. Analisis dilakukan dengan menghitung Importance Performance Analysis (IPA) dan CustomerSatisfaction Index (CSI). Hasil penelitian diperoleh nilai indeks kepuasan rata-rata pengguna jasa Pelabuhan Regional Sanana terhadap 8 (delapan) faktor pelayanan sebesar 54,74 persenmasuk kriteria cukup puas. Faktor fasilitas pendukung di ruang tunggu pelabuhan dan faktor informasi jadwal kapal masuk kriteria kurang puas dan menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya. Indeks kepuasan rata-rata penumpang kapal KM. Intim Teratai sebesar 53,98 persen masuk kriteria cukup puas, kapal KM. Theodora sebesar 55,10 persen masuk kriteria cukup puas, dan kapal KM. Bunda Maria sebesar 67,10 persen masuk kriteria puas. Faktor jaminan mendapat tempat tidur di kapal, faktor keamanan barang bagasi, dan faktor waktu tiba berangkat kapal masuk kriteria kurang puas dan menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya.
EVALUASI KEBUTUHAN LAHAN PARKIR PADA AREA PARKIRAN KAMPUS FISIP UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA Januar Nabal, Alfred Rodriques
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3890.305 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i1.642

Abstract

Permasalahan Area parkir di wilayah kampus Fisip UAJY merupakan suatu fenomena yang patut untuk ditelaah. Urgensitas kebutuhan lahan parkir menjadi suatu keutamaan ketika lahan yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung kendaraan yang memasuki area parkiran. Selain perlunya mengevaluasi kebutuhan lahan parkir, evaluasi tentang tingkat keamanan, perilaku, dan fasilitas parkiran juga menjadi hal yang penting. Adanya evaluasi ini diharapkan memberikan suatu alternatif pemecahan masalah terhadap permasalahan parkiran di wilayah kampus Fisip UAJY. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap. Penelitian tahap pertama berupa pengukuran lahan parkir (baik mobil maupun motor) yang terdapat di wilayah kampus Fisip UAJY. Penelitian tahap ke dua berupa evaluasi tentang karakteristik kendaraan yang memasuki area parkiran kampus. Penelitian tahap ke dua ini dilakukan pada hari selasa dan jumat. Dalam tahap ini, durasi setiap jenis kendaraan yang menggunakan lahan parkir dihitung. Selanjutnya, data luas lahan parkir dan jumlah kendaraan yang menggunakan lahan parkir kampus digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan lahan parkir. Penelitian tahap ke tiga berupa penyebaran kuisioner yang bertujuan untuk mengevaluasi masalah keamanan, perilaku, dan fasilitas tempat parkir. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa, luas lahan parkiran mobil kampus Fisip UAJY adalah 967,945 m2dan luas lahan parkiran motor sebesar 1185,9816 m2. Evaluasi kebutuhan lahan parkiran menunjukkan, luas lahan parkir yang tersedia untuk setiap karakteristik kendaraan tidak mencukupi untuk menampung jumlah kendaraan yang memasuki area kampus Fisip UAJY. Tambahan luas lahan parkir untuk mobil sebesar 458,055 m2 dan tambahan luas lahan parkir motor sebesar 273,518 m2. Evaluasi terhadap masalah keamanan, masalah perilaku, dan fasilitas tempat parkir menunjukkan tingkat keamanan dan perilaku mahasiswa yang masih cukup baik. Fasilitasdan luasan parkiran yang kurang memadai menjadi kendala utama yang saat ini dialami. Hal tersebut didukung oleh hasil analisis kebutuhan lahan parkir.
PENELITIAN EKSPERIMENTAL KUAT LELEH LENTUR (Fyb) BAUT Johannes Adhijoso Tjondro, Yosafat Aji Pranata Bambang Suryoatmono
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.509 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i2.607

Abstract

Baut adalah suatu batang silinder atau tabung dengan alur heliks pada permukaannya, dengan penggunaan utamanya adalah sebagai pengikat (fastener) untuk menahan dua atau lebih obyek bersama. Salah satu manfaat penting baut berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan gedung dan jembatan, khususnya struktur dengan bahan material kayu, yaitu sebagai alat sambung mekanik. Salah satu parameter sifat mekanis yang digunakan dalam perencanaan sambungan yaitu kuat leleh lentur (Fyb). Dalam peraturan kayu Amerika Serikat NDS 2012 telah tersedia persamaan untuk memprediksi besarnya Fyb, sedangkan dalam draft peraturan kayu Indonesia terbaru (RSNI 201x) belum tersedia panduan untuk menentukan besarnya nilai Fyb. Dalam makalah ilmiah ini disampaikan hasil penelitian eksperimental kuat leleh lentur baut, khususnya untuk baut yang ada di pasaran Indonesia. Diameter baut yang dibahas terbatas yaitu 8 mm, 10 mm, dan 12 mm. Total benda uji  yang digunakan sebanyak 16 benda uji. Metode pengujian menggunakan pedoman ASTM F1575 dengan metode three point loading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat leleh lentur (rata-rata) semakin kecil apabila diameter baut semakin besar, yaitu Fyb  untuk baut 8 mm sebesar 1121,40 MPa dengan C.O.V sebesar 4,23 %, untuk baut 10 mm sebesar 642,19 MPa (C.O.V 4,80 %), dan untuk baut 12 mm sebesar 631,76 MPa (C.O.V 1,24 %). Secara umum, kurva hubungan antara tegangan-regangan hasil uji lentur baut tersebut menunjukkan tren berbentuk bilinier.

Page 3 of 38 | Total Record : 374