cover
Contact Name
Tri Yulianti
Contact Email
jts@uajy.ac.id
Phone
+62274-487711
Journal Mail Official
jts@uajy.ac.id
Editorial Address
Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl.Babarsari No.44 Yogyakarta
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 1411660X     EISSN : 25492918     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil adalah wadah informasi bidang Teknik Sipil berupa hasil penelitian, studi kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait. Terbit pertama kali Oktober tahun 2000. Frekuensi terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober. (ISSN 1411-660X).
Articles 374 Documents
KAJIAN PELAKSANAAN PROYEK JALAN PENGHUBUNG DESA “X” DI KABUPATEN MALUKU “Z” Irwan Lie K.W, Josefine Ernestine Latupeirissa
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2404.001 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i1.643

Abstract

Pelaksanaan proyek konstruksi jalan adalah serangkaian aktivitas yang berawal dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan pelaksanaannya ditentukan oleh bagaimana pihak yang terlibat langsung melakukan evaluasi dan pengendalian selama masa konstruksi terhadap tiga aspek yaitu, biaya, waktu dan mutu pekerjaan serta lingkup pekerjaan. Ketiga aspek tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh sumber daya yang memadai sesuai persyaratan yang telah diatur dalam kontrak kerja. Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah mengkaji pelaksanaan proyek jalan penghubung desa “X” di Kabupaten Maluku ”Z” dan membandingkan realisasi pelaksanaannya dengan kontrak kerja yang telah disepakati bersama. Data sekunder, menyatakan bahwa biaya HPS adalah Rp 800.000.000,00, biaya penawaran kontraktor Rp 705.317.000,00 dan biaya belum termasuk PPN adalah Rp 641.197.677,00. Waktu pelaksanaan berdasarkan kurva rencana adalah tiga bulan, yaitu awal bulan Oktober 2013 sampai dengan akhir bulan Desember 2013. Indikator mutu pelaksanaan adalah SNI 03-1774-1989, SNI 1742: 2008; BS 812 part 1 1975 artiele 7.3; SNI 03-1968-1990; AASHTO M20. AASHTO M140, SNI 03-4800-1998, SNI 03-4799-1998. Data primer diperolehdari pengamatan langsung di lokasi penelitian dan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait. Hasil penelitian menyatakan bahwa pelaksanaan proyek jalan penghubung desa “X” ditinjau dari biaya, waktu dan mutu yang mana pelaksanaannya adalah sebagai berikut: biaya realisasi lebih kecil dari biaya penawaran, hal ini terjadi karena kontraktor yang melaksanakan pekerjaan memiliki pengalaman kerja dan kinerja yang baik. Waktu pelaksanaan sama dengan waktu realisasi di lapangan, hal ini terjadi karena kontraktor dapat mengelola waktu dengan baik dan disiplin dalam mengerjakan proyek. Mutu sudah sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditunjukan dengan terjadinya serah terima dari pihak kontraktor kepada pihak owner.
STUDI PENELITIAN PEMBANGUNAN RUMAH WALET STUDI KASUS RUMAH WALET RAWALUKU PROPINSI BANDAR LAMPUNG Setiawan, Theresita Herni
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 2 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.387 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i2.608

Abstract

Budidaya sarang burung walet mulai diminati banyak orang. Hal ini dibuktikan dengan munculnya gedung-gedung walet di daerah-daerah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memulai usaha membudidayakan burung walet ini, adalah: pemilihan lokasi, kondisi gedung budidaya, dan biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah rumah walet. Penelitian pembangunan rumah walet ini dilakukan dengan mempelajari karakteristik burung walet dan rumah walet. Dilanjutkan dengan pengumpulan data sekunder gambar denah rumah walet yang dijadikan obyek studi. Analisis yang ditinjau adalah analisis lokasi rumah walet, analisis konstruksi terdiri dari struktur pondasi berkaitan dengan kondisi tanah setempat, struktur utama gedung berkaitan dengan kekuatan dan keamanan, analisis biaya pembangunan, serta  analisis kelengkapan rumah walet. Studi kasus berupa bangunan rumah walet yang berada di Rawaluku propinsi Bandar Lampung Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rawaluku merupakan lokasi buruan yang berkembang menjadi lokasi sentra walet. Kondisi tanah merupakan tanah gambut, maka diperlukan usaha perbaikan tanah dengan cerucuk. Struktur atas menggunakan struktur beton bertulang K225. Untuk mempercepat waktu pelaksanaan, rumah walet yang terdiri dari 3 lantai dengan luas total 800 m2 ini, menggunakan pelat lantai pracetak. Total biaya pembangunan adalah Rp. 1.627.885.000,- . Kelengkapan standar rumah walet berupa fasilitas pengembunan, lubang keluar masuk walet, lubang sirkulasi udara, dan kolam pun tersedia.
COMPRESSIVE AND SHEAR BOND STRENGTH OF OIL WELL CEMENT WITH CALCIUM CARBONATE AND SILICA FUME Prasetyo, Arnoldus Meidio Adi; Lisantono, Ade
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 4 (2016)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.471 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i4.933

Abstract

One of the critical factors of cementing process in oil drilling of off-shore-project is designing the cement slurry. For this reason, the slurry properties which have been classified by American Petroleum Institute (API) should be changed so it will match with the requirement of reservoir condition. Changing the slurry properties can be done by adding the additive material into the cement slurry such as Calcium Carbonate and Silica Fume. The research objective is to study the effect of calcium carbonate and silica fume to the compressive and shear bond strength of oil well cement. Fourty five cylinder specimens with the size of (75 x 150) mm were made for compressive strength testing and fourty five cylinder specimens with the size of (25.4 x 50.8) mm were made for shear bond strength testing. Five variants of the specimen were made in this study. The variant were cement slurry with (0% Calcium Carbonate + 0 % Silica Fume) as a reference specimen; (5% Calcium Carbonate + 5 % Silica Fume); (10% Calcium Carbonate + 10 % Silica Fume); (15% Calcium Carbonate + 15 % Silica Fume); (20% Calcium Carbonate + 20 % Silica Fume). The oil well cement specimens were tested in 7, 14, and 28 days. The experimental results show that the compressive strength of oil well cement will decrease when it is added with calcium carbonate and silica fume. The shear bond strength of the oil well cement increases for the specimen with 5 % Calcium Carbonate + 5 % Silica Fume. However, the shear bond strength will decrease when content of the Calcium Carbonate + Silica Fume more than 5 %. Based on the result of this research, the optimum amount of calcium carbonate and silica fume that can be use is 5%, because with 5% of calcium carbonate and 5% of silica fume, the reducing of compressive strength is the smallest and the shear bond strength is increased compare to the others specimen with 10%, 15%, and 20% calcium carbonate and silica fume.
ANALISIS KEGAGALAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN METODE ELEMEN HINGGA LINIER Leny Elvira, Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.372 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i3.624

Abstract

Komponen utama penyusun struktur bangunan rumah tinggal adalah kolom dan balok. Dinding bata sebenarnya merupakan komponen struktur utama pula, namun sering diasumsikan sebagai komponen non-struktural dalam peraturan SNI 03-2847-2002, sehingga pada umumnya pengaruh kekuatan dan kekakuan dinding bata jarang diperhitungkan dalam perencanaan bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model rumah tinggal dua lantai secara 3D (bangunan eksisting) dengan metode elemen hingga. Analisis dibuat dengan pemodelan dua dimensi (elemen shell). Pemodelan rumah tinggal meliputi balok, kolom, pelat lantai, dinding bata, kusen dan tulangan balok. Beban yang direncanakan adalah beban gravitasi dan beban lateral (gempa), sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap struktur rumah tinggal. Kemudian dipelajari dan dianalisis deformasi pada balok dan tegangan S11 yang terjadi pada balok, pelat lantai, dinding bata, kolom dan kusen. Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah memperlihatkan bahwa lendutan yang terjadi pada semua balok masih memenuhi batasan lendutan ijin. Terjadi kegagalan pada beberapa daerah balok, dinding, dan lantai, dengan indikasi dari informasi besarnya tegangan (S11) yang terjadi telah melebihi batasan kuat tekan beton. Sedangkan hasil simulasi memperlihatkan bahwa tegangan (S22) yang terjadi pada kolom masih lebih kecil daripada nilai kuat tekan beton, sehingga kolom masih dalam kondisi kuat. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa tegangan yang terjadi pada kusen lebih kecil daripada nilai kuat tarik dan kuat tekan kayu jenis meranti merah, sehingga kusen masih dalam kondisi utuh. Secara umum informasi kegagalan struktur pada bagian dinding bata menggambarkan bahayanya kerusakan rumah tinggal akibat gempa.
PEMODELAN ELEMEN HINGGA NON LINIER PELAT SATU ARAH BETON BERTULANG BERONGGA BOLA Jati, Dinar Gumilang
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.626 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i4.631

Abstract

Pelat beton bertulang berongga bola merupakan salah satu teknologi alternatif yang bertujuan untuk mengurangi berat sendiri struktur dan menghemat material beton. Penempatan bola pada area tarik beton diharapkan tidak akan mengurangi kekuatan lentur pelat tersebut. Kondisi non linier material beton dan keberadaan rongga dalam beton mendorong perlunya permasalahan ini didekati dengan pemecahan numerik menggunakan program ATENA. Pada penelitian ini membahas perilaku lentur pelat solid dengan ketebalan 12 cm (PL0), dan pelat beton bertulang berongga bola dengan ketebalan 12 cm (PB17), dengan sistem beton cor ditempat, menggunakan metode elemen hingga non linier. Pengujian ini menggunakan pembebanan statis dari hydraulic jack yang diterapkan pada dua titik beban. Studi parameter penelitian ini mengamati pengaruh rasio rongga pada pelat terhadap perilaku lenturnya. Analisis numerik dilakukan dengan program ATENA dan program GID sebagai graphical user interface. Perilaku yang diamati pada penelitian ini antara lain kuat lentur, kekakuan dan daktilitas. Penentuan tipe elemen pada pemodelan numerik mempengaruhi hasil analisisnya. Perbandingan tipe elemen mengindikasikan bahwa kuat lentur pelat solid dengan elemen hexahedral (PL0_NUM_HEX) lebih mendekati hasil pengujian eksperimen (PL0_EKS) daripada pelat solid dengan elemen tetrahedral (PL0_NUM_TET). Pada penelitian ini didapatkan nilai kuat lentur pengujian numerik pada pelat PL0_NUM dan PB17_NUM berturut turut sebesar 54 kN dan 53 kN. Sementara itu nilai kuat lentur pengujian eksperimen untuk PL0_EKS dan PB17_EKS berturut-turut sebesar 43,29 kN dan 46, 29 kN.. Perbedaan nilai kuat lentur tersebut terjadi karena model numerik mensimulasikan kondisi struktur yang ideal. Kuat lentur, kekakuan dan daktilitas pelat beton berongga bola akan menurun seiring bertambahnya rasio rongga pada pelat.
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) DAN TINGKAT OKUPANSI ANGKUTAN TAKSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Laksono, Raden Aji; Basuki, Imam; Lulie, Y.
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.352 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i3.876

Abstract

Abstract : Taxi’s purpose  is to safety economic, comfort, swift, bring, but it is need a important factor. Such as condition of the taxi, especially their services which its important factors that user wants. One of the service task is cost, then it need controlling and accounting objective operational cost and accurate then it can use to take some decision.The purpose of this research is to analyze occupancy of the taxi’s user and yearly vehicle operating cost (VOC) for taxi. The method of the research is with in direct observation on taxi’s company and interview the owner. The vehicle operating cost (VOC) calculation using basic cost from Directorate General Of Land Transportation 2002.The result of this research is with data’s from seven taxi companys, taxi’s occupancy is 33%. According Directorate General Of Land Transportation SK.1905/KP.801/DRJD/2010 that taxi’s occupancy in DIY is less than enough, of then it services in the city need improvements. One of way to improve is using some application on such as G-maps, Ruby on Rails that combine with Android software. Average net income from seven taxi’s company by calculation is ± 80.000.000,- it’s mean that taxi’s sector is affordable to do.  
MANAJEMEN PEMELIHARAAN PUSAT BELANJA (STUDI KASUS CIHAMPELAS WALK BANDUNG) Setiawan, Theresita Herni
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.142 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i1.619

Abstract

Berbelanja merupakan salah satu aktivitas manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.Untuk memenuhi itu, dibutuhkan suatu pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan merupakan suatu kompleks pertokoan dan fasilitas pendukung lainnya yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kenyamanan, baik kepada konsumen dalam berbelanja maupun kepada pedagang yang menyewa gedung dalam menata barang dagangannya. Pemeliharaan bangunan didefinisikan sebagai suatu proses pengelolaan bangunan, fasilitas, dan/atau infrastruktur. Pemeliharaan bangunan berfungsi untuk mempertahankan fisik bangunan serta umur bangunan sesuai dengan rencana. Pesatnya pembangunan gedung-gedung baru umumnya tidak disertai dengan peningkatan kegiatan pemeliharaannya. Biasanya yang menjadi salah satu penyebabnya adalah kurang terencananya suatu sistem pemeliharan dan pengawasan yang baik. Namun hal ini tidak seluruhnya terjadi dalam setiap gedung yang ada.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pemeliharaan gedung mulai dari pekerjaan pemeliharaan, pembuatan laporan pemeliharaan, dan teknologi pemeliharaan. Penelitian ini menganalisis kasus yang terjadi pada Bangunan Gedung dan Area Koridor di Cihampelas Walk Bandung. Dari analisis disimpulkan bahwa Cihampelas Walk sudah memiliki perencanaan manajemen pemeliharaan bangunan namun masih ada kecenderungan ketidak-cocokkan perencanaan manajemen pemeliharaan bangunan dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan di lapangan.  Diharapkan  pada              perencanaan setiap bangunan memperhatikan manajemen pemeliharaan tersebut agar mengurangi kondisi yang tidak diharapkan di kemudian hari.
DEVELOPING AND SELECTING SLOPE STABILIZATION TECHNIQUES IN MANAGING SLOPE FAILURES Sandyavitri, Ari
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 4 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.884 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i4.638

Abstract

This paper objectives are to; (i) identification of risky slopes (within 4 Provinces in Sumatra including Provinces of Riau, West Sumatra, Jambi and South Sumatra encompassing 840 kms of the “Jalan Lintas Sumatra” highway) based on Rockfall Hazard Rating Systems (RHRS) method; (ii) developing alternatives to stabilize slope hazards, and (iii) selecting appropriate slopes stabilization techniques based on both proactive approach and value engineering one. Based on the Rockfall Hazard Rating Systems (RHRS) method, it was identified 109 steep slopes prone to failure within this highway section. Approximately, 15 slopes were identified as potential high-risk slopes (RHRS scores were calculated >200 points). Based on the proactive approach, seven riskiest slopes ware identified. The preferred stabilization alternatives to remedy most of these slopes are suggested as follow; either (i) a combination of retaining wall and drainage, or (ii) gabion structure and drainage. However, different approaches may yield different results, there are at least 2 main consideration in prioritizing slope stabilization; (i) based on the riskiest slopes, and(ii) the least expensive stabilization alternatives.
Analisis Perhitungan Evapotranspirasi Aktual Terhadap Perkiraan Debit Kontinyu dengan Metode Mock Adiningrum, Cita
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.369 KB) | DOI: 10.24002/jts.v13i2.649

Abstract

Dalam Model Mock, evapotranspirasi merupakan komponen penting karena proses hilangnya air akibat evapotranspirasi dapat mengurangi simpanan air dalam badan-badan air, tanah, dan tanaman yang memberikan proporsi yang besar untuk terjadinya debit. Evapotranspirasi aktual menunjukkan nilai evapotranspirasi yang sesungguhnya dengan kondisi air yang terbatas. Beberapa persamaan dikembangkan untuk menghitung besarnya evapotranspirasi aktual, dua di antaranya adalah persamaan dalam makalah Dr. F.J. Mock tahun 1973 (AET) dan persamaan dalam pedoman FAO No. 56 tahun 1990 (ETc). Dalam studi ini, Model Mock dibagi menjadi dua berdasarkan persamaan evapotranspirasi aktual yang digunakan: Mock I adalah Model Mock dengan Persamaan I (AET), sedangkan Mock II adalah Model Mock dengan Persamaan II (ETc). Selanjutnya akan dibandingkan unjuk kerja kedua Model Mock menggunakan data debit terukur. Penelitian dilakukan pada tiga DAS yang meliputi DAS Bedog, DAS Code, dan DAS Winongo. Pengujian ketelitian model menggunakan parameter koefisien korelasi (R), selisih volume (VE), dan koefisien efisiensi (CE). Dari hasil analisis untuk DAS Bedog menunjukkan bahwa Mock II lebih baik dengan R > 0,81, VE = -14,273%, dan CE > 0,66. Sedangkan untuk DAS Code, kedua model memiliki unjuk kerja yang baik dengan R > 0,80, VE < 2,8%, dan CE > 0,65. Untuk DAS Winongo, diperoleh bahwa Mock II lebih baik dengan R > 0,78, VE ≤ 5%, dan CE > 0,60. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Mock II lebih baik dari Mock I dan evapotranspirasi aktual Persamaan II (ETc) lebih baik dalam memperkirakan besarnya kehilangan air.
STUDI KUAT TEKAN KOLOM BAJA PROFIL C GANDA DENGAN PENGAKU PELAT ARAH LATERAL Haryanto Yoso Wigroho, Aditya Kurnia
Jurnal Teknik Sipil Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.967 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i1.614

Abstract

Baja merupakan salah satu alternatif bahan bangunan yang banyak digunakan di dalam konstruksi.  Pemakaian baja sebagai bahan bangunan utama mempunyai beberapa kelebihan, yaitu keseragaman  bahan  dan  sifat-sifatnya  yang  dapat  diduga  secara  cukup  tepat,  kestabilan dimensionalnya, kemudahan pembuatan dan cepatnya pelaksanaanya.  Selama ini baja profil yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan seperti kolom, balok dan gelagar jembatan adalah profil WF (wide flange) maka pada penelitian ini dicoba membuat kolom menggunakan baja profil C yang selama ini hanya digunakan untuk keperluan konstruksi ringan seperti gording dan rangka atap. Penelitian ini menggunakan profil C yang dirangkai ganda sebagai kolom dengan diberi pengaku baja pelat arah lateral.   Panjang kolom baja profil C ganda adalah 1000 mm sebagai kolom pendek dan 3500 mm sebagai kolom panjang.  Dimensi profil C yang digunakan  lebar (b) 35,8 mm, tinggi (h) 68,6 mm, dan tebal (t) 1,9 mm. Benda uji berupa kolom baja profil C ganda sebanyak 8 buah dengan variasi pengaku yang berbeda-beda yaitu 100 mm, 150 mm, dan  200 mm dan 250 mm.  Kolom baja profil C ganda  tersebut akan ditinjau kekuatan menahan beban sentris pada  pusat  sumbu  kolom.  Pembacaan  lendutan  hingga  profil  tersebut  mengalami  beban maksimum. Hasil penelitian yang diperoleh pada kolom baja profil C dari hasil pengujian beban maksimum, kolom pendek profil C ganda mampu menahan beban rata-rata sebesar 5399,46 kg sedangkan pada kolom panjang profil C ganda mampu menahan beban rata-rata sebesar 3199,68 kg.   Defleksi maksimum kolom pendek yang terjadi adalah; pada kolom dengan jarak pengaku lateral 250 mm yaitu sebesar 6,12 mm, pada jarak pengaku lateral 100 mm, 150 mm dan 200 mm berturut-turut sebesar 2,86 mm, 2,63 mm, dan 2,36 mm.  Defleksi maksimum kolom panjang yang terjadi adalah; pada kolom dengan jarak pengaku lateral 250 mm yaitu sebesar 33,56 mm, pada jarak pengaku lateral 100 mm, 150 mm dan 200 mm berturut-turut sebesar 26,8 mm, 23,02 mm,dan 21,61 mm.

Page 5 of 38 | Total Record : 374