cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
PEMBUKTIAN HASIL KOMPUTASI FEM CATIA-V5 PADA THICK-WALLED VESSEL DENGAN BEBAN TEKANAN DALAM Rosa, Firlya
Mesin Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mesin UBB
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Tulisan ini membuktikan komputasi pada finite element method (FEM) perangkat lunak CATIA-V5bekerja dengan baik. Komputasi dilakukan pada cylindrical thick-walled vessel berukuran ID:50 mm,OD:60 mm, Panjang:400 mm dengan beban internal pressure 1000 bar. Metode pembuktian dilakukan antara FEM CATIA-V5,perangkat lunak Ansys dan rumus teoritik. Tegangan yang diamati adalah pada titik ketebalan vessel50, 52, 54, 56, 58 dan 60 (mm). Dari data terbukti bahwa FEM CATIA-V5 untuk vessel dengan bebantekanan dalam (internal pressure) menghasilkan eror maksimal 4,1%. Komputasi FEM CATIA-V5untuk komponen simetris bisa dilakukan satu-per-empat bagian.Key word: FEM, CATIA-V5, Thick-walled Vessel
ANALISIS STABILITAS KAPAL ISAP TIMAH MODEL KATAMARAN (CATAMARAN) Rosa, Firlya
Mesin Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Mesin UBB
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Abstract: Tin mining activity at sea needs appropriate the tin production suction dredger which environment-friendly, operated safely and economically. The existing tin production suction dredger, which is simply designed by two sided cylinders of catamaran model, is operated under evaluation where it is note quipped with stability analysis. The aim of this research is to analyze the existing tin production suction dredger stability. The analysis of tin production suction dredger stability done through full load (1000 kg weight), half-full load (500 kg weight) and without load (before operation) then to be compared to The International Maritime Organization (IMO) standard of characteristics of stability. Keywords: Catamaran Model, IMO Static Stability. Abstrak: Penambangan timah yang dilakukan di laut memerlukan kapal isap timah yang sesuai dengan kondisi lingkungan, dengan harga dan biaya operasional yang murah serta aman. Kapal isap timah pertama yang dibuat masih dalam tahap uji coba yang telah dibuat dengan rancangan sederhana yang terdiri dari dua buah silinder lambung kapal (model katamaran/catamaran) di mana belum dilengkapi dengan analisa stabilitas kapal. Penelitian ini dilakukan untuk menghitung stabilitas kapal isap timah  yang dianalisa pada kapal isap timah dalam kondisi  muatan penuh (berkapasitas 1000 kg), muatan menengah (berkapasitas 500 kg) dan muatan kosong (sebelum beroperasi) di mana data-data geometri dan besar muatan kapal isap timah mengacu kepada kapal isap timah yang ada. Untuk perhitungan kestabilan kapal menggunakan bantuan software maxsurf. Hasil perhitungan kestabilan kapal isap timah akan dibandingkan dengan standar karakteristik stabilitas IMO (International Maritime Organization). Kata Kunci: Model Katamaran, Stabilitas IMO
ANALISIS AWAL KESTABILAN PONTON KAPAL ISAP PASIR KEDALAMAN 40 M Rosa, Firlya
Mesin Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Mesin
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

AbstractMining of material on the sea ussualy use a suction dredgers and vessels such as suction dredges of sand. The suction dredge can be modified for mining of tin, that is known Kapal Isap Prod uksi (KIP). To change its function, it is necessary to analyze the stability of the pontoon for relocation and repositioning equipment suction dredges for sand into a suction dredge for tin production. Analysis conducted by the surveying, calculate the weight estimate and measure the position of the equipment to determine the reference point and the center point of the mass (COG) by using the moments method. From the analysis it was found that immersion (TPC) pontoon at 5 ton / cm so that pontoon for the su ction dredges for sand that can be modified into a tin cutter suction dredges. Heel to Starboard degrees show that a slope of suction dredge towards the port and righting momen (GZ) can not fulfill the IMO standards. Key Word : KIP, COG, IMO AbstrakPenambangan dari dasar laut umumnya menggunakan kapal baik kapal keruk maupun kapal isap seperti kapal isap pasir. Kapal isap pasir dapat dimodifikasi untuk digunakan kapal isap produksi (KIP) timah. Namun, untuk merubah fungsinya, maka perlu dilakukan analisa kestabilan ponton sebagai data awal untuk melakukan relokasi dan reposisi peralatan kapal isap pasir menjadi kapal isap produksi timah. Analisa dilakukan dengan mendata, menghitung berat estimasi dan mengukur posisi peralatan terhadap titik acuan dan menentukan pusat titik massa (COG) dengan menggunakan metode momen. Dari hasil analisa didapatkan bahwa immersion (TPc) ponton sebesar 5 ton/cm sehingga ponton bahwa kapal isap pasir dapat dimodifikasi menjadi kapal isap produksi timah. Kapal mengalami kemiringan ke arah port kapal dan sudut lengan pengembali (GZ) tidak memenuhi standar IMO. Kata kunci : KIP, COG, IMO
PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA Rosa, Firlya
Mesin Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Mesin UBB
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Salah satu fasilitas pendukung permesinan penting di bagian perbengkelan dari suatu perusahaan di Pulau Bangka adalah mesin gerinda duduk yang digunakan untuk mengasah alat potong mesin perkakas seperti pahat bubut, pahat sekrap, cutter frais, dan mata bor dengan tingkat intensitas pemakaian yang cukup tinggi. Intensitas pemakaian yang tinggi  tersebut menuntut adanya persediaaan (inventory) dari roda gerinda tersebut. Namun, perencanaan persediaan roda gerinda yang kurang optimal kadang membuat persediaan tersebut menjadi kosong/stock out sehingga berpotensi mengganggu aktifitas produksi dari perusahaan tersebut. Perhitungan Mean Time To Failure roda gerinda digunakan sebagai salah satu dasar dalam perencanaan persediaan dari roda gerinda. Dari hasil pehitungan MTTF diketahui waktu pakai/lifetime dari roda gerinda adalah 6 hari. Perencanaan persediaan yang dapat dibuat antara lain untuk menjamin ketersediaan dari mesin gerinda dalam mendukung kegiatan operasi perbengkelan, maka jadwal perawatan/pergantian roda gerinda adalah ≤ 6 hari jalan. Pemesanan kembali dari roda gerinda sebagai persediaan dapat dilakukan sebelum 6 hari jalan dengan waktu pemesanan dapat disesuaikan dengan lamanya proses penyerahan barang (lead time) sehingga jumlah persediaan yang harus dimiliki adalah sekurangkurangnya 1 buah dalam  waktu kurang dari 6 hari, sehingga dapat diasumsikan bahwa perbengkelan memerlukanpaling sedikit 4 buah persediaan roda gerinda/bulan.Kata kunci : roda gerinda, mesin gerinda, mean time to failure, lead time
MESIN PENGOLAH SAMPAH ORGANIK DALAM RANGKA MEMBERIKAN ALTERNATIF SOLUSI PENGOLAHAN SAMPAH DAUN DI DESA LALANG KECAMATAN MANGGAR KABUPATEN BELITUNG TIMUR Rosa, Firlya
Mesin Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Mesin UBB
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Pembuatan mesin pengolah sampah organik, terutama sampah organik dari tumbuhan di Desa Lalang Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung Timurmerupakan salah satu tujuan Kuliah Kerja Nyata  Perancangan dan pembuatan mesin pengolahan sampah organik, pelatihan singkat penggunaan alat, penyuluhan pembuatan kompos dari hasil proses mesin tersebut serta penyuluhan perawatan mesin menjadi kegiatan utama dalam kegiatanKKN tematik ini.Hasil kegiatan ini akan berdampak kepada masyarakat untukmemanfaatkan sampah organik dari lahan pekarangan sendiri untuk dijadikan pupuk kompos di sekitar lingkungan dengan biaya murah melalui pemanfaatan sampah-sampah yang dapat mengotori lingkungan sehingga menghasilkan sesuatu yang berdaya guna dan bernilai guna. Kata Kunci: sampah organik, pupuk kompos.
PENINGKATAN STABILITAS KAPAL ISAP TIMAH MODEL KATAMARAN (CATAMARAN) DENGAN METODE OPTIMASI Rosa, Firlya; Rodiawan, Rodiawan
Mesin Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Mesin
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peraturan pemerintah daerah mengijinkan penambangan timah dilakukan oleh masyarakat umum di darat maupun di laut. Penambangan timah di laut memerlukan kapal isap timah yang sesuai dengan kondisi lingkungan, murah dan aman. Kapal isap timah pertama yang dibuat masih dalam tahap uji coba yang telah dibuat dengan rancangan sederhana yang terdiri dari dua buah silinder lambung kapal (model katamaran/catamaran). Tujuan penelitian ini adalah memperbaiki kekurangan unjuk kerja stabilitas dengan cara mengubah dimensi lambung tanpa mengubah lebar kapal dan menempatkan peralatan kapal isap timah untuk mendapatkan letak titik pusat massa dan letak titik pusat apung yang baik. Letak titik pusat massa didapatkan dengan cara menghitung optimasi berat minimum ponton dan software maxsurf digunakan untuk menghitung stabilitas arah melintang dan stabilitas arah memanjang kapal. Upaya peningkatan stabilitas dengan cara optimasi penempatan posisi bagian kapal isap timah pada arah melintang dan memanjang serta optimasi diameter dan tebal ponton kapal isap timah dapat meningkatkan stabilitas kapal dan memenuhi standar karakteristik IMO.kata kunci: model katamaran, stabilitas IMO, optimasi.
RANCANG BANGUN FIXTURE DALAM PROSES PENGENDURAN MUR CENTRIFUGAL OIL CLEANER DI PLTD MERAWANG Rosa, Firlya; Rodiawan, Rodiawan
Mesin Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Mesin
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Centrifugal Oil Cleaner (COC) is a device that works using the principle of a rotating sedimentation. COC puts the object in the fix axis rotation by using the centrifugal force on gravity. COC is one of part in Diesel ALLAN 2 at PLTD Merawang. In the mantenace, parts of the rotor bodyat the COC should be cleaned by turn down the rotor nut cover of the rotor body. To simplify the process of opening a COC, it needs to be designed fixture to assist in turn down the nut so it will more efficient in time, minimize the equipment compared to manually process. The fixture is designed using Pahl-Beitz method and the manufacturing is processed using machine that is available on workshop. Manually process produces is faster 2 second than using the fixture. However, the fixture reduces using of equipment and involves only one operator so that operator safety is guaranteed.Key Word : COC, centrifugal, Fixture
PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL Rosa, Firlya
Mesin Vol 2, No 1 (2015): Jurnal Mesin
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perlakuan permukaan lebih lanjut pada benda hasil electropolishing maupun manual polishing dengan proses electroplating memungkinkan benda menjadi lebih bernilai jual tinggi. Electroplating merupakan perpindahan ion logam dengan bantuan arus listrik melalui elektrolit sehingga ion logam mengendap pada benda padat konduktif membentuk lapisan logam. Pelapisan emas hasil kerajinan tangan dari bahan timah (pewter) dengan kandungan SN = 90-95%, Sb = 3-10%. dan Cu=1-3% bertujuan untuk meningkatkan kualitas permukaan benda sehingga menjadi lebih cemerlang dan mengkilap. Electroplating terbentuk dengan sempurna jika dilakukan pelapisan awal dengan bahan logam lainnya dengan kuat arus yang sesuai, waktu pencelupan yang standar. Dari hasil penelitian, pelapisan awal menggunakan kuningan dengan larutan brass plating dan pelapisan awal menggunakan tembaga dengan larutan tembaga sianida akan menghasilkan pelapisan emas dengan warna cemerlang dan berat logam tambahan yang hampir seragam. Pelapisan tembaga dengan menggunakan larutan acid copper dengan kuat arus yang tinggi dan pencelupan yang lama akan menghasilkan permukaan berwarna hitam pada material pewter.Kata kunci : pelapisan emas, electroplating, pewter
ANALISA KEKUATAN MEKANIK KOMPOSIT SERAT SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA) UNTUK PEMBUATAN PANEL PANJAT TEBING SESUAI STANDAR BSAPI Suhdi, Suhdi S.S.T., M.T; Rosa, firlya
Mesin Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Mesin
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

Composite is a material made from a combination of two or more materials to produce composite materials that have mechanicals properties and the different characteristics of the constituent material. Composit material used is synthetic composite is a composite that uses carbon fiber as a reinforcing material for composite fiberglass. Rock climbing is part of rock climbing equipment are usually made of fiberglass and multiplex where the requirements and standard of rock climbing panel maker have been determined by BSAPI. Manufacture of panels of rock climbing is done by using coconut coir fiber (cocos nucifera) as reinforcement fibers that have been immersion in 5% NaOH for 2 hours. Manufacture of panels of rock climbing using hand lay up, the ratio of resin and catalyst is 1:100, the ratio talk and resin 1:1, the dimensions of the specimen are made using the standard ASTM D638 or tensile testing and ASTM D790 for testing bending BSAPI standard. The results obtained from testing the tensile and bending test is tensile strength 13,034 MPa tensile modulus of elasticity 4359,322 MPa, flexural str gth 24,515 MPa flexural modulus of elasticity 3649,322 MPa. When see from the result from the results of the research panel climbing cococnut fiber is the mechanical strength of the rock climbing fiber panel coconut coil panel has not yet reached the mechanical strength of rock climbing that has been standardized by BSAPI.Key word :Composit , Coconut Fiber , Panel of Rock Clim
PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADIKTIF PADA PREMIUM TERHADAP POLUSI UDARA KENDARAAN BERMOTOR Setiawan, Yudi; Wijianti, Eka Sari
Mesin Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Mesin
Publisher : Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

The increasing use of motor vehicles will increase fuel consumption thus impact on the increase in air pollutants, especially carbon monoxide (CO) and hydrocarbons (HC) produced from residual products of combustion vehicles. The flue gas coming from motor vehicles in excessive levels would be harmful to both human health and the environment. However, with the increasing population of the use of motor vehicles will also increase. Research on a mixture of methanol and acetone with a premium in order to determine the effect of variations in a mixture of methanol and acetone with a premium on exhaust emissions, density and flow rate of fuel to the variation of fuel mixture Acetone 4%, Acetone 8%, Methanol 4%, Methanol 8 % and the engine turns 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm. Acetone and methanol can reduce the levels of CO and HC. CO produced the lowest in 8% methanol mixture at 2000 rpm rotation that is equal to 2.6%. HC produced the lowest in 8% methanol mixture at 5000 rpm rotation that is equal to 131 ppm. Increasingly rising engine turns the CO content increases, while the HC will decrease. A mixture of acetone and methanol with a premium can reduce fuel consumption. But along with the increase in the engine rotation time fuel consumption decreased. Time highest fuel consumption resulting in pure premium round 2000 rpm is for 141.23 seconds. The lowest fuel flow rate resulting in pure premium round 2000 rpm is for 0175 kg / hour.Key Word : emision, metanol, etanol

Page 1 of 2 | Total Record : 15