cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bangka,
Kepulauan bangka belitung
INDONESIA
TAMBANG
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Pembuatan Karbon Aktif dari Batubara Pitulima, Janiar
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : PROMINE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

ABSTRAKKarbon aktif adalah karbon dalam bentuk amorf yang mendapat perlakuan khusus sehingga mempunyailuas permukaan dan daya adsorpsi yang besar. Karbon aktif banyak dimanfaatkan sebagai adsorber,terutama pada industri-industri kimia, farmasi, makanan, dan industri pengolahan air. Pembuatankarbon aktif pada penelitian ini menggunakan batubara Kungkilan Sumatera Selatan. Prosespembuatannya terdiri dari tiga tahap yaitu oksidasi, karbonisasi dan aktivasi. Tahap oksidasi dilakukanselama 2 jam pada temperature 250 oC dan tahap karbonisasi dilakukan pada temperature 600 – 800 oCdengan waktu 15 menit sedangkan pada tahap aktivasi digunakan kukus sebagai gas pengaktivasi denganwaktu aktivasi 15 menit pada temperature 950 oC. Karbon aktif yang dihasilkan di tentukan kuantitasdaya serapnya dengan bilangan iodine. Hasil terbaik yang diperoleh dari penelitian ini adalah karbonaktif dengan bilangan iodine 500 mg/g, yang didapat pada temperature karbonisasi 800 oC dantemperature aktivasi 950 oC dengan ukuran partikel -45+60 mesh.ABSTRACTActivated carbon is carbon in amorf form which is undergone special treatment to have specific surfacearea and adsorbtion ability. Activated carbon have many applications as adsorber especially on chemicalindustries, pharmacies, foods, and water treatment. Activated carbon in this study is prepared fromKungkilan, East Sumatera Coal. The preparation process consist of three stage, oxidation, carbonisation,and activation. Oxidation stage is done for 2 hours on 250 oC. Carbonisation stage is done for 15 minuteson 600 – 800 oC. Activation stage is done using steam as activating agent for 15 minutes on fixedtemperature 950 oC. Activated carbon produced is then quantified its absorbing ability by iodine number.Experiment show that activated carbon with iodine number 500 mg/g which prepared by carbonisation on800 oC and activation on 950 oC for carbon size -45+60 mesh have the best adsorbing ability.Keywords: activated carbon, coal.
PEMETAAN POTENSI BENCANA ALAM (GEO-DISASTER) AKIBAT PENAMBANGAN BIJIH TIMAH DI KECAMATAN JEBUS DAN PARIT TIGA, KABUPATEN BANGKA BARAT Fachrudin, Irvani
PROMINE Vol 2, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : PROMINE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.683 KB)

Abstract

ABSTRACTThe study area is a tin mining region in hundred years, located in Jebus and ParitTiga District, West Bangka Regency, Bangka Belitung Archipelago Province.Identifying some geo-disaster potential, in order that the geo-disaster mappingcaused by tin mining activity is done. The research is done by observinggeological, geomorphological, erosion dan sedimentation conditions, massmovement, abrasion, dan floods. Geo-disaster potential is ilustratrated in map asresult of work using geographic information system (GIS) software. Geodisastersthat come from tin mining at study area are erosion, sedimentation,mass movement, floods and abrasion on the beach, which is about 67% area.Keywords: Geo-disaster, Mapping, Mining, Potential.
GEOTHERMOMETER DAN HEAT LOSS DALAM EKSPLORASI GEOKIMIA LAPANGAN PANASBUMI DAERAH CISUKARAME, KABUPATEN SUKABUMI, PROPINSI JAWA BARAT Haty, Intan Paramita; Nugroho, Ardian Nofri
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : PROMINE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan dan jenis manifestasi panasbumi mata air panas berperan penting dalam menentukan besarnya suhu reservoar dan dapat digunakan untuk menghitung besarnya hilang panas alamiah panasbumi (heat loss). Berdasarkan pengolahan data lapangan, diperoleh nilai geothermometer panasbumi Cisukarame berkisar 188°C-212°C. Diperoleh pula nilai heat loss daerah Cisukarame sebesar 19.367 kj/kg. Nilai hilang panas alamiah ini dapat digunakan untuk menentukan potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panasbumi.
PEMETAAN ZONASI AKUIFER AIR TANAH UNTUK SUMBER AIR BERSIH MASYARAKAT DESA BALUNIJUK -, Franto -
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : PROMINE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan air tanah yang cenderung meningkat akan mengakibatkan berbagai dampak negatif, berupa penurunan muka air tanah, penurunan mutu air, dan penurunan tanah  (Subsidence) akibat kosongnya rongga-rongga didalam tanah karena hilangnya air. Salahsatu cara untuk mengetahui stratigrafi batuan dan kondisi akuifer di dalam tanah adalah dengan teknik geolistrik, karena geolistrik merupakan alat untuk mendeteksi perlapisan batuan di dalam bumi. Untuk mengetahui perlapisan batuan dan kondisi akuifer di Desa Balunijuk maka dilakukan pendugaan geolistrik pada 4 titik sampel dengan sebaran berdasarkan topografi Desa Balunijuk, Adapun metode geolistrik yang digunakan adalah rangkaian elektroda menurut konfigurasi Wenner. Dari ke empat titik pendugaan geolistrik tersebut maka diperoleh daerah penelitian yang diwakili penampang E-F merupakan daerah paling potensial mengandung air tanah yang tersimpan dalam akuifer dangkal, dengan demikian di daerah ini dapat dilakukan kegiatan pengeboran air tanah sedangkan untuk daerah penelitian yang diwakili penampang  C-D merupakan alternatif daerah yang cukup potensial mengandung air tanah yang tersimpan dalam akuifer dangkal. Namun lapisan pasir yang mengandung air tanah di daerah ini tidak setebal lapisan pasir yang dimiliki daerah penelitian dalam penampang E-F. Sedangkan untuk Lapisan batuan di Desa Balunijuk terdiri dari 3 bagian yaitu: lapisan lempung pasiran dengan nilai tahanan jenis 165-18.207 Ωm, lapisan krikil pasiran dengan nilai tahanan jenis 22,5-258 Ωm, dan lapisan lempung dengan nilai tahanan jenis 2,04-20,5 Ωm serta hasil analisis air permukaan bahwa air permukaan yang di ambil dari semua titik sampel tidak layak di jadikan sebagai sumber air baku air minum.Kata Kunci: Geolistrik, Air tanah, Air baku
PENGELOLAAN PERTAMBANGAN YANG BERDAMPAK LINGKUNGAN DI INDONESIA NOVIAYANTI MANIK SH.,M.HUM, JEANNE NOVIAYANTI MANIK SH.,M.HUM DARC
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : PROMINE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Usaha Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral dan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang (Pasal 1 butir 6 Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara). Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik , yaitu tidak dapat diperbaharui (non renewable), mempunyai resiko relatif lebih tinggi dan pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun lingkungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lain pada umumnya. Pentingnya penerapan kegiatan industri dan/atau pembangunan yang berbasis lingkungan, perlu disadari oleh setiap elemen bangsa, karena persoalan lingkungan merupakan permasalahan bersama.  Hanya saja dalam pratiknya, diperlukan lembaga formal pengendali yang secara yuridis berwenang untuk itu. Pengendalian kegiatan dan operasionalisasi industri, dalam prakteknya terwujud dalam konsep dan program kerja sistematis dalam bentuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup harus bermuara pada terjaminnya kelestarian lingkungan, seperti tercantum dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.Kata kunci       : pertambangan, hukum, lingkungan, pengelolaan, masyarakat
ESTIMASI GEOLOGICAL STRENGTH INDEX (GSI) SYSTEM PADA LAPISAN BATUGAMPING BERONGGA DI TAMBANG KUARI BLOK SAWIR TUBAN JAWA TIMUR Erwin Wijaya, R. Andy; Karnawati, Dwikorita; ., Srijono; Wilopo, Wahyu; Isnawan, Dianto
PROMINE Vol 2, No 2 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

The limestone mine activity needs a good mine plan design with the result that saved for the environment. Mine design is determined by rock mass quality. The rock mass quality in each mine location is different and that is  influenced by the geological conditions. Research area is located in limestone quarry Sawir Block of Kerek District, Tuban Regency, East Java Province. In limestone quarry area, there is cavity zone which consists cavity limestone layer at the wall of quarry bench. This cavity layer in limestone quarry has occurred by solution process. The cavity layer zone has more potential as weak zone which caused failure of bench in limestone quarry area.  To analyze of the research of rock mass quality in cavity limestone layer using Geological Strength Index (GSI) system. Final result of the research is rock mass characterization specifically for cavity limestone layer. Keywords: Geological strength index, limestone, cavity layer
MINERALISASI DAN POLA ALTERASI DAERAH LAKEA, KECAMATAN LAKEA KABUPATEN BUOL, PROVINSI SULAWESI TENGAH ., Idarwati, S.T., M.T.
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

The research area is located in the village of Lakea, Lakea subdistrict, Buol district, Central Sulawesi Province. Constituent Lithology within research area consists of three units, these are litodem lava basalt that mainly be composed by lava andesite and lava basalt which partly fractured, volcanic breccia, and tuff; Sandstone Unit mainly composed by sandstone, mudstone, muddy sandstone, and conglomerate; and the last unit is limestone as Coral Limestone Unit. Alteration assemblage is divided into four zones, namely argillic alteration zone (silicon oxide (kuarsa), magnesium aluminum iron silicate hydroxide, potassium aluminum silicate hydroxide dan sodium calcium aluminum silicate (albit), phyllic alteration zone (serisit/muskovit-kuarsa-klorit-feldspar), propylitic alteration zone (Chlorite-serpentine, Illite, Albite, calcian, ordered, Quartz, Muscovite ), and silicified alteration zone (quartz/silica + adularia + calcit± illite). The mineralization is controlled by open space filling with disseminated distribution. Gold mineralization usually associated with pyrite, chalcopyrite, and galena. Mineralization is found fill the major structural pattern with southeast-northwest direction. The fluid inclusion measurement results obtained that microthermometry Th (homogenization temperature when the fluid trapped in the crystals) ranged from 172 ~ 332 °C with a measurement range from 180.9 to 211.0 °C, and the melting temperature (first ice melting Temperatures / Tm) average ranges -1, 2 to 0.8 oC. By calculations, the depth of the formation rate is 79.4 ~ 1712 m, and under pressure about 8.2 ~ 130.3 bar.Keyword : Lakea, Buol, Alteration
KAJIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN FISIK AKIBAT PENAMBANGAN PASIR DAN BATU DI KECAMATAN TEMPEL KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dwi Sutrisno, Agung
PROMINE Vol 2, No 2 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Penambangan pasir dan batu (sirtu) di tiga desa di Kecamatan Tempel semakin marak pasca meletusnya Gunung Merapi pada 2010 yang lalu. Selain berdampak positif bagi masyarakat, penambangan juga berdampak pada rusaknya lingkungan.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kerusakan fisik akibat penambangan sirtu di Desa Pondokrejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman dan merumuskan strategi untuk meminimalisasikan kerusakan fisik akibat penambangan tersebut. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode pengamatan langsung di lapangan dan survey. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan cara pembobotan dan skoring lalu dikualitatifkan. Setiap parameter diberi bobot sesuai dengan standar kerusakan lingkungan yang ditetapkan oleh Gubernur DIY dalam SK No 63 tahun 2003 tentang baku mutu kerusakan lingkungan akibat penambangan batuan. Setiap bobot dijumlahkan, lalu dijumlah dan dibuat range untuk menentukan apakah lokasi tersebut rusak ringan, sedang atau berat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan akibat penambangan sirtu di Desa Pondokrejo, Lumbungrejo, dan Merdikorejo Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman adalah rusak ringan untuk penambangan di sungai dengan skor rata-rata 10,8. Sedangkan untuk penambangan di tegalan terkategori rusak sedang dengan skor rata-rata 29,5.Kata kunci : tambang, sirtu, rusak, lingkungan, fisik
TIPE SEISMIK YANG MENGGAMBARKAN ADANYA PROSES TEKTONIK PADA SUATU FORMASI S.Si, MT, Jusfarida,
PROMINE Vol 2, No 1 (2014): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Pada suatu formasi sering terjadi proses tektonik yang mengakibatkan terganggunya formasi tersebut, sehingga mengakibatkan kenaikan atau penurunan suatu cekungan. Pada daerah yang terjadi reaktif (terjadi proses tektonik pada cekungan yang stabil)biasanya ditandai oleh bentuk karakter seismic yang melengkung (seismic sag), dimana pada daerah tersebut mengalami proses tektonik yang mengakibatkan terganggunya lingkungan sekitar formasi tersebut.  Akibat dari proses tektonik sering mengakibatkan terhalangnya hidrokarbon untuk ber migrasi, sehingga hidrokarbon terperangkap pada area tersebut. Suatu area dikatakan prospek mengandung hidrokarbon , bisa direkomendasikan untuk dilakukan pengeboran.Analisa seismik bisa mengidentifikasi anomali amplitudo pada lapisan tipis sekalipun. Analisa atribut seismik banyak dipakai untuk mengetahui karakter anomaly amplitudo atau karakterisasi sekuen, mengidentifikasi perubahan litologi atau pasir gas, membedakan lapisan yang concordant, hummocky, dan chaotic.
PENGELOLAAN PERTAMBANGAN YANG BERDAMPAK LINGKUNGAN DI INDONESIA Manik SH.,M.HUM, Jeanne Darc Noviayanti
PROMINE Vol 1, No 1 (2013): PROMINE
Publisher : Jurusan Teknik Pertambangan FT UBB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5.687 KB)

Abstract

Usaha Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral dan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang (Pasal 1 butir 6 Undang-Undang No.4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara). Pertambangan mempunyai beberapa karakteristik , yaitu tidak dapat diperbaharui (non renewable), mempunyai resiko relatif lebih tinggi dan pengusahaannya mempunyai dampak lingkungan baik fisik maupun lingkungan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pengusahaan komoditi lain pada umumnya. Pentingnya penerapan kegiatan industri dan/atau pembangunan yang berbasis lingkungan, perlu disadari oleh setiap elemen bangsa, karena persoalan lingkungan merupakan permasalahan bersama.  Hanya saja dalam pratiknya, diperlukan lembaga formal pengendali yang secara yuridis berwenang untuk itu. Pengendalian kegiatan dan operasionalisasi industri, dalam prakteknya terwujud dalam konsep dan program kerja sistematis dalam bentuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup harus bermuara pada terjaminnya kelestarian lingkungan, seperti tercantum dalam Pasal 1 butir 2 Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.Kata kunci       : pertambangan, hukum, lingkungan, pengelolaan, masyarakat

Page 1 of 3 | Total Record : 30