cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Momentum
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING “V” DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL Fajar Nugroho
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 20, No 1 (2018): Volume 20 No. 1 Februari 2018
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan gedung yang terletak di daerah rawan gempa khususnya di Sumatera Barat sebaiknya didesain lebih kaku agar dapat menahan gaya lateral yang disebabkan oleh gempa. Salah satu cara yang dilakukan agar struktur menjadi lebih kaku adalah dengan memberikan bresing pada portal. Dalam penelitian ini akan dianalisis perbandingan respon dinamis struktur antara portal terbuka, portal dengan bresing “V”, dan portal dengan bresing diagonal, diantaranya adalah nilai perpindahan (displacement), simpangan antar lantai (drift) dan gaya-gaya dalam pada  bangunan gedung beton bertulang. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada bangunan gedung beton bertulang 4 lantai, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penambahan bresing pada struktur portal dapat mengurangi nilai displacement. Simpangan antar lantai yang terjadi masih memenuhi batas yang diisyaratkan. Nilai gaya geser yang terjadi dapat dikurangi dengan menambah bresing pada struktur portal. Kata-kata kunci: Respon dinamis, bresing, gedung beton bertulang
EFEK VARIASI DEBIT ALIRAN PRIMER DAN SKUNDER DALAM MENCAPAI KEVAKUMAN PADA LIQUID JET GAS PUMP Eswanto Eswanto
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 18, No 1 (2016): Volume 18 No. 1 Februari 2016
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Liquid Jet Gas Pump (LJGP) adalah suatu peralatan sederhana dengan memanfaatkan dua fluida berbentuk liquid dan gas. Peralatan ini dalam proses kerjanya tanpa menggunakan bagian-bagian yang bergerak sehingga konstruksinya menjadi sederhana dan mudah didapatkan dalam proses desain maupun instalasinya. LJGP mempunyai  peralatan utama yaitu section chamber, nosel throat dan diffuser. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi vakuum pada alat  LJGP. Metode penelitian dilakukan dengan eksperimen menggunakan fluida air dan udara pada area ratio 0,65, panjang throat 3,5dT. Data yang diamati adalah debit aliran primer yaitu 6-10 GPM dengan interval 1 GPM dan debit aliran sekunder (secondary flow) 5-30 L/s. Sedangkan untuk mensirkulasikan fluida air ke LJGP,digunakan pompa sentrifugal dengan kapasitas 340 L/menit (400 watt).  Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pada debit aliran 10 GPM tekanan vakum terjadi pada kondisi paling rendah yaitu 14,56 kPa pada 5 scfh. Kondisi tersebut menginformasikan bahwa semakin besar atau bertambahnya  tingkat pemasukan debit aliran primer menyebabkan terjadinya kondisi vakum yang rendah. Sedangkan kondisi vakum tertinggi diperoleh pada debit aliran 7 GPM pada 30 scfh, dimana nilainya mencapai 96,95 kPa. Peningkatan debit aliran sekunder menyebabkan penurunan kecepatan aliran motive pada sisi keluar nosel dengan dimensi throat konstan 3.5dT. Menurunnya kecepatan tersebut akan diiringi dengan menurunnya tekanan vakum.   Sementara itu bertambahnya debit aliran primer menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan vakum dan debit aliran sekunder. Kata kunci :debit aliran primer, debit aliran sekunder, Gas, liquid, LJGP
ANALISA SISTEM PNEUMATIK ALAT PEMOTONG SERAT ALAM ismet eka putra
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 19, No 2 (2017): Volume 19 No. 2 Agustus 2017
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era otomatisasi, pekerjaan secara manual dapat digantikan dengan cara yang otomatis. Operasi tetap merupakan bagian penting dari sistem meskipun dengan mengubah tuntutan pada input fisik sebagai tingkat mekanisasi. Mesin pemotong bahan baku material komposit dengan serat alam merupakan mesin dengan sistem kerja mekanik. Dimana, mesin ini menggunakan sistem pneumatik sebagai penggerak dari mata pisau pemotong serat alam. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif yang lebih cepat dalam menggerakkan lengan angkat pada saat memotong dan mendorong serat alam. Pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan cara mengukur waktu pemotongan serat dengan variasi tekanan yang diberikan ke sistem. Data penelitian yang diperoleh adalah waktu pemotongan serat dan kecepatan piston. Alat pemotong serat sistem pneumatik ini mampu memotong dalam waktu 0.41 detik dengan kecepatan piston 549 mm/detik pada tekanan udara 0,5 Mpa. Makin besar tekanan udara yang diberikan makin singkat waktu yang dibutuhkan untuk memotong serat alam, dan makin besar nilai kecepatan piston.Kata-kata kunci : otomatisasi, pneumatik, serat alam
STUDI EKSPERIMENT EVALUASI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL Arman A; Ardon Rahimi
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 18, No 1 (2016): Volume 18 No. 1 Februari 2016
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nylon didefinisikan sebagai bahan yang berbentuk serat. Dengan memanfaatkan karakteristik dan sifat dari serat nylon ke dalam campuran beton, diharapkan akan dapat meningkatkan dan mengubah karakteristik kuat tarik dan mutu terhadap beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tekan beton dengan perbandingan penambahan serat nylon 1%, dan 2% terhadap campuran beton tanpa serat (0%) didapatkan hasil yaitu pada umur 3 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukan penurunan nilai kuat tekan berturut-turut (2,180%, dan 13,818% umur 3 hari) (10,042%, dan 12,472% umur 14 hari) serta (15,794% dan 23,015% umur 28 hari). Hasil ini menyatakan semakin tinggi persentase penambahan serat nylon menunjukan semakin rendah nilai kuat tekan beton. Berdasarkan nilai pengujian sampel kuat tarik belah beton dengan penambahan serat nylon 1% dan 2% terhadap nilai tarik belah beton tanpa serat  nylon (0%) didapat hasil yaitu pada umur 3 hari dan 14 hari menunjukan penurunan nilai kuat tarik belah beton berurutan sebesar (18,408%; dan 26,155%; umur 3 hari)  serta (20,933%, dan 33,667%, unutk umur 14 hari) tapi pada umur 28 hari menunjukan peningkatan nilai kuat tarik belah beton sebesar 5,104% dan 26,024%. Penambahan serat nylon 1%, dan 2% pada umur 28 hari ternyata mampu memperbaiki kinerja dan karakteristik dari tarik beton.  Kata kunci: beton, serat nylon, kuat tekan beton, kuat tarik belah beton
Beton Instant K – 250 Pengeringan Memakai Cahaya Matahari arman man
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 19, No 1 (2017):
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IntisariBeton instan, beton kemasansiap pakai,sangat mudah dalam pelaksanan di lapangan tinggal menambahkan air saja sangat cocok untuk pembangunan di daerah pulau dan pembangunan tower di daerah yang sulit terjangkau kendaraan, yang mana mutuh beton instan ini sudah di tentukan.Proses pengemasan pada beton instan dilakukan setelah agregat halus dan agregat kasar telah dikeringkan sekering mungkin bertujuan agar pada saat pengadukan agregat dengan semen tidak mengalami pembekuan atau pengerasan didalam kemasan sebelum dilakukan pengecoran dilapangan, pengadukan agregat dengan semen dilakukan menggunakan mesin los angles. Kemasan beton instan menggunakan kantong plastik dilapisi karung, ini dilakukan agar kemasan beton instan ini tidak dapat ditembus air juga kedap udara. Supaya tidak mengakibatkan pengerasan terhadap campuran agregat dengan semen.Berdasarkan hasil pengujian sample, beton normal pada umur 3 hari memiliki nilai kuat tekan rata-rata sebesar 157,81 Kg/cm2, umur 14 hari sebesar 244,42 Kg/cm2, umur 28 hari sebesar 250,57 Kg/cm2, Sedangkan beton kemasan / beton instan 3 hari kemasan, umur 3 hari memiliki nilai kuat tekan rata-rata sebesar 150,47 Kg/cm2, beton instan 3 hari kemasan, umur 14 hari 245,67 Kg/cm2, beton instan 3 hari kemasan, umur 28 hari 291,64 Kg/cm2.Dan nilai kuat tekan rata-rata beton instan 14 hari kemasan, umur 3 hari 124,72 Kg/cm2,beton instan 14 hari kemasan, umur 14 hari 247,02 Kg/cm2 dan beton instan 14 hari kemasan umur 28 hari sebesar 240,80 Kg/cm2. Dari hasil nilai rata-rata kuat tekan tersebut menunjukan terjadinya peningkatan hanya di beton instan 3 hari kemasan, sedangkan umur 28 tidak memenuhi beton rencana. Kata kunci : Beton instan, beton normal
Aplikasi E-Commerce Dengan Metode Fishbone Analysis Pada Usaha Dagang Hasil Laut di Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Andrew Kurniawan Vadreas
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 18, No 2 (2016): Volume 18 No. 2 Agustus 2016
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era informasi global perkembangan peran usaha mikro dan makro (UMKM) yang pesat ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusahanya, serta kontribusinya terhadap pendapatan daerah dalam penyediaan lapangan kerja. Paper ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi terkait dalam kualitas produk yang dihasilkan untuk mengidentifikasi faktor mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap kualitas usaha dagang hasil laut di Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai dan merumuskan pemecahan yang paling tepat untuk diterapkan dalam peningkatan kualitas produk dan pemasaran usaha dagang di Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Dengan metode Fishbone Analysis yang digunakan untuk mementukan permasalahan yang dihadapi, untuk mengidentifikasi faktor apa yang paling dominan pengaruhnya terhadap kualitas produk dan pemasaran di usaha dagang hasil laut Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai serta untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk dan pemasaran. Kemudian dibuat sistem aplikasi E-Commerce dalam bentuk website yang ter-integrated hal ini diharapkan mampu meningkatkan pemasaran produk secara global karena dengan sistem ini pembeli dimudahkan dalam melakukan pencarian dan transaksi pembelian produk dengan hanya membuka situs aplikasi E-Commerce sehingga pembeli/buyer dapat dengan mudah mencari produk-produk usaha dagang hasil laut di Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kata kunci :          UMKM, Fishbone Analysis, E-Commerce, Website.
PENGARUH PENGGUNAAN AGREGAT KASAR SUNGAI TUAK (KABUPATEN KERINCI, PROPINSI JAMBI) DALAM CAMPURAN ASPAL PANAS AGREGAT (AC-WC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL Misbah, Misbah; Sari, Neneng
Jurnal Momentum ISSN 1693-752X Vol 20, No 1 (2018): Volume 20 No. 1 Februari 2018
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jalan di daerah Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi mengalami peningkatan yang pesat dan dirasakan semakin penting untuk menunjang peningkatan perekonomian, informasi, sosial, budaya dan ketahanan nasional, sehingga pembangunan jalan dilaksanakan pada masa sekarang dihadapkan pada penyempurnaan kualitas dan penghematan biaya. Perkembangan penelitian tentang bahan konstruksi perkerasan jalan diarahkan pada usaha pemanfaatan material setempat dan disesuaikan dengan kondisi daerah dimana konstruksi perkerasan akan dilaksanakan.Untuk itu perlu suatu metoda yang bisa dijadikan pedoman untuk mengetahui kualitas agregat kasar yang akan digunakan, seperti agregat dari Sungai Tuak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Salah satu metode adalah analisa Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Sungai Tuak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi dalam campuran aspal panas agregat AC-WC dengan pengujian Marshall.Dari hasil penelitian “Pengaruh Penggunaan Agregat Kasar Sungai Tuak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi dalam campuran aspal panas agregat AC-WC dengan pengujian Marshall” didapatkan bahwa dengan memakai agregat kasar dari Sungai Tuak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi mengakibatkan hampir semua nilai properties Marshall memenuhi spesifikasi campuran. Maka dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa aggregat kasar Sungai Tuak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi dapat digunakan dalam campuran AC-WC. Kata Kunci : Aggregat Kasar, Karakteristik Marshall