cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Juke
Published by Universitas Lampung
ISSN : 20889348     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
Efek Protektif Madu Terhadap Ginjal Tikus Putih Yang Diinduksi Etanol - Muhartono; Rizki Hanriko; Haryani Dwita
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.001 KB)

Abstract

Honey  already used as natural food sources since long time ago.  Honey has been shown contained active chemical compounds that are antioxidants, yet there is still only a few experimental studies about the protective effect of honey against ethanol-induced renal damage. This study aims to prove the protective effect of honey against renal damage and determine the relationship of increasing doses of honey against renal damage in male rat (Rattus norvegicus). Research subjects were used 25 Sprageu dawley strain male rat.  Rat weredivided into 5 groups that was negative control were given only distilled, positif control (only given ethanol 0,01 ml/gBW/day), treatment group I (given honey 0,0018 ml/gBW/day dan ethanol 0,01 ml/gBW/day), treatment group II (given honey 0,0054 ml/gBW/day dan ethanol 0,01 ml/gBW/day), treatment group III (given honey 0,0162 ml/gBW/day dan ethanol 0,01 ml/gBW/day) for 14 days. Based on result of the Kruskal wallis test performed on this data p<0,05, which mean there were protective effect of giving the honey treatment to renal damage male rat.  Mann whitney test result p <0,05, which  means that there were significant differences proximal tubulus on rat almost found between each groups except positif control group with treatment group I and treatment group II with treatment group III. Honey shown to have protective effects against ethanol-induced renal damage of Sprageu dawley strain male rat. Increasing doses of honey can increase the protective effects against the renal damage of Sprageu dawley strain male rat at certain dose, on dose 0,0018 ml/gBW/day and 0,0054 ml/gBW/day
Studi Uji Diagnostik Pemeriksaan Fine Needle Aspiration Biopsy Dibandingkan Pemeriksaan Histopatolis Pada Karsinoma Payudara Syah SMM; - Muhartono
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.96 KB)

Abstract

Karsinoma payudara adalah keganasan payudara yang berasal dari epitel duktus atau lobulus. Karsinoma payudara menunjukkan peningkatan insidensi, terutama di negara maju. Di Indonesia kanker payudara menempati urutan urutan pertama. Beberapa cara digunakan untuk mendeteksi karsinoma payudara, salah satunya adalah Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai diagnostik pemeriksaan FNAB pada penderita karsinoma payudara. Desain penelitian yang digunakan ialah studi uji diagnostik. Penelitian dilakukan di RS Urip Sumohardjo Bandar Lampung pada Januari 2009 - Juni 2011. Sampel penelitian berjumlah 70 sampel, pemeriksaan FNAB dibandingkan hasil pemeriksaan baku emas histopatologi. Dari hasil penelitian diperoleh hasil pemeriksaan FNAB dan histopatologi menunjukkan positif sebanyak 48 kasus (68,57%), untuk pemeriksaan FNAB positif dan histopatologi negatif karsinoma payudara ada 3 kasus (4,29%), untuk pemeriksaan FNAB negatif dan histopatologi positif 4 kasus (5,71%), sedangkan yang memberikan hasil negatif pada kedua pemeriksaan ada 15 kasus (21,43%). Hasil analisis diagnostik pemeriksaan FNAB yaitu sensitifitas 92,31%; spesifitas 83,33%; Nilai Prediksi Positif  94,11%; Nilai Prediksi Negatif 78,95%; Rasio Kemungkinan Positif  5,53; Rasio Kemungkinan Negatif (RKN) 0,092; dan akurasi 90%
Gambaran Manifestasi Klinis Dan Laboratorium Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Bagian Anak RSUD DR. Abdul Moeloek M. Masykur Berawi; Khairun Nisa; Dewi Agustina
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.093 KB)

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang ditandai dengan demam akut selama 2 sampai dengan 7 hari, kadang-kadang bersifat bifasik, disertai dengan manifestasi perdarahan dan dapat menimbulkan syok serta kematian. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran manifestasi klinis dan laboratorium demam berdarah dengue (DBD) di bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUD dr. H. Abdul Moeloek bulan Juni 2007- Juni 2008. Penelitian menggunakan metode deskriptif retrospektif. Sample dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dimana semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu anak yang didiagnosa DBD berdasarkan kriteria WHO 1997, usia diatas  1 bulan s/d 18 tahun dan adanya kelengkapan data rekam medik. Populasi penelitian sebanyak 85 orang, dimana hasil penelitian penderita DBD yang terbanyak pada umur 5 tahun - <12 tahun sebanyak 47 penderita (55<3%) dan terendah pada umur < 2 tahun sebanyak 2 penderita (2,3%). Lama demam penderita DBD selama 1 - 3 hari: 18 penderita (21,2%), 4 - 5 hari: 48 penderita (56,5%) dan selama 6 - 7 hari: 19 penderita (22,4%). Pada manifestasi perdarahan berupa uji tourniquet positip: 34 penderita (33,0%), petekie : 41 penderita (39,8%), epistaksis: 14 penderita (13,6%), perdarahan gusi: 2 penderita (1,9%), hematemesis: 4 penderita (3,9%) dan melena: 8 penderita (7,8%). Pada seorang penderita dapat dijumpai lebih dari satu macam gejala perdarahan. Hepatomegali: 15 penderita (17,6%), tidak hepatomegali: 70 penderita (82,4%). Trombosit 10 3/mm3 - 30 3/mm3 : 2 penderita (2,3%), >30 3/mm3 - 50 3/mm 3 : 23 orang (27,1%) dan >50 3/mm3 - 100 3/mm3  : 60 penderita (70,6%). Peningkatan hematokrit antara 20% - 29% : 32 penderita (37,7%), Ht. 30% - 39%: 44 penderita (51,8%) dan Ht. >39% : 9 penderita (10,6%). Uji serologis  IgM (+) dan IgG (+) : 65 penderita (76,5%),  IgM (+) dan IgG (-) : 18 penderita (21,2%) dan IgM (-) dan IgG (+) : 2 penderita (2,4%).  Penderita DBD derajat I :  21 penderita (24,7%), DBD derajat II : 50 penderita (58,8%), DBD derajat III : 11 penderita (12,9%) dan DBD derajat IV : 3 penderita (3,6%). Penderita DBD dengan manifestasi perdarahan yang terbanyak adalah petekie sebanyak 41 penderita yaitu pada   DBD derajat II dengan 33 penderita, sedangkan manifestasi perdarahan yang terendah adalah perdarahan gusi sebanyak 2 penderita. penderita DBD yang terbanyak tidak ada hepatomegali : 70 penderita, yaitu terbanyak pada DBD derajat II berjumlah 43 penderita. Jumlah trombosit yang terbanyak adalah   trombosit >503/mm3 - 1003/mm3: 60 penderita, yaitu terbanyak pada DBD derajat II : 38 penderita, sedangkan yang terendah dengan trombosit 103/mm3 - 303/mm3 pada DBD derajat I dan derajat IV. Peningkatan hematokrit yang terbanyak pada Ht. 30% - 39% : 44 penderita, yaitu terbanyak pada DBD derajat II sedangkan kadar peningkatan hematokrit yang terendah pada Ht. >39% : 9 penderita. Uji serologis yang terbanyak pada serologis IgM(+)/IgG (+) : 65 penderita yaitu terbanyak pada DBD derajat II : 40 penderita, dan terendah uji serologis IgM (-)/IgG (+) : 2 penderita. Kesimpulan bahwa untuk menegakkan diagnosis penyakit DBD berdasarkan kriteria WHO (1997) dan dikonfermasikan dengan pemeriksaan serologik hemaglutinasi atau IgM dan IgG
Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rs Abdul Moeloek Propinsi Lampung TA Larasati
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.522 KB)

Abstract

Pengelolaan Diabetes Melitus secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, sehingga dapat menghilangkan keluhan-keluhan dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat. Karena Diabetes Melitus merupakan penyakit menahun yang akan diderita seumur hidup.: Penelitian ini untuk mengidentifikasi kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RS Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang rawat jalan di RS Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dengan sampel sebanyak 89 orang yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan pada 15 oktober-15 Desember 2011, dengan wawancara menggunakan instrumen kuesioner mengenai demografi, dan kualitas hidup. Kualitas hidup responden diukur dengan kuesioner kualitas hidup pasien DM tipe 2, SF-36. Dari 89 responden, didapatkan hasil bahwa lebih dari separuh responden memiliki gambaran kualitas hidup sedang yaitu sebanyak 59,6 % (53 orang), kualitas hidup baik sebanyak 27,0 % (24orang) dan kualitas hidup buruk sebanyak 13,5 % (12 orang)
Hubungan Posisi Duduk Dan Lama Duduk Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Pegawai Tata Usaha Pengguna Komputer Di Fakultas Kedokteran Dan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Tahun 2011. Fitria Saftarina; Azelia Nusa Dewiarti; Atika Damayanti
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.438 KB)

Abstract

Keluhan muskuloskeletal adalah sekumpulan gangguan atau kekacauan berupa cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik-titik ekstrim tubuh. Keluhan muskuloskeletal banyak terjadi pada pegawai kantor yang bekerja menggunakan komputer.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara posisi duduk dan lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal pada pegawai tata usaha pengguna komputer di fakultas kedokteran dan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas lampung tahun 2011. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Data diolah menggunakan sistem komputerisasi program SPSS. Dilakukan analisis univariat dan analisis bivariat (uji fisher).Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 26 responden, sebanyak 22 responden (84,6 %) duduk dalam posisi yang baik dan 4 responden (15,4 %) duduk dalam posisi tidak baik saat bekerja dengan komputer. Sebanyak 26 responden tersebut juga 6 responden (23,1%) bekerja dalam waktu lama dan 20 responden (76.9 %) bekerja dalam waktu yang tidak lama. Hasil uji fisher menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara posisi duduk dengan keluhan muskuloskeletal (p= 0,2) dan hubungan yang bermakna antara lama duduk dengan keluhan muskuloskeletal (p= 0,01)
Inisiasi Hubungan Seksual Pada Mahasiswa Di Kota Bandar Lampung Roro Rukmi W P
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.952 KB)

Abstract

Adolescent sexual behavior tends to be permissive. There is a group of university students in Bandar Lampung who like clubbing. According to the researcher's assumption they have permissive attitude to premarital sexual intercourse. According to Symbolic Interactionism Theory, sexual behavior is based on sexual scripting. The study is aimed to understand sexual scripting focusing on sexual initiation  among university students who like clubbing. This is a qualitative study using in depth-interview of 11 respondents, using purposive sampling technique. The data is analyzed by thematic content analysis.  The results show respondents are 18-24 years old. Most of sexual initiation occurs in 1 – 4 months after first dating. Men usually start indirectly by asking their partner go to certain places which they feel comfort and free for sexual activities: their own or friends' rent rooms, beach which rent some rooms, or hotel. The places are symbolized as intimate places or if partner ask them to those places it means that they will have sex relationship. Few of them asked their partner directly
Perbedaan Kepuasan Pasien Peserta Askes Di Puskesmas & Praktek Dokter Keluarga Sebuah Balai Pengobatan Swasta Di Bandar Lampung - Sulyaprilawati; Reni Zuraida
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.602 KB)

Abstract

Patient's satisfaction or consumer's satisfaction is one of the few indicators to measure the quality of health's services by using satisfaction measurement's survey. The aim of this research are to know the difference health satisfaction's level and the difference of health service's satisfaction of insurance participant patients (askes) at The Executive Health Service 1st Stage Puskesmas and family's doctor practice Clinical Centre in Bandar Lampung. This research is using escriptive-comparative method with cross sectional approach and accidental sampling. The sample consisted of 100 health insurance patients at public health centre and 99 patients at family's doctor practice. The analysis of this research is looking for the difference of mean's value statistically. To find out the difference meaning of value mean, this research is using Mann-Whitney U test as hypothesis's test. The result of the research showed that the difference health satisfaction's  level of insurance patients between The Executive Health Service 1st Stage public health centre and family's doctor practice is in the range enough until good (mean for the answer = 3,35 dan 3,46), there are differences satisfaction to the doctor's service factor and to the access of health's service factor (p = 0,002 dan p = 0,000), then there are no differences satisfaction to the physical movement factor and administration's service factor (p = 0,126 dan p = 0,112)
Pengaruh Pemberian Kalsium Terhadap Panjang Kranium Fetus Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Setelah Pemberian Etanol Reni Zuraida; Nurlis Mahmud; Efrida Warganegara; Radinal Mauludi
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.501 KB)

Abstract

Calcium is an essential element in the human body primarily on bone metabolism processes. Calcium is needed to activate the osteoblast in producing bone matrix. Calcium metabolism in human body could be inhibited by ethanol. Someone who consumes ethanol will suffer hypocalcemia. Consequently activating process of the osteoblast producing of bone matrix will be imbalanced and bone structure will be abnormal. The purpose of this study was to determine the effect of calcium supplementation on the length of white rat fetus cranium in organogenesis phase of Sprague Dawley strain that had been treated by ethanol. This study uses an experimental research design using 20 rats (Rattus norvegicus) of Sprague Dawley strain pregnant females aged 10-16 weeks which randomly selected were divided into five groups. The results showed that the average cranium length from analysis of one way ANOVA p value = 0.000. Post Hoc LSD cranium length with five groups compared with each other p = 0.000. Can be concluded that the existence of the effect of calcium supplementation on the length of white rat (Rattus norvegicus) fetus cranium that had been treated by ethanol
Hubungan Hiperkolesterolemia Dengan Kadar SGOT Dan SGPT Intanri Kurniati
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.504 KB)

Abstract

Kolesterol disintesis di hati dan usus halus dalam sitoplasma  dan mikrosom melalui tiga tahap yaitu tahap pembentukan melanovat dari asetil co A, pembentukan squelen dari melanovat dan ketiga adalah pembentukan kolesterol dari squelen. Kilomikron yang berasal dari usus akan masuk ke hati kemudian transport kolesterol endogen yaitu di eksresikan oleh hati ke dalam darah. LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Hati merupakan organ padat yang terbesar yang letaknya di rongga perut bagian kanan atas. Organ ini mempunyai peran yang penting karena merupakan regulator dari semua metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Tempat sintesa dari berbagai komponen protein, pembekuan darah, kolesterol, ureum dan zat-zat lain yang sangat vital. Selain itu, juga merupakan tempat pembentukan dan penyaluran asam empedu serta pusat pendetokfisikasi racun dan penghancuran (degradasi) hormon-hormon steroid seperti esterogen.4  Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan signifikan positif antara peningkatan kadar kolesterol dengan peningkatan kadar SGOT dan SGPT walaupun hubungan lemah. Terdapatnya hubungan positif yang tidak signifikan antara peningkatan kadar kolesterol dengan SGOT dan SGPT, tetapi peningkatan usia hubungan negative dengan trigliserida. Pada jenis kelamin perempuan terdapat hubungan antara peningkatan kolesterol dan SGOT dan SGPT. Pada jenis kelamin laki-laki tedapat hubungan antara peningkatan kolesterol dengan kadar SGOT dan SGPT
Health Care Seeking Behaviour Of Community And Tb Patients, And Capability Of Nonformal Health Services Provider In Tanjung Bintang Subdistrict, Indonesia Nurul Islamy
JUKE Unila Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.853 KB)

Abstract

In Lampung province, Indonesia, the case detection rate (CDR) has not reached the national target of 70%. This suggests that tuberculosis (TB) case finding is insufficient. In Tanjung Bintang subdistrict (Lampung) the CDR was only  27.8% in 2007. This study aimed to identify the reasons for the low CDR in Tanjung Bintang subdistrict. In an explorative study design we assessed health care seeking behavior of community members who were selected by systematic random sampling. We also assessed health care seeking behavior of all TB patients that were registered between 2001 and 2007 in the subdistrict public health center (PHC). To assess the diagnostic capacity of non-formal Health Service Providers (HSP), we interviewed all HSP in the subdistrict. Data analyzed descriptively using Epi-info. Community members mentioned that they would first visit midwives (31%), paramedics (18.8%) and subhealth centers (18.8%) for mild symptoms. Most TB patients (97.5%) reported that they initially visited a nonformal HSP for their symptoms. Most (85.2%) nonformal HSP have poor knowledge about general TB especially for symptoms and 45.8% of them refer TB patients to a private practioner or private hospital rather than to the PHC (54.2%). Community members and TB patients frequently seek care with nonformal HSP. Since most nonformal HSP have poor knowledge of TB and do not refer TB patients to the PHC many TB patients may remain not reported. The fact that patients do not seek health care at PHC and nonformal HSP are not capable of diagnosing TB can both explain the low CDR in Tanjung Bintang subdistrict

Page 1 of 11 | Total Record : 107