cover
Contact Name
Muhammad Syahrir
Contact Email
m.syahrir7406@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
nurkhasanah@pharm.uad.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta, Indonesia Kode pos 55164
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Pharmaciana: Jurnal Kefarmasian
ISSN : 20884559     EISSN : 24770256     DOI : 10.12928
Core Subject : Health,
Pharmaciana is a scientific journal published by the University of Ahmad Dahlan worked closely with Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Pharmaciana published three times a year, namely March, July and November. with ISSN 2088-4559 and e-ISSN 2477-0256. The article published in the Journal Pharmaciana selected by editors and reviewed by the reviewer. Articles published in Pharmaciana must not be published in other journals or have been previously published. Pharmaciana is indexed in google scholar, ACI (Asean Citation Index), Dimension (Crossreff), Garuda, Sinta, Sherpa Romeo, Index Copernicus International, DOAJ, and BASE. Pharmaciana is accredited by DIKTI (DGHE) of Indonesia No. 105/E/KPT/2022 April 07, 2022
Articles 655 Documents
STUDI PENETAPAN KADAR LOSARTAN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) SERTA APLIKASINYA PADA TRANSPOR TRANSDERMAL in vitro Binardjo, Annas; Nugroho, Akhmad Kharis
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan sistem penghantaran obat memerlukan metode penetapan kadar yang dapat diaplikasikan untuk berbagai macam sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode penetapan kadar losartan, suatu antagonis reseptor angiotensin II, dalam sampel hasil transpor transdermal. Tiga metode yang dipelajari yaitu spektrofotometri normal, spektrofotometri derivatif pertama, dan KCKT. Metodespektrofotometri dilakukan dengan Spektrofotometer Shimadzu UV 1700 yang dikontrol dengan program UV Probe (Shimadzu), sedangkan metode KCKT dilakukan dengan KCKT Shimadzu yang dikontrol dengan program LC Solution (Shimadzu).Fase diam yang digunakan adalah Lichrospher RP 18 250-4 (5 μm) dengan fase gerak asetonitril-acetic buffer 0,01 M pH 4 ( 60:40), dengan detektor UV pada panjang gelombang 223 nm dan 254 nm. Beberapa parameter kinerja metode penentuan kadar yang dihitung adalah LOD, LOQ, perolehan kembali, kesalahan sistemik, dan kesalahan acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode spektrofotometri tidakmempunyai kinerja yang cukup untuk dapat diaplikasikan untuk penentuan kadar losartan dalam sampel hasil transpor transdermal, sedangkan metode HPLC mempunyai LOD dan LOQ 27,329 dan 91,098 ng/ml dengan detektor UV 223 nm dan36,178 dan 120,590 ng/ml dengan detektor UV 254 nm. Detektor UV 223 nm terpilih untuk penentuan kadar losartan hasil transpor transdermal. Dengan detektor ini diperoleh perolehan kembali 106,405% dankesalahan acak 3,71%, dan dapat digunakan untuk menentukan kadar losartan hasil transpor transdrmal.
DIMETILSULFOKSID SEBAGAI ENHANCER TRANSPOR TRANSDERMAL TEOFILIN SEDIAAN GEL Yuwono, Tedjo; Damayanti, Resty Anissa
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Dimetilsulfoksid (DMSO), di Jerman sudah dipelajari secara intensif sejak abad ke-19. Bahan ini telah digunakan sebagai obat, sebagai pelarut juga sebagai enhancer absorpsi obat, baik obat sintetik maupun herbal. Pada studi ini diteliti pengaruh DMSO sebagai enhancer absorpsi transdermal teofilin, yang sediaannya banyak digunakan untuk antiselulit Percobaan absrpsi secara transdermal ini dilakukan secara in vitro dari sediaan gel, menggunakan kulit tikus jantan galur Wistar dengan alat difusi tipe vertikal. Ada empat formula gel masing-masing mengandung 7 % teofilin dan mengandung DMSO dengan konsentrasi yang bervariasi antara 0 % – 7 %. Hasil percobaan menunjukkan bahwa DMSO memiliki potensi enhancer yang besar terhadap permeasi teofilin menembus membran kulit tikus. Makin tinggi konsentrasi DMSO makin tinggi pula nilai fluks. Formula yang mengandung 7 % DMSOmemberikan peningkatan permeasi teofilin dari 17,9 μg menjadi 139 μg selama 8 jam.
OPTIMASI KOMPOSISI TWEEN 80 DAN SPAN 80 SEBAGAI EMULGATOR DALAM REPELAN MINYAK ATSIRI DAUN SERE (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti BETINA PADA BASIS VANISHING CREAM DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN Nurlaela, Endah; Sugihartini, Nining; Ikhsanudin, Azis
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Krim repelan minyak atsiri daun sere dapat digunakan untuk mencegah gigitan nyamuk tersebut. Dalam krim minyak atsiri sere (Cymbopogon citratus (D.C) Stapf) diperlukan emulgator untuk menjaga stabilitas krim. Tween 80 dan Span 80 merupakan emulgator yang banyak dipergunakan dalam formula krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum Tween 80 dan Span 80 yang digunakan sebagai emulgator dalam krim repelan minyak atsiri daun sere pada basis Vanishing Cream dengan menggunakan metode Simplex Lattice Design. Tiga Formula krim dirancang berdasarkan metode Simplex Lattice Design dengan perbandingan Tween 80:Span 80 sbb: F I (100%-0%), F II (50% - 50%), F III (0% - 100%). Krim yang diperoleh kemudian diuji aktifitas repelan dan sifat fisik yang meliputi uji daya sebar, uji daya lekat dan uji iritasi. Hasil uji sifat fisik dan aktifitas repelan dibuat profil dan dihitung respon total untuk mendapatkan formula optimum. Validitas metode optimasi dilakukan dengan membandingkan hasil percobaan dengan hasil prediksi pada krim formula optimum dengan uji t pada taraf kepercayan 95%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa komposisi optimum diperoleh pada komposisi Tween 80: Span 80 sebesar 60%:40% . Krim dengan komposisi optimum emulgator diprediksi memiliki daya sebar 29,24 cm2; daya lekat 3,512 detik; iritasi 0,608; daya repelan 41,469 menit. Hasil uji t menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan antara hasil percobaan dengan hasil prediksi (p<0,05).
EFEK EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMUGIRING (Curcuma heyneana val) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA Widyaningsih, Wahyu
PHARMACIANA Vol 1, No 1: Mei 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang efek ekstrak etanol rimpang temugiring terhadap kadar trigliserida serum darah tikus. Penelitian ini menggunakan 28 ekor tikus jantan galur Wistar dengan berat badan antara 150-200 gram yang berumur 2 -3 bulan.Tikus dibagi menjadi 7 kelompok perlakuan dan setiap kelompok terdiri atas 4 ekor tikus. Kelompok I (Kontrol normal) mendapat perlakuan diet standar (BR II) dan air minum, kelompok II (Kontrol negatif) yang diberi perlakuan diet standar, diet lemak tinggi, dan air minum, kelompok III (Kontrol pensuspensi) yang diberi perlakuan diet standar, diet lemak tinggi, larutan CMC Na dan air minum, kelompok IV (Kontrol positif) yang diberi diet standar, diet lemak tinggi, suspensi gemfibrosil dosis 0,9 mg./kgBB dan air minum, kelompok V, VI, VII, diberikan perlakuan peroral dengan ekstrak etanol temugiring dosis 10 mg /kgBB, 20 mg /kgBB, dan 40 mg/kgBB.. Peningkatan kadar trigliserida diberikan dengan diet lemak tinggi (5 gram lemak sapi dan 10 gram kuning telur) dalam sediaan emulsi pada periode ke-2. Perlakuan ekstrak etanol temugiring diberikan setelah keadaan hipertrigliserida..Penetapan kadar trigliserida dengan metode GPO (Glycerol-3-Phosphate Oxidase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol temugiring selama 2 minggu berturut-turut dapat menurunkan kadar trigiserida
EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK METANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe) PADA MENCIT JANTAN YANG DIINDUKSI CCl4 Saiful Bachri, Moch.
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Ekstrak MeOH jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) telah diteliti efek hepatoprotektif pada dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB dengan menggunakan metode induksi CCl4. Mencit jantan galur Swiss (25±1,5 g) diberi perlakuan dengan jahe merah (100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB) dan Sillymarin (100 mg/kgBB) selama dua minggu sebelum diinduksi CCl4, 0,5 ml/kgBB secara intraperitonial. Setelah 24 jam mencit dibunuh dan diambil darah melalui vena porta untuk diuji aktivitas SGPT dan SGOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas SGPT dari ekstrak MeOH jahe merah dengan dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB, Sillymarin, kontrol, dan normal berturut turut, (34,51±5,3427) (38±4,28) (27,26±1,06) (36,61±1,87) dan 25,37±2,01 IU/L. Sedangkan aktivitas SGOT dari Ekstrak MeOH jahe merah dengan dosis 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB, Sillymarin, kontrol dan kelompok Normal berturut turut, (88,88±0,94) (83,88±3,91) (83,99±7,24) (92,97±8,16) (82,99±3,97)U/L. Ekstrak MeOH jahe merah dosis 200 mg/kgBB dan Sillymarin secara signifikan (p < 0,05) dapat menurunkan aktivitas SGPT dan SGOT. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak MeOH jahe merah mempunyai efek hepatoprotektif.
ANALISIS COST-EFFECTIVENESS PENGGUNAAN SEFTRIAKSON DAN SEFOTAKSIM PADA TERAPI PROFILAKSIS APENDEKTOMI DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2006- 2007 Aisyah Muhartati, Sri; MuMuhlis, Muhammad; Supadmi, Woro
PHARMACIANA Vol 1, No 2: November 2011
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian analisis cost-effectiveness penggunaan seftriakson dan sefotaksim pada terapi profilaksis apendektomi di RS PKU Muhammdiyah Yogyakarta periode Januari 2006-Desember 2007. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui direct medical cost, cost-effectiveness ratio, dan untuk mengetahui obat yang lebih cost-effective seftriakson atau sefotaksim ditinjau dari perspektif rumah sakit.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Populasi penelitian ini adalah semua pasien rawat inap apendektomi yang memperoleh terapi profilaksis dengan seftriakson atau sefotaksim di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Populasi target penelitian ini adalah pasien rawat inap apendektomi yang memperoleh terapi profilaksis dengan seftriakson atau sefotaksim di kelas III RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari 2006-Desember 2007. Hasil dari penelitian ini menunjukkan direct medical cost pada pasien yang memperoleh terapi seftriakson adalah Rp.422.257, sedangkan yang memperoleh terapi sefotaksim adalah Rp.487.680. Cost-effectiveness ratio pada pasien yang memperoleh terapi seftriakson adalah Rp.105.564 per hari, sedangkan yang memperoleh terapi sefotaksim adalah Rp.162.560 per hari. Belum dapat menentukan obat mana yang lebih cost-effective.
SINTESIS TURUNAN ASETOFENON DARI 1-(4-ASETOKSIFENIL-3-METOKSI)-2-PROPANIL FORMAT Kusmiyati, .; Matsjeh, Sabirin; Jumina, .
PHARMACIANA Vol 2, No 1: Mei 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah dilakukan sintesis senyawa turunan Asetofenon dari 1-(4-asetoksifenil-3-metoksi)-2-propanil format melalui reaksi penataan ulang Fries yang bertujuan untuk menghasilkan senyawa turunan orto hidroksi asetofenon sebagai bahan dasar sintesis senyawa Flavonoid. Reaksi penataan ulang Fries 1-(4-asetoksifenil-3-metoksi)-2-propanil format dilakukan dengan pemanasan menggunakan katalis AlCl3, pelarut diklorometana pada temperatur 120 °C selama 3 jam. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri Infra Merah (IR) dan GC-MS. Penataan ulang Fries tehadap 1-(4-asetoksifenil-3-metoksi)-2-propanil format menghasilkan 1-(2-hidroksi-3 -metoksi-5-propenil)-asetofenon dengan hasil samping 1-(2-hidroksi-3-metoksi- 5-propanil)-asetofenon, masing-masing rendemennya sebesar 43,26% dan 9,84%.
PENETAPAN KADAR ASAM BENZOAT DALAM BEBERAPA MERK DAGANG MINUMAN RINGAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET Irna Wati, Wahyu; Guntarti, Any
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Asam benzoat merupakan salah satu pengawet sintetik yang bekerja efektif pada pH 2,5-4,0 sehingga banyak digunakan pada makanan atau minuman yang bersifat asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam benzoat dalam berbagai merk dagang minuman ringan, kesesuaiannya dengan Permenkes RI No.722/ Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan pangan, dan apakah terdapat perbedaan kadar asam benzoat dalam minuman ringan dengan merk yang berbeda. Penetapan kadar asam benzoat dilakukan secara spektrofotometri ultraviolet, yang sebelumnya asam benzoat dari sampel diekstraksi dengan pelarut kloroform. Secara kualitatif ditemukan bahwa semua sampel mengandung asam benzoat. Secara kuantitatif, kadar asam benzoat dalam sampel Merk A 227,73 mg/kg bahan; Merk B 182,38 mg/kg bahan; Merk C 259,52 mg/kg bahan; Merk D 325,01 mg/kg bahan; Merk E 357,33 mg/kg bahan. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan kadar asam benzoat dalam minuman ringan dengan merk yang berbeda. Penggunaan asam benzoat dalam minuman ringan sesuai dengan Permenkes RI No.722/ Menkes/Per/IX/88, tidak melebihi batasan maksimal yang ditentukan yaitu sebesar 600 mg/kg bahan.
ISOLASI DAN AKTIVITAS LARVACIDA MINYAK ATSIRI AKAR (Curcuma mangga, Val.) TERHADAP LARVA Aedes Aegypti DAN PROFIL GC-MS NYA Lolita, .
PHARMACIANA Vol 2, No 2: November 2012
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Curcuma mangga.,Val has been recognized as a traditional drug since a long time ago. The active ingrediences of this plant especially the volatile oil contains monoterpenes and sesquiterpenes. This research was aimed to study about the larvacide’s activity of the volatile oil Curcuma mangga., Val rhizome and also to analyze its chemical compounds using the GC-MS. The volatile oil was isolated from Curcuma mangga, Val with steam and water distillation. The test method for larvicide was done by dissolving the substances into water and added by Tween 20 10%v/v to the the volatile oil. The concentration of the volatile oil of Curcuma mangga,Val rhizome were 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, 300 ppm, and 350 ppm. The concentration of positive control “abate” were 0,01 ppm; 0,025 ppm; 0,05 ppm; 0,1 ppm; 0,5 ppm while as the negative control was Tween 20 solution. The perception time of larvae’s mortality was 24 hours. The chemical compound of Curcuma mangga., Val can be analysed by the GC-MS. Data of larvae’s mortality were used to estimate the values of LC50 with the probit analyzis method. This study showed that the volatile oil of Curcuma mangga, Val. have clear-brass colour, bitter taste, typically aromatic like mango, rendement equal to (1,23 ± 0,029)% v/b and refractive index 1,4881. The value of LC50 for the volatile oil of Curcuma mangga, Val. rhizome is (216,17 ±12,51) ppm while abate equal to (0,072 ± 0,024) ppm. This finding indicates that abate were more potent to larvae of Aedes aegypti. The GC-MS showes 30 peaks chromatogram and six peaks which indicates the possibility of alpha-pinene, camphene, beta-pinene, beta-myrcene, eukalyptole, ar-turmerone presence.
SINTESIS SILIKA MCM-41 DAN UJI KAPASITAS ADSORPSI TERHADAP METILEN BIRU Ahda, Mustofa; Kunarti, Eko Sri
PHARMACIANA Vol 3, No 1: Mei 2013
Publisher : PHARMACIANA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.03 KB)

Abstract

Telah disintesis MCM-41 dengan variasi waktu hidrotermal 18, 24, 36, 48 jam menggunakan agen pengarah struktur cetiltrimetilammonium bromida (CTAB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu hidrotermal mempengaruhi intensitas dan indeks bidang (ao). Sintesis MCM-41 dengan waktu hidrotermal 24 jam menghasilkan intensitas tertinggi yang menunjukkan bahwa MCM-41 memiliki kristalinitas terbaik.sedangkan uji kapasitas MCM-41 tersebut memiliki kemampuan adsorpsi terhadap metilen biru sebesar 37,037 mg/g.

Page 4 of 66 | Total Record : 655


Filter by Year

2011 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 2 (2023): Pharmaciana Vol 13, No 1 (2023): Pharmaciana Vol 12, No 3 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 2 (2022): Pharmaciana Vol 12, No 1 (2022): Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 2 (2021): Pharmaciana Vol 11, No 1 (2021): Pharmaciana Vol 10, No 3 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 2 (2020): Pharmaciana Vol 10, No 1 (2020): Pharmaciana Vol 9, No 2 (2019): Pharmaciana Vol 9, No 1 (2019): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 2 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 8, No 1 (2018): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 7, No 1 (2017): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 2 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 6, No 1 (2016): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5 No 1, 2015 Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 2 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 5, No 1 (2015): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 2 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 4, No 1 (2014): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 2 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1: Mei 2013 Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 3, No 1 (2013): Pharmaciana Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 2: November 2012 Vol 2, No 2 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 2, No 1: Mei 2012 Vol 2, No 1 (2012): Pharmaciana Vol 1, No 2: November 2011 Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 2 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1 (2011): Pharmaciana Vol 1, No 1: Mei 2011 More Issue