cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
snimed
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 108 Documents
Isu Sistem Pendukung Keputusan di Bidang Medis Kusumadewi, Sri
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2018
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Informatika medis merupakan suatu bidang yang merupakan irisan antara aplikasi teknologi informasi dan perawatan kesehatan.Bidang kajian informatika medis cukup luas dan dapat dikategorikan sebagai berikut (USF, 2018): 1) Menciptakan, mengelola, ataumemfasilitasi cara-cara baru untuk fasilitas dan praktik medis terutama dalam pengelolaan Sistem Rekam Medik Elektronik (RME);2) Meningkatkan kualitas komunikasi antara penyedia layanan kesehatan dan fasilitas untuk memastikan hasil terbaik bagi pasien;3) Menyimpan, mengelola, dan menganalisis data untuk keperluan riset; dan 4) Membantu penelitian yang sangatnkompleks danbergantung pada teknologi, seperti pengurutan genom manusia. Clark dalam Kusumadewi (2010) membagi bidang kajianinformatika medis ke dalam empat bidang, yaitu: 1) Manajemen pengetahuan; 2) Manajemen informasi; 3) Komunikasi; dan 4)Pendukung keputusan. Aplikasi teknologi informasi yang berperan dalam manajemen pengetahuan seperti sistem informasikesehatan konsumer, informasi medis berbasis bukti (evidence-based medical information) dan sistem manajemen pengetahuan(knowledge management system). Sistem berbasis web dan sistem bergerak banyak diciptakan untuk kepentingan ini. Sistem iniakan memberikan pengetahuan dan memungkinkan adanya sharing pengetahuan antara penggunna sistem. Aplikasi teknologiinformasi pada manajemen informasi banyak dilakukan pada sistem informasi rumah sakit (layanan kesehatan) termasuk didalamnya sistem rekam medik elektronik, transaksi pembayaran & tagihan, sistem pemesanan dan tagihan. Pada saat ini komunikasimemegang perenan penting dalam aplikasi teknologi informasi di bidang medis. Telemedicine merupakan aplikasi terpopuler yangmenggunakan teknologi informasi & komunikasi di bidang medis. Tele-education, tele-surgery, tele-presence, teleradiologymerupakan bagian dari telemedicine yang sangat berkembang. Sistem Pendukung Keputusan merupakan salah satu bidang kajianyang sangat berkembang di informatika medis. Menurut McLeod dalam Turban, et.al. (2005), Sistem pendukung keputusanmerupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan dalam penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yangbersifat semi-terstruktur. Secara khusus sistem pendukung keputusan di bidang medis sering dikenal dengan nama SistemPendukung Keputusan Klinis (SPKK). SPKK merupakan program komputer yang dirancang untuk membantu para profesional dibidang kesehatan dalam membuat keputusan-keputusan klinis (Shortliffe, 2009). Aplikasi pendukung keputusan di bidang medisdapat berupa sistem pengingat (reminder system), sistem pakar, sistem interaksi obat dan pengolahan citra medis. ImplementasiSPKK di negara-negara berkembang masih terkendala oleh beberapa hal (Sambasivan et.al, 2012), yaitu: 1) Ketergantungan padarekam medik elektronik untuk memasok data yang relevan dan adanya permasalahan dalam implementsi rekam medik elektronik;2) Desain antarmuka yang buruk (tidak relevan dengan kebutuhan); 3) Masalah kecocokan aliran kerja SPKK dengan proses rutindalam perawatan pasien; 4) Keengganan dokter untuk menggunakan sistem; 5) Kurang cakap dalam menggunakan komputer dan6) Biaya pengadaan dan implementasi. Masalah antarmuka pengguna (user interface) merupakan masalah yang cukup dominandalam tingkat penerimaan SPKK di Indonesia khususnya di Pulau Jawa (Nurlifa & Kusumadewi, 2014)(Sulistianingsih, et.al.,2015). Pada tahap anamnesis dan pemeriksaan fisik, rancangan antarmuka yang sesuai dengan keinginan dokter adalah rancanganantarmuka natural language processing dan sistem pengisian borang. Isu lain dari aplikasi SPKK adalah adanya dukungansekelompok pengambil keputusan (grup) dalam proses pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan Kelompok atauGroup Decision Support System (GDSS) sangat direkomendasikan untuk kepentingan ini. GDSS sangat bermanfaat untuk berbagipengetahuan dan pemutakhiran pengetahuan. Kendala utama yang dihadapi pada implementasi CDSS adalah pengambilankeputusan tunggal (konsensus) terutama jika preferensi yang diberikan oleh setiap pengambil keputusan diberikan dengan formatyang berbeda-beda (Kusumadewi, et.al., 2018).
Komparasi Algoritma Deteksi Puncak QRS Kompleks Elektrokardiogram (EKG) Pada Pasien Penderita Stroke Iskemik Zakariyah, Muhammad; Sahroni, Alvin
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2019
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deteksi puncak QRS Kompleks sangat dibutuhkan untuk mengetahui variabilitas denyut jantung. Hal ini dikarenakan variabilitas denyut jantung merupakan parameter yang penting untuk mengetahui keadaan fisiologis seseorang. Banyak algoritma telah dikembangkan untuk mendeteksi puncak QRS Kompleks. Algoritma-algoritma yang telah ada belum pernah diujikan pada kasus stroke. Mengingat stroke juga berkaitan dengan kinerja jantung, maka penelitian ini dilakukan untuk membandingkan unjuk kerja dari ketiga algoritma deteksi puncak QRS Kompleks, yaitu Algoritma Pan-Tompkins (PT), Two Moving Average (TMA), dan Stationary Wavelet Transform (SWT) pada kasus stroke iskemik. Persentase uji sensitivitas, positif prediksi, dan akurasi dari Algoritma PT adalah 97,11%, 96,73%, dan 94,02%. Algoritma TMA sebesar 98,56%, 98,83%, dan 97,42%. Sedangkan pada Algoritma SWT adalah 93,88%, 89,54%, dan 84,60%. Algoritma PT membutuhkan waktu rata-rata eksekusi selama 2,21 detik pada frekuensi sampling 500 Hz dan 8,61 detik pada frekuensi sampling 1.000 Hertz. Algoritma TMA dan SWT berturut-turut membutuhkan waktu 3,87 detik dan 0,37 detik pada frekuensi sampling 500 Hertz, dan untuk frekuensi sampling 1.000 Hertz memerlukan waktu eksekusi selama 13,96 detik dan 1,18 detik. Berdasarkan hasil tersebut, Algoritma Two Moving Average menjadi algoritma yang paling baik diantara ketiga algoritma yang dibandingkan, meskipun memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengeksekusi algoritmanya.
PENGELOMPOKKAN UJI LABORATORIUM SEBAGAI PENUNJANG DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS Pahri, Andi Nur Ilma; Kusumadewi, Sri
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2012
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara umum, penelitian ini mengelompokkan hasil uji laboratorium pasien yang telah di diagnosa menderita penyakit demam berdarah. Pengelompokkan di lakukan dengan parameter jumlah cluster dan maksimum iterasi sesuai kebutuhan user, sedangkan bobot ditentukan bernilai 2. Aplikasi pengelompokkan uji laboratorium menggunakan Fuzzy C-Means merupakan aplikasi untuk menunjang diagnosis penyakit demam berdarah. Pada aplikasi ini , uji laboratorium yang akan dikelompokkan adalah uji hematologi yang terdiri dari jumlah leukosit, jumlah trombosit, jumlah hemoglobin dan jumlah hematokrit pasien. Data pengelompokkan akan disimpan pada sebuah database, dimana database tersebut akan menyimpan data pasien, data gejala, data hasil pengelompokkan dan data hasil diagnosa pasien.Hasil pengelompokkan akan menghasilkan diagnosa pasien yang telah melakukan pemeriksaan laboratorium dengan menganalisa hasil pengelompokkan dengan gejala setiap pasien. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu para penggunanya dalam memberikan hasil diagnosa yang terbaik.
Perancangan Sistem Pakar Medis Untuk Kasus Dermatomikosis Superfisialis Mahardhika, Galang Prihadi; Muhimmah, Izzati
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) SNIMed IV (2013)
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutup tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Sebagai jaringan yang melindungi tubuh, kulit manusia sangat rentan terhadap serangan penyakit. Penyakit kulit karena jamur yang umum (sering) ditemukan disebut dengan Dermatomikosis (Mikosis) Superfisialis. Dermatomikosis Superfisialis merupakan suatu pengetahuan yang juga harus dikuasai oleh dokter umum. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dokter umum dalam menegakkan diagnosis. Sistem pakar (Expert System) medis merupakan sistem yang dapat digunakan untuk membantu (mendukung) dokter dalam menegakkan diagnosis kasus Dermatomikosis Superfisialis. Penelitian ini akan memaparkan hasil perancangan sistem pakar pada kasus Dermatomikosis Superfisialis yang dikembangkan dengan metode Rule-based Reasoning (penalaran berbasis aturan) untuk basis pengetahuan serta metode Forward Chaining untuk pengembangan Inference Engine-nya.
Aplikasi Swamedikasi Berbasis Android Nurochman, Chabib; Pranata, Mohamad Waskita Adi; Muhammad, Nur
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2015: Prosiding SNIMED 2015
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. Swamedikasi adalah suatu tindakan untuk melakukan pengobatan terhadap suatupenyakit atau luka secara mandiri dengan menggunakan obat-obatan tertentu yang mudahdiperjual-belikan di apotek atau tempat umum baik obat bebas, obat bebas terbatas, ataupun obatkeras dan psikotropika4. Tingkat swamedikasi di masyarakat sudah tinggi, namun kesalahan pengobatan mandiri karena kurang informasi dapat berakibat fatal. Penelitian ini dimaksudkan untukmengembangkan aplikasi berbasis android yang memberikan panduan swamedikasi kepadapenggunanya. Aplikasi yang dikembangkan meliputi penyakit-penyakit ringan seperti Alergi,Anemia, Asma, Batuk, Biang Keringat, Demam, Dermatitis, Diare, Faringitis, Influenza,Insomnia, Jerawat, Kaki Atlet, Kandida Vaginitis, Kapalan, Ketombe, Konstipasi, Luka Bakar,Muntah, Obesitas, Penyakit Periodontal, Psoriasis, Sakit Kepala, Sinusitis, Wasir, Xerostomia.Fitur aplikasi yang dikembangkan berupa informasi penyakit berisi gejala penyakit, penyebabterjadinya penyakit, cara pengobatan dan obat yang dapat digunakan serta memungkinkanpengguna untuk memberikan komentar terkait obat yang pernah digunakan.Keywords: swamedikasi, application based learning, obat, pengobatan mandiri,social sharing.
Pengembangan Konseling dan Terapi Keluarga Berbasis Web Wahyuningsih, Hepi
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2016: Prosiding SNIMED 2016
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan kemasyarakatan kebangsaan dan masalah sosial dapat berawal dari permasalahan keluarga. Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk membantu memecahkan permasalahan keluarga. Salah satu di antaranya adalah layanan psikologis untuk pemecahan masalah keluarga melalui internet. Dari berbagai bentuk layanan psikologis melalui internet, konseling dan terapi keluarga secara online menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah. Sebuah rancangan desain layanan konseling dan terapi keluarga online diajukan dalam artikel ini. Tahap-tahap pengembangan dan tantangan bagi desain juga didiskusikan dalam artikel ini.
Pemanfaatan QR-Code Pada Pengelolaan Kantung Darah. Studi Kasus: PMI Sleman Nugraha, Giri; Setiani, Novi; Setiaji, Hari
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2017
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk memenuhi standar World Health Organization (WHO), kebutuhan darah minimal di Indonesia adalah 5,1 juta kantong pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia). Sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,6 juta kantong. Dari 3,05 juta donasi, 86,2% diantaranya berasal dari donor darah sukarela. Artinya kita masih kekurangan jumlah produksi darah secara nasional sekitar 500 ribu kantong. Namun setiap pendonor hanya bisa melakukan donor darah setiap 3 bulan sekali darah tanpa tahu bahwa darahnya telah digunakan apa tidak. Oleh karena itu, untuk menjalin hubungan atau relasi yang baik dengan pendonor agar terus melakukan donor darah secara rutin, maka pendonor perlu diberi apresiasi. Apresiasi di sini berupa sebuah notifikasi yang akan diterima pendonor darah saat darahnya telah digunakan untuk menyelamatkan kehidupan seseorang. Hal ini akan membuat pendonor merasa senang dan lebih termotivasi lagi untuk mendonorkan darahnya secara rutin karena darah yang telah didonorkan benar - benar berguna untuk orang lain. Dalam makalah ini diuraikan mengenai proses perancangan dan pembuatan aplikasi blood bag scanner berbasis Android dengan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak secara Waterfall. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa data dan informasi dapat diubah ke dalam bentuk QR Code dan dapat dimanfaatkan untuk reporting sebagai apresiasi. Sehingga akan menumbuhkan rasa kepedulian sosial untuk menolong sesama dengan mendonorkan darahnya secara rutin.
Membangun Model Ragam Dialog Dashboard Business Intelligence Surveilans Berbasis Web (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal) Lestari, Tri Mukti; Muhimmah, Izzati; Kurniawan, Rahadian
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2018
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Surveilans merupakan kegiatan pemantauan secara rutin dengan mengumpulkan data kemudian dikelola dan dianalisis untuk menghasilkan informasi. Fasilitas dan pelayanan kesehatan atau disingkat dengan fasyankes, mempunyai fasilitas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang berlaku di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, PPI harus memberikan keamanan dan kenyamanan menurut SK Menkes No. 382/Menkes/SK/III/2017. Pada penelitian ini akan membahas tentang model ragam dialog dashboard business intelligence surveilans berbasis web dengan studi kasus Rumah Sakit Umum Islam Harapan Anda Tegal. Surveilans yang dimaksud ialah surveilans infeksi yang terjadi pada rumah sakit. Menumpuknya data surveilans berupa laporan yang akan disampaikan kepada direktur rumah sakit menjadi permasalahan tersendiri, permasalahan tersebut terdiri dari: 1. Tidak dapat menampilkan laporan secara real time. 2. Tidak dapat menyajikan laporan untuk pengawasan dan monitoring secara terus- menerus (setiap hari). 3. Keterlambatan evaluasi kinerja tim PPI disebabkan permasalahan 1 dan 2. Dengan menggunakan dashboard business intelligence permasalahan tersebut dapat diatasi. Penggunaan model ragam dialog sebagai model interaksi antara manusia dan komputer, untuk memudahkan pemilihan dashboard yang akan digunakan oleh direktur rumah sakit. Tujuan yang dicapai dalam penelitian yaitu memberikan tampilan visual laporan surveilans berupa dashboard business intelligence berbasis web,yang berisi informasi laporan data surveilans secara real time dan secara terus – menerus (setiap hari) yang dapat memberikan alternatif solusi masalah pengawasan dan melakukan monitoring serta evaluasi kinerja tim PPI. Metode yang digunakan pada penelitian menggunakan evolutionary prototype dengan instrumen penelitian wawancara. Kesimpulan: model ragam dialog dashboard business intelligence surveilans berbasis web pada temuan iterasi yang kedua, dapat menunjukkan informasi laporan data surveilans secara real time dan secara terus – menerus (setiap hari) dan penelitian ini masih membutuhkan wawancara lebih lanjut, untuk memberikan model ragam dialog dashboard business intelligence surveilans berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan direktur rumah sakit.
Rancang Bangun Prototype Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Untuk Screening Test Potensi Depresi Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Hernowo, Warih Arbi; Arifin, Aridhanyati
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2019
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi merupakan suatu keadaan mental dimana yang mengalaminya memiliki pandangan negatif akan dirinya, lingkungan, dan juga masa depanya. Prevalensi depresi pada mahasiswa lebih tinggi dibandingkan dengan populasi pada umumnya. Depresi dapat menurunkan performa akademik mahasiswa. Depresi dapat diukur menggunakan metode dan teknik yang dipelajari dalam disiplin psikologi, salah satunya menggunakan alat ukur Center for Epidemiologic Studies Depression (CES-D). Beberapa masalah yang muncul dalam proses screening test depresi ini adalah keadaan klien yang merasa belum siap, untuk memeriksakan kondisi dirinya kepada psikolog secara langsung, dan adanya potensi multi preferensi sehingga melahirkan ragam penetapan status depresi apabila masalah ditangani secara tim. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi terkomputerisasi yang dapat memberikan dukungan keputusan tim psikolog untuk menentukan potensi depresi yang dialami mahasiswa, yakni suatu Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (SPKK) yang menerapkan metode AHP. Hasil yang diperoleh adalah SPKK dapat memberikan dukungan keputusan yang efektif bagi psikolog berdasarkan pengujian sampel 20 mahasiswa tingkat akhir, didapatkan status level depresi yang sama antara penilaian psikolog dengan output dari SPKK.
PEMANFAATAN WEB SERVICES PADA APLIKASI TELEMEDICINE Nasution, Tigor H.; Fahmi, F.
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2012
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi geografis Indonesia yang amat luas menuntut dikembangkannya aplikasi telemedicine dalam peningkatan pelayanan kesehatan. Topik yang diangkat adalah perancangan pengolahan citra medis berbasis web services. Berbeda dengan aplikasi standalone, sistem yang dirancang dapat digunakan oleh banyak pengguna sehingga dapat mengurangi biaya pengadaan komputer berkemampuan tinggi yang dibutuhkan dalam pengolahan citra medis. Sistem yang dirancang bekerja di berbagai platform dengan antar muka berbasis web dan dibangun menggunakan teknologi web services XML-RPC. Sistem terdiri dari aplikasi server dan aplikasi klien berbasis Java dan ITK. Pengujian dilakukan dengan membandingkan kinerja sistem yang dibangun dengan aplikasi standalone untuk pengolahan segmentasi Otsu citra otak. Diperoleh hasil pengolahan citra yang identik sama, dengan waktu yang dibutuhkan untuk proses lebih cepat 15.34 detik dari proses yang dilakukan secara standalone. Sistem ini dapat diterapkan untuk aplikasi telemedicine dalam pengolahan citra medis.

Page 2 of 11 | Total Record : 108