cover
Contact Name
Tappil Rambe
Contact Email
tappilrambe@unimed.ac.id
Phone
+6281375056393.
Journal Mail Official
jupiis@unimed.ac.id
Editorial Address
Kampus Universitas Negeri Medan, Jl. Willem Iskandar Psr V, Medan Estate
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
ISSN : 2085482X     EISSN : 24077429     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
JUPIIS is a Journal of Social Science Education for information and communication resources for academics, and observers of Educational Social Sciences, Social Sciences, Political Sciences, Methodology of Social Sciences and Social Work. The published paper is the result of research, reflection, and actual critical study with respect to the themes of governmental, social, and political science. All papers are blind peer-reviewed by at reviewer. The scope of JUPIIS is is a Journal of Social Science Education. Published twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 563 Documents
PERUBAHAN KERJA ADAT PADA UPACARA PERKAWINAN ADAT KARO (SUATU STUDI PADA MASYARAKAT KARO BALUREN, DESA PALDING JAYA SUMBUL KECAMATAN TIGALINGGA KABUPATEN DAIRI) Pinem, Mbina
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): Penelitian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk acara nganting manuk dan mata kerja, perubahan yang terjadi, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan, tanggapan masyarakat tentang terjadinya perubahan dan peranan rakut si telu dalam acara nganting manuk dan mata kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan nara sumber tokoh – tokoh masyarakat. Data dikumpulkan dengan teknik : observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : telah terdapat perubahan dalam acara nganting manuk dan mata kerja, antara lain : pemakaian musik keyboard, menari, menyanyi pengantin dan orangtua pengantin, pemberian cokong-cokong (saweran), penggunaan produk pabrik, dan peran anak beru yang berkurang. Faktor yang menyebabkan perubahan adalah faktor dari dalam antara lain : bertambahnya penduduk, kebutuhan akan hiburan, ekonomi dan efisiensi waktu, sedangkan dari luar adalah faktor pengaruh agama, inovasi dan teknologi. Tokoh-tokoh masyarakat dapat menerima penggunaan keyboard sebagai hiburan dan pemberian cokong-cokong kepada pengantin, tetapi tidak menghendaki orangtua pengantin menari, menyanyi, dan mendapat cokong-cokong. Perubahan juga menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak negatif yaitu terpenuhinya hiburan, terkumpulnya dana dan efisiensi waktu, sedangkan dampak negatif yaitu: menimbulkan beban ekonomi, sosial dan kurangnya rasa solidaritas dari kerabat.
KRISIS NILAI BUDAYA MENURUT PANDANGAN KRISTEN Silitonga, Sabar
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): Penelitian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diketahui bahwa budaya tidak dapat dipisahkan dari manusia, justru budaya itu adalah hasil manusia. Segala sesuatu yang dihasilkan manusia itu melalui pikiran, perasaan dan kemauannya, itulah yang disebut kebudayaan. Jika terjadi krisis kebudayaan maka sesungguhnya yang harus dicari penyebabnya adalah pada pemikiran, perasaan, dan kemauan manusia itu sendiri. Krisis budaya adalah krisis kemanusiaan. Memahami manusia dapat ditinjau dari berbagai sudut. Misalnya, dari sudut antrophologi, biologi, sosiologi dan filsafat. Tetapi dalam tulisan ini, sudut pandang yang dipakai adalah Iman Kristen berdasarkan Alkitab. Menurut Alkitab, pada mulanya manusia itu sangat baik adanya. Kemudian akibat dosa manusia berubah menjadi tidak baik. Jika kebudayaan dianggap sebagai hasil kemanusiaan, maka produk manusia yang sudah tidak baik juga membuat kebudayaan menjadi tidak baik. Produk – produk ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan sikap hidup sehari-hari pun menjadi merosot dan tidak baik. Sikap mengangungkan dan mendewakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian, membuat manusia jatuh pada krisis nilai kebudayaan. Kembali kepada jati diri manusia yang sesungguhnya, sebagai ciptaan Allah yang sangat baik, dan sikap konsisten terhadap apa yang diimani, maka orang beriman akan terhindar dari krisis kebudayaan.
PROFIL PERILAKU LINGKUNGAN HIDUP SISWA SMA NEGERI DI KOTA MEDAN Suriani, Meilinda; Restu, Restu
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2013): Penelitian Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil perilaku lingkungan hidup siswa SMA Negeri Kota Medan ditinjau dari (1) kemampuan kognitif siswa terhadap lingkungan hidup, (2) kemampuan afektif siswa terhadap lingkungan hidup, (3) kemampuan psikomotor siswa terhadap lingkungan hidup. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri Kota Medan Kelas XI dengan sampel ditentukan berdasarkan letak sekolah dari pusat, tengah, pinggir kota, maka dipilih SMAN 1, SMAN 10, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 17, dan SMAN 21 yang diambil masing-masing satu kelas secara acak. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes terstruktur yang diberi pembobotan berskala 5 dan dianalisis secara deskriptif berdasarkan Rumus Sturgess. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan kognitif siswa tentang lingkungan hidup berada pada kategori baik yaitu 91,15% dari 190 siswa, (2) kemampuan afektif siswa tentang lingkungan hidup berada pada kategori baik yaitu 76,21%, (3) kemampuan psikomotor  siswa tentang lingkungan hidup berada pada kategori baik yaitu 61,67%.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN PETANI KEMIRI BERUBAH MENJADI PETANI KAKAO DI DESA KUBU KECAMATAN LAWE ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA Supriadi, Supriadi; Pinem, Mbina
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan petani kemiri berubah menjadi petani kakao dilihat dari 1). Pengalaman dan pendidikan, 2). Modal, 3). Harga, 4). Pendapatan. Penelitian ini dilakukan di Desa Kubu Kecamatan Lawe Alas Kabupaten Aceh Tenggara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kemiri yang berubah menjadi petani kakao dengan jumlah 100 Kepala Keluarga dan sampel yang diambil 50 % yaitu sebanyak 50 kepala keluarga yang diambil secara proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data adalah komunikasi langsung dan alat pengumpul data adalah dengan menggunakan angket. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa data diskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah : (1). Pengalaman yang dimiliki petani kakao sudah cukup baik artinya pengetahuan petani kakao dalam mengolah lahan tanaman kakao mulai dari pembibitan sampai awal panen. (2). Modal yang dibutuhkan petani kakao lebih banyak daripada petani kemiri yaitu sebesar Rp.  600.000 – Rp. 2.600.000, sedangkan modal petani kemiri sebesar Rp. 35.000 –  Rp. 96.700. (3). Faktor yang paling dominan yang menyebabkan petani kemiri berubah menjadi petani kakao adalah harga kakao lebih menguntungkan. (4). Pendapatan petani kakao lebih tinggi daripada petani kemiri. Pendapatan petani kakao sebesar Rp. 600.000 – Rp. 1.520.000/bulan. Sedangkan pendapatan petani kemiri sebesar Rp. 180.000 – Rp. 236.700/bulan
PERANAN MASYARAKAT TIONGHOA DALAM PERDAGANGAN PEREKONOMIAN DI KOTA BINJAI PADA TAHUN 1968-2008 Ginting, Daniel Halomoan; Andayani, Trisni
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah kedatangan masyarakat etnis Tionghoa ke Kota Binjai. Kemudian mengetahui bentuk dan peranan masyarakat etnis Tionghoa dalam perdagangan perekonomian di Kota Binjai pada tahun 1968-2008. Dari hasil penelitian dapatlah diketahui bahwa kedatangan masyarakat etnis Tionghoa secara besar-besaran ke Kota Binjai diawali dengan pembangunan perkebunan tembakau di Deli, Langkat dan Serdang (1864–1870). Di Binjai mereka memulai kehidupannya baik sebagai kuli, juru masak, jongos, kerani hotel maupun sebagai pedagang yang berasal dari suku Punti, Hakloe, Hokkian, Hailam dan Hakka. Bentuk dan peranan masyarakat etnis Tionghoa dalam perdagangan perekonomian di Kota Binjai pada tahun 1968-2008 adalah kontekstual dengan fungsi eksitensi. Dalam fungsi tersebut, ada unsur positif dan negatif yang muncul, antara masyarakat etnis Tionghoa dan Bumi Putera, secara timbal balik. Fungsi tersebut berkait dengan peran positif dan peran negatif yang sangat dibiaskan oleh sejarah, lingkungan, prasangka, dan masalah-masalah sektoral berdasar kepentingan sesaat atau lokal. Peran dan posisi etnis Tionghoa yang beroperasi di dunia perdagangan perekonomian tersebut pada dataran lebih luas memperlihatkan identitas yang hendak dibangun. Dimana identitas ini terkait dengan ideologi, kuasa ekonomi, kultur dagang, budaya, dan posisi steriotipe yang telah berlangsung lama.
BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PERKEBUNAN KARET DOLOK MERANGIR TAHUN 1917 – 2005 Harahap, Hanif; Malau, Waston
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak perubahan kebudayaan, ekonomi dan sosial terjadi pada masyarakat Simalungun di Nagori Dolok Merangir I dan II. Dimulai dari penggunaan bahasa Simalungun yang sudah langka dikalangan suku Simalungun, berganti kepada penggunaan bahasa Jawa menjadi bahasa pengantar sehari – hari. Berubahnya pandangan orang Simalungun tentang bekerja sebagai karyawan lapangan diperkebuan itu hina menjadi pekerjaan yang sangat dibutuhkan memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Perubahan kebudayaan, ekonomi dan sosial juga terjadi pada suku Jawa di Nagori Dolok Merangir I dan II. Dimulai dari beberapa tradisi yang sudah mulai di tinggalkan seperti wayang orang, Jarang kepang dan ludruk yang berganti dengan kesenian Keyboard. Banyak nilai – nilai kehidupan Jawa asli sudah berganti seperti hemat, sederhana, prioritas pendidikan menjadi konsumtif, kemewahan dan boros. Mengingat mata pencaharian orang Jawa dahulu di pulau Jawa adalah bertani, maka akibat pentrasmigrasian secara paksa oleh pemerintah kolonial ke perkebunan di Sumatera Timur secara signifikan merubah mata pencaharian mereka menjadi buruh perkebunan. Akulturasi budaya Simalungun dan Jawa dalam hal ini terlihat jelas dalam religi. Orang Simalungun sebelum kedatangan orang Jawa ke Nagori Dolok Merangir memeluk kepercayaan nenek moyang Animisme. Setelah berinteraksi dengan orang Jawa, maka orang Simalungun memeluk Islam. Penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar sehari – hari juga menjadi parameter akulturasi kedua budaya.
PENGARUH BUDAYA DAN AGAMA TERHADAP PENGGUNAAN SUSU LEMBU DALAM RITUAL KEAGAMAAN SUKU PUNJABI PENGANUT AGAMA SIKH DI KOTA MEDAN Rosramadhana, Rosramadhana; Andriansyah, Dedi; Febryani, Ayu; Sebayang, Sonya Indri
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ritual keagamaan menjadi salah satu cara  manusia untuk mendekatkan diri dengan Tuhan yang memiliki kekuatan tersebut. Emosi keagamaan semakin terbangun, sehingga kepatuhan dalam menjalankan segala perintah agamanya dan menjauhi segala yang dilarang oleh Tuhan akan semakin terlaksana. Begitu juga dengan Suku Punjabi penganut agama Sikh di Kota Medan. Suku Punjabi penganut agama Sikh adalah salah satu etnik yang berasal dari India Utara. Dalam ritual keagamaan yang dilakukan, umat Sikh tidak pernah terlepas dari penggunaan susu lembu baik ketika sembahyang di Gurdwara (rumah ibadah umat Sikh), maupun dalam ritual keagamaan lainnya. Menggunakan metode peneitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara tidak terstruktur dan analisis etnografi serta analisis domain, penelitian ini mengungkapkan pengaruh dan dampak terhadap penggunaan susu lembu dalam ritual keagamaan Suku Punjabi penganut agama Sikh di Kota Medan. Ternyata susu lembu menjadi penguat betapa sakralnya ritual keagamaan tersebut. Susu lembu diolah menjadi sebuah makanan (karha parsad) yang kemudian menjadi media pada saat dilakukan Ardas (prosesi berdoa). Karha parsad tersebut kemudian dipotong dan dibagikan kepada umat Sikh lainnya.
SEJARAH PENDIDIKAN PEREMPUAN DI TAPANULI UTARA (1868-1945) Sinaga, Kristina Meilina; Simarmata, Tumpal
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah pendidikan perempuan di Tapanuli Utara di mulai sejak tahun 1868 dengan mulai berkembangnya agama Kristen yang di bawa para zending. Pendidikan Perempuan sesudah masuknya zending mengalami perubahan yaitu pendidikan diselenggarakan untuk memperolah pengetahuan dan informasi dan tidak hanya sebatas pada kebutuhan hidup ataupun peran dalam adat-adat. Peran zending dalam memajukan pendidikan masyarakat Tapanuli Utara membawa dampak pada perkembangan pendidikan perempuan. Penyelenggaraan pendidikan di Tapanuli Utara sepenuhnya dilakukan oleh para zending (RMG), dengan sekolah-sekolah yang memenuhi syarat mendapat subsidi dari pemerintah kolonial. Pendidikan perempuan di Tapanuli Utara membawa dampak akan kemajuan pada bidang agama (kepercayaan), kegiatan politik, ekonomi sosial serta pendidikan terhadap masyarakatnya. Seluruh sekolah-sekolah yang dibangun para misionaris atau zending di serahkan dan dikelolah HKBP. Sebagian lagi adanya yang diambil alih pemertintah dan ada juga yang hancur atau hilang. Hingga sekarang terdapat beberapa inventaris sekolah-sekolah yang masih dapat digunakan (seperti lonceng, bangunan, brankas, dll). Bahkan beberapa sekolah ada yang dihancurkan hingga menjadi lahan perladangan.
PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Widodo, Rahayu Sehat
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi KTSP memerlukan sosok seorang guru yang memiliki kemampuan manajerial dan integritas professional yang tinggi, serta demokratis dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Guru profesional akan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran dan penilaian yang menyenangkan bagi peserta didiknya, sehingga dapat mendorong tumbuhnya kreativitas belajar pada diri peserta didik. Kesiapan guru dalam pelaksanaan kurikulum sangat menentukan minat dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran. Melalui  pelaksanaan dan penyusunan kurikulum yang sesuai diharapkan peserta didik tidak hanya dapat memiliki ilmu pengetahuan namun juga memiliki kesan yang mendalam tentang materi pelajaran, sehingga dapat membentuk peserta didik yang cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan yang  diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Upacara Sipaha Sada Pada Agama Parmalim Di Masyarakat Batak Toba Dalam Kajian Semiotika Wiflihani, Wiflihani; Suharyanto, Agung
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2011): Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunyi gondang hasapi mengalun dari dalam parsantian (rumah ibadah) mengiringi Ihutan (pemimpin agama) yang berdiri paling depan diantara kepulan dupa dari sanganonna, sambil manortor (menari) yang diikuti semua pengikutnya yang manatea (menari sambil duduk bersila). Asap (dupa) yang berasal dari sanganon (sebagai simbol alat pemanasnya) dan perasan jeruk purut sebagai pangurason untuk air pemandiannya, kain putih (hio putih) sebagai kain pembalutnya (abit sabinna) serta kain panjang tenun (ulos jugia na so pipot) sebagai kain gendongannya. Dalam upacara ini, Simarimbulubosi dipercayai berkenan menerima "sembah" dari orang yang percaya kepadanya dengan bentuk "sembah"nya adalah persembahan bermacam pelean (sesaji). Persembahan pelean (sesaji) tersebut terdiri dari kambing putih dan ayam "berwarna hitam bercampur putih" (jarumbosi) dan sesaji lainnya sebagai kurban untuk menyambut hari kelahirannya.

Page 2 of 57 | Total Record : 563


Filter by Year

2010 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 15, No 1 (2023): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNE Vol 14, No 2 (2022): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL) DECEMBER Vol 14, No 1 (2022): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNE Vol 13, No 2 (2021): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) DECEMBER Vol 13, No 1 (2021): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNI Vol 12, No 2 (2020): JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL, DESEMBER Vol 12, No 1 (2020): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNI Vol 11, No 2 (2019): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) DESEMBER Vol 11, No 1 (2019): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) JUNI Vol 10, No 2 (2018): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU ILMU SOSIAL) DESEMBER Vol 10, No 1 (2018): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 10, No 1 (2018): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 9, No 2 (2017): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) DESEMBER Vol 9, No 2 (2017): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) DESEMBER Vol 9, No 1 (2017): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 9, No 1 (2017): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 8, No 2 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 8, No 1 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 8, No 1 (2016): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 7, No 2 (2015): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 7, No 2 (2015): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 7, No 2 (2015): JUPIIS: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Non Kependidikan dalam Ranah Ilmu-ilmu Vol 7, No 1 (2015): JUPIIS: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Non Kependidikan dalam Ranah Ilmu-ilmu Vol 7, No 1 (2015): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 7, No 1 (2015): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 6, No 2 (2014): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 6, No 2 (2014): JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 6, No 2 (2014): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 6, No 1 (2014): Penelitian dan Artikel Ilmiah Pendidikan/Non Kependidikan Ilmu Sosial dan Buday Vol 6, No 1 (2014): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 6, No 1 (2014): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 5, No 2 (2013): Penelitian dan artikel ilmiah pendidikan/non kependidikan ilmu sosial dan buday Vol 5, No 2 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 5, No 2 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 5, No 1 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 5, No 1 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 5, No 1 (2013): Penelitian Ilmu Sosial Vol 4, No 2 (2012): Penelitian Dosen dan Mahasiswa Vol 4, No 2 (2012): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 4, No 2 (2012): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER Vol 4, No 1 (2012): Penelitian dan artikel ilmiah pendidikan/non kependidikan ilmu sosial dan buday Vol 4, No 1 (2012): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 4, No 1 (2012): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 3, No 1 (2011): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 3, No 1 (2011): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Ilmu Sosial) JUNI Vol 3, No 1 (2011): Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 2 (2010): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL) DESEMBER Vol 2, No 2 (2010): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL) DESEMBER More Issue