cover
Contact Name
Baskoro Suryo
Contact Email
banindro@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.ars@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
ARS: Jurnal Seni Rupa Dan Desain
ISSN : 18297412     EISSN : 25807374     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
ARS merupakan jurnal ilmiah berkala yang ditujukan untuk mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian, pengembangan, dan studi pustaka di bidang seni rupa dan desain. Jurnal ini terbit 3 kali setahun dengan 6 artikel setiap edisi yang jatuh pada bulan Januari - April, Mei - Agustus, September - Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 205 Documents
Pengolahan Motif Menggunakan Teknik Rotation Escher dengan Inspirasi Ragam Hias Batik Garutan Hana Kamila Wibowo; Morinta Rosandini
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 26, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v26i1.5759

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang dari adanya potensi pengolahan modul motif non-geometri dengan komposisi teknik tessellation, khususnya penggunaan teknik rotation Escher. Pada penelitian terdahulu telah melakukan pengolahan teknik rotation Escher dengan inspirasi ragam hias nusantara tenun Sumba, namun hasil eksplorasinya belum optimal. Sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam menyempurnakan proses pengolahan motif rotation escher. Pada penelitian ini, objek ragam hias yang dijadikan inspirasi adalah batik Garutan. Batik Garutan memiliki unsur penyusunan non-geometri seperti unsur penyusunan yang terdapat pada teknik tessellation Escher. Tujuan pada penelitian ini adalah menciptakan komposisi motif baru yang lebih bervariasi dengan efek radial. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan data berupa studi pustaka, observasi visual dari objek penelitian yaitu hasil visual rotation escher dan bentuk batik Garutan untuk melengkapi penelitian, serta eksperimen pengolahan motif dilakukan secara digital menggunakan teknik rotation Escher dengan inspirasi ragam hias kain batik Garutan. Hasil eksplorasi pada penelitian ini menghasilkan variasi motif baru dengan komposisi motif berupa efek radial atau menyebar, dengan bentuk modul non-geometri dan komposisi geometri. Motif yang dihasilkan dapat dijadikan rujukan bagi desainer untuk menciptakan ragam kreasi motif dan untuk diterapkan pada produk fashion. 
Perancangan Alat Pengumpul Jelaga di Kendaraan Beroda Empat Vanessa William; David Widyanto
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 26, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v26i1.6959

Abstract

Jelaga atau PM 2.5 merupakan salah satu partikel polusi yang dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari mesin pembakaran yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor. Pada masa ini di kota metropolitan seperti Jakarta, konsentrasi jelaga di udara terus meningkat sehingga mengancam kesehatan manusia dan keseimbangan lingkungan. Faktor-faktor utama yang menyebabkan peningkatan konsentrasi jelaga di Jakarta adalah peningkatan jumlah kendaraan bermotor sebagai alat transportasi sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat pengumpul jelaga yang mudah digunakan dan dipasang ke kendaraan bermotor serta efisien dalam ekstraksi jelaga. Penulis merancang produk ini juga bertujuan untuk mengurangi jelaga di udara dan membantu mengajak masyarakat terlibat dalam proses tersebut. Dalam proses perancangan, penulis melakukan studi literatur, observasi pada knalpot kendaraan bermotor, mencari data statistik, menyusun analisa permasalahan, dan eksperimen. Data-data yang terkumpul kemudian diuji berdasarkan beberapa prinsip desain sehingga menghasilkan solusi yang ideal. Studi ini merupakan pengembangan prototype pertama yang masih dalam tahap pengembangan dan produk yang dirancang oleh penulis berhasil menarik perhatian calon pengguna dari segi konsep dan eksekusi desain.
“Warna Bali” dalam Pewarnaan Lukisan Wayang Kamasan Wayan Kusuma Dibiagi
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 26, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v26i2.9450

Abstract

Penggunaan cat warna Bali sebagai bahan pelukisan wayang kamasan saat ini dapat terbilang jarang. Hanya ada beberapa koleksi lukisan kuno yang secara keseluruhan masih mempergunakan pewarna alami, selebihnya merupakan kombinasi antara pewarna alami dan pewarna modern. Cat pewarna Bali merupakan sebuah warisan budaya yang menjadi bukti sebuah peradaban perkembangan seni rupa Bali di masa lampau yang patut dilestarikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis penggunaan warna tradisional Bali dalam pewarnaan lukisan wayang kamasan. Analisis meliputi bahan baku pewarna, proses pembuatan warna, proses tahapan dalam pewarnaan lukisan, serta perbedaan lukisan wayang kamasan dengan penggunaan warna tradisional Bali dan warna pabrik/modern. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian mengungkapkan bahan baku pewarna yang digunakan dalam pewarnaan lukisan wayang kamasan adalah batu pere, kencu, daun taum, dan mangsi. Proses pembuatan warna dilakukan dengan mencampur bahan baku dengan menggunakan perekat warna yang terbuat dari lem mutiara, setelah cat pewarna jadi barulah dilakukan proses tahapan pewarnaan sesuai dengan pakem/aturan khusus. Perbedaan lukisan wayang kamasan dengan penggunaan warna tradisional Bali dan warna pabrik/modern meliputi visual warna, masa awet warna, kualitas lukisan, dan tingkat pemeliharaan lukisan.
Wanita dalam Karya Seni: Catatan Retrospektif Peran-peran Wanita pada Relief Candi Jawi A. Syarifuddin Rohman; Fitrahayunitisna Fitrahayunitisna; I Kadek Yudi Astawan
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 26, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v26i2.8131

Abstract

Penelitian ini terfokus kepada peran-peran wanita yang digambarkan pada relief di badan Candi Jawi. Candi Jawi adalah salah satu candi di Jawa Timur yang memiliki kekhasan, dan berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah. Hal ini disebabkan candi-candi di Jawa Timur merupakan representasi dari akulturasi dua kepercayaan, yakni Shiwa-Budda.Rumusan masalah dalam penelitian iniadalah bagaimana peran wanita digambarkan pada relief Candi Jawi? Tujuan penelitian iniadalah menganalisis peran wanita yang tergambar pada relief Candi Jawi. Sementara itu manfaat dari penelitian ini adalah berikut; (1) Dapat digunakan sebagai sumber penciptaan seni mengenai hasil temuan tentang peran-peran wanita pada relief candi; (2) Memberikan deskripsi tentang aktivitas figur wanita sebagai hasil pembacaan relief untuk memperkaya penelitian sebelumnya.
Limbah Kertas Pembungkus Rokok sebagai Material Pembuatan Canting Cap Motif Khas Desa Kedungbanteng Swastika Dhesti Anggriani; Muhammad Nurwiseso Wibisono; Ifan Deffinika; Elvira Kurnia Ramadhani
Ars: Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 26, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ars.v26i2.9168

Abstract

Limbah pembungkus kertas rokok adalah limbah yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Limbah ini belum banyak diolah kembali oleh masyarakat menjadi benda seni seperti canting cap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif khas dari Desa Kedungbanteng serta menciptakan canting cap dengan motif tersebut menggunakan limbah kertas rokok. Desa Kedungbanteng dipilih karena memiliki ciri khas yang berpotensi menjadi identitas untuk divisualisasikan menjadi motif batik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode milik SP Gustami yang meliputi tahap eksplorasi, tahap perancangan, dan tahap perwujudan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Kedungbanteng memiliki ciri khas sebagai penghasil batok kelapa yang dibuat menjadi souvenir serta peralatan makan dan minum. Ditemukan juga adanya tumbuhan teratai dan hewan bajing yang dapat dijadikan sebagai motif canting cap. Dihasilkan juga 7 canting cap dengan motif bajing 1, bajing 2, teratai, rumput, biji-bijian, gelas batok kelapa, dan teko batok kelapa. Diharapkan canting cap ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh masyarakat Desa Kedungbanteng sehingga memberi manfaat dalam pengembangan kreativitas dan perekonomian masyarakat. Â