cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 1,204 Documents
ANALISA PERFORMA MESIN DIESEL DENGAN SISTEM VENTURI SCRUBBER – EGR MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CAMPURAN SOLAR – MINYAK JARAK Stefan Mardikus
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mesin diesel telah dikenal sebagai jenis motor bakar yang mempunyai efisiensi tinggi. Salah satu keunggulan mesin diesel adalah sistem pembakarannya menggunakan compression-ignition sehingga memungkinkan tercapainya tekanan awal yang tinggi sebelum terjadi proses pembakaran. Hal ini menjadikan mesin diesel mempunyai fleksibilitas jenis bahan bakar yang bisa digunakan. Salah satunya adalah minyak nabati (biofuel). Jatropha telah dikenal sebagai bahan bakar alternatif terbarukan yang menarik yang dihasilkan dari minyak nabati. Oleh karena itu penggunaan Jatropha adalah pilihan yang tepat sebagai alternatif bahan bakar untuk mesin diesel dalam menghadapi krisis minyak bumi di dunia. EGR (Exhaust Gas Recirculaing) pada mesin disel digunakan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menurunkan konsumsi bahan bakar. Cold EGR adalah suatu metode yang digunakan untuk mensirkulasikan gas buang kembali ke intake manifold. Pada penelitian ini, gas buang yang disirkulasikan didinginkan terlebih dahulu dengan menggunakan venturi scrubber. Dalam hal ini, gas buang sebelum masuk kembali ke ruang bakar temperaturnya diturunkan menjadi 60oC, 50oC, 40oC, dan 37oC. Pengujian ini dilakukan dengan beberapa variasi, yaitu variasi beban, rpm, % EGR, temperatur EGR, dan variasi campuran jatropha - solar. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa peningkatan dan penurunan nilai Daya, BMEP, dan ϕ tidak terlihat signifikan dengan adanya Cold EGR. Yang mempengaruhi nilai tersebut adalah peningkatan beban dan rpm. Penggunaan Cold EGR dengan variasi campuran bahan bakar menyebabkan nilai ṁƒ semakin turun, ηf meningkat dan ηv turun dibandingkan tanpa menggunakan cold EGR. Kata kunci: mesin diesel, Venturi Scrubber - EGR, campuran solar – minyak jarak
PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING Bambang Setyoko; Seno Darmanto; . Rahmat
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada musim panen ikan, nelayan mendapatkan ikan teri dengan jumlah yang sangat besar. Karena sangat banyak, ikan tidak dapat terjual habis. Hal ini mengakibatkan ikan membusuk jika tidak disimpan di tempat pengawetan atau cool storage. Salah satu cara yang digunakan nelayan untuk mengawetkan ikan adalah dengan mengeringkan ikan teri secara alami dengan dijemur di bawah sinar matahari. Proses pengeringan demikian mempunyai banyak kelemahan antara lain membutuhkan waktu lama, memerlukan tempat luas, kualitas ikan menurun karena debu, lalat dan gangguan binatang. Untuk meningkatkan kualitas produk ikan kering maka diperlukan alat pengering tepat guna yang dapat meminimalisir kendala di atas. Pengeringan adalah pengeluaran air bahan hingga mencapai kandungan air tertentu agar kecepatan kerus bahan dapat diperlambat. Proses ini dipengaruhi oleh suhu, kelembaban udara, kecepatan aliran udara, kandungan air yang diinginkan, energi dan kapasitas pengeringan. Alat pengering yang digunakan menerapkan sistem tray drying (pengering tipe rak) konveksi paksa, dimana sirkulasi udara panas dan uap air ikan dibantu blower. Produk diletakkan pada rak yang tersusun agar dapat dikeringkan dengan sempurna. Sumber panas pengeringan dihasilkan dari tungku berbahan bakar batu bara. Sirkulasi udara panas melalui 4 lintas dan pembuangan uap air dilakukan secara paksa dengan exhaust fan yang diatur pada kecepatan 0, 0,8, 1,4 dan 2,8 m/s. Waktu pengeringan tercepat yang dapat dicapai adalah 2 jam 45 menit dengan kecepatan fan 2,8 m/s, kadar air akhir 19,57 %, batu bara 1,95 kg, kapasitas 5 kg, efisiensi kalor 59,7 % dan temperatur rata-rata ruang pengering 85o C. Pengeringan tanpa fan dengan kapasitas 5 kg membutuhkan waktu 6 jam, kadar air 21,42 %, effisiensi thermal 39,8 % dan batu bara 3,05 kg. Pengeringan dengan kecepatan fan 2,8 m/s, kapasitas 25 kg membutuhkan waktu 12 jam, kadar air 18,46 %, effisiensi thermal 63,16 % dan batu bara 6,3 kg. Produk ikan teri kering yang dihasilkan bersih, berwarna coklat muda cerah, renyah, gurih dan tidak berbau asap. Bahkan produk ikan teri kering ini bisa dikonsumsi secara langsung karena sudah matang dan higienis.Kata kunci : tray drying, pengering ikan teri.
PENINGKATAN UNJUK KERJA KETEL TRADISIONAL MELALUI HEAT EXCHANGER W. Rianto,
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan upaya optimasi sistem energi pada pengolahan kedelai di industri tahu dengan penggunaan heat exchanger dengan memanfaatkan uap panas sebagai pemanas awal bagi ketel uap. Heat exchanger adalah alat penukar kalor, dengan mengalirkan dua fluida didalamnya sehingga terjadi perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi ke fluida bersuhu rendah. Fluida pemanas yang masuk pada heat exchanger berasal dari pipa uap panas sedangkan fluida yang dipanaskan adalah air yang akan menuju pada ketel uap. Proses desain dan pembuatan heat exchanger tipe counter flow didasarkan atas data-data yang didapat pada sistem ketel uap di usaha pembuatan tahu di kelurahan Mejobo, kabupaten Kudus yang terdiri : suhu air masuk keterl (T1), suhu air pada ketel (T2), debit air menuju ketel uap (Qin), suhu uap hasil ketel (t1) dan tekanan uap air yang dihasilkan ketel uap (P1). Penurunan suhu uap air pada ketel memiliki hubungan yang kuat dengan panjang heat exchanger yang digunakan, dengan nilai korelasi hubungan 0,988006. Kenaikan suhu air untuk mengisi ketel uap memiliki nilai korelasi 0,998395 terhadap panjang heat exchanger.Kata kunci : ketel uap, counter flow heat exchanger.
KAJIAN EKSPERIMENTAL KELAYAKAN DAN PERFORMA ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE SINGLE PASS DENGAN METODE BELL DELAWARE Sri Utami Handayani; Didik Ariwibowo; Fauzi Kusuma NH2)
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan Alat Penukar Kalor dalam industri sangat besar, misalnya dipergunakan pada industri makanan, pembangkit tenaga listrik, perminyakan, transportasi, pendingin dan pemanas, dll. Pada umumnya Alat Penukar Kalor berperan dalam peningkatan efisiensi sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa Alat Penukar Kalor tipe Shell and Tube Aliran Tunggal dengan Metode Bell Delaware. Penelitian dilakukan di Lab Konversi Energi PSD III Teknik Mesin Undip secara ekperimental dengan laju aliran pada shell sebesar 5 lpm dan laju aliran pada tube sebesar 10 lpm. Dari hasil perhitungan data diperoleh hasil bahwa nilai effectiveness peralatan adalah berkisar antara 0,4 – 0,5. Sedangkan nilai koefisien perpindahan kalor total alat penukar kalor 132,618 W/m2K.Kata kunci: penukar kalor, shell and tube single pass, bell delaware
KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI Sahid Sahid
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji kinerja turbin crossflow berbasis konstruksi silinder (drum) poros vertikal untuk potensi arus sungai. Tahap awal penelitian adalah menyiapkan konstruksi silinder berdiameter 1 m yang dibuat dari lembaran stainless steel ukuran 2 mm. Selubung silinder dibelah menjadi empat bagian. Bagian-bagian selubung tersebut diputar dengan pusat sumbu adalah bagian tengah busur selubung sehingga silinder-silinder tersebut membentuk turbin crossflow. Pada bagian luar dipasang rumah turbin yang dilengkapi pengarah aliran menuju sudu-sudu turbin. Turbin crosflow dihubungkan dengan pompa sentrifugal (sebagai beban) melalui sistem transmisi poros dan roda gigi. Tahap selanjutnya adalah uji karakteristik turbin. Dalam uji ini akan dilakukan optimasi sudut sudu jalan turbin. Uji dilakukan di aliran sungai. Parameter yang diukur adalah debit dan head aliran sungai untuk menghitung daya input turbin serta head dan debit aliran yang dihasilkan oleh pompa irigasi untuk menghitung daya output pompa. Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin aliran silang poros vertikal sebagai penggerak pompa air yang dibuat berdasarkan konstruksi silinder yang dibelah menjadi empat mempunyai sudut sudu jalan optimum 60o dengan debit aliran masukan sebesar 0,23 m3/det, debit aliran keluaran pompa sebesar 0,000253 m3/det, daya hidrolis yang dihasilkan pompa sebesar 3,05 watt, dan mempunyai efisiensi sistem sebesar 4,98 %.Kata kunci: Turbin Crossflow, Konstruksi Silinder, Arus Sungai, karakteristik turbin.
KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Gatot Suwoto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah mengkaji kinerja turbin air hasil modifikasi pompa sentrifugal untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Tahap awal penelitian adalah menyiapkan pompa sentrifugal yang akan dimodifikasi, mengukur impeler dan lebar saluran rumah pompa yang akan dimodifikasi sebagai patokan ukuran runner turbin yang akan dibuat. Merubah sudut sudu impeler, ketirusan shock drat As impeller diperpendek agar tidak ada celah air dan memperbesar lebar impeler agar seluruh air akan menumbuk runner turbin. Agar perubahan ukuran lebar runner tidak menimbulkan perubahan debit maka jumlah sudu runner turbin diperbanyak.yang awalnya sudunya berjumlah 6 diperbanyak menjadi 16 sudu. Tahap selanjutnya adalah uji karakteristik turbin.. Uji dilakukan pada instalasi pengujian turbin air (rig uji turbin). Parameter yang diukur adalah debit dan head untuk menghitung daya input turbin serta putaran turbin dan torsi yang bekerja pada poros turbin untuk menghitung daya output turbin. Berdasarkan pada hasil pengujian, turbin air hasil modifikasi pompa sentrifugal untuk pembagkit listrik tenaga mikrohidro, daya output turbin maksimum yang dihasilkan adalah 144,876 watt dengan putaran turbin 1315 rpm yang dioperasikan pada debit 0,0034 m3/det ,head 23 m dan mnghasilkan efisiensi turbin 21,98 %Kata kunci: Turbin Air, Hasil Modifikasi Pompa Sentrifugal, Karakteristik Turbin.
APLIKASI KOLEKTOR MATAHARI MODEL PLAT DATAR UNTUK PROSES PENGERINGAN Seno Darmanto; . Senen
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian plat datar sebagai pengumpul kalor matahari dilakukan untuk menganalisa tingkat efektifitas penyerapan kalor dan aplikasinya untuk proses pengeringan. Tingkat efektifitas didasarkan pada bahan dan ukuran plat datar, pengaturan posisi, bahan yang dikeringakan, temperatur dan efisiensi. Perancangan alat pengeringan dengan kolektor matahari dilakukan di laboratorium dan pengujian unjuk kerja dilakukan dengan mengeringan salah satu produk makanan pada waktu siang hari dengan waktu efektif 5 jam. Dan berdasarkan hasil uji unjuk kerja prototipe plat pengumpul kalor dengan ukuran 2 mx 1,2 m x 3 mm menunjukkan bahwa temperatur di ruang kolektor dapat mencapai ±50oC.Key word: plat datar, pengumpul, kalor, temperatur, efisiensi, pengeringan
APLIKASI TUNGKU TAK PERMANEN UNTUK PENGERINGAN BLOK BATA MENTAH Windu Sediono; Seno Darmanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tungku model tak permanen dilakukan untuk menganalisa peningkatan fungsi sebagai media pembakaran dan pengeringan. Perancangan model tungku tak permanen dilakukan di laboratorium dan pengujian model tungku dilakukan di industri bata merah kecamatan Jogonalan kabupaten Klaten Jawa Tengah. Tahapan penelitian terdiri dari persiapan blok bata, pengeringan awal bata, pembuatan bata yang akan dibakar, pembuatan tungku, pembakaran dan pembongkaran tungku. Dan berdasarkan hasil uji pembakaran bata merah menunjukkan bahwa dinding tungku tak permanen akan maksimal dengan pola 2/2 di mana pola tersebut menghasilkan lebih dari 9000 blok bata kering untuk ukuran tungku 8 m x 6 m dan ketinggian 20x (kali) tinggi blok bata.Key word: bata merah, tak permanen, pola, tungku, pembakaran, pengeringan
ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM M Denny Surindra M Denny Surindra
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemakaian sumber energi surya di Indonesia mempunyai prospek yang sangat baik karena secara geografis indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan merupakan negara tropis yang mempunyai potensi tenaga surya yang cukup baik dengan penyinaran matahari sepanjang tahun. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui karakteristik modul photovoltaic dan besarnya daya yang dibangkitkan oleh modul photovoltaic. Metodologi pengujian dilakukan dengan cara memasang modul photovoltaic yang dihubungkan dengan panel kontrol. Panel control dilengkapi dengan BCR (Batteray Charger Regulator), aki dan alat ukur yang diperlukan. Berdasarkan hasil pengujian modul photovoltaic yang memiliki arus dan tegangan tertinggi adalah modul photovoltaic 3 (PV 3) dengan merk uerosolare yaitu sebesar 2.06 A dan 17 V pada jam 12.00 dengan intensitas radiasi 726.71 W/m2. Sedangkan modul photovoltaic 1 dan modul photovoltaic 2 (PV 1 dan PV 2) dengan merk indosolar arus dan tegangan yang dihasilkan sebesar 1.68 A dan 17 V dengan intensitas radiasi matahari 726.71 W/m2.Kata kunci: photovoltaic, pembangkit, listrik, tenaga, surya
DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER M Denny Surindra
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simulasi system fresh water tank di PLTU yang berfungsi sebagai tangki penampung air yang akan dipompakan untuk memenuhi kebutuhan di mixed-bed demine plant. Simulator didesign dengan sistem kontrol menggunakan mikrokontroler ATMega8535 dan program Delphi sebagai media tampilannya supaya level air dapat dimonitor melalui komputer. Fungsi daripada mikrokontroler ini adalah sebagai pengatur buka-tutup katup pada level minimum dan maksimum. Selain itu sistem kontrol ini juga dapat menampilkan gambar dan data pada komputer. Sistem control diuji dengan menggunakan gangguan berupa variasi bukaan katub pembocor 300 dan 600. Hasil pengujian simulator sistem fresh water tank bekerja dengan baik saat level air minimum, 1, 2, 3, dan 4 serta dapat dimonitor dengan menggunakan komputer sesuai dengan levelnya yang telah diprogram.Kata kunci: Water, Level, Control, Mikrokontroler

Page 3 of 121 | Total Record : 1204