cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 1,204 Documents
PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12 Sri Harmanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah sepeda motor yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan sepatu rem juga semakin meningkat.  Sepatu rem sepeda motor ini dibuat dengan proses pengecoran cetak tekanan tinggi atau High Pressure Die Casting (HPDC). Hal ini mendorong para pengusaha Industri Kecil Menengah (IKM)  khususnya di Juwana, Pati , Jawa Tengah untuk memproduksi komponen tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah  meneliti pengaruh tekanan injeksi terhadap kekerasan pada proses pengecoran cetak tekanan tinggi dengan material Aluminium Die Casting 12 (ADC 12). Metode penelitian yang dilakukan adalah pemilihan material ADC 12, pembuatan mesin HPDC, proses pengecoran HPDC, pembuatan spesimen, pengujian kekerasan, pengambilan data, dan analisa  data. Variabel  penelitian  yang digunakan adalah tekanan injeksi sebesar: 3, 4, 5, 6, dan 7 MPa. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah semakin tinggi tekanan injeksi,  kekerasannya juga semakin tinggi. Kekerasan tertinggi yang dicapai material ADC 12 adalah 85,2 BHN pada tekanan injeksi 7 MPa. Kata kunci : tekanan injeksi, kekerasan, HPDC, ADC 12
VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH . Sutrisno
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja AISI 1008 merupakan salah satu jenis baja karbon rendah, dimana kandungan karbon (C) maksimal hanya 0,1% C. Secara umum baja karbon rendah memiliki beberapa kelebihan yaitu mempunyai sifat ulet, tangguh, memiliki kemampuan las dan mesin yang baik serta harganya relatif murah. Namun demikian, baja karbon rendah juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya nilai kekerasan yang rendah dan juga laju korosi yang tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi pada  baja adalah  hard chromium plating. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi  waktu  hard chromium plating  terhadap struktur mikro, nilai kekerasan, nilai laju korosi pada baja karbon rendah (AISI 1008). Proses hard chromium plating   menggunakan variasi waktu proses 20 menit,40 menit dan juga 60 menit dengan kuat arus proses sebesar 10A. Analisa struktur mikro menggunakan mikroskop optik dan  Scanning Electron Microscope  (SEM). Pengujian kekerasan menggunakan metode Vickers dan pengujian korosi menggunakan  alat uji laju korosi tipe sel tiga elektroda dengan potensiostat tipe PGS  - 201T dengan media korosi 0,5% larutan NaCl. Hasil pengujian menunjukkan bahwa lapisan yang terbentuk pada proses  hard chromium plating sangat dipengaruhi waktu proses pelapisan. Nilai kekerasan akan meningkat dengan meningkatnya waktu proses. Nilai kekerasan yang paling tinggi terjadi pada proses hard chromium plating dengan kuat arus waktu 60 menit yaitu 562 VHN. Nilai laju korosi mengalami penurunan dengan meningkatnya waktu proses, dimana laju korosi terendah pada waktu 60 menit yaitu 0,989 mm/year. Kata kunci : hard chromium plating, waktu, kekerasan, laju korosi
PERILAKU MULUR (CREEP) POLIPROPILEN DENGAN PERUBAHAN TEGANGAN DAN TEMPERATUR Iman Mujiarto; . Bayuseno; . Jamari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada beberapa sektor industri, ada beberapa metode pengujian yang dipakai untuk mengetahui ketangguhan suatu material. Pengujian mekanik yang lazim dilakukan adalah uji tarik, kekerasan, impak, creep, dan uji fatik.  Penelitian pengujian mulur  ini  menggunakan bahan dari jenis polimer termoplastik, yaitu polipropilen. Pengujian dilakukan untuk mengetahui perilaku creep dari bahan yang akan diuji. Bahan uji mengalami tegangan tetap pada temperatur tertentu, sementara regangan berubah terhadap waktu.  Urutan  proses pengujian mulur:  (1)  Memasang beban yang  direncanakan pada penggantung  beban, (2) Memasang spesimen pada dudukan dan pemanas dihidupkan.  Setelah diperoleh temperatur yang konstan, baru diberi beban selama kurun waktu 10.000 detik, (3) Pemberian beban yaitu 1 lb (0,46 kg), 1,5 lb (0,68 kg), 2 lb (0,91 kg). Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa (1) Bahan Polipropilen mengalami gejala mulur bilamana mendapat aksi tegangan pada suhu tertentu. Dengan variabel beban tegangan dan suhu operasi, pada beban tegangan tetap bila suhu meningkat maka gejala mulur bahan akan lebih besar dan pada suhu tetap bila beban tegangan bertambah maka gejala mulur bahan akan lebih besar. (2) Hasil  penelitian adanya kemiripan arah kurva creep dengan studi yang telah dilaksanakan oleh Crawford (2002), Martin J. D., et al. (2002), Ben D. B., et al. (2007) dan Siljana L., et al. (2007   Kata Kunci : Mulur, Tegangan, Temperatur, Termoplastik, Polipropilen.
PENGARUH TEBAL PELAPISAN KROM TERHADAP RAPAT ARUS ELEKTROPLATING PADA GEOMETRI PLAT, PROFIL DAN PIPA . Sutomo; Bambang Setyoko
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sutomo, didalam penelitian pengaruh tebal pelapisan crom terhadap rapat arus eleitroplating pada geometri alat profil dan pipa,peneliti ingin mengetahui geometri yang mana akan lebih mengindikasikan lebih efektif didalam proses electroplating ini.Pelapisan crom akan dapat mengurangi atau menahan proses korosi terhadap baja,didalam penelitian ini dilakukan selama 100 menit untuk membuat sample.  Hasil dari penelitian ini menghasilkan bahwa geometri yang bentuk permukaan yang  plat akan lebih efektif,selanjutnya yang profil L serta bentuk pipa yang kurang efektif atau perlu waktu yang lebih lama untuk pelapisan dengan luasan permukaan dan tebal pelapisan yang sama.Kejadian keadaan ini disebabkan karena panjang lintasan electron menjadi berbeda pula.Setelah 100 menit pelapisan akan menambah berat 0.8121 gram, 0.01 gram, 0.08 gram  geometri plat, profil L dan pipa,sedangkan untuk kerebalannya adalah 0.25 mm, 0.2mm, 0.016 mm. Kata kunci: electroplating, pelapisan, crom, geometri
PENGARUH GEOMETRI PERMUKAAN DAN ARUS LISTRIK TERHADAP PROSES PELAPISAN NIKEL DENGAN ELEKTROPLATING . Sutomo; . Rahmat
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sutomo, didalam penelitian pengaruh geometri permukaan dan arus listrik terhadap proses pelapisan nikel dengan elektroplatung,bertujuan untuk mengetahui geometri manakah yang akan mempunyai aliran pelapisan yang lebih cepat.Bertambahnya lama proses pelapisan akan meningkatkan keperluan  tenaga listrik dan dana.Berdasarkan geometri pelat,profil L dan pippa dengan luasan yang sama maka dibuat sampel. Didalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa geometri pelat lebih efectif dibandingkan yang bentuk profil L maupun pipa.Hal ini disebabkan oleh panjang lintasan atom yang berbeda untuk waktu pelapisan 24 detik akan menghasikan ketebalan pelapisan nikel adalah 47,3 μm, 30 μm  10 μm untuk plat,profil L serta pipa.                                       Kata kunci: electroplating, geometri, arus pelapisan, waktu pelapisan.
PENGARUH KONSENTRASI Cu TERHADAP SIFAT MEKANIS PADUAN Al Cu PADA PROSES PEMBEKUAN SEARAH (UNIDIRECTIONAL SOLIDIFICATION) Sugeng Slamet; . Suyitno
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatkan sifat mekanis bahan logam dapat ditempuh dengan beberapa cara, salah satunya adalah melalui rekayasa pembekuan searah (unidirectional solidification). Proses ini dilakukan dengan cara mengatur gradien temperatur sehingga terjadi laju pendinginan lambat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi Cu pada paduan Al-Cu terhadap sifat mekanis melalui pengujian tarik dan pengujian kekerasan. Material utama adalah Al- dengan paduan (2.2, 3.1, 4.4,dan 4.7 %Cu) dilebur pada temperatur 700-710 0C menggunakan dapur listrik dengan media pendingin air.  Pengujian spesimen dilakukan dengan membandingkan struktur mikro yang terbentuk pada masing-masing konsentrasi. Pengujian sifat mekanis dilakukan dengan membandingkan nilai kekerasan dan kekuatan tarik pada material awal terhadap hasil pembekuan searah pada masing-masing konsentrasi Cu. Hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur kolumnar terlihat lebih jelas pada konsentrasi 4,4 %Cu dan 4,7 %Cu, sedangkan pada konsentrasi 2,2 %Cu dan 3,1 %Cu sturktur kolumnar cenderung sulit terbentuk. Sifat mekanis bahan yang meliputi kekuatan tarik dan kekerasan bahan meningkat dari material awal untuk semua konsentrasi Cu. Al-4,4%Cu mempunyai kekuatan tarik dan kekerasan bahan lebih tinggi dibandingkan dengan Al-(2,2 ; 3,1 dan 4,7% Cu). Hal ini  juga dipengaruhi oleh kelarutan unsur Magnesium dan Silikon yang ada dalam paduan.   Kata kunci: pembekuan searah, kolumnar-dendrit, sifat mekanis  
PENERAPAN METODE RATING FAKTOR DAN MEKANIKA UNTUK PERBAIKAN RANCANGAN GEROBAK BAKSO SEPEDA MOTOR SEBAGAI UPAYA MENJAMIN KESELAMATAN PENGENDARA Lobes Herdiman; Taufiq Rochman; Hendry Pallas H Prasetyo
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rancangan pada gerobak bakso sepeda motor yang digunakan untuk berjualan keliling belum mempertimbangkan aspek keseimbangan beban, kemudahan mobilitas, tempat penyajian, dan daya tarik pembeli. Penelitian ini bertujuan memperbaiki pada rancangan gerobak bakso sepeda motor berdasarkan kemudahan pelayanan bagi pembeli dan keseimbangan muatan pada sepeda motor. Identifikasi awal dilakukan pada gerobak bakso sepeda motor di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Perbaikan  awal  ini  melalui penerapan rating faktor untuk pertimbangan dalam penempatan bagian-bagian dari peletakan beban muatan. Penentuan ukuran pada dimensi rangka dengan memperhatikan aspek anthropometri. Hasil pada penelitian ini memperoleh keseimbangan momen untuk penempatan beban muatan bagian sisi kanan dan sisi kiri dari rancangan gerobak sepeda motor. Keseimbangan momen keseluruhan untuk gerobak bakso sebesar  91,684  Nm. Bagian sisi kanan diseimbangkan pada beban isi kompor 34,0 Nm dan beban isi dandang 46,84 Nm. Keseimbangan momen untuk beban dan rangka di setiap komponen dicapai 162,74 Nm. Hasilnya pada gerobak bakso sepeda motor memiliki tempat penyajian yang menjadi daya tarik pembeli, dan beban muatan lebih seimbang agar memudahkan dalam mobilitas dan keselamatan pengendara. Kata kunci: Gerobak bakso sepeda motor,  faktor rating, anthropometri, momen
RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM Rindra Yusianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat tanam benih atau biji yang dipergunakan petani terutama pada saat menanam benih jagung saat ini masih sangat sederhana yaitu menggunakan tongkat tanam dimana satu kali aktivitas tanam hanya 1 benih jagung saja yang tertanam. Bahkan masih banyak pula petani yang menanam benih jagung secara tradisional, yaitu dengan menggunakan galah dan alat tanam seadanya.  Sehingga untuk menanam benih jagung diperlukan waktu yang lama tergantung dari luasan ladang yang akan ditanami.  Pembuatan dan pengembangan alat tanam merupakan salah satu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi sehingga dapat menekan penggunaan waktu.  Penelitian ini bertujuan merancang bangun sebuah alat tanam benih jagung yang ergonomis  dengan  tuas pengungkit pada pegangan yang menghasilkan daya tarik dan dorong yang lebih besar untuk mengangkat dan menekan 4 buah pipa besi penumbuk berbentuk peluru dan mekanik pembuat lubang yang dikendalikan oleh tuas.  Rancang bangun alat tanam benih memperhitungkan data-data anthropometri agar dalam proses tanam tingkat kenyamanan petani lebih diperhatikan. Dari penelitian ini, dihasilkan prototipe alat tanam benih jagung yang ergonomis dan efektif  yang memiliki perbedaan mencolok dibandingkan dengan  alat tanam benih  yang  sudah  ada,  yaitu pada keberadaan sepasang tuas pengungkit pada pangkal pegangan yang mirip pegangan rem pada sepeda yang mampu meningkatkan kapasitas tanam. Kemampuan alat adalah menaman 4 buah biji jagung secara simultan dengan kapasitas kotak penampung benih berisi 500 biji jagung dalam sekali tanam. Dimana kemampuan mekanik pembuat lubang mampu membuat ke dalaman lubang tanam antara 3,5 cm dan tiap lubang  diisi 1 butir benih  jagung. Kata kunci : alat tanam, jagung, ergonomis, tuas pengungkit, kapasitas tanam
PERANCANGAN MEKANISME PENGONTROL CONTROLLABLE PITCH PROPELLER Lorentius Yosef Sutadi; Susilo Adi Widyanto; Ismoyo Haryanto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propeller adalah salah satu bagian mesin yang berfungsi sebagai alat penggerak mekanik, misalnya pada pesawat terbang, kapal laut, hovercraft dan lain-lain. Propeller dibedakan menjadi dua jenis yaitu Fixed Pitch Propeller (FPP) dan Controllable Pitch Propeller (CPP). Propeller jenis CPP dirancang agar besar sudut pitch dari propeller dapat diatur walaupun propeller dalam keadaan berputar. Tujuan penelitian ini merancang mekanisme pengontrol CPP yaitu mesin yang digunakan untuk mengatur serempak yang sama besar sudut pitch dari 3 propeller blade agar menghasilkan gaya dorong (thrust) yang bervariasi ketika propeller blade dalam keadaan berputar konstan yang diputarkan oleh motor penggerak listrik arus bolak-balik melalui transmisi sabuk dan puli. Propeller blade yang digunakan pada mekanisme ini  adalah tipe airfoil ukuran medium seri TR11W untuk penggerak hovercraft. Rentang pengaturan sudut pitch antara  45  s.d.  45. Berbagai perancangan mekanisme pengontrol CPP menggunakan gabungan sistem mekanik dengan komponen utama pasangan pin-slot eksentrik dan hidrolik, gabungan sistem mekanik dengan komponen utama pasangan roda gigi dan hidrolik serta sistem mekanik saja dengan penggerak manual. Pada perancangan ini menggunakan sistem mekanik dengan komponen utama pasangan pin engkol silindris dan piringan beralur  (crank pin in slot disc)  dengan penggerak manual.   Kata kunci: perancangan, mekanisme pengontrol CPP, pena engkol, piringan beralur, manual
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BEBAN TERHADAP KOEFISIEN GESEK PADA SLIDING CONTACT FASE RUNNING-IN DENGAN TRIBOMETER PIN-ON-DISC Didi Dwi Krisnandi; Aan Burhanudin; Eko Armanto; Dian Prabowo; . Sulardjaka; . Jamari
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2012): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 3 2012
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kontak permukaan antar komponen merupakan salah satu fenomena yang tak terpisahkan dalam suatu sistem permesinan. Kontak permukaan suatu sistem permesinan dapat berupa sliding contact dan rolling kontak. Ketika kontak tersebut diberikan suatu gaya mekanik maka akan terjadilah fenomena tribologi yang disebut sebagai wear (keausan). Kajian tribologi sangat penting dalam kaitannya efesiensi dan peningkatan performance suatu sistem permesinan. Proses keausan terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu running-in, steady state, dan wear out. Tahapan running-in merupakan tahapan awal dari proses keausan. Tahapan ini berlangsung sangat cepat dan memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kehandalan dan efisiensi suatu sistem permesinan. Penelitian ini membahas pengaruh beban terhadap koefisisen gesek yang terjadi pada fase running-in pada material alumunium dan kuningan dengan menggunakan tribometer pin-on-disc. Material alumunium memiliki H: 0.24 Gpa, E: 75.2 Gpa dan v: 0.34. Sedang material kuningan memiliki H: 1.8 GPa , E: 115 GPa, dan v: 0.34 . Variasi beban yang digunakan yaitu 2N, 3N dan 5N. Sedang kecepatan yang digunkan (sliding speed) 10 rpm. Sebagai pin digunakan material bola baja (chrome steel ball) diameter 10mm, Ra:0.01μm, E:430 Gpa dan v:0.17. Bola baja diasumsikan tidak mengalami keausan. Dari hasil pengujian didapatkan koefisien gesek pada fase running-in akan menurun sejalan bertambahnya jarak sliding sampai fase steady-state dan  akan memiliki nilai koefisien yang hampir sama. Besarnya koefisien gesek pada fase running-in berbanding lurus dengan besarnya beban yang diberikan (gaya normal). Besarnya koefisien gesek pada material kuningan lebih besar dibanding dengan gaya gesek yang timbul pada alumunium. Untuk beban dan kecepatan yang sama, fase running-in pada alumunium lebih singkat dari pada yang terjadi pada alumunium. Fase running-in pada alumunium terjadi sampai ± 40 detik (6~7 putaran), sedangkan untuk kuningan pada 70 detik (11~12 putaran). Kata kunci: koefisien gesek, keausan, sliding, running-in

Page 5 of 121 | Total Record : 1204