cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra
ISSN : 18299342     EISSN : 25493183     DOI : -
Core Subject : Education,
Lingua, provides a forum for the full range of scholarly study of the language and literature. Embracing the field of language and literature broadly defined, the editors warmly welcome articles and research reports addressing linguistics and literature.
Arjuna Subject : -
Articles 590 Documents
ANALISIS TRANSPOSISI DAN MODULASI PADA BUKU TEORI BUDAYA TERJEMAHAN DARI BUKU CULTURE THEORY Prasetyo, Johnny
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This descriptive-qualitative research aims at describing transposition and modulation in the book entitled TeoriBudaya and describing the accuracy, acceptability, and readability of the translated sentences containingtransposition and modulation. The data of this research are English sentences in Culture Theory translated intothe book entitled Teori Budaya using transposition and modulation. The information is also provided onaccuracy, acceptability, and readability given by the raters. The first data were taken from Culture Theory andTeori Budaya using observation and note-taking techniques. And the second data were collected from aquestionnaire and in-depth interviews. The results of the research show that the techniques of transposition andmodulation have advantages as well as disadvantages. In term of accuracy, transposition is more accurate thanmodulation but modulation has a higher level of acceptability and readability than transposition has. Related tothe accuracy, acceptability, and readability, from 100 data of transposition under study, there are 86%categorized as accurate, 73% as acceptable, and 91% as easy. On the other hand, from 80 data of modulationanalyzed, there are 83.75% categorized as accurate, 73.75% as acceptable, and 93.75% as easy. From thisanalysis, the translator needs to have good competence in translating and the translated book is of good quality.The translator should be able to set himself free from the influence of the sentence structure of the sourcelanguage and to express messages in idomatic bahasa Indonesia.Kata Kunci: Transposisi, modulasi, keakuratan, keberterimaan, keterbacaan
SIMBOL DAN MAKNA KEBANGSAAN DALAM LIRIK LAGU-LAGU DOLANAN DI JAWA TENGAH DAN IMPLEMENTASINYA DALAM DUNIA PENDIDIKAN Fuadhiyah, Ucik
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia sebagai negara yang berbhineka tunggal ika sesungguhnya kaya akan budaya dan keseniantradisional di tiap-tiap daerah. Keanekaragaman seni budaya tersebut dapat dilihat dari aspek bahasa, kesenian,dan adat istiadat. Namun ironisnya, generasi muda sebagai penerus budaya tidak begitu banyak yang berminatmelestarikan maupun sekedar mempelajari seni budaya lokal. Bangsa Indonesia, masyarakat Jawa khususnyatidak menyadari bahwa banyak budaya dan kesenian modern terutama yang berasal dari negara asing sangatberpengaruh bagi pola pikir generasi muda. Persoalan ini sangat berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesiayang belum juga lepas dari krisis sejak tahun 1997. Generasi muda sebagai penerus pembangunan hendaknyamemiliki rasa bangga dan jiwa kepahlawanan dalam menyikapi suatu masalah. Sikap tersebut dapat dimulaidengan rasa bangga dan mencintai seni budaya. Melalui seni seseorang belajar peka terhadap lingkungannya.Hingga sekarang ini, bangsa Indonesia telah mengalami krisis multidimensi. Berawal dari krisis moneter(ekonomi), krisis politik hingga krisis moral yang semakin menjadikan bangsa Indonesia terpuruk. Persoalantersebutlah yang melatarbelakangi munculnya gagasan penelitian tentang peran lirik lagu dolanan sebagaisalah satu dari seni sastra tradisional di Jawa Tengah dalam mewujudkan semangat persatuan dankebangsaan. Alasan lain karena hingga saat ini lagu dolanan cenderung dianggap sebagai lagu permainansemata. Melalui pendekatan hermeneutik fenomenologi penelitian ini mencoba mengungkap simbol dan maknadalam lirik lagu-lagu dolanan di Jawa Tengah. Simbol dan makna lirik lagu dolanan tersirat dalam pendidikanketuhanan, budi pekerti, dan kehidupan berbangsa dan bertanah air. Implementasi simbol dan maknakebangsaan lagu dolanan dalam pendidikan formal (sekolah) dapat dilakukan melalui pengajaran apresiasisastra pada Mata Pelajaran Bahasa Jawa. Di dalam pendidikan non formal (keluarga, masyarakat: komunitasseni, sanggar seni, seniman) bentuk implementasi yang ditempuh sebagai upaya sosialisasi, dilakukan denganmengaplikasikan lagu-lagu dolanan baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Sehingga lagu dolanan bukanlagi dianggap lagu dolanan anak semata, tetapi merupakan seni sastra tradisi milik seluruh masyarakat.Kerjasama yang harmonis antara orang tua, lingkungan, lembaga terkait, dan pemerintah akan berandil amatbesar bagi kelestarian seni budaya daerah yang merupakan sumber aset budaya nasional.Kata-kata kunci : Simbol dan makna, lirik lagu dolanan, pendidikan formal dan non formal
KOHESI LEKSIKAL DAN KOHESI GRAMATIKAL DALAM KARYA ILMIAH SISWA SMA SEKOTA SEMARANG -, Rustono; Sari, Sri Wahyuni
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam karya ilmiah siswa SMA Kota Semarang banyak ditemukan kohesi leksikal dan gramatikal yang tidaktepat di antaranya sinonim, antonim, hiponim, kolokasi, repetisi tidak pada tempatnya, kalimat rancu, susunanpola kalimat tidak teratur, dan penggunaan konjungsi tidak tepat. Atas dasar kasus tersebut, diduga dalam halpenggunaan kedua sarana tersebut, siswa belum memahami manfaat dan cara penggunaan sarana kohesileksikal dan gramatikal dengan tepat. Dengan kata lain, bekal menulis karya ilmiah kurang dan tidak termotivasidalam menulis karya ilmiah. Data penelitian ini bersumber pada wacana karya ilmiah siswa SMA kota Semarangyang berjumlah 12 wacana. Wujud data berupa penggalan teks karya ilmiah siswa SMA Kota Semarang yangdiduga mengandung pemakaian kohesi leksikal dan kohesi gramatikal yang tidak tepat dan tepat meliputikohesi antarklausa, antarkalimat, antarparagraf, dan antarbagian. Pengumpulan data dilakukan dengan tekniktelaah penggunaan bahasa dan teknik lanjutan yang berupa teknik catat. Analisis data digunakan metodedeskriptif dan metode normatif. Hasil riset menunjukkan bahwa wujud kohesi leksikal yang terjadi pada semuatataran satuan wacana baik yang tepat dan tidak tepat adalah repetisi sedangkan wujud kohesi gramatikaladalah penyebutan kata yang menjadi fokus. Selain itu, ditemukan bahwa frekuensi pemakaian kohesi leksikallebih baik daripada pemakaian kohesi gramatikal yakni 424 (80 %). Hal ini disebabkan oleh penguasaankosakata lebih mudah daripada penguasaan tata bahasa. Penguasaan tata bahasa cenderung terikat aturantaat asas sedangkan penguasaan kosakata bersifat manasuka dan tidak terikat oleh aturan apapun.Kata kunci: kohesi leksikal, kohesi gramatikal, frekuensi, dan karya ilmiah.
PESTRUKTURAN KLAUSA INTERPERSONAL DALAM PENERJEMAHAN NOVEL BERBAHASA INGGRIS Mujiyanto, Yan
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai perestrukturan klausa interpersonal untukmenghasilkan teks sasaran yang berpadanan fungsional dengan teks sumbernya. Penelitian yang dilakukandengan ancangan studi kasus ini diarahkan untuk secara terencana menganalisis teks tertulis yang berbahasaInggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Empat langkah pokok yang ditempuh di dalam menganalisisseluruh data ialah (1) penyusutan data, (2) displai data, (3) analisis data, dan (4) inferensi. Dengan prosedur itu,penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut. Struktur gramatika proposisi direstruktur dengan pemertahananseluruh elemen klausa dengan pola klausa yang disesuaikan dengan pola yang lazim dalam BSa. Perpadananfungsional pada aras klausa dapat dicapai dengan mengedepankan ketidaksepadanan (nonequivalence) pada araskata atau kelompok kata; mempertahankan struktur klausa BSu hingga tercipta perpadanan formal baik pada arasfrase maupun klausa; atau melakukan upaya lain yang menghasilkan sejumlah ketidaksepadanan formal. Strukturgramatika proposal digunakan untuk merealisasikan pemakaian bahasa dalam rangka melakukan pertukaranbarang dan jasa dengan fungsi tutur perintah (command), sementara pemberian barang dan jasa direalisasimenggunakan fungsi tutur penawaran (offer).Kata Kunci: restructuring, interpersonal clause, functional equivalence, proposition, proposal
PENALARAN ARGUMEN SISWA DALAM WACANA TULIS ARGUMENTATIF SEBAGAI UPAYA MEMBUDAYAKAN BERPIKIR KRITIS DI SMA Syaifudin, Ahmad; Utami, Santi Pratiwi Tri
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pola dan teknik penalaran argumen siswa dalam wacana tulisargumentatif sebagai upaya membudayakan berpikir kritis di SMA. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan orientasi teoretis analisis wacana.Data penelitian ini berupa wacana tulis argumentasi siswa. Data ini diperoleh dari tugas siswa menulisargumentasi yang telah diberikan guru, sehingga teknik pengumpulannya menggunakan dokumen tugas siswayang ada di guru masing-masing. Data yang diperoleh dianalisis dengan 3 langkah pokok, yakni reduksi data,penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil analisis data ditemukan bahwa pola penalaran argumen siswadalam wacana tulis argumentatif sebagai upaya membudayakan berpikir kritis di SMA dapat dikelompokkanmenjadi 4 pola, yakni: (1) pola C-G-B, (2) pola C-G-W-B, (3) pola C-G-B-MQ, dan (4) pola C-G-W-B-MQ.Kemudian, teknik penalaran argumen siswa dalam wacana tulis argumentatif sebagai upaya membudayakanberpikir kritis di SMA meliputi: (1) argumen dengan contoh, (2) dengan otoritas, dan (4) argumen dengan sebab.Kata kunci: berpikir kritis, penalaran, wacana tulis argumentatif
WACANA NARATIF SHORT-SHORT STORY BOKKOCHAN KARYA HOSHI SHIN’ICHI Wardhaningtyas, Setyani
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Short-short story merupakan salah satu genre karya sastra yang khas Jepang. Karya ini dicirikan oleh kuantitaskarya yang pendek dan ending cerita yang tidak terduga. Penulis genre ini yang paling terkenal adalah HoshiShin’Ichi dan karyanya yang paling dikenal berjudul Bokkochan. Karya ini berisi cerita tentang seorang robotcantik yang dibuat dan kemudian dipekerjakan oleh pemilik bar di barnya. Teks dalam cerita ini banyakmengandung kode budaya Jepang dan tentu saja kode bahasa Jepang karena ditulis dalam bahasa Jepang.Dengan latar belakang tersebut, penulis akan mencari kohesi dan koherensi dari wacana naratif tersebut.Selain itu, karena ciri dari wacana naratif adalah alur, peristiwa, dan tokoh, maka penulis juga akanmendeskripsikan ketiga unsur tersebut. Teknik analisis data dapat juga disebut sebagai model seperti yangdigagas oleh Kaplan bahwa sesuatu yang ideal sangat wajar untuk ditiru. Teknik analisis yang dipakai adalahmelalui teknik dengan model analitik. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa alat pemarkah kohesi yangpaling banyak dipakai adalah kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Kohesi gramatikal paling sering dipakai,sedangkan jenis kohesi gramatikal yang paling sering dipakai adalah konjungsi, elipsis, dan subtitusi.Sedangkan kohesi leksikal yang dipakai dalam wacana ini adalah reiterasi.Kata Kunci: wacana naratif, kohesi gramatikal, kohesi leksikal
PENDEKATAN E-LEARNING DENGAN FASILITAS BLOG SEBAGAI MEDIA DALAM MATA KULIAH READING DAN WRITING Utami, Triyoga Dharma; Fitriati, Sri Wuli
Lingua Vol 7, No 1 (2011): January 2011
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study is a basic one. The objectives are to describe the readiness of planning and implementing theinternet-based program in English Department, to appraise student motivation and need in using the internetbasedlearning media that support their reading and writing skills in and outside the classroom, and to assessthe implementation, use and development of blog media in their reading and writing classes for one semester.The study involves the students from the reading and writing classes during the data collection by havingquestionnaires, discussion and observation to each class blog. The descriptive-qualitative approach is used withregards to quantitative outputs from the questionnaires. The study shows that the availability of internet facility inEnglish Department still needs improvement along with the extended requirements for the internet-basedlearning process, student skill in information technology and their motivation to access more quality information.Proper planning should be arranged in the learning process that uses blogs as the media, by emphasizingvalues, characters, novelty of the ideas revealed in the student writing works.Kata kunci: e-learning, media blog, jaringan internet, proses pembelajaran
BENTUK, STRATEGI PENGGUNAAN, DAN KESANTUNAN TINDAK TUTUR MENOLAK DALAM INTERAKSI ANTARMAHASISWA PRODI SASTRA PRANCIS FBS UNNES Santoso, Wahyudi Joko; Widayanti, Diah Vitri; Astuti, Dwi
Lingua Vol 6, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problems that were examined: (1) how the realization of speech act of refuser in French by the researchsubjects are used? (2) what strategies are used by research subjects in refuser to their partners? and (3) howthe politeness levels are used in the Speech Act of refuser by Semester VI Students?Data obtained by “fishing” techniques, “fishing” the respondents using a questionnaire. The data wereanalyzed using equivalent analytical methods subtypes with a pragmatic “tool partners of the respondents" (thelittle brother, their lover, their rector, and their parking worker) and the power of mental sort (referential) ownedby the researcher.The results showed that (1) of the realization of the speech act refuser, the respondents prefered the"declarative" mode to reject the partners than the other modes, both single mode and dual mode, (2) from thepoint of strategy used to "reject" partner respondents, most respondents tended to reject "indirectly" because itallows both participants involved in feel “face saving”, and (3) of the level politeness in the use of strategies,respondents tend to use the level politeness "very polite" and "polite" to others (lovers, rectors, and parkingworker) and tend to "not polite" to the little brother/sister.Keywords: pragmatic, speech act, realization, strategy, levels of politeness
PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JAWA SMA KABUPATEN SEMARANG Utami, Esti Sudi; Kurniati, Endang
Lingua Vol 6, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu pembaruan atau inovasi terbaru yang dilakukan Pemerintah yang berkaitan dengan kurikulumpendidikan adalah diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Guru dan sekolah diberikanotonomi untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, permasalahan, dan kebutuhan sekolah.Penelitian tahap I ini bertujuan untuk mendeskripsikan kendala pengembangan kurikulum yang dialami guru.Metode penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain penelitian Research Development yang dirancangselama dua tahun. Dalam pelaksanaan penelitian tahun pertama ini digunakan pendekatan kualitatif. Subjekpenelitian ini adalah guru bahasa Jawa SMA se-Kabupaten Semecarang. Pengumpulan data dilakukan denganpengamatan dan wawancara. Metode analisis yang dilakukan adalah analisis interaktif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kendala yang ditemukan dalam menyusun KTSP meliputi.unsur pengembangan KD, unsurlife skills, uraian pencapaian indikator siswa, pengalaman belajar, metode, penilaian, pengaturan alokasi waktu.Kata kunci: KTSP, bahasa jawa
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA Zulaeha, Ida; Luriawati, Deby
Lingua Vol 6, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Lingua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Micro teaching sebagai mata kuliah yang wajib diberikan kepada mahasiswa sebelum diterjunkan ke sekolahlatihan seharusnya menjadi wadah pematangan mental dan karakter mahasiswa calon guru bahasa dan sastranamun pada kenyataannya, pembelajaran mikro belum tergali secara maksimal. Mahasiswa masih kesulitandalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuanmenemukan hal-hal yang menjadi kebutuhan materi perkuliahan micro teaching, mahasiswa dan dosenberkenaan dengan pengembangan draf model pembelajaran mikro inovatif, dan menemukan karakteristik modelpembelajaran mikro inovatif yang dapat meningkatkan kompetensi pedagogik calon guru bahasa Indonesiadalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif untuk membentuk karakter siswa. Model pembelajaranmikro inovatif ini, memiliki tiga konsep utama , yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan atau knowledge, dandinamika belajar kelompok atau the dynamics of the learning group. Dalam interaksinya model ini melibatkanberbagai proses berbagai ide dan pendapat serta saling tukar pengalaman melalui proses argumentasi dalamdiskusi.Kata Kunci: pengembangan model, pembelajaran mikro inovatif, kompetensi pedagogik, calon guru bahasaIndonesiaPENDAHULUAN

Page 1 of 59 | Total Record : 590