cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP ISSN 2354-8452
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
EFEK PEMAKAIAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL PANAS (AC-BC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL Ahmad Refi
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 2, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.644 KB)

Abstract

Pasir laut sebagai salah satu jenis material agregat halus memiliki ketersediaan dalam kuantitas yang besar, namun secara kualitas masih perlu diteliti lebih lanjut terhadap struktur perkerasan jalan khususnya pada campuran panas aspal agregat lapisan AC-BC. Oleh karena itu perlu diteliti pemakaian pasir laut tersebut dan membandingkannya dengan pasir sungai dengan komposisi yang sama terhadap hasil karakteristik Marshall yang dihasilkan. Pasir laut yang digunakan bersumber dari pantai Air Tawar. Dari hasil penelitian diperoleh, agregat halus pasir sungai dengan menggunakan aspal penetrasi 60/70 kadar aspal optimum yang dihasilkan : 7,5 %, dengan Parameter Marshall yang meliputi : nilai Density (gr/cc) : 2,251, VMA(%) : 20,621 15, VFWA (%) : 73,418 65, VITM (%) : 5,482 3, Flow (mm) : 5,600 2, Stabilitas (Kg): 1214,642 800 dan Marshall Quotien (Kg/mm) : 218,621 200. Agregat halus pasir laut dengan menggunakan aspal penetrasi 60/70 kadar aspal optimum yang dihasilkan : 6,25 %, dengan parameter Marshall yang meliputi : nilai Density (gr/cc) : 2,293, VMA(%) : 17,828 15, VFWA (%) : 67,773 65, VITM (%) : 5,766 3, Flow (mm) : 5,517 2, Stabilitas (Kg): 1484,128 800 dan Marshall Quotien (Kg/mm) : 270,388 200. Setelah membandingkan nilai karakeristik Marshall antara kedua jenis agregat tersebut menunjukan hasil yang tidak jauh berbeda dan ternyata berada dalam range spesifikasi yang disyaratkan. Hal ini menunjukkan bahwa pasir laut yang bersumber dari pantai Air Tawar dapat dipakai sebagai bahan alternatif pengganti pasir sungai pada campuran panas aspal agregat (AC-BC).Kata kunci: pasir laut, karakteristik Marshall
Pengaruh Pemanfaatan Sumberdaya Air Tanah dalam Pembangunan Kawasan Industri Baru Maizir Maizir
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 6, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.105 KB)

Abstract

Dalam pengembangan suatu kawasan industri, kebutuhan air bersih akan meningkat sesuai dengan jenis dan kapasitas produksi industri yang dibangun. Maka besar kemungkinan akan terjadi eksploitasi sumber air tanah sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam kawasan tersebut, karena telah tersedia teknologi yang memadai dengan biaya murah dan operasi yang sederhana. Pemanfaatan air tanah yang tak terkendali dapat menyebabkan menurunnya permukaan air tanah, serta terganggunya berbagai kondisi kehidupan, selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah. Untuk itu dalam pembangunan suatu kawasan industri perlu diperhatikan ketersediaan sumber air bersih, dan keseimbangan (balance) antara debit aliran (kapasitas) tersedia dengan kebutuhannya. Maka disarankan agar bahan baku untuk air bersih tetap diprioritaskan dari air permukaan (sungai, danau dan waduk), dan dari awal pemerintah sudah harus membatasi eksploitasi air tanah secara terkendali guna menghindari ekses yang akan terjadi pada masa datang.
KALIBRASI DATA CURAH HUJAN DENGAN DATA DEBIT PADA ALIRAN SUNGAI BATANG AGAM Syofyan Z
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.435 KB)

Abstract

Daerah aliran sungai batang Agam merupakan aliran sungai yang cukup banyak anak-anak sungai yang masuk ke sungai batang agam tersebut yang mana melintasi beberapa kabupaten dan kota di Sumatra Barat diantaranya, Kabupaten Agam, Kabupaten Payakumbuh, Kota Bukittinggi, Kabupaten 50 Kota, dan Batusangkar. Sungai Batang Agam juga merupakan sungai yang besar di Sumatra Barat, sehingga pemerintah setempat memamfaatkannya untuk kepentingan masyarakat seperti pembangunan PLTA, Irigasi, tempat rekreasi dan lain-lain. Di Batang Agam memiliki debit banjir yang cukup besar, setelah di hitung dengan periode ulang 100 tahun diperoleh debit banjir sebesar 443.94 m3/dt, ini semua dipengaruhi oleh Intensitas curah hujan yang tinggi, koefisien pangaliran, keadaan lokasi, luas DAS, panjang sungai dan kemiringan sungai. Berdasarkan analis kalibrasi periode ulang 20 tahun ( 1993-2012) antara data curah hujan harian dengan data debit banjir harian terdapat perbedaan, kapasitas data debit banjir maksimum lebih kecil dari pada data debit curah hujan harian maksimum yang mana data debit banjir diperoleh 204.735 m3/dt , sedangkan hasil debit Curah hujan 313.21 m3/dt. Dari sekian banyak metode yang penulis gunakan pada analisa perhitungan Kalibrasi Debit atas yang bisa dipakai adalah metode Gumbell, karena dari ketiga metode yang digunakan diatas yang paling mendekati sebaran adalah Metoda Gumbell Tipe I dengan nilai Cs = 0.021 mendekati persyaratan Cs ≤ 1.139 dan nilai Ck = 3.372 yang mendekati persyaratan Ck ≤ 5.4002. Hasil uji kecocokan sebaran menunjukan apakah distribusinya dapat diterima atau tidak.Kata kunci : koefisien pengaliran, intensitas curah hujan, keakuratan data.
ANALISIS BIAYA OPERASI KENDARAAN DALAM PENENTUAN TARIF ANGKUTAN UMUM Metode Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 2002 (Studi Kasus: Trayek Angkutan Umum Tabing – Pasar Raya Padang) Wilton Wahab; Weni Ardian
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Teknik Sipil (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.967 KB)

Abstract

Padang merupakan salah satu kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera sekaligus berperan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Barat dengan jumlah penduduk ± 1 juta jiwa. Untuk melayani kebutuhan masyarakat dibidang transportasi darat maka pemerintah kota Padang menyediakan angkutan umum dan salah satu angkutan umum tersebut berupa angkutan umum kota yang lebih dikenal dengan istilah Angkot. Penentuan besaran tarif angkutan umum kota (Angkot) tersebut merupakan hal yang menarik untuk dikaji karena berkaitan dengan daya bayar masyarakat (konsumen), biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa dan pemerintah sebagai regulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tarif angkutan umum berdasarkan biaya operasional kendaraan (BOK) menggunakan metoda Ditjen Perubungan Darat No: SK.687/AJ.206/DRJD/2002. Hasil penelitian tersebut selanjutnya dibandingkan dengan besaran tarif yang ditetapkan oleh operator angkutan umum (Angkot) dan pemerintah kota Padang. Lokasi penelitian dilakukan pada trayek Tabing – Pasar Raya Padang. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tarif pada trayek Tabing-Pasar Raya Padang sebesar Rp 2.998,90/pnp, dan besaran tarif yang ditetapkan oleh Walikota Padang sebesar Rp 3.000/pnp, sedangkan tarif yang ditetapkan oleh penyedia jasa sebesar Rp 4.000/pnp. Kesimpulan penelitian adalah bahwa tarif yang diberlakukan oleh operator angkutan umum jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pemerintah dan hasil perhitungan BOK. Disarankan sebaiknya pemerintah kota Padang melakukan pengawasan dan penertiban terhadap operator angkutan umum yang menerapkan tarif jauh di atas ketentuan dan peraturan yang berlaku.Kata kunci: Biaya Oerasional Kendaraan, kendaraan umum, tarif angkutan umum
KAJIAN LINGKUNGAN PERBAIKAN GEOMETRIK MELALUI PEMBANGUNAN JALAN LAYANG SITINJAU LAUT PANORAMA I Herix Sonata
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.399 KB)

Abstract

Prasarana jalan merupakan urat nadi pertumbuhan ekonomi, ketepatan penyediaannya sangat penting. Perkembangan ekonomi, investasi jalan berpengaruh luas bagi pengguna maupun wilayah secara keseluruhan. Dalam rangka percepatan dan pemenuhan aksesibilitas Kota Padang sebagai ibukota Provinsi, dan Kota Solok sebagai pusat perdagangan, jasa dan pariwisata, perlu dilakukan perbaikan pelayanan jalan di wilayah Sitinjau Laut, dengan jarak ±30 Km dari pusat Kota Padang, pada ketinggian antara 300-1100 meter dari permukaan laut, bermedan berat serta rawan kecelakaan. Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan, terutama jalan nasional perkotaan diantaranya kurang memadainya sistem jaringan jalan primer dalam melayani arus lalu lintas menerus. Hal ini telah menyebabkan terlambatnya arus barang/jasa dan manusia tingkat regional, nasional bahkan internasional yang menyebabkan biaya ekonomi, dan sosial yang semakin tinggi. Meningkatnya waktu tempuh dan kecepatan rata-rata rendah berdampak biaya operasi kendaraan yang tinggi. Tujuan penelitian adalah melakukan Kajian Lingkungan Perbaikan Geometrik Jalan Sitinjau Laut, terkait komponen kegiatan yang menimbulkan dampak, komponen lingkungan yang terkena dampak, dan prediksi besarnya dampak lingkungan yang ditimbulkan. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan melakukan observasi, wawancara dan studi dokumen. Kesimpulan penelitian adalah: (1) Perbaikan geometrik jalan layang Sitinjau Laut di lokasi Panorama I menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan, maka pembangunan jalan layang Sitinjau Laut merupakan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL, (2) Pembangunan jalan layang Sitinjau Laut berada dalam kawasan PPIB, sehingga dilakukan kolaborasi pengelolaan lingkungan dalam penggunaan Kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Kerinci-Seblat.KATA KUNCI: Kajian Lingkungan, Jalan Layang, AMDAL
EVALUASI KAPASITAS SEISMIK BANGUNAN BETON BERTULANG EKSISTING DI KOTA PADANG DENGAN MEMPERHITUNGKAN PENGARUH DINDING BATA Maidiawati Maidiawati; Sukma Witjaya
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 2, No 1 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.566 KB)

Abstract

Penelitian ini memberikan hasil evaluasi kapasitas seismik bangunan beton bertulang eksisting di kota Padang. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kapasitas seismik bangunan antara tanpa dan dengan pengaruh dinding bata. Kapasitas seismik bangunan yang dinyatakan dalam hubungan indeks kekuatan lateral dan indeks daktilitas bangunan di evaluasi berdasarkan pada Standar Jepang, The Japan Building Desaster Prevention Assosiation, 2001, sedangkan pengaruh dinding bata dihitung berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan sebelumnya. Sebagai hasilnya, kekuatan lateral bangunan dengan adanya dinding bata meningkat secara signifikan sampai rasio drift 0.8, akan tetapi pada rasio drift ini kekuatan lateral turun secara dratis saat dinding bata mengalami runtuh geser. Hasil evaluasi ini menunjukan bahwa dinding bata dalam struktur rangka dapat meningkatkan kapasitas seismik bangunan secara signifikan.Kata kunci: bangunan beton bertulang, dinding bata, kapasitas seismik
ANALISIS REVETMENT SEBAGAI PERLINDUNGAN TEBING SUNGAI DALAM UPAYA PENGENDALIAN BANJIR (STUDI KASUS PADA SUNGAI BATANG MANGOR DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN) Maizir Maizir
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.872 KB)

Abstract

Kerusakan tebing sungai Batang Mangor dan degradasi dasar sungai yang terjadi sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan dan cenderung meningkat, yang pada waktu mendatang dapat memporak porandakan desa yang dilaluinya. Jadi perlu dicarikan solusi penanggulangan, khusus untuk sungainya berbelok-belok. Tujuannya adalah untuk pengamanan dan pembebasan desa-desa dan pemukiman penduduk dari terjangan banjir sungai dengan membuat perencaanan teknis pengaturan sungai yang mengalami kerusakan akibat banjir. Ditetapkan kemiringan memanjang rencana mendekati kemiringan rata-rata sungai di sekitar lokasi, yaitu dengan kemiringan sebesar 0.0026457. Solusi teknis yang diusulkan antara lain berupa normalisasi penampang sungai dan peninggian tanggul. Selanjutnya sisi tanggul diperkuat dengan revetment dari pasangan batu kali atau bronjong, terutama pada tikungan luar sungai. Tanggul pengaman banjir dianjurkan mengikuti alur alami sungai. Bahan tanggul direncanakan dari timbunan tanah.Kata kunci : banjir, degradasi, revetment
PENGARUH VARIASI KADAR AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI KARAKTERISTIK CAMPURAN PANAS ASPAL AGREGAT (AC-BC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL Misbah Misbah
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 3, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.435 KB)

Abstract

Jalan yang baik sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat umumnya dan perekonomian masyarakat khususnya. Dengan biaya pembangunan dan perawatan jalan yang besar saat ini, akan lebih baik jika pembangunan jalan dititikberatkan pada peningkatan mutu jalan, baik dari segi biaya, metoda pelaksanaan maupun segi pemeliharaan sehingga diperoleh hasil maksimal serta bertahan lama. perkerasan jalan sering mengalami kerusakan sebelum umur rencana tercapai. Faktor penyebab kerusakan diantarany: pemeliharaan jalan yang belum optimal, muatan kendaraan berlebih, pengaruh faktor aspal dan faktor gradasi agregat, serta pelaksanaan perkerasan yang tidak memenuhi persyaratan spesifikasi Departemen Pekerjaan Umum.metoda yang bisa mengetahui terjadinya penyimpangan pelaksanaan yang telah memenuhi persyaratan salah satunya metode analisa pengaruh variasi agregat halus terhadap nilai karakteristik campuran Asphalt Concrete-Bearing Course (AC-BC). Lapisan perkerasan lentur Asphalt Concrete-Bearing Course (AC-BC) adalah lapisan perkerasan yang digunakan sebagai lapis permukaan atau lapis aus, untuk itu diperlukan kepadatan (density) yang memenuhi standar. Hasil penelitian membuktikandengan penurunan kadar aggregat halus hingga nilai 80 % dan peningkatankadar agregat kasar hingga 130 % dari kondisi normal (100 %), mengakibatkan nilai Flow dan VFA mengalami penurunan dari kondisi normal ( 100 % ) dan nilai VIM mengalami kenaikkan dari kondisi normal (100 %). Akibatnya, nilai karakteristik campuran Marshall tidak memenuhi spesifikasi campuran.Kata Kunci : Variasi Agregat Halus, Karakteristik Marshall
ANALISA DESAIN BENDUNG D.I KAWASAN SAWAH LAWEH TARUSAN (3.273 HA) KABUPATEN PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT Syofyan Z; Frizaldi Frizaldi
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.474 KB)

Abstract

Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air agar bisa diambil dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan. Analisa perencanaan bendung dilakukan perhitungan-perhitungan seperti analisa hidrologi, perhitungan hidrolis bendung, perhitungan dimensi bendung dan perhitungan stabilitas bendung. Data-data pendukung seperti peta topografi berskala 1:50.000 dan data curah hujan. Daerah Irigasi Sawah Laweh Tarusan yang secara administratif berlokasi dinagari Barung-barung Balantai Kecamatan XI Koto Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.Berdasarkan kondisi umum daerah irigasi Sawah Laweh Tarusan mempunyai luas areal 3,273 Ha, Daerah Irigasi Sawah Laweh Tarusan menggunakan pompa untuk mengaliri air ke jaringan irigasi yang dibangun sejak tahun 1982. Pada saat ini pompa tidak berfungsi lagi, disebabkan biaya operasi dan perawatannya sangat tinggi sehingga biaya dan hasil yang dicapai tidak seimbang lagi. maka perlu alternatif lain sebagai pengganti pompa yaitu dengan membangun bendung permanen sehingga areal irigasi Sawah Laweh Tarusan bisa diairi dengan sistem grafitasi. Hasil analisa, didapat debit banjir rencana (Q50) = 986,98 m3/dt, dari perhitungan hidroulis bendung didapatkan tinggi mercu 2,25 m, lebar total bendung 75 m, lebar efektif bendung 72,71 m, tinggi muka air banjir diatas mercu bendung 3,5 m, Perhitungan gaya-gaya yang bekerja terhadap tubuh bendung dilakukan kontrol terhadap stabilitasnya, dari hasil perhitungan stabilitas tubuh bendung aman terhadap Geser, Guling, Eksentrisitas dan Daya Dukung Tanah baik kondisi muka air normal maupun kondisi muka air banjir.KATA KUNCI : Analisa bendung, debit rencana, dan stabilitas bendung.
KAJIAN KUAT TEKAN BETON DENGAN PERBANDINGAN VOLUME DAN PERBANDINGAN BERAT UNTUK BETON NORMAL MENGGUNAKAN AGREGAT ALAMI Arman A; Herix Sonata; Septico Dicky Ammarta
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 4, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.281 KB)

Abstract

Pelaksanaan pengecoran beton massa di lapangan dalam skala besar kurang praktis bila dilakukan dengan menimbang setiap kebutuhan agregat pada setiap adukan. Salah satu solusi permasalahan tersebut adalah dengan mengkonversikan masing-masing kebutuhan agregat yang awalnya dalam perbandingan berat menjadi perbandingan volume berdasarkan berat satuan setiap agregat penyusunnya. Pelaksana di lapangan biasanya mempersiapkan takaran dari kayu yang mengacu pada jumlah semen. Kuat tekan beton dengan Perbandingan Berat umur 3 hari sebesar 118,37 Kg/cm² dan umur 28 hari sebesar 245,78 Kg/cm². Sedangkan kuat tekan beton dengan Perbandingan Volume umur 3 hari sebesar 106,37 Kg/cm² dan umur 28 hari sebesar 230,96 Kg/cm². Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari. Beton dengan komposisi berat mempunyai keakuratan hasil kuat tekan terhadap beton yang direncanakan yaitu beton mutu K225. Beton dengan Perbandingan Berat memiliki kekuatan tekan karakteristik yang relatif lebih tinggi dari pada beton dengan perbandingan Volume, dan beton dengan Perbandingan Berat memiliki mutu pelaksanaan yang lebih baik dari pada beton dengan Perbandingan Volume. Kata Kunci: Beton, Volume, Berat

Page 4 of 10 | Total Record : 93