cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknoin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 269 Documents
Pemilihan Intervensi Ergonomi untuk Mengurangi Beban Kerja Mental pada Operator Arnes Faradilla; Janes Rivai; Dian Mardi Safitri
Teknoin Vol. 25 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol25.iss2.art4

Abstract

Beban kerja mental adalah proporsi keterbatasan operator untuk memperoleh informasi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan. PT Batasasura merupakan salah satu manufaktur yang memproduksi filter, fuel tank dan radiator. Perusahaan ini memiliki permintaan yang tinggi setiap harinya dengan deadline yang sempit. Oleh karena itu, operator menjadi stres dan mengalami penurunan produktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi beban kerja mental pada operator di filter manufacturing dan mengidentifikasi intervensi ergonomi yang sesuai untuk menurunkan beban kerja mental. Metode yang digunakan adalah NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental dan metode AHP untuk menentukan intervensi ergonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan 75% operator mengalami beban mental yang tinggi. Hasil intervensi ergonomi yang terpilih untuk menurunkan beban kerja mental adalah aromaterapi. 
Perancangan Sistem Informasi Menejemen Bengkel Di Gama Auto Service Deni Rohnadi
Teknoin Vol. 25 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol25.iss2.art5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Memberikan analisa kebutuhan Sistem Informasi proses kerja Divisi Servis di Bengkel Gama Auto Service. (2) Memberikan konsep rancangan Sistem Informasi Manejemen proses kerja Divisi Servis di Bengkel Gama Auto Service. Langkah-langkah penelitian ini adalah (1) Requirements Planning (2) Design Workshop yaitu perancangan sistem informasi. Hasil analisa data dirumuskan perancangan sistem informasi tentang (1) Informasi proses kerja mekanik kepada servis advisor, (2) Informasi penggantian suku cadang kepada servis advisor dan admin suku cadang, (3) Informasi tambahan pekerjaan mekanik kepada servis advisor. Kemudian disusun Desain Sistem Informasi tentang Kontrol Pekerjaan Bengkel dan Kinerja Mekanik. Adanya Sistem informasi kontrol pekerjaan harapannya dapat menjadi solusi permasalahan terhambatnya informasi pekerjaan dan dapat mempercepat informasi dari beberapa bagian di Divisi Servis. Selain itu secara internal, komunikasi antar divisi yang baik dan terkontrol akan membangun hubungan yang solid antar divisi dan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Sistem informasi kontrol pekerjaan komunikasi dengan pelanggan juga akan lebih cepat sehingga dapat meningkatkan pelayanan konsumen serta menghindari salah informasi terhadap konsumen. Sehingga dapat mengurangi tingkat complain karena komunikasi.
Desain Inovasi Sistem Pelayanan pada Bisnis Trasportasi dengan Metode Servqual dan Pendekatan TRIZ Marulan Andivas; Winda Nur Cahyo; Agus Mansur
Teknoin Vol. 25 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol25.iss2.art6

Abstract

Berkembangnya wisata Yogyakarta adalah penyebab semakin banyaknya pengusaha rental mobil. Wisatawan yang datang ke kota wisata (Yogyakarta) membutuhkan kendaraan pada saat berkunjung. Pada saat merental kendaraan, pelanggan merasakan keberatan untuk memenuhi persyaratan namun jika peryaratan dipermudah maka kemungkinan mobil hilang semakin besar. Pemilik rental tidak memiliki rasa paling percaya terhadap pelanggan. Metode service qulity (servqual) dan TRIZ digunakan untuk membantu mencarikan solusi pemecahan masalah, tools yang digunakan Function Analysis, root cause analysis, matriks kontradiksi. Ada 72 responden telah berpartisipasi untuk mengisi quisioner yang dibagikan. Atribut atribut yang dilakukan perbaikan adalah kebutuhan pelanggan, latar belakang pelanggan, kepuasan pelanggan.  Solusi yang dihasilkan oleh TRIZ adalah bagi peminjam mobil yang tidak memiliki persyaratan maka akan diwajibkan mendepositkan uang sebagai jaminan yang kemudian akan dikembalikan pada saat pengembalian mobil.
Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi UKM Eko Bubut Menggunakan Metode Automated Layout Design Program (ALDEP) Okka Adiyanto; Muhammad Rizky Paldo
Teknoin Vol. 25 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol25.iss2.art1

Abstract

Perancangan tata letak fasilitas produksi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan. UKM Eko Bubut merupakan sebuah UKM yang memproduksi kerajinan kayu seperti piring kayu. UKM telah beroperasi sejak tahun 2012 hingga saat ini dengan jumlah permintaan yang banyak, namun jumlah pesanan belum dapat dipenuhi. UKM menambahkan departemen kerja dalam kegiatan produksi untuk dapat memenuhi permintaan. Penambahan departemen kerja UKM harus lebih memperhatikan tata letak fasilitas yang baik, karena tata letak fasilitas UKM saat ini terdapat kegiatan back tracking yang jauh dari departemen kerja pengovenan ke departemen kerja pengecatan. UKM saat ini memiliki 12 departemen kerja. Tujuan dari penelitian adalah merancang ulang tata letak untuk menghindari kegiatan back tracking yang tinggi. Metode yang digunakan adalah metode ALDEP. Metode ALDEP merupakan metode yang menghasilkan lebih dari satu layout yang mempertimbangkan tingkat hubungan antar departemen. Setelah dilakukan perancangan tata letak dengan ALDEP, maka didapatkan 7 alternatif layout dengan jarak perpindahan material dan OMH yang berbeda. Layout alternatif yang dipilih berdasarkan score terbesar yaitu layout alternatif 6 yaitu 513 dengan jarak perpindahan material 104,43 meter dan OMH Rp. 7.632,82.
Desain Alat Pembakaran untuk Pedagang Olahan Ikan Menggunakan Analisis Pengukuran RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Nasir Widha Setyanto; Ishardita Pambudi Tama; Rio Prasetyo Lukodono; Ratih Ardia Sari; Raditya Ardianwiliandri
Teknoin Vol. 25 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol25.iss2.art2

Abstract

Komoditas utama yang diperdagangkan diperdagangkan di pantai Pelang adalah hasilKomoditas utama yang diperdagangkan diperdagangkan di pantai Pelang adalah hasil laut terutama ikan. Ikan dijual dalam berbagai kondisi seperti mentah, olahan setengah jadi, maupun dalam kondisi siap saji. Pada pantai pelang banyak masyarakat yang membuka usaha untuk berjualan olahan dari ikan seperti ikan bakar.  Masyarakat menjual ikan bakar dengan cara konvensional yaitu dibakar di atas panggangan sederhana dengan cara dikipas menggunakan tenaga manusia. Proses memasak yang dilakukan adalah masih sederhana yaitu dengan membolak-balik ikan di atas panggangan. Banyak resiko yang didapatkan oleh pedagang ikan ketika memasak dengan proses membakar secara konvensional seperti adanya ancama luka bakar, produk kurang higienis, asap mengganggu pernafasan, dan lain sebagainya. Dibutuhkan suatu penelitian yang berkaitan dengan desain alat pengasapan sehingga dapat meminimalisisr resiko yang muncul dari adanya proses pembakaran. Langkah yang dilakukan untuk mendesain alat pembakaran ikan adalah dengan menganalisis permasalahan dengan Nordic body map yang kemudian dilakukan analisis postur dengan metode RULA. Untuk desain perbaikan alat pembakaran menggunakan dasar dimensi antorpometri. Hasil dari perbaikan desain alat pembakaran adalah penurunan nilai skor RULA yang mengindikasikan resiko cedera mengalami penurunan laut terutama ikan. Ikan dijual dalam berbagai kondisi seperti mentah, olahan setengah jadi, maupun dalam kondisi siap saji. Pada pantai pelang banyak masyarakat yang membuka usaha untuk berjualan olahan dari ikan seperti ikan bakar.  Masyarakat menjual ikan bakar dengan cara konvensional yaitu dibakar di atas panggangan sederhana dengan cara dikipas menggunakan tenaga manusia. Proses memasak yang dilakukan adalah masih sederhana yaitu dengan membolak-balik ikan di atas panggangan. Banyak resiko yang didapatkan oleh pedagang ikan ketika memasak dengan proses membakar secara konvensional seperti adanya ancama luka bakar, produk kurang higienis, asap mengganggu pernafasan, dan lain sebagainya. Dibutuhkan suatu penelitian yang berkaitan dengan desain alat pengasapan sehingga dapat meminimalisisr resiko yang muncul dari adanya proses pembakaran. Langkah yang dilakukan untuk mendesain alat pembakaran ikan adalah dengan menganalisis permasalahan dengan Nordic body map yang kemudian dilakukan analisis postur dengan metode RULA. Untuk desain perbaikan alat pembakaran menggunakan dasar dimensi antorpometri. Hasil dari perbaikan desain alat pembakaran adalah penurunan nilai skor RULA yang mengindikasikan resiko cedera mengalami penurunan potensi.
Model Penjadwalan Tenaga Kerja Mempertimbangkan Batasan Lingkungan dan Konsumsi Energi Danang Setiawan
Teknoin Vol. 25 No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol25.iss2.art3

Abstract

Penjadwalan tenaga kerja telah secara luas diteliti, namun masih sedikit model penjadwalan yang mempertimbangkan faktor ergonomi secara komprehensif. Penjadwalan tenaga kerja yang mempertimbangkan tenaga kerja bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kinerja sistem keseluruhan tetapi juga menjamin kesejahteraan pekerja pada saat yang bersamaan. Kontribusi penelitian terletak pada pemodelan penjadwalan tenaga kerja yang mempertimbangkan batasan lingkungan kerja, yaitu paparan kebisingan, dan karakteristik pekerja yang diukur melalui tingkat konsumsi energi pekerja. Penelitian dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu kuantifikasi faktor ergonomi yang dipertimbangkan dalam model, pemodelan matematis dan pengujian numerik menggunakan studi kasus aktivitas perakitan di industry otomotif. Model diformulasikan mengunakan mixed integer linear programming, dan produktivitas pekerja digunakan sebagai fungsi tujuan, serta paparan kebisingan dan konsumsi energi digunakan sebagai batasan ergonomi. Perbandingan hasil pengujian numerik menunjukkan bahwa model penjadwalan yang diusulkan mampu menghasilkan hasil skenario penjadwalan yang lebih baik, ditinjau dari kesesuaian dengan batasan ergonomi.
PENGGUNAAN PASTA CAP BEBAS MINYAK PADA PENCAPAN KAIN KAPAS DENGAN ZAT WARNA ACRAMINE Agus Taufiq; Riski Ayu Nurmansyah; Nisrina Qurotu Ain
Teknoin Vol. 22 No. 11 (2016)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol22.iss11.art1

Abstract

The comfort and absorbency properties of the cotton fiber solution make it widely used both as a standalone raw material and as a mixture with artificial fibers. Likewise in the process of printing, cotton fabrics also play an important role as textile materials are widely used because of better result than other textile materials. Printing cotton fabrics with dye pigments made with pasta cap emulsion containing oil, so that environmental pollution problems will always arise, for that it is necessary to overcome or minimize the risk of environmental pollution as a result of the printing process, using a pasta stamp that is free from petroleum solvents. This study examines the use of oil-free paste stamps on the printing of cotton fabrics with acramine dyes. Paste stamp is made using a synthetic thickener with the amount of thickener usage varies from 5 g, 10 g, 15 g, 20 g and 25 g as well as the temperature variation of the preserved heater by 1300C; 1400C; and 1500C using the dye pigments acramine as much as 20 g with a heater mounted for 3 minutes. The results of the study (with a quality evaluation in terms of aging color and color dispersion) indicates that the greater the amount of thickener used, the color that occurs increasingly older, while higher temperatures The preheated heater relative does not affect the color aging. The optimum results in this study were achieved on the use of thickener of 20 g and the preserved heating temperature of 1500C. When compared with the use of an emulsion paste cap (using an oil solvent), the result of the stamp using a solution-free (systemsolvent-free) solution cap stamp gives a nearly equal and good value.
PENERAPAN TEKNOPRENEURSHIP PADA PROSES PENGAWETAN BAMBU UNTUK SEKTOR USAHA KECIL MENENGAH Santo Ajie Dhewanto
Teknoin Vol. 24 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol24.iss1.art8

Abstract

Bamboo is a new favourite material in the world of eco buildings in Indonesia. Design innovation of buildings will impact the high demand for bamboo that must be balanced with the rate of production in preserved bamboo supply. Existing problems in small and medium enterprises will be overcome by applying technopreneursip. Among them is by developing the tools that will help in improving the production. The application of technology must be balanced with education to small medium enterprises owner and the labor. Preservation by the boucherie-morisco method can increase production by the same amount of labor and time by 2.8 times than Vertical Soak Diffusion Method. Technologically supported enterprises will further strengthen the bargaining position in the bamboo supply business. The partnership pattern between academia and small and medium business sector will create synergy in developing technopreneurship in Indonesian grassroots.
Hidrolisa Enzymatik pada Serat Selulosa Indah Molektuz Zuchairah
Teknoin Vol. 10 No. 2 (2005)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/.v10i2.685

Abstract

Sellulose material such as cotton, linen, ramie and viscose rayon fabrics along with a cotton/linen blend were hydrolyzed with cellulase from trichoderma viride. Surface fibrils were eliminated by 6 hour treatment in all cases. The loss of fibrillar matter appeared to be the primary cause of weight loss at this stage. On prolonged treatment, cotton, lines, and viscose rayon lost weight at a faster rate than ramie and the cotton/linen blend. The fall in yarn strength was progressive with increasing weight loss for cotton and viscose, while for linen and ramie it was slight initially and then increased sharply. Retention of strength after 46 hours incubation time increased in the order ramie
PERANCANGAN PROTOTYPE LAMPU RUMAH TANGGA VIA WIRELESS BLUETOOTH 2,4 GHZ BERBASIS ARDUINO Agus Sumarjono
Teknoin Vol. 24 No. 1 (2018)
Publisher : Faculty of Industrial Technology Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/teknoin.vol24.iss1.art2

Abstract

Wireless communication technology or generally called as Wireless Technology (Teknologi Nirkabel) is considered as efficient technology in terms of cost and the usage. The home lighting controller by wireless with bluetooth technology module HC-05 using radio frequency 2,4 GHz is a system that are designed to ease the operator or user in controlling home lighting remotely by using bluetooth technology with Arduino microcontroller as its controller system programming as well as using smartphone as the remote control. The design of this prototype covers several stages : 1. Requirement Identification, 2. Requirement Analysis, 3. Tools’ design (Proteus Simulation), 4. Tools’ development (Hardware), 5. Controller Programming (Arduino Software), 6. Prototype, 7. Testing. From the result of the method, it can be resumed that the Home Lighting Controller via Wireless Bluetooth 2,4 GHz based on Arduino could simplify operator or user in turning the lights (ON – OFF) wirelessly. Besides it also can be exposed as an introduction and learning media for basic knowledge on Electrical Engineering in terms of Telecommunication at the Basic Electrical Engineering Laboratory, Faculty of Industrial Technology, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Page 1 of 27 | Total Record : 269