cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal KALAM
ISSN : 08539510     EISSN : 25407759     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
KALAM (ISSN 0853-9510; E-ISSN: 2540-7759) is a journal published by the Ushuluddin Faculty, Raden Intan State Islamic University of Lampung, INDONESIA. KALAM published twice a year. KALAM focused on the Islamic studies, especially the basic sciences of Islam, including the study of the Qur’an, Hadith, Islamic Philosophy, Theology, and Mysticism. It is intended to communicate original research and current issues on the subject. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines. Every article submitted and will be published by Kalam will review by two peer review through a double-blind review process. KALAM has been accredited by The Ministry of Research, Technology, and Higher Education, the Republic of Indonesia as an academic journal (SK Dirjen PRP Kemenristekdikti No. 1/E/KPT/2015).
Arjuna Subject : -
Articles 401 Documents
METODOLOGI ILMU; DARI TEORI HINGGA TEOLOGI Muslih, Muhammad
Jurnal KALAM Vol 28, No 2 (2013): Vol 28, No 2 Agustus - September 2013
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTulisan ini merupakan review artikel dari buku Science and Religion, Critical Survey karya Holmes Holston, khususnya bab pertama yang berjudul “Methods in Scientific and Religious Inquiry". Bab pertama ini, secara umum, meng-uraikan pendekatan atau kawasan kajian Holston dalam melihat kemungkinan pertemuan antara sains dan agama. Dalam penglihatan Holston, antara teori dalam sains dan teologi dalam agama lebih banyak memiliki kesamaan dari pada perbedaannya. "...dalam bentuk logika umum sains dan agama, lebih memiliki kesamaan dari pada yang sering diduga...", demikian Holston. Holston mengakui bahwa pandangannya itu membawa implikasi, Agama terhadap pandangan positivisme dan saintisme yang selama ini mengagungkan sains dan merendahkan agama. Bagi Holston, pandangan itu jelas "mengandung kesalah-pahaman serius tentang alam, baik dari metode ilmiah maupun metode keagamaan".  This paper is review article from the book science and religion, critical survey Holmes Hoiston work, especially the first chapter, entitled “Methods in scientific and religious inquiry”. This first chapter, outline the general approach or area of study Holston in seeing the possibility of a meeting between science and religion. In vision Holston, between theories in science and theology of religions have more similarities than differences. “... in the form of the general logic of science and religion, had more in common than is often thought to...” thus Holston. Holston acknowledges that his view was implications, religion against the view of positivism abd scientism that has been using science and degrading religion, for Holston, the view was clearly “contain serious mis understandings about the nature, both from the scientific methods and relligious methods”.Kata Kunci    : Teori, Teologi, Metode
LANDASAN ONTOLOGIS, EPISTEMOLOGIS, DAN AKSIOLOGS DALAM PENELITIAN PSIKOLOGI Malay, M. Nursalim
Jurnal KALAM Vol 28, No 2 (2013): Vol 28, No 2 Agustus - September 2013
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBerbicara tentang penelitian dalam psikologi, tidak akan pernah dapat lepas dari filsafat ilmu dengan penyangganya ontologi, epistemologi dan aksiologi. Secara ootologis, objek formalnya adalah jiwa yang dimanifestasikan dalam perilaku. Secara epistemologis, penelitian psikologi berkembang pesat dengan pendekatan kuantitatif sehingga psikologi menjadi ilmu terapan yang dapat memecahkan problema manusia saat ini, seperti penggunaan alat tes bidang pendidikan, bidang kesehatan, hukum dll. Namun pengkuantifikasian manusia ini, menjadikan penelitian psikologi tidak utuh dan dingin dalam memandang manusia, sehingga lahirlah pendekatan kuantitatif untuk lebih memahami hakekat manusia. Sedangkan peranan filsafat ilmu dalam penelitian psikologi adalah mendampingi pengguna hasil penelitian ilmu psikologi secara kritis sehingga peneliti mampu menggunakannya untuk kesejahteraan umat manusia, pendekatan kuantitatif dengan segala kelebihan dan keterbatasannya dapat diintegrasikan dengan pendekatan kualitatif supaya lebih memahami manusia seutuhnya untuk mencapai kebenaran, peneliti hendaknya memiliki kejujuran sebagai etika penelitian yang diintegrasikan ke dalam kepribadiannya.Talking about research in psycology, will never be separated from the philosophy of science with the buffer ontology, epistemology and axiology. In ontologism, formal object is the soul which is manifested in personality. In epistemological, psicological research developed rapidly with a quantitative approach to psycology into applied science that can solve human problems today. Such as the use of test tools in education, health, human law, etc. But the quantification of human, psycology not looked intact and cold in humans, thus was born the quantitative approach to more understand the essence of human. Then role of phylosophy of science ressearch is assisting users in psycology ressearch critically so that ressearches can use them for human welfare, a quantitative approach with all its advantages and its limitations can be integrated with the quantitative approach in order to better understand the whole man to reach the truth, researcher should have the honesty as ethical research that is integrated into his personality.Kata Kunci : Filsafat Ilmu, Psikologi, Kuantitatif, Kualitatif.
MENGGAGAS PENGETAHUAN BERBASIS KEMANUSIAAN (Menelaah Pemikiran Henry Bergson) Yusuf, Himyari
Jurnal KALAM Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dewasa ini disadari bahwa sistem pengetahuan modern menimbulkan implikasi yang tidak kondusif bagi manusia dan kemanusiaan, sehingga pengembangan pengetahuan yang berbasis kemanusiaan sudah merupakan hal yang sangat penting untuk ditampilkan. Permasalahan yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah; apa dan bagaimana struktur fundamental pengetahuan manusia dalam pemikiran Henry Bergson, spesifik tentang struktur pengetahuan manusia dan relevansinya bagi pengembangan pengetahuan yang berbasis kemanusiaan. Tulisan ini menggunakan pendekatan kefilsafatan dengan metode refleksi kritis yang merupakan metode khas filsafat.     Nowadays realize that the implications of modern knowledge systems are not conducive to human beings and humanity, so that the knowledge-based development of humanity is a very important thing to be displayed. Problems to be studied in this paper are: what and how the fundamental structure of human knowledge in the Henry Bergson, specifics about the structure of human knowledge and its relevance to the development of knowledge-based humanitarian. This paper uses philosophical approach to the method of critical reflection which is the typical method of philosophy.
AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA JAWA: Kajian Pada Ritual “Pengesahan” Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate Fadl, Fauzan
Jurnal KALAM Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehadiran Islam ke wilayah Indonesia meniscayakan terjadinya dialektika antaranya dengan kebidayaan nusantara. Dialektika ini kemudian melahirkan beberapa varian keberagamaan Indonesia sebagaimana yang ditampilan dalam ritual yang ada di masyarakat. Salah satunya adalah ritual pengesahan yang dilaksanakan oleh masyarakat yang tergabung dalam Persaudaraan Setia Hati Terate. Lebih lanjut tulisan ini akan menyoroti simbolisme yang ada pada ritual pengesahan tersebut, kemudian melihatnya sebagai ekspresi keberagamaan masyarakat yang tergabung di dalamnya. The presence of Islam to Indonesia territory necessitates the dialectic between the kebidayaan archipelago. Dialectic is then spawned several variants of diversity of Indonesia. As is displayed in a ritual that exist in society. One of them is the Ritual Pengesahan performed by people who are members of the Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Furthermore, this paper will discus about simbolesme that there is in the ritual Pengesahan, and then see it as an expression of religious society incorporated in it. Kata Kunci: Pengesahan, Warga, PSHT, Slametan, Simbol.
MANUSIA MODERN DAN TANTANGAN TEOLOGI KONTEMPORER Yusuf, Himyari
Jurnal KALAM Vol 28, No 2 (2013): Vol 28, No 2 Agustus - September 2013
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTeologi naturalisme merupakan paham yang korelatif dengan filsafat alam, baik filsafat alam pada zaman Yunani, maupun pada zaman modern. Paham theologi naturalisme semata-mata bersandarkan pada keberadaan alam dan kemampuan akal manusia. Pada intinya theologi naturalisme memandang bahwa alam kesemestaan ini berjalan dengan sendirinya dalam arti tanpa intervensi Tuhan. Tuhan diyakini sebagai pencipta alam, namun setelah alam diciptakan Tuhan pergi keluar alam. Selain menentang campur tangan Tuhan di dalam alam, theologi naturalisme juga menolak semua yang bersifat metafisik, spiritual yang ada dalam agama-agama. Agama yang dianggap benar adalah yang kebenarannya bersifat alamiah. Secara ontologis theologi naturalisme adalah monisme materialisme, maka paham sekurisme, atheisme tidak lain merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari theologi naturalisme. Secara faktual theologi naturalisme telah berimplikasi terhadap sebahagian besar peradaban umat manusia kontemporer di seantero dunia, termasuk masyarakat Indonesia. Tampilan perilaku kekerasan, kebebasan seks, korupsi dan lain sebagainya, secara filosofis adalah representasi dari theologi yang tanpa Tuhan, tanpa spiritual-metafisik dan agama.  Naturalisme theology is understood the correlative with natural philosophy, both natural philosophy at Greek era, and at the time of day modern, theological naturalism rests solely on the exitence of nature and the ability to essentialy human. Reasonable view that nature is running its own universality in the sense without intervention God. God believed to be the creator of natur, but nature created after God went from nature. Beside opposes interference in the God of nature, theological naturalism also reject all that is metaphysical, the spiritual in religions. Religion is considered a the truth is conserned whit nature. In ontologism theological naturalism is monism materialism. Than understand sekurism, atheism is nothing but an integral part of theology naturalism. In factual naturalism theology has implications for large contemporary human civilization throughout the world, including community Indonesia. Violent behavior, sexual freedom, corruption and so firth, philosophically speaking, is a representation of the theology that without God, without the spiritual, metaphysical and religious. Kata Kunci : Teologi, Tuhan, Peradaban.
HUMANISME MENURUT PANDANGAN ISLAM Supriyanto, Supriyanto
Jurnal KALAM Vol 28, No 2 (2013): Vol 28, No 2 Agustus - September 2013
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPerdamaian bukan hanya bertujuan untuk meredakan konflik atau ketegangan. Perdamaian memiliki dimensi personal dan sekali-gus dimensi sosial. Oleh karenanya, untuk menciptakan perdamaian dunia, mestinya setiap individu bisa berdamai terlebih dahulu dengan dirinya sendiri. Kedamaian individu itu tercermin pada pkiran, ucapan, dan tindakan yang dilakukannya secara sadar dan konsisten. Hak Asasi Manusia (HAM) yang menekankan pada prinsip kebebasan dan perlindungan terhadap hak hidup ini, sangat vital kedudukannya dalam mencegah  pembunuhan antar saudara sendiri dan mengembangkan kreativitas itulah peradaban manusia yang agung akan berlangsung dan berkembang terus-menerus, demokratisa-sipun akan lebih mudah diwujudkan. Tindakan preventif untuk mencegah dan mengakhiri perang, sebetulnya juga bisa disandarkan pada upaya implementasi HAM pada masyarakat dunia. Peace is not only designed to defuse the conflict or tension. Peace has a personal dimension as well as dimension social. There fore, o create world peace, should any individual can peace in advance with the individual him self. Peace reflected in thought, word, and action did knowingly and consisten. Human right which emphasizes the principles of freedom and protection of the right of life, is fital in preventing the murder of his position among his own and develop the creativity of a great civilization that will last and evolve continously; democratically will easy to realized. The action preventive easier to prevent and end the war, actually also was bassed on effort to implement human right and the community. Kata Kunci    : Islam, Perdamaian, Kemanusiaan.
NEGERI SEJAHTERA ALA KONFUSIANISME MELALUI SELF CULTIVATION Rozie, Fachroer
Jurnal KALAM Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTulisan ini mengkaji ajaran Konfusianisme baik sebagai agama maupun sebagai aliran filsafat. Di dalamnya terkandung kearifan yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang adil dan makmur. Dengan memposisikan manusia sebagai pusat pemikiran, Konfusianisme mengembangkan lima ajaran pokok yang harus tempuh dalam mencapai kebahagiaan, ketentraman, kesejahteraan. Lima ajaran pokok tersebut pada glirannya harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata dan berwujud etika, baik individual maupun sosial.This paper examines both the teachings of Confucianism as a religion and as a school of philosophy. It contains the wisdom that can be used as consideration in Indonesia that is fair and prosperous society. By positioning humans as the center of thought, Confucianism developed five basic teachings that must be traveled to achieve happiness, peace, prosperity. Five of the principal on glirannya teaching should be implemented in real life and tangible ethics, both individually and socially. Kata Kunci: Konfusianisme, chun tzu, self cultifation, zong.
PENGAMANAN PILAR BANGSA DAN MASA DEPAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Irham, M Aqil
Jurnal KALAM Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSejak reformasi bergulir di Indonesia, terdapat dua sisi kehidupan yang makin nampak dalam masyarakat Indonesia.  Disatu sisi, harapan akan penegakan demokrasi di segala bidang dapat ditegakkan, tetapi disisi lain euporia yang melanda masyarakat Indonesia menjadi kebablasan sehingga sering terlihat perebutan yang tidak semestinya bahkan bertolak belakang untuk dilakukan oleh manusia yang berakal dan beradab.  Hal tersebut diakibatkan karena pilar bangsa; Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah dinafikan. Karena itu, usaha untuk mengamankan keempat pilar bangsa Indonesia oleh seluruh elemen bangsa menjadi kian mendesak. Hanya dengan usaha mengamankan pilar tersebut,masa depan bangsa Indonesia akan tetap eksis. Since the reform era in Indonesia, there are two sides of life are increasingly visible in Indonesian society. On one hand, hopes for democracy in all fields can be enforced, but the other side of the euphoria that swept the Indonesian people so often seem to be excessive undue struggle even to do the opposite of thinking, intelligent and civilized. This is caused by the pillar of the nation; Pancasila, the 1945 Unity in Diversity, and the Republic of Indonesia has been denied. Therefore, efforts to secure the four pillars of the Indonesian nation by all elements of the nation becomes increasingly urgent. Only by securing business pillar, the future of Indonesia will continue to exist.
REVIVALISME SPIRITUALITAS MANUSIA KONTEMPORER Naim, Ngainun
Jurnal KALAM Vol 28, No 2 (2013): Vol 28, No 2 Agustus - September 2013
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                   AbstrakGairah terhadap spiritualitas menarik untuk dicermati karena jika mengikuti logika positivistik August Comte, se-makin modern sebuah masyarakat maka agama seharusnya semakin ditinggalkan. Namun realitas justru se-baliknya. Dalam kompleksitas kehidupan modem, masya-rakat justru semakin haus terhadap nilai-nilai spiritualitas. Fenomena inilah yang oleh Harvey Cox disebut sebagai turning east. Dunia Timur, dalam perspektif Barat, merupakan wilayah yang kaya nilai-nilai spiritualitas. Sehingga merupakan hal yang wajar manakala kehausan spiritualitas ini dipenuhi dengan beragam upaya untuk mengambil hikmah dan nilai-nilai spiritualitas keberagama-an dari dunia Timur.  Passion for spirituality interesting to observe because if join to posivistic logic August Comte, the more modern a society should be increasingly all that remains. But the reality precisely other way. The complexity of modern life. The community is increasingly thirsty of value spirituality. Phenomenon is that by Harvey Cox called turning east. Eastern world in western perspective, is a region rich spirituality, then is a nature thing when the thrist for spirituality is filled with a variety of efforts to take the wishdom and spirituality religious values of the eastern world. Kata Kunci    : Spiritualitas, Pencarian Tuhan
WANITA DALAM PANDANGAN AL-QUR’AN (Kajian Kritis terhadap Kitab Risalah Nur) Septiana, Erika
Jurnal KALAM Vol 28, No 2 (2013): Vol 28, No 2 Agustus - September 2013
Publisher : Jurnal KALAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakFeminisme merupakan salah satu realitas modernisasi yang terjadi dalam perkembangan pemahaman umat, terutama dalam mempertegas berbagai produk hukum Islam bagi para muslimah di dunia ini. Berawal dari perbedaan fisik yang dinilai lebih “lemah” dari pendahulunya, yaitu laki-laki, maka penafsiran mengenai berbagai ayat yang berkaitan dengan perempuan “seolah” mendiskreditkan perempuan sebagai mahluk yang membutuhkan perlindungan dan tidak mandiri. Sehingga dampak yang muncul dari persepsi ini kemudian memaksa  perempuan untuk “pasrah” menerima kondisi yang sesungguhnya bahkan terampas hak hidupnya sebagai manusia. Feminisme is one of the reality of modernization that occured in the understanding of the development, particularly in islamic law reinforces a variety of products for the muslim women in this world. Begining of physical differences are considered “weaker” than its predecessor the male, so interpretation of various verses related to women “as if” discrediting women as creatures who need protection and not be autonomous. So impact arising from the perception is then forcing women to “let go” te receive the actual conditions even deprived of his life as a human right. Kata Kunci    : al-Qur’an, Feminisme Modern.

Page 2 of 41 | Total Record : 401