cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Kreatif
Published by Universitas Tadulako
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 113 Documents
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN POSISI TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR STATISTIK PENDIDIKAN Thalib, Muh Mansyur
Kreatif Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.763 KB)

Abstract

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan skor hasil belajar mahasiswa berdasarkan bentuk tugas dan posisi tempat duduk. Selain itu diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh interaksi antara bentuk tugas dan posisi tempat duduk terhadap hasil belajar mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah 60 mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untad. Disain penelitian berbentuk quasi eksperimen faktorial 2 x 2. Variabel perlakuan adalah bentuk tugas dan variabel atribut adalah posisi tempat duduk, sedang variabel terikat adalah hasil belajar Statistik Pendidikan. Data penelitian dianalisis dengan teknik analisis varians (ANAVA) dua jalur pada taraf signifikansi  α = 0,05, dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Tukey atau Tukey’s HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, skor hasil belajar Statistik Pendidikan mahasiswa yang diberikan tugas kelompok lebih tinggi dari pada skor hasil belajar mahasiswa yang diberikan tugas perorangan. Hal ini berlaku pada mahasiswa yang duduk di posisi depan, tetapi tidak demikian halnya pada mahasiswa yang duduk di posisi belakang. Kedua, skor hasil belajar Statistik Pendidikan mahasiswa yang duduk di posisi depan lebih tinggi dari pada skor hasil belajar mahasiswa yang duduk di posisi belakang. Hal ini berlaku pada mahasiswa yang diberikan tugas kelompok, tetapi tidak demikian halnya pada mahasiswa yang diberikan tugas perorangan.  Ketiga, ada interaksi antara pemberian tugas (kelompok vs perorangan) dan posisi tempat duduk (depan vs belakang) dalam mempengaruhi skor hasil belajar Statistik Pendidikan mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untad. Kata Kunci: Bentuk tugas, posisi tempat duduk, dan hasil belajar
Efektifitas Penerapan Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring) untuk Meningkatkan Pemahaman Pada materi Logika Fuzzy Lefrida, Rita
Kreatif Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.288 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan penerapan pembelajaran Kontekstual dengan Strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, dan Transferring) untuk meningkatkan pemahaman pada materi Logika Fuzzy.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes essay.Rancangan penelitian ini mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2007:16) yang  terdiri dari 4 (empat) komponen yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Dari hasil penelitian diperolehdaya serap klasikal untuk tes akhir siklus I adalah 79,8% dan daya serap klasikal untuk tes akhir siklus II adalah 88,6%. Ketuntasan klasikal  untuk tes akhir siklus I adalah 100% dan Ketuntasan klasikal untuk tes akhir siklus II adalah 100%.Hal ini menunjukan bahwa Pendekatan Kontekstual dengan strategi React adalah efektif untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi Logika Fuzzy   Kata kunci: Efektivitas, Pendekatan Kontekstual, Strategy REACT
HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN STRATEGI COPING PADA MAHASISWA ANGKATAN 2009 PROGRAM STUDI PG PAUD FKIP UNIVERSITAS TADULAKO Zuama, Hj. Shofiyanti Nur
Kreatif Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.464 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan strategi coping pada mahasiswa. Hipotesis penelitiannya adalah jika konsep diri mahasiswa positif, maka kemampuan strategi coping pada mahasiswa baik. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi PG PAUD FKIP Universitas Tadulako (Untad) Angkatan 2009/2010, memasuki tahun ketiga belajar di Perguruan Tinggi. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dua angket yang telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Kemudian, data dianalisis dengan teknik product moment. Hasil analisis data product moment mengenai hubungan antara konsep diri dengan strategi coping menunjukkan angka korelasi r = 0,535 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p<0,01). Jadi, hipotesis mengenai adanya hubungan yang positif antara konsep diri dengan strategi coping, dapat diterima. Untuk variabel Konsep Diri, subjek yang termasuk dalam kategori yang Sangat Positif sebesar 35.71%, untuk kategori Positif sebesar 64.29%, serta tidak terdapat subjek yang termasuk kategori Negatif dan Sangat Negatif. Sedangkan, pada variabel Strategi Coping, subjek yang termasuk kategori Sangat Baik sebesar 83.33%, untuk kategori Baik sebesar 16.67%, serta tidak terdapat subjek yang termasuk kategori Buruk dan Sangat Buruk. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa konsep diri sangat berhubungan erat dengan strategi coping. Pada konsep diri dengan dua dimensi, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal, mayoritas responden berada pada kategori yang positif. Sedangkan, pada strategi coping dengan tujuh dimensi, mayoritas responden juga berada dalam kategori yang baik. Semakin positif konsep diri, maka semakin baik strategi coping pada mahasiswa.   Kata Kunci: Konsep Diri, Strategi Coping
METODE SURVEI DESKRIPTIF UNTUK MENGKAJI KEMAMPUAN INTERPRETASI CITRA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNIVERSITAS TADULAKO Arsy, Risma Fadhilla
Kreatif Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1096.668 KB)

Abstract

Abstrak : Ruang lingkup bahasan penelitian mencakup pada kemampuan secara umum mahasiswa dalam interpretasi citra dan dapat mengenali secara langsung objek-objek geografi khususnya pada fenomena fisik, sosial dan lingkungan.  Tujuan yang ingin dicapai adalah : (1) Mengevaluasi tingkat kemampuan mahasiswa terhadap pengenalan secara langsung melalui interpretasi citra pada objek-objek geografi; (2) Mahasiswa dapat mengimplementasikan materi penginderaan jauh khususnya pengetahuan terhadap unsur-unsur interpretasi citra untuk dapat mengenali kajian fisik, sosial dan lingkungan.  Metode survei deksriptif (Normative Survey Method) adalah metode survei normatif yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini.  Metode survei normatif didasarkan pada suatu asumsi tentang fenomena geografi yang secara langsung dapat dikenali dari interpretasi citra dengan pendekatan deskriptif kualitatif.  Penelitian survei ini dapat dimanfaatkan untuk penelitian atas sebagian dari anggota populasi (Sample Survey) namun dapat pula digunakan pada seluruh anggota populasi/Census (Nasir 1983., Godall, 1987 dalam Hadi Sabari, 2010).  Berdasarkan teori tersebut populasi mencakup seluruh jumlah mahasiswa sebanyak 20 orang dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuisioner/angket. Hasil penelitian menunjukkan untuk kemampuan interpretasi berdasarkan kejelasan objek secara umum kategorinya relatif kurang mengenali objek sekitar 65%.  Sementara interpretasi objek secara jelas dengan tingkat kejelasan objek yang sangat jelas yaitu antara 15-20%.  Sedangkan kategori mengenali objek melalui unsur rona/warna diperoleh 65%  lebih tinggi dibandingkan unsur-unsur interpretasi lainnya.  Dan interpretasi citra pada objek-objek fisik, sosial dan kelingkungan menunjukkan tingkat kemampuan mengenali objek geografi terutama pada kajian fisik yaitu sebesar 50% dibandingkan pengenalan kajian sosial dan kelingkungan.   Kata Kunci : Metode Survei Deskriptif, Tingkat Kemampuan Mahasiswa, Interpretasi Citra
IbM DAERAH KONFLIK (NUNU-TAVANJUKA) PALU BARATSULAWESI TENGAH yasa, Suka; Murdiana, I Nyoman
Kreatif Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.026 KB)

Abstract

ABSTRAK : Kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat (IbM) ini merupakan kegiatan Ibm tim Pengabdi usulan tahun 2012. Kegiatan Ibm ini difokuskan pada kegiatan pelatihan/workshop bagi para guru SD untuk merancang kurikulum tematik berbasis Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) untuk membentuk karakter cinta kasih dan perdamaian bagi siswa SD daerah konflik (Nunu-Tavanjuka) Palu Barat. Metode yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah pelatihan/workshop pengembangan kurikulum tematik yang berbasis Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values), termasuk praktek dalam mengimplementasikannya sesuai model atau pendekatan pembelajaran yang digunakan. Selain itu juga akan dievaluasi kemampuan guru dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Ibm ini berupa: (1) kemampuan para guru SD dalam merancang kurikulum tematik berbasis Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) untuk membentuk karakter cinta kasih dan perdamaian bagi siswa SD daerah konflik; (2) produk kegiatan IbM berupa sampel perangkat pembelajaran tematik  berbasis Nilai-Nilai Kemanusiaan (Human Values) untuk membentuk karakter cinta kasih dan perdamaian bagi siswa SD daerah konflik. Adapun hasil yang telah dicapai antara lain: (1) adanya paradigma guru dalam proses pembelajaran dengan mengintegrasikan Nilai-Nilai Kemanusiaan (pendidikan karakter) pada setiap pembelajaran; (2) kompetensi guru dalam mengintegrasikan Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam proses pembelajaran cukup baik; (3) respon guru dan siswa cukup baik terhadap kegiatan proses pembelajaran yang menitikberatkan pada pengintegrasian Nilai-Nilai Kemanusian. Kata Kunci: karakter, Human Values, siswa SD dan daerah konflik.
EUFEMISASI SEBAGAI MEKANISME KEKERASAN SIMBOLIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH fah, Ul
Kreatif Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.922 KB)

Abstract

Abstrak : Kekerasan simbolik memang bukanlah sebuah kekerasan yang mudah dilihat wujudnya, namun sebenarnya bentuk kekerasan ini sangat mudah diamati. Hal itu sebenarnya ada dimana-mana, dalam dunia pendidikan, dengan berbagai wujud dan strategisnya. Konsep ini dikemukakan oleh Bourdieu, seorang sosiolog dari Prancis. Bourdieu menggunakan konsep ini untuk menjelaskan mekanisme yang digunakan kelompok elit atau kelompok atas yang mendominasi struktur sosial masyarakat untuk ‘memaksakan’ ideologi, budaya, kebiasaan, atau gaya hidupnya kepada kelompok kelas bawah yang mendominasinya. Rangkaian budaya ini oleh Bourdieu disebut juga habitus. Salah satu mekanisme yang digunakan oleh Bourdieu untuk menjelaskan kekerasan simbolik ini adalah mekanisme eufemisasi. Eufemisasi adalah mekanismen kekerasan simbolik yang tidak tampak dan bekerja secara halus. Tidak dikenali, dan berlangsung di bawah alam sadar. Bentuk-bentuk eufemisasi dapat berupa perintah,  pemberian bonus, kepercayaan,  dan larangan. Terjadinya kekerasan di sekolah dapat dirasakan karena adanya pola relasi simertis (tidak setara) antara guru dan siswa, siswa dan guru, dan antara siswa dengan siswa. kekerasan ini terjadi disebabkan oleh adanya relasi kekuasaan yang timpang dan hegemoni di mana pihak yang satu memandang diri lebih superior baik dari segi moral, etis, agama, atau jenis kelamin dan usia. Realistas di lembaga pendidikan, sering didengar banyak kata atau istilah untuk menggambarkan  bagaimana bentuk dari kekerasan ini yang tentunya juga tidak terlepas dari hubungan bahasa dan budaya yang sering terjadi dalam pembelajaran di kelas. Kata Kunci : Eufemisasi, Kekerasan Simbolik
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS MIND MAPPING DALAM MATA KULIAH FISIOLOGI HEWAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS TADULAKO Tureni, Dewi
Kreatif Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.86 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah Fisiologi Hewan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) ini mengikuti model penelitian secara bersiklus. Model penelitian ini mengacu pada modifikasi diagram yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Wibawa, 2004). Seperti yang terlihat pada gambar 1, setiap siklus dilakukan beberapa tahap, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 sampai Januari 2014, di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako. Subyek penelitian adalah mahasiswa pendidikan biologi semester 6 yang mengampuh mata kuliah Fisiologi Hewan. Jumlah mahasiswa 50 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah :Data kualitatif yaitu data hasil observasi aktivitas mahasiswa dan dosen, dan Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes belajar mahasiswa untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep mahasiswa. Hasil pengolahan data observasi dosen dan mahasiswa, diperoleh persentase nilai rata-rata (NR) pada siklus I untuk observasi dosen 75%, dan observasi mahasiswa 65%, hal ini dikategorikan dalam kategori Baik. Sedangkan pada siklus II untuk observasi dosen 87,5%, dan observasi mahasiswa 90%, hal ini dikategorikan dalam kategori Sangat Baik. persentase ketuntasan daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal siklus I sebesar 72,3% dan 75%. Hal ini mengalami peningkatan pada siklus II masing-masing menjadi 80,2% dan 92%. Oleh karena itu dapat disimpulkan Penerapan pendekatan Saintifik berbasis mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah fisiologi hewan di Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Tadulako Kata Kunci : Hasil Belajar, Pendekatan Saintifik, Mind mapping
PEMANFAATAN CITRA ASTER DIGITAL UNTUK ESTIMASI DAN PEMETAAN EROSI TANAH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI OYO Arsy, Risma Fadhilla
Kreatif Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.759 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian di Daerah Aliran Sungai Oyo ini bertujuan mengesktrak parameter lereng dari DEM dan transformasi indeks vegetasi pada citra ASTER. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji tingkat efisiensi data dari teknik transformasi indeks vegetasi antara NDVI dengan TSAVI berdasarkanverifikasi model erosi (E). Metode penelitian menggunakan verifikasi model erosi dengan mengekstrak parameter lereng (S) diperoleh dari kombinasi antara saluran 3N dengan 3B yang secara stereoskopik dapat menghasilkan DEM, nilai eksponensial erosi maksimum dan minimum pada lereng 30° (E30) dari data sekunder BPDAS Departemen Kehutanan dan pengolahan algoritma dari transformasi indeks vegetasi dengan teknik penisbahan dan pengurangan citra antara saluran merah dan inframerah dekat untuk NDVI maupun TSAVI, serta nilai konversi 30° dalam tangen (S30). Hasil penelitian diperoleh besar laju erosi rata-rata mm/tahun untuk transformasi NDVI masing-masing sub DAS adalah terendah di sub DAS Prambutan sebesar (5,24 mm/tahun) seluas (10.410,1 Ha) atau sekitar (0,05%), dan tertinggi adalah di sub DAS Juwet sebesar (15,78 mm/tahun) seluas (3.425,7 Ha) atau sekitar (0,46%).  Sedangkan untuk transformasi TSAVI/menunjukkan laju erosi terendah di sub DAS Oyo Tengah sebesar (3,38 mm/tahun) seluas (8.312,7 Ha) atau sekitar (0,04%) dan tertinggi di sub DAS Juwet sebesar (15,27 mm/tahun) seluas (3.425,7 Ha) atau sekitar (0,44%).  Uji ketelitian berdasarkan persamaan Root-Mean-Square Difference untuk model erosi (E) menggunakan transformasi NDVI adalah 0,10 atau tingkat ketelitiannya lebih tinggi dibandingkan dengan transformasi TSAVI sebesar 0,12. Kesimpulan penelitian adalah citra ASTER dapat dimanfaatkan untuk ekstraksi parameter lereng dan transformasi indeks vegetasi (NDVI atau TSAVI) berdasarkan verifikasi model erosi (E). Lereng terdiri dari 5 kelas mulai dari datar hingga sangat curam (<17,7° - >88°).  Sedangkan klasifikasi indeks vegetasi sesuai dengan kelas kerapatan kanopinya dibagi ke dalam 5 kelas mulai dari semak hingga kerapatan tinggi (<10% - >70%). Untuk transformasi NDVI di Daerah Aliran Sungai Oyo diperoleh nilai minimum (-0,54) hingga maksimum (0,49) dan untuk TSA VI adalah (-0,60) hingga (0,48).   Kata kunci: Citra   ASTER, Ekstraksi  DEM, NDVI dan TSAVI, Verifikasi  Model Erosi Tanah (E).
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 19 PALU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN LKS PADA PEMBELAJARAN MELUKIS SUDUT-SUDUT ISTIMEWA Paloloang, Baharuddin
Kreatif Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.456 KB)

Abstract

Abstrak : Permasalahan pokok dalam penelitian adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas VII SMPN 19 Palu pada materi pokok sudut dan garis, yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas VII tahun 2012 dengan nilai rata-rata 56,73 untuk materi pokok sudut dan garis. Dari analisis tes harian, diperoleh informasi bahwa hampir semua siswa tidak dapat menyelesaikan soal yang berkaitan dengan melukis sudut-sudut istimewa.  Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah disebabkan karena siswa cepat lupa pada materi tersebut, sehingga pada pertemuan berikutnya siswa tidak memahami lagi padahal sebelumnya, siswa sudah memahami materinya. Untuk itu, peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaran langsung dengan menggunakan LKS dalam mengajarkan melukis sudut-sudut istimewa menggunakan jangka dan mistar. Penelitian ini difokuskan pada permasalahan bagaimana model pembelajaran langsung menggunakan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 19 Palu pada pembelajaran melukis sudut-sudut istimewa. Untuk menjawab permasalahan di atas, dilakukan penelitian tindakan kelas yang rancangan penelitiannya mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan dalam dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada melukis sudut-sudut istimewa dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran langsung menggunakan LKS.  Peningkatan tersebut dapat dilihat dari meningkatnya jumlah siswa yang tuntas dan daya serap klasikal siswa. Pada tes awal terdapat 13 siswa yang tuntas dengan rerata nilai siswa 59,06. Pada saat tes akhir siklus I terdapat 17 siswa yang tuntas dengan rerata nilai siswa 70,34. Sedangkan pada saat tes akhir siklus 2 terdapat 26 siswa yang tuntas dengan rerata nilai siswa 80,31. Dari hasil observasi, dapat diketahui bahwa adanya aktivitas siswa yang baik dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran baik pada saat pelaksanaan siklus I maupun pada saat pelaksanaan siklus II. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMPN 19 Palu dengan lebih memperhatikan membimbing pelatihan dan demonstrasi pengetahuan dan keterampilan serta kelengkapan siswa untuk melukis sudut-sudut istimewa yaitu jangka dan mistar. Kata kunci : Pembelajaran Langsung, hasil belajar, sudut istimewa.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA NARRATIVE TEXT DENGAN FOCUS PADA VOCABULARY MASTERY MELALUI PENERAPAN INSIDE-OUTSIDE CIRCLE MODEL Lumuan, Muhammad Haeril
Kreatif Vol 17, No 2 (2014)
Publisher : Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.511 KB)

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujun untuk menemukan perkembangan kemampuan siswa dalam memahami narrative teks dengan memfocuskan pada penguasaan kosakata yang dikuasai oleh siswa dengan penerapan Inside-outside circle technik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada Kelas X Cut Nyak Dien pada SMAN 1 Peling Tengah. Penelitian ini melibatkan seluruh siswa Cut Nyak Dien yang berjumlah  24 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan 2 pertemuan setiap siklusnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil dari test menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang cukup berarti dari siklus pertama dan kedua, peningkatan hasil belajar adalah dari  84 % pada siklus satu, dan 96 % pada siklus dua. Selanjutnya hasil dari cheklist siswa menunjukan hal yang sama yaitu terdapat peningkatan keaktifan dan kerjasama yang sangat signifikant pada setiap siklusnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik ini bisa meningkatan motivasi belajar dan hasil siswa pada Kelas X Cut Nyak Dien pada pelajaran bahasa Inggris pada SMAN 1 Peling Tengah. Kata Kunci : Peningkatan, Narrative Teks, Kosakata, Inside-Outside Circle.

Page 1 of 12 | Total Record : 113