cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 427 Documents
SIMULASI PERTUMBUHAN DAN HASIL MENGGUNAKAN SIKLUS TEBANG 25, 30 DAN 35 TAHUN PADA SISTEM TEBANG PILIH TANAM INDONESIA Wahyudi, Wahyudi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.073 KB)

Abstract

ABSTRAKPenerapan siklus tebang pada pengelolaan hutan alam produksi sering berubah-ubah. Simulasi siklustebang dapat memproyeksikan jumlah pohon masak tebang pada siklus tebang berikutnya. Penelitian inibertujuan untuk memprediksi pertumbuhan dan hasil tegakan tinggal, khususnya jumlah pohon masaktebang pada siklus kedua menggunakan siklus tebang 25, 30 dan 35 tahun. Penelitian dilakukan di plotpenelitian (seri Petak Ukur Permanen/PUP) sistem TPTI di areal kerja PT. Gunung Meranti, ProvinsiKalimantan Tengah. Luas seri PUPadalah 6 ha dan pengambilan data dilakukan tahun 1998, 2000, 2002,2005 dan 2010. Pemodelan dan simulasi menggunakan Stella 9.0.2 dalam bentuk diagram alir diameterpohon pada kelas diameter 10-19 cm, 20-29 cm, 30-39 cm, 40-49 cm, 50-59 cm dan 60 cm ke atas. Modelini menggunakan persamaan ingrowth,upgrowth,mortality, dinamika kerapatan tegakan (N/ha) dandinamika luas bidang dasar (B/ha) tegakan tinggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatanpohon masak tebang pada siklus tebang kedua sebesar 11,85 pohon/ha, 15,48 pohon/ha dan 17,13pohon/ha masing-masing pada penerapan siklus tebang 25, 30 dan 35 tahun. Target produksi kayusebaiknya menyesuaikan dinamika tegakan tinggal. Model simulasi ini dapat memberi gambaran yangrealistis terhadap target produksi kayu berdasarkan siklus tebang, struktur dan komposisi tegakan tinggal.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN BUAH KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PULP Abdulah, Lutfy; Mindawati, Nina; Kosasih, A. Syaffari
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.537 KB)

Abstract

ABSTRACTThe growth of oil palm plantation area for Crude Palm Oil (CPO) has been increasing. In Indonesia, oil palm plantation is more than 5 million ha with 14 million of CPO production. However, there are still unutilized wastes like Empty Fruit Bunch (EFB) which can be processed for some other products. EFB can be processed for pulp, craft, plastics and particle board. With Clorin Bleaching Free Technology, EFB can be  processed for paper with 75 - 80% brightness. Wastes of EFB is related to plantation age. Average of EFB biomass is 10.27 ton ha-1 and can give income for about USD 28 per ha. The enhancement of economic value can control forested area conversion to palm oil plantation.ABSTRAKPertumbuhan perkebunan kelapa sawit untuk produksi minyak semakin meningkat. Lebih dari 5 juta hektar kebun kelapa sawit yang ada di Indonesia dengan produksi minyak sawit mencapai 14 juta ton. Potensi kebun tersebut menyimpan limbah tandan buah kosong (EFB) yang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif menghasilkan pulp, kerajinan, plastik dan dengan teknologi Chlorin Bleaching Free pada EFB dapat dihasilkan kertas dengan tingkat keputihan mencapai 75 - 80%. Limbah EFB memiliki kaitan yang erat dengan umur. Biomassa EFB mencapai 10,27 ton/ha dan bila dimanfaatkan untuk produksi pulp dapat menghasilkan 28 USD/Ha. Pening- katan nilai ekonomi dapat mengendalikan konversi lahan berhutan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit.
PENGARUH BAHAN KEMASAN DAN WAKTU PENYIMPANAN BAHAN STEK TERHADAP PERSENTASE BERAKAR STEK DANSHOREA JOHORENSIS S. SMITHIANA Adman, Burhanuddin
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN UMUR POHON DENGAN PRODUKSI DAN MUTU BENIH Acacia mangium Willd., Gmelina arborea Linn., DAN Eucalyptus deglupta Blume .Sudrajat, Dede J; Nurhasybi, Nurhasybi; Zanzibar, Muhammad
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

POTENSI TUNGGAK Acacia Crassicarpa DAN EKONOMI PEMANFAATAN SEBAGAI BAHAN BAKU ARANG Rochmayanto, Yanto
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.962 KB)

Abstract

ABSTRAKTunggak Acacia crassicarpa memiliki sifat dasar yang sesuai untuk bahan baku arang. Sumbertunggaknya berlimpah, tetapi belum diketahui potensi fisik maupun ekonominya. Penelitian ini bertujuanmengetahui : (1) potensi tunggak A. crassicarpa yang dapat dimanfaatkan pada areal tebang HTI pulp,dan (2) tingkat kelayakan pengusahaan arang dari tunggak A. crasicarapa . Potensi tunggak dihitungdengan plot berukuran 23,36 x 23,36 myang ditempatkan secara sistematik dengan awal acak. Kelayakanusaha dianalisis menggunakan metode analisis finansial pada skenario investasi dan skala rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total potensi tunggak kayu di HTI lahan gambut adalah 15,8 ton/ha atau 222 sm/ha, dan potensi tunggak termanfaatkan 3 ton/ha (18,8% daribobot total) atau 39 sm/ha (17,6% dari volume total). Pengusahaan arang tunggak belum layak sebagaisebuah investasi, sedangkan sebagai usaha rumah tangga melalui subsidi atau sebagai lapangan kerjaalternatif/tambahan adalah layak dengan NPV sebesar Rp 1.435.000,- dan Rp 2.050.000,- per bulan,BCR 1,5 dan 2,0 masing-masing untuk metode drum dan lubang tanah. IRR pada kedua metode adalah14,52%.
PENGARUH UMUR POHON INDUK TERHADAP PERAKARAN STEK NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L.) A.Z.Abidin, Danu,Atok Subiakto Dan
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGEMBANGAN INDEKS BAHAYA KEBAKARAN DI HTI SBAWI SUMATRA SELATAN Taufik, Muh.; Setiawan, B.I.; Prasetyo, L.B.; Pandjaitan, N.H.; Soewarso, Soewarso
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

VARIASI KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN BIBIT JABON DARI DUA PROVENAN BERBEDA Yudohartono, Tri Pamungkas; Herdiyanti, Priska Rini
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.407 KB)

Abstract

ABSTRAKJabon merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang prospek pemasarannya cukup tinggi. Pemanfaatan kayu danteknik silvikulturnya sudah dikenal luas oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relasivariasi genetik terhadap karakteristik bibit jabon dari berbagai pohon induk dari provenan Ogan Ilir (SumateraSelatan) dan Lombok Barat (Nusa Tenggara Barat) pada tingkat semai. Rancangan yang digunakan yaitu RancanganAcak Lengkap dengan 20 pohon induk, dengan 3 ulangan, tiap ulangan terdiri dari 10 bibit sehingga jumlah bibityang digunakan sebanyak 600 bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi genetik yang memberikanpengaruh terhadap sifat tanaman yang diamati. Hal ini ditunjukkan dengan keragaman genetik dari karakter atausifat pertumbuhan tinggi, diameter dan indeks kekokohan semai antar famili di dalam provenan jabon. Sifatpertumbuhan diameter antar provenan tidak menunjukkan variasi yang nyata. Sedangkan variasi genetik untuk sifattinggi dan indeks kekokohan semai antar provenan menunjukkan perbedaan yang signifikan. Bibit yang memilikisifat pertumbuhan tinggi dan kekokohan semai terbaik berasal dari famili 18 (Ogan Ilir). Bibit yang menunjukkansifat pertumbuhan diameter terbaik berasal dari famili 10 (Lombok Barat).
APLIKASI CITRAALOS PALSAR UNTUK PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI HUTAN TANAMAN AKASIA Qirom, Muhammad Abdul; Saleh, Muhammad Buce; Kuncahyo, Budi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.274 KB)

Abstract

ABSTRACTEstimation of carbon stock has direct limitations related to the speed of obtaining results, area coverage and high cost. Remote sensing can be used to estimate carbon stocks with an adequate level of accuracy. The objectives of this study are 1) to obtain the potential carbon storage of A. mangium, 2) to estimate model of carbon stocks based on a radar image (backscatter value of Alos Palsar), and 3) to map potential carbon stock distribution of A. mangium at PT. Inhutani II, South Kalimantan. The method used was a direct inventory of carbon stocks by making 69 measuring plots (0.1 ha area of each plot) spread across several age. The field inventory results were used to formulate a relationship with the polarization values of the Alos Palsar. The results showed that the potential surface carbon deposit varied from 32.03 to 46.10 tons/ha with an average value of 39.06 tons/ha. The total potential carbon stock per ha ranged from 35.48 to 51.01 tons/ha with an average of 43.24 tons/ha. The best allometric relationship between carbon stock and the polarization values HH and HV of the Alos Palsar image was Carbon Deposit = 292 + 2.00 HH2 + 27.1 HV with the R2  = 40.9%. Potential carbon storage based on Alos Palsar image ranged between 40 - 80 tons/ha. The result of Alos Palsar predicton is accurate so the technology can be used for measuring or monitoring of carbon stocks in plantation forest.ABSTRAKPendugaan persediaan karbon secara langsung mempunyai keterbatasan terkait dengan kecepatan memperoleh hasil, cakupan luasan yang terbatas dan biaya yang mahal. Penginderaan jarak jauh dapat dimanfaatkan untuk menduga persediaan karbon dengan akurasi yang cukup memadai. Tujuan penelitian ini yakni: 1) mendapatkan potensi simpanan karbon jenis A. mangium, 2) mendapatkan model penduga simpanan karbon berdasarkan citra Radar (nilai backscatter citra Alos Palsar), 3) mendapatkan peta sebaran potensi simpanan karbon jenis A. mangium di PT. Inhutani II, Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan dengan melakukan inventarisasi persediaan karbon secara langsung yakni pembuatan plot pengukuran sebanyak 69 plot dengan luas masing-masing plot seluas 0,1 Ha tersebar pada beberapa umur. Hasil inventarisasi tersebut digunakan untuk membentuk hubungan dengan nilai polarisasi dari citra Alos Palsar. Hasil penelitian menunjukkan potensi simpanan karbon permukaan sebesar 32,03 - 46,10 ton/ha dengan rata-rata 39,06 ton/ha. Potensi simpanan karbon total per Ha berkisar antara 35,48 -51,01 ton/ha dengan rata-rata 43,24 ton/ha. Model alometrik terbaik hubungan antara simpanan karbon dan nilai polarisasi HH dan HV dari citra Alos Palsar adalah Simpanan karbon = 292 + 2,00 HH2 + 27,1 HV dengan koefisien determinasi sebesar 40,9%. Potensi sebaran simpanan karbon total terbesar berdasarkan aplikasi citra Alos Palsar yakni berkisar antara 40 - 80 ton/Ha. Penggunaan Alos Palsar untuk menduga simpanan karbon menghasilkan dugaan yang cukup akurat sehingga teknologi ini dapat digunakan untuk mengukur atau monitoring persediaan karbon pada tegakan hutan tanaman.
ANALISIS FINANSIAL HUTAN TANAMAN CAMPURAN MERANTI MERAH ( Shorea spp.) DAN KARET RAKYAT ( Hevea brasiliensis) DI HINAS KIRI KALIMANTAN SELATAN Budiningsih, Kushartati; Effendi, Rachman
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.122 KB)

Abstract

ABSTRACTUp to the present, the development of timber-producing forest plantations is not yet optimal and requires a relativelylong time. The purpose of this study is to analyze the financial feasibility of red meranti (Shore spp.) cultivation onhouseholds scale. Research object selected is red meranti plants which have been developed by community in thevillage of Hinas Kiri, Batang Alai District, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, South Kalimantan. Based on costbenefit analysis, the results showed that the cultivation of red meranti mixed cropping with rubber (Hevea brasiliensis) at the interest rate of 12% value obtained of NPV is of Rp 14,359,207.00, BCR of 2.70 and IRR of 18%. Cultivation is very sensitive to decreases in both production quantities and prices of rubber latex sap. This shows that the financial aspects of the cultivation of red meranti mixed cropping with rubber feasible to be developed.ABSTRAKSampai saat ini pembangunan hutan tanaman penghasil kayu pertukangan belum optimal. Usaha hutan tanamanpenghasil kayu pertukangan memang membutuhkan waktu yang relatif lama. Penelitian ini dilakukan untukmenganalisis kelayakan finansial usaha budidaya hutan tanaman penghasil kayu pertukangan jenis pola campurandengan karet (Hevea brasiliensis ) pada skala rumah tangga. Objek penelitian yang dipilih adalah tanaman merantimerah yang dikembangkan masyarakat di Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu SungaiTengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis biaya manfaat usaha budidaya meranticampuran karet yang dilakukan pada tingkat suku bunga 12% diperoleh nilai NPV sebesar Rp14.359.207 dengannilai BCR 2,70 dan IRR 18%. Usaha budidaya ini sangat sensitif terhadap penurunan baik jumlah produksi getahkaret maupun harga getah. Hal tersebut menunjukkan bahwa dari aspek finansial usaha budidaya meranti merahcampuran karet layak untuk dikembangkan.

Page 2 of 43 | Total Record : 427


Filter by Year

2004 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 17, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 2 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 1 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 1 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2014): JPHT Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 4 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 4 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 2 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 2 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 1 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 1 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 2 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 1 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2004): JPHT More Issue