cover
Contact Name
Akhmad Farid
Contact Email
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalkelautan@trunojoyo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Kelautan : Indonesian Journal of Marine Science and Technology
ISSN : 19079931     EISSN : 24769991     DOI : -
Core Subject :
This journal encompasses original research articles, review articles, and short communications, including: Marine and fisheries ecology and biology, Marine fisheries, Marine technology, biotechnology, Mariculture, Marine processes and dynamics, Marine conservation, Marine pollution, Marine and coastal resource management, Marine and fisheries processing technology, Salt technology, Marine geology, physical and chemical oceanography.
Arjuna Subject : -
Articles 340 Documents
HUBUNGAN PANJANG BERAT LORJUK (Solen spp) DI PERAIRAN PESISIR PANTAI SELATAN PULAU MADURA Indah Wahyuni Abida; Eva Ari Wahyuni; Mahfud Efendy
Jurnal Kelautan Vol 7, No 1: April (2014)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v7i1.794

Abstract

Kerang pisau atau Lorjuk (Solen spp) merupakan komoditas unggulan dan mempunyai nilai ekonomis tinggi di wilayah pesisir selatan Pulau Madura, sehingga tingkat ekploitasinya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang berat Lorjuk (Solen spp) pada daerah tangkapan perairan pesisir pantai selatan pulau Madura. Penelitian ini dilaksanakan di daerah penangkapan pada 4 Kabupaten di wilayah Pulau Madura dengan pengambilan sampel tiap bulan mulai Juli-Oktober 2013 dengan menggunakan metode deskriptif. Pengambilan sampel secara random sampling dengan mengukur  panjang berat tiap Lorjuk sebanyak 150 ekor tiap lokasi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan panjang berat allometrik negatif dengan nilai b berkisar 0,269 – 2.305 dengan R2 sebesar 0,012-0,934. Perbedaan nilai konstanta dan koefisien determinasi ini dipengaruhi oleh besarnya penangkapan yang dilakukan oleh nelayan.Kata Kunci: Lorjuk, panjang berat,  Pantai Selatan Madura LENGTH-WEIGHT RELATIONSHIP OF LORJUK (Solen spp) IN THE COASTAL WATERS OF SOUTH BEACH OF MADURA ISLAND ABSTRACTKnife shellfish or Lorjuk (Solen spp) is a leading commodity and has high economic value in the coastal region south of the island of Madura, so that the high-level of exploitation. This study aims to determine the length-weight relationship of Lorjuk (Solen spp) in the catchment areas of coastal waters of south coast of the island of Madura. This research was conducted in the fishing area on the 4th District in Madura Island region with sampling every month starting from July to October, 2013 by using descriptive method. Random sampling was conducted by measuring the length-weight of each Lorjuk as much as 150 animals from each location. The results showed negative allometric length-weight relationship with the value of b ranges from 0.269 to 2305 with R2 of 0.012 to 0.934. The difference of the constant and the coefficient of determination is influenced by the amount of catch by fishermen.Keywords: length-weight, Lorjuk, South Beach Madura
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR SECARA TERPADU: SOLUSI PEMANFAATAN RUANG, PEMANFAATAN SUMBERDAYA DAN PEMANFAATAN KAPASITAS ASIMILASI WILAYAH PESISIR YANG OPTIMAL DAN BERKELANJUTAN Makhfud Efendy
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i1.906

Abstract

Peranan sumberdaya pesisir diperkirakan akan semakin meningkat dimasa-masa mendatang dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional, regional, maupun lokal. Sehingga, untuk dapat memanfaatkan ruang dan sumberdaya wilayah pesisir secara optimal dan berkelanjutan, perlu pemahaman yang mendalam tentang pengertian dan karakeristik dari kawasan ini serta masyarakat yang mendiaminya. Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu memiliki pengertian bahwa pengelolaan sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan pesisir dilakukan melalui penilaian menyeluruh (comprehensive assesment), menentukan tujuan dan sasaran pemanfaatan, dan kemudian merencanakan serta mengelola segenap kegiatan pemanfaatannya. Tulisan ini berupaya memberikan pemahaman secara komprehensif dan berisi tinjauan akademik tentang potensi wilayah pesisir, permasalahan yang terjadi dan peluang pemanfaatannya. Kata Kunci : wilayah pesisir, pengelolaan terpadu, potensi
STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT PESISIR BANGKALAN TERHADAP DAMPAK BANJIR ROB AKIBAT PERUBAHAN IKLIM Achmad Fachruddin Syah
Jurnal Kelautan Vol 5, No 2: Oktober (2012)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v5i2.873

Abstract

Perubahan iklim berpotensi memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan. Fenomena ini ditunjukkan dengan adanya pencairan es di kutub dan kenaikan permukaan air laut. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh kenaikan permukaan air laut adalah banjir di wilayah pesisir atau yang dikenal dalam istilah Indonesia sebagai rob. Dibutuhkan suatu upaya adaptasi sebagai bentuk tindakan responsif yang dilakukan untuk meminimalisir dan mengantisipasi dampak yang diterima. Tulisan ini mengkaji tentang banjir rob akibat perubahan iklim dan upaya adaptasi fisik masyarakat Bangkalan melalui pendekatan lingkungan. Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten yang sebagian besar wilayahnya terletak di wilayah pesisir dan juga mengalami rob. Oleh karena itu masyarakat pesisir Bangkalan melakukan berbagai macam upaya adaptasi misalnya dengan dibangunnya revetment berupa tembok dan ada pula dari konstruksi batu bertumpuk, pembuatan tanggul, pembangunan jembatan yang melengkung dan ada juga dengan meninggikan lantai rumah guna menghindari masuknya air laut ke dalam rumah. Kata kunci: adaptasi, banjir rob, masyarakat pesisir
ABSOLUTE GROWTH AND BIOMASS OF Gracilaria sp. THAT CULTIVATED UNDER DIFFERENT DEPTHS Nurlaila Ervina Herliany; Z Zamdial; Rahma Febriyanti
Jurnal Kelautan Vol 10, No 2 (2017)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v10i2.2986

Abstract

There is significant increasing of seaweeds demand over the years that affect the development of seaweeds farming in Indonesia. Gracilaria sp. is one of the species that cultivated in Indonesia. There are some factors that affect the successful of seaweeds cultivation, one of them is cultivation depth. The research was carried out to study the effect of different depth on absolute growth and biomass of Gracilaria sp. Gracilaria sp. was cultivated under three different depths (30, 45 and 60 cm). The result shows that absolute growth and biomass were influenced by cultivation depth. The best treatment was cultivation at 30 cm of depth. Water quality measurements shows that research location is suitable for the growth of seaweeds.Keywords : Absolute growth, Biomass, Cultivation depths, Gracilaria sp
PENGARUH GELOMBANG DAN ARUS SEJAJAR PANTAI TERHADAP KONSENTRASI TOTAL SUSPENDED SOLID DI SEPANJANG TIANG PANCANG JEMBATAN SURAMADU Kurratul Aini
Jurnal Kelautan Vol 5, No 1: April (2012)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v5i1.937

Abstract

Parameter oseanografi gelombang dan arus berpengaruh pada konsentrasi Total Suspended Solid (ISS) karena arus gelombang dan arus sejajar pantai terhadap konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di sepanjang tiang pancang Jembatan Suramadu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2011 selama 4 minggu dengan mengambil contoh air di perairan sekitar Jembatan Suramadu. Pengambilan contoh dilakukan di 5 stasiun di sejajar Jembatan Suramadu. Arus yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh terhadap konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) adalah arus sejajar pantai yang dibangkitkan oleh gelombang pecah dengan membentuk sudut terhadap garis pantai.Keywords: oseanografi, arus sejajar pantai, gelombang, total suspended solid
KELIMPAHAN FITOPLANKTON DAN KONSENTRASI TSS SEBAGAI INDIKATOR PENENTU KONDISI PERAIRAN MUARA SUNGAI PORONG Ulung Jantama Wisha; Muh Yusuf; Lilik Maslukah
Jurnal Kelautan Vol 9, No 2: Oktober (2016)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v9i2.1298

Abstract

Pembuangan limbah dan lumpur ke Sungai Porong diduga akan berdampak bagi lingkungan sekitarnya, khususnya meningkatnya konsentrasi padatan tersuspensi (TSS) dan mempengaruhi sebaran fitoplankton di wilayah tersebut. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi muatan padatan tersuspensi, kekeruhan dan kelimpahan fitoplankton di perairan muara Sungai Porong, Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan sebagai variabel ukur adalah muatan padatan tersuspensi, kekeruhan, kelimpahan fitoplankton dan kecepatan serta arah arus. Variabel pendukung meliputi data pasang surut dan peta bathimetri wilayah muara Sungai Porong. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan program Arc GIS 10, sehingga menghasilkan output berupa distribusi spasial. Konsentrasi muatan padatan tersuspensi 542-885 mg/l. konsentrasi kekeruhan 3.7-20.5 NTU. Kelimpahan fitoplankton 153-238 ind/l. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sebaran muatan padatan tersuspensi dan kekeruhan memiliki kaitan dengan kelimpahan fitoplankton pada saat surut, meskipun pada kuantitas yang tidak selalu sama. Arah sebaran bergerak ke arah Timur atau menjauhi muara sungai. ABUNDANCE OF PHYTOPLANKTON AND TSS VALUE AS AN INDICATOR FOR PORONG RIVER ESTUARY WATER CONDITIONSDisposal of waste and mud into Porong River is expected to have an impact to the surrounding environment, particularly the increasing concentration of suspended solids (TSS) and affect the distribution of phytoplankton in the region. The purpose of this study was to determine the correlation between the concentration of TSS and abundance of phytoplankton as an indicator for determinate condition of Porong River Estuary. Determining the location of sampling by purposive sampling method. The data were then analyzed with statistical methods and spatially using ArcGIS 10 program. The concentration of suspended solids charge 542-885 mg/L. concentration of 3.7-20.5 NTU turbidity. The abundance of phytoplankton 153-238 ind/L with a diversity index ranged from 0.4 to 0.62. Hydrodynamic modeling simulated using ADCIRC module of SMS 8.1 software with a current velocity in the range of 0 to 0.04 m.s-1. Distribution of TSS and turbidity linked to the abundance of phytoplankton at low tide, although the quantity is not always the same, based on the diversity index and the condition of the Porong River estuary is in category of lightly polluted.Keywords: Diversity Index, Phytoplankton, Porong estuary, Totally Suspended Solids
CONFLICT OF AQUATIC RESOURCES AND ITS UNDERLYING CAUSES: A CASE STUDY FROM DONAN RIVER AREA, SEGARA ANAKAN REGION, CILACAP, CENTRAL JAVA Taufik Budhi Pramono
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i1.897

Abstract

This research aimed to know internally conflict on the use of aquatic  resources at around Donan River, Segara Anakan region Cilacap.  Using on fisheries resources was not free against potential conflict among the user or with its interest’s one related to that resources.  The lack on capability of identified conflict would be a limiting factor for the implementation on the fisheries resources management program.  The research was hold in the region of Segara Anakan, Donan River from August until October 2005.  The data collection techniques applied in this survey included questionnaire; observation; in-depth interview with leaders of fisherman organizations; and focus group discussion. Quantitative data was analyzed by descriptive statistics.  The research showed that fisherman’s community along Donan River line were not out of inside potentially conflict among inter micro-micro, intra micro-micro and intra micro-macro.  This potential conflict were appeared because of presence on the different perception belong to its authority access against Donan River and their open system on the fisheries resources management.Keywords : Conflict, Donan River, Aquatic Resources, Fisherman Community
IMPACT OF LAPINDO MUD DUMPING WATER IN MADURA STRAIT EAST JAVA I Insafitri
Jurnal Kelautan Vol 2, No 2: Oktober (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i2.860

Abstract

Warm water mud has sprayed out from craked of the earth surroundings gasses drilling by Lapindo Brantas Inc in village of Siring, Porong Subdistrict, Sidoarjo Regency, a large industrial zone and the economic backbone of East Java Province, at May 29 2006. The mud water created problems in the environment, relocation of people, conflicts, and controversies on the issue of dumping warm mud water into Porong River and Madura Strait, East Java. In this paper, I reviewed secondary literature to analyze and examine the impacts of dumping mud water in Madura Strait East Java to provide recommendations in the proper management of mud water. Literature provides that the quality of mud water was beyond the standards provided by the State Ministry of Environment Republic Indonesia and International Environment Quality Standard. Temperature is 38 - 56 0C, Hg (Mercury) is 2.5 ppm, H2S Fenol is 3.37-4.25 ppm, BOD is 38.40 mg/L, Manganese is  0.806 ppm, Pb is 0.104 ppm, Selenia is 0.0071 ppm.Water mud of Lapindo drained into the sea endangers biotic organisms. The recommendation are: Spray out of mud water should be stopped and mud water doesn't thrown to sea, Lapindo must make a permanent giant lake to keep mud water in the origin of place, If the previous recommendation cannot done, than for keep the live of man surrounding the area, the water may be trown to the river or sea after the water processing, but the mud must still remaining in the ground, not to thrown in the sea. Keywords: Mud water of Lapindo, Dumping.
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN NELAYAN SEPULUH - MADURA Akhmad Farid
Jurnal Kelautan Vol 8, No 2: Oktober (2015)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v8i2.819

Abstract

Usaha perbaikan lingkungan permukiman kumuh nelayan di Kecamatan Sepuluh Madura merupakan upaya strategis yang diharapkan mampu menangani permasalahan lingkungan permukiman nelayan yang terjadi dan dapat mengantisipasi terjadinya permasalahan yang sama di masa mendatang karena kawasan nelayan di Kec. Sepuluh Madura berpotensi sebagai kawasan permukiman. Dengan kondisi yang demikian dan agar dapat meningkatkan kualitas lingkungan di Kec. Sepuluh Kabupaten Bangkalan di Kawasan Nelayan, maka perlu di lakukan penelitian untuk merumuskan strategi peningkatan kualitas lingkungan di kawasan nelayan Sepuluh – Madura. Dengan menggunakan analisis SWOT, diperoleh beberapa strategi pengelolaan lingkungan pesisir Sepulu berdasarkan ranking yaitu, pembatasan lahan budidaya pada kawasan konservasi alami terutama untuk pemanfaatan terbangun di wilayah pesisir yang didukung secara instuisional dan pemberdayaan masyarakat, pemberlakuan kebijakan dari pemerintah setempat atau yang berwewenang untuk mengendalikan konversi secara top down (kebijakan tegas) dengan melalui sosialisasi dan pemberian insentif dan disinsentif bagi para pelanggarnya, memberikan alokasi ruang khusus untuk pengamanan dan perlindungan pantai terutama daerah-daerah yang sering menjadi transit dan bongkar muat perdagangan dan pada jalur-jalur pelayaran serta membuat daerah khusus pengamanan pantai dan konservasi pantai secara alami terutama sebagai langkah pengendalian pencemaran, sedimentasi, abrasi dan akresi.Kata Kunci: kualitas lingkungan, SWOT, Sepuluh MaduraTHE ENVIRONMENT QUALITY IMPROVEMENT IN FISHERMEN AREA OF SEPULUH DISTRICT, MADURAABSTRACTImprovement effort for fishermen’s slum area in Sepuluh District, Madura is the strategic effort that is expected to be able to handle the problem in fishermen’s neighborhood and to anticipate the occurrence of same problem in the future, because fishermen’s neighborhood in Sepuluh District, Madura has potential as neighborhood. With that kind of condition, in order to improve the environment quality in Sepuluh District, Bangkalan Regency in fishermen’s neighborhood, the research to formulate the strategy of environment quality improvement in that place is necessarily to conduct. By using SWOT analysis, there found some strategy in developing coastal environment of Sepuluh District based on the rank, which are the limitation of cultivation land on natural conservation area especially for construction utilization in coastal area which is institutionally supported and community empowerment, policy enforcement from the local government or the authorized party to control the conversion through top-down (firm policy) by conducting socialization and giving both incentive and disincentive for the rule breakers, giving special room allocation for securing and protecting the beach area, especially for the regions that are frequently becoming the place of transit and unloading trade, as well as the shipping lines, also by creating the special area for natural coastal security and conservation especially as the controlling methods for pollution, sedimentation, abrasion, and accretion.Keywords: environment quality, Madura, Sepuluh District, SWOT
STUDI KENAIKAN PARAS LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP WILAYAH PESISIR SURABAYA dan BANGKALAN Achmad Fachruddin Syah
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.927

Abstract

Setiap perubahan iklim di permukaan bumi akan memberikan danyak terhadap keberlangsungan hidup manusia. Salah satu kajian yang saat ini banyak dilakukan berkaitan dengan isu pemanasan global adalah mengenai kenaikan paras air laut. Pengkajian mengenai kenaikan paras air laut dan dampaknya bagi wilayah pesisir memegang peranan sangat penting. Hal ini mengingat banyaknya masyarakat yang tinggal dan memanfaatkan wilayah pesisir. Kota Surabaya dan Kabupaten Bangkalan merupakan wilayah yang sebagian besar wilayahnya terletak di pesisir yang berhadapan langsung dengan perairan. Dengan kondisi hutan mangrove yang tipis, tanah yang landal, ketinggian dari permukaan laut yang rendah dan aktivitas-aktivitas yang dapat mengurangi ketahanan pesisir maka mengakibatkan terjadinya genangan air laut balk yang terjadi di darat maupun yang terjadi di luar garis pantal. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat pesisir.Kata kunci: pemanasan global, kenaikan paras laut, darnpak, pesisir

Page 5 of 34 | Total Record : 340