cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
KERN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 52 Documents
ANALISIS PENGGUNAAN AGREGAT BERGRADASI GAP GRADING PADA CAMPURAN BETON BERPORI DITINJAU TERHADAP MUTU DAN BIAYA Sujatmiko, Bambang; Nizarsyah, Faishal
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak faktor yang  dapat mempengaruhi mutu beton salah satu diantaranya distribusi susunan butir agregat.   Agregat bergradasi baik dalam campuran beton  dapat  menghasilkan beton yang berkualitas yaitu mudah dikerjakan (workability), awet (durability), kuat (strenght) dan ekonomis. Demikian sebaliknya fakta  dari beberapa sumber agregat yang memiliki susunan butir agregat  bergradasi terpisah (gap grading), bila dipakai dalam campuran beton akan menghasilkan beton yang  keropos dan berpori. Penelitian ini bertujuan  untuk menganalisis campuran beton dengan menggunakan agregat bergradasi  terpisah  (gap grading)  ditinjau terhadap  mutu dan biaya  kebutuhan material beton berpori bila dibandingkan dengan beton  normal berdasarkan  berat  volume beton . Metode penelitian eksperimental, dengan 75 benda uji berbentuk Silinder dengan ukuran tinggi 300 mm x diameter 150 mm dengan variasi konsentrasi agregat : #10, #20, #30, #40 dan campuran. Pengujian beton dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari terhadap kekuatan tekan dan tarik belah, porositas dan resapan. Analisa pengujian dan mix design mengacu pada ASTM dan Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dapat disimpulkan bahwa Kuat tekan beton berpori variasi BP-C sebesar 20,48 Mpa, sedangkan kuat tarik belah beton pada variasi BP-C sebesar 5,92 MPa lebih rendah dari beton normal pada umur 28 hari. Dengan demikian  mutu beton tidak  mencapai  kuat  tekan rata-rata yang ditargetkan yaitu 30 Mpa. Porositas dan resapan beton berpengaruh pada mutu beton, semakin besar nilai porositas menyebabkan meningkatnya resapan dan menurunya mutu beton, begitu pula sebaliknya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian ini bahwa variasi    PB-C nilai porositas 21,42 % dan nilai resapan 3,91 %, diperoleh  kuat tekan sebesar 20,48 MPa, sedangkan porositas  beton normal 14,70 % dan nilai resapan 3,62 %, diperoleh  kuat tekan sebesar 31,71MPa. Biaya kebutuhan material beton berpori sebesar Rp 567,057.00/m3 atau lebih rendah 12,12 %, jika dibanding dengan  beton normal sebesar Rp 645,925.00/m3. Berdasarkan berat volume beton, sehingga berat volume padat beton berpori yang diperoleh dari hasil  pengujian  sebesar  2089 kg/m3 tidak mencapai berat beton normal (2400 kg/cm3).Kata kunci : beton berpori, kuat tekan, kuat tarik belah, porositas.
POROSITAS BINDER GEOPOLIMER DENGAN PROPORSI CAMPURANFLY ASH PAITON DAN LIMBAH TJIWI KIMIA MENGGUNAKAN AKTIVATOR NaOH Subekti, Srie
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2012): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geopolimer merupakan suatu bahan alam anorganik yang pembuatannya melalui proses polimerisasi. Bahan dasar utama dalam pembuatannya adalahfly ash yang banyak mengandung unsur silika dan aluminium. Untuk melarutkan unsur ini serta memungkinkan terjadinya reaksi kimiawi digunakan larutan NaOH  sebagai aktivatornya. Perbandingan massa campuran antara fly ash Paiton dengan limbah Tjiwi Kimia adalah 0% : 100%, 20% : 80%, 40% : 60%, 60% : 40%, 80% : 20%, 100% : 0%. Dengan menggunakan NaOH molaritas sebesar 10M dan 14M untuk perbandingan massa larutan antara                  adalah 0,5 dan 1,5. Benda uji berupa binder berdiameter 25mm dan tinggi 50mm. Dan akan dilakukan pengujian porositas pada umur 56 hari. Sehingga didapatkan kuat tekan optimal pada komposisi D4 (molaritas 14 M 1,5 perbandingan massa fly ash Paiton 60% : Tjiwi Kimia 40%) mempunyai porositas tertutup sebesar 2,44.Kata kunci: aktivator, fly ash, geopolimer, kuat tekan.
PENGARUH PENGGUNAN LIMBAH PAVING SEBAGAI ALTERNATIF AGREGAT KASAR UNTUK BETON Zuraidah, Safrin
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan pemanfaatan limbah paving sebagai alternatif agregat kasar untuk betondan meneliti pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan pecahan paving terhadap kuat tekanbeton. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental di laboratorium dengan jumlahbenda uji 45 yang berbentuk silinder 15 cm x 30 cm, komposisi campurannya antara pecahanpaving K-200 dan batu pecah yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Dari hasil pengujian dananalisa , setiap % penambahan pecahan paving menghasilkan kuat tekan dan density yangnilainya terus turun dibandingkan dengan penggunaan beton normal, sehingga dapatdisimpulkan beton yang menggunakan campuran limbah paving tidak dapat digunakan untukkonstruksi beton mutu sedang maupun mutu tinggi , tapi dapat digunakan untuk beton ringanuntuk konstruksi non struktur.Kata kunci : agregat kasar, beton normal, kuat tekan, density.
DESIGN BANGUNAN PENANGKAP SEDIMEN DANAU LIMBOTO Suwignyo, Suwignyo; Trilita, Minarni Nur
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2011): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengendapan sedimen yang terjadi di Danau Limboto dan di daerah sekitar danau telah menjadi permasalahan yang semakin kritis, terutama akibat pengusahaan hutan yang kurang terkontrol di DAS bagian hulu yang berubah menjadi lahan terbuka dan mudah terkikis oleh aliran permukaan. Pada musim hujan banjir dan kekeringan di bagian barat danau pada musim kemarau. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan membuat bangunan penangkap sedimen di Danau Limboto. Tujuan studi ini untuk mendapatkan bangunan penangkap sedimen yang sesuai di Danau Limboto.Kata kunci: sedimen, bangunan, danau.
Penerapan Model HP2S (Hidrodinamika Penyebaran Polutan di Sungai) Terhadap Pengendapan Flok Pada Pengendap Berbentuk Sirkular Hidayah, Euis Nurul
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2011): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil KERN
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bak pengendap sirkular memiliki beberapa keunggulan secara teknis jika dibandingkan dengan bak rectangular. Oleh karena aplikasinya yang masih digunakan dibeberapa PDAM di Indonesia, maka penelitian ini juga menguji pola pengendapan flok dalam bak pengendap sirkular dengan menggunakan Model HP2S Model matematika yang berdasarkan pada persamaan kontinuitas dan momentum, yaitu salah satunya adalah Model HP2S dapat menjadi alternatif untuk mengamati pola pengendapan flok. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat penerapan Model HP2S terhadap pengendapan flok pada bak pengendap berbentuk sirkular serta menganalisa pola pengendapaan flok pada proses sedimentasi jika dianalisa dengan Model HP2S. Model matematika pengendapan flok dibentuk berdasarkan struktur Model HP2S dengan y=0 dan divisualisasi dalam bahasa Matlab dengan input data dari hasil running model fisik. Hasil running Model HP2S untuk bak sedimentasi sirkular menunjukkan pola yang sama  pada setiap variasi debit dan variasi jenis koagulan. Pola yang didapatkan yaitu mulai dari inlet sampai menuju outlet, kecepatan aliran horisontal (u), NRe dan NFr semakin menurun, kecepatan pengendapan (w) semakin meningkat, konsentrasi kekeruhan (c) semakin menurun. Hal ini akibat pengaruh aliran yang laminer dan pengaruh massa lebih dominan dalam kondisi aliran laminer sehingga partikel cenderung untuk mengendap.Kata kunci: Model HP2S,pengendap sirkular, pengendapan flok.
KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL (AC-WC) DENGAN PENAMBAHAN ABU SLAG BAJA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI FILLER Hartatik, Nurani; Utami, Gati Sri; Rohmania, Novi
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini mencoba menggunakan limbah slag baja sebagai bahan pengganti filleryang diharapkan dapat menambah kualitas campuran beton aspal sekaligus mengurangi dampaklingkungan yang terjadi akibat penumpukan limbah slag. Tujuan penelitian adalah mengetahuipengaruh abu slag terhadap karakteristik pada campuran beton aspal serta untuk mengetahuikadar abu slag dan kadar aspal optimum pada campuran beton aspal. Metode yang digunakanmetode eksperimen yaitu dengan suatu percobaan untuk mendapatkan hasil, dengan demikianakan terlihat pemanfaatan abu slag baja pada konstruksi beton aspal dengan variasi kadar abuslag 0%, 1%, 2%, 3%,4% dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan Abu slag dalamcampuran beton aspal mempengaruhi karakteristik campuran beton aspal, semakin banyak abuslag akan membuat nilai stabilitas semakin meningkat, sampai pada batas optimum yaitusebesar 4% dengan nilai stabilitas 2379.52kg, namun nilai stabilitas cenderung menurun saatkadar abu slag mencapai 5% yaitu sebesar 2081.87kg. Nilai fleksibilitas juga meningkat seiringpertambahan kadar abu slag, peningkatan terjadi sampai pada batas optimum 4% dengan kadaraspal 5.2%, hal ini menunjukkan bahwa campuran lebih bersifat kaku. Durabilitas campurandapat dilihat dari nilai VIM, dalam pengujian nilai durabilitas mengalami penurunan seiringdengan penambahan kadar abu slag terhadap campuran beton aspal. Nilai durabilitas yang idealterdapat pada abu slag 3% dengan kadar aspal 4.7%. Dapat disimpulkan bahwa kadar slag idealmenggunakan Abu slag sebesar 3% dengan kadar aspal optimum sebesar 5.95%.Kata Kunci : Slag Baja, Campuran Beton Aspal, Stabilitas, Durabilitas, Fleksibilitas
ANALISIS WINDOWS TO WALL RATIO TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DAN PENCAHAYAAN PADA RUANG KERJA Biyanto, Totok Ruki
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Green Building adalah bangunan hemat energi yang dibangun dengan mengoptimalkan sumberdaya alam, sehingga pemakaian energi dapat diminimalkan. Green Building atau bangunanramah lingkungan mempunyai kontribusi menahan pemanasan global dengan mengatur iklimyang ada di sekitar kita. Dengan penempatan arah bangunan yang sesuai, maka sistempencahayaan yang mengintegrasikan cahaya alami dapat menekan konsumsi energi pada sektorpencahayaan buatan atau lampu, pengkondisian udara, dan energi total pada ruang kerja. Jadisecara kumulatif penurunan energi dari sektor tersebut dapat mengefisienkan IntensitasKonsumsi Energi. Pengaturan rasio jendela yang semakin besar dan transmisi visibel semakintinggi berdampak pada tingkat konsumsi energi. Meskipun pencahayaan semakin baik namunsebaliknya konsumsi pengkondisian udara semakin besar. Berdasarkan iklim di Indonesia yangtropis, sebaiknya ruang kerja tidak memerlukan jendela. Tetapi menurut standart SNI denganmemperhatikan estetika ruang, maka nilai OTTV untuk ruang yang digunakan yaitu kurang dari45 dan Daylight di atas 30%. Pada penelitian ini diambil ketinggian kaca yang ideal yaituberada pada ketinggian 0,6 meter – 0,8 meter. Diperoleh nilai WWR (Window to Wall Ratio)berada pada range 20 – 27 dengan daylight 30,12% - 37,98% dan OTTV 35,06 Watt/m2 – 43,81Watt/m2. Dari hasil simulasi, maka didapatkan nilai rata-rata untuk daylight yaitu 34,05% danOTTV yaitu 39,435 Watt/m2.Kata kunci : Green Building, Kenyaman Termal, Pencahayaan, Window to Wall Ratio
EFEK PENGARUH RASIO SEMEN DAN PASIR PADA KEKUATAN BETON PORUS SEBAGAI MATERIAL BATU BATA Bayuaji, Ridho
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan busa udara stabil untuk menghasilkan beton ringan,beton porus. Beton porus adalah beton ringan yang tersusun dari pasta semen atau mortar danbusa udara stabil, tanpa ada unsur agregat kasar. Keistimewaan utama beton porus terletak padaberat volume yang dapat divariasi sesuai jumlah busa udara stabil yang dimasukkan dalamcampuran pasta semen atau mortar.Penelitian ini bertujuan secara umum adalah memanfaatkanpasir Kalimantan Selatan dan mengkombinasikannya dengan pasir Mojokerto Jawa Timur.Untuk mencapai tujuan penelitian ini, desain eksperimen dirancang dengan metode Taguchi, L9(34) dengan maksud memenuhi persyaratan beton ringan sebagai bahan bangunan batu batakhususnya. Untuk mengaplikasikan uji kekuatan beton porus berbahan pasir Kalimantan Selatandan pasir Mojokerto, maka dilakukan uji tekan di Laboratorium Uji Material prodi DIII TeknikSipil FTSP ITS. Benda uji beton ringan mempunyai dimensi silinder 150x300 mm untuk ujitekan pada umur 28 hari. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa rasio pasir dan semen 0,5memenuhi kuat uji tekan beton porus sebagai material bahan bangunan bata merah kelas I.Kata kunci: Beton Porus, Bahan Bangunan, Pasir, Batu Bata
STUDI PERBANDINGAN NILAI KUAT LENTUR DAN DAKTILITAS BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR MERAPI DAN PASIR LUMAJANG Susanti, Eka
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Letusan Gunung Merapi meninggalkan banyak pasir hasil erupsi. Pasir gunung Merapi ini,merupakan pasir kualitas terbaik untuk bahan bangunan dengan kandungan silika (SiO) yangtinggi, kandungan besi (FeO) yang belum mengalami pelapukan dan memiliki kandunganlempung yang sangat sedikit. Pasir Lumajang banyak digunakan sebagai bahan bangunan yangada di Jawa Timur. Karena Pasir Lumajang merupakan agregat halus dengan kwalitas terbaik.Pasir Lumajang berasal dari erupsi gunung Semeru dengan kandungan zat besi yang tinggi.Pada penelitian sebelumnya diketahui pasir Merapi memiliki nilai kuat tekan beton lebih besar5,1%, dan nilai modulus elastis lebih besar 9,5% terhadap beton dengan pasir Lumajang.Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui nilai kuat lenturdan daktilitas beton yang menggunakan kedua pasir tersebut. Penelitian ini bersifatekperimental dengan membuat benda uji balok 20x20x60, menggunakan mutu beton fc’25Mpadan mutu baja fy=240 Mpa. Hasil penelitian menunjukkan benda uji dengan pasir Merapimenghasilkan peningkatan kuat lentur 29,09% dan peningkatan daktilitas 116,24% dibandingbalok yang menggunakan pasir Lumajang.Kata kunci: Pasir Merapi, Pasir Lumajang, kuat lentur dan daktilitas.
PENGARUH PENAMBAHAN BENTONITE DAN SEMEN DALAM PROSES STABILISASI TANAH DASAR (SUBGRADE) Utami, Gati Sri; Mca, Theresia; Metekohy, Juliet Gracea
Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2014): KERN : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Kern : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegagalan konstruksi jalan raya yang banyak terjadi, salah satunya akibat buruknya kualitastanah dasar (subgrade). Diperlukan proses stabilisasi untuk memperbaiki kualitas tanah.Diharapkan dengan adanya tambahan bentonite sebesar 4%, 8%, dan 12% pada campuran tanahdan semen 2%. mampu memperbaiki karakteristik fisik dan mekanik tanah. Metode pengujianlaboratorium yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan SNI dan ASTM. Permasalahan,sampai sejauh mana pengaruh bentonite sebagai bahan stabilisasi? Hasil Penelitianmenunjukkan ketika tanah asli ditambahkan semen 2%, kualitas karakteristik fisik dan mekaniktanah mengalami peningkatan. Terlihat dari naiknya berat jenis sebesar 10%, Indeks Plastisturun 11% , kadar air optimum turun 5%, Qu naik 80%, harga CBR naik 100%, dan swellingpotential mengalami penurunan sebesar 4% dari tanah asli. Dengan penambahan bentonite dansemen 2% pada tanah asli mengalami penurunan kualitas karakteristik fisik dan mekanik. Beratjenis turun sebesar 4%, Indeks Plastisitas (IP) bertambah 35%, kadar air optimum mengalamipeningkatan 11%, berat isi kering (γd) turun 1,4%, nilai CBR naik 100%, swelling potensialmengalami peningkatan 30% dan nilai Qu pada penelitian UCS mengalami kenaikan 82%.Berdasarkan hasil analisis, maka material stabilisasi tanah dasar (subgrade) sebaiknya hanyadengan menggunakan semen saja. Penambahan bentonite tidak membantu menstabilkan tanah,karena daya serap bentonite terhadap air yang tinggi sehingga tingkat plastis dan kembangsusutnya tinggi. Jadi bentonite hanya dapat digunakan sebagai filler atau bahan pengisi.Kata Kunci : Stabilisasi, tanah, semen, bentonite.