cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Komunikasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 32 Documents
Televisi Swasta Jawa Timur dan Kuantitas Program Bermuatan Lokal : Studi Kasus Televisi Lokal di Surabaya Claretta, MSi, Dra. Dyva
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan utama  TV lokal adalah tentang keberadaan Lembaga Penyiaran Televisi Lokal yang kurang bisa bersaing dengan dengan televisi nasional. Hal tersebut didukung oleh data dari  AGB Nielson tentang prilaku khalayak menonton TV lokal hanya 11%.Artinya kesempatan TV lokal untuk menarik penonton lokal hanya 10% dari 100%  program siaran nasional.Sehingga pembagian kue iklan alih alih tetap bermuara di pusat Ibu kota provinsi. Temuan AGB Nielson ini seolah menjadi “momok” bagi TV lokal yang merasa mereka dirugikan. Akibatnya mereka berdalih bahwa ini semua karena hasil riset dengan metode kuantitatif inilah yang menyebabkan mereka tidak kebagian kue iklan sehinngga kurang bisa memproduksi progam lokal dan ketersediaan SDM yang kurang handal. Keberagaman program acara televisi swasta Surabaya sudah dipenuhi oleh 3 televisi yaitu Arek TV, BC TV dan MHTV, dimana ke 3 televisi ini mampu memproduksi program acaranya sendiri dan benar-benar mengakat kearifan budaya  lokal Surabaya. Tetapi pada 4 televisi yang lain yaitu MNTV,SCTV,RCTI dan TV ONE belum mampu menyediakan program acara yang merupakan kebutuhan masyarakat Surabaya. Hal itu disebabkan menurut nara sumber dari masing-masing lembaga penyiaran tersebut, membutuhkan biaya produksi yang cukup besar.
POLA KOMUNIKASI KELUARGA DAN POLA ASUH ANAK TKW Candrasari, S.Sos, MSi, Yuli
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor kemiskinan menjadi alasan bagi kebanyakan masyarakat untuk menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita).  Salah satu bentuk resiko tersebut adalah terjadinya perpecahan atau konflik dalam rumah tangga.  Demikian juga pada diri anak.  Terjadinya salah asuh sering terjadi dalam kehidupan anak-anak TKW karena hilangnya peran ibu. Teori pertukaran dalam Sosiologi  melihat perkawinan sebagai suatu proses pertukaran antara hak dan kewajiban serta “penghargaan”. Selain itu   teori Sosiobiologis juga  menyatakan bahwa secara biogram pria lebih cocok untuk bekerja mencari nafkah dan wanita mengasuh anak-anak. Penelitian  dilakukan di Dusun Turus, Desa Tanggulturus, Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.    Dengan menggunakan wawancara mendalam  didapatkan hasil bahwa pola komunikasi dan pola asuh pada keluarga TKW terutama pada  di mana sang anak sudah ditinggal ibunya pergi sejak masih kecil maka pola komunikasi bersifat linier sehingga pola asuh tidak berjalan dengan baik dalam keluarga tersebut.   Pola komunikasi yang dilakukan antara suami dengan istrinya yang menjadi TKW selama ini jarang sekali berkomunikasi dengan intens.  Banyak hal yang tidak dikomunikasikan di antara pasangan TKW tersebut.  
Model Pengembangan “Diet Media TV” Sebagai Penangkal Kecanduan Anak Terhadap Media TV dan Dampak Negatifnya SURATNOAJI, MSI, DR. CATUR
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

YPMA research in Indonesia showed that most Indonesia children watch TV much longer than school hours. Activities watching TV besides make  a child addicted to TV can also interfere with studi hours at home. In an  attempt to solve the problem of children watching TV is an necessary of research on “TV media diet” that can  reduce the nagative impact of TV media. Research done in the city Surabaya in East Java Province by using qualitative methods. Informant research is the mothers who have children of primary school. Data collection techniques performed by  method of in-dept interviews. Results showed that children in watching TV on the push to find information and entertainment.Time children spent in watching TV more than two hours and this can be categorized as TV addiction. Activities of watching TV after school activities and this is often interfere with the hours of home study. Parent do not active in mentoring children in watching television. Parent tend to free the child to select TV programming without any selection of parent. TV programming selected children tend not to quality so not good for the child’s personality development. Research has developed a formula “TV media diet” in effort to prevent child addcited to TV. Formula “TV media diet” developed by : 1) limiting activities of children watch TV in maximum of 2 hours; 2) create parameters that can measure whether children addicted to TV or not;  3) create a parameter that can control what children watch TV programs are qualified or not; 4) mentoring children in watching TV; 5)  balancing the need of children in watching TV with other activities.
PEREMPUAN DAN BUDAYA PATRIARKHI DALAM FILM “BERBAGI SUAMI” KARYA SUTRADARA NIA DINATA Kusuma, S.Sos, M.Med.Kom, Ade
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang bagaimana gambaran perempuan dan budaya patriarkhi, melalui tokoh Salma, Siti dan Ming, dalam film Berbagi Suami. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dengan berdasar pada unsur naratif dan sinematik yang ada dalam sebuah film, sehingga dapat mempermudah peneliti untuk memaknai ‘teks’ sebagai realitas nyata yang mempunyai dan menghasilkan makna. Pada film Berbagi Suami karya sutradara Nia Dinata, peneliti menemukan adanya ideologi feminisme yang ditampilkan melalui perjuangan dan sikap dari ketiga tokoh utama, yaitu Salma, Siti dan Ming untuk mengambil keputusan dan memperoleh kebahagiannya masing-masing, sebagai wujud perwakilan dari keberadaan perempuan-perempuan yang menjalani kehidupan poligami.
PEMAKNAAN PERLAWANAN INTELEKTUAL TOKOH GIE DALAM NASKAH SKENARIO Pramudia, S.Sos, Christian A
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan perlawanan intelektual tokoh Gie dalam buku ‘Gie, Naskah Skenario’ karya Riri Riza. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengelompokan leksia perlawanan intelektual dalam buku “Gie, Naskah Skenario”. Analisis data adalah dengan membagi aspek semiologi leksia “perlawanan intelektual” tersebut ke dalam aspek material dan konseptual kemudian melakukan pemaknaan tokoh Gie dengan elemen standar skenario, konteks sosial politik Indonesia semasa hidup Gie, dan skenario film. Kemudian dianalisa secara semiologi teks Roland Barthes dengan menemukan kode-kode pokok dalam leksia tersebut, maka ditemukanlah tanda dan kode yang menghasilkan makna. Hasil analisis dan intepretasi terhadap pemaknaan perlawanan intelektual tokoh Gie dalam skenario ini, bahwa tokoh Gie dalam naskah skenario ini melakukan perlawanan intelektual dalam golongan : Mempengaruhi gerakan sosial; mempropagandakan secara halus sebuah perubahan dalam pemerintahan; menyediakan diagnosa atas masalah ekonomi, politik negara dan kebijakan;  berpartisipasi dalam gerakan sosial. Tokoh Gie melakukannya melalui : tulisan di media massa, siaran-siaran di radio UI, demonstrasi dan aksi kolektif. Hal-hal yang mengarahkannya : afinitas sosial, depriviasi dan efektifitas politik. Secara menyeluruh, ini disebut sebagai adanya gerakan revolusioner.
DPR Versus Pemerintah : Analisis Retorika Terhadap Argumen DPR dan Pemerintah dalam Wacana Penjatuhan Sanksi PBB Terhadap Iran di Majalah TEMPO S.Sos, MSi, Aulia Rahmawati
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara pemerintah untuk membangun citra yang baik dihadapan publik adalah dengan jalan retorika. Retorika politik bisa dipahami sebagai salah satu strategi persuasi dengan untuk meyakinkan orang lain. Berbeda dengan propaganda yang menggunakan paksaan , yang tujuan akhirnya adalah untuk mengakhiri diskusi. Retorika menggunakan gaya bahasa tingkat tinggi yang diwujudkan dalam seni berbicara. Retorika jamak dilakukan oleh pemerintah untuk membendung opini negatif, terutama bagi isu-isu kontroversial yang membelah opini masyrakat. Salah satu yang menjadi polemik besar tahun 2007, adalah polemik masalah penjatuhan resolusi 1747 oleh Dewan Keamanan PBB atas Iran. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang setahun sebelumnya berkunjung ke Indonesia untuk memohon dukungan terhadap proyek nuklir kecewa terhadap sikap Indonesia yang menyetujui penjatuhan resolusi 1747 ketika voting dilakukan di sidang tahunan PBB . DPR juga mengecam politik luar negeri pemerintah RI yang dianggap terlalu berpihak pada Amerika , sehingga melahirkan wacana untuk menggunakan hak interpelasi. Masing-masing pihak saling berargumentasi yang salah satunya diwakili lewat artikel Dino Patti Djalal dan Dedy Jamaludin Malik melalui majalah TEMPO edisi 2-8 April 2007. Penelitian ini ingin melihat bagaimanakah argumen masing-masing pihak diformulasikan melalui analisis retorika menggunakan kerangka retorika Aristoteles.
Cultural Studies : Analisis Kuasa Atas Kebudayaan Rahmawati, MSi, Aulia; Febriyanti, M.Med.Kom, Syafrida Nurrachmi
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultural studies, yang merupakan paradigma baru dalam kajian ilmu sosial, memperkenalkan budaya dalam dimensi yang baru. Bukan hanya sebagai kreasi manusia dan hasil perilaku, melainkan menelaah pemahaman mendalam antara budaya dan kekuasaan yang mendasarinya. Tujuan dari kajian budaya adalah untuk meneliti kekuasaan dan ideologi yang membentuk kehidupan sehari-hari manusia. Segala yang tampak normal dan apa adanya dalam kehidupan sehari-hari, seperti iklan bahkan perilaku nongkrong adalah produk bentukan dari sebuah ideology. Metodologi krusial dalam membedah peran ideologi salah satunya melalui analisis metodologi dengan semiotika Roland Barthes. Dalam kajian media, mitologi dengan tajam menelaah bagaimana ideology yang dominant menghegemoni praktik kehidupan masyarakat sehari-hari.
Rekonstruksi Gaya Hidup & Identitas Remaja Urban Dalam Model Sandal "Crocs" Febriyanti, M.Med.Kom, Syafrida Nurrachmi
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan, penuh dengan tekanan dan sangat mudah untuk di pengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Remaja merasa sudah saatnya untuk mencari identitas baru. Maka remaja akan menggunakan segala cara untuk dapat memenuhi upayanya membentuk status baru. Tren penciptaan identitas sosial ternyata tidak hanya terfokus pada pakaian dan gaya rambut tetapi sudah mewabah hingga ke alas kaki. Sebagian remaja menghiasi kakinya dengan sandal besar, berwarna-warni dengan harga mahal. CROCS, itulah merek dari sandal dan sepatu yang sedang menjamur di Indonesia, terutama kota-kota besar termasuk Surabaya. CROCS telah berhasil menciptakan identitas baru bagi remaja di perkotaan melalui inovasi yang ‘out of the box’ sehingga begitu menancap dalam benak konsumen remaja dan level harganya yang sangat tinggi sehingga mampu dijadikan ukuran status sosial seorang remaja yang sedang mencari identitas diri Internet berperan cukup penting dalam mempromosikan merek CROCS melalui berbagai forum, mailinglist, blog hingga jejaringan sosial yang lainnya. Sehingga meskipun di Indonesia CROCS tidak muncul di media elektronik (TV & Radio) dan sangat jarang pula beriklan di media cetak namun peminat CROCS terus meningkat dari waktu ke waktu
OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PROGRAM ACARA REALITY SHOW “UYA EMANG KUYA” DI SCTV MSi, Kusnarto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana opini masyarakat Surabaya terhadap reality show “Uya emang Kuya” di SCTV. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi data dari hasil kuesioner kemudian diolah yang terdiri dari: mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Populasi  dalam penelitian ini adalah masyarakat berusia 18-30 tahun  yang pernah menonton acara reality show ”Uya emang Kuya” di SCTV dan bertempat tinggal di Surabaya . Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tehnik non probability yaitu tehnik quota sampling. Adapun kelompok yang dipilih dalam penelitian ini selain berdasarkan karakteristik-karakteristik diatas, ditentukan pula berdasarkan tempat tinggal responden atau pembagian wilayah di kota Surabaya. Dengan asumsi lingkungan sekitar atau tempat tinggal individu cukup besar pengaruhnya terhadap pandangan hidup seseorang (frame of refference). Kesimpulan yang dapat diambil bahwa sebagian besar masyarakat karena menganggap acara reality show “Uya emang Kuya” di SCTV mempunyai sisi baik dan buruk sehingga merasa biasa saja terhadap konsep hiburan yang disajikan. Meskipun hal itu berlawanan dengan kebudayaan dan norma di Indonesia, mereka tidak mempermasalahkannya. Maka penulis menyarankan agar masyarakat yang berperan sebagai pemirsa tayangan yang diberikan oleh media sebaiknya dapat berfikir kritis dalam menyeleksi jenis hiburan yang ada pada saat ini. Kata Kunci : Opini, Reality show, Uya emang Kuya.
TINGKAT PENGETAHUAN PEMIRSA TENTANG IKLAN KESEHATAN “CUCI TANGAN” DI TELEVISI Zuhri, MSi, Saifudin
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi FISIP UPN Veteran Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Pemirsa Tentang Iklan Kesehatan “Cuci Tangan” Di Televisi Dewasa ini, dunia periklanan Indonesia makin terus berkembang. Belanja iklan yang dilakukan oleh dunia bisnis juga cenderung selalu bertambah dari waktu ke waktu. Meningkatnya belanja iklan tersebut membuktikan bahwa kalangan industri masih memberikan kepercayaan kepada para pengiklan untuk mempromosikan produk-produknya. Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Salah satu media untuk menyampaikan pesan berupa iklan adalah televisi. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah keberadaan iklan di masyarakat, periklanan, prinsip-prinsip dasar iklan, televisi sebagai media periklanan, televisi sebagai media komunikasi, komunikasi kesehatan, komunikasi efektif, pemirsa sebagai khalayak, tingkat pengetahuan, iklan cuci tangan, dan teori SOR. Metode penelitian menggunakan deskriptif. Pengolahan data diperoleh dari hasil kuesioner ,selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya. Teknik penentuan sampel menggunakan rumus Yamane dan teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian dapatn disimpulkan bahwa sebagian besar responden tergolong dalam kategori tinggi. Karena keingintahuan yang dimiliki oleh responden besar  ketika melihat iklan kesehatan ”Cuci Tangan” dilihat dengan seksama sehingga responden mengetahui akan iklan kesehatan ”Cuci Tangan”. Selain itu juga terdapat responden yang tergolong dalam kategori sedang. Karena responden melihat iklan kesehatan ”Cuci Tangan” hanya sebagian saja sehingga tingkat pengetahuan yang dimilikinya juga sedang.

Page 1 of 4 | Total Record : 32