cover
Contact Name
Dr. Ir. Toto Rusianto, M.T
Contact Email
-
Phone
0274-563029 Psw. 113
Journal Mail Official
jurtek@akprind.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan, Yogyakarta, 55222
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknologi
ISSN : 19793405     EISSN : 23386711     DOI : https://doi.org/10.34151/jurtek
Jurnal Teknologi adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta sebagai wahana publikasi karya ilmiah/penelitian di bidang sains dan teknologi. Jurnal Teknologi menerbitkan dua terbitan per tahun (Juni dan Desember). Tujuan Jurnal Teknologi adalah untuk menerbitkan artikel penelitian yang berkualitas yang didedikasikan untuk semua aspek perkembangan terkini di bidang teknologi industri.
Articles 376 Documents
ALAT BANTU MOBILITAS UNTUK TUNA NETRA BERBASIS ELEKTRONIK Subandi Subandi
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indera penglihatan adalah salah satu sumber informasi yang vital bagi manusia. Tidak berlebihan apabila dikemukakan bahwa sebagian besar informasi yang diperoleh oleh manusia berasal dari indera penglihatan, sedangkan selebihnya berasal dari panca indera yang lain. Sebagai konsekuensnya, bila seseorang mengalami gangguan pada indera penglihatan, maka kemampuan aktifitas akan sangat terbatas, karena informasi yang diperoleh akan jauh berkurang dibandingkan mereka yang berpenglihatan normal. Dengan mata manusia dapat melihat, bisa mengetahui kondisi disekitarnya, membedakan suatu obyek baik itu ukuran bentul, warna dan sebagainya. Dengan kemajuan dibidang teknologi maka dapat dibuat suatu alat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi keberadaan suatu obyek. Gelombang ultrasonik ini akan dipancarkan dan sinyal yang mengenai suatu objek sebagian akan dipantulkan kembali. Sinyal pantul akan diterima oleh suatu penerima untuk kemudian diolah oleh mikrokontroler. Mikrokontroler tersebut akan mengontrol dan mengolahnya, sehingga dapat dihasilkan suatu informasi tentang keberadaan obyek tersebut sekaligus megukur jarak antara obyek dengan alat.
MEMBANGUN SITUS KAMUS ONLINE SEDERHANA MENGGUNAKAN CMF DRUPAL Suwanto Raharjo
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan perangkat lunak berbasis web yang sangat cepat menjadikan pengetahuan akan sistem berbasis web harus terus diperbaharui. Drupal merupakan software berbasis open source dibangun dengan PHP yang digunakan sebagai sebuah framework modular dan sebagai suatu Content Management System (CMS). Tidak seperti CMS pada umumnya Drupal juga merupakan sebuah content management framework (CMF), dimana Drupal lebih mudah untuk dikonfigurasi dan kustomisasi. Drupal digunakan oleh situ-situs yang cukup terkenal seperti NASA, DivX, MTV, Nike, motoGP, Ubuntu ataupun situs-situs lainnya. Melihat suskes kamus online urbandictionary.com sebagai sebuah kasus yang memungkinkan dibangunnya sebuah situs serupa dengan dengan menggunakan Drupal. Dengan banyaknya modul yang ada dalam Drupal memungkinkan pembangunan sebuah situs kamus online serupa. Kata Kunci : Drupal, CMF, Open source, kamus online, kamusgaul.com
METODE SUPPLY CHAIN MANAGEMENT UNTUK MENGANALISIS BULLWHIP EFFECT GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS SISTEM DISTRIBUSI PRODUK Indri Parwati; Prima Andrianto
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kendala yang masih sering dijumpai dalam sistem distribusi produk adalah adanya fenomena Bullwhip Effect yaitu adanya simpangan yang jauh antara persediaan yang ada dengan permintaan. Hal ini disebabkan kesalahan interpertasi data permintaan dan sistem informasi yang kurang terintegrasi di tiap rantai distribusi. Hal itu juga yang dialami oleh PT. Mondrian yang memproduksi produk pakaian jadi. Untuk melakukan perbaikan digunakan pendekatan Supply Chain Management (SCM), dimana didalamnya tidak hanya membahas tentang distribusi produk saja, tetapi juga mengenai persediaan dan sistem informasi yang penerapan SCM. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis Bullwhip Effect dan memenimalisasi total biaya persediaan dengan metode Continous Review. Hasil perhitungan nilai variabilitas menunjukan terjadinya bullwhip effect hampir disemua produk yang dikrimkan ke retailer-retailer. Kecuali pada produk sekido untuk retailer Sri Ratu Peterongan Semarang , produk sekido untuk retailer Sri Ratu Pemuda Semarang dan produk begaya untuk retailer Mirota Kampus Yogyakarta. Karena masing-masing Retailer tersebut memiliki nilai variansi permintaan sebesar 1,28; 1,65; 1,45; yang berarti lebih besar dari nilai perbandingan antara fungsi periode dan lead time sebesar 1,18. Dari hasil pengolahan data inventory dengan metode sistem Q, diperoleh iterasi terbaik pada iterasi 1 untuk produk Dadung dengan total biaya persediaan Rp. 39.638.737,53. Sedangkan untuk produk Begaya iterasi terbaik pada iterasi 3 dengan total biaya persediaan Rp. 27.924.118,81 dan untuk produk Sekido iterasi terbaik pada iterasi 2 dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 52.328.084,57.
TINJAUAN KEKUATAN LENGKUNG PAPAN SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN TEKNIK Ellyawan Setyo Arbintarso
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar nomor 2 di dunia. Sabut kelapa dapat diolah menjadi serat kelapa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan serat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetehaui kelayakan dari papan serat sabut kelapa yang pembuatannya dengan metode hand lay-up. Perekat yang dipakai adalah jenis resin phenol formaldehyde. Pengujian kekuatan lengkung statis, dan kekuatan pegang sekrup telah dilakukan. Secara umum hasil menunjukkan bahwa papan serat tersebut belum memenuhi standar MDF (National Particle Board Association, 1994), dan tergolong jenis papan serat High Density karena r > 8 g/mm3. Kualitas papan yang dihasilkan dari serat pendek, MOR = 1,462 kg/mm2 (MDF: > 3,45 kg/mm2), MOE = 203,9106 Kg/mm2 (MDF: > 345 kg/mm2), kuat pegang sekrup = 171.6 kg (MDF: > 133,5 kg). Sedang pada papan dengan serat panjang, MOR = 1,692 kg/mm2 (MDF: > 3,45 kg/mm2), MOE = 252,6558 Kg/mm2 (MDF: > 345 kg/mm2), kuat pegang sekrup = 226 kg (MDF: > 133,5 kg). Kualitas papan dari serat panjang lebih bagus daripada papan dengan serat pendek. Meskipun papan dari serat sabut kelapa belum memenuhi bila digunakan sebagai bahan teknik dengan standard MDF namun papan serat sabut kelapa ini dapat digunakan sebagai meja atau perlengkapan rumah tangga lain dengan beban ringan mengingat mempunyai kuat pegang sekrup yang tinggi
APLIKASI GOAL CHASING SEBAGAI METODE PERBAIKAN PENJADUALAN PRODUK UNTUK MENENTUKAN JUMLAH PRODUK DAN MENGURANGI PEMBOROSAN WAKTU PROSES Joko Susetyo
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses perakitan merupakan salah satu kegiatan yang ada pada perusahaan dimana dalam proses perakitan ini sering kali terjadi penumpukan komponen yang akan menghambat kegiatan proses produksi, selain itu juga akan terjadi pemborosan akibat banyaknya komponen yang menunggu untuk dirakit. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan penjadualan produksi untuk mengurutkan produk mana yang akan dirakit terlebih dahulu dan berapa jumlah kebutuhan komponennya. Untuk membuat jadual urut dan menentukan kebutuhan komponen dengan metode goal chasing dilakukan dengan : pertama menentukan jumlah produk, kedua menentukan waktu siklus dan rata-rata waktu siklus, ketiga penyusunan jadual urut dengan menentukan jarak minimum, keempat menentukan deviasi sediaan. Untuk mengurangi pemborosan dilakuakan dengan perbaikan metode kerja. Metode goal chasing menghasilkan jadual urutan produk yang lebih baik karena didapat perbandingan deviasi sediaan sebelum perbaikan dengan setelah perbaikan adalah 270,654 : 24,811 ini berarti hasil perhitungan menggunakan metode goal chasing lebih baik karena deviasi sediaannya lebih kecil. Dengan menekan pemborosan waktu maka akan meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan yaitu : Pada produk Mistra Chair terjadi pemborosan dalam 11 hari sebesar 58,153 menit/unit dan setelah adanya pengurangan pemborosan maka perusahan dapat memproduksi dalam waktu 11 hari dari 14 unit menjadi 16 unit. Pada produk Patio terjadi pemborosan dalam 8 hari sebesar 40,77 menit/unit dan setelah adanya pengurangan pemborosan maka perusahan dapat memproduksi dalam waktu 8 hari dari 10 unit menjadi 11 unit. Pada produk Laigh Chair terjadi pemborosan dalam 9 hari sebesar 46,485 menit/unit dan setelah adanya pengurangan pemborosan maka perusahan dapat memproduksi dalam waktu 9 hari dari 10 unit menjadi 11 unit. Pada produk Sartika terjadi pemborosan dalam 8 hari sebesar 42,27 menit dan setelah adanya pengurangan pemborosan maka perusahan dapat memproduksi dalam waktu 8 hari dari 8 unit menjadi 9 unit.
OVEN PENGERING KERUPUK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 MENGGUNAKAN PEMANAS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Syafriyudin Syafriyudin; Dwi Prasetyo Purwanto
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia dan sering dijadikan sebagai pelengkap berbagai sajian makanan atau sebagai lauk pauk. Sehingga dapat dikatakan kerupuk merupakan makanan yang tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat untuk dikonsumsi, maka produksi kerupuk harus tetap berjalan agar kebutuhan konsumen tetap terpenuhi. Salah satu proses dalam produksi krupuk adalah proses pengeringan, Proses pengeringan yang dilakukan kebanyakan oleh masyarakat masih secara konvensional, yaitu pengeringan dilakukan di tempat terbuka yang bergantung dari sinar matahari. Dalam pengeringan konvensional terdapat beberapa permasalahan yaitu panas yang fluktuatif, kebersihan yang tidak terjaga dan memerlukan tempat yang cukup luas.Mengingat di Indonesia terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan penghujan, maka salah satu hal yang menjadi kendala dalam produksi kerupuk adalah proses pengeringan disaat musim penghujan. Dimana panas yang dibutuhkan dalam proses pengeringan tidak bisa terus menerus ada karena adanya hujan. Dengan perkembangan teknologi, menuntut adanya inovasi untuk menciptakan alat pengering kerupuk sebagai pengganti pengeringan secara konvensional. Single chip ATmega 8535 ini digunakan sebagai pengontrol dalam proses pengeringan, yaitu mengontrol suhu dan lama waktu proses pengeringan secara elektronik dan otomatis. Hal ini akan lebih mudah untuk mengeringkan kerupuk tanpa harus menunggu cuaca cerah.
OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI MINYAK KACANG TANAH DENGAN PELARUT N-HEKSANA Ganjar Andaka
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak merupakan campuran ester dari gliserol dan asam lemak rantai panjang yang sering disebut trigliserida. Trigliserida terbentuk dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Minyak kacang tanah mengandung 76 – 82% asam lemak tak jenuh yang terdiri dari 40 – 45% asam oleat dan 30 – 45% asam linoleat. Asam lemak jenuh sebagian besar terdiri dari asam palmitat, sedangkan kadar asam miristat sekitar 5%. Kandungan minyak yang terdapat di dalam kacang tanah cukup tinggi yaitu berkisar antara 40 – 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi optimum volume pelarut dan suhu ekstraksi terhadap persentase minyak terambil. Variabel volume pelarut dilakukan dengan memvariasikan volume pelarut antara 80 – 120 mL, sedangkan variabel suhu ekstraksi dilakukan dengan memvariasikan suhu ekstraksi antara 35 – 60oC. Hasil ekstraksi kemudian disaring dan filtratnya didistilasi pada suhu 69oC untuk memisahkan minyak dari pelarutnya. Persentase minyak yang terambil dapat dihitung dari perbandingan berat minyak yang diperoleh terhadap berat bahan baku. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi optimum volume pelarut tercapai pada volume pelarut 120 mL untuk 40 g kacang tanah, sedangkan kondisi optimum suhu ekstraksi tercapai pada suhu 55oC dengan persentase minyak terambil 33,47% untuk masing-masing variabel. Kata kunci: Ekstraksi; Minyak kacang tanah; n-Heksana
HOT PRESSING METALURGI SERBUK ALUMINIUM DENGAN VARIASI SUHU PEMANASAN Toto Rusianto
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bushing adalah bantalan jenis silinder bercelah yang berfungsi untuk menumpu poros. Bushing dapat dibuat dengan proses metalurgi serbuk, untuk mendapatkan proses pemadatan yang sempurna, kompaksi dapat dilakukan pada temperatur tinggi atau Hot Presing. Pres dalam keadaan panas akan menjadikan serbuk menjadi lebih lunak/plastis, sehingga memudahkan untuk dipadatkan. Untuk itu pengaruh suhu pemanasan harus dapat terkontrol agar didapat produk yang homogen. Kepadatan sangat berpengaruh sekali terhadap kekuatan dari produk yang dihasilkan. Bahan baku yang digunakan adalah serbuk aluminium, variasi pemanasan pada saat pemadatan dengan temperatur yang berbeda yaitu pada suhu ruang, suhu 100, 200 dan 300 oC, temperatur yang lebih tinggi sulit dicapai karena keterbatasan alat. Hasil penelitian menunjukan bahwa foto struktur mikro terlihat bahwa aluminium berwarna putih keabuan dan yang terlihat berwarna hitam pada struktur mikro merupakan porositas. Persentase rata-rata porositas mengalami penurunan dengan meningkat temperatur kompaksi, dan berat jenis bahwa bushing mengalami kenaikan dengan meningkatnya suhu hot pressing. Pada pengujian kekerasan diketahui bahwa kekerasan bushing meningkat dan laju keausan menurun dengan meningkatnya suhu hot pressing. Kata kunci: bushing, hot pressing, aluminium, metalurgi serbuk.
ANALISIS TENTANG MAIN TIME BREAK FAILURE DARI BEARING 6304 PADA CRANKSHAFT GASOLINE ENGINE Sudarsono Sudarsono; Adi Purwanto; Tri Pudji Anto
Jurnal Teknologi Vol 2 No 1 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis tentang MTBF (main time break failure) terhadap bearing 6304 dengan aplikasi pada crankshaft gasoline engine dilakukan untuk mengetahui umur kerusakan atau waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan pada bearing tersebut sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari crankshaft gasoline engine. Untuk mengetahui umur kerusakan maka dilakukan dengan membandingkan bearing 6304 dengan proses hardening dan proses carbonitriding, dengan cara pengujian secara langsung melalui alat uji (test rig) yaitu dengan cara kedua jenis bearing tersebut diberikan suatu beban yang telah ditentukan yaitu sebesar 63 kg lalu diberi putaran dengan bantuan motor listrik dengan kemampuan putaran sebesar 2800 rpm, dikarenakan keterbatasan pada alat uji (test rig) maka Analisis ini dilakukan selama 100 jam dan dilakukan iterasi sesuai dengan yang terjadi pada crankshaft gasoline engine. Setelah dilakukan Analisis selama 100 jam maka didapat hasil dari perhitungan yaitu Umur Nominal (Lh): 5038 jam, Keandalan Umur (Ln): 5038 jam, Keandalan Umur (R): 0.9 atau sebesar 90 % dan juga panas yang timbul pada bantalan (Q): 0.968 kcal/menit. Selain itu Analisis ini juga dilakukan foto makro terhadap ball bearing sehingga didapat hasil bahwa pada ball bearing dengan proses hardening terjadi banyak cacat pada permukaan atau goresan, sedangkan pada ball bearing dengan proses carbonitriding terjadi hanya sedikit cacat pada permukaan. Dan dengan pengaruh beban dan kerusakan yang terjadi pada benda uji saat dilakukan uji coba maka didapat nilai FR (failure rate) atau tingkat kegagalan rata-rata pada bearing dengan proses hardening ialah 0.25 per 100 jam dan juga didapat MTBF atau waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan ialah 400 jam, sedangkan pada bearing dengan proses carbonitriding FR (failure rate) ialah 0 per 100 jam dan MTBF ialah 0 jam atau 100 % tidak terjadi kegagalan. Dari hasil data Analisis maka didapat nilai MTBF (main time break failure) atau waktu rata-rata sampai terjadi kegagalan pada bearing dengan proses carbonitriding lebih baik dibandingkan dengan bearing dengan proses hardening. Sehingga dari data tersebut bahwa bearing dengan proses carbonitriding lebih sesuai untuk digunakan pada crankshaft gasoline engine dibandingkan pada bearing dengan proses hardening. Kata kunci : Bearing, Crankshaft gasoline engine, MTBF (main time break failure
ANALISIS PENCEGAHAN AKSES WEBSITE KATEGORI DILARANG Muhammad Sholeh
Jurnal Teknologi Vol 2 No 2 (2009): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai informasi saat ini dengan mudah ditemukan di Internet, mulai dari ilmu pengetahuan, bisnis, komunitas sampai informasi yang menjurus ke pornografi. Internet ibarat hutan belantara yang didalamnya terdapat berbagai macam persoalan dan tergantung dari pemakai apakah akan memanfaatkan internet sebagai sisi yang positif atau mempergunakan internet dari sisi yang negatif. Tidak semua informasi yang ada di Internet bermanfaat positif , upaya untuk melakukan pencegahan terhadap informasi yang membahayakan harus dilakukan. Melakukan proses balokir terhadap itus tertentu, mutlak diperlukan untuk menghindari pengaksesan situs dari pemakai yang tidak berhak. Pembatasan pengaksesan atau pertimbangan tertentu agar suatu situs tidak diijinkan untuk diakses harus dilakukan dengan hati-hati. Dalam penelitian ini akan diteliti bagaimana proses melakukan blokir terhadap situs tertentu serta analisis berbagai aplikasi atau software yang sering digunakan untuk blokir. Proses penelitian akan dikupas dari sisi blok nama situs serta blok kata kunci dalam proses pencarian di mesin pencari.

Page 4 of 38 | Total Record : 376