cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Teknik Mesin
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 27 Documents
KETAHANAN AUS LAPISAN ANODISASI ALUMINIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI LARUTAN H2SO4 Wirawan, Ade Khrisna
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paduan aluminium digunakan dalam pembuatan komponen otomotif, diantaranya piston, dimana komponen ini merupakan komponen yang bergerak, yang tentunya harus memenuhi sifat fisis dan mekanis tertentu seperti ketahanan aus. Untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis seperti ketahanan aus pada paduan aluminium, maka dilakukan proses anodizing. Proses ini akan meningkatkan kekerasan paduan aluminium sehingga ketahanan aus dari logam ini juga akan meningkat. Peningkatan kekerasan serta keausan pada paduan aluminium ini terjadi karena adanya lapisan oksida aluminium yang terbentuk pada proses anodizing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan aus lapisan anodisasi alumunium dengan variasi konsentrasi larutan H2SO4 pada paduan aluminium sebagai material piston. Proses anodizing paduan aluminium dilakukan pada konsentrasi elektrolit yang berbeda, yaitu 15, 20 dan 25% vol. Lamanya proses anodizing untuk setiap konsentrasi elektrolit sebesar 3, 5 dan 7 menit, sedangkan tegangan listrik (voltase) yang digunakan adalah 15 volt.Dari penelitian ini didapatkan hasil yang cukup signifikan, dimana hasil anodizing yang terbaik didapatkan dengan menggunakan elektrolit 20% vol dengan waktu proses selama 3 menit dengan nilai keausan spesifik (Ws) terbaik sebesar 1,51 x 10-4  mm2/kg,  serta  nilai rata-rata ketebalan lapisan oksida tertinggi 6,645 μm. Kata kunci : paduan aluminium, anodizing, nilai keausan, ketebalan lapisan
PERANCANGAN PORTABLE CRANE KAPASITAS ANGKAT MAKSIMAL 500 KG Setiawan, Riki
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peralatan pengangkat dewasa ini sangat beragam baik bentuk model alatnya maupun fungsinya. Proses pemindahan barang kesuatu tempat yang relative sempit masih langsung di angkat dengan mannusia, sehingga hanya akan memperlambat proses produksi dan bisa menimbulkan rawan kecelakaan. Maka dari kendala yang ada direncankanlah alat yang lebih simpel dan sederhana dengan kapasitas yang tidak terlalu besar dengan nama portable crane dengan kapasitas angkat maksimal 500 kg. Alat ini dioperasikan secara manual dan sangat mudah digunakan, alat  ini juga dapat dibongkar pasang.Berdasarkan spesifikasi teknis perencanaan alat ini, maka kait yang digunakan adalah jenis kait yang dapat berputar (swivel hook) menggunakan bantalan bola, dilengkapi jepit pengaman dengan batan beban kerja 800 kg dari catalog Brierley Lifting Tackle. Untuk menggerakan lengan (boom) diguanakan dongkrak hidrolik (hydraulic long ram jack) tipe D-51010 dari US Jack, dengan kapasitas angkat 3 ton dan panjang 413.23 mm. Roda untuk menggerakan alat ini dipilih dari TENTE. Untuk roda depan (wheel ; UEP 125x40 8) EAN 4031582070354. Sedangkan untuk roda belakang (swivel caster ; 34711TP100P63) EAN 4031582304787. Material untuk alat ini adalah baja paduan (alloy steel) yang yang mempunyai kekuatan luluh/yield strength (  ) = 620422000 N/m2 = 620.422 N/mm2. Kata kunci : Portable Crane, hydraulic long ram jack, Konsep Mekanika, DBB, Perawatan.
ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS DAN SUDUT KAMPUH PENGELASAN SMAW TERHADAP TEGANGAN SISA PENGELASAN DANKEKUATAN MEKANIS SAMBUNGAN BAJA KARBON RENDAH Widyanto, Nurul
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis dari berbagai macam sudut kampuh V dan faktor penyebab terjadinya tegangan sisa pengelasan pada proses pengelasan SMAW baja karbon rendah. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah baja karbon rendah dengan ketebalan 4 mm, dilas dengan metode SMAW menggunakan elektroda E6013 berdiameter 2,6 mm. Spesimen uji tarik dibuat berdasarkan standart JIS Z 2201 (1968). Berdasarkan hasil pengujian diperoleh Nilai kekuatan tarik yang tertinggi pada pengelasan baja karbon rendah kampuh V pada arus 100 A yaitu sebesar 48,77 kg/mm2 pada variasi arus 90 A yaitu sebesar 47,49 kg/mm2 dan pada variasi arus 80 A denga nilai kekuatan tarik sebesar 47,16 kg/mm2. Nilai Tegangan sisa terbesar terjadi pada kampuh V sudut 60 0 dengan nilai tegangan sisa sebesar 35,19 kg/mm2 dan nilai tegangan sisa terkecil pada kampuh V pada arus 80 A sudut kampuh 40 0 dengan nilai tegangan sisa sebesar 2,76 kg/mm2.Besar heat input pengelasan berpengaruh pada besar tegangan sisa yang terjadi dimana besar tegangan sisa terbesar terjadi pada variasi Arus 100 A dengan heat input sebesar 226353,78 j/mm dan tegangan sisa terkecil terjadi pada variasi arus 80 A dengan besar nilai heat input sebesar 140464,85 j/mm.Keywords:Pengelasan SMAW, bentuk kampuh, Heat input,Tegangan sisa.
PERANCANGAN MESIN BLANKING PADA PEMBUATAN TABUNG GAS LPG UKURAN 3 KG DENGAN SISTEM KONTROL HIDROLIK Anugraha, Heru
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses blanking logam banyak dipakai pada industri pembentukan logam bersekala kecil maupun untuk industri bersekala besar. Salah satu urutan proses pada pembuatan tabung gas membutuhkan proses blanking dengan mesin blanking diharapkan mampu membuat tabung gas, sehingga proses pembuatan tabung gas dapat dilaksanakan dengan baik dengawaktu relatif lebih cepat.Adapun batasan perancangan konstruksi dan kontrol hidrolik mesin blanking untuk pembuatan tabung gas adalah sebagai berikut: Mendapatkan bentuk lingkaran dengan diameter 365 mm, tebal plat 2,3 mm. Perancangan sistem penggerak hidrolik mesin blanking. Analisa kekuatan kontruksi mesin blanking untuk pembuatan tabung gas. Hasil perancangan perancangan konstruksi dan kontrol hidrolik mesin blanking untuk pembuatan tabung gas dapat disimpulkan seperti dibawah ini : Bahan baja yang digunakan sebagai tabung gas LPG sesuai dengan SNI 1452-2007 adalah JIS G 3116, kelas SG 30 (SG 295) dengan kekuatan tarik 440 N/mm2 (45 kg/mm2), beban kerja Fine blanking (FFB) adalah 777103,88 kg sama dengan 77,10 ton dengan perincian sebagai berikut : beban cutting (P1) adalah  59310,67 kg, beban press adalah  11862,14 kg, dan beban counter (P3) adalah 5931,07 kg.  Kata Kunci : Press dan Blanking, Aktuator Hidrolik, Tabung Gas,  Sistem Hidrolik  
PERANCANGAN MESIN NOTCHING UNTUK PROSES SHEET METAL FORMING Azzy, Franz Norman
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengerjaan pemotongan plat biasa disebut dengan istilah proses press working, yaitu segala proses pengerjaan logam yang menggunakan mesin-mesin press sebagai alat utamanya, yaitu sebagai penggerak atau pemberi gaya. Mesin notching adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan punch, dengan minimal dua sisi yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan. Tujauan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan. Dari pembahasan perencanaan mesin notching diambil beberapa kesimpulan, antara lain yaitu mesin notching memiliki kapasitas 51200 kg dengan pertimbangan gaya pemotongan maksimal  pada plat. Adapun komponen mesin notching meliputi rangka, meja, jig pisau, stoper, hidrolik power unit dan actuator hidrolik. Perancangan mesin notching ini memiliki spesifikasi antara lain gaya potong yang dibutuhkan untuk membentuk komponen terbuat dari matrial baja dengan σu = 40 kg/mm2 dan memiliki ketebalan 4 mm. pisau terbuat dari bahan AISI A2 dengan panjang pemotongan 200 mm. komponen hasil perancangan adalah pisau atas, pisau bawah 1, pisau bawah 2, stopper, pengunci, handle pengunci, klem stoper, jig pisau, meja, actuator, rangka mesin. Keywords: Press Working, Mesin Notching
PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAHAN GUIDE VALVE SEPEDAMOTOR Purwono, Sujo
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini, penulis mengambil bahan baku untuk pembuatan guide valve dari sentra industri pengecoran di Ceper di wilayah kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Bahan yang digunakan berupa bahan hasil pengecoran yang belum diketahui jenisnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui jenis bahan guide valve dan untuk mengetahui perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan akibat proses heat treatment pada logam hasil pengecoran tersebut. Batasan masalah pada penelitian proses heat treatment terhadap perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan guide valve. Bahan baku guide valve sepeda motor : Temperatur dan waktu proses heat treatment 750°C, 800°C , 850°C , dan Waktu : 30, 60 dan 120 menit. Pengujian yang digunakan meliputi : Pengujian kekerasan (rockwell) dan analisa stuktur mikro (metalografi). Penelitian proses heat treatment terhadap perubahan struktur mikro dan kekerasan bahan guide valve, memperoleh hasil sebagai berikut : Berdasarkan data hasil uji komposisi bahan guide valve dan perhitungan karbon equivalen (CE) 3,936 dan bentuk stuktur mikro maka bahan guide valve merupakan jenis besi tuang kelabu (gray iron). Temperatur heat treatment berpengaruh terhadap harga kekerasan bahan guide valve. Temperatur kritis (A1) besi tuang kelabu yang digunakan sebagai guide valve berdasarkan kandungan komposisi kimia adalah 765,585 °C (1413,635 °F). Proses heat treatment dibawah temperatur kritis menyebabkan penurunan harga kekerasan. Proses heat treatment diatas temperatur kritis menyebabkan peningkatan harga kekerasan. Struktur mikro dari besi tuang kelabu terdiri dari matrik pearlite dengan serpihan grafit (grafite flakes) yang meyebar secara merata. Prosentase karbon dan silikon sangat berpengaruh terhadap pembentukan serpihan grafit dan pembentukan matrik pearlite. Proses heat treatment pada besi tuang kelabu untuk bahan guide  valve berpengruh tehadap perubahan bentuk serpihan grafit..Kata Kunci : Guide Valve, Heat Treatment, Besi Tuang Kelabu, Karbon Equivalen
STUDI KASUS LAJU KOROSI PADA PIPA API 5L DI ENERGY MEGA PERSADA Arifin, Yudha
Jurnal Teknik Mesin Vol 1, No 2 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indikator terjadinya kerusakan dan keputusan penggantian (replace) didasarkan pada berapa lama pipa saluran digunakan dan seberapa kerusakan yang ditimbulkan oleh korosi. Kerusakan yang ditimbulkan oleh korosi tergantung dari jenis korosi dan laju korosinya. Perbedaan kondisi lingukungan pada setiap sumur mempersulit pengambilan keputusan pada proses pergantian. Sehingga pada kesempatan ini akan diangkat tema penelitian berupa studi kasus laju korosi pada pipa API 5L pada sumur minyak di Energy Mega Persada. Batasan masalah pada studi kasus laju korosi pada pipa API 5L di Energy Mega Persada, yaitu sebagai berikut : Studi kasus pada pipe line oil  di PT. Energy Mega Persada. Pengujian laju korosi skala laboratorium untuk mengtahui laju korosi pipa API 5L. Media korosi berupa air laut dan minyak di lingkungan instalasi pipa. Penelitian studi kasus laju korosi pada pipa API 5L di Energy Mega Persada, memperoleh hasil sebagai berikut : Lingkungan kerja pipa API 5L berpengaruh terhadap terjadinya korosi pada instalasi pipa API 5L. Korosi pada yang terjadi pada baja dengan media korosi air laut lebih tinggi dibandingkan laju korosi pada baja dengan media korosi minyak mentah. Hal ini disebabkan oleh adanya ion Cl pada media korosi air laut yang membentuk ferro clorida (FeCl2) dan senyawa H2O yang akan membentuk Fe(OH)2. Sedangkan proses korosi yang terjadi dengan media korosi air laut adalah akan membentuk Fe(OH)2 yang terbentuk dari reaksi Fe dengan ion hidroksil (OH)-. laju korosi pada baja dengan media korosi air laut mengalami penurunan dalam jangka waktu yang semakin lama, hal ini dimunkinkan terjadi karena Cl yang terbatas, penurunan laju korosi pada baja dengan media korosi air laut dimualai dari waktu 800 jam- 1000 jam. Kata Kunci : pipa API 5L, Media Korosi, Laju Korosi, Lingkungan Kerja
PERANCANGAN MESIN WEIGH CHECKER OTOMATIS DENGAN SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Ismail, Yasir
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumatik dan otomasi pneumatik sudah banyak diterapkan dalam dunia industri dan juga dalam kehidupan sehari-hari untuk pekerjaan mekanik sederhana bahkan sistem yang sangat kompleks sekalipun. Pada tugas akhir ini akan dirancang bagaimana komponen pneumatik sebagai elemen akhir kontrol mesin weigh checker untuk menimbang berat infus (500ml) jenis soft bag di PT. Otsuka Indonesia-Lawang. Mesin weigh checker merupakan alat penimbang dengan menggunakan prinsip teori dari strain gauge dan  wheatstone bridge. Untuk pengontrol digunakan sebuah Programmable Logic Controller atau PLC. Metode kontrol pada tugas akhir ini adalah kontrol ON-OFF. Dari hasil analisa dan perhitungan menunjukan bahwa sistem yang dibuat dapat bekerja dengan baik dan memenuhi syarat batas yang diizinkan. Kebocoran pada silinder tidak terlalu berpengaruh pada aksi silinder tetapi hanya akan menimbulkan rugi-rugi pada suplai udara pneumatik.
STUDI KOMPARASI PERUBAHAN TIPE KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN MOBIL MATARAM PROTO Rahmadi, Apri
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research done to determine the effect of changes in the type of carburetor on the engine performance Mataram Proto. Proto Mataram car is energy-efficient three-wheel vehicle made for the purpose of energy-saving vehicles competition. In this study, the two carburetor is used, the first is Keihin carburetor venturi diameter of 16 mm and the second is the carburetor carburetor venturi Honda GX35 with a diameter of 8 mm. This research was conducted in the automotive laboratory, Institute of Science & Technology AKPRIND Yogyakarta.Testing the engine performance and exhaust emissions done twice, first using 16mm Keihin carburetor and the second using a carburetor Honda GX35. Both tests are done at 2000 rpm up to 6000 rpm interval 500 rpm intervals and retrieval of data in the form of power, torque, fuel consumption and exhaust gas emsisi done at the same time on each test.The result is the use of carburetor Honda GX35 lower the average power of 3.47%, 3.43% torque, specific fuel consumption by 14.2%, CO by 28.96%, and 21.02% for HC . However, there was an average increase in the concentration O2and CO2 respectively 35.71% and 0.75%.
PENGARUH FEEDING, KECEPATAN POTONG PAHAT CARBIDE TERHADAP KUALITAS PEMBUBUTAN BAHAN BAJA S45C Agist, Rizwan
Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2014): Edisi Desember 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The lathe is a machine tool which plays an important role in the production process in the industry. In the process of turning the workpiece is gripped by rotating on its axis, while the cutting tool moves along the workpiece cut as a result there was an incision by a chisel to form grimly. In this process there are significant results due to surface roughness value of the incision. To get the ideal level of roughness is influenced by several parameters. In this study S45C steel workpiece as much as six pieces that will get different treatment in the course of the work, namely the variation of cutting speed of 145 m / min, 165 m / min and 185 m / min was used feeding 0.15 mm / rev and 0.2 mm / rev with the cutting depth of 0.5 mm to determine its effect on the quality of the surface roughness average lathe face. Then from 6 workpiece to the workpiece respectively determined 3 points for the surface roughness test using test equipment surfcorder SE 1700. The results of the surface roughness of steel best quality and the lowest of 1.95 lm obtained from turning the cutting speed of 165 m / minutes, the engine turns 1000 rpm, depth of cut of 0.5 mm and 0.15 mm feeding / rev. While most high surface roughness of 5.8 lm sebersar obtained from the lathe with a cutting speed of 185 m / min, the engine turns 1400 rpm, and the feeding of 0.2 mm / put.

Page 1 of 3 | Total Record : 27