cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi
Published by Universitas Terbuka
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Pengaruh Kepemimpinan Dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur Wungubelan, Romualdus Lesu
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengkaji pola hubungan korelasional antara kepemimpinan dan disiplin terhadap  kinerja pegawai. Berikut  menganalisis/mendeskripsikan pola hubungan antar setiap variabel yang ada. Lokus penelitian pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur. Responden dalam penelitian ini berjumlah 29 orang.  Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kepemimpinan, disiplin dan kinerja pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur; seberapa besar pengaruh kepemimpinan  dan disiplin terhadap  kinerja Inspektorat Kabupaten Flores Timur. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis/mendeskripsikan: (1) kepemimpinan pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur, (2) disiplin pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur, (3) kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur, (4) pengaruh kepemimpinan dan  disiplin terhadap kinerja pegawai pada Inspektorat Kabupaten Flores Timur. Data diproses dengan uji statistik untuk menentukan sebaran dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel kepemimpinan sebesar 0,933 diatas standar yang ditentukan (0,05) dan nilai thitung (0,085) < dari ttabel (1,70) yang artinya variabel disiplin berpengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja. Hal ini terlihat dari nilai signifikan variabel disiplin sebesar 0,022 di bawah standar yang ditentukan (0,05) dan nilai thitung (2,442) >  dari ttabel (1,70). Nilai Fhitung adalah 4.821 dengan tingkat signifikan 0,017. Sedangkan Ftabel pada α = 0,05 (5%) adalah 3,35 oleh karena Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikan 0,017 < 0,05 Dengan demikian adanya pengaruh positif kepemimpinan dan disiplin  yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil uji regresi yang diperoleh dibuat persamaan regresi sebagai berikut : y= 9,855+0,021X1+0,721X2. Dengan demikian model persamaan regresi berdasarkan data penelitian ini adalah signifikan artinya, model regresi linier memenuhi kriteria linieritas. Hasil analisis data diketahui bahwa kinerja pegawai Inspektorat Kabupaten Flores Timur dipengaruhi oleh kepemimpinan dan disiplin. Kepemimpinan dan disiplin mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja. Kepemimpinan dan disiplin secara terpisah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Disarankan kepada Inspektur Kabupaten Flores Timur untuk tingkatkan peran kepemimpinan melalui fungsi kontrol Inspektur terhadap prosedur kerja dan disiplin kerja pegawai agar kinerja ditingkatkan secara positip. Kata kunci: Kepemimpinan, Disiplin, Kinerja. ABSTRACT  The purpose of this study was  to examine the  impact of leadership and discipline on employee performance, to be followed by  describing the pattern of relationships between each existing variable. The  study site was  East Flores district Inspectorate. Respondents in this study were 29 people. The problem in this study was  how the leadership and discipline influenced performance in East Flores district Inspectorate. This study was conducted to analyze: (1) the leadership at the Inspectorate of East Flores  district, (2) the discipline at the same Inspectorate, (3) the performance of employees at the Inspectorate, (4) the effect of leadership and discipline on the Inspectorate’s employee performance.     Data were processed using statistical tests to determine the  impact of the independent variables on the dependent variable. It is evident from the significant value of the variable of 0.933 above the standard of leadership  value (0.05) and the value of t (0.085) <of  t table (1.70)  that the discipline variables had a positive and significant effect on performance. This is evident from the significant value of 0.022 discipline variable under specified standards (0.05) and the value of t (2.442)> from t table (1.70). F counting value is 4,821 with a significant level of 0.017. While the F table at α = 0.05 (5%) was 3.35 because F counting > F and significant  at 0.017 <0.05. Thus there was a positive impact of leadership and discipline on employee performance. Regression results obtained had the equation of: y = 9.855 +0.021 X1 +0.721 X2. Thus the regression equation model based on the data of this study were significant, and the linear regression models  met the linearity criteria. Note that the results of the data analysis of employee performance of the Inspectorate in East Flores were influenced by leadership and discipline. Leadership and discipline simultaneously had a significant  impact on performance. However, leadership and discipline separately had no significant effect on employee performance. The recommendation to the District Superintendent for East Flores was to improve the leadership role through the control function of the Inspectors on the working procedures and employee discipline so that performance improved positively. Keywords : Leadership, Discipline, Performance.
Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jawa Tengah Eros, Endy
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Endy Eros ,2012, Pengaruh Motivasi Dan Kedisiplinan Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru.Tesis Program Studi Magister Administrasi Publik Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta. Pembimbing I  Dr. Chanif Nurcholis,M.Si , Pembimbing II Dr. Eko Prasetyo,M.Si. Tujuan  penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis  1) pengaruh motivasi kerja guru terhadap kinerja guru, 2) pengaruh kedisiplinan kerja guru terhadap kinerja guru, 3) pengaruh motivasi kerja  dan kedisiplinan kerja guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se- Kecamatan Brebes  Kabupaten Brebes.  Pada tahun pelajaran 2011/2012 selama 3 bulan, yaitu bulan januari 2012 sampai dengan Maret 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis regresi sederhana dan ganda, pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik  sampling, yaitu mengambil sebagian populasi sebanyak 155 orang guru dari 255 orang guru.  Sedangkan variabel dalam penelitian ini  adalah variabel bebas, yaitu motivasi kerja guru (X1) dan kedisiplinan kerja guru (X2) dan variabel terikat adalah kinerja guru (Y). Hasil Penelitian ditemukan bahwa 1) ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Besarnya pengaruh 61,1% 2) ada pengaruh yang positif dan signifikan kedisiplinan kerja guru terhadap kinerja guru. Besarnya pengaruh adalah 55,9%, 3) ada pengaruh secara simultan antara motivasi kerja guru dan kedisiplinan kerja guru dengan kinerja guru. Besarnay pengaruh 66,9 %. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka direkomendasikan: 1) para guru untuk lebih meningkatkan motivasinya dalam melaksanakan tugas keseharian sebagai guru, 2) Kepala Sekolah agar mendukung dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para guru untuk mengikuti pelatihan dan kursus-kursus agar kompetensi guru meningkat, 3) kepada para peneliti untuk melakukan  penelitian lanjutan dengan factor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru sehingga menambah  wawasan yang lebih luas.  Kata kunci: Motivasi, Disiplin , dan Kinerja. ABSTRACT The aim of the   study was to  analyse 1) the effect of teachers’ motivation on their  performance, 2) the effect of teachers’ discipline  on their   performance, 3) The effect of  teachers’ motivation and discipline jointly to their  performance. The study was carried out at  State Junior High School (SMP Negeri) in Brebes sub- district. Academic year 2011/2012  from January to March 2012. The study was descriptive  using simple and double regression analyses.  155 teachers  were selected as sample from a population of 255 The independent variables were thus teachers’ motivation (X1), and  discipline (X2). The dependent variable, therefore, was teachers’ performance (Y). The results of the study  showed  that 1) there was a positive and significant effect  of teachers’ motivation  on their’ performance. The effect was 61,1 %. 2) there was a positive and significant effect  of discipline  on their performance .The effect  was 55,9 %. 3) there was a joint  positive and significant effect  of teachers’ motivation and discipline on their performance  The effect was 66, 9 %. Based on the study results it was recommended  that  the teachers should develop their motivation in carrying out their duties as teachers, 2) the principal should support and give  opportunities to the teachers in joining workshops or training in order to be able to develop their  competencies, 3) researchers  should continue carrying out studies with different variables to  enrich teachers’ knowledge and develop new ideas. Keywords : Motivation, Discipline, and Teacher’ Performance.
Pengaruh Penempatan, Lingkungan Kerja Fisik Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan BAPPEDA Kabupaten Flores Timur Dacosta, Helena Lence
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 2, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Instansi pemerintah merupakan organisasi yang penting di dalam pemerintahan karena berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan negara. Kinerja pegawai menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh instansi pemerintah. Untuk dapat mewujudkan kinerja yang diinginkan oleh Bappeda Kabupaten Flores Timur, maka banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Dalam penelitian ini akan membahas tiga faktor yang diidentifikasi mungkin dapat mempengaruhi kinerja dari pegawai Bappeda Kabupaten Flores Timur, yaitu faktor penempatan pegawai, lingkungan kerja, dan motivasi kerja. Penempatan pegawai dapat mempengaruhi kinerja pegawai karena merupakan faktor penting yang dapat menghasilkan pendayagunaan sumber daya manusia (SDM) yang optimal bagi organisasi, sehingga dapat tercapainya tujuan organisasi. Dan para pegawai pun juga memerlukan lingkungan kerja yang sesuai untuk mereka agar merasa nyaman saat bekerja. Selain itu, keberadaan motivasi juga dirasa penting karena dengan motivasi diharapkan setiap pegawai dapat bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisa ada atau tidaknya pengaruh simultan antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur, dan (2) untuk menganalisa ada atau tidaknya pengaruh parsial antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah penempatan (X1), lingkungan kerja fisik (X2), dan motivasi kerja (X3). Sedangkan, variabel dependennya (variabel terikat) adalah kinerja pegawai (Y). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur. Penarikan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 pegawai. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan analisa tabel silang (crosstab). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh secara simultan antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur, dan (2) Terdapat pengaruh secara parsial antara penempatan pegawai, lingkungan kerja fisik dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di kantor Bappeda Kabupaten Flores Timur. Kata kunci : penempatan, lingkungan kerja fisik, motivasi kerja, kinerja pegawai.  ABSTRACT Government Agencies are  important organizations in relation to good governance and development of the country. Employee performance  should be the main aspect that must be considered by government agencies. There were so many factors affecting the performance of employees. In order to achieve the desired performance, these factors must be considered. This study would discuss three factors which may have an effect on the performance of BAPPEDA employees in East Florest District. The three factors were staff placement, workplace environment, and motivation. Staff placements, as a mechanism of Human Resources Management, is one important process in optimizing the organization’s human resources. Staff placement processes can affect the performance of employees, for good placement processes would optimize the utilization of human resources to achieve organizational goals. Suitable workplace environment was also needed so that employees could work comfortably. Moreover, the  level of motivation was also an important aspect, because the presence of high motivation would make the employees work more diligently and enthusiastically to achieve high productivity. The purpose of this study was (1) to know whether staff placements, physical work environment, and work motivation simultanously had any effect on the performance of civil servants of BAPPEDA in  East Flores , and (2) to know whether staff placement, physical work environment, and work motivation individually had any effect on the performance of civil servants of BAPPEDA in  East Flores. The method used in this  study was quantitative. The  independent variables  in this study  was  placement (X1),  physical work environment (X2), and motivation (X3).    The dependent variable   was  employees performance (Y).    The population in this study were  civil servants  in the East Flores BAPPEDA office . The whole population, numbering 28, was used as respondents. The data was collected through questionnaires and observation. Analysis of the data used cross table analysis (crosstab). The results showed that (1)  placement, physical workplace environment, and motivation simultaneusly  affected employee’s performance  at the East Flores BAPPEDA Office, and (2) staff placement, physical workplace environment, and motivation  individually also affected   employee’s performance  at the East Flores BAPPEDA Office. Keywords : placement, physical work environment, employee motivation, employee performance.
Analisis Kinerja Pelayanan Publik pada KUA Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual (Studi Di Bidang Pelayanan Pencatatan Nikah) Yusribau, Muhammad
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 2, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang kualitas kinerja pelayanan pencatatan nikah yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Dullah Selatan Kota Tual berdasarkan 5 dimensi Servqual,Costumer Satisfaction Index dan Importance Performance Analysis. Berdasarkan Servqual gap, hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan pencatatan nikah pada KUA Kecamatan Dullah Selatan masih memiliki kesenjangan yang cukup signifikan antara persepsi dan harapan pengguna layanan.Meskipun demikian secara keseluruhan penilaian masyarakat terhadap pelayanan pencatatan nikah sudah berada pada level cukup memuaskan. Sesuai dengan persepsi masyarakat, faktor-faktor yang harus menjadi prioritas untuk ditingkatkan meliputi ketepatan dan kejelasan jadwal pelayanan, keterjangkauan, kewajaran dan kejelasan rincian biaya pencatatan nikah, kesederhanaan prosedur dan alur pelayanan pendaftaran nikah, kompetensi petugas pelayanan, kecepatan dan ketepatan merespon permasalahan pengguna layanan, kepercayaan kepada pengguna layanan dan keramahan petugas. Faktor-faktor ini menjadi kunci keberhasilan kua Dullah Selatan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan pencatatan nikah. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Servqual,  Pencatatan nikah, KUA. ABSTRACT This study examined the marriage registry service quality provided by the Office of Religious Affairs of South Dullah Sub-district, Tual City based on 5 Servqual dimensions, Customer Satisfaction Index and Importance Performance Analysis. Based on the Service Quality Gap, the result showed  that the marriage registry service of  the Office of Religious Affairs of South Dullah Sub-district still has a significant gap between users’ perception and expectation of the service  although the general public’s assessment of the marriage registry service indicated a satisfactory level. The factors that should be the priority for improvement as perceived by the public include accuracy and clarity of the service schedule, the affordability, the reasonability and clarity of the marriage registry cost details, the simple procedure and the workflow of marriage registry service, the capacity of the service officers, the speed and accuracy of response to users’problems, the trust to users, and officers’ friendliness. These factors  determined the success of the efforts of the  Office of Religious Affairs of South Dullah to improve the quality of marriage registry service. Keywords : Public Services, Servqual, Marriage Registry, Office of Religious Affairs.
Dukungan Alokasi Belanja Langsung, Motivasi Kerja, Sistem Kontrol Terhadap Mutu Pelayanan (Studi Pada Rumah Sakit Umum Daerah Larantuka) Corebima, Apolonia
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Dukungan Alokasi Belanja Langsung, Motivasi Kerja, dan Sistem Kontrol Terhadap Mutu Pelayanan Pada RSUD Larantuka. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana  gambaran  tentang dukungan alokasi belanja langsung, motivasi kerja, sistem kontrol, dan mutu pelayanan kesehatan pada RSUD Larantuka ? (2) Apakah  secara parsial dukungan alokasi belanja langsung, motivasi kerja, dan sistem kontrol berpengaruh signifikan terhadap mutu pelayanan kesehatan pada RSUD Larantuka ? (3) Apakah  secara simultan dukungan alokasi belanja langsung, motivasi kerja, dan sistem kontrol berpengaruh signifikan terhadap mutu pelayanan kesehatan pada RSUD Larantuka ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang dukungan alokasi belanja langsung, motivasi kerja, sistem kontrol dan mutu pelayanan kesehatan pada RSUD Larantuka, serta menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat  secara partial maupun secara simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan RSUD Larantuka sebanyak 350 orang. Sampel  yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 187 orang responden. Tehnik penarikan sampel digunakan stratified sampling, dimana pada tehnik ini semua karyawan dalam frame sampling dibagi ke dalam kelompok atau kategori. Selanjutnya penentuan sampel dari masing-masing kategori menggunakan teknik simple random sampling. Teknik analisis data : analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial (analisis regresi linear berganda). Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dilakukan uji F sedangkan secara parsial dilakukan uji t. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas dikategorikan  baik, demikian pula dengan variabel terikat mutu pelayanan dikategorikan baik. Hasil  analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa secara simultan ketiga variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pelayanan. Namun secara parsial hanya variabel sistem kontrol berpengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pelayanan. Disarankan kepada pimpinan RSUD. Larantuka agar  terus memperbaiki dan meningkatkan sistem kontrol melalui pembentukan Sistem Pengawasan Internal dalam rangka lebih meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat di masa mendatang. Kata Kunci :    alokasi belanja langsung,  motivasi kerja, sistem kontrol, mutu pelayanan. ABSTRACT This  study aimed at understanding  the   impact of direct consumption allowance, motivation and supervision  on the service quality of caring at the Regional Public Hospital (RSUD),  in Larantuka. The main issues addressed in this paper were (1) Providing  an overview of the impact of direct consumption allowance incentive, motivation,  and supervision  on the care service quality at RSUD, Larantuka. (2) Was there partial correlation of direct consumption allowance incentive, motivation and supervision,  on the care service quality at RSUD Larantuka? (3) Was  there  a significant simultaneous impact  of direct consumption allowance incentive,  motivation and supervision  on the care service quality at RSUD Larantuka? The aim of this study was  to get an overview of  the impact of those variables on  the service quality of RSUD, Larantuka through  a comparison  of  free variables and bound variables, either partial or simultaneous. The population covered by this study consists of the 350 RSUD employees. The sample involved in this study were 187 responders, selected through stratified sampling, whereas all the employees where divided by frame sampling in a series of batches or categories. The distribution of samples in the respective category has been selected through simple random sampling. Data analysis was carried out by descriptive and inferential statistics (multiple linear regression analysis). In order to assess the influence of the free variables compared to the bound variables in a simultaneous way, this study  applied a F-test while also applying a partial correlation t-test. The descriptive analysis results showed that all the free variables were valid, which  were  also the case for the bound variables. The results of the inferential statistics  showed  that in a simultaneous approach, all the three free variables showed a positive and significant impact on the care service quality. However  regarding partial correlation, only the supervision system variable has a positive and significant impact on the care service quality. The managers of the RSUD Larantuka were advised to keep on improving the supervision system, through  the creation of an Internal Appraisal System, in order to provide patients with better care in the future. Keywords : direct consumption allowance, motivation, supervision system, care service quality.
Implementasi Kebijakan Program Pendidikan Non Formal Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Kecamatan Sintang Kiam, Kiam
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Implementasi Kebijakan Program Pendidikan Non Formal Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Di Kecamatan Sintang.  Penyelenggaraan PAUD non formal memiliki manfaat yang tidak sedikit, salah satunya adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta mengembangkan bakat-bakatnya secara optimal. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meng) etahui dan menganalisis (1) proses implementasi kebijakan program pendidikan non formal pada pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Sintang (2) faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program pendidikan non formal pada pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Sintang. Penelitian ini di laksanakan di lembaga pendidikan nonformal  PAUD yang berada di Kecamatan Sintang pelajaran 2012/2013, yaitu PAUD Insan Mulia yang,  PAUD Taman Ceria dan PAUD Pelita Hati. Sumber penelitian ini adalah guru PAUD di Kecamatan Sintang. Hasil penelitian diketahui, proses implementasi kebijakan  program pendidikan non formal pada PAUD di Kecamatan Sintang belum berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan rendahnya dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, yayasan atau organisasi, masih belum sinergis antara pemerintah, pengelola lembaga PAUD dan masyarakat untuk melakukan pengawasan dan kontrol secara bersama, banyak PAUD di Kecamatan belum sesuai dengan kualifikasi sebagai pendidik, dikarenakan minimnya lulusan Sarjana untuk PAUD. Faktor-faktor  yang mempengaruhi implementasi kebijakan program pendidikan non formal pada PAUD di Kabupaten Sintang adalah: Standar pendidikan dan tenaga kependidikan, tenaga pendidik dan kependidikan harus memiliki kualifikasi, kompetensi harus sesuai dengan standar nasional pendidikan, program dan perencanaan PAUD di Kecamatan Sintang sudah berjalan sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nasional (permendiknas)  RI Nomor 58 tahun 2009, untuk sarana dan prasara masih sangat kurang, pembangunan PAUD melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat. Agar komunikasi berjalan lancar maka seharusnya ada instansi koordinator seluruh pembangunan PAUD. Supaya proses implementasi kebijakan pendidikan PAUD non formal berjalan lancar, maka beberapa hal dapat diupayakan sebagai berikut: menyekolahkan guru PAUD ke SI PAUD. Masyarakat diharapkan juga terlibat dalam kontrol/pengawasan, penilaian serta dalam pengambilan  keputusan terhadap pelaksanaan kebijakan PAUD. Memberikan tambahan dana untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Kata kunci: Implementasi, Pendidikan Non Formal, PAUD. ABTRACT Implementation of non-formal early childhood education has many benefits, one of which is to provide opportunities for children to meet physical and spiritual needs as well as develop talents.  This study aimed to identify and analyze (1) the process of implementation of the non-formal education policy with regard to early childhood education (PAUD) in Sintang (2) the factors that affected the implementation of PAUD in Sintang. This  study was carried out at non formal   PAUD institutions, Sintang sub-district in school year  2012/2013. Those were PAUD Insan Mulia, PAUD Taman Ceria and PAUD Pelita Hati. The respondents were  PAUD teachers in Sintang sub-district. The results  showed that  the process of implementation of non-formal PAUD in Sintang sub-district were not going well.  This was due to the lack of government support in the implementation . Cooperation between PAUD organizations and the government still was not synergistic. Cooperation between the managers of PAUD institutions and the public to monitor and  control  was lacking.  Many PAUD  in the sub-district did not meet the qualifications as an educational institution due to the lack of  PAUD university graduates which were recruited as teachers. In short, factors affecting the implementation of non-formal PAUD in Sintang  were: standards of education and educational personnel were not met, the educators and the educational processes have not met qualifications, teachers’ competence did not comply with the national standards. Early childhood programs and planning in the district  was not proceeding according to the Minister of National Education Regulation (Permendiknas) No. 58 of 2009: facilities and infrastructure were still lacking, and early childhood cooperation involving government, private and public was not there. To facilitate cooperation there should be a  coordinating agency for PAUD .  If the process of implementation of non-formal should improve, then the following actions had to be taken  (1)  to upgrade PAUD teachers to the university graduate (S1) level. (2) To persuade communities  to also be involved in the control / monitoring, assessment, decision-making  and implementation of PAUD. There should also be additional funding to increase the facilities and infrastructure. Keywords: Implementation, Non Formal Education, Early Childhood (PAUD)
Kualitas Pelayanan Publik Pada Badan Perizinan Penanaman Modal Dan Promosi Daerah (BP2MPD) Kabupaten Indragiri Hilir Ihsanuddin, Ihsanuddin
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 2, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Hal yang paling utama dari penyelenggaraan pelayanan publik adalah kualitas dari penyelenggara pelayanan tersebut (aparat), yang harus menyadari bahwa dirinya adalah sebagai pelayan bagi masyarakat dan masyarakatlah yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Sehingga berbagai faktor dan indikator dalam menentukan kualitas pelayanan publik dapat terpenuhi, yang pada akhirnya akan berdampak pada semakin meningkatnya kualitas pelayanan publik. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa kualitas pelayanan publik di BP2MPD Kabupaten Indragiri Hilir masih perlu ditingkatkan di beberapa aspek, walaupun aspek yang lain sudah baik. Kata Kunci : Pelayanan Publik, Kualitas Pelayanan, BP2MPD Kabupaten Inhil. ABSTRACT The quality of public services is determined by the service providers (apparatus), who must realize that he is a servant of the people and they must be served well,  such that the factors and the indicators in determining the quality of public services can be met. This  would ultimately have an impact on increasing the quality  of  public services.  The  study found that the quality of public services of BP2MPD Indragiri Hilir  still  needed  to be improved in  those regard, although  in other ways  the quality was   good. Keyword : Public services, quality of services, BP2MPD Indragiri Hilir.
Implementasi Kebijakan Program Pendataan Keluarga Sejahtera Dalam Pendistribusian Alat Kontrasepsi Di Kabupaten Sintang Zulfian, Zulfian
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 2, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan dalam hal penyaluran kontrasepsi bersubsidi bagi Keluarga Pra Sejahtera (PRA KS) dan Keluarga Sejahtera Tahap I (KS I), permasalahannya sulit diperolehnya alat-alat kontrasepsi bersubsidi bagi Keluarga Pra KS dan Keluarga Sejahtera Tahap I. Sulit diperolehnya alat-alat kontrasepsi bagi Keluarga Pra KS dan Keluarga Sejahtera Tahap I penulis mengindikasikan bahawa dalam pelaksanaan  Pendataan Keluarga Sejahtera  yang telah dilaksanakan  keakuratan data diragukan. Hal itu dapat  ditinjau dari beberapa  aspek diantaranya, aspek sumber daya manusia, aspek anggaran, aspek sarana dan prasarana dan aspek geografis. Kata Kunci : Implementasi, Pendataan Keluarga Sejahtera ABSTRACT This study was questioning why there was this problem of distributing  subsidized contraception to  Pre Prosperous Families ( Pra KS) and  Phase 1 Prosperous Families ( KS I). It was  difficult obtaining subsidized intrauterine devices to Pre Prospeous and phase1 Prosperous Families The study indicated that that the data which had been collected on Family Planning were of questionable accuracy. This can be detected by examining the human resource, budget, facilities, basic facilities and geographical aspects. Keyword : Implementation, Pre Posperous and  Phase 1 Prosperous Families, Family Planning data collection.
Pengaruh Insentif Dan Semangat Kerja Terhadap Prestasi Kerja Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Di Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Aceh Utara Zahara, Hafni
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Insentif dan semangat kerja pegawai merupakan faktor yang sangat mempengaruhi prestasi kerja penyuluh keluarga berencana di bidang pemberdayaan masyarakat dan keluarga sejahtera Kabupaten Aceh Utara. Permasalahan yang terjadi pada kantor penyuluhan keluarga berencana Kabupaten Aceh Utara adalah pemberian insentif yaitu kurangnya perhatian pimpinan terhadap pemberian insentif kepada pegawai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya Insentif dan semangat kerja yang tinggi bagi para pejabat fungsional yang ada di daerah. Tujuan penelitian ini adalah: a)Untuk menganalisis pengaruh insentif kerja dan semangat kerja secara bersama-sama terhadap prestasi kerja penyuluh keluarga berencana di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Aceh Utara. b)Untuk menganalisis pengaruh secara parsial insentif kerja dan semangat kerja terhadap prestasi kerja penyuluh keluarga berencana di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Aceh Utara. c)Untuk menganalisis variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap prestasi kerja penyuluh keluarga berencana di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bersifat explanatory, dengan subjek petugas penyuluhan keluarga berencana di Kabupaten Aceh Utara. Jumlah responden sebanyak 85 orang data dikumpulkan secara singkat menggunakan kuesioner. Data hasil penelitian dianalisis dengan metoda uji asumsi klasik menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 13.0. Hasil penelitian  ini menunjukan adanya pengaruh secara simultan antara insentif dan semangat kerja terhadap prestasi kerja dengan nilai VIF< 10. semangat kerja merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi prestasi kerja dengan nilai Beta sebesar 0.61. Kata kunci : Insentif, Semangat Kerja, Prestasi Kerja.     ABSTRACT Incentives and employee morale are  factors that greatly affects the performance of family planning counselors working in the field of community  empowerment and family  welfare of North Aceh District. Some of the problems which  occurred at the family planning counseling office of the North Aceh District is the provision of incentives, namely the lack of attention  by it’s leaders to provide incentives to employees. To achieve these objective it is necessary that incentives be given to the functional leaders and  that they possess  high morale. The purpose of this study  was: a) To analyze the effect of work incentives and morale  put together on the  achievement of family planning counselors at the Community Empowerment and Family Welfare Agency in North Aceh District.  b) To analyze the effect of work incentives and morale singularly on the work performance of family planning counselors at the Agency for Community Empowerment and Family Welfare of North Aceh District. c) To analyze the most dominant variables  which influence work performance of family planning counselors at the Agency for Community Empowerment and Family Welfare of North Aceh District. This study is explanatory, with 85  family planning extension workers in North Aceh  District.  as respondents.  Questionnaires were used to collect the data. The data  were then analyzed using SPSS 13.0 software. The results of this study indicated the existence of joint influence of incentives and morale  on work performance with a value of VIF <10. Morale is the most dominant variable affecting job performance with a Beta value of 0.61. Keywords: Incentives, Morale, Work Achievement.
Restrukturisasi Birokrasi Dan Pengembangan Good Govermance (Aspek Kompetensi Administrasi, Transparansi Dan Efisiensi Dalam Restrukturisasi Birokrasi Pemerintah Kota Tanjung Pinang) Agustamar, Mouzar
Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Administrasi Publik dan Birokrasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini didasarkan pada sebuah fenomena bahwa dalam praktik otonomi daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007,  pemerintah daerah diberi kebebasan untuk menetapkan penamaan/ nomenklatur, jenis dan jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja yang ada di tingkat Pemerintah Daerah. Dengan kebijakan pemerintah yang demikian, secara implisit sebenarnya terlihat nuansa kesadaran bahwa praktik pembentukan kelembagaan birokrasi Pemerintah Daerah yang uniform sudah tidak relevan lagi dengan dinamika lingkungan internal maupun eksternalnya. Hasil penelitian menemukan bahwa secara umum proses restrukturisasi Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah di Kota Tanjungpinang masih sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan berdasarkan potensi yang dimiliki, yaitu meliputi: luas wilayah, jumlah penduduk dan jumlah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Kata kunci: Aspek  Kompetensi  Administrasi, Transparansi  dan  Efisiensi Restruturisasi Birokrasi, Good Governance, Pemerintah Daerah. ABSTRACT The basis of this study  was the regional autonomy under the Act No. 32 of 2004 as mandated by Government Regulation No. 41 of 2007. Local authorities are  given the freedom to determine the  name, the type and number of  Regional Fasilities for Units  of Activities (SKPD) tailored to the needs, capabilities and existing workload among local governments. With such a government policy, it implicitly reveals that the practice of establishing  a uniform local government bureaucracy is no longer relevant to the dynamics of both the internal and external environments. The study found that generally speaking the process of restructuring  the Regional Organization Units in Tanjungpinang  was still in accordance with Government Regulation No. 41 of 2007 which was based on regional potentials , such as total land area, number of residents and amount of available budget. Keywords: Aspects of Administrative Competence, Transparency and Efficiency, Bureaucracy Restructuring, Developing Good Governance, Local Government.

Page 1 of 3 | Total Record : 30