cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Keguruan
Published by Universitas Terbuka
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Komunikasi Matematik Melalui Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Untuk Siswa SMP Negeri Di Kabupaten Garut Anisa, Witri Nur
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematik melalui pembelajaran pendidikan matematika realistik serta mendeskripsikan sikap dan aktivitas siswa selama pembelajaran pendidikan matematika realistik. Desain penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain dua kelompok dengan pretest-posttest. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMP Negeri di Kabupaten Garut. Sampel penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Cilawu yang diambil secara acak dan terpilih kelas VII A dan VII C sebagai kelompok eksperimen yang mengikuti pembelajaran pendidikan matematika realistik dan kelas VII B dan VII D sebagai kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, dan lembar observasi. Analisis statistik yang digunakan adalah gain score untuk hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemampuan komunikasi matematik. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemampuan komunikasi matematik siswa dengan pembelajaran pendidikan matematika realistik lebih baik dibandingkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemampuan komunikasi matematik dengan pembelajaran langsung. Pembelajaran dengan pendidikan matematika realistik memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran dan memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran matematika. Kata kunci: Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik, Kemampuan Komunikasi Matematik, Sikap dan Aktivitas Siswa. ABSTRACT This research was aimed at analyzing the enhancement of students’ abilities in problem solving and mathematical communication through realistic mathematics education instruction, and at describing their attitude and activities during that instruction. The population was all state junior high school students in Garut region, while randomly selected sample, was  the seventh grade students of SMP Negeri 3 Cilawu.  The experimental design was pre-post control group design. Four classes were participated in this study. Two classes (grade VII A and VII C) were assigned as experimental groups who participated in instruction with realistic mathematics education, and the other two classes (grade VII B and  VII D) as  control group who participated in the direct instruction. Data was collected through test, questionnaire, and observation. The analysis of gain score showed that the enhancement of students’ abilities on problem solving and mathematical communication who participated in instruction with realistic mathematics education was better than those who participated in the direct instruction. Descriptive analysis of data from  questionnaire and observation showed that realistic mathematics education instruction enabled students to be active and to have positive attitudes toward mathematics. Keywords: Realistic mathematics education instruction, mathematical problem-solving ability, mathematical communication ability, students’ attitudes and activities.
Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa MTS Nataliasari, Ike
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis tentang kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang ada di Kota Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2012/2013 pada level menengah. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Nurul Falah yang diambil secara acak terpilih kelas VIII-B terdiri dari 35 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis. Analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata dan uji ANOVA dua jalur menggunakan General Linear Model Univariate Analysis. Berdasarkan hasil penelitian, simpulan penelitian ini adalah (1) peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional ditinjau dari tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, dan (3) terdapat interaksi antara pembelajaran dengan pengetahuan awal matematis kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) dalam kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa. Temuan selama penelitian menunjukkan bahwa terdapat konstribusi dari setiap fase TPS, diantaranya: (1) Think: pembelajaran menggunakan TPS memberikan kesempatan kepada siswa berpikir secara mandiri, (2) Pair: selama proses pembelajaran secara berkelompok mendorong siswa mempunyai daya nalar yang tinggi dan kreatif dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan, (3) Share: kegiatan ini mampu memberikan kepuasan tersendiri dan rasa percaya diri dalam diri siswa. Lebih lanjut siswa dilatih untuk mampu secara mandiri maupun berkelompok mempertanggungjawabkan hasil kerjanya dalam kelompok. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Think Pair Share (TPS), Penalaran Matematis, Pemecahan Masalah Matematis. ABSTRACT This experimental study was aimed at analysing  the effects of Think-Pair- Share (TPS) cooperative learning on students reasoning ability and mathematical problem solving. The population of this study was all students of Islamic Junior High Schools (MTs) of the 2012/2013 academic year in Tasikmalaya; while.the randomly taken sample was students of MTs Nurul Falah. Two classes were choosen, one class (VIIB) was assigned as experimental class and class VIII-C as control class. The instrument used was  test on mathematical reasoning and problem solving ability. Data was analyzed using two different average test and ANOVA.The results showed that: (1) the improvement of student’s reasoning and problem-solving abilities treated through TPS Cooperative Learning was better than those treated through conventional model, (2) there were improvement differences of reasoning  and mathematical problem solving abilities in both classes, in terms of high, medium, and low level capabilities, and (3) there was  interaction between learning and mathematical prior knowledge of students group (high, medium, low) in reasoning ability and mathematical problem solving. There was also revealed that there was a contribution for each phase of the TPS Cooperative Learning on student’learning. Keywords: Cooperative Learning, Think Pair Share (TPS), Mathematical Reasoning, Mathematical Problem Solving.
Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kontekstual Dengan Teknik SQ4R Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya Rustina, Ratna
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatif model Pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa menjadi lebih kritis dalam berpikir matematis. Hal ini dilakukan karena selama ini Pembelajaran matematika yang biasa dilakukan didominasi oleh guru, serta sistem evaluasi yang lebih berorientasi pada hasil kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Model Pembelajaran Kontekstual dengan teknik SQ4R merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman dan berpikir kritis siswa dalam belajar matematika. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya dan dilakukan untuk menjawab dua hipotesis utama, yaitu: (1) Pembelajaran kontekstual dengan teknik SQ4R dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa, (2) Pembelajaran kontekstual dengan SQ4R dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari tes pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar. Subyek penelitian adalah siswa SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya. Sampel penelitian dibagi secara acak dan diambil dua kelas, yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengolahan data menggunakan uji gain ternormalisasi, uji statistik berupa uji-t dan presentase setelah prasarat pengujian terpenuhi. Hasil analisi data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata skor tes pemahaman matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 5% yaitu. Begitu pula hasil analisis terhadap perbedaan rata-rata skor tes kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol pada taraf signikansi 5%. Berdasarkan hasil analisis secara kuantitatif terlihat bahwa adanya keterkaitan antara pemahaman matematis dengan kemampuan berpikir kritis baik pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen dengan korelasi sebesar 0,861. Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan bahwa pemahaman matematis dan kemampuan berpikir kritis pada kelompok siswa yang memperoleh Pembelajaran kontekstual dengan teknik SQ4R mengalami peningkatan yang lebih baik daripada kelompok siswa yang memperoleh Pembelajaran konvensional. Terdapat korelasi yang signifikan antara pemahaman matematis dengan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Kata kunci: Pembelajaran Kontekstual, Teknik SQ4R, Pemahaman Matematis dan    Berpikir Kritis Matematis.  ABSTRACT This pre-post randomly control group experimental study aimed at investigating the effect of Contextual Learning with SQ4R on the improvement of students mathematical understanding and critical thinking. The population of this study  was all grade VIII students in SMP Negeri 8 Tasikmalaya while the randomly selected sample was two classes. One class was assigned as experimental group, treated through Contextual Learning with SQR4, and the other class as control group treated through  conventional learning. Prior and after the treatment, test of mathematical understanding and critical thinking related to three dimentional flat surface were admisnistered to both groups. Normalized gain test and t-test were used to analyse the data. Results showed that  mathematical understanding and critical thinking of students treated through Contextual Learning with SQ4R improved better than those treated through conventional learning. In additrion, there was also significant correlation between students mathematical understanding and critical thinking ability.                                             Keywords: Contextual Learning, SQ4R, Mathematical Understanding, and Mathematical Critical Thinking.
Peningkatan Kemampuan Koneksi Dan Komunikasi Matematik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Peserta Didik SMK Negeri Di Kabupaten Kuningan Heryani, Yeni
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini menerapkan metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh  penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan koneksi dan komunikasi matematik peserta didik. Secara rinci penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1)  peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematik peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dibandingkan dengan yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran langsung; (2) peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematik peserta didik kelompok tinggi, sedang dan rendah yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw; serta (3) sikap siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMK Negeri di Kabupaten Kuningan dengan mengambil sampel 4 kelas dari kelas X Jurusan Pemasaran yang ada di SMK Negeri 2 Kuningan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal tes kemampuan koneksi dan komunikasi matematik siswa dan angket sikap yang digunakan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Analisis data menggunakan uji perbedaan dua rata-rata untuk mengetahui peningkatan yang lebih baik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol serta ANOVA satu arah dengan uji Scheffe untuk mengetahui peningkatan yang lebih baik antara kelompok tinggi,  sedang dan rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada sekolah level tinggi maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematik peserta didik yang  mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dari peserta didik yang mengikuti  pembelajaran langsung. Peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematik peserta didik kelompok sedang lebih baik dari kelompok tinggi dan rendah yang  mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, serta peserta didik menunjukkan sikap positif terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat mengubah paradigma pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Kejuruan dari yang menekankan pada hasil berpikir ke yang menekankan pada proses berpikir. Guru juga hendaknya mempersiapkan terlebih dahulu pembelajaran dengan cara mendesain posisi tempat duduk sebelum pembelajaran dimulai sehingga waktu yang telah ditetapkan digunakan dengan tepat. Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Kemampuan Koneksi Matematik, Kemampuan Komunikasi Matematik, Sikap Peserta Didik. ABSTRACT This experimental researh was aimed at inverstigating the effect of applying  Jigsaw cooperative learning model on students mathematical connection and communication abilities, as well as identiying students attitude toward Jigsaw Cooperative Learning model.. The population of this study was all students of SMK Negeri in Kuningan, while the sample was four classes of  grade X of the Marketing Department at  SMK Negeri 2 Kuningan. Data was collected through test on mathematical connection and communication ability, as well as  attitude scale. Independent samples t-Test and One Way ANOVA with Scheffe Test were used to analyze the data. The results showed that:  abilities  improvement on mathematical connection and communication abilities ofstudents who attended instructions with  Jigsaw Cooperative Learning Model were better than those attended direct instruction; in the group treated through Jigsaw Cooperative Learning Model, the  improvement of mathematical connection and communication abilities of medium group were better than high and low groups; and students showed positive attitude toward Jigsaw Cooperative Learning Model. Keywords: Jigsaw Cooperative Learning Model, Ability of Mathematical Connection, Ability of Mathematical Communication,  Students’  Attitude.
Pengaruh Penggunaan Metode Student Facilitator And Explaining Dalam Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Dan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa SMK Di Kota Tasikmalaya Muslim, Siska Ryane
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemampuan berpikir kritis matematik siswa. Penelitian ini merupakan eksperimen, dengan populasi seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Tasikmalaya. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan dipilih sampel dua kelas X. Kelas eksperimen diberikan pembelajaran kooperatif dengan metode Student Facilitator and Explaining, dan kelas kontrol diberikan pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan adalah seperangkat tes yang mengukur kemampuan  pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis matematik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis matematik pada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif Student Facilitator and Explaining lebih baik daripada kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran langsung; terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis matematik siswa pada kelompok atas, tengah, dan bawah yang memgikuti pembelajaran kooperatif dengan metode Student Facilitator and Explaining; serta terdapat korelasi positif antara kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif dengan metode Student Facilitator and Explaining.  Kata kunci: Pembelajaran Langsung, Model Pembelajaran Kooperatif, Metode Student Facilitator and Explaining, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik, Kemampuan Berpikir Kritis Matematik. ABSTRACT This experimental study was aimed at investigating the effect of the use of Student Facilitator and Explaining type of cooperative learning model on students’   mathematical problem-solving and critical thinking. The population was the vocational school students in Tasikmalaya city, while the randomly selected sample was two classes of grade X. The experimental class was treated through cooperative learning model with Student Facilitator and Explaining method, whereas the control class was treated through direct instruction. Test on mathematical problem solving and critical thinking abilities was administered to both groups after the treatment. The results showed that students’ mathematical problem solving and critical thinking abilities who participated in the instruction appliying cooperative learning model with Student Facilitator and Explaining method were better than those students treated through direct instruction. In the groups of students who participated in instructions applying the model of cooperative learning with Student Facilitator and Explaining methods, there were differences in the problem solving and critical thinking abilities of the top, middle, and lower students, as well as a positive correlation between students’ mathematical problem solving and critical thinking abilities. Keywords: Direct Instruction, Cooperative Learning Model, Method of Student Facilitator and Explaining, Mathematical Problem Solving Ability, Mathematical Critical Thinking.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Program Cabri 3D Terhadap Kemampuan Penalaran Dan Koneksi Matematis Siswa SMA Di Kota Tasikmalaya Nurhajati, Nurhajati
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme berbantuan program Cabri 3D, pembelajaran kooperatif dengan pendekatan konstruktivisme tanpa bantuan program Cabri 3D, dan pembelajaran konvensional, dilihat dari pengetahuan awal matematika untuk siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen tentang pengaruh penerapan pendekatan konstruktivisme melalui model pembelajaran kooperatif berbantuan program Cabri 3D terhadap kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa SMA di kota Tasikmalaya yang dilakukan di SMA Negeri 7 Tasikmalaya. Desain penelitian menggunakan Posttest-Only Control Design. Subjek populasi adalah seluruh siswa SMA Negeri 7 Tasikmalaya dengan mengambil tiga sampel kelas X SMA Negeri 7 Tasikmalaya secara acak dari 7 kelas yang ada, dengan subjek sebanyak 91 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan penalaran dan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi Dimensi Tiga. Analisis hipotesis menggunakan ANOVA satu dan dua jalur, yang dilanjutkan dengan uji post-hoc  yaitu uji Scheffedanuji Tukey. Hasil penelitian menyatakan  bahwa terdapat perbedaan kemampuan penalaran dan koneksi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran kooperatif dengan pendekatan konstruktivisme berbantuan program Cabri 3D, pembelajaran kooperatif dengan pendekatan konstruktivisme tanpa program Cabri 3D dan pembelajaran konvensional ditinjau dari pengetahuan awal matematika untuk kelompok atas dan kelompok bawah. Kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa kelompok bawah pada pembelajaran kooperatif dengan pendekatan konstruktivisme berbantuan program Cabri 3D lebih baik dibandingkan kemampuan kemampuan penalaran dan koneksi matematis siswa pada pembelajaran kooperatif dengan pendekatan konstruktivisme tanpa bantuan Cabri 3D dan dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan program Cabri 3D berpengaruh terhadap kemampuan penalaran dan koneksi matematis. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif, pendekatan konstruktivisme, kemampuan penalaran matematis, koneksi matematis, program Cabri 3D.  ABSTRACT This quasi experimental study with posttest only control group design, was aimed at analyzing the effects of applying constructivist approach via  cooperative learning with Cabri 3D on mathematical reasoning and connections abilities of High School students in Tasikmalaya. The population of this study was all students of SMAN 7 Tasikmalaya, while the randomly selected sample was three classes of grade X, two classes as experiemental groups (one group treated through contructivist approach via cooperative learning with Cabri 3D, one group treated through contructivist approach via cooperative leraning without Cabri 3D), while  the third class as control group, treated through conventional learning.  Test on mathematical reasoning and connection ability related to Three Dimensions was administered to all group. Analysis of hypotheses used ANOVA one and two lines, followed by the Scheffe test and the Tukey test. The results showed that: (1) in term of initial knowledge, there were differences in mathematical reasoning  and connections abilities between students treated through constructivist approach via cooperative learning with Cabri 3D,  those treated through constructivist approach via cooperative learning without Cabri 3D, and those treated through conventional learning for the upper group and the bottom group; (2) students mathematical reasoning and mathematical connections abilities of lower groups treated through contructivist approach via cooperative learning with Cabri 3D was better than those treated through constructivist approach via cooperative learning without Cabri 3D , and those treated through conventional learning. Keywords: constructivist approach, cooperative learning, Cabri 3D, mathematical reasoning ability, mathematical connections ability.
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Tebimbing Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Meidawati, Yenny
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 2, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian  bertujuan untuk mengetahuipengaruh pendekatan pembelajaran  inkuiri terbimbing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis  di SMP Negeri 1 Bulok Kabupaten Tanggamus. Untuk mengukur ketercapaian tujuan dengan cara membandingkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing dan pendekatan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest control group design.   Populasi  penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Bulok Kabupaten Tanggamus .sebanyak 119 siswa  yang terdiri dari 4 kelas, dengan rincian kelas VIII-A sebanyak 29orang,  kelas VIII-Bsebanyak 30orang,VIII-Csebanyak 30orang,  kelas VIII-Dsebanyak 30.sampeldalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-Csebagai kelas ekperimen dan siswa kelas VIII-B sebagai kelas kontrol konvensional, yang diambil dengan teknik purposive sampling, dengan pertimbangan bahwa kedua kelas tersebut mempunyai tingkat kemampuan   yang relatif sama.  Instrumen dalam penelitian berupa soal  berbentuk essay sebanyak5butir untuk menda­patkan datakemampuan pemecahan masalah matematis  siswa  sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil analisis data diperoleh: (1) Rrata-rata peningkatan kempuan pemecahan masalah  pada kelas ekperimen sudah mencapai katagori tinggi yaitu sebesar  0,70  sedangknan pada kelas kontrol rata-rata  peningkatan belajar hanya 0, 56 pada katagori sedang.  (2) Rata-rata peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis  siswa  yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran  inkuiri terbimbing lebih dari siswa  yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran  konvensional. Dengan demikian pendekatan pembelajaran  inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP. Kata kunci:  Inkuiri Terbimbing, Pengaruh, Pemecahanmasalah  matematis.  ABSTRACT  The purpose of this  study was  to know the influence of supervised  enquiry instructional approach on mathematical problem-solving ability of Bulok Tanggamus Public Junior High School (SMP Negeri) 1. To compare the achievement of the students mathematical problem solving ability by using   supervised  enquiry with the students using conventional instructional approaches. The type of the study was quasi-experimental with pretest – posttest-control group design. The population were students of eighth grade at SMP Negeri 1 Bulok Tanggamus. There were 119 students which consist of 4 classes, with 29 students from class VIII-A, 30 students from class VIII-B, 30 students from VIII-C, and 30 students from VIII-D. The samples in this study were students of class VIII-C as the experimental class and the students of class VIII-B as the conventional control class, which were selected by purposive sampling technique, with the consideration that the two classes have about the same level of ability. The instrument of this  study was a 5 items test in essay form. It was designed to measure student’s ability before and after the instructional  process. The result  were as follows: (1) the average  increase in problem solving ability in the experimental class had reached 0.70, meanwhile the average increase in the control class was only 0,56. (2) The average increase  in mathematical problem-solving ability of students who learned with supervised  enquiry instruction  was better  than students who learned with conventional  instruction. Thus the supervised   enquiry  instruction  had more influence in  the improvement of students mathematical problem solving ability at SMP 1. Keyword: supervised  enquiry instruction, influence, mathemat.
Penerapan Model Pembelajaran M-APOS Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Motivasi Belajar Kalkulus II Lestari, Sri Wiji
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan studi eksperimental bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peningkatan pemahaman konsep dan motivasi belajar Kalkulus II melalui penerapan model pembelajaran M-APOS. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Jayabaya di Jakarta, dengan sampel terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen, kelas yang belajar Kalkulus II dengan model pembelajaran M-APOS dan kelas control, kelas yang belajar Kalkulus II dengan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemahaman konsep matematika dalam bentuk tes dan motivasi belajar dalam bentuk kuesioner. Data berupa hasil pretes dan postes dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Ada perbedaan dalam kemampuan pemahaman konsep melalui model pembelajaran M-APOS dengan model pembelajaran konvensional. (2) Tidak ada perbedaan dalam motivasi belajar melalui model pembelajaran M-APOS dengan pembelajaran konvensional. (3) Tidak ada interaksi antara pengetahuan sebelumnya dengan model pembelajaran dalam kemampuan pemahaman konsep dan motivasi belajar . (4) Ada korelasi antara kemampuan pemahaman konsep dan motivasi belajar. Kata kunci: M-APOS, pemahaman dan konsep motivasi. ABSTRACT This experimental study was aimed at investigating the impact of M-Apos Learning model in enchancing student conceptual understanding and learning motivation in Calculus II Course. The population was students of Faculty of Industrial Technology, Jayabaya University, Jakarta; while the sample was two classes of Calculus II Course. One class was assigned as experimental group, where M-APOS learning model was applied; while the other class as control group, which used traditional learning. Prior and after the treatment, test on conceptual understanding and quetionnaire on learning motivation were administered. The results showed that (1) there were differences between the ability of students conseptual understanding through M-APOS learning model and those through conventional learning, (2) there was no difference in learning motivation between the two groups; (3) there was no interaction between prior knowledge on the learning model, and (4) there was correlation between the ability of conseptual understanding and learning motivation. Keywords: M-APOS Learning Model, conseptual understanding, learning motivation, Calculus II Course.
Pengaruh Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematik Peserta Didik Di SMK Negeri Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Muharom, Tria
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 1, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Kemampuan penalaran dan komunikasi matematik peserta didik selama ini kurang dikembangkan dengan baik. Hal ini disebabkan  faktor kepasifan dari peserta didik dan pemilihan model pembelajaran yang kurang relevan yang berpengaruh terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematik peserta didik. Dalam upaya meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematik peserta didik, penerapan model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Division (STAD) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan peserta didik sehingga mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dalam belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain kelompok kontrol hanya posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK Negeri di Wilayah Timur Kabupaten Tasikmalaya, yaitu SMK Negeri Manonjaya. Sampel satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol diambil secara acak (random). Analisis hipotesis dilakukan dengan uji-t, Anova dua jalur, dan korelasi Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) kemampuan penalaran matematik peserta didik yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran langsung; (2) kemampuan penalaran matematik peserta didik yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran langsung berdasarkan level kemampuan awal; (3) kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran langsung; (4) kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran langsung berdasarkan level kemampuan awal; serta (5) terdapat korelasi antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematik peserta didik. Kata kunci: model pembelajaran kooperatif , student teams achievement division(STAD), penalaran matematik, komunikasi matematik. ABSTRACT Students  ability of mathematical reasoning and mathematical communication is still low due to many factors, one of which is the limitation of learning model applied by the teacher.Due to that problem, this experimental study was aimed at investigating the influence of Cooperative Learning Model with Student Team Achievement Division (STAD) on students mathematical reasoning and communication abilities. The experimental design was post-test only control group. The population wasstudents of SMK Manonjaya,  Tasikmalaya; while randomly selected sample was two classes.one class was assigned as experimental group and the other as control group. Data was collected through essay test for mathematical reasoning and communication abilities, as well as observation on learning activities.T-test, two ways Anova, and Pearson correlation  were applied to analyze the data. The results showed that: (1) mathematical reasoning ability of students treated through STAD cooperative learning model was better than thosetreated throughdirect learning; (2)by the level of initial ability, mathematical reasoning abilities of students, treated through STAD cooperative learning model was better than  thosetreated through direct learning;   (3) ability of student’s mathematical communications, treated through STAD cooperative learning was better than those treated through direct learning; (4) by the level of initial ability, mathematical communication skills of students, treated through STAD cooperative learning was better than those,treated through direct learning; and (5) there was correlation between student’s mathematical reasoning ability and student’s mathematical communication ability. Keywords: cooperative learning, student teams achievement division(STAD), mathematical reasoning, mathematical communication.
Penerapan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa Sefalianti, Berta
Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 2, 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.63 KB)

Abstract

Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaaan kemampuan komunikasi matematis dan disposisi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran inkuiri terbimbing dibandingkan pembelajaran konvensional. Data penelitian ini diperoleh dari tes dan angket. Instrumen tes berupa soal uraian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis, sedangkan angket  diberikan untuk mengetahui disposisi matematis. Kedua instrumen tersebut diberikan pada akhir pembelajaran. Hasil analisis menunjukan bahwa ada perbedaan kemampuan komuniksi matematis baik pada semua tingkat kemampuan awal matematika maupun untuk keseluruhan kelompok, antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional (sig. 0,000,  = 0,025). Pada diposisi matematis, tidak ada perbedaan disposisi matematis pada semua  tingkat kemampuan awal matematika antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Namun ada perbedaan disposisi matematis pada keseluruhan kelompok antara kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional (sig. 0,000,  = 0,025). Kata kunci : Kemampuan Komunikasi Matematis, Disposisi Matematis,  Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.  ABSTRACT This experimental study was conducted to know the difference between  mathematical communication and mathematical dispositions skills of students that followed  supervised enquiry  and students that followed conventional  instruction.  Data were obtained by writing tests and answering questionnaires.  The test consist of a query that aimed at identifying mathematical communication skills, while the questionnaire was designed  to know mathematical disposition.    Both of these instruments were given by the end of the  experiment. The results showed that there were different abilities in mathematical communication at the beginning as well as  at the comprehensive level  between students groups with  supervised enquiry instruction and students group with conventional instruction (sig. 0,000,  = 0,025) While for mathematical disposition, there was no difference in mathematical disposition at the beginning level   of mathematical ability between students groups with supervised  enquiry instruction with students group with conventional  instruction. In general  there  were differences  in mathematical disposition skills between student   that  received  supervised enquiry instruction with student  groups that received conventional instruction (sig. 0,009,  = 0,025). Keywords : Mathematical Communication Skills, Mathematical Disposition,  Supervised Enquiry Instruction.

Page 1 of 2 | Total Record : 15