cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Rekayasa & Manajemen Sistem Industri (JRMSI) adalah wadah bagi lulusan S-1 Teknik Industri, UB dan perguruan tinggi lainnya untuk mempublikasikan karya ilmiahnya.
Arjuna Subject : -
Articles 1,891 Documents
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus: RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang) Rustika, Merin; Choiri, Mochamad; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.421 KB)

Abstract

Abstrak Pada industri jasa seperti halnya rumah sakit karakteristik penting yang harus ditingkatkan adalah kualitas pelayanan. RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang adalah salah satu rumah sakit rehabilitasi di Indonesia yang memiliki target capaian ±50 pasien setiap harinya. Target capaian ini sebagai evaluasi tingkat pengunjung setiap tiga bulannya. Dari survey pelanggan yang telah dilakukan didapatkan indeks kepuasan pelanggan sebesar 81-82% dimana masih belum sesuai dengan Standard Pelayanan Minimal-Rumah Sakit (SPM-RS). Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tersebut diperlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan dengan menggunakan metode Six Sigma. Tahapan penelitian dilakukan dengan menghitung nilai GAP setiap atribut kepuasan pelanggan, menentukan kapabilitas proses, menganalisis akar penyebab ketidakpuasan dan memberikan rekomendasi perbaikan. Hasil pegukuran kualitas pelayanan dengan skor gap rata-rata total -0.70, artinya kualitas pelayanan rumah sakit masih belum sesuai dengan harapan pelanggan. Kapabilitas untuk ketiga proses pelayanan dengan nilai gap paling negatif antara lain 2,62σ, 2,45σ dan 1,91σ Sedangkan akar penyebab ketidakpuasan RPN-nya 90, 48, dan 27.  Untuk perbaikan proses pelayanan disarankan untuk menetapkan satu hari kerja sebagai hari 5S dan re-layout ruang administrasi. Kata kunci : Six Sigma, Servqual, FMEA, Sikap Kerja 5S, dan Tata Letak Layout Kantor
ALTERNATIF PERBAIKAN TATA LETAK TOKO PERSADA SWALAYAN MELALUI PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN DENGAN METODE MARKET BASKET ANALYSIS Andari, Susi Novi; Setyanto, Nasir Widha; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.177 KB)

Abstract

Abstrak Setiap perusahaan perlu memahami perilaku konsumen karena kelangsungan hidup perusahaan sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tergantung pada perilaku konsumennya. Dalam usaha ritel, pengetahuan tentang pola perilaku konsumen dapat dimanfaatkan untuk menyusun tata letak rak toko sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Hal inilah yang nantinya akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menaikkan profit. Dalam penelitian ini dilakukan usaha perbaikan tata letak toko ritel berdasarkan perilaku belanja konsumen dengan menggunakan metode Market Basket Analysis (MBA) dan tools Activity Relationship Chart (ARC). MBA bertujuan untuk menentukan produk apa saja yang paling sering dibeli sekaligus oleh konsumen dengan menemukan asosiasi antar produk yang diletakkan dalam keranjang belanja. MBA adalah salah satu penerapan Association Rule  dengan tiga macam ukuran, yaitu support (tingkat dominansi faktor), confidence (tingkat kedekatan faktor) dan improvement ratio (validasi kedekatan faktor). Penelitian ini juga menggunakan metode ARC untuk mengetahui kedekatan produk secara kualitatif. Dari hasil pengolahan data MBA dan ARC didapat tiga alternatif layout baru yang kemudian dipilih salah satu yang terbaik oleh pihak manajemen. Pada layout terpilih, beberapa produk harus diubah dari posisi sebelumnya. Produk-produk yag harus dipindah diantaranya produk sabun cuci, snack, dan produk lainnya. Kata kunci : Perilaku konsumen, Layout, Market basket analysis, Support, Confidence, Improvement ratio, Activity relationship chart  
ANALISIS PERBANDINGAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN METODE KANBAN Mahardika, Arga; Rahman, Arif; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.252 KB)

Abstract

Abstrak Pengendalian persediaan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Selama ini PT Suzuki Indomobil Motor Plant Tambun II dalam menjalankan proses produksinya sering mengalami permasalahan pada persediaan komponen yakni sering mengalami kekurangan persediaan komponen. Kekurangan tersebut mengakibatkan proses produksi terhenti, karena pengendalian persediaan yang kurang baik. Metode pengendalian persediaan yang dibandingkan dalam penelitian ini yakni metode Economic Order Quantity (EOQ) dan metode kanban. Metode EOQ dimulai dengan menghitung kuantitas pemesanan, safety stock, Reorder Point, stok persediaan maksimal dan stok persediaan rata-rata. Metode kanban dimulai dengan menghitung jumlah kartu kanban yang dibutuhkan, kuantitas yang diwakili satu kanban, stok persediaan maksimal dan stok persediaan rata-rata. Kemudian, dilanjutkan dengan mengkomparasi total inventory cost kedua metode. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa metode EOQ lebih baik daripada metode kanban. Perbandingan total inventory cost pada metode kanban sebesar Rp. 19.800.000 lebih besar daripada total inventory cost pada metode EOQ hanya sebesar Rp. 2.800.000. Karena menggunakan prinsip zero inventory, tingkat stok persediaan pada metode kanban lebih baik daripada metode EOQ. Namun tingginya ongkos pesan, metode kanban menjadi kurang efisien. Untuk dapat menerapkan metode kanban, perusahaan harus menekan biaya pemesanan  menjadi Rp. 46.969, dengan mengembangkan sistem keiretsu dan kemitraan dengan supplier. Kata kunci :Persediaan Komponen, Pengendalian Persediaan, Metode EOQ, Metode Kanban, Total Inventory Cost.
PERANCANGAN PENILAIAN KINERJA GURU BERDASARKAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK KOMPETENSI GURU DAN KOMPETENSI GOMES SEBAGAI ACUAN PEMBERIAN INSENTIF (Studi Kasus SMA Brawijaya Smart School, Malang) Atikah, Atikah; Setyanto, Nasir Widha; Mada Tantrika, Ceria Farela
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.186 KB)

Abstract

Abstrak Sistem penilaian kinerja guru di SMA Brawjaya Smart School dilakukan sebagai formalitas namun tidak ada suatu usaha perbaikan apaupun dari pihak sekolah. Sehingga dibutuhkan suatu rancangan sistem penilaian kinerja yang dapat memotivasi kinerja guru SMA Brawijaya Smart School. Untuk itu dirancang sistem penilaian kinerja guru berbasis kompetensi, khususnya Kompetensi Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang dipadukan dengan Kompetensi Gomes. Tahap awal dilakukan perhitungan bobot pada tiap kompetensi menggunakan kuesioner pembanding berpasangan yakni dengan metode AHP. Hasil perhitungan bobot persentase masing-masing kompetensi adalah  kreativitas 20,70% , Inisiatif 14,42%, Kesesuaian materi pembelajaran 13,9% , Kerjasama 10,5%, Kesiapan mengajar 9,62%, keteladanan 5,85%, integritas diri 5,85 %, Pengetahuan mengenai tugas 5,66 %, kuantitas 4,0%, kesungguhan 3,68%, Kehadiran 2,83%, Kemauan belajar 1,89% dan Ketepatan waktu 1,04%. Selanjutnya dilakukan penilaian dengan menggunakan kuesioner menggunakan metode penilaian Rating Scale. Hasil dari penilaian tersebut diolah sehingga didapat prestasi kerja dari masing-masing guru. Tahap akhir adalah melakukan perhitungan insentif berdasarkan prestasi kerja yang telah dicapai. Kata kunci : Penilaian Kinerja Guru, AHP, Rating Scales, Insentif
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN BERBASIS KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL (KPKU) BUMN (Studi Kasus: Perum Jasa Tirta 1 Malang) Estuningsari, Eka Rahayu; Setyanto, Nasir Widha; Efranto, Remba Yanuar
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.769 KB)

Abstract

Abstrak Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan untuk membangun dan mengimplementasikan suatu sistem pengelolaan dan pengendalian kinerja BUMN berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang bertujuan meningkatkan efektifitas dan kapabilitas BUMN secara menyeluruh. Sejauh ini, Perum Jasa Tirta 1 Malang melakukan pengukuran kinerja perusahaan secara individu dan masih fokus pada satu kategori saja, yaitu kategori Fokus Tenaga Kerja di unit Sumber Daya Manusia. Penelitian dimulai dengan menyebarkan kuesioner berdasarkan enam kategori KPKU. Hasil pengukuran selanjutnya diolah menggunakan Traffic Light System untuk menentukan kategori mana yang perlu mendapatkan perbaikan. Hasil pengukuran kinerja secara keseluruhan dengan metode KPKU BUMN, Perum Jasa Tirta 1 Malang mencapai persentase 70,18%. Hasil persentase Kategori Kepemimpinan sebesar 94,96%; Kategori Perencanaan Strategis sebesar 70,46%; Kategori Fokus pada Pelanggan sebesar 63.15%; Kategori Pengukuran Analisis dan Pengelolaan Pengetahuan sebesar 70.46%; Kategori Fokus pada Tenaga Kerja sebesar 67.08%; Kategori Fokus pada Operasi sebesar 52.56%. Berdasarkan pengukuran kinerja menggunakan KPKU BUMN, Kategori Fokus pada Operasi yang memiliki nilai paling rendah sehingga pihak perusahaan harus segera melakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Kata kunci: Pengukuran Kinerja, Kriteria Penilaian Kinerja Unggul, Badan Usaha Milik Negara, Traffic Light System
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) (Studi Kasus: KPRI Universitas Brawijaya) Maulidia, Finuril Rosa; Setyanto, Nasir Widha; Rahman, Arif
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.598 KB)

Abstract

Abstrak Sebagai sebuah badan usaha, pengukuran kinerja yang selama ini dilakukan pada KPRI UB adalah pengukuran kinerja yang masih mencakup aspek finansial saja, yakni hanya didasarkan pada prinsip akuntansi yang dilakukan oleh auditor independen. Oleh karenanya, perlu dilakukan perancangan pengukuran kinerja yang dapat menunjukkan bagaimana sesungguhnya kinerja KPRI UB secara menyeluruh. Rancangan pengukuran kinerja tersebut nantinya dapat melengkapi pengukuran kinerja finasial yang sudah ada. Metode Integrated performance measurement systems (IPMS) merupakan metode pengukuran kinerja  yang merumuskan identifikasi Key Performance Indicator (KPI) berdasarkan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya (stakeholder). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai indeks kerja total sebesar 8,25 yang artinya kinerja KPRI UB secara keseluruhan dapat dikatakan telah mencapai performa yang diharapkan karena berada pada kategori hijau.   Kata kunci : KPRI, Integrated Performance Measurement systems,AHP, OMAX
ANALISIS POTENSI KECELAKAAN KERJA PADA DEPARTEMEN PRODUKSI SPRINGBED DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT (HIRA) (Studi Kasus : PT. Malindo Intitama Raya, Malang, Jawa Timur) Kurniawati, Eni; Sugiono, Sugiono; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.748 KB)

Abstract

Abstrak   Masalah dalam kasus Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terjadi pada PT. Malindo Intitama Raya salah satu perusahaan manufaktur di Kabupaten Malang yang memproduksi springbed. Terdapat sejumlah kasus kecelakaan yang dialami oleh para pekerja pada tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bagian produksi yang sangat rawan terjadi kecelakaan kerja. Di mulai dengan  identifikasi titik-titik apa saja yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Ini bertujuan untuk mengetahui sumber bahaya penyebab kecelakaan kerja sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan untuk periode selanjutnya. Proses identifikasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA). Berdasarkan proses identifikasi bahaya maka didapatkan 34 jenis temuan bahaya yang kemudian dikelompokkan menjadi 6 sumber bahaya yaitu sumber bahaya Kondisi Lingkungan Kerja, Sikap Pekerja, Material Kerja, Lantai Basah, Panel Listrik dan Pisau Pemotong. Sedangkan dari penilaian risiko maka didapatkan nilai 4% bahaya dalam kategori Ekstrim, 81% bahaya dalam kategori Risiko Tinggi dan 15% bahaya dalam kategori Risiko Sedang.   Kata kunci: Kecelakaan Kerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sumber Bahaya, Hazard Identification and Risk Assessment, Penilaian Risiko.
PENERAPAN KONSEP EARNED VALUE METHOD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA BIAYA DAN JADWAL PADA PEKERJAAN BEKISTING (Studi kasus :Proyek Pembangunan The Rimba Ayana Hotel oleh PT Anda Jaya Perkasa) Prasetya, Sandi; Setyanto, Nasir Widha; Mada Tantrika, Ceria Farela
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (939.073 KB)

Abstract

Abstrak   Penelitian ini merupakan penerapan sebuah tools perencanaan dan pengendalian pada proyek dengan menggunakan Earned Value Method yang tidak digunakan oleh PT Anda Jaya Perkasa. Metode yang digunakan adalah melakukan pengukuran kinerja biaya dan jadwal dari proyek, penentuan akar penyebab masalah pembengkakan biaya dan keterlambatan penyelesaian, dilanjutkan dengan melakukan rescheduling sebagai rencana perbaikan. Hasil penelitian ini diketahui proyek mengalami cost overrun dan schedule underrun di setiap periode pelaksanaan. Penyebab utama masalah keterlambatan proyek adalah hujan yang mengakibatkan area kerja menjadi tidak siap dilaksanakan pekerjaan bekisting, pengiriman material yang terhambat oleh akses jalan dan pengambilalihan pekerjaan oleh kontraktor utama. Penyebab utama masalah pembengkakan biaya adalah pembelian part system yang seharusnya menggunakan rental, harga kayu di lapangan lebih tinggi dari anggaran, perubahan gambar yang menyebabkan material tidak bisa digunakan lagi dan tenaga kerja yang meminta dibayar harian. Jika volume proyek tetap 50.000m2 formulasi dengan EVM menunjukkan total pengeluaran di akhir proyek sebesar Rp 5.307.057.653, dengan estimasi waktu penyelesaian proyek 38 hari kerja dari periode akhir penelitian. Jika volume pekerjaan seperti saat identifikasi ulang pekerjaan sebesar 47.722,60 m2, maka prediksi total pengeluaran diakhir proyek adalah Rp 5.065.331.377 dan estimasi waktu penyelesaian proyek 44 hari kerja. Setelah dilakukan penjadwalan ulang dengan PDM didapatkan total pengeluaran di akhir proyek sebesar Rp 5.048.545.894 dengan estimasi waktu penyelesaian 59 hari kerja dari periode akhir penelitian. Kata Kunci: Manajemen Proyek, Bekisting, EVM, PDM, Estimasi biaya penyelessaian, Estimasi waktu penyelesaian
PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus : MTP Nganjuk Distributor PT. Coca Cola) Amri, Mahardika; Rahman, Arif; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.996 KB)

Abstract

Abstrak PT. Coca Cola merupakan perusahaan produsen minuman ringan.  MTP Nganjuk menjadi salah satu distributor PT Coca Cola. Penentuan rute yang kurang optimal merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh Distributor PT. Coca Cola ini. Kurang efektifnya rute distribusi menyebabkan MTP Nganjuk menanggung biaya lembur untuk supir dan kernet. Perencanaan urutan rute pendistribusian produk diserahkan sepenuhnya pada keputusan supir dan kernetnya, tanpa perencanaan yang dilandasi pertimbangan yang logis. Waktu pendistribusian terlalu panjang, beberapa toko yang dikunjungi melebihi jam kerja dari supir. Penelitian ini menerapkan Vehicle Routing Problem dengan menggunakan metode Nearest Neighbor untuk mengoptimalkan rute pendistribusian. Pengumpulan data meliputi data permintaan dan jarak antar lokasi. Menyusun distance matrix berdasarkan data jarak antar lokasi. Metode Nearest Neighbor dipergunakan untuk merancang rute berdasarkan jarak terdekat berikutnya. Efisiensi pendistribusian dievaluasi berdasarkan total jarak, waktu dan beban biaya yang ditanggung oleh MTP Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan rute pendistribusian yang memperpendek jarak tempuh sejauh 63,1  km, atau sebesar 13,14 %. Waktu perjalanan mampu dipercepat selama 108,17 menit atau sebesar 3,81 %, sehingga supir dan kernet tidak perlu lembur. MTP Nganjuk tidak perlu mengeluarkan biaya lembur supir dan kernet, sehingga dapat menekan beban biaya pendistribusian senilai Rp 98.377,- atau sebesar 12,08 %.   Kata Kunci: Nearest Neighbor, Vehicle Routing Problem, Rute.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI ANTARA PENGGUNAAN KENDARAAN SENDIRI DAN KENDARAAN SEWA UNTUK PENDISTRIBUSIAN PRODUK (Studi Kasus PT. Arthawenasakti Gemilang Malang) Wardhani, Annisa Kusuma; Rahman, Arif; Yuniarti, Rahmi
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.074 KB)

Abstract

Abstrak PT. Arthawenasakti Gemilang Malang mengalami permasalahan membuat keputusan penggunaan kendaraan untuk pendistribusian produknya. PT. Arthawenasakti Gemilang memiliki dua alternatif moda pendistribusian, yaitu penggunaan kendaraan sendiri dan kendaraan sewa. Selama ini seringkali digunakan jasa persewaan apabila moda pendistribusian yang dimiliki tidak mencukupi. Seiring pertumbuhan permintaan pelanggan, perusahaan harus memikirkan ketersediaan moda pendistribusian produk dari alternatif membeli kendaraan baru atau menggunakan jasa persewaan. Penelitian menganalisa keputusan pemilihan moda pendistribusian dengan pertimbangan perbandingan manfaat dan biaya. Analytical Hierarchy Process (AHP) menganalisis nilai manfaat dari aspek non finansial sesuai kriteria manfaat yang diharapkan. Net Present Value (NPV) menganalisis biaya operasional dari aspek finansial. Benefit Cost Ratio (BCR) memberikan analisis komparasi alternatif keputusan yang paling layak. Hasil analisis komparasi menunjukkan nilai BCR alternatif penggunaan kendaraan sendiri 1,37 x 10-8 manfaat/ juta rupiah, sedangkan nilai BCR altenatif penggunaan kendaraan sewa 2,04 x 10-8 manfaat/ juta rupiah. Hasil penelitian merekomendasikan alternatif penggunaan kendaraan sewa menguntungkan perusahaan.   Kata kunci : analisis kelayakan, pendistribusian, kendaraan, Net Present Value, AHP, Benefit Cost Ratio.

Page 5 of 190 | Total Record : 1891


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 11 No. 8 (2023): Vol. 11 No. 7 (2023): Vol. 11 No. 6 (2023): Vol. 11 No. 5 (2023): Vol. 11 No. 4 (2023): Vol. 11 No. 3 (2023): Vol. 11 No. 2 (2023): Vol. 11 No. 1 (2023): Vol. 10 No. 9 (2022) Vol. 10 No. 8 (2022): Vol. 10 No. 7 (2022) Vol 10, No 7 (2022) Vol 10, No 6 (2022) Vol 10, No 5 (2022) Vol 10, No 4 (2022) Vol 10, No 3 (2022) Vol 10, No 2 (2022) Vol 10, No 1 (2022) Vol 9, No 8 (2021) Vol 9, No 7 (2021) Vol 9, No 6 (2021) Vol 9, No 5 (2021) Vol 9, No 4 (2021) Vol 9, No 3 (2021) Vol 9, No 2 (2021) Vol 9, No 1 (2021) Vol 8, No 6 (2020) Vol 8, No 5 (2020) Vol 8, No 4 (2020) Vol 8, No 3 (2020) Vol 8, No 2 (2020) Vol 8, No 1 (2020) Vol 7, No 10 (2019) Vol 7, No 9 (2019) Vol 7, No 8 (2019) Vol 7, No 7 (2019) Vol 7, No 6 (2019) Vol 7, No 5 (2019) Vol 7, No 4 (2019) Vol 7, No 3 (2019) Vol 7, No 2 (2019) Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 12 (2018) Vol 6, No 11 (2018) Vol 6, No 10 (2018) Vol 6, No 9 (2018) Vol 6, No 8 (2018) Vol 6, No 7 (2018) Vol 6, No 6 (2018) Vol 6, No 5 (2018) Vol 6, No 4 (2018) Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 14 (2017) Vol 5, No 13 (2017) Vol 5, No 12 (2017) Vol 5, No 11 (2017) Vol 5, No 10 (2017) Vol 5, No 9 (2017) Vol 5, No 8 (2017) Vol 5, No 7 (2017) Vol 5, No 6 (2017) Vol 5, No 5 (2017) Vol 5, No 4 (2017) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 10 (2016) Vol 4, No 9 (2016) Vol 4, No 8 (2016) Vol 4, No 7 (2016) Vol 4, No 6 (2016) Vol 4, No 5 (2016) Vol 4, No 4 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 11 (2015) Vol 3, No 10 (2015) Vol 3, No 9 (2015) Vol 3, No 8 (2015) Vol 3, No 7 (2015) Vol 3, No 6 (2015) Vol 3, No 5 (2015) Vol 3, No 4 (2015) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 6 (2014) Vol 2, No 5 (2014) Vol 2, No 4 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue