cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 322 Documents
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI SALURAN PRIMER SINDUPRAJA KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Rusdiono, M. Arief; Marsudi, Suwanto; Wicaksono, Prima Hadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.709 KB)

Abstract

ABSTRAK: Jawa barat merupakan salah satu wilayah dengan kebutuhan listrik yang terusmeningkat dan memerlukan tambahan energi listrik untuk memenuhi energi listrik yangterus meningkat. Dengan melihat potensi yang ada di Jawa Barat, di Saluran PrimerSindupraja yang terletak di Kabupaten Majalengka dapat menjadikan pilihan untukmemperbesar nilai produksi energi listrik dari sektor terbarukan. Agar dapat dimanfaatkanperlu adanya kajian perencanaan terhadap kelayakan dari sisi teknis dan ekonomi untukPLTMH Sindupraja. Berdasarkan hasil perhitungan, debit pembangkit sebesar Q45% =17,813 m3/detik. Adapun komponen lain meliputi bangunan pengambilan, saluran pembawa,bak penenang dan pipa pesat. Pipa pesat yang digunakan dengan diameter 2,25 meter danketebalan 11 mm dengan bermaterial baja (welded steel). Setelah itu, terdapat saluranpembuang (tailrace) yang fungsinya untuk menyalurkan air dari turbin kembali ke saluran.Turbin yang digunakan berjenis Kaplan dengan 2 unit yang menghasilkan daya sebesar220,664 kW dan memproduksi energi dalam 1 tahun sebesar 1.928.145,78 kWh. Hasil darianalisa ekonomi menunjukkan proyek PLTMH Sindupraja layak dibangun denganparameter BCR sebesar 1.53, NPV sebesar 7,6 Milyar rupiah, IRR sebesar 10,94% danPayback period selama 7,45 atau 7 tahun 4,5 bulan.Kata kunci: PLTMH, debit, pipa pesat, listrik, analisa ekonomiABSTRACT: West Java is one of the area with increasing of electricity demand and requireadditional electrical energy to fullfil the growing electrical energy. By looking at thepotential that existed in West Java, the Sindupraja channel located in the district Majalengkacan be an option to increase the value of electricity production from renewable sectors.In order to be utilized, there needs of designing from technical and economic feasibility ofPLTMH Sindupraja. From the calculation, plant discharge (Q45) to be 17,813 m3/s. Thereare the components such as intake, headrace, forebay and penstock. Penstock used 2,25 mof diameter and 11 mm of thickness with the welded steel material. Then, there is a tailracethat will transmit the water from turbine back to channel. The selected turbines are 2 unitsof Kaplan type, with the 220,664 kW power produced and 1.928.145,78 kWh energyproduces in a year. The result of economic analysis, the project is feasible with BCR = 1,53,NPV = 7,6 Billion rupiahs, IRR = 10,94%, and payback period within 7,45 or 7 years and4,5 month.Keyword: Hydropower, flow, penstock, electric, economic analysis
KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK (IPAL KOMUNAL) TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI BRANTAS DI KOTA MALANG Desilawati, Devarolla; Sayekti, Rini Wahyu; Yuliani, Emma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.253 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penduduk di sekitar Sungai Brantas Kota Malang umumnya membuang limbah domestik rumah tangga sebagian besar dibuang ke Sungai Brantas. Saat ini telah diterapkan pembuangan rumah tangga dengan Sistim Komunal yaitu sistim pembuangan rumah tangga dari beberapa area dikumpulkan di satu titik. Lokasi kajian berada di Sungai Brantas di Kota Malang dimulai dari jembatan UNMUH sampai jembatan Muharto yang mencakup 15 IPAL Domestik. Disini digunakan metode Langkah mundur (Backward Elimination) untuk menentukan IPAL Komunal yang mempengaruhi kualitas air Sungai Brantas di Kota malang. Tujuan dari studi ini yaitu dapat mengetahui lokasi IPAL Komunal yang mempengaruhi kualitas air Sungai Brantas di Kota Malang dengan mengurutkan limbah domestik dari 5 titik IPAL Komunal. Hal ini didukung juga hasil  faktor sosial (kepadatan penduduk), merupakan faktor yang menunjang terhadap keadaan IPAL Komunal. Dari hasil perhitungan didapatkan IPAL Komunal yang mempengaruhi parameter BOD dan TSS pada bagian tengah Sungai Brantas di Kota Malang yaitu DM 1 (IPAL Kel. Tlogomas RT 03 RW 07,RT 04 RW 07), untuk parameter COD yaitu DM 3 (IPAL Kel Jatimulyo Vinolia RT 06 RW 05 dan JL Turi RT 04 RW 04, IPAL Komunal Dinoyo RT 04 RW 09, RT 01 RW 06 ,RW 05). Pada Sungai Brantas bagian hilir yang mempengaruhi parameter BOD dan COD  yaitu  DM 4 (IPAL Komunal Kel Dinoyo RW 04, RT 02 RW 03 dan RT 03 RW 02), untuk parameter TSS  yaitu DM 5 (Drainase pintu keluar UB dan IPAL Komunal Kel Oro-oro Dowo).   Kata Kunci: Kualitas air sungai Brantas, Backward Elimination, Penentuan Limbah Domestik ABSTRAC: Residents around of the Brantas River Malang City generally dispose of domestic waste households mostly disposed of into the Brantas River. Currently, domestic disposal with Communal System has been implemented, the domestic disposal system from several areas is collected at one point.Study area located in Brantas River in Malang from UNMU bridge to Muharto bridge there are 15 Domestic IPAL. Here used the backward elimination method to determine Communal ipal affecting the quality of Brantas river water in Malang.The purpose of this study is to know the location of Communal WWTP affecting water quality of Brantas River in Malang City by sorting domestic waste from 5 point Communal WWTP. This is also supported by the results of social factors (population density), is a factor that supports the state of Communal WWTP.From the calculation results obtained Communal WWTP affecting parameters BOD and TSS in the middle of the Brantas River in the city of Malang DM 1 (WWTP KelTlogomas RT 03 RW 07,RT 04 RW 07), for COD parameter that is DM 3 (WWTP KelJatimulyoVinolia RT 06 RW 05 dan JL Turi RT 04 RW 04, WWTP Communal Dinoyo RT 04 RW 09,RT 01 RW 06 and RW 05). On downstream Brantas River affecting BOD and COD parameters are DM 4 (WWTP KomunalKelDinoyo RW 04, RT 02 RW 03 and RT 03 RW 02), for TSS parameter that is DM 5 (Drainage exit UB and Communal WWTP  Kel Oro-oroDowo). Keywords: Brantas River water quality, Backward Elimination, Domestic Waste Determination
PERENCANAAN PENGEMBANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR BAKU PDAM GIRI TIRTA DI BENDUNG GERAK SEMBAYAT KEC. BUNGAH KAB. GRESIK Putra Ramadhani, Adhinda Dwi; Prayogo, Tri Budi; Dermawan, Very
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.365 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kebutuhan air sangat penting bagi semua makhluk hidup, salah satunya adalah air permukaan.Air permukaan tidak bisa langsung di konsumsi tetapi harus melalui pengolahan terlebih dahulu. Salah satuinstalasi pengolahan air baku di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik saat ini yang berada di Legundi danKrikilan Kecamatan Driyorejo kapasitas sudah maksimal dan hanya bisa melayani 11 kecamatan. Saat ini diKabupaten Gresik ada 5 kecamatan yang belum terlayani oleh PDAM Gresik, yaitu Kec. Bungah, Sidayu,Panceng, Dukun dan Ujungpangkah. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan baru untuk peningkatankapasitas. PDAM Gresik merencanakan pengembangan instalasi pengolahan air pada kecamatan bungahtepatnya berada pada Bendung Gerak Sembayat. Pada perhitungan studi ini didapatkan kebutuhan air sebesar840 liter/detik dan kapasitas pengolahan sebesar 924 liter/detik pada tahun 2036. Air baku berasal dari sungaiBengawan Solo bagian hilir. Sistem pengaliran air dari intake ke proses pengolahan dilakukan dengan bantuanpompa. Perencanaan yang akan digunakan adalah bak pengumpul, aerasi, koagulasi, flokulasi, flotasi,sedimentasi, filtasi. Perencanaan ini dilengkapi dengan rumah pembubuh tawas, kaporit, kapur serta saluranpenguras dan bak sirkulasi.Kata kunci: Instalasi pengolahan air, Bak unit, Batas baku mutu kualitas air.Abstract : The needs water are very important for all living creatures, which one of them is surface water.Surface water can not be consumed directly, it must be processed first. One of the water treatment plants inPDAM Giri Tirta Gresik regency that located in Legundi and Krikilan, Driyorejo district, has a maximumcapacity and can only serve 11 districts. Currently in Gresik regency there are 5 districts that have not beenserved by PDAM Gresik, such as Bungah, Sidayu, Panceng, Dukun, and Ujungpangkah. Therefore, there is aneed for new development to increase capacity. PDAM Gresik is planning the development of water treatmentplant in Bungah sub-district, located at Sembayat Barrage. In this study obtained the water requirement is 840l/s and processing capacity is 924 l/s in 2036. The sources of raw water us from the downstream of BengawanSolo river. The water instalation system is consist of sluice gate as intake and pump to deliver water fromintake to water treatment plant. Planning of water treatment consist of tub reservoir, aeration, coagulation,flocculation, flotation, sedimentation, and filtration. This plan is equipped with alum house, chlorine, lime, anddrainage and circulation tub.Keywords: Water treatment plant, Tub unit, Water quality standard limit
PEMANFAATAN BETON POROS RECYCLE AGREGAT SEBAGAI MEDIA FILTRASI AIR LIMBAH DOMESTIK MCK TERPADU KELURAHAN TLOGOMAS KOTA MALANG Gunawan, Alif Ramadhani Medisia Putri; Cahya, Evi Nur; Yuliani, Emma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.883 KB)

Abstract

ABSTRAK: Keterbatasan dana dan lahan merupakan masalah sebuah perkotaan dalam pembangunan IPAL. Maka dari itu, kelurahan Tlogomas membangun MCK Terpadu untuk mengatasi limbah domestik dikelurahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari efisiensi beton poros sebagai media filtrasi air limbah domestik menggunakan model IPAL. Recycle agregat yang digunakan bertujuan untuk mendaur ulang kembali beton yang sudah tidak terpakai. Beton poros yang digunakan adalah NCA (Normal Coarse Aggregate) berasal dari krikil alami, RCA (Recycle Coarse Aggregate) dan campuran NCA RCA. Agregat yang digunakan berukuran 0.5-1, 1-2, 0.5-2. Void ratio diuji dengan menimbang berat fresh concrete. Pengujian permeabilitas menggunakan metode Falling Head pada beton kering yang berumur 28 hari. Model disekat oleh dua beton dengan tebal 5 cm setiap 30 cm dengan debit 2lt/menit. Sampel hasil percobaan diambil setiap akhir percobaan pada jam ke 3. Nilai BOD, COD dan TSS tereduksi paling besar pada percobaan 50%RCA50%NCA0.5-2 sebesar 90.97%, 89.59% dan 86.35%. Amoniak tereduksi paling besar pada percobaan 100%NCA0.5-1 sebesar 14.51%, minyak dan lemak dan total coliform tidak dapat tereduksi dengan metode ini. Beton poros paling efisien digunakan adalah 50%RCA50%NCA 0.5-2 dengan nilai void ratio 5.940% dan permeabilitas 7.332 mm/s.  Kata Kunci: Beton Poros, Air Limbah Domestik, Model IPAL  ABSTRACT: Limited funds and land is a problem process to build waste water treatment plant in the city. Because of that, Tlogomas subdistric was build the intregeted wastewater treatment plant to resolving the problems from domestic water. The aimed from this research was finding the eficiency of pervious aggregate as filtration media of domestic wastewater was using wastewater treatment plant model. Recycle aggregate was used, because it has function to reuse concrete from building demolished. The aggregate that used is NCA (Normal Coarse Aggregate) derived from natural aggregate, RCA (Recycle Coarse Aggregate) and mix of NCA RCA. The aggregate that used is 0.5-1, 1-2, 0.5-2. The void ratio was tested by weighing fresh concrete weight. The permeability test was used the Falling Head method on a 28-day-old dry concrete. The model was divided become three parts by two concretes with a thickness of 5 cm with a discharge was 2lt / min. Samples from this experiment are taken by 3 hours in the end of experiment. In the other hand the values of  BOD, COD and TSS reduction were 90.97%, 89.59% and 86.35%. There are were highest result of these reductions. Ammonia was highest reduced 14.51% in a 100% NCA 0.501 experiment, oil and greasse and total coliform could not be reduced by physic method (Said,2017). The most efficient pervious concrete used is 50% RCA50% NCA 0.5-2 with the value of void ratio and permability is 5.940% and 7.332 mm/s.  Keywords :Pervious Concrete, Domestic Waste Water, Waste Water Treatment Plant Model.
KAJIAN PENGARUH LIMBAH DOMESTIK (IPAL KOMUNAL) TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI METRO DI KOTA MALANG Jasmine, Hersaninda Nerissa; Sayekti, Rini Wahyu; Yuliani, Emma
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.723 KB)

Abstract

ABSTRAK: Sungai Metro yang berada di Kecamatan Sukun, Kota Malang masih dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di sekitar sungai untuk kegiatan MCK dan sebagai sumber air untuk pertanian. Untuk itu perlu adanya IPAL komunal yang digunakan untuk memantau buangan limbah domestik yang dibuang ke sungai Metro. Studi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dan asal limbah domestik yang mencemari di area penelitian Sungai Metro dari jembatan Joyosari sampai jembatan Tirtasari di Kota Malang. Hal tersebut akan dikaitkan dengan faktor sosial yang ada pada lokasi IPAL tersebut. Fokus studi ditekankan terhadap penerapan Foward Sollution Prosedure (metode langkah maju) untuk menentukan kualitas air Sungai Metro di Kota Malang parameter BOD, COD dan TSS karena adanya buangan limbah domestik (IPAL Komunal) sekitar Sungai Metro. Dari hasil perhitungan didapatkan IPAL Komunal yang mempengaruhi parameter BOD, COD dan TSS pada sungai Metro bagian tengah kota Malang yaitu pada IPAL Komunal Kel. Karang Besuki RT 6 RW 5, IPAL Komunal Kel. Gading Kasri RT 12 RW 3, RT 4 RW 3 dan pada parameter BOD, COD dan  TSS di daerah hilir sungai Metro kota Malang IPAL komunal yang paling mempengaruhi yaitu DM 4 yang terdiri dari MCK Terpadu Kel. Tanjungrejo RT 2 RW 12 PuterDalam, IPLT TPA Mulyorejo, IPAL Komunal Kel. Bandulan RT 2 RW 5 jl. Rowosari Mulyorejo. Dibuktikan dengan kepadatan penduduk diwilayah Tanjungrejo dan Mulyorejo memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga mempengaruhi buangan limbah di IPAL komunal tersebut.   Kata Kunci: Limbah Domestik, IPAL Komunal, Sungai Metro Kota Malang, Metode langkah Maju   ABSTRACT: Metro River located in Sukun District, Malang is still used by the people who are around the river for MCK activities and as a source of water for agriculture. Therefore, it is necessary to have communal WWTP used to monitor domestic waste discharges dumped into Metro rivers. This study was conducted to determine the condition and the origin of domestic waste that pollute in the Metro River research area from Joyosari bridge to Tirtasari bridge in Malang City. This will be linked to the social factors that exist in the location of the WWTP. The focus of the study was emphasized on the application of Foward Sollution Procedure by using SPSS  to determine the water quality of Metro River in Malang City BOD, COD and TSS parameters due to domestic waste water treatment plant around Metro River. From the calculation results obtained Communal WWTP affecting parameters BOD, COD and TSS on the central Metro River Malang is on DM 2 consisting of IPAL Communal Kel. Karang Besuki RT 6 RW 5, WWTP Communal Kel. Gading Kasri RT 12 RW 3 Communal WWTP Kel. Gading Kasri RT 4 RW 3 and the parameters of BOD, COD and TSS in downstream area of Metro river Malang communal WWTP which affect The most influential communal IPAL is DM 4 which consists of Integrated MCK Kel. Tanjungrejo RT 2 RW 12 PuterDalam, IPLT TPA Mulyorejo, WWTP Communal Kel. Bandulan RT 2 RW 5 jl. Rowosari Mulyorejo is evidenced by the density of the people of Tanjungrejo and Mulyorejo region which has high population density which influences the waste disposal in the communal WWTP. Keywords: Domestic Waste, Communal WWTP, Metro River of Malang City, Forward Sollution Prosedure Method
Studi Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Hulu Sungai Brantas Ruas Kekep-Punden Kota Batu Dengan Menggunakan Aplikasi QUAL2Kw Richa, Vicky Ataki; Haribowo, Riyanto; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Sungai Brantas yang berada di Kota Batu merupakan salah satu sungai utama yang menjadi sumber perairan bagi pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahun menyebabkan semakin tercemarnya Sungai Brantas, oleh karena itu diperlukan pemantauan kualitas air. Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar daya tampung beban pencemaran sungai yang merupakan salah satu alat pantau kualitas air. Untuk menghitung daya tampung beban pencemaran dalam studi ini menggunakan aplikasi QUAL2Kw dengan parameter-parameter yang diambil adalah DO, BOD, COD, dan TSS. Pada aplikasi ini diperoleh hasil dari beban pencemaran dan daya tampung pada masing-masing segmen. Untuk beban pencemaran yang paling tinggi untuk semua parameter berada pada segmen ketiga, yaitu untuk parameter TSS 1131,84 kg/hari, BOD 45,273 kg/ hari, dan COD 294,278 kg/ hari. Hasil daya tampung beban pencemaran terbesar untuk parameter TSS 455,328 kg/ hari, BOD memiliki hasil yang sama antara segmen pertama dan segmen keempat yaitu sebesar 1,036 kg/ hari, COD 68,774 kg/ hari. Untuk perhitungan status mutu air dengan Indeks Pencemaran didapatkan hasil pada semua titik tercemar ringan. Kata Kunci: QUAL2Kw, Sungai Brantas, Kualitas Air, Daya Tampung Beban Pencemaran, Status Mutu Air   ABSTRACT: Brantas River that located in Batu City is one of the main river which become the source of water for agriculture and plantation. The increasing number of people every year causes the pollution of Brantas River, therefore it is necessary to monitor the water quality. Based on that problems, the purpose of this study is to determine the capacity of river pollution load which is one of the water quality monitoring control. The calculation of the pollution load capacity in this study used QUAL2Kw application program which water quality parameters that taken are DO, BOD, COD, and TSS. In this application obtained the result of pollution load and capacity in each segment. The highest pollution load for all parameters is in the third segment, there are TSS 1131.84 kg/day, BOD 45.273 kg/day, and COD 294.278 kg/day. The highest pollution load capacity for TSS parameter 455.328 kg/day, BOD has the same result between the first segment and the fourth segment that is 1.036 kg/day, COD 68.774 kg/day. For calculation of water quality with Pollution Index obtained result at all point of lightly contaminated. Keywords: QUAL2Kw, Brantas River, Water Quality, The Pollution Load Capacity, Status of Water Quality 
Studi Perencanaan Tembok Laut (Seawall) di Pantai Bobolio Kabupaten Konawe Kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara Nimanto, Aji Prakoso; Suprijanto, Heri; Hendrawan, Andre Primantyo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.392 KB)

Abstract

ABSTRAK: Pantai Bobolio mengalami perubahan morfologi pantai akibat erosi yang terjadi dari besarnya terjangan gelombang laut sehingga mengakibatkan kemunduran garis pantai. Kerusakan pemukiman penduduk, fasilitas umum serta bengunan lainnya yang disebabkan oleh kemunduran garis pantai dapat diminimalkan degan membangun tembok laut. Perencanaan tembok laut mula-mula dilakukan dengan menganalisis gelombang datang dengan kala ulang 25 tahun yang bertujuan untuk memperoleh dimensi tembok laut. Setelah didapatkan dimensi, akan dihitung stabilitas bangunan terhadap kelongsoran rotasi dan daya dukung tanah. Pondasi tiang pancang yang direncanakan mengunakan 3 alternatif berupa kayu bakau, kayu gelam dan bambu. Hasil perencanaan ini diperoleh gelombang dominan dari arah Tenggara dengan tinggi gelombang signifikan sebesar 1,50 m untuk kala ulang 25 tahun. Tembok laut terletak pada elevasi 0,0 m dengan tinggi puncak pada elevasi + 5,10 m, panjang 1315 m sepanjang garis pantai, berat batu pelindung terluar sebesar 2,11 ton dengan diameter 1,16 m. Analisis stabilitas lereng terhadap kelongsoran rotasi mengunakan bantuan software Geostudio Geoslope dengan metode Fellenius, Bishop dan Janbu dapat dikatakan aman. Pondasi tiang pancang direncanakan sedalam 20 m dengan diameter tiang pancang sebesar 0.2 m. Total rencana angaran biaya (RAB) alternatif I dengan material pondasi tiang pancang menggunakan dolken kayu bakau sebesar Rp 62.448.965.000,00, alternatif II dengan material pondasi tiang pancang mengunakan dolken kayu gelam sebesar Rp 60.381.849.000,00 dan alternatif III dimana material pondasi tiang pancang mengunakan cerucuk bambu sebesar Rp 63.381.400.000,00. Kata kunci: tembok laut, kelongsoran rotasi, geostudio geoslope, pondasi tiang   ABSTRACT: The coastal morphology of Bobolio Beach has been changed due to erosion from wave movement.The damages of the settlements, public facilities and other buildings caused by the changes of coastline can be minimized by a seawall construction. The designing of seawall was first performed by analyzing the coming wave with a 25-year of return period to obtain the dimension. After the dimension is obtained, the stability of structure against the rotational slide and the bearing capacity of the soil can be evaluated. Three alternatives of pile foundation materials were used: mangrove wood, gelam wood and bamboo. From this study, it is observed that the dominant waves came from southeast with a significant wave height of 1.50 m for a 25-year of return period. As a final design, the height of seawall is 5.10 m with a length of 1315 m along the coastline. The weight of the outer protective rock is 2.11 tonnes with a diameter of 1.16 m. From the analysis of slope stability using Geostudio Geoslope software with Fellenius, Bishop and Janbu method indicates that this structure was safe against rotational slide. The depth of pile foundation is 20 m with a diameter of 0.2 m. The estimation of total cost with pile foundation using mangrove wood (alternative I) is Rp 62.448.965.000. As for alternative II using gelam wood and alternative III which bamboo piles was used, the estimations of total cost were calculated as Rp 60.381.849.000 and Rp 63,381,400,000, respectively. Keyword: seawall, rotational slide, geostudio geoslope, pile foundation
Studi Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang Menggunakan Software Epanet 2.0 Maulidya, Lia Nur Izza; Prayogo, Tri Budi; Bisri, Mohammad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (835.097 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kecamatan Tumpang mempunyai 6 desa yang sudah terlayani oleh PDAM yaitu desa Tumpang, Malangsuko, Jeru, Pulungdowo, Gunungsari, dan Tajinan dan akan dilakukan pengembangan dan penambahan layanan di 2 desa yaitu desa Kidal dan Kambingan.  Sumber yang digunakan dalam studi ini adalah Sumber Pitu dengan debit pelayanan sebesar 50 lt/detik. Hasil simulasi menggunakan program Epanet 2.0 pada kondisi existing terdapat hasil tekanan, kecepatan dan headloss gradient yang tidak sesuai kriteria yang telah ditentukan.  Sehingga pada tahap perencanaan pengembangan ada beberapa perbaikan dan tambahan komponen, diantaranya penggantian diameter pipa, penambahan jaringan pipa baru di daerah pengembangan, penambahan tandon, dan penambahan Press Reduce Valve (PRV).  Pada tahap pengembangan akan dilakukan dengan tiga alternatif, Alternatif I menggunakan 1 buah tandon dan 1 buah PRV, alternatif II menggunakan 1 buah tandon dan 5 buah PRV, altenatif III menggunakan 2 buah tandon dan 1 buah PRV.  Alternatif II merupakan alternatif yang mempunyai dimensi tandon paling efektif dan alternatif yang paling ekonomis.  Sehingga anggaran biaya yang akan dikeluarkan pada tahap perencanaan pengembangan adalah sebesar Rp.9.329.682.700,- . Kata kunci: air bersih, jaringan pipa, Epanet, pengembangan ABSTRACT: Tumpang sub-district has 6 villages that have been served  by PDAM to fullfilling the necessity of clean water ; those are Tumpang, Malangsiko, Jeru, Pulungdowo, Gunungsari and Tajinan villages and will be development and adding services  in 2 villages; those are Kidal and Kambingan Villages.  The water source used in this studi is Sumber Pitu which has a service discharge of 50 lt/sec. The result of simulation using Epanet 2.0 software in the existing condition, there are value of pressure, velocity and headloss gradient did not meet the stated criteria.  Therefore, at the development stage will be made some improvements and additional components, such as replacement of pipe diameter, adding a new pipe network, adding a water tank and adding Press Reduce Valve (PRV). The development planning was conducted  with three alternatives, alternatives I uses 1 pieces of water  tank and 1 pieces of PRV, alternatives II uses 1 pieces of  water tank and  5 pieces of  PRV and alternatives III uses 2 pieces of water tank and 1 pieces of PRV.  Alternatif II is an alternative that has the most effective dimension of water tank and the most economical alternative.  So, the budget that would be spent on this development planning was as much as Rp.9.329.682.700,- . Keywords: clean water, pipe network, Epanet, development.
STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO (PLTM) SUNGAI AEK SIMONGGO DESA SION KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA Mahendra, Hardiman; Marsudi, Suwanto; Limantara, Lily Montarcih
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.513 KB)

Abstract

ABSTRAK: Potensi pembangkitan listrik yang sangat tinggi sehingga perlunya dilakukan Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Sungai Aek Siomonggo, Desa Sion, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara. Perencanaan pada studi ini didapatkan hasil debit banjir Q100 sebesar 682,31 m3/detik dan debit pembangkit dengan keandalan 40% sebesar 15,88 m3/detik. Tinggi bendung 4 meter dengan lebar 56 meter, peredam energi tipe bak tenggelam dengan jari-jari 6 meter, intake dengan tinggi ambang 2 meter dan lebar 4,5 meter (3 pintu), bak pengendap dengan luas endapan 604,69 m3, saluran pembawa dengan lebar 5 meter, pipa pesat dengan diameter 2,5 meter dan ketebalan 25 mm, bak penenang dengan volume 2.176,87 m3, dan saluran pembuang dengan lebar 5 meter. Turbin yang digunakan adalah tipe francis , yang mampu menghasilakan 11.634,58 kW dengan energi 67,99 GWh dalam 1 tahun. Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Rp 463,825,496,434.55 dengan suku bunga 10,50%, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,47, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 12,44 %, Payback Period selama 13,6 tahun. Dari beberapa metode Analisa ekonomi yang digunakan dapat disimpulkan untuk pembangunan PLTM Sion layak secara ekonomi. Kata Kunci: Hidrologi, Turbin, Daya, Energi, Listrik, Sensitivitas. T ­Abstract: The potensial of electric generation is very high so that the need for a planning study undertaken power plant Minihidro on the river Aek Simonggo, the Sion village, Humbang Hasundutan Regency, North Sumatera Province. Planning in this study the selected flood discharge  Q100 to be 682.31 m3/s and plant discharge 40% to be 15.88 m3/s. High Dam holds 4 meters with a width of 56 meters, the energy reducer type tub sink with a radius of 6 meters, the intake with a high threshold of 2 meters and a width of 4.5 metres (3 doors), settling basin with extensive deposits of 604.69 m3, the head race with a width of 5 meters, penstock with a diameter of 2.5 meters and a rapidly and thickness of 25 mm, a forebay with a volume of 2,176.87 m3, and tail race with a width of 5 metres. The turbine used is capable of francis type, with the 11,634.58 kW or 67.99 GWh of energy in one year.  The cost needed for the development of Rp 463,825,496,434.55 with interest rates 10.50%, Benefit Cost Ratio (BCR) of 1.47, Internal Rate of Return (IRR) of 12.44%, Payback Period for 13.6 years. Economic Analysis of some of the methods used can be inferred for PLTM Sion the development of economically viable. Keyword: Hydrology, Turbine, Power, Energy, Electric, SensitivityT
ANALISA KERAPATAN JARINGAN STASIUN HUJAN DI SUB DAS KADALPANG KABUPATEN PASURUAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP ASPEK TOPOGRAFI Aji, Yahya Muchaimin; Dermawan, Very; Harisuseno, Donny
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.087 KB)

Abstract

ABSTRAK   Pengukuran data curah hujan harus selalu dievaluasi untuk menjaga kualitasnya. Jaringan stasiun hujan harus bersifat ideal dan representatif untuk menghasilkan data yang berkualitas. Fasilitas dan anggaran yang terbatas untuk kegiatan Operasi dan Pemeliharaan seringkali mengakibatkan penurunan kualitas data. Terlalu sedikit stasiun menghasilkan kualitas data yang buruk, sementara terlalu banyak stasiun merupakan bentuk pemborosan dana. Dengan demikian, diperlukan studi untuk menentukan jumlah ideal serta penyebaran stasiun yang efektif. Studi ini bertujuan untuk menganalisis alternatif jaringan stasiun hujan dengan menggunakan metode Jaringan Saraf Tiruan. Parameter yang perlu disesuaikan adalah bobot data, epoch, dan jenis data. Masing-masing mempengaruhi hasil, sehingga harus dilakukan penyesuaian terbaik. Bobot data terbaik yang dipilih adalah 60-25-15, yang berarti 60% pelatihan, 25% validasi silang, dan 15% pengujian. Epoch  terbaik ditetapkan 1000, karena lebih atau kurang dari 1000 mengakibatkan penurunan kualitas hasil. Kemudian, jenis data terbaik adalah curah hujan bulanan, tanpa nilai nol. Hasilnya menunjukkan bahwa di antara 381 kemungkinan kombinasi jaringan, berkisar antara 4 sampai 8 stasiun (saat ini ada 9), jaringan terbaik terdiri dari 6 stasiun, yaitu Winong, Randupitu, Jawi, Wilo, Prigen, dan Bekacak. Kombinasi ini memberikan hasil yang menjanjikan dengan Nash-Sutcliffe Efficiency ‘Baik’ (0,801), Kesalahan Relatif yang kecil (12,2%), MSE Training dan Cross Validation kecil (masing-masing 0,054 dan 0,060), serta NMAE kecil (0,196). Selain itu, hubungan dengan aspek topografi menunjukkan bahwa curah hujan sangat terkait dengan perbedaan ketinggian stasiun terhadap AWLR dengan R (Koefisien Korelasi) = 0,915. Artinya semakin tinggi stasiun, semakin tinggi curah hujan yang terukur.   Kata Kunci: Stasiun Hujan, Jaringan Saraf Tiruan, Neurosolution 7.1, Aspek Topografi   ABSTRACT Measurement of rainfall data must always be assessed to maintain its quality. The network of precipitation station must be ideal and representative to produce good quality data. The limited facilities and budget for Operation and Maintenance activities often resulted in decreased data quality. Too few stations result in poor data quality, while too many stations are clearly a waste of funds. Thus, a study is needed to determine the ideal number and the effective spreading of stations. This study aims to analyze the new alternative precipitation station network using Artificial Neural Network method. The adjusted parameters used are data weight, epoch, and data type. Each of those affect the result, so the best selection must be made. Best data weight chosen is 60-25-15, means 60% of training, 25% of cross validation, and 15% of testing. Best epoch had been set to 1000, since less or more than 1000 decreases the result quality. Then, best data is monthly rainfall, without zero value. The result shows that among 381 possible network combinations, ranging from 4 to 8 stations (currently 9), the best network is consisting 6 stations, which are Winong, Randupitu, Jawi, Wilo, Prigen, and Bekacak. This combination gives a promising result with ‘Good’ Nash-Sutcliffe Efficiency (0,801), considerably small Relative Error (12,2 %), small MSE of Training and Cross Validation (each 0,054 and 0,060), and small NMAE (0,196). Beside, the relation with topographical aspect showed that rainfall is highly related to height difference of station to AWLR with R (Correlation Coefficient) = 0,915. It means the higher the station is, the higher rainfall is measured. Keywords: Precipitation Station, Artificial Neural Network, NeuroSolution 7.1, Topography Aspect

Page 1 of 33 | Total Record : 322