cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 304 Documents
PERANAN OBSBRVER DALAM LESSON STUDY (SUATU TELAAH TEORETIS DAN PRAKTIS) JACOB, Mr C.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v9i1.362

Abstract

Artikel ini menyajikan peranan observer yang konsern terhadap data rekaman secaraakurat darr menelaah dengan maksud tertentu dan secara sistematis pada mengajarguru. Sekali informasi direkam, pengawas harus interpretasi rekaman itu untukmembuat keputusan tentang informasi mana yang dapat diterima oleh guru untukmenentukan kekuatan dan kelemahan untuk ditingkatkan dan ditanggulangi.Selain itu, peranan observer meliputi: menentukan kerangka, pemfokusan padaguru, pemfokusan pada siswa, mengobservasi interaksi, dan mengonsolidasi suatuanalisis pendahuluan.Kata Kunci: fujuan, prinsip, dan keterampilan obsemer.
ANALISIS HASIL BELAJAR LEVEL MAKROSKOPIK, SUBMIKROSKOPIK, DAN SIMBOLIK BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA SMA PADA MATERI POKOK SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Hanif, Nayudin; Sopandi, Wahyu; Kusrijadi, Ali
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 1 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.264

Abstract

Penelitian yang berjudul “Analisis Hasil Belajar Level Makroskopik, Submikroskopik, dan Simbolik Berdasarkan Gaya Kognitif Siswa SMA pada Materi Pokok Sifat Koligatif Larutan” bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa gaya kognitif Field Dependent (FD) dan Field Independent (FI) level makroskopik, submikroskopik, dan simbolik pada materi pokok sifat koligatif larutan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan subyek penelitian siswa FD sebanyak 49 orang dan siswa FI sebanyak 21 orang yang berasal dari tiga SMA Negeri kelas XII IPA di Kota Bandung. Instrumen penelitian berupa tes tertulis dan Group Embedded Figures Test (GEFT) serta instrumen penelitian pendukungnya berupa pedoman wawancara dan angket. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut: (1) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level makroskopik berbeda secara signifikan (p < 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 29,53) lebih besar daripada siswa FD (sd = 29,00), (2) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI pada level submikroskopik berbeda secara signifikan (p < 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan, rata-rata hasil belajar siswa FI (sd = 14,61) lebih besar daripada siswa FD (sd = 12,15), dan (3) hasil belajar antara siswa FD dan siswa FI level simbolik tidak berbeda secara signifikan (p > 0,05) pada materi pokok sifat koligatif larutan.Kata Kunci: gaya kognitif, makroskopik, sifat koligatif larutan, simbolik, submikroskopik
PEMBELAJARAN BERBASIS MOBILE Sulastri, Yayu Laila; Hakim, Luki Luqmanul
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 2 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.458

Abstract

Kemajuan dalam bidang pendidikan salah satunya ditandai dengan proses pembelajaran yang tidak lagi berpusat pada guru. Permasalahan tersebut menuntut para ahli untuk mengembangkan pembelajaran yang berimplikasi pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning). Salah satu model yang mengarah pada student centered learning adalah mobile learning (m-Learning). Adapun tujuan dalam penulisan artikel ini adalah (a) untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang pembelajaran berbasis mobile, dan (b) untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai proses pembelajaran berbasis mobile. Pembelajaran ini menggabungkan beberapa aspek diantaranya perangkat teknologi, aspek sosial, dan peserta didik. Pembelajaran dimulai dengan mengunduh aplikasi materi pelajaran untuk di-install di telepon seluler (handphone). Setelah instalasi selesai, pengguna dapat memulai menjelajah materi tersebut. Fasilitas yang disediakan masing-masing penyedia aplikasi materi berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Kata Kunci: mobile learning, teknologi, peserta didik
SINTESIS 4,10,16,22-TETRAMETOKSIKALIKS[4] ARENA DARI MINYAK ADAS (SYNTHESIS OF 4,10,16,22-TETRAMETHOXYCALIX [4] ARENE FROM ANISE OIL) S, Ratna Ningsih
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 2, No 1 (2001): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v2i1.394

Abstract

One kind of calixarenes, i.e. 4,10,16,22-tetramethoxycalix[4]arene (4), has been synthesized from anethole (1), which was isolated from anise oil. The synthesis of 4 was carried out via acid-catalyzed procedure. The reaction route consists of three stages, i.e. (i) oxidation of 1 with KMnO4 at 40oC for 15 minutes, (ii) reduction p-anisaldehyde (2) with NaBH4 at 76oC for 3 hours, and  (iii) cyclotetramerization of p-anisilalcohol (3) with AlCl3 at 20oC for 2 hours. Oxidation of 1 produced 2 in 77%, whereas reduction of 2 gave 3 in 55 %. The cyclotetramerization of 3 yielded 4 in 95 %.  Key Words: 4,10,16,22-tetramethoxycalix[4]arene, Anise Oil, Anethole
PENGEMBANGAN CD PEMBELAJARAN INTERAKTIF KIMIA SMA BERBASIS INTERTEKSTUALITAS ILMU KIMIA SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN Anwar, Sjaeful
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 15, No 1 (2010): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v15i1.296

Abstract

Chemistry learning based on the intertextuality of chemistry demands relationship among chemistry representsation on three levels, which are macrocospic, microscopic, and symbol level with the daily experience of students and the social interaction developed by teachers. Through the research entitled “Pengembangan CD Pembelajaran Interaktif Kimia SMA Berbasis Intertekstualitas sebagai Alternatif Model Pembelajaran”, we will have a learning CD for teachers using competency standard and basic competency; concepts and indicators; the representation of chemistry materials on three levels macroscopic, microscopic, and symbol; learning description; and student work sheet. Before making the learning model, we will execute a standard analysis on the content of KTSP 2006, so we will get the concepts and indicators; potray the learning process of teachers in class and analyse the reference books both text books and hig school books. The data source for this research is the table of according to concept and indicators with competency standard and basic competency; the observation of learning process in class; the analysis table of three levels; hydrolysis materials from text books in high school and university; and the descriptive table of hydrolysis concept learning. The supporting instruments used are quistionaires to know the students expereince and essay texts to know the concept understanding the students have after the learning process. From the standard analysis of the content of KTSP 2006, we have three concepts and eight indicators. The first concept is classifying salt according to the forming compounds with the indicators (1) explain salt coming from strong acid and strong base; (2) explain salt coming from strong acid and weak base; (3) explain salt coming from weak acid and strong base; (4) explaining salt coming from weak acid and weak base. The second concept: hydrolysis is the ions reaction with water molecul producing ion H+ and or OH- with indicators (1) describe salt hydrolysis and (2) explain various kinds of salt hydrolysis. The third concept is salt undergoing hydrolysis can be acid base, or neutral with indicators (1) measure qualitatively the characteristic of acid, base, and neutral of salt by using some indicators and (2) count the ph of hydrolysied salt condensation. The observation result will be recorded on video then transcribed into text and smoothed to be a basic text. After that, we will do propotition degradation to gain global structure. Then, this data will be classified based on the intertextuality of chemistry. From the result of the data analysis we can conclude that the model teacher has not used the learning based on the intertextuality chemistry yet. The learning process of the model teacher is dominated by the symbol level and the social interaction developed by the teacher is not optimal; besides, there is no aspect of daily experience discussed in the learning process. The development of learning model based on intertextuality begins by making hydrolysis material representation in three levels. The compilation of hydrolysis material representation is executed in three steps: analysing high school books and university; making representation device; conducting validation to experts and practitioners; and final revision. In macroscopic level we do demonstration of the condensation and litmus test on soaps, alum, and salt and also the determination pH of the salt by using pH meter. In microscopic level we demonstrate pictures of species salt solutionbefore and after hydrolysis process. Then in symbolic level we demonstrate the formula of salt molecul, ionisation reaction equation and hydrolysis on salt, and mathematic formula in determining the concentration H+ and OH- to count pH and pOH. Later on, we make a description of the learning process equiped with learning media; clarify the demonstrations; present the model in front of experts and practitioners; record it in a learning CD. Meanwhile, the application of the learning CD in class will be conducted in the next research in the second year.Key words: interactive teaching media, intertextuality, teaching model.
MODEL PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY BIDANG MATEMATIKA MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU Mulyana, Endang; Ph.D., Turmudi; Juandi, Dadang
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 19, No 2 (2014): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v19i2.454

Abstract

Salah satu kompetensi inti sebagai guru matematika adalah kompetensi pedagogi yaitu  mengembangkan kurikulum (enacted curriculum) dalam mata pelajaran matematika. Dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) Matematika di Universitas Pendidikan Bandung (UPI), kemampuan pedagogi ini dilatih melalui workshop yang disebut subject specific pedagogy (SSP). Tujuan dari kajian ini adalah mengembangkan suatu model/prosedur workshop yang efektif dalam mendorong peserta PPG untuk meningkatkan kompetensi pedagoginya. Model ini dikembangkan atas dasar teori segitiga didaktik antara siswa, guru dan materi yang meliputi Hubungan Didaktik (HD), Hubungan Pedagogik (HP) dan Antisipasi Didaktik-Pedagogik (ADP). Dengan mengikuti prosedur workshop yang telah ditetapkan ini, diperoleh desain pembelajaran matematika yang baru dan efektif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kompetensi pedagogik para peserta  PPG.  Kelemahan peserta akan penguasaan materi dapat diatasi melalui  pendalaman kembali (repersonalisasi) sebagai tugas mandiri, sedangkan kelemahan dalam memprediksi respon siswa dapat diatasi dengan memberikan para peserta pengalaman dalam mengobservasi dan refleksi.Kata kunci:   antisipasi didaktik-pedagogik, desain didaktis, hubungan didaktik, hubungan pedagogik, subject specific pedagogy
PERAN ELGAS DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KIMIA FISIK DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA Kadarohman, Ijang; Liliasari, Ms; Martoprawiro, Muhamad A.
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 9, No 2 (2007): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v9i2.328

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang “Peranan software ELGAS dalam meningkatkan pemahaman konsep kimia fisik dan keterampilan berpikir kritis mahasiswa pendidikan kimia”. Software ELGAS merupakan model pembelajaran KFI berbasis TIK. Implementasi sofware ELGAS dalam pembelajaran KFI berbasis TIK telah dilakukan terhadap 26 mahasiswa yang dijadikan sebagai kelas eksperimen. Sedangkan kelas kontrol melakukan pembelajaran secara konvensional. Berdasarkan analisis data ternyata tidak terdapat perbedaan nilai rerata yang signifikan antara penguasaan konsep kelompok rendah dengan kelompok tinggi. Namun demikian dilihat dari koefisien variansi (KV) skor post-test, ternyata kesenjangan skor yang didapat oleh mahasiswa kelompok rendah lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa kelompok tinggi. Keterampilan berpikir kritis yang dapat dikembangkan dengan baik melalui pembelajaran KFI berbasis TIK terjadi pada topik perubahan perubahan keadaan gas. KBK tersebut adalah kemampuan dalam mengatur strategi.  Kata-kunci:  gas, keterampilan berpikir kritis, TIK, e-learning.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN TIPE KNISLEY-MULYANA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESETASI MATEMATIS SISWA Yulianti, Mrs Isty; Kusnandi, mr
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 16, No 2 (2011): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v16i2.223

Abstract

This article presents the results of quasi-experimental research design with pretest-post test control group to assess the ability of the mathematical representation student’s using experience-based learning model of type Knisley-Mulyana. The study was conducted on student of junior high school. Two classes were randomly selected to serve as the study sample. Students in experimental class get Knisley-Mulyana learning, while students in the control class get the conventional learning. There are two main instruments used, namely the ability test of mathematical representation and questionnaires. Questionnaires used to evaluate the response of students towards learning with Knisley-Mulyana model. The Results showed that students who acquire the learning of mathematics by using Knisley-Mulyana model provide a achievement of the mathematical representation capability better than students who received conventional learning. Viewed from the mathematical skills, students in the high group and low group with Knisley-Mulyana learning achieve their ability of mathematical representation better than students in the same group who received conventional learning. In other words the most effective group of students in the application of Knisley-Mulyana learning is a high and low groups. In addition, students responded well to learning by using Knisley-Mulyana model.Key words: Knisley-Mulyana, Mathematical Representation
DASAR WACANA ARGUMENTATIF DARI HIPERTEKS UNTUK MENINGKATKAN AKSESIBILITAS PEMAKAI TERHADAP INFORMASI PENDIDIKAN SAINS Siregar, Nelson; Alwasilah, Chaedar
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 6, No 2 (2005): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v6i2.353

Abstract

Melihat telah mendunianya sistim informasi berbasis web, isu pemanfaatannya perlu diarahkan pada pengembangan informasi pendidikan sains. Namun, disayangkan bahwa hanya sebagian kecil dari komunitas perguruan tinggi yang mampu memanfaatkannya yang kiranya merupakan kesenjangan yang perlu dijembatani. Makalah ini berpandangan bahwa sifat dasar fleksibilitas hiperteks kiranya mampu menjembatani kesenjangan ini. baik dalam menangani keragaman keinginan maupun kemampuan pengguna. Sifat dasar ini meningkat jika proses pengembangan ilmu berdasarkan wacana argumentatif diterapkan terhadap hiperteks. Hiperteks seperti ini diharapkan mampu berfungsi adaptif terhadap bagaimana pengguna menangani dan mengembangkan pengetahuannya. Suatu ilustrasi pengembangan hiperteks untuk siswa SMU ditampilkan sebagai upaya awal.
PEMANFAATAN HUTAN MELALUI PEMBELAJARAN BIOLOGI TERINTEGRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN SIKAP ILMIAH S.Pd., Nurmaliahayati
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 1 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.255

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan keterampilan proses sains (KPS) dan sikap ilmiah melalui pemanfaatan hutan dalam pembelajaran biologi terintegrasi tipe connected. Metode penelitian yang digunakan adalah metode weak experiment dengan desain one group pretest-postest dilaksanakan di SMA Negeri di Krayan Kalimantan Timur kelas X tahun ajaran 2011-2012 Pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan postest untuk KPS dan sikap ilmiah, lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk menjaring informasi mengenai kegiatan selama pembelajaran berlangsung. Data dianalisis dengan uji perbedaan dua rata-rata, yaitu paired samples T Test dalam program komputer SPSS 16 for windows. Hasilnya terdapat perbedaan signifikan antara skor tes awal dan skor tes akhir KPS dan sikap ilmiah siswa. Rerata N-gain KPS dan sikap ilmiah berturut-turut adalah 0,46 dan 0,35 (sedang). Tingkat presentase keterlibatan siswa pada tiap pertemuan semakin mendekati 100%, artinya hampir semua siswa terlibat aktif dalam melakukan pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan KPS dan sikap ilmiah siswa setelah melalui pemanfaatan hutan dalam pembelajaran biologi terintegrasi tipe connected. Kata Kunci : keterampilan proses sains, pemanfaatan hutan, pembelajaran terintegrasi, sikap ilmiah

Page 5 of 31 | Total Record : 304