cover
Contact Name
ANDIKA SETIAWAN
Contact Email
andika.setiawan@umj.ac.id
Phone
+6281283964089
Journal Mail Official
konstruksia@umj.ac.id
Editorial Address
Gedung Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jl. Cempaka Putih Tengah 27, Jakarta Pusat
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Konstruksia
ISSN : 20867352     EISSN : 2443308X     DOI : http://dx.doi.org/10.24853/jk.12.2.14-23
Core Subject : Engineering,
Lingkup Jurnal 1. Struktur 2. Keairan 3. Manajemen Proyek dan Konstruksi 4. Material 5. Transportasi 6. Geoteknik
Articles 352 Documents
ANALISIS PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF (TCTO) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI JAKARTA Setiawan, Bagus Budi; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan pembangunan proyek perlu perencanaan yang baik sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan jadwal. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan pelaksanaan dengan mempertimbangkan faktor biaya. Salah satu metode yang dapat digunakan disebut juga dengan istilah Time Cost Trade Off[1] atau pertukaran waktu dan biaya. Metode ini dapat dilakukan dengan metode pelaksanaan kerja dengan menambah group kerja, menambah peralatan, dan menambah jam kerja atau lembur.Kata Kunci : Proyek, waktu, Biaya
ANALISIS KELAYAKAN KEBUTUHAN PELABUHAN DAN KESELAMATAN PELAYARAN PELABUHAN BIAN KABUPATEN MERAUKE Suyuti, Hernawati; Buwono, Haryo Koco
Konstruksia Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam mendukung langkah MP3EI yang bertujuan menempatkan Indonesia sebagai Negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14,250 –USD 15,500 dengan nilai total PDB berkisar antara USD 4,0-4,5 trilyun yang akan dibarengi dengan penurunan inflasi dari sebesar 6,5% menjadi 3,0% pada tahun 2025. (sumber: Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025). Lokasi Pelabuhan Bian terletak pada 8o 06’ 05”LS dan 139o 59’ 30” BT ini, memiliki kondisi Topografi yang cenderung landai terhadap tepi sungai dan masih terkena pengaruh pasang surut, maka diperlukan pematangan (Reklamasi). Kedalaman untuk area BIAN mulai dari ambang luar, sampai dengan rencana lokasi Pelabuhan Bian tidak ada kendala, mengingat alur ini duduk tengahnya berada pada 3,4 meter (LWS), dengan Air pasang tertinggi adalah 5.0 meter, sehingga Kapal Kargo 5000 DWT dengan Draft 6.8 meter, dapat melaluinya, dengan syarat pada saat air pasang sekurang kurangnya 4.4 meter. Pasang surut di daerah Merauke bersifat harian, maka kapal dapat menunggu saat terjadinya air pasang pada hari yang sama. Kondisi delay kapal dapat diprediksi karena posisi pasang lebih sering terjadi dibandingkan saat surutnya.Kata Kunci: kelayakan kebutuhan fasilitas, kelayakan keselamatan, bian, merauke, pelabuhan
PENGARUH PENGGUNAAN STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON Priyono, Yoppi Juli; Nadia, Nadia
Konstruksia Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material yang umum digunakan untuk Struktur. Hal ini disebabkan karena Beton mempunyai banyak keunggulan jika dibandingkan dengan bahan bangunan lainnya. Namun demikian beton memiliki salah satu kelemahan yaitu berat jenisnya cukup tinggi sehingga beban mati pada suatu struktur menjadi besar. Beberapa metode dapat digunakan untuk mengurangi berat jenis beton ini, diantaranya adalah dengan memakai agregat ringan. Salah satu metode untuk menjadikan Beton ringan adalah dengan penambahan bahan limbah Styrofoam. Namun pengurangan berat jenis ini tidak diikuti dengan penambahan kuat tekan Beton, sehingga sampai saat ini beton ringan dengan menggunakan styrofoam hanya dipakai untuk bagian non Struktur. Untuk maksud tersebut, maka penelitian ini dibuat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Styrofoam sebagai pengganti agregat kasar pada Beton Normal dengan persentase penambahan Styrofoam sebesar 1%, 2% dan 3% dari berat campuran Beton Normal. Hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa pada penambahan 1% stryofoam akan menurunkan berat volume beton rata-rata sebesar 12% dengan rincian campuran 1% (turun 13%) , 2% (turun 22%) , 3% (turun 32%). Selain hal tersebut penambahan stryofoam pada beton menurunkan kuat tekan beton normal. Untuk penambahan Styrofoamsebesar 1% terjadi penurunan 54%, 2% sebesar 57% dan 3% sebesar 87%.Kata kunci : Stryofoam, Berat volume Beton, Kuat Tekan
ANALISA PERILAKU KONTRAKTOR UTAMA DALAM MELAKUKAN SUBKONTRAK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA Henrico, Henrico; Soekiman, Anton
Konstruksia Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketimpangan komposisi kontraktor kecil yang bersifat spesialis di Indonesia sangat ditentukan oleh pasar jasa konstruksi subkontrak terhadap usaha spesialis. Sebagai salah satu langkah awal mendorong pelaksanaan subkontrak konstruksi kepada kontraktor spesialis adalah dengan mengetahui perilaku kontraktor utama dalam pelaksanaan subkontrak konstruksi termasuk didalamnya faktor-faktor yang terkait keputusan kontraktor utama melakukan subkontrak konstruksi, aspek dominan yang menjadi dasar dalam pemilihan subkontraktor, metode pemilihan subkontraktor, metode pembayaran subkontraktor, serta persepsi kontraktor terhadap kinerja subkontraktor. Selain itu, juga diperlukan suatu identifikasi alternatif kebijakan sebagai upaya untuk mendorong pelaksanaan subkontrak konstruksi. Berdasarkan survey yang dilakukan terhadap 37 project manager, project engineer, project supervisor dari 8 kontraktor besar di Indonesia, memberikan informasi bahwa faktor ketersediaan kontraktor lokal yang memiliki pengalaman dan peralatan yang sesuai adalah faktor dominan bagi kontraktor utama dalam memutuskan akan mensubkontrakkan suatu pekerjaan. Namun demikian, hasil analisa korelasi terhadap tingkat subkontrak dari pekerjaan-pekerjaan dalam lingkup proyek bangunan gedung, memberikan indikasi bahwa minimnya kontraktor lokal yang memiliki kemampuan dan kapasitas khususnya dalam hal pengalaman dan kepemilikan peralatan menjadi salah satu faktor keengganan kontraktor utama melakukan subkontrak konstruksi di Indonesia. Oleh sebab itu, upaya mendorong pelaksanaan subkontrak konstruksi harus lebih fokus diarahkan kepada pengembangan kemampuan dan daya saing (competitivenes) kontraktor kecil dilevel lokal dibandingkan dengan kebijakan yang mewajibkan kontraktor utama melakukan subkontrak konstruksi.  Selain itu, berdasarkan  3 responden ahli yang disurvey dengan menggunakan metode Analytical Hiearracy Process (AHP) menghasilkan alternatif kebijakan prioritas antara lain pengaturan yang mewajibkan peserta lelang untuk mencantumkan rencana pengguna subkontraktor dalam dokumen penawaran, memberikan pelatihan kepada penanggungjawab teknik kontraktor kecil serta meningkatkan akuntabilitas proses sertifikasi dan registrasi kontraktor.Kata kunci : Subkontrak konstruksi, Kebijakan, Daya saing, Kontraktor Spesialis
ANALISIS DAMPAK KEMIRINGAN LERENG PADA KONSTRUKSI PERGUDANGAN RIVER SIDE, CILEUNGSI Buwono, Haryo Koco
Konstruksia Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK: Sebuah Konstruksi Pergudangan River Side, Cileungsi, akan dibangun pada daerah sekitar tebing dengankedalaman tertentu. Permasalahan ini harus ditinjau dari sisi teknis soil investigasi lapangan dan analisis perhitungan.Bidang stabilitas lereng meliputi analisis stabilitas statis dan dinamis lereng bumi dan batu-mengisibendungan, lereng jenis lain tanggul, lereng digali, dan lereng alami di dalam tanah dan batu lunak. Pada ekstremyang lain, lempengan berbentuk tergelincir di lereng bukit dapat menghapus lapisan tanah dari puncak batuandasar yang mendasari. Sekali lagi, ini biasanya dimulai oleh hujan lebat, kadang-kadang dikombinasikan denganloading meningkat dari bangunan baru atau penghapusan dukungan di kaki (akibat pelebaran jalan atau pekerjaankonstruksi lainnya).Metode yang cukup dikenal adalah Metode Irisan. Metode irisan merupakan metode untuk menganalisis stabilitaslereng dalam dua dimensi. Massa meluncur di atas permukaan kegagalan dibagi menjadi beberapa iris. Gaya yangbekerja pada setiap irisan diperoleh dengan mempertimbangkan keseimbangan mekanik untuk irisan.Analisa hasil perhitungan kelongsoran tebing dengan menggunakan metode Bishop adalah sebagai berikut: FaktorKeamanan Optimum dapat dicapai yaitu mencapai nilai 4,845. Keruntuhan lereng tidak akan terjadi, terlihat dari polalongsor yang mendekati parabolis (puncak 9 m di bawah permukaan Exit). Beban paling aman ditempatkan 10 m daribibir tebing (daerah permukaan Entry).Kata kunci : Kemiringan, stabilitas, tanah, faktor keselamatan
ANALISIS BEKISTING METODE SEMI SISTEM DAN METODE SISTEM PADA BANGUNAN GEDUNG Muis, Abdul; Trijeti, Trijeti
Konstruksia Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bekisting merupakan suatu sarana pembantu untuk mencetak beton dengan ukuran, bentuk rupa ataupun posisi serta aligment yang dikehendaki.Analisis yang dilakukan adalah membandingkan bekisting metode semi sistem dengan metode sistem pada balok dan plat lantai pekerjaan bangunan gedung di  lantai 2 dan 3 terhadap biaya dan waktu. Analisa harga satuan mengacu pada SNI 2008 (Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan Pekerjaan Beton) dengan harga material , alat dan upah tahun 2012. Biaya antara pekerjaan bekisting metode sistem lebih mahal dibandingkan dengan bekisting metode semi sistem. Waktu pekerjaan bekisting metode sistem lebih cepat penyelesaiannya dibandingkan metode semi sistem. Jadi bekisting metode sistem dipakai atau dipilih apabila proyek konstruksi dituntut  untuk lebih cepat dan perusahaan mendapatkan proyek yang sama / berulang-ulang. Kata Kunci : bekisting semi-sistem, bekisting sistem, analisa harga satuan
ANALISIS KETAHANAN GEMPA DINAMIS PADA GEDUNG DEPARTEMEN ERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN MENGGUNAKAN SNI 03-1726-2002 Buwono, Haryo Koco
Konstruksia Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek perencanaan yang harus ditinjau salah satunya adalah memperhitungkan kemampuan struktur terhadap gempa. Di Indonesia saat ini terdapat 2 peraturan yang kedua-duanya masih berlaku yaitu Peraturan Bangunan Tahan Gempa SNI 03-1726-1989 dan SNI 03-1726-1989. Peraturan ini menjadi menarik ketika ada klaim bahwa peraturan tahun 1989 menjadikan konstruksi tidak aman ketika diberlakukan peraturan baru. Kasus yang dipakai disini adalah menggunakan bangunan eksisting Depatemen Perindustrian dan Perdagangan Jl. MI Ridwan No. 5 Jakarta Pusat. Alat bantu hitung adalah SAP 2000 versi 11. Perencanaan dengan Gempa sistem Statis dan Dinamis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Volume pembesian yang dihasilkan peraturan SNI 03-1726-1989, menunjukkan jumlah lebih banyak dibandingkan dengan peraturan tahun 2002. Hasil tersebut mematahkan klaim tentang peraturan 1989 tersebut.
CUTTER SUCTION DREDGER DAN JENIS MATERIAL (PADA PEKERJAAN CAPITAL DREDGING PEMBANGUNGAN PELABUHAN TELUK LAMONGAN) Mahendra, Juris
Konstruksia Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Secara teknis, pengerukan itu adalah merelokasi sedimen bawah air untuk pembangunnan dan pemeliharaan saluran air, tanggul dan prasarana transportasi laut, serta untuk perbaikan tanah atau reklamasi. Jadi pada gilirannya nanti, pengerukan itu juga menopang pembangunan dan pengembangan sosial, ekonomi dan restorasi lingkungan. Pekerjaan pengerukan itu sendiri untuk pembangunan yang berkelanjutan, seperti proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan pendekatan holistik, artinya pekerjaan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan pekerjaan lainnya dan merupakan satu-kesatuan yang utuh serta saling keterkaitan. Dengan pemanfaatan yang semakin berkembang, maka tentunya perkembangan peralatan keruk juga akan menyesuaikan dan mengikuti perkembangan itu dengan maksud untuk meningkatkan produktivitas dan nilai ekonomisnya. Maka dibangunlah peralatan keruk yang  sangat spesifik dan berbeda dengan peralatan darat yang menggunakan alat berat. Dan peralatan ini dapat disebut kapal keruk (Dredger), yang memiliki ukuran yang bervariasi dan beragam jenis. Kapal Keruk jenis CSD dapat mengeruk berbagai jenis material tanah (kecuali tanah SPT>60), sesuai dengan kemampuan pompa keruk dan Cutter Head-nya;Kata Kunci : pengerukan, produktivitas, kapal keruk
PERBAIKAN DAN PERKUATAN STRUKTUR PADA BANGUNAN CAGAR BUDAYA Nusantoro, Agung
Konstruksia Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia represent one of the region which is gristle to earthquake disaster. Damage earthquke event generate loss through physical and also non physical. This physical damage and losses also affect at cultural pledge building which spread over in Indonesia. Hence require to strive strength and repair at the culture pledge building so that building history value can be defended. Cultural pledge building in this study is limited at the building made from brick wall. Effort strength and report in this study conducted at building element like sloof, wall, column, ring balk and roof. We expected with effort this strength and repair, cultural pledge building structure become strongerly than before.Kata Kunci: Perbaikan, Perkuatan, Bangunan, Cagar Budaya
PERILAKU KOEFISIEN TEKANAN TANAH LEMPUNG PADA FONDASI TIANG BENTUK MERUNCING Jatmoko, Heru Dwi
Konstruksia Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011
Publisher : Konstruksia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tekanan tanah horisontal pada fondasi tiang meruncing di tanah lempung. Secara umum perilaku tanah lempung sangat dipengaruhi oleh kadar air dan kepadatanya. Salah satu indikator meningkatnya daya dukung dapat dilihat dari tegangan horisontal yang terjadi. Penelitian dilakukan dengan tiang berukuran kecil berbentuk meruncing dan lurus sebagai pembanding. Ukuran tiang meruncing diameter atas 5 cm dan bawah 4 cm sedang untuk tiang seragam berdiameter luar 4,5 cm masing-masing dengan panjang efektif 20 cm serta ketebalan tiang 0,3 cm. Sebagai batasan tanah uji pengujian dilakukan di dalam mould dengan diameter 30 cm. Untuk mengetahui perilaku distribusi gaya maka dipasang strain gauge pada tiang dan mould dengan 3 posisi. Media tanah digunakan tanah asli, lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (CH) yang diambil dari Desa Kedung Sari, Sentolo, Kulonprogo, DIY, yang dijenuhkan pada berat volume kering, d = 10,9 kN/m3 dan kadar air, w = 52%. Pencarian nilai Ko, dilakukan dengan memberikan tegangan vertikal secara bertahap dan mencatat tegangan horisontal yang terjadi pada setiap penambahannya. Hasil pengujian menunjukan dengan bertambahnya tekanan vertikal maka tekanan horisontal akan naik. Pada tiang yang lurus diperoleh tekanan horisontal lebih besar dari tiang meruncing.Kata Kunci: Tahanan Gesek Satuan, Tanah Lempung, Tiang Meruncing

Page 3 of 36 | Total Record : 352


Filter by Year

2001 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 14, No 2 (2023): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 2 Tahun 2023 Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 14 No. 1 Tahun 2022 Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022 Vol 13, No 1 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 1 Tahun 2021 Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 2 Tahun 2021 Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 12 No. 1 Tahun 2020 Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 2 Tahun 2020 Vol 11, No 1 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 11 No. 1 Tahun 2019 Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 2 Tahun 2019 Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 1 Tahun 2018 Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 2 Tahun 2018 Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 9 No. 1 Tahun 2017 Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 2 Tahun 2017 Vol 8, No 1 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 8 No. 1 Tahun 2016 Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Konstruksia Vol 7 No. 2 Tahun 2016 Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015 Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 7. No. 1 Tahun 2015 Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015 Vol 6, No 2 (2015): Jurnal Konstruksia Vol 6. No. 2 Tahun 2015 Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014 Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 6 No. 1 Tahun 2014 Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014 Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 2 Tahun 2014 Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013 Vol 5, No 1 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 5 No. 1 Tahun 2013 Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013 Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 2 Tahun 2013 Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 Vol 4, No 1 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 4 No. 1 Tahun 2012 Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012 Vol 3, No 2 (2012): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 2 Tahun 2012 Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 3 No. 1 Tahun 2011 Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011 Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 2 Tahun 2011 Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010 Vol 2, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 2 No. 1 Tahun 2010 Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 Vol 1, No 1 (2010): Jurnal Konstruksia Vol. 1 No. 1 Tahun 2010 Vol 10, No 2 (2010) Vol 10, No 2 (2001) More Issue