cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
KES
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Upaya Menangani Siswa Yang Sering Melanggar Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Konseling Kelompok Lestari, Dwi Endro
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah adalah, masih adanya sebagian siswa yang datangnya ke sekolah terlambat, tidak mengenakan atribut lengkap, baju tidak dimasukkan ke dalam celana, suka mengganggu teman, suka berbicara sendiri ketika upacara bendera berlangsung, dan sebagainya, itu semua merupakan pelanggaran tata tertib sekolah.  Di sisi lain, layanan bimbingan dan konseling di sekolah dipercayakan kepada guru Bimbingan dan Konseling (BK), dalam hal ini tindakan yang dilakukan adalah melalui layanan konseling kelompok, karena pelanggaran tersebut tidak hanya dilakukan oleh seorang anak. Diharapkan dengan dilaksanakan layanan konseling kelompok pelanggaran terhadap tata tertib sekolah dapat dihindari bahkan dihilangkan. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan layanan konseling kelompok dalam menangani masalah pelanggaran terhadap tata tertib sekolah yang dilakukan oleh  siswa. Hasil penelitian menunjukkan: (1) layanan konseling kelompok merupakan salah satu cara efektif  untuk menangani masalah siswa yang melaku-kan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah, (2) layanan konseling kelompok dapat membantu para siswa anggota kelompok untuk berani berbicara di depan publik dengan nada bahasa dan etika berbicara yang baik, melatih anak  menghargai orang lain dan menjunjung tinggi nilai–nilai musyawarah dalam menyelesaikan masalah, dan (3) siswa dapat mentaati tata tertib sekolah yang ditetapkan sekolah dengan rasa nyaman dan tidak terpaksa serta dengan penuh kesadaran sendiri. Kata Kunci : Menangani Siswa, Melanggar Tata Tertib, Konseling Kelompok
Upaya Mengurangi Kecemasan Menghadapi Ujian Melalui Konseling Rasional Emotif Teknik Relaksasi Pada Siswa Aisiyah, Nasiatul
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecemasan merupakan suatu keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan tegang secara subjektif, keprihatinan dan kekhawatiran disertai dengan getaran susunan syaraf otonom dengan derajat yang berbeda-beda. Sumber kecemasan yang paling menonjol dan yang paling sering dialami siswa di sekolah selain kaitannya dengan guru yakni kekhawatiran mengalami kegagalan dalam ujian atau tes. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas konseling rasional emotif teknik relaksasi dalam mengurangi kecemasan menghadapi ujian siswa MA Taqwal Illah Semarang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). Hasil studi pendahuluan menunjukan bahwa konseling rasional emotif teknik relaksasi  yang dilaksanakan di MA Taqwal Illah Semarang belum ideal. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, maka perlu dilaksanakan PTBK dengan menerapkan konseling rasional emotif teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian. Hasil pelaksanaan tindakan menunjukan kecemasan siswa menghadapi ujian mengalami penurunan. Rata-rata nilai pretest untuk tingkat kecemasan menghadapi ujian adalah 75,25. Nilai tersebut masuk pada kategori tinggi. Rata-rata skor posttest  (setelah pelaksanaan tindakan) adalah 43,25.. Data ini menunjukan bahwa konseling rasional emotif teknik relaksasi efektif dalam mengurangi kecemasan menghadapi ujian siswa MA Taqwal Illah Semarang. Kata Kunci :   konseling rasional emotif teknik relaksasi, siswa MA, kecemasan menghadapi ujian
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Rumlah, Rumlah
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa di kelas VIII A MTs Al Muttaqin Rengging Pecangaan Jepara masih banyak ditemukan siswa yang mempunyai karakter rendah. Asumsi ini didasarkan  pada hasil observasi dengan guru bimbingan dan konseling di MTs tersebut melalui catatan pribadinya yang menunjukkan masih ada beberapa siswa yang tidak menghormati guru dan juga cara berpakaian seragam yang tidak menunjukkan kerapiannya.Oleh karena itu perlu adanya layanan bimbingan kelompok yang khusus terhadap siswa-siswa tersebut. Dengan demikian maka peneliti perlu bekerja sama dengan guru BK untuk melakukan tindakan peningkatan karakter siswa tersebut melalui bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama agar tercapai tujuan pendidikan yang optimal. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya karakter siswa kelas VIII A MTs Al Muttaqin Rengging Pecangaan Jepara. (2) untuk meningkatkan karakter siswa kelas VIII A MTs Al Muttaqin Rengging Pecangaan Jepara melalui teknik sosiodrama dalam bimbingan kelompok. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik observasi. Layanan ini khusus diberikan kepada siswa kelas VIII A MTs Al Muttaqin yang  memiliki karakter rendah. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yang berkelanjutan yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan pada kurun waktu dua minggu. Setiap siklus dilakukan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan), dan refleksi. Hasil dari data yang di peroleh melalui observasi, karakter siswa dalam bertata krama dengan guru dan kerapian berpakaian sebelum dilaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama (pra siklus) berada pada kategori sangat kurang dengan prosentase sebesar 34%. Setelah tindakan siklus I, karakter siswa sudah meningkat namun masih pada kategori kurang baik dan hasil prosentasenya adalah 51%. Sedangkan di akhir siklus II, karakter siswa meningkat menjadi 94% dan berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dapat meningkatkan karakter siswa dalam bertata krama  dengan guru dan kerapian berpakaian seragam. Saran-saran yang dapat disampaikan adalah (1) Bagi guru, baik guru BK maupun guru mata pelajaran agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan inovatif yang selalu mengenalkan dan menerapkan pendidikan karakter terhadap peserta didiknya. (2) bagi siswa, agar lebih semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah serta selalu berusaha untuk berkarakter yang positif yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Kata Kunci : Karakter siswa, bimbingan kelompok, sosiodrama
Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Iftikhah, Rizka
KES Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia setiap bentuk aspek kehidupan manusia baik pribadi, keluarga maupun dalam berbangsa dan bernegara yang sedang membangun, banyak ditentukan oleh kemajuan. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan Tri Logi pendidikan yaitu pendidikan di dalam keluarga (Pendidikan Informal), pendidikan di dalam sekolah (Pendidikan Formal)dan Pendidikan di dalam Masyarakat (Pendidikan Non Formal). Peranan keluarga dalam perkembangan sosial anak – anaknya tidak perlu diuraikan panjang lebar. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Penelitain ini bertujuan mengaetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Pegandon, metode penelitaian adalah explanatory (Penjelasan). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Pegandon.Populasi Penelitian adalah semua siswa kelas VIII, dengan teknik pengambilan sampel SimpleRondom Sampling, sehingga menghasilkan 57 responden. Hasil penelitian diketahui sebagian besar perhatian orang tua diberikan baik yaitu 28 siswa (49,12%) dan baik sekali 29 siswa (50,88%) terdapat hubungan yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar. Sedangka untuk motivasi belajar ada 28 siswa (49,12%), dan baik sekali 29 siswa (50,88%) jadi dalam pengaruh ini orang tua sangat berpengaruh dalam motivasi belajar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada orang tua lebih memberikan perhatian kepada anak terutama perhatian yang bersifat non material dan perhatian terhadap lingkungan sepermainan anak, sehingga anak dapat berkembang dan mempunyai miotivasi belajar yang lebih baik. Sedangkan bagi sekolah melakukan kerjasama  denga orang tua murid dalam menumbuhkan dan memberikan dorongan belajar sehingga prestasi belajar siswa  dapat menjadi lebih baik. Kata Kunci : orang tua, motivasi belajar, siswa
Persepsi Kepala Sekolah, Guru Bidang Studi, dan Siswa Terhadap Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Solikin, Solikin
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang,   sekolah memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantu siswa agar berhasil dalam belajar, untuk itu sekolah hendaknya memberikan  bantuan  kepada  siswa  untuk  mengatasi  masalah  -  masalah  yang timbul  dalam  diri  siswa.  Dalam  kondisi  seperti  ini,  layanan  bimbingan  dan konseling  di sekolah  sangat  penting untuk dilaksanakan  guna membantu  siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapinya. Meskipun keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah lebih diakui sebagai profesi, namun belum semua komponen sekolah memahami betul pentingnya bimbingan dan konseling di sekolah. Permasalahan, dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling  di sekolah,  terkait  beberapa  kendala  yang  perlu  mendapat  perhatian untuk  segera  ditangani  dan  diatasi.  Diantaranya  adalah  menyangkut  persepsi siswa,  guru,  dan  kepala  sekolah  terhadap  layanan  bimbingan  dan  konseling. Dalam hal ini, guru pembimbing hendaknya berusaha menelaah persepsi warga sekolah terhadap  diri mereka,  karena mereka juga memiliki sikap dan persepsi yang berbeda pula. Tujuan penelitian, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dan persepsi kepala sekolah, guru bidang studi, dan siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling. Metode Penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengambil tempat di SMP PGRI 07  Gemuh  Kendal  di  Jalan  Sigembok  Gemuh  Kecamatan  Gemuh  Kabupaten Kendal. Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu data tentang persepsi kepala sekolah, guru bidang studi, dan siswa dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan bimbingan dan konseling.  Analisis  data,  dalam  penelitian  ini metode  pengumpulan  data  yang digunakan  adalah  dengan  metode  pengamatan  berpartisipasi,  wawancara mendalam dan menganalisis dokumen. Keabsahan data dilakukan sejak awal pengambilan data, yaitu sejak melakukan reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada SMP PGRI 07 Gemuh Kendal secara keseluruhan telah  berjalan  dengan  baik.  Adapun  persepsi  terhadap  kegiatan  pelaksanaan layanan bimgingan dan konseling adalah sebagai berikut: a) Kepala Sekolah memnyai   persepsi   yang   baik,   hal   ini   dikarenakan   kepala   sekolah   sangat memahami betul apa yang ada pada layanan bimbingan dan konseling dan apa yang telah dilakukan oleh konselor atau guru BK sudah sesuai dengan program dan standar yang ada; b) Guru bidang studi, secara umum mempunyai persepsi yang  baik,  hanya  pada  penggunaan  media  IT  untuk  layanan  bimbingan  dan konseling masih lemah; c) Siswa, terdapat dua pendapat, pendapat yang pertama mengatakan  bahwa  layanan  bimbingan  dan  konseling  sudah  sesuai  dengan harapan, yaitu melayani siswa baik mempunyai masalah atau tidak mempunyai masalah  untuk  memaksimalkan  perkembangan  dirinya,  pendapat  yang  kedua, bahwa  layanan  bimbingan  dan  konseling  hanya  mengurusi  siswa  yang mempunyai  masalah  terkait  dengan  pelanggaran  tata  tertib  dan  kedisiplinan sekolah. Kesimpulan,  berdasarkan  hasil  penelitian  ini  diharapkan  akan  menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua  pihak  yang membutuhkan  di lingkungan  Fakultas  Ilmu  Pendidikan IKIP Veteran Semarang. Saran, Hubungan timbal balik pada pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling akan terbentuk suatu penafsiran terhadap konselor pada warga sekolah. Untuk itu diperlukan usaha dari guru BK untuk lebih meningkatkan komunikasi dan peran di kalangan guru bidang studi lain, dan diperlukan metode dan cara-cara yang tepat dalam menyampaikan materi dan layanan kepada siswa. Dalam hal penguasaan penggunaan media IT, guru BK perlu meningkatkan pengetahuannya agar dalam pengelolaan bimbingan dan konseling menjadi lebih akurat. Kata Kunci : layanan bimbingan dan konseling, kepala sekolah, guru bidang studi
Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Pemahaman Bakat Siswa Khasanah, Ernawati
KES Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Siswa pada umumnya kurang memperhatikan kelebihan yang dimilikinya. Mereka kurang sadar bahwa sebenarnya dirinya mempunyai kelebihan tertentu yang berbeda dengan teman lainnya. Namun banyak dari mereka yang lebih sering mengunggulkan kelemahannya untuk menutupi kelebihan yang dimiliki. Terlihat pada saat pemilihan jurusan ataupun dalam memilih kegiatan ektrakulikuler, mereka terbawa dan ikut teman-temannya tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan  memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi menggali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan bimbingan konseling ini adalah untuk membuktikan bahwa efektivitas layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan pemahaman bakat siswa SMK Islam Nurul Hadi. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan (action research). Pengumpulan data menggunakan metode observasi, kuesioner/angket dan dokumentasi. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XII SMK Islam Nurul Hadi yang berjumlah 89 siswa. Sampel kelas XII Teknik Komputer Jaringan (TKJ) terdiri dari 35 siswa  dan diambil 10 siswa. Berdasarkan hasil pra siklus diketahui terdapat 4 siswa yang tergolong kategori sedang, 5 kategori baik dan 1 sangat baik dengan mencapai rata-rata 44.20 dengan prosentase 55.25%. Pelaksanaan tindakan guru pembimbing dalam pemberian materi layanan bimbingan kelompok pada siklus I mencapai rata-rata 36.50 dengan prosentase mencapai 65.17% dan proses layanan bimbingan kelompok siklus I mencapai rata-rata 25.50 dengan prosentase mencapai 63.75%. Pada siklus I peneliti dan guru pembimbing melihat bahwa dinamika kelompok sudah mulai terbentuk namun anggota kelompok belum sepenuhnya ikut berpartisipasi dalam kegiatan, masih ada siswa yang kurang berani mengutarakan pendapat dengan baik. Sedangkan hasil pelaksanaan tindakan guru pembimbing dalam pemberian materi layanan bimbingan kelompok siklus II mencapai rata-rata 38 dengan prosentase mencapai 67.85% dan proses layanan bimbingan kelompok siklus II memperoleh rata-rata 27 prosentase mencapai 68.75%. Setelah kegiatan berakhir dilaksanakan kegiatan pasca siklus dengan memperoleh hasil rata-rata 55.10 dan prosentase 68.87% dengan kategori baik. Simpulan bahwa: Berdasarkan observasi pada siklus I dan siklus II ada peningkatan sebesar 5% sehingga pelaksanaan layanan bimbingan kelompok efektif untuk meningkatkan pemahaman bakat siswa SMK Islam Nurul Hadi tahun ajaran 2013-2014. Walaupun ada peningkatan namun belum bisa mencapai indikator ketercapaian yang diharapkan yaitu 70 %. Tidak tercapainya indikator tersebut dikarenakan waktu penelitian hanya terbatas sehingga tidak mungkin melanjutkan ke siklus berikutnya. Saran : (1) Pihak Sekolah sebaiknya memberikan fasilitas atau ruangan khusus dalam pelaksanaan layanan konseling supaya kegiatan berjalan dengan lancar dan memberi kenyamanan bagi klien/anggota kelompok, (2) Guru Pembimbing hendaknya lebih dekat dengan siswa supaya permasalahan yang dialami oleh siswa lebih cepat dapat diketahui, serta meningkatkan ketrampilan konseling untuk membantu menyelesaikan masalah siswa agar siswa dapat berkembang secara optimal, (3) Siswa dalam menghadapi ssuatu massalah hendaknya siswa terbuka dengan guru pembimbing supaya guru pembimbing dapat mengarahkan dan sama-sama mencari jalan keluar dalam setiap permasalahan yang dialami oleh siswa. Kata Kunci : efektifitas, bimbingan kelompok, bakat 
Minat Enterpreneurship Siswa Di SMK N 1 Batang Setiyono, Bambang
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh siswa kelas XI SMK N 1 Batang yang berjumlah 349 siswa. Sampel dalam penelitian ini yakni 40 siswa kelas XI AK 1. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, yakni pengambilan sampel dalam satu kelas yang dilakukan secara acak. Hal-hal yang ingin diungkap dalam penelitian ini terkait dengan minatentrepreneurship siswa diantaranya: (1) Kepercayaandiri; (2) Berorientasi pada tugas dan hasil; (3) Berani mengambil resiko; (4) Kepemimpinan ; (5) Keorisinilan ; dan (6) Berorientasi kemasa depan, yang termasuk ke dalam indicator minat entrepreneurship. Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan uji coba angket minat entrepreneurship dengan tujuan mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen (angket minat entrepreneurship).Uji coba validitas dan reliabilitas dilakukan pada 15 siswa yang termasuk ke dalam bagian populasi namun tidak termasuk dalam bagian sampel penelitian. Hasil dari pelaksanaan uji coba angket diperoleh kesimpulan bahwa dari 34 item pernyataan dalam angket minat entrepreneurship, 5 item di antaranya dinyatakan tidak valid, sehingga 5 item tersebut dibuang (tidak dipakai) dalam pengukuran minat entrepreneurship siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 40 siswa yang menjadi sampel penelitian (responden), 8 siswa memiliki minat entrepreneurship berada dalam kategori tinggi dan 31 di antaranya berada dalam kategori sedang, sedangkan 1 siswa pada kategori kurang. Skor rata-rata indicator minat entrepreneurship siswa SMK N 1 Batang berada pada kategori sedang. Skor tertinggi terdapat pada indicator kepercayaan diri sebesar 15,95. Sedangkan skor terendah terdapat pada indicator berani mengambil resiko sebesar 11,82. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa SMK N 1 Batang memiliki kecenderungan minat entrepreneurship yang baik. Saran yang dapat diberikan kepada guru bimbingan dan konseling di sekolah yakni diharapkan guru diharapkan dapat lebih memahami minat entrepreneurship siswa agar siswa mampu mengembangkan entrepreneurship yang sesuai dengan potensinya. Kata Kunci : Minat entrepreneurship, SMK N 1 Batang.
Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosi Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa Mulyani, Sri
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kecerdasan emosi pada siswa calon peer counselor SMK Cinde Semarang? (2) Bagaimana kontribusi layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kecerdasan emosi pada siswa calon peer counselor SMK Cinde Semarang?. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui pelaksanaan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kecerdasan emosi pada siswa calon peer counselor SMK Cinde Semarang; (2) Mengetahui kontribusi layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kecerdasan emosi pada siswa calon peer counselor SMK Cinde Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK). dengan rangkaian siklus berupa perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi Subjek penelitian adalah siswa kelas XI TKR SMK Cinde Semarang yang berjumlah 10 orang. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini yaitu teknik analisis data kuantitatif dan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian : (1) Sebelum pelaksanaan bimbingan kelompok rata-rata tingkat kecerdasan emosi pada calon peer counselor adalah 124,6 dengan kategori sedang; (2) Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklusnya ada 2 kali pertemuan. Pelaksanaan bimbingan kelompok hanya dibatasi pada pelatihan calon peer counselor. Prosedur pelaksanaannya mengacu pada tahapan layanan bimbingan kelompok yang meliputi tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran; (3) Tingkat kecerdasan emosi calon peer counselor setelah diberi tindakan (siklus 1 dan siklus 2) adalah 139,2 dengan kategori tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa bimbingan kelompok dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada siswa (calon peer counselor) di SMK Cinde Semarang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut berarti hipotesis kerja (Ha) yang menyatakan Bimbingan kelompok dapat meningkatkan kecerdasan emosi siswa calon peer counselor di SMK Cinde Semarang, diterima. Kata Kunci : kecerdasan emosi, bimbingan  kelompok, peer counselor
Upaya Mengurangi Kebiasaan Buruk Dalam Membolos Dan Mencontek Dengan Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Ervi, Neni Arni Yeti
KES Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengurangi kebiasaan buruk tersebut dan merubah kebiasaan buruk tadi menjadi kebiasaan yang baik serta untuk meembuktikan apakah Layanan Bimbingan Kelompok efektif mengurangi kebiasaan buruk dalam membolos dan mencontek pada siswa SMP N 2 Purwodadi di kelas VIII D terutama untuk 10 siswa tersebut. Populasi adalah siswa kelas VIII D SMP N 2 Purwodadi, sebanyak 10 siswa.Diantaranya 8 siswa laki- laki dan 2 siswa perempuan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan bimbingan dan konseling melalui layanan bimbingan kelompok oleh ( Prayitno : 2004). Teknik pengumpulan data menggunakan pedoman observasi oleh ( Banun Sri Haksasi : 2008). Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan terhadap hasil pengamatan, analisis data pada penelitian ini adalah diskripsi kualitatif karena membandingkan tingkat kebiasaan buruk pada siswa antara kondisi awal (prasiklus) dengan siklus I dan siklus II kondisi akhir (Pasca Siklus). Pada pelaksanaan kondisi awal observasi dengan hasil yang didapat dengan  jumlah rata – rata sebesar 63,8% dalam kategori Tinggi. Pada siklus I kondisi siswa sewaktu mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok dengan masuk dalam kategori Baik dengan hasil rata-rata tertinggi mencapai 64,7%. Pada Siklus II kondisi siswa sewaktu mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok masuk dalam kategori Sangat Baik dengan hasil rata-rata tertinggi mencapai 86,3%. Pada kondisi akhir jumlah rata- rata kebiasaan buruk siswa menjadi menurun menjadi 36,4%. Simpulan kebiasaan buruk siswa dalam membolos dan mencontek berkurang dengan melalui layanan bimbingan kelompok. Kata Kunci :   Kebiasaan Buruk Dalam Membolos Dan Mencontek, Layanan  Bimbingan Kelompok, Siswa SMP.
Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional (Sopan Santun) Terhadap Guru Melalui Layanan Penguasaan Konten Pada Siswa Sujiyanto, Sujiyanto
KES Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : KES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latarbelakang: Semua orang pasti sependapat bahwa pendidikan adalah investasi hidup yang paling berharga. Melalui pendidikanlah upaya mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur dan berkemampuan tinggi akan dapat dicapai. Pendidikan di sekolah tidak sekedar menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik akan tetapi lebih dari itu merupakan upaya menanamkan nilai-nilai yang berharga bagi hidup bersama. Salah satu nilai yang ditanamkan lewat aktivitas pendidikan adalah kemampuan sosial emosial yaitu perilaku sopan santun. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk meningkatkan perilaku sopan santun siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri Rembang Purbalingga terhadap gurunya. Penelitian ini dilaksanakan 6 bulan yaitu dari bulan pebruari sampai dengan bulan juni pada semester II ( dua ) Tahun Ajaran 2011 / 2012. Pembahasan : Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi.  Subyek  dalam   penelitian  ini   adalah  siswa  SMA   Negeri Rembang Purbalingga kelas XI IPS 4 sebanyak 36 siswa, yang terdiri dari laki-laki 17 siswa dan perempuan 19 siswa. Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pedoman observasi. analisis data pada penelitian ini adalah diskriptif komparatif. Kesimpulan : Berdasarkan data terhadap hasil observasi diketahui bahwa Perilaku sopan santun siswa terhadap guru dari pra siklus 53 % (13 siswa masuk  kriteria  rendah  dan  23  masuk  kriteria  sedang),  pada  Siklus  I menjadi  75  %  (24  siswa  masuk  kriteria  sedang  dan  12  siswa  masuk kriteria tinggi) dan pada siklus II menjadi 89 % (6 siswa masuk kriteria sedang dan 30 masuk kriteria tinggi). Dengan demikian penggunaan layanan penguasaan konten dapat meningkatkan perilaku sopan santun siswa terhadap guruya. Kata Kunci : Layanan Penguasaan Konten, Perilaku Sopan Santun Siswa

Page 1 of 4 | Total Record : 40