cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
BELIA
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
Meningkatkan Kreatifitas Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Bermain Balok Di RA Suryawiyyah Kustiani, Endang
BELIA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kreativitas biasanya diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali, maupun merupakan modifikasi atau perubahan dengan menggabungkan hal-hal yang sudah ada. Jika konsep ini dikaitkan dengan kreativitas anak, anak yang bersangkutan mungkin menciptakan suatu karya yang benar-benar baru dan orisinil (asli ciptaan sendiri), atau dapat saja merupakan modifikasi dari berbagai cara belajar yang ada sehingga menghasilkan bentuk baru. Kreativitas secara umum dipengaruhi kemunculannya oleh adanya berbagai kemampuan yang dimiliki, sikap dan minat yang positif tinggi pada bidang pekerjaan yang ditekuni, serta kecakapan melaksanakan tugas-tugas. Dengan demikian, tumbuhnya kreativitas dikalangan anak-anak memungkinkan terwujudnya ide perubahan dan upaya peningkatan secara terus menerus, dan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan di mana sekolah berada. Disamping itu, tuntutan untuk meningkatkan kemampuan anak muncul dari dalam diri sendiri, tanpa menunggu ide ataupun perintah dari orang lain. Rumusan Masalah : (1)  Apakah bermain balok dapat meningkatkan kreatifitas anak di RA Suryawiyyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus?. (2) Apakah meningkatkan kreatifitas anak dapat melalui kegiatan bermain balok di RA Suryawiyyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus?. Tujuan Penelitian : (1) Untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak melalui kegiatan bermain balok  RA Suryawiyyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.  (2) Untuk mengetahui kegiatan bermain Balok di RA Suryawiyyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Kesimpulan : (1) Permainan kartu sangat efektif dalam mengembangkan daya pikir anak. Hal ini ditunjukkan dengan prosentase keberhasilan siswa sebesar 85%. (2) Adanya peningkatan antara metode permainan balok terhadap peningkatan kreativitas anak. Hal ini data terlihat dengan adanya selisih ketuntasan belajar siswa setelah dilakukan PTK sebesar 51%. Kata Kunci : Kreatifitas, Bermain, Balok
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN POLA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PAPAN FLANEL PADA ANAK Kusniati, Siti
BELIA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran mengurutkan pola di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko. Masih belum tercapainya target sesuai dengan kriteria ketuntasan pembelajaran 75% disebabkan oleh pembelajaran yang kurang menarik minat belajar anak dalam mengurutkan pola dari berbagai macam bentuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan ada 4 langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok B di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten wonogiri dengan jumlah peserta didik 25 anak terdiri dari laki-laki 12 anak dan perempuan 13 anak. Pembelajaran difokuskan pada tema Alam semesta dengan sub tema Gejala Alam. Dalam mengumpulkan data penelitian tindakan kelas ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data digunakan analisis kualitatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan pra siklus, siklus I dan siklus II kemudian dilakukan refleksi. Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang benar-benar valid. Penarikan kesimpulan yaitu data yang telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Untuk mengetahui perubahan kemampuan dalam proses pembelajaran mengurutkan pola adalah deskripsi prosentase. Adapun perhitungan diperoleh melalui perbandingan kemampuan mengurutkan pola sebelum menggunakan metode pembelajaran papan flanel dan sesudah menggunakan metode papan flanel. Apabila ada peningkatan kemampuan 80% dari kemampuan sebelumnya, berarti pembelajaran dengan metode pembelajaran papan flanel tercapai. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengurutkan pola menggunakan metode pembelajaran papan flanel dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar anak di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat dilihat dalam siklus I media yang digunakan kertas berbentuk matahari, bintang, dan bulan berwarna putih dengan menggunakan papan flanel berwarna orange, hasil yang dicapai anak yang mampu meningkat daripada pra siklus yaitu 4% menjadi 20%, sedang anak yang cukup mampu dari pra siklus ke siklus I yaitu dari 16% menjadi 40% dan yang belum mampu turun dari 80% menjadi 40%. Dalam siklus II peneliti menggunakan kain flanel berwarna-warni, hal ini sangat menarik minat dan antusiasnisme anak dalam mengikuti pembelajaran mengurutkan pola. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar anak yang meningkat secara signifikan hasil belajar anak dari sklus I terhadap siklus II, anak kategori mampu mengalami peningkatan pada siklus I 20% meningkat menjadi 88%, anak yang cukup mampu mengalami penurunan pada siklus I 40% menjadi 8 % pada siklus II, sedangkan anak yang belum mampu mengalami penurunan yang signifikan pada siklus I 40% turun menjadi 4% pada siklus II. Dilihat dari ketuntasan hasil belajar, anak tidak tuntas (belum mampu) dari siklus I 40% turun menjadi 4%, sedang pada anak yang tuntas (mampu dan cukup mampu), yaitu pada siklus I 60% meningkat menjadi 96 % pada siklus II. Saran yang disampaikan adalah: (1) Guru diharapkan dapat memberikan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan mengaplikasikan berbagai metode dan media pembelajaran sehingga dapat memotivasi serta menstimulisasi terhadap minat belajar anak, (2) Guru harus mampu mengoptimalkan metode dan media pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara baik dan efisien, (3) Guru harus mampu mengkondisikan anak agar pembelajaran mencapai pada tujuan yang diharapkan, (4) Guru harus selalu menggali potensi serta ide-ide baru dalam penerapan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak, (5) Orangtua/ wali  hendaknya memperhatikan hasil belajar anak di sekolah dan mendorong  anak mengulang kembali apa yang diterima waktu pembelajaran di sekolah, (6) Orangtua/ wali diharapkan memberi masukan kepada guru ataupun pihak sekolah tentang hambatan-hambatan anak dalam mengerjakan ulang hasil pembelajaran di sekolah. Kata kunci : Mengurutkan Pola Melalui Metode Pembelajaran Papan Flanel.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN STRATEGI BERMAIN STICK ANGKA DI PAUD Putri, Indriati Laksmi
BELIA Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman konsep bilangan berkembang seiring waktu dan kesempatan untuk mengulang kerja sekelompok benda dan membandingkan jumlahnya. Bilangan adalah suatu konsep matematika yang bersifat abstrak yang sangat penting untuk anak sebagai landasan dasar penguasaan konsep matematika di jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi bermain stick angka dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep bilangan 1-10 anak. Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah anak berjumlah 12 anak di PAUD Tunas Mutiara. Metode pengumpulan data melalui pemberian tugas dan unjuk kerja. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam satu prasiklus dan dua siklus perbaikan. Hasil penelitian setiap siklus telah menunjukkan adanya peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10 dari siklus I yang pada umumnya masih rendah, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan pemahaman konsep bilangan 1-10. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan strategi bermain stick angka di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal. Penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) subjek penelitian adalah anak didik PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal dengan jumlah anak didik 12 anak yang terdiri dari 7 anak laki-laki dan 5 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan tanggal 5-14 Mei 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan evaluasi. Hasil penelitian ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan strategi bermain stick angka di PAUD Tunas Mutiara Kel. Tunon Tegal bahwa hasil belajar anak mengalami peningkatan dari 67 % pada pra siklus,75 % pada siklus I, dan 83% pada siklus II. Kata Kunci : Konsep bilangan, Permainan Stick Angka.
Peningkatan Kemampuan Kreativitas Melalui Model Pembelajaran Kontekstual Pada Anak Rukhani, Siti
BELIA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah Kemampuan Kreativitas pada Anak Kelompok B TK Assakinah Wirosari Kabupaten Grobogan masih rendah / belum tercapai target sesuai dengan kriteria ketuntasan hasil pembelajaran, yaitu 75 %. Hal ini disebabkan karena pembelajaran yang kurang menarik minat belajar anak didik, sehingga anak kurang kreatif, banyak diam, sibuk dengan kegiatannya sendiri, kurang memperhatikan penjelasan guru. Penelitian menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Masing-masing siklus memiliki 4 tahapan yang sama, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Subyek penelitian adalah Anak didik Kelompok B TK Assakinah Wirosari Kabupaten Grobogan dengan 20 anak, yang terdiri 14 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Pembelajaran difokuskan pada tema tanaman dan sub tema bagian-bagian dari tanaman. Metode Penelitian Tindakan Kelas ini, pengumpulan datanya adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang terkait dengan peningkatan kemampuan kreativitas pada anak melalui model pembelajaran kontekstual dilakukan dengan menggunakan analisis deskripsi prosentase. Penyajian data yaitu kumpulan informasi yang tersusun serta memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan simpulan yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian diuji kebenarannya. Agar mengetahui perubahan kemampuan kreativitas anak adalah diperoleh melalui perbandingan antara kemampuan kreativitas sebelum menggunakan model pembelajaran kontekstual dan setelah menggunakan model pembelajaran kontekstual. Pencapaian keberhasilan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku. Apabila ditetapkan 75% sebagai lambang keberhasilan, maka pencapaian yang belum mencapai 75% masih perlu dilakukan tindakan lagi. Hasil penelitian bahwa model pembelajaran kontekstual dapat memotivasi anak kelompok B TK Assakinah Wirosari Kabupaten Grobogan. Hal ini dapat dilihat bahwa semula pada kondisi awal menunjukkan 20%, kemudian pada siklus I menunjukkan 70%, dan pada siklus II menunjukkan 90%. Sesuai dengan indikator keberhasilan yakni 75% maka pada siklus II sudah melampaui indikator keberhasilan yaitu 90%. Saran yang disampaikan adalah: (1) Guru perlu memahami bahwa kecerdasan bukanlah hasil tes karena kecerdasan menghasilkan kreativitas dan pemecahan masalah. (2) Guru dapat memberikan proses pembelajaran kreatif dan inovatif dengan mengaplikasikan berbagai metode, media dan model pembelajaran, sehingga dapat memotivasi serta menstimulasi terhadap minat belajar anak, agar muncul ide- ide. (3) Guru mampu mengkondisikan anak agar pembelajaran  dapat mencapai pada tujuan yang diharapkan. (4) Guru hendaknya selalu mengembangkan potensi serta ide-ide baru dalam penerapan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki anak. Kata Kunci : Kemampuan kreativitas, model pembelajaran kontekstual.
MENINGKATKAN KEGIATAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN GOBAG SODOR PADA ANAK Ariyanti, Ariyanti
BELIA Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Di TK Mutiara Semen Wonoboyo Temanggung khususnya kelompok A masih banyak anak yang sosial emosionalnya belum seimbang sehingga sulit dibimbing dan diarahkan. Setiap diberi tugas untuk membuat kelompok atau regu bermain ternyata banyak anak yang tidak mampu mengendalikan emosinya, ada yang menangis bahkan ada yang bermain sendiri. Meskipun guru sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pengarahan atau penjelasan supaya anak tertarik, namun masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan, pada hal kegiatan bermain juga mempengaruhi kegiatan belajar anak disekolah. Hal ini juga menyebabkan kemampuan bersosialisasi anak menjadi rendah.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kegiatan sosial emosional anak sebelum melalui permainan gobag sodor, untuk mengetahui bagaimana proses penggunaan permainan gobag sodor dalam meningkatkan kegiatan sosial emosional anak, dan untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran melalui permainan gobag sodor dapat meningkatkan kegiatan sosial emosional anak. Penelitian yang digunakan adalah penilaian tindakan kelas. Lokasi penelitian di TK Mutuiara Semen pada anak kelompok A yang berjumlah 16 terdiri dari 7 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Sumber data penilaian ini dari hasil observasi, dan dokumentasi serta wawancara dengan narasumber. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.. Semua data divalidasi dengan menggunakan tringulasi yaitu penapaian validasi menggunakan berbagai jenis alat atau instrumen ,untuk mengecek kebenaran dengan menggunakan dari sumber yang berbeda dengan menggunakan theknik yang sama. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif kualitatif dianalisis secara kualitatif yaitu menganalisis hasil observasi yang melibatkan semua aspek yang kemudian diprosentasikan untuk memperoleh data yang valid.Diskriptif komporatif dilakukan untuk membandingkan hasil belajar tiap siklus, yaitu siklus I dan siklus II dengan memperhatikan indikator kerja. Penelitian dilakukan selama 2 siklus dengan prosedur umum meliputi tahapan (1) Perencanaan yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan, metode penelitian dan rencana tindakan; (2) Tindakan yaitu dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan, (3) Observasi dilakukan secara sistematis untuk mengamati hasil atau dampak tindakan terhadap proses belajar mengajar, (4) Refleksi yaitu mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau daftar dari tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan melalui permainan gobag sodor dapat meningkatkan kegiatan sosial emosional pada anak. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan sosial emosional pada anak dari Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, yaitu pra siklus  31%, siklus I meningkat menjadi 56%, siklus II meningkat menjadi 81% sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui permainan gobag sodor salah satunya dapat melatih kemampuan anak dalam mengendalikan perasaan sehingga kegiatan sosial emosional anak dapat berkembang dengan baik. Kata Kunci: kegiatan sosial emosional, permainan gobag sodor
Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Mengecap Dengan Media Bahan Alam Ulfa, Maria
BELIA Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang Masalah, Perkembangan kreatifitas dalam Kurikulum Taman kanak-kanak 2004 secara khusus menjadi bidang pengembangan tersendiri. Agar perkembangan kreatifitas anak usia prasekolah berhasil baik, mestinya orang tua dan guru PAUD memberikan respon yang positif dan memberikan dukungan terhadap apa yang diinginkan anak, apalagi pada saat anak merasa tertarik. Namun kenyataan di lapangan khususnya di PAUD Mutiara Hati Kenanti ada dua orang tua ataupun guru yang kurang menyetujui bahkan menolak keinginan / kemauan anaknya / muridnya. Jika hal ini tidak segera mendapatkan perhatian dan penyelesaian maka diperkirakan akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. Permasalahan penelitian, Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan, diperoleh temuan bahwa bermain menggunakan media mengecap dengan bahan alam mempunyai manfaat yang besar bagi prekembangan anak. Masalah yang dirumuskan adalah kreativitas anak menggunakan media bahan alam. Dengan demikian tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kreativitas anak menggunakan media media bahan alam. Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan tindakan kelas yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu, lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Subyek dalam penelitian ini adalah anak didik PAUD Mutiara Hati yang berjumlah 20 anak didik yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Setelah dilaksanakannya penelitian di PAUD Mutiara Hati maka mengalami perubahan yang signifikan antara sebelum penelitian dan sesudah penilitian mengalami peningkatan yang sangat baik, melalui kreativitas anak menggunakan media bahan alam di PAUD Mutiara Hati dapat ditingkatkan, dari awal pra siklus hanya 40 %  siswa yang mampu, kemudian pada siklus I mengalami peningkatan yakni  60 %, dan terbukti pada siklus II mengalami peningkatan lebih baik sebanyak 85 % anak mampu menggunakan media bahan alam. Saran yang diajukan adalah (1) para guru hendaknya dapat meningkatkan kreativitas anak dalam pembelajaran. (2) Bagi kepala sekolah, hendaknya selalu mendukung dan mendorong para guru untuk selalu berkreativitas. Kata Kunci : kreativitas, mengecap, media bahan alam
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL Mukatiatun, Sri
BELIA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan bahasa adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan yang baik. Dalam penelitian ini masalah yang dapat dirumuskan sebagai beikut: “Apakah Media Audio Visual dapat meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Kelompok B di TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014?”.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini melalui media audio visual kelompok B di TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Bentuk penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus mempunyai empat tahapan yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting) dengan subjek penelitian 25 anak TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi dan kuesioner.  Penelitian tindakan kelas pada peserta didik kelas B TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berbahasa terlihat dengan indikator kinerja yang selalu meningkat dari kondisi awal (58%), siklus I (69%) dan siklus II (89%). Peningkatan indikator kinerja ini dapat ditunjukkan dengan anak mampu memecahkan masalah melalui diskusi bersama kelompoknya, anak mampu berinteraksi dengan teman sebayanya, keaktifan anak mengikuti kegiatan pembelajaran meningkat, suasana kegiatan belajar mengajar sangat kondusif. Selain itu keberhasilan dalam proses pembelajaran tersebut tidak hanya terbatas pada aktivitas guru dan anak saja, tetapi juga mendapat dorongan dari orang tua. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media audio visual meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini pada Peserta Didik Kelas B TK Kartika Rini II Desa Bakung Kecamatan Mijen Kabupaten Demak Tahun Pelajaran 2013/2014. Guru mampu mengembangkan media audio visual yang lebih bervariasi dan menyenangkan bagi anak. Kata Kunci : Kemampuan Berbahasa, Anak Usia Dini, Media Audio Visual.
Meningkatkan Kemampuan Bahasa Awal Anak Usia Dini Melalui Media Cerita Bergambar Di RA Tarbiyatul Athfal Dewi, Heni Fitria
BELIA Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia pada umumnya dan dalam kegiatan berkomunikasi pada khususnya. Demikian pula peran bahasa bagi anak. Membaca memberi sumbangan yang pesat dalam perkembangan anak menjadi dewasa. Perkembangan bahasa anak TK/RA masih jauh dari sempurna. Namun demikian, potensinya bisa dirangsang melalui membaca yang aktif dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Kemampuan bahasa anak dapat ditumbuhkan dengan berbagai macam cara, seperti, membacakan cerita atau berita, bermain tebak-tebakan kata, mendongeng dengan alat peraga, atau membuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab anak. Keterampilan membaca dan bercerita anak harus dikembangkan sejak dini, dimasa peka belajar, karena inti dari hubungan antara manusia adalah komunikasi. Kunci pokok pembelajaran dalam kelas terletak pada seorang guru. Namun, bukan berarti dalam proses pembelajaran hanya guru yang aktif. Proses pembelajaran menuntut keaktifan dari kedua subjek pembelajaran, yaitu guru dan peserta didik. Di dalam kelas guru memiliki peran yang penting dalam mengasah bahasa anak. Oleh karena itu, guru harus dapat menentukan metode yang tepat untuk meningkatkan minat baca anak. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode bercerita. Metode bercerita adalah cara penyampaian atau penyajian materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak. Di TK/RA bercerita adalah salah satu metode untuk meningkatkan bahasa yang dapat mengembangkan beberapa aspek fisik maupun psikis anak TK/RA sesuai dengan tahap perkembangannya. Bercerita berfungsi membantu perkembangan bahasa dan berpikir anak serta dapat memotivasi anak untuk cinta membaca. Dengan menggunakan metode bercerita dapat melatih daya serap, daya tangkap, daya pikir anak, daya konsentrasi anak, daya imajinasi anak, dan membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi. Bercerita dapat menggunakan alat peraga baik langsung maupun tidak langsung. Penggunaan alat peraga tak langsung seperti gambar, dapat membantu fantasi dan imajinasi anak karena ada media pendukung yang dapat dilihat secara langsung. Rumusan Masalah : (1) Untuk mengetahui Apakah penerapan metode bercerita dengan alat peraga gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa awal pada anak kelas B di RA Tarbiyatu Athfal Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013?. (2) Untuk mengetahui Apakah kemampuan berbahasa awal anak usia dini di RA Tarbiyatul Athfal Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus perlu di tingkatkan. Kesimpulan : (1) Penerapan metode cerita bergambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis yang didapatkan bahwa rata-rata kemampuan bahasa anak kelas B RA Tarbiyatul Athfal Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus pada pra siklus adalah 2,73, siklus I adalah 2,94, dan siklus II adalah 3,38. (2) Penggunaan alat peraga gambar juga dapat mengasah kecerdasan bahasa anak. (3) Penggunanan metode cerita bergambar pada anak kelas B RA Tarbiyatul Athfal Desa Kesambi Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus dapat menambah wawasan guru dalam memilih strategi dan metode yang tepat untuk diterapkan di kelas dan disesuaikan dengan tujuan dari setiap pembelajaran yang diadakan dan melatih keterampilan guru dalam mengelola kelas. Kata Kunci : Meningkatkan, Kemampuan, Bahasa, Media, Cerita, Bergambar
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TAMAN KANAK – KANAK MELALUI PEMBELAJARAN SAINS DENGAN MEDIA PLASTIK MIKA Rohmah, Heni Fatkhiatur
BELIA Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebenarnya pengembangan potensi yang dimiliki oleh anak usia TK bisa dilakukan dengan berbagai macam cara dan metode. Cara dan metode tersebut harus bertitik tolak dari sifat dan karakteristikdari anak yang bersifat unik. Selain itu juga harus memperhatikan perkembangan anak yang meliputi: perkembangan fisik dan motorik, Perkembangan kognitif, perkembangan sosial emosional, dan perkembangan bahasa. Bidang- bidang tersebut diatas harus dikembangkan secara menyeluruh dan tidak menekankan pada salah satu bidang pengembangan saja. Walaupun nantinya anak akan mengalami perkembangan yang berbeda dari setiap aspek perkembangannya. Berhasil tidaknya proses dan hasil suatu bidang pengembangan (terutama sains) bagi anak usia TK dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantara faktor yang fundamental yang turut berpengaruh adalah para pengajar dan pendidik sains. Agar  pembekalan sains pada anak berjalan secara optimal, hendaknya orang- orang yang terlibat dalam pendidikan sains betul- betul memahami hakekat sains secara benar, dan tentu saja model dan media pembelajaran yang benar pula. Apakah melalui pembelajaran sains dengan media plastik mika dapat meningkatkan kemampuan kognitif? Dan bagaimana meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sains dengan media plastik mika?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan kognitif anak di TK Mardilestari melalui pembelajaran sains dengan media plastik mika dan juga untuk mengungkap penerapan pembelajaran sains dengan media plastik mika dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak TK Mardi lestari. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada tingkat TK di TK Mardi lestari Kedungwaru lor Karanganyar Demak tahun 2013/ 2014. Upaya meningkatkan kemampuan kognitif anak taman kanak- kanak melalui pembelajaran sains dengan media plastik mika di TK Mardi lestari pada kelompok B1 yang berjumlah 20 anak, yang terdiri dari 9 anak laki- laki dan 11 anak perempuan. Adapun pelaksanaan pada siklus I pada pertemuan pertama hari senin tanggal 22- 7- 2013, pertemuan kedua hari rabu tanggal 24- 7- 2013. Sedangkan pelaksanaan pada siklus II  pada pertemuan pertama hari sabtu tanggal 27- 7- 2013 dan pertemuan kedua hari senin tanggal 29- 7- 2013. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara,dokumentasi, penugasan atau pembarian tugas. Proses penelitian direncanakan terdiri dari dua siklus. Siklus pertama dua kali pertemuan dan siklus kedua sama dua kali pertemuan. Masing- masing kegiatan saat pertemuan adalah dua jam pelajaran. Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai pengajar yang berkolaborasi dengan melibatkan guru kelas yang lain untuk bersama- sama melakukan penelitian. Dalam penelitian ini tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari penelitian akhirnya diketahui ada peningkatan yang signifikan pada penguasaan materi pembelajaran, hal ini dapat dibuktikan dari hasil penugasan/ pemberian tugas pada siklu I dan siklus II. Kemampuan anak dalam mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui pembelajaran sainsdengan media plastik mika mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 65%di siklus I  dan meningkat  menjadi 80% di siklus II. Dengan melihat hal tersebut dapat dikatakan bahwa melalui pembelajaran sains dengan media plastik mika dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Data kualitataif yang diperoleh melalui pengamatan menunjukkan adanya perubahan perilaku anak yang positif yaitu , perubahan tersebut terlihat pada penguasaan materi pembelajaran, minat dan motivasi belajar maupun hasil belajar anak. Kata Kunci: perkembangan kognitf, pembelajran sains, pencampuran warna dan media plastik mika.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI BERMAIN KARTU HURUF PADA SISWA Aryani, Rahayu
BELIA Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : BELIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran di Roudhatul Atfal masih tradisional dalam memberikan materi atau kegiatan yang dilaksanakan dengan metode bercakap–cakap sehingga anak menerima pelajaran kurang jelas. Di lain pihak menghadapi era globalisasi program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing tinggi dan tangguh. Daya saing tinggi dan tangguh akan dapat terwujud jika peserta didik memiliki kreativitas, kemandirian, kemampuan dasar dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Untuk mencapai tuntutan tersebut, maka Roudhatul Atfal (RA) Hasan Munadi Nyatnyono mewajibkan anak harus menguasai keterampilan misalnya untuk mengenal huruf hijaiyah sebagai modal dasar, sehingga dengan metode pembelajaran seperti ini ada masalah pada peserta didik antara lain : Kemampuan mengenal huruf hijaiyah anak masih perlu dilatih dan dibimbing karena aktifitas pembelajaran dalam mengenal huruf hijaiyah masih rendah hal ini akan berdampak minat belajar dalam kemampuan mengenal huruf hijaiyah masih tergolong rendah. Perbaikan pembelajatan dengan menggunakan permainan kartu huruf hijaiyah dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf Hijaiyah pada anak kelompok A pada RA Hasan Munadi Nyatnyono Ungaran Barat, yaitu dari BM dari 78,95% turun menjadi 0%, MM dari 15,79% turun menjadi 10,52%, BSH  dari 5,15% naik menjadi 26,33% dan BSB dari 0% naik menjadi 63,15%, sehingga hal ini mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II. Dengan adanya pembelajaran mengenal huruf hijaiyah  melalui bermain kartu huruf pada siswa kelompok A Roudhotul Atfal hasan munadi”. terjadi peningkatan hasil penilaian kemampuan mengenal huruf hijaiyah pada RA. Hasam Munadi dapat dilihat pada  siklus I ke siklus II telah mengalami peningkatan yang ditunjukan dengan adanya peningkatan kinerja guru dan aktivitas anak semakin baik, yaitu siklus I yang tuntas 53% menjadi 89,5% pada siklus II. Kata Kunci : Roudhatul Atfal, Kartu Huruf

Page 1 of 4 | Total Record : 40