cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
GEOGRAFI
Published by IKIP Veteran Semarang
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Suyanti, Suyanti
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IX MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung ?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya pengaruh frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan IPS Kelas IX di MTs Darul Falah Pringsurat, Temanggung. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan : regresi linier sederhana, analisis korelasi dan dilanjutkan pengujian hipotesis. Persamaan regresi Y = 36,96 + 2,44 X. Nilai koefisien regresi (b) untuk media pembelajaran LKS menunjukkan nilai yang positif, berarti variabel naiknya perubahan frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS mempunyai pengaruh terhadap peningkatan naiknya prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan IPS pada MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung. Nilai korelasi diperoleh r = 0,93, berarti dapat disimpulkan bahwa hubungan frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS dengan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS di MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung adalah kuat. Pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung = 13,09 > nilai ttabel = 2,048, maka hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak sedangkan Ha diterima. Sehingga hipotesis yang menyatakan "Ada pengaruh positif antara frekuensi penggunaan media pembelajaran LKS terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan IPS Kelas IX di MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung", terbukti benar atau diterima. Pengujian hipotesis f diperoleh nilai fhitung = 170,95 > nilai ftabel 4,20, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis tersebut adalah cocok. Selain media pembelajaran LKS yang digunakan untuk proses belajar mengajar ditingkatkan, seyogyanya pihak sekolah memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar, misalnya fasilitas di MTs Darul Falah Pringsurat Temanggung dilengkapi atau ditingkatkan kualitasnya. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah (r2) = 0,86 x 100% = 86% berarti variabel media pembelajaran LKS mempunyai pengaruh perubahan sebesar 86% terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS pada MTs Darul Falah Pringsurat, Temanggung, sedangkan yang 14% prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS dipengaruhi oleh variabel lain. Kata Kunci : Frekuensi, prestasi belajar, IPS
Hubungan Kegiatan Posyandu Dengan Tingkat Fertilitas dan Mortalitas Balita Atmojo, Cipta Aji
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan posyandu yang dilakukan ibu-ibu pada usia produktif memberikan bekal dan pengetahuan terhadap cara-cara memberikan pelayanan kesehatan dalam keluarga. Di sisi lain, tingkat fertilitas sangat diharapkan oleh ibu-ibu yang berusia produktif, sedang tingkat mortalitas adalah sesuatu yang dihindarkan. Permasalahan yang diajukan adalah: (1) seberapa besar kegiatan posyandu yang dilakukan oleh ibu-ibu ? (2) seberapa besar tingkat fertilitas dan penghindaran mortalitas pada balita ?, dan (3) adakah hubungan antara kegiatan posyandu dengan tingkat fertilitas dan mortalitas di Desa Kebagusan ? Dengan demikian tujuan penelitian adalah : (1) untuk mengetahui kegiatan posyandu yang dilakukan oleh ibu-­ibu, (2) untuk mengetahui tingkat fertilitas dan penghindaran mortalitas pada balita, dan (3) untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara kegiatan posyandu dengan tingkat fertilitas dan mortalitas di Desa Kebagusan. Untuk keperluan tersebut penelitian dilakukan kepada seluruh ibu-ibu yang berusia produktif di Desa Kebagusan dengan populasi 56. Penelitian dilakukan secara total sampel, dengan demikian 56 ibu-ibu sebagai sampel dan responden. Teknik pengumpulan data, yang digunakan adalah dokumentasi dan angket. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti jumlah warga setiap RW, jumlah ibu-ibu yang berusia produktif, jumlah masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, mata pencaharian dan data lain seperti terdapat dalam monografi kelurahan. Adapun angket digunakan untuk mengungkap kegiatan posyandu serta tingkat fertilitas dan mortalitas balita di Desa Kebagusan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu analisis deskriptif dan analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan; (1) sebagian responden berumur antara 20-30 tahun yaitu sebanyak 83,9%, (2), kegiatan posyandu memiliki hubungan dengan tingkat fertilitas pada balita di Desa Kebagusan sebesar 0,038. Hasil hitung tersebut lebih kecil dari angka tabel r sebesar 0,05, sehingga hipotesis kerja "Kegiatan posyandu memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan tingkat fertilitas alitas balita di Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang (3) kegiatan posyandu tidak ada hubungan dengan tingkat mortalitas pada balita di Desa Kebagusan.. Hasil hitung tersebut sebesar 0,302, lebih besar dari angka tabel r sebesar 0,05, sehingga hipotesis kerja "Kegiatan posyandu tidak memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan tingkat mortalitas alitas balita di Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang  (4) karena hasil hitung bersifat positif, semakin baik (serius) kegiatan posyandu yang dilakukan oleh ibu-ibu yang berusia produktif maka akan semakin baik pula tingkat fertilitas pada balita di Desa Kebagusan. Sarannya adalah; (1) bagi pemerintah, ibu-ibu telah menunjukkan keseriusan­nya dalam mengikuti kegiatan posyandu, namun pemerintah belum memberikan fasilitas yang memadai. Salah satunya adalah petugas belum ditangani oleh ahli medis, namun masih ditangani oleh personil yang ditunjuk oleh kelurahan, (2) bagi masyarakat, bagi ibu-ibu, ternyata ilmu yang diperoleh dari kegiatan posyandu sangat banyak dan sangat bermanfaat. Salah satunya adalah cara-cara penanganan hidup sehat, terutama di lingkungan keluarga. Kata Kunci : Posyandu, balita, mortalitas dan fertilitas
Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Handayani, Ritna
GEOGRAFI Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satu diantaranya adalah dengan model JIGSAW materi biosfer yang dipelajarinya. Dengan model JIGSAW bagaimana waktu yang tersedia dijam sekolah digunakan dengan sebaik - baiknya untuk belajar dengan litateratur serta disiplin waktu yang telah diterapkan, sehingga siswa yang diterapkan , sehingga siswa siswa yang bersangkutan akan berhasil dalam menempuh ujian atau ulangan yang akan diikutinya. Dengan demikian faktor keberhasilan hasil belajar siswa banyak faktor, salah satunya adalah model JIGSAW merupakan model yang penting dalam proses belajar mengajar. Tujuan Dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa metode kooperatif learning model  JIGSAW dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS ISMA Negeri 2 Demak. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA NEGERI 2 DEMAK yang terdiri dari 13 siswa putra dan 23 siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dengan menggunakan  metode pembelajaran kooperatif learning model jigsaw. Sedangkan metode untuk pengumpulan data dengan menggunakan tes, angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelilitian yang ditemukan peneliti dilapangan adalah sebagai berikut: (1) Penggunaan pembelajaran kooperatif learning model jigsaw sebagai tindakan dalam pembelajaran sangat efektif  dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan biosfer siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Demak. Peningkatan terjadi prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan yang terjadi sebesar 8,17 % dari prasiklus ke siklus I dan 7,06 % dari siklus I ke siklus II. Jumlah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Demak ada 36 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM pada prasiklus: 16 siswa, pada siklus I: 6 siswa dan pada siklus II: 1 siswa. Nilai rata-rata kelas untuk siklus I sebesar 78,75 dan siklus II sebesar 84,31. Perolehan nilai tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model jigsaw sangat efektif digunakan dalam pembelajaran, karena berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Demak. ( 2 ) Perubahan prilaku juga terjadi pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Demak, setelah mengikuti pembelajaran pokok bahasan biosfer dengan menggunakan pembelajaran kooperatif model jigsaw. Pembahasan prilaku terjadi dalam pembelajaran pada siklus I ke siklus II yaitu dari perilaku kurang berminat menjadi lebih berminat, prilaku kurang berminat dapat ditunjukkan pada siklus I yaitu masih ada siswa yang ngobrol pada saat peneliti memberikan penjelaskan materi, sedikit ramai pada saat diskusi, terutama pada saat diskusi kelompok. Peningkatan perilaku lebih berminat ditunjukkan dengan sikap siswa pada saat pelaksanaan siklus II baik aktifitas dalam diskusi atau pelaporan hasil diskusi. Adanya peningkatan, partisipasi dalam pembelajaran sikap aktif melaksanakan pelaksanaan diskusi kelompok, memimpin diskusi mengangkat tangan untuk bertanya maupun menghargai pendapat orang lain sehingga proses pembelajaran aktif, inofatif, kreatif, dan menyenangkan. Saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut: (1) Guru geografi dalam menyelenggarakan pembelajaran biosfer dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif model jigsaw. Hal tersebut disebabkan oleh adanya bukti terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dan perubahan perilaku kearah yang positif dalam pembelajaran yang semangat, siswa aktif, kreatif, inofatif, dan menyenangkan. (2) Jangan pernah merasa enggan untuk memberikan dan melakukan perubahan dalam pembelajaran geografi bisa dihilangkan atau dirubah menyenangkan dengan metode pembelajaran yang ada. Kata Kunci : metode kooperatif, model jigsaw, hasil belajar
Pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) Terhadap Tingkat Kesejahteraan Keluarga Makmur, Slamet
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini : 1) Bagaimana pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) terhadap tingkat kesejahteraan keluaraga di Kelurahan Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan?, 2) Seberapa besar pengaruh KB terhadap kesejahteraan keluarga di Kelurahan Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan?. Tujuan adalah : 1) Untuk mengetahui pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan, 2) Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan keluarga di Kelurahan Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan, 3) Untuk mengetahui pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) terhadap tingkat kesejahteraan keluarga di Kelurahan Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan. Manfaat penelitian : 1) bagi penulis : dapat menambah informasi dan wawasan baru mengenai pentingnya Keluarga Berencana dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, 2) Bagi masyarakat : dapat menambah pengetahuan mengenai pentingnya Keluarga Berencana dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga, 3) Bagi pemerintah : sebagai masukan bagi pemerintah akan keberhasilan pelaksanaan Program Keluarga Berencana dalam meningkatkan keberhasilan pelaksanaan Program Keluarga Berencana dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu : 1) Observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan KB dan tingkat kesejahteraan keluarga di Kelurahan Kradenan. 2) Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan KB dan tingkat kesejahteraan keluarga. 3) Dokumentasi, digunakan untuk mengetahui jumlah anggota keluarga dari responden. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) di Kelurahan Kradenan antara lain dapat dilihat dari indikator : lama menjadi peserta KB, jumlah anak, tempat pemeriksaan/pelayanan KB, alat kontrasepsi yang digunakan, alat kontrasepsi yang pernah dipakai, jangka waktu KB, keluhan selama ikut KB, kegagalan pemakaian kontrasepsi, pengaruh fisik alat kontrasepsi, pengaruh psikis alat kontrasepsi, pengaruh terhadap anak, usia pada saat menikah, usia pasangan saat menikah, jarak pada waktu nikah dengan memiliki anak, perencanaan kelahiran anak. 2) Tingkat kesejahteraan keluarga di Kelurahan Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan antara lain : lama menjadi peserta KB, jumlah anak, tempat pemeriksaan/pelayanan KB, alat kontrasepsi yang digunakan, alat kontrasepsi yang pernah dipakai, jangka waktu KB, keluhan selama ikut KB, kegagalan pemakaian kontrasepsi, pengaruh fisik alat kontrasepsi, pengaruh psikis alat kontrasepsi, pengaruh terhadap anak, usia pada saat menikah, usia pasangan saat menikah, jarak pada waktu nikah dengan memiliki anak, perencanaan kelahiran anak. Saran kami tujukan kepada : 1) Kepada Masyarakat Akseptor KB, Kepada para peserta KB diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui program ini, 2) Kepada Masyarakat untuk lebih meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan pilihlah alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi. 3) Pemerintah : Pemerintah hendaknya selalu mengingatkan kepada masyarakat agar merencakana kelahiran sehingga keluarga dapat merawat dan mengasuh anak dengan baik. Kata Kunci : keluarga berencana, kesejahteraan, keluarga
Pengaruh Perubahan Fungsi Lahan Sawah Terhadap Pendapatan Petani Rohman, Amin
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Judul tersebut diajukan berdasarkan bahwa lahan sawah merupakan salah satu unsur pokok yang menjamin kehidupan manusia dan makhluk lainnya di muka bumi selain unsur-unsur fisik lainnya yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya sebagai lingkungan hidup bagi manusia. Tata guna lahan mempengaruhi sendi-sendi kehidupan di pedesaan baik segi fisik, ekonomi maupun sosial. Di wilayah Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara mengalami perubahan fungsi lahan sawah yang dulunya berupa tanah balong (jawa) sekarang berubah menjadi perkebunan dan tanaman kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara perubahan fungsi lahan sawah terhadap pendapatan petani di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan tehnik observasi lapangan melalui wawancara dan angket. Populasi penelitian adalah masyarakat Desa Damarwulan yang mata pencahariannya sebagai petani yang berjumlah 2920 orang, dari populasi tersebut diambil dengan rumus Dixon dan B. Leach sebanyak 92 orang. Kemudian sampel tersebut diambil secara acak sederhana (sampel random sampling), data yang diperoleh dari responden kemudian di analisis menggunakan analisa persentase, kemudian untuk menguji hipotesis menggunakan analisa uji t. Berdasarkan hasil penelitian ini di Desa Damarwulan telah terjadi perubahan fungsi lahan sawah menjadi tegalan (tanah kering) mencapai 64,84% dimana rata-rata luas lahan sawah yang digarap petani sebelum terjadi perubahan fungsi lahan sawah sekitar 1.402 m2 dan setelah terjadi perubahan fungsi lahan sawah menjadi 493 m2. Sedangkan pendapatan petani dari sektor pertanian mengalami penurunan 61,98% dari rata-rata Rp. 1.422.663 menjadi Rp. 541.141. Dengan analisa uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 9,51 dengan df 90 dengan taraf signifikan 5% adalah 1,6620, sehingga t hitung > t tabel yaitu 9,51 > 1,6620. Dengan demikian Ha diterima dan Ho di tolak. Berdasarkan hasil analisa tersebut kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa perubahan fungsi lahan sawah terhadap pendapatan petani di Desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara mempunyai pengaruh yang signifikan. Kata Kunci : Sawah, Fungsi lahan, pendapatan petani
Pengaruh Budidaya Jambu Air Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Penduduk Ardianto, Didik
GEOGRAFI Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan pangan manusia tidak hanya berfokus pada makanan pokok berupa beras dan jagung saja akan tetapi masih membutuhkan makanan yang lain seperti hasil hortikultura dan lain-lainnya. Hasil-hasil holtikultura yang berupa buah-buahan dan sayur-sayuran sebagai sumber vitamin, mineral dan protein merupakan bagian yang penting dalam susunan menu yang dibutuhkan negara  Indonesia pada umumnya. Pada saat ini sejalan dengan meningkatnya pembangunan fisik dan mental bangsa Indonesia, maka pendidikan, ilmu pengetahuan dan peningkatan pendapatan penduduk sampai merata sampai pelosok desa yang jauh dari kota. Salah satu perhatian orang ialah untuk lebih banyak memanfaatkan pendapatan dari pekarangan. Pemerintah kabupaten Demak, Jawa Tengah, menghimbau masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumah, wargapun menanam mangga, jambu, blimbing, dan jambu air, pilihan budidaya jambu air, ternyata tidak sia-sia kini, hasil buah itu dapat menambah penghasilan petani. Masayarakat demikian antusias menanam jambu air. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara budidaya jambu air dengan peningkatan sosial ekonomi penduduk Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. a) Untuk mengetahuif aktor-faktor yang mendukung usaha budidaya jambu air di Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. b) Untuk mengetahui besarnya pengaruh produktifitas jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi penduduk Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Populasi dalam penelitian ini adalah 1.283 Kepala Keluarga,  dari 2 Desa yaitu, desa Tempuran dan desa Singorejo yang meliputi 63 sampel. Dalam kegiatan pengambilan dan pengolahan data penelitian menggunakan metode a) observasi, b) interviu, c) kuesioner (angket). Sedangkan analisa data untuk menguji hipotesis dengan cara mengadakan perhitungan lebih lanjut dengan analistik statistik yang menggunakan rumus korelasi product moment. Dengan mengunakan analisis regresi liner diperoleh hasil r hitung sebesar 0,564 dengan menggunakan taraf signifikan 5% r hitung sebesar 0,244 karena r hutung lebih besar dari pada r tabel maka hipotesis berbunyi, “Ada pengaruh yang signifikan antara budidaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi penduduk Kecamatan Demak Kabupaten Demak”. Koefisien determinasi atau besarnya pengaruh antara budidaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi penduduk Kecamatan Demak, Kabupaten Demak sebesar 31,8%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa ternyata ada pengaruh antara budidaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi penduduk Kecamatan Demak Kabupaten Demak sebagai berikut : 1) Dari hasil perhitungan prosentase pelaksanaan budidaya jambu air di Kecamatan Demak kabupaten Demak termasuk dalam kategori rendah, dimana jambu air asal ditanam tanpa perawatan yang cukup. 2) Kondisi sosial ekonomi di Kecamatan Demak Kabupaten Demak sudah baik, masyarakat demak memiliki standar kesehatan yang baik serta tempat tinggal yang layak. 3) Analisis  merupakan tujuan penelitian yang membuktikan bahwa pengaruh bubidaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Demak Kabupaten Demak ada korelasi. Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif antara bubidaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi masyarakat diterima. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil perhitungan  : 0,564, penulis mengkonsultasikan dengan harga kritik pada tabel product moment dengan N : 63 taraf signifikansi 5 % dan 1 % diperoleh harga r tabel pada signifikansi 5 % : 0,244, sedangkan pada taraf signifikansi 1 % : 0,317. Dengan demikian harga  lebih besar dari , baik taraf signifikansi 5 % atau 1 %. maka ada pengaruh yang signifikan antara budiaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Demak Kabupatern Demak. 4) Budidaya jambu air berpengaruh terhadap Tingkat sosial ekonomi di Kecamatan Demak kabupaten Demak, bessarnya pengaruh budidaya jambu air terhadap tingkat sosial ekonomi adalah 31,8%. Kata Kunci : jambu air, social ekonomi, budidaya
Usaha Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Geografi Dengan Model Cooperative Learning Siswa Abidin, Zaenal
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan dalam penilitian ini adalah “Apakah ada pengaruh metode cooperative learning terhadap prestasi siswa dalam pelajaran Geografi kelas VII SMP PGRI 1 Ulujami Pemalang Tahun Pelajaran 2012/2013 ?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa metode cooperative learning dapat mempengaruhi prestasi belajar geografi siswa kelas VII SMP PGRI 1 Ulujami Pemalang. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP PGRI 1 Ulujami Pemalang yang terdiri dari 20 siswa putra dan 10 siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan pada tinjauan pustaka, hipotesis tindakan penelitian dengan  model pembelajaran cooperative learning yang berupa; keaktifan, kerjasama, dalam pembelajaran ilmu geografi pada pokok bahasan gambaran bentuk permukaan bumi di kelas VII pada SMP PGRI 1 Ulujami Kab. Pemalang, menunjukan peningkatan belajarar maupun hasil belajar yang siknifikan. Hasil penilitian menunjukan adanya peningkatan prosentase pada siklus II. Pada siklus I diketahui keaktifan siswa memperoleh rata-rata 72,6, nilai dalam sekor 3 – 5 yang berarti siswa cukup aktif dan prosentase aktif guru sebesar 70% yang berarti kurang memuaskan. Ini mengakibatkan hasil akhir siklus I ketuntasan siswa belum mencapai indikator ketuntasan belajkar secara klasikal. Pada siklus II siswa lebih aktif dibanding dengan siklus I karena rata-rata 77,3 dengan kriteria yang sangat baik. Aktifitas guru menjadi baik dan memperoleh prosentase sebesar 82% yang berarti baik sekali. Dan berarti telah mencapai indikator keberhasilan belajkar secara klasikal. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan, (I) Lembar observasi siswa yang diperoleh hasil kinerja siswa baru mencapai 70% pada siklus I, pada siklus II meningkat menjadi 83%  (2) Lembar observasi guru yang diperoleh hasil kinerja guru mencapai 70% pada siklus I, dan pada siklus II meningkat menjadi 82%, (3) Menggunakan tes, yang diperoleh hasil rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 72,6 dengan ketuntasan belajar klasikal 70% (21 siswa) pada siklus II mencapai 77,3 dengan ketuntasan belajar klasikal83% (25 siswa).      Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, keaktifan, inisiatif, kerjasama dan juga peningkatan prestasi dalam belajar geografi dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode inquiry. Metode cooperative learning layak digunakan sebagai metode pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi siswa dalam proses belajar pembelajaran khususnya pelajaran Geografi. Oleh karena itu disarankan guru dapat mencoba metode Inquiry ini. Kata Kunci : Prestasi Belajar, cooperative learning, geografi
Partisipasi Kelompok Petani Dalam Usaha Konservasi Tanah Terhadap Pelestarian Lahan Suciptadi, Eka
GEOGRAFI Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi kehidupan manusia. Tak dapat disangkal dan tidak akan ada yang menyangkal bahwa demikian halnya,manusia hidup di atas tanah mencukupi segala kebutuhan hidupnya dengan segala produk yang bahan-bahannya hampir tersedia di dalam tanah. Sumber daya lahan merupakan tumpuan kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok pangan dan kenyamanan lingkungan. Jumlah penduduk yang terus berkembang sementara luas lahan tidak berkembang, menyebabkan tekanan penduduk terhadap sumber daya lahan semakin beratkonservasi tanah, yang merupakan bagian dari kegiatan pelestarian lingkungan lebih banyak tergantung pada peran serta dari subyek pelaksana kegiatan tersebut yaitu petani dalam hal ini petani diharapkan mampu menjaga pelestarian tanah atau lahan walaupun menggunakan cara yang sederhana. Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk. Untuk mengetahui partisipasi yang di lakukan kelompok petani terhadap usaha konservasi tanah dan juga untuk mengetahui usaha konservasi tanah yang dilakukan kelompok petani terhadap lahan pertanian di Desa DamarwulanKec. keling Kab. Jepara. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok petani yang berjumlah 97 orang. Dari sejumlah itu dipilih 97 responden karena penelitian yang di gunakan adalah penelitian populasi. Adapun metode pengumpulan datanya adalah metode dokumentasi dan metode kuesioner atau angket. Analisa data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif persentase dan analisis regresi. teknik analisis deskriptif persentase digunakan untuk untuk menjawab permasalahan yang di ajukan untuk menjawab permasalahan yang di ajukan dari kedua variabel. Sedangkan analisa regresi digunakan untuk membuktikan hipotesis.        Partisipasi kelompok petani terhadap usaha konservasi  tanah terhadap pelestarian lahan di desa Damarwulan Kecamatan Keling Kabupaten Jepara sangat signifikan. Hal ini terbukti melalui perhitungan regresi sederhana dengan rumus : . Diperoleh hasil hitung lebih besar daripada F tabel (23,648 > 3,94)  pada taraf signifikasi 5% Maka hipotesis nihil ( Ho ) “ Tidak Ada Pengaruh Partisipasi kelompok Petani yang Signifikan  dalam Konservasi tanah terhadap pelestarian lahan  di Desa DamarwulanKec. Keling kab. Jepara” ditolak sedangkan hipotesis kerja ( Ha ) yang di ajukan berbunyi,  “Ada Pengaruh Partisipasi kelompok Petani yang Signifikan  dalam Konservasi tanah terhadap pelestarian lahan  di Desa DamarwulanKec. Keling kab. Jepara” diterima. Kata Kunci : Partisipasi,Konservasi Tanah, Lahan
Hubungan Antara Tingkat Sosial Ekonomi Dengan Sanitasi Lingkungan Di Asrama Polisi Sari, Anita
GEOGRAFI Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sanitasi lingkungan dapat di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Sehingga sanitasi sangat berperan penting dalam mewujudkan kondisi kesehatan penghuninya. Permasalahan yang diajukan : Apakah kondisi sosial ekonomi masyarakat ada hubungannya dengan kondisi sanitasi lingkungan di Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang? Sehingga diperoleh hasil ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat sosial ekonomi dengan sanitasi lingkungan di Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui kondisi sanitasi di daerah Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Untuk keperluan tersebut penelitian dilakukan kepada seluruh warga yang berjumlah 242 KK, namun karena jumlah tersebut dirasa terlalu besar maka dilakukan penelitian secara sampel (ditetapkan) 25% sehingga ditemukan sampel sabanyak 61 KK atau orang. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dokumentasi dan angket.Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data : jumlah warga setiap RT, nama – nama warga, jumlah masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat kesejahteraan, mata pencaharian dan data lain seperti dalam monografi kelurahan. Sedangkan angket digunakan untuk mengungkap ada atau tidaknya hubungan antara tingkat sosial ekonomi dengan sanitasi lingkungan yang dibagi menjadi dua variabel yaitu sosial ekonomi (x) dan sanitasi lingkingan (y). Hasil analisis data hasil penelitian tingkat sosial ekonomi diperoleh hasil sebanyak 55,74% responden menyatakan bahwa tingkat sosial ekonomi penghuni Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang tergolong sangat tinggi, sebanyak 40,98% termasuk kategori tinggi,serta sebanyak 3,28% termasuk cukup dan tidak ada yang termasuk dalam kategori rendah.  Hasil peneltiian sanitas lingkungan diperoleh hasil sebanyak 49,18% responden dengan tingkat sanitas lingkungan yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, sebanyak 47,54% responden dengan tingkat sanitas lingkungan yang termasuk dalam kategori tinggi serta 3,28% responden dengan sanitasi lingkungan yang termasuk dalam kategori cukup. Kesimpulan yang diperoleh adalah (1) tingkat sosial ekonomi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang tergolong tinggi. (2) Tingkat sanitasi lingkungan di Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang tergolong tinggi. (3) Ada hubungan positif dan signifikan antara tingkat sosial ekonomi dengan sanitasi lingkungan di Asrama Polisi Sendangmulyo Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Saran yang dapat disampaikan adalah Pentingnya selalu menjaga sanitasi lingkungan, hal ini dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan seperti pembersihan saluran air setiap minggu, pembuangan sampah pada tempatnya dan tidak disaaluran yang akan menghambat saluran air. Kata Kunci : sanitasi, sosial ekonomi, asrama polisi
Pengaruh Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Dalam Meningkatkan Pendapatan Ekonomi Masyarakat Hartanto, Eko Febri
GEOGRAFI Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : GEOGRAFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini memiliki tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan menganalisa kondisi ekosistem mangrove, mengetahui kerusakan mangrove dan penyebab kerusakan tersebut agar dapat mencari jalan keluar guna melestarikan ekosistem mangrove secara berkelanjutan, memberikan pengetahuan akan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem, dan menilai secara ekonomis manfaat langsung dari sumber daya hutan mangrove yang ada di Desa Banjarsari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Permasalahan yang ingin diteliti yaitu tentang kondisi ekosistem mangrove yang membaik, yaitu karena masyarakat mulai sadar bahwa kawasan ekosistem mangrove yang baik akan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis : “ekosistem mangrove mampu mempengaruhi pendapatan ekonomi masyarakat di desa Banjarsari kecamatan Sayung kabupaten Demak”. Setelah melakukan penelitian, maka peneliti dapat membuktikan bahwa hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima. Data penelitian ini diambil dari monografi Desa Banjarsari. Jumlah populasi dari ketiga dukuh, yaitu dukuh Dombo, dukuh Karang Sambung dan dukuh Mororejo sebanyak 470 KK, dan jumlah sampel diambil dengan menggunakan rumus Harry King dengan tingkat kesalahan 10%, dan didapatkan hasil 38 responden. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data dengan metode 1) observasi, 2) wawancara, 3) angket. Sedangkat metode analisis yang digunakan antara lain analisis SWOT serta metode validasi dan reliabilitas angket dengan cara membuat korelasi skor pada setiap skor pertanyaan tentang pemanfaatan ekosistem mangrove dan kondisi ekosistem mangrove yang diajukan kepada responden dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Pada taraf signifikan 5% = 0,320 dan pada taraf 1% = 0,413 dan dari hasil penghitungan korelasi menggunakan Produt Moment memiliki hasil 0,870 sehingga menjadi 0,320<0,870>0,413, maka dengan demikian hasil penghitungan korelasi lebih besar dari rhitung dan rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid dan reliable. Kata Kunci : mangrove, ekosistem, pemanfaatan, desa Banjarsari

Page 1 of 3 | Total Record : 30