cover
Contact Name
Dr. Masturin, M.Ag
Contact Email
masturin@stainkudus.ac.id
Phone
+628122532397
Journal Mail Official
konselingreligi@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
KONSELING RELIGI
ISSN : 19077238     EISSN : 24772100     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/kr
KONSELING RELIGI Jurnal Bimbingan Konseling Islam(ISSN 1907-7238; E-ISSN 2477-2100) accredited B Ministry of Research, Technology and Higher Education No. 36a / E / KPT / 2016 dated 23 May 2016, is an academic journal that emphasizes on actual issues related to Islamic guidance and counseling. Journal of Counseling Religi Journal of Islamic Counseling Guidance is published twice a year (once every six months, issued in June and December) by the Program Studi Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus. SK ISSN was published on July 31, 2006 and is valid since the first Journal of Vol.1, No 1, June 2010. The editors receive contributions from experts to submit their thoughts related to da'wah, guidance, counseling.
Articles 443 Documents
DAKWAH MELALUI LAYANAN PSIKOTERAPI RUQYAH BAGI PASIEN PENDERITA KESURUPAN Susanto, Dedy
KONSELING RELIGI Vol 5, No 2 (2014): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh terapi ruqyah terhadap perubahan perilaku penderita dapat digolongkan sebagai psikoterapi Islam. Dalam praktiknya, ruqyah menggunakan ayat-ayat al-Qur’an. Dari sini ada asumsi bahwa ayat al-Qur’an memiliki energi yang dapat memberikan efek psikoterapi terhadap penderita yang mengalami gangguan kesehatan mental akibat kesurupan. Psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan penyesuaian diri setiap hari, lebih longgar lagi, psikoterapi dapat mencakup pula suatu pembicaraan informal dengan para menteri atau duta, penyembuhan lewat keyakinan agama,  dan diskusi personal dengan para guru atau teman. kegiatan pelayanan terapi ruqyah memiliki peran strategis dalam rangka mendukung upaya penyembuhan. Ini bisa dijelaskan lewat hubungan antara sistem kekebalan  tubuh pada diri seseorang dengan kesehatan psikisnya. Hubungan keduanya dalam dunia kedokteran modern, dapat diterangkan dalam sebuah cabang ilmu ”psiko-neuro-imunologi”kata kunci: Dakwah, Psikoterapi, Ruqyah RUQYAH PREACHING THROUGH PSYCHOTHERAPY SERVICES FOR PATIENTS WITH KESURUPAN. The influence of ruqyah therapy to change the  behavior  of the  patients can be classified  as psychotherapy  Islam.  In practice, ruqyah using  the verses  of the Qur’an. From  here there  is the  assumption  that the verse of the Qur’an has the energy that can provide psychotherapy effects of patients who experience mental health disorders caused by kesurupan. Psychotherapy was interpreted as the implementation of special technique on the healing of mental illness or on the adjustment difficulties themselves every day,  more  loosely again, psychotherapy can also include an informal talks with the ministers or ambassadors, healing through religious beliefs and personal discussion with teachers or friends. Service activities ruqyah therapy has a strategic  role  in order to support the efforts of healing. This can be explained through the relationship between the immune  system on the individual with psikisnya  health.  The  relationship both in the  world  of modern medicine, can be explained in a branch of the science of ”psycho neuro- on immunology have been”Key Words: Dawah, psychotherapy, Ruqyah
DARI KONSELING PERKAWINAN MENUJU KELUARGA “SAMARA” Atabik, Ahmad
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk membangun sebuah mahligai keluarga tidak cukup dengan hanya bermodalkan perasaan, materi, apalagi modal nekat.Islam telah menuntun kepada pengikutnya untuk membangun keluarga sakinah setelah perkawinan dilaksanakan. Islam juga menganjurkan kepada para calon suami atau calon istri untuk memilih dengan cara yang sudah diajarkan Islam. Untuk membantu membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah (samara) adakalanya seorang calon mempelai mempersiapkan dengan baik, di antaranya dengan konseling perkawinan. Konseling Perkawinan (marriage counseling) adalah upaya membantu pasangan calon suami istri atau suami istri oleh konselor profesional sehingga mereka dapat berkembang dan mampu memecahkan masalah dengan cara- cara yang saling menghargai, toleransi, dan dengan komunikasi yang penuh pengertian, sehingga tercapat motivasi berkeluarga, perkembangan, kemandirian dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga. Kata Kunci: Konseling, Perkawinan, Keluarga
TEKNIK CASE CONFERENCE DALAM KONSELING ISLAM Hasanah, Hasyim
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konseling Islam merupakan salah satu proses terapi yang dihadapai individu (klien) dan individu lain (konselor) untuk menyelesaikan masalah klien secara mandiri sesuai dengan ketentuan nilai ajaran Islam. Banyak teknik yang dikembangkan dalam konseling Islam, diantaranya non testing,  observasi, dokumentasi,  biografi dan pemeriksaan fisik  sampai konferensi kasus (case  conference). Case  conference merupakan salah satu teknik dalam bimbingan konseling  yang dilakukan  untuk  menyelesaikan suatu kasus khusus yang terjadi di masyarakat  dengan melibatkan  unsur- unsur penting yang terlibat dalam kasus tersebut. Tujuan teknik ini adalah untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan analisa mendalam dari informasi serta bertujuan untuk penafsiran yang efektif dari “keseluruhan” masalah individu, dan bagi pihak terkait dapat menentukan strategi kebijakan dalam penengana kasus secara komprehensif. Teknik case conference biasanya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan  baik di sekolah,  keluarga, maupun lingkungan   sosial masyarakat sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat khususnya nilai ajaran. Dalam konseling Islam, teknik konferensi kasus ini merupakan teknik yang memiliki nilai kemanfaatan lebiih besar dibandingkan dengan teknik lainnya. Hal ini dapat dilihat dari informasi kasus dan alternative problem solving yang dihasilkan dalam proses ini. Oleh karena itu membahas teknik konferensi kasus dalam konseling Islam menjadi kajian yang lebih komprehensif-integral.kata kunci:Case Conference, KonselingCOUNSELING IN CASE OF ENGINEERING  CONFERENCE ISLAM.Counseling Islam  is one of the therapeutic process faced by people  (clients) and other  individuals (counselor) to solve  client’s problems independently in accordance with the provisions of Islamic moral  values.  Many of the  techniques  developed  in the  Islamic counseling ,    including     non-testing ,    observation,    documentation, biographies  and physical  examination   to conference   cases  (case conference). Case conference is one of the techniques in counseling are being made to resolve a specific case that occurred in the community involving the  essential elements involved  in the  case. The  purpose of this  technique  is to obtain complete information  and in-depth analysis of the information  and aims for effective interpretation  of the “whole” individual issues, and for the parties concerned can determine policy strategy in penengana cases comprehensively. Mechanical case conference to resolve the problems usually do well in school, family, and social environment so that people’s lives can be run in accordance with the values prevailing in the society, especially the value of the teachings. In Islamic counseling , engineering conference this case is a technique that has a value greater than the benefit lebiih other techniques. It can be seen from the information cases and alternative problem solving that is generated  in this process. Therefore the techniques discussed in counseling  Islam   case  conference  into a more comprehensive study integral.Keywords:Case Conference Technique, Islamic Counseling 
ZIKIR SEBAGAI PSIKOTERAPI DALAM GANGGUAN KECEMASAN BAGI LANSIA Khoirun Nida, Fatma Laili
KONSELING RELIGI Vol 5, No 1 (2014): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok lanjut usia beragam merupakan usia, dimana perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka tidak dapat diabaikan. Perubahan  yang menyangkut  aspek fisik, psikis, ekonomi, sosial serta munculnya pandangan bahwa lansia  memiliki  beragam kemunduran dalam  fungsi mental menyebabkan posisi lansia membutuhkan perhatian khusus.  Ketidaksiapan mental para lansia untuk mengahadapi rangkaian perubahan tersebut memicu munculnya sikap mereka yang putus  asa,  merasa kesepian, keterasingan dan tidak dihargai. Kondisi ini menjadi kompleks dan  akan terakumulasi dalam bentuk  gangguan kecemasan (anxiety disorder). Terapi kognitif yang dilakukan bagi penderita kecemasan dalam kelompok remaja dan dewasa membuahkan hasil yang positif,  namun tidak terjadi pada kelompok lansia. Dalam hal ini diupayakan adanya terapi yang lebih efektif dalam menangani kecemasan pada kelompok lansia diantaranya melalui psikoterapi zikir. Efek ketenangan  yang dimunculkan  dari terapi dzikir dapat mengurangi tingkat kecemasan pada lansia. Hal ini akan menumbuhkan  ekspectasi bagi mereka, sehingga akan lebih memandang sisa usianya dengan positif. kata kunci: Lansia, Psikoterapi Zikir, Gangguan Kecemasan REMEMBRANCE AS    PSYCHOTHERAPY  IN    ANXIETY DISORDERS  FOR ELDERLY. Elderly  in the  various  groups  is age, where  the  changes occur in their  lives cannot  be ignored. The changes regarding the aspects of the physical, psychological, economic, social and the emergence of the view that the elderly have various deterioration in mental function causes the position of the elderly need special attention. Mental’ unpreparedness the  elderly to facing a series of changes to trigger the emergence of the attitude of those who despair, feel  lonely,  alienation   and not appreciated. This  condition  is  the complex and will be accumulated are in the form of anxiety disorders (headache  disorder).  Cognitive  therapy  is done  for patients  with anxiety in a group of teenagers and adults yielded positive results, but does not occur in the group of elderly. In this endeavor to the existence of a more effective therapy in dealing with the anxiety in elderly groups including through psychotherapy remembrance. Effect of tranquillity that raised from ourselves occupied therapy  can reduce the level of anxiety in the elderly. This will grow ekspectasi for them, so it will be more looked at the remaining age with positive. Keywords: Elderly, Psychotherapy Remembrance, Anxiety Disorders
PERAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DALAM MEMBANGUN KEBERAGAMAAN ANAK JALANAN Farihah, Irzum
KONSELING RELIGI Vol 4, No 1 (2013): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam memandang bahwa pada  hakikatnya manusia adalah makhluk Tuhan  yang diciptakan sebagai khalifah di  muka bumi untuk mengabdi kepada-Nya.  Tulisan ini,  memaparkan bagaimana peran konselor Islam dalam membantu anak jalanan mengembalikan  fitrohnya sebagai hamba Allah yang taat. Hal tersebut tentunya tidak mudah, perlu beberapa metode yang digunakan para konselor. Ada tiga metode yang ditawarkan yaitu: al-hikmah, mauidhah hasanah dan mujadalah yang nantinya mampu membantu konseli (anak jalanan) kembali kepada fitroh beragamanya. Tipologi bagi sebutan anak jalanan mengacu pada tiga karakter anak jalanan, yaitu anak-anak yang turun ke jalanan, anak-anak yang ada di jalanan dan anak-anak dari keluarga yang ada di jalanan. Kesemuanya membutuhkan perhatian dari konselor Islam agar bisa mengenali lagi fitrahnya sebagai hamba Allah swt.Kata Kunci: Konselor, Anak Jalanan, Fitrah.THE ROLE OF GUIDANCE COUNSELING  ISLAM IN THE BUILDING OF RELIGIOSITY  OF STREET CHILDREN. Islam sees that on the fact of the matter is that man is the living God who created as a vicegerent on earth to serve Him. This article explained how the role of the counselor for Islam in the help of street children restore fitrohnya  as obedient  servant  of Allah. It is  certainly  not easy, need  to some of the  methods  used the  counselors. There are three  methods that offered:  al-hikmah,  mauidhah hasanah and mujadalah which later able to help konseli (street children) return to fitroh beragamanya.  Typology for the pronunciation of the street children refers to the three characters of street children, namely  children that go down  to the streets,  children who are in the streets and the children from the family is in the streets. All need attention from the counselor for Islam in order to identify again by nature as a servant of Allah swt.Keywords: Counselor, Street Children, Fitrah.
DAKWAH MELALUI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM Buchori, Baidi
KONSELING RELIGI Vol 5, No 1 (2014): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mengenai deskripsi tentang dakwah melalui bimbingan konseling islam yang bertujuan untuk memberikan solusi islami terhadap berbagai masalah dalam kehidupan. Adapun metode yang penulis gunakan dalam riset ini adalah metode analisis deskriptif, dimana penulis memaparkan data dari beberapa pendapat yang relevan dari berbagai sumber kemudian menganalisisnya, sehingga menghasilkan sebuah alternatif  yang lebih efektif dan relatif baru dalam dakwah, yaitu melalui bimbingan  konseling islam. Maka dakwah harus dikemas dalam metode yang tepat, yaitu aktual, faktual, dan kontekstual. Aktual dalam arti memecahkan masalah kekinian dalam masyarakat, faktual dalam arti nyata (tidak sekedar teori), serta kontekstual dalam arti relevan dan menyangkut problem yang dihadapi masyarakat. Salah satu pendekatan untuk menyampaikan pesan dakwah tersebut adalah melalui kegiatan bimbingan dan konseling Islam. Dakwah melalui bimbingan dan konseling Islam memiliki beberapa karakteristik, yakni terjalinnya hubungan personal antara pembimbing dengan yang dibimbing, berorientasi pada pemecahan masalah, penyampaian pesan yang sudah terprogram, dan adanya target yang ditetapkan. Selain itu, dakwah melalui bimbingan dan konseling Islam juga memiliki karakteristik lain, yakni mencoba menumbuhkan  kesadaran untuk menginternalisasikan nilai-nilai/ajaran Islam di kalangan tertentu yang sangat spesifik dan bersifat individual. kata kunci : Dakwah, Bimbingan, Konseling Islam. DAKWA THROUGH GUIDANCE AND COUNSELLING ISLAM. This study is a description of the dakwa through guidance counseling islam yang aims to provide Islamic solutions to problems in the life. Now the method that I will use in this study is a descriptive analysis method where the author depicts the data from some relevant opinions from various sources and then analyze it, to produce an alternative that is more effective and relatively new in dakwa, namely through  guidance counseling Islam.  Then dakwa  must be packed in the proper method of actual, faktual, and contextual  learning. In the actual meaning of troubleshooting  cotemporary  in society,  factual in the sense of a real (not just a theory), and contextual learning in the meaning of relevant and related to the  problem faced by the community. One of the approaches to convey a message of dakwa is through  the guidance  and counseling activities  of Islam.  Dakwa through guidance and counselling Islam has some characteristics of the establishment of personal relations between the leaders and the LED, oriented on the troubleshooting , delivering the message that has been programd and the existence of the specified target. In addition, Dakwa through guidance and counselling Islam also have other characteristics, trying to raise awareness  to internalise values/Islamic teachings in certain circles that  very specific and individual.Keywords : Dakwa, Guidance and Counselling Islam
TEORI KEHENDAK MANUSIA PERSPEKTIF PSIKOSUFISTIK AL-GHAZALI Achmad, Ubaidillah
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam bidang konseling  Islam, hal yang tetap  masih perlu diperhitungkan adalah memahami kehendak manusia. Meskipun istilah memahami kehendak manusia mudah diucapkan, namun secara implementatif tidak semudah yang dikatakan kebanyakan para konselor.  Karenanya, dalam mengkaji kehendak manusia masih  relevan  untuk menggunakan cara  konseling   Islam. Sebaliknya, proses pelaksanaan  konseling  Islam tidak hanya didasarkan pada  materi-materi yang bersumber dari  ajaran agama Islam dan ajaran psikosufistik, namun juga memerlukan pemahaman tentang psikologi modern.  Hal yang sama,  Al- Ghazali mencontohkan menggunakan pengalaman psikologisnya untuk menguatkan teks suci kewahyuannya.  Cara kerja atau pola pendampingan  konseling Islam yang seperti ini merupakan bentuk pola pendampingan multi disiplin dalam bidang konseling. Tidak hanya dalam konseling  Islam, konseling  umum  juga memerlukan materi dan nilai-nilai agama yang bisa dijadikan salah satu pendekatan konseling yang disesuaikan dengan nilai dan kultur pembentuk psikologis individu. Selain model  konseling tersebut, penulis akan memaparkan konseling model psikosufistik Al-Ghazali  untuk memahami kehendak manusia.  Karenanya, kegunaan penelitian ini untuk memberikan penguatan konseling Islam di tengah masyarakat yang membutuhkannya.  Tulisan ini penting untuk menjawab problem nestapa manusia modern.THE THEORY OF THE WILL OF MAN FROM THE PERSPECTIVE   OF   PSIKOSUFISTIK   AL-GHAZALI  In the field of Islamic counseling , things still need to be taken into account is  to understand  the human will. Although  the term  human will understand  easily said, but it is not as easy as saying implementable most counselors. Therefore, in assessing the human will is still relevant to the use of Islamic counseling. Instead, the process of implementation of Islamic counseling is not only based on materials derived from the teachings of Islam and the teachings of psikosufistik, but also requires an understanding of modern psychology. The same thing , Al-Ghazali exemplifies the use of psychological experience to strengthen the sacred text revelation. How it works or accompaniment  patterns counseling Islam as a form of pattern of multi-disciplinary  assistance in the field of counseling. Not only in Islam counseling , general counseling  also require material and religious values which could be one approach to counseling tailored to the values and culture of individual  psychological formation. In addition to the counseling model, the author will explain counseling psikosufistik  Al-Ghazali   models  for understanding  the human  will. Therefore, the usefulness of this study to provide counseling strengthening Islam among the people who need them. This paper is important to address problems of modern human predicament.
PERAN KELUARGA DALAM PENGASUHAN ANAK Rakhmawati, Istina
KONSELING RELIGI Vol 6, No 1 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan tentang peran sebuah keluarga yang harmonis dalam proses perkembangan manusia yang terdiri dari beberapa fase. Pada fase awal-fase anak-anak- peranan keluarga terutama orang tua dalam mengasuh anak cukup signifikan  sebab keluarga merupakan agen sosialisasi primer. Keberhasilan dalam mengasuh salah satunya ditentukan oleh pola asuh. Dengan demikian tulisan ini mencoba mengulas mengenai pola asuh yang sesuai untuk membentuk karakter positif pada anak. Pola pengasuhan seharusnya memang diperhatikan oleh orang tua secara serius karena menentukan kepribadian atau karakter anak. Hasilnya secara teoritik ada tiga jenis pola asuh, yaitu otoriter, permisif, dan demokratis. Pola otoriter cenderung koersif dan rigid sehingga kadang justru membuat anak menjadi tertekan. Sedangkan pola permisif cenderung menjadikan anak menjadi sosok yang egois dan tidak peka karena orang tua cenderung memenuhi kebutuhan materiil. Pola asuh ideal adalah demokratis karena pola komunikasi dua arah sehingga menempatkan  anak pada posisi bebas namun tetap terkontrol. Kata Kunci : Keluarga, Pola asuh, Kepribadian.FAMILY ROLES IN PARENTING. Human development process consists of several phases. In the first phase- children phase- role of the family, especially the parents in parenting  is significant  because the family is the primary agent of socialization.  Success in parenting is  determined   by upbringing  pattern.  Thus this  paper  attempts to review the  pattern  of care  appropriate   to establish  a positive character in children.Indded, the pattern of care should be considered by parents  seriously because determining  the  child’s personality  or character. Theoretically, there are three types of parenting , which  are authoritarian, permissive, and democratic. Authoritarian  patterns are tend coercive and rigid, so that sometimes it makes children become depressed. While the pattern of permissiveness tends to make children be selfish person and insensitive because the parent tend to meet the needs of the material. The ideal type is democratic pattern because there is two-way communication pattern that puts children at the free position but remains controlled.Keywords: Family, Ubringing Pattern, Personality.
BIMBINGAN KONSELING AGAMA UNTUK MASYARAKAT MODERN Darwis, Darwis
KONSELING RELIGI Vol 6, No 2 (2015): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini  bertujuan untuk  memberikan informasi tentang kondisi masyarakat yang masuk pada era modern. Ciri modern yaitu cepatnya akses informasi karena kecanggihan  teknologi serta wawasan yang luas karena ada kebebasan berpikir (padahal manusia memiliki  keterbatasan kondisi fisik). Meskipun pemahaman tentang tentang perubahan senantiasa terjadi dalam kehidupan masyarakat, karena individu wajib mengikuti perubahan (yang membuat individu “dipaksa” untuk mengikuti dengan mengoptimalkan seluruh  potensi  yang  ada  pada manusia), yang tidak boleh berubah adalah keyakinan. Namun bagi individu yang “kurang tegas” dalam mengambil sikap di era modern ini akan menimbulkan penyimpangan dalam berbagai aspek kehidupan, sebagai akibat negatif  dari laju modernism yang memiliki kecenderungan meninggalkan nilai-nilai spiritual berdampak pada “kehampaan”  dan keterasingan dengan diri sendiri. Sehingga untuk mengembalikan manusia pada fitrahnya maka butuh konseling  agama yaitu membantu manusia agar mencapai derajat “kecerdasan qalbiah”, artinya: menggambarkan sejumlah kemampuan diri secara cepat dan sempurna untuk mengenali kalbu  dan  aktivitas-aktivitasnya,   mengelola   dan mengekspresikan jenis-jenis kalbu secara benar,  memotivasi kalbu untuk membina hubungan moralitas dengan orang lain dan hubungan ubudiyah dengan Tuhan agar kebutuhan manusia yaitu bio-psiko-sosio-religius terpenuhi secara seimbang untuk mendapatkan kebahagiaan dunia-akherat.RELIGIOUS  COUNSELING   GUIDANCE   TO MODERN SOCIETY. This paper aims to provide information about the condition of the people who entered the modern era. Modern characteristic is the speed of access to information because of technological sophistication and broad insight as freedom of thought (even though humans have limited physical condition).   Although understanding of the changes always occur in people’s lives, because the individual  is obliged to follow the changes (which makes people “forced” to follow by optimizing the existing potentials in humans),  which should not be changed  is confidence. But for individuals who are “less strict” in taking a stance in the modern era will lead to irregularities in various aspects of life, as the negative impact of the rate of modernism that has a tendency to leave spiritual values have an impact on the “void” and alienation with yourself. So as to restore the human  being by nature then need counseling religion that helps people to achieve the degree of “intelligence qalbiah”, meaning : describe a number of capabilities more rapidly and perfectly to recognize the heart and its activities, manage and express the types of heart correctly, motivate  heart to build relationships with other people’s morality  and ubudiyah relationship with God so that human needs  are bio-psycho-socio-religious are met in a balanced manner to obtain world-happiness hereafter.
MEMBANGUN PROFESIONALISME GURU KONSELING SEKOLAH MELALUI PENYAMPAIAN BAHASA YANG SANTUN Rakhmawati, Istina
KONSELING RELIGI Vol 4, No 2 (2013): KONSELING RELIGI
Publisher : KONSELING RELIGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuntutan  kompetensi guru  termasuk guru  bimbingan dan konseling sekolah sebagai sebuah profesi mau tidak mau harus dipenuhi.  Membangun profesionalisme  Guru konseling  akan diminta akuntabilitas layanannya oleh pengguna jasa di sekolah. Masalahnya,  apakah layanan bimbingan konseling (BK) telah dilaksanakan oleh guru  konseling secara professional? Apakah keprofesionalan guru bimbingan dan konseling telah mencapai standar profesional yang ditetapkan? Masalah-masalah  yang kompleks dan meluas, kurang profesionalnya  guru bimbingan dan konseling akibat kompetensi guru bimbingan dan konseling yang kurang memadai, serta tuntutan perubahan yang terjadi dalam persaingan layanan profesional, memerlukan peningkatan profesionalitas guru bimbingan dan konseling khususnya terkait sikap,   pengetahuan dan  keterampilan  guru  bimbingan dan konseling.   Saat ini Guru Konseling di sekolah masih kurang selektif  dalam hal memberikan bimbingan yang seharusnya didapatkan  siswa. Untuk konseling sekolah peran guru konseling seharusnya tidak hanya berorientasi pada bimbingan karir akan tetapi juga harus memperhatikan bimbingan belajar, bimbingan bersikap baik, bimbingan berprilaku santun, jujur, dan bimbingan hormat kepada bapak-ibu guru serta bimbingan untuk masyarakat civitas akademik  (teman sebaya) di sekolah atau dalam hal ini mentaati peraturan tata-tertib di Sekolah maupun di luar Sekolah. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui potensi siswa. Salah satunya dengan mengadakan  kelas percontohan maupun tes kemampuan dan bakat siswa. Melalui tes percontohan dan tes bakat,  guru Bimbingan Konseling  di sekolah  melakukan bimbingan karier dan mengarahkan mereka pada jurusan sesuai bakatnya. Peran Guru Bimbingan  Konseling di sekolah punya tugas yang banyak, kalau mereka mau mengembangkan profesinya. Tak  hanya memecahkan masalah pribadi siswa,   melainkan mencari masalah apa yang dihadapi siswa terutama masalah bakat dan minat. Ini penting bagi kelancaran proses belajar-mengajar di sekolah. Setelah ditemukan bakat dan minat, arahkan siswa pada jurusan yang tepat.Kata Kunci: Profesionalisme  Guru Konseling, Stelistika BahasaPROFESSIONALISM   OF  TEACHER SCHOOL BUILDING THROUGH COUNSELING FOR SUBMISSION OF LANGUAGE POLITE.This  paper aims to find out the demands of the competence of teachers,  including  teachers,  school  guidance and counseling as a profession will inevitably be met. Teachers build a professional  counseling  services will  be  requested  by the service user accountability  in schools. The problem, whether the counseling service (BK) has been implemented  by teachers in a professional counseling? Is the  guidance and counseling teacher professionalism have reached the professional standards set? The issues are complex and widespread, the  lack of professional  guidance  and counseling teachers as a result of competence guidance and counseling teacher are inadequate, and demand changes in the competitive professional services, require an increase in the professionalism of teachers guidance and counseling particularly  related  attitudes,  knowledge  and skills guidance  teachers  and counseling. Currently  Teachers Counseling at school  is less selective  in terms of providing guidance should be obtained student. The results of this paper is under the teacher’s role counseling should not only oriented to the career guidance but also should pay attention to tutoring , guidance  to be good, the guidance behaves politely, honest, and guidance homage to the father-mother teacher and guidance to the public the academic community ( friends peer) at school or in this case to obey the rules discipline in school and outside  school. One  to determine the potential of students by conducting  pilot classes  and tests  students’  abilities and talents.Keywords: Professionalism, Teacher Counseling , Stelistika  Language

Page 2 of 45 | Total Record : 443