cover
Contact Name
Hasan
Contact Email
jurnal.opsi@upnyk.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
eko_nsby072@upnyk.ac.id
Editorial Address
d.a Jalan Babarsari 2 Tambakbayan Yogyakarta 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
OPSI
ISSN : 16932102     EISSN : 26862352     DOI : https://doi.org/10.31315/opsi
Core Subject : Engineering,
Jurnal OPSI adalah Jurnal Optimasi Sistem Industri yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai wahana publikasi hasil karya ilmiah, penelitian rekayasa teknologi di bidang Teknik Industri, Sistem Industri, Manajemen Industri dan Teknologi Informasi.
Arjuna Subject : -
Articles 165 Documents
ANALISIS INTENSITAS CAHAYA PADA AREA PRODUKSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KENYAMANAN KERJA SESUAI DENGAN STANDAR PENCAHAYAAN Bobby Guntur; Gunawan Madyono Putro
OPSI Vol 10, No 2 (2017): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.09 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v10i2.2106

Abstract

Keselamatan dan kenyamana kerja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, salah satunya adalah pencahayaan ruangan. Intensitas cahaya adalah banyaknya cahaya ada pada suatu luas permukaan, merupakan aspek lingkungan fisik yang sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan kerja.Dalam penelitian ini  menggunakan metode ergonomi dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh menteri kesehatan pada tiap area sesuai dengan jenis kegiatan yang ada. Pengambilan data menggunakan alat pengukur cahaya yaitu luxmeter dan menentukan tingkat pencahayaan ruangan yang standar sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.1405/MENKES/SK/XI/2001. Dari hasil pergukuran langsung intensitas cahaya pada masing-masing area produksi dengan menggunakan luxmeter bahwa area produksi mendapatkan pencahayaan yang tertinggi yaitu 236 lux, namun masih tidak sesuai standar yang di tentukan oleh menteri kesehatan yaitu 300 lux. Oleh karena itu intensitas cahaya diseluruh area produksi untuk saat ini masih kurang baik bagi keamanan dan kenyamanan pekerja. Untuk meningkatkan intensitas cahaya pada area produksi agar dapat memenuhi standar pencahayaan yaitu 300 lux maka setiap area produksi diperlukan penambahan jumlah lampu atau penggantian jenis lampu di setiap area produksi.
Desain Lingkungan Kerja Berdasarkan Pendekatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Eko Nursubiyantoro; Wahyu Wibowo Eko Yulianto
OPSI Vol 12, No 2 (2019): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.016 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v12i2.3101

Abstract

Kalasan Fried Chicken Industry Center is one of the home industries producing fried chicken in Yogyakarta. Initial measurements obtained from the working environment conditions of occupational health and safety are still considered to be less than comfortable and in accordance with standards. As a result of lack of lighting and high room temperature, workers often experience eye fatigue, dizziness, frequent loss of focus and poor quality fried chicken production. Occupational health and safety according to the standard, it is necessary to improve the lighting aspect with the Lumen Method (Lumen Method or Zonal Cavacity Method, ZCM), the physical environment in terms of temperature is designed by increasing the fan capacity needed by the work environment so that the number and type of fans with quality can be determined the right air for the room. The lighting needs of the work environment are 9 24 watt lights and an exhaust fan and sufficient air volume. The results of the implementation were able to increase the level of lighting and temperature in accordance with work comfort.
Perancangan dan Pengembangan Produk Helm Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Rossi Septy Wahyuni; Eko Nursubiyantoro; Gina Awaliah
OPSI Vol 13, No 1 (2020): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.874 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v13i1.3466

Abstract

Helmet is a product that is generally used when riding a motorcycle, the function of the helmet is to protect body parts especially the head when accident while driving. Many of helmet product still have deficiency both in terms of form of function, in this case helmet products still have any problems in their function. The shape of the helmet that is already on the market does not pay attention to the needs of the community if the helmet is exposed to rain when stored in the outdoor. The planning and development of helmet products is then processed using Quality Function Development (QFD). The customer need regarding customer products are half face shaped helmet, full face shaped helmet, flip up shaped helmet, lightweight helmet shell materials, strong helmet shell materials, strong helmet locking locks, visor material is not easily scratched, visor material is not easily broken, visor material is not easily to blur, foam helmet is easily to clean, foam helmet is soft, foam helmet is not easily to moldy, cloth helmet is soft on the face, helmet cloth is easily to absorb sweat, cloth helmet is not easy to smell, helmet lock is easy to install, helmet in solid colour, helmet with patterned appearance, and helmet there are added feature waterproof. The technical characteristics of helmet product are the type of the shell material, the shape of the shell, the weight of the shell, the colour of the shell, the type of visor material, the colour of the visor, the type of foam material, the type of fabric material, the type of locking material, and additional features of waterproof helmet. The specification of the proposed helmet are the type of shell material in the form of ABS plastic, the shape of the helmet is half face, the weight of the helmet is 2 kg, the colour of the helmet is solid (black), the type of the visor is polycarbonate, the colour of the visor is transparent, the type of material foam is polystyrene, the type of fabric is the velor fabric, the type of locking material is quick release buckle, and additional feature are waterproof in the form of cover of taslan fabric.
PERANCANGAN ALAT BANTU PROSES PEMBUATAN BATIK SARITA Soleman May Soeryanto; Mochammad Chaeron; Tri Wibawa
OPSI Vol 9, No 2 (2016): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.515 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v9i2.2329

Abstract

Pengrajin di Desa Karassik, Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan masih menggunakan alat tradisional dalam proses pembuatan Batik Sarita, hal ini memerlukan waktu yang cukup lama mulai dari pembuatan sketsa sampai proses penorehan cairan malam di atas kain dan diperlukan teknik membatik untuk menghasilkan produk batik yang berkualitas.Selain itu dalam proses pembuatan Batik Sarita diperlukan banyak peralatan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang alat bantu untuk mempermudah proses pembuatan Batik Sarita.Dalam penelitian ini perancangan alat bantu proses pembuatan Batik Sarita menggunakan metode perancangan produk model proses perancangan deskriptif French. Perancangan dengan menggunakan metode ini diawali dengan menentukan kebutuhan konsumen untuk menganalisis masalah. Setelah itu dilakuak perancangan konsep dan mencari solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setelah didapatkan solusi alternatif, langkah selanjutanya adalah membuat prototype,,dan langkah terakhir adalah melakukan uji coba terhadap alat bantu proses pembuatan Batik Sarita yang sesuai dengan konsep rancangan.  Penelitian ini telah berhasil mengembangkan alat bantu proses pembuatan Batik Sarita, dikembangkan dengan memodifikasi Pantograph dan merancang kompor elektrik dalam proses pembuatan Batik Sarita. Hasil yang diperoleh dari alat rancangan baru mampu mempermudah proses pembuatan Batik Sarita dimana pengrajin tidak perlu membuat sketsa atau pola di atas kain. Sketsa dapat dibuat di atas kertas yang bisa digunakan berkali-kali. Selain itu suhu dan keenceran cairan malam dapat dikontrol dengan mudah karena menggunakan kompor elektrik yang dilengkapi dengan sensor suhu. Dalam proses penorehan malam di atas kain dapat dilakukan dengan mudah, cukup menggerakkan Pantograph mengikuti pola yang sudah ada
ANALISIS INVESTASI PEMBANGUNAN GUDANG PADA INDUSTRI PENGECORAN LOGAM Aji Tulus Jatmiko; Irwan Soejanto; Intan Berlianty
OPSI Vol 12, No 1 (2019): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.951 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v12i1.2829

Abstract

Di tengah persaingan yang ketat, setiap perusahaan industri memiliki strategi dalam  meningkatkan  laba  dan  daya saing agar dapat bertahan. Salah satu strategi yang mendukungadalah sarana dan prasarana industri seperti sarana bangunan gedung. CV. AA. Teknik“ merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak dibidang pengecoran logam.Industri mengalami kesulitan terkait dengan  sarana gudang penyimpanan. Perusahaan menyewa gudang pada Koprasi Unit Desa (KUD) daerah setempat. Letak sewa gudang yang terlalu jauh dan kapasitas sewa gudang terlalu kecil mengakibatkan produktivitas pada perusahaan tersebut terhambat . Maka, pemilik industri berencana melakukan pembangunan gudang. Untuk mengkaji permasalahan diatas, maka dilakukan analisis investasi yang meliputi aspek pasar, aspek teknis, dan aspek financial selama 10 periode. Modal awal investasi sebesar Rp. 124.861.000,00. Dalam aspek finansial kriteria penilaian investasi menggunakan metode Net Present Value(NPV) dengan tingkat pengembalian 15%, Internal Rate of Return(IRR), Profitabitality Index(PI), dan Payback Period(PP).Hasil dari penelitian berupa kesimpulan bahwa investasi pembangunan gedung layak dipertimbangkan berdasarkan aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial.  Pada Aspek Finansial Net Present Value(NPV) sebesar Rp. 451.490.773,00. Internal Rate of Return(IRR) sebesar 32% (IRR>15%), Profitabitality Index(PI) sebesar 4,62(PI>1) dan pada Payback Periode (PP)investasi akan kembali selama 2 Tahun, 2 bulan, 23 Hari.
ANALISIS STRATEGI PEMBANGUNAN DESA WISATA DI SENTRA PENGRAJIN KERIS Agus Hardiyanto; Irwan Soejanto; Intan Berlianty
OPSI Vol 11, No 1 (2018): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.971 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v11i1.2193

Abstract

Yogyakarta banyak memiliki potensi wisata baru, salah satunya adalah sentra pengrajin keris Banyumurup yang telah mengembangkan kerajinan tersebut sejak tahun 1950-an. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi wisata yang dimiliki Dusun Banyumurup dan merancang strategi pengembangan desa wisata. Metode yang digunakan untuk mengetahui strategi pengembangan yaitu melalui analisis SWOT dengan cara menganalisis faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dengan matriks EFAS dan IFAS. Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berupa peluang dan ancaman yang dihadapi. Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian diketahui total nilai tertimbang matriks IFAS pengunjung sebesar  2,5073 . Total nilai tertimbang EFAS pengunjung sebesar 2,221. Faktor internal yang dimiliki yaitu suasana khas pedesaan, melihat proses pembuatan keris, pemandangan alam yang indah, keramahan masyarakat, terdapat bangunan bersejarah. Sedangakan faktor eksternal yaitu melestarikan budaya Jawa, meyerap tenaga kerja, pemanfaatan teknologi untuk media promosi, kesan positif dari wisatawan yang pernah berkunjung, perluasan segmen wisatawan dari berbagai minat seperti fotografi, pendidikan atau penelitian.
PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DAN DISTRIBUSI PAKAN TERNAK SAPI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL IDQ DAN DWP Frank Al Imam Passauri; Gunawan Madyono Putro
OPSI Vol 9, No 2 (2016): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.444 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v9i2.2247

Abstract

Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari merupakan salah satu produsen pakan ternak di daerah Jawa Tengah yang berlokasi di Jalan Stasiun nomor 1, Klepu, Ceper, Klaten. Pakan ternak dengan merk dagang Nutrifeed yang diproduksi oleh KJUB terdiri dari enam macam varian yaitu DC 131, DC 132, DC 133, BC 131, BC 132, dan BC 133. Selama ini KJUB dalam mendistribusikan produknya adalah dengan mengirimkan setiap hasil produksi langsung ke distributor. Akan tetapi, kapasitas gudang distributor terbatas sehingga produk yang dikirim oleh KJUB kembali lagi karena gudang distributor penuh. Akibat yang ditimbulkan adalah KJUB terpaksa berhenti berproduksi untuk sementara waktu karena harus menunggu produk terjual terlebih dahulu agar persediaan digudang KJUB bisa di distribusikan dan ditampung olah pihak distributor. Kondisi ini tentunya berdampak tidak baik bagi KJUB karena mereka akan mengalami kerugian waktu, kerugian materi, dll. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan tentang produksi dan persediaan yang bertujuan untuk meminimalkan total biaya gabungan antara KJUB dan distributornya.Dalam penelitian ini digunakan model Identical delivery quantity (IDQ) dan Delivery what produced (DWP).Model IDQ Merupakan kebijakan dimana jumlah pengiriman kepada distributor adalah sama pada setiap pengirimannya atau jumlah pengiriman sesuai dengan jumlah yang diminta. Persediaan yang ada dari produksi tidak dikirim ke distributor. Sedangkan model DWP merupakan metode yang sama untuk mencari total biaya gabungan antara perusahaan dan distributornya akan tetapi jumlah produk yang dikirim tidaklah selalu sama. Semua persediaan dari produksi yang ada dikirim langsung kepada distributor. Pengolahan data dilakukan dengan tiga tahap. Pertama menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model IDQ, kedua menghitung jumlah total biaya gabungan dengan menggunakan model DWP, dan ketiga mencari rasio perbandingan antara model IDQ dan DWP.Hasil penelitian menunjukkan bahwa model DWP lebih baik daripada model IDQ maupun dengan sistem yang digunakan oleh KJUB saat ini yaitu dengan selisih 22,19%. Sehingga KJUB sebaiknya menggunakan model DWP dalam mendistribusikan produknya untuk meminimalkan biaya. Dari strategi yang telah dipilih dapat ditentukan suatu kebijakan dalam melakukan produksi dan distribus yang optimal.
PERANCANGAN ULANG BODY KIT PREAMPLIFIER GITAR BASS ELEKTRIK MENGGUNAKAN METODE NIGEL CROSS Edi Suprayitno; Mochammad Chaeron; Muhammad Shodiq Abdul Khannan
OPSI Vol 11, No 2 (2018): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.778 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v11i2.2556

Abstract

ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PERFORMANSI LINE MACHINING PROPELLER SHAFT UNTUK PRODUK FLANGE MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Novia Setya Ningrum; Ahmad Muhsin
OPSI Vol 9, No 2 (2016): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.567 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v9i2.2167

Abstract

PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur perakitan truk dan bis, perakitan komponen dan ekspor suku cadang. Dalam proses produksi seringkali terjadi gangguan pada mesin atau peralatan yang digunakan, sehingga mengganggu jalannya proses produksi. Departemen machining propeller shaft PT HMMI yang memproduksi produk flange mengharapkan agar mesin yang beroperasi dapat menghasilkan produk sesuai dengan target produksi yang diinginkan. Dalam penelitian ini, akan dilakukan identifikasi efektivitas mesin menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE adalah metode pengukuran yang digunakan untuk menentukan performansi suatu mesin atau pelatan guna menjaga mesin atau peralatan tersebut pada kondisi yang baik. Dengan semakin tinggi nilai overall equipment effectiveness (OEE) maka biaya produksi akan lebih rendah namun kualitasnya tetap terjaga. Metode ini tidak memperhitungkan biaya pengoperasian peralatan melainkan menghitung availability, performance efficiency, dan quality rate sebagai indikatornya.Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada line machining propeller shaft untuk produk flange di PT Hino Motors Manufacturing Indonesia dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE), nilai OEE sebesar 81,1% belum memenuhi target standar JIPM sebesar 85%. Rendahnya nilai OEE disebabkan karena downtime mesin sehingga mesin tidak bekerja produktif, waktu terbuang dan tidak menghasilkan produk stabil.
Eksperimen Optimasi Kekerasan Paduan Kuningan dengan Metode Desain Faktorial 33 Novira Dwi Rahma; Gunawan Madyono Putro; S. Sadi; Muhammad Shodiq Abdul Khanan
OPSI Vol 12, No 2 (2019): ISSN 1693-2102
Publisher : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.054 KB) | DOI: 10.31315/opsi.v12i2.3150

Abstract

Brass material is widely used by SME industries in Indonesia including the gamelan industry, the pottery industry, and the handicraft industry. This research aims to improve the quality of brass material which is a combination of copper and nickel material. The ability of the manufacturing industry in Indonesia in processing mining raw materials with good quality is still low. There has not been a specific effort to improve quality through research and development. The long-term goal of this research is to build excellence in the material field in Indonesian industries. This advantage is very important for industries in Indonesia to compete globally.The method used is a 3 variable factorial design (temperature, temper time, cooling media) with each of 3 levels (33) to determine the most influential factors and improve product quality so that the highest level of product hardness. From the results of data processing obtained from the three factors that have a significant effect and settings that provide the greatest level of violence viz

Page 3 of 17 | Total Record : 165