cover
Contact Name
Darus Altin
Contact Email
darus_altin@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
darus_altin@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Sain Peternakan Indonesia
Published by Universitas Bengkulu
ISSN : 19783000     EISSN : 25287109     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Sain Peternakan Indonesia (JSPI) pISSN 1978 – 3000 dan eISSN 2528 – 7109 adalah majalah ilmiah resmi yang dikeluarkan oleh Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, sebagai sumbangannya kepada pengembangan Ilmu Peternakan yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris yang memuat hasil-hasil penelitian,telaah/tinjauan pustaka, kasus lapang atau gagasan dalam bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 497 Documents
Studi Penggunaan Talas (Colocasia esculenta) dalam Ransum terhadap Produksi Telur Itik Talang Benih Kususiyah Kususiah; Urip Santoso; Rian Etrias
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.2.72-77

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dirancang untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan talas (Colocasia esculenta ) terhadap performans produksi telur Itik Talang Benih. Dua puluh lima ekor Itik Talang Benih sedang produksi yangdigunakan dipelihara dalam cage individual. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap 5 perlakuan dengan 5 ulangan. P0 sebagai kontrol menggunakan 100 % ransum basal tanpa menggunakan talas, P1 menggunakan 87,5% ransum basal + 12.5 % talas (35% daun + 40% tangkai daun + 25% umbi), P2 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (25% daun + 25 % tangkai daun + 50 % umbi), P3 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5% talas (12,5% daun + 12,5% tangkai daun + 75% umbi), dan P4 menggunakan 87,5% ransum basal + 12,5 % talas (100% umbi). Peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum, persentase produksi telur, berat telur (egg mass), konversi ransum, dan income over feed cost. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan talas dengan berbagai kombinasi pemberian antara bagian daun, tangkai daun dan umbi sebanyak 12,5% tidak memberikanefek negatif terhadap produksi telur itik Talang Benih. Produksi telur itik, konversi ransum, serta nilai income over feed cost penggunaan 75% bagian umbi lebih baik dibanding kombinasi pemberian bagian talas lainnya maupun kontrol.Kata Kunci: Produksi Telur, Itik Talang Benih, Talas (Colocasia esculenta)
Fermentabilitas Rumen dan Kecernaan In Vitro Ransum yang Disuplementasi Kulit Buah Kopi Produk Fermentasi Jamur Pleurotus ostreatus Irma Badarina; Dwierra Evvyernie; Toto Toharmat Toharmat; Elis Nina Herliyana
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.9.2.102-109

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi kulit buah kopi yang telah difermentasi jamur Pleurotus ostreatussebagai pakan suplemen secara in vitro berupa tingkat fermentabilitas dalam rumen dan kecernaan bahan kering serta bahan organik ransum. Kulit buah kopi produk biokonversi ditambahkan ke dalam ransum konsentrat sebanyak 0%(R0), 2%(R2), 4%(R4) dan 6%(R6) dari total bahan kering ransum. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dan tiga sumber cairan rumen kambing sebagai blok dan level pemakaian kulit buah kopi dalam ransum sebagai perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pH rumen dan NH3-N. Nilai rerata pH rumen dalam penelitian ini berada dalam kisaran normal. Suplementasi sampai level tertinggi (6%) tidak mengganggu metabolisme protein dalam rumen. Kadar VFA nyata menurun pada ransum yang disuplementasi dibandingkan ransum kontrol, dan tidak terdapat perbedaan yang nyata dalam produksi VFA diantara ransum yang disuplementasi. Produksi VFA berada dalam kisaran normal. Perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap populasi mikrobia rumen (protozoa dan bakteri). Hal ini memberikan indikasi bahwa suplementasi kulit buah kopi produk biokonversi sampai level 6% tidak membahayakan kehidupan mikroba rumen. Kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum yang disuplementasi menurun dibandingkan ransum kontrol. Level 6% penambahan di dalam ransum, kecernaan masih dikategorikan baik.Kata Kunci : Kulit buah kopi, P.ostreatus, fermentabilitas, kecernaan, rumen
Perubahan Komposisi Kimia Daun Ubi Kayu yang Difermentasi oleh Em4 Urip Santoso; I. Aryani
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 2, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.2.2.53-56

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perubahan komposisi kimia daun ubi kayu yang difermentasi dengan EM4. Percobaan ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial, yaitu tiga aras EM4 [0 ml (A1), 2 ml (A2) atau 4 ml EM4/100 g media (A3)] dan dua macam media yaitu daun ubi kayu tanpa dedak (B1), dan daun ubi kayu plus 10% dedak (B2). Aras EM4 dan penambahan dedak tidak berpengaruh terhadap kadar air. Penambahan dedak secara sangat nyata meningkatkan kadar protein (P<0.01), sementara aras EM4 secara sangat nyata menurun (P<0.01) pada B2. Kadar serat kasar daun ubi kayu secara sangat nyata dipengaruhi oleh penambahan dedak (P<0.01), EM4 (P<0.01), dan terdapat interaksi antara keduanya (P<0,01). Fermentasi dengan EM4 (P<0.01) dan penambahan dedak secara sangat nyata (P<0,01) meningkatkan kadar lemak. Fermentasi dengan EM4 (P<0.05) dan penambahan dedak (P<0,01) secara sangat nyata meningkatkan kadar abu. Kadar HCN secara sangat nyata dipengaruhi oleh aras EM4 (P<0,01) dan penambahan dedak (P<0.01). Dapat disimpulkan bahwa komposisi kimia daun ubi kayu dapat berubah oleh fermentasi dengan EM4 dan oleh penambahan dedak.Kata kunci: EM4, serat kasar, dedak, HCN, protein
Peforman Produksi Ayam Pedaging dengan Pemanfaatan Bungkil Biji Kapas sebagai Pengganti Sebagian Bungkil Kedelai dalam Ransum Eli Sahara; Sofia Sandi; Muhakka Muhakka
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 6, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.6.2.137-142

Abstract

ABSTRAKMeningkatnya harga ransum, mengharuskan kita mencari bahan alternatif lain  yang harganya lebih murah, salah satunya adalah penggunaan bungkil biji kapas (BBK).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan BBK sebagai pengganti sebagian bungkil  kedelai terhadap pertumbuhan ayam broiler.  Penelitian ini menggunakan ayam broiler umur dua minggu.  Ransum perlakuan yang digunakan terdiri dari 4 tingkat  penggunaan BBK sebagai  pengganti bungkil kedelai yakni R0 (0%), R1(6%), R2 (12%) dan R3 (18%).  Rancangan yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Kelompok) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan dan setiap  ulangan terdiri dari 6 ekor ayam dengan menggunakan kandang koloni.  Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pada berbagai perlakuan penggunaan BBK berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan (PBB) dan konvesi ransum terbaik diperoleh pada perlakuan R2.  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan BBK sebagai pengganti bungkil kedelai terbaik diperoleh pada tingkat 12%.Kata Kunci: bungkil biji kapas, bungkil kedelai , ransum, ayam broiler
Palatabilitas Beberapa Hijauan Pakan pada Kelinci Hidayat Hidayat; Tris Akbarillah
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.1.11-16

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui palatabilitas beberapa hijauan pakan ternak yang banyak dijumpai sebagai pakan kelinci. Untuk mengetahui palatabilitas hijauan pakan pada kelinci dilakukan 2 (dua)tahapan percobaan, yaitu (1) pilihan pakan bebas (free choice feeding) dan (2) jumlah pakan yang dimakan secara sukarela (voluntary feed intake). Hijauan pakan yang dicoba pada tahap 1 adalah rumput Cynodon spp., Calopo (Calopogonium mucunoides), Glirisidia (Glirisidia sepium), pucuk daun ubi (Manihot utilisima), dan alang-alang (Imperata cylindrica). Tahap pertama: sepuluh ekor kelinci dewasa dikandangkan secara individu. Setiap kandang disediakan 5 jenis hijauan pakan tersebut di atas dengan jumlah yang diketahu dan tersedia tidak terbatas. Setiap hari ditimbang sisa pakan sehingga diketahui jumlah yang dikonsumsi. Konsumsi pakan per hari dikonversikan bahan kering. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, air bersih disediakan sepanjang waktu. Pengamatan dilakukan selama 10 hari. Tahap kedua: hijauan bahan pakan yang digunakan adalah 3 (tiga) jenis hijauan pakan yang paling disukai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Latin Square Crossover Experiment dengan efek periode dan jumlah segi empat. Sembilan ekor kelinci dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap ekor dalam kelompok diberi hijauan tertentu selama 1 minggu, kemudian diberi hijauan yang lain pada minggu berikutnya dan seterusnya sampai 3 minggu. dan variabel yang diamati adalah rerata jumlah bahan kering yang dikonsumsi dengan cara seperti pada tahap pertama. Percobaan tahap pertama dengan memberikan pilihan pakan secara bebas nilai rata-rata konsumsi bahan kering per hari dari 10 ekor kelinci adalah rumput cynodon 37,493 + 1,591 g, legum calopo 17,8 + 3,5 g, daun singkong 14,5 + 1,5 g, alang-alang 12,2 + 2,9 g, dan glirisidia 9,6 + 1,4 g. Tahap kedua dengan percobaan konsumsi pakan secara sukarela dari 3 hijauanyang paling disukai pada tahap pertama menghasilkan konsumsi bahan kering rata-rata berbeda nyata antara pakan yang satu dengan yang lain. Rata-rata konsumsi bahan kering per hari masing-masing pakan adalah rumput cynodon 56,2 g, legum calopo 33,9 g, dan daun singkong 9,1 g.Kata kunci: palatabilitas, hijauan pakan, kelinci
Ascites Incidence in Broilers Nurmeiliasari Nurmeiliasari
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 5, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.5.1.59-64

Abstract

ABSTRAKGejala umum terjadinya sindrom ascites pada ayam broiler adalah berupa akumulasi cairan yang berlebihan di rongga peritoneal yang menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh arteri pulmoner. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian akibat kurangnya suplai oksigen untuk kebutuhan metabolis tubuh. Angka kematian akibat Ascites pada ayam broiler adalah sebesar 5%. Sindrom ascites dapat dicegah dengan memperhatikan beberapa factor yaitu lingkungan, manajemen, anatomi dan fisiologi dan genetik. Program pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian Ascites pada ayam broiler adalah peningkatan genetik, nutrisi dan lingkungan yang lebih baik.Kata kunci : Ascites, broiler, manajemen, fisiologi, dan genetik.
Pengaruh Pemberian Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc) terhadap Karakteristik Dendeng Daging Ayam Petelur Afkir Olfa Mega; Warnoto Warnoto; Dewi Bintang Castika
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.2.106-112

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dendeng ayam petelur afkir dengan pemberian jahe merah giling dalam bumbu sebagai perlakuan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan dan lima ulangan. Perlakuannya adalah : tanpa jahe merah dalam bumbu (P0), penambahan jahe merah 5 % dalam bumbu (P1) dan penambahan jahe merah 10% dalam bumbu (P2). Perbedaan antar perlakuan diuji lanjut dengan DMRT. Pada penyimpanan 0, 15 dan 30 hari dilakukanpengamatan terhadap keempukan, kadar air, nilai pH dan uji organoleptik. Hasil sidik ragam menunjukkan pemberian jahe merah pada dendeng ayam petelur afkir berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap keempukan dan kadar air dendeng pada umur penyimpanan 0, 15 dan 30 hari dan berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap pH dendeng pada penyimpanan 0, 15 dan 30 hari. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa dendeng dengan pemberian jahe 10 % (P1) dalam bumbu pada penyimpanan 0, 15 dan 30 hari lebih disukai oleh panelis. Pemberian jahe dalam bumbu dendeng sebanyak 10 % memiliki karakteristik dendeng yang lebih baik yang ditunjukkan dengan meningkatkan keempukan, menekan pertambahan kadar air, menurunkan pH dan meningkatkan persentase tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, warna, dan aroma dendeng ayam petelur afkir.Kata-kata kunci : jahe merah, ayam petelur afkir, dendeng
Komposisi Nutrisi Pasta Berbahan Baku Nikumi Kuda dan Sapi Olfa Mega
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 3, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.3.2.93-100

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengevaluasi komposisi nutrisi pasta berbahan baku nikumi kuda dan sapi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial, faktor 1 terdiri dari jenis daging (daging kuda dan daging sapi) dan faktor 2 terdiri dari jumlah leaching (0, 3, 6 dan 9) kali. Data dianalisis dengan anova uji lanjut menggunakan Least square means (LSMeans). Hasil penelitian menunjukkan pencucian (leaching) nyata (P<0,05) menurunkan kadar lemak, protein, protein larut garam dan meningkatkan karbohidrat pasta tetapi tidak nyata meningkatkan kadar abu pasta. Persentase penurunan kadar lemak berturut-turut pada pencucian 3, 6 dan 9 kali adalah 15,96%; 29,16 % dan 42,12% untuk kadar protein adalah 13,14%; 24,56 % dan 29,35% serta untuk kadar ssp adalah 13,53%; 28,15% dan 67,64%. Karbohidrat meningkat 28,35%, 88,57% dan 120,35% dibanding tanpa pencucian.Kata-kata kunci: Pencucian, nutrisi, pasta nikumi.
Penerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Kinerja Industri Kecil Bakso Sapi Berdasarkan Kepuasan PelangganPenerapan Quality Function Deployment (QFD) untuk Peningkatan Kinerja Industri Kecil Bakso Sapi Berdasarkan Kepuasan Pelanggan Zulman Efendi
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 2, No 2 (2007)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.2.2.85-90

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini mengkaji preferensi konsumen dalam mengambil keputusan tentang pemilihan produk bakso, pelayanan industri bakso dan desain restoran bakso. Analisis QFD digunakan untuk mengelaborasi struktur mekanisme dalam memutuskan keperluan konsumen pada industri bakso karena tidak adanya standarisasi kualitas bakso berdasarkan preferensi konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga level atribut penting bagi konsumen: 1) kulitas organoleptik (flavor, rasa, warna, tekstur, kegurihan), 2) ketersediaan bulatan bakso dan 3) ukuran bulatan bakso.. Ada tiga performan penting yang sangat dipilih oleh konsumen: 1) kualitas organoleptik, 2) bulatan bakso, 3)kebersihan lingkungan. Oleh karena itu ada tiga perubahan performans yang penting: 1) sikap karyawan (komunikasi, empati dan sosialisasi), 2) sirkulasi udara yang baik, 3) sambutan bagi pengunjung. Namun demikian, analisis Normalisasi Skala Kepentingan Konsumen (NSKK) menunjukkan adanya tiga hal penting yang harus diutamakan: 1) komunikasi, 2) empati karyawan, 3) hieginitas toilet. Terdapat tiga tindakan teknis yang perlu dilakukan: 1) meningkatkan pengetahuan karyawan tentang motto: tamu adalah raja, 2) menjaga dan memperbaiki fasilitas dan fasilitas dasar terus menerus, 3) memperbaiki keterampilan karyawan untuk melayani tepat waktu.Kata Kunci: bakso, kepuasan konsumen, quality function deployment, ekspektasi, performans.
Pengaruh Pemberian Air Nanas (Ananas cosumus) terhadap Kualitas Daging Ayam Petelur Afkir Yosi Fenita; Olfa Mega; Eva Daniati
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 4, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.4.1.43-50

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air buah nanas (Ananas cosumus) terhadap kualitas daging ayam petelur afkir. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap(RAL) 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuannya adalah (P0) pemberian air minum tanpa air nanas, (P1) pemberian air nanas selama satu minggu sebelum dipotong, (P2) pemberian air nanas selama dua minggusebelum dipotong, (P3) pemberian air nanas selama tiga minggu sebelum dipotong. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA), bila terdapat pengaruh yang nyata diuji dengan Duncan Multiple Range Test (Steel dan Torrie, 1993). Variabel yang diamati yaitu pH daging, keempukan daging, lemak abdominal, cooking loss, konsumsi air minum, dan uji organoleptik (warna, bau, dan rasa). Hasil penelitian  menunjukkan bahwa pemberian air buah nanas secara nyata (P<0,05) dapat menurunkan lemak abdominal, dan meningkatkan keempukan daging, susut masak, uji organoleptik namun tidak berpengaruh nyata terhadap pH daging dan konsumsi air minum. Apabila dilihat secara kuantitatif keempukan daging dengan pemberian air buah nanas selama tiga minggu lebih baik dari kontrol.Kata kunci: air nanas, daging, kualitas, petelur afkir

Page 3 of 50 | Total Record : 497