cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 40 Documents
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PROTEKTIF INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA RESILIENSI AKADEMIS SISWA PENERIMA BANTUAN KHUSUS MURID MISKIN (BKMM) DI SMA NEGERI DI DEPOK Hartuti, Hartuti; Mangunsong, Frieda M
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh faktor protektif internal dan eksternal terhadap resiliensi akademis siswa dalam faktor risiko kemiskinan. Resiliensi akademis akan dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar sebagai hasil adaptasi positif siswa dalam faktor risiko kemiskinan tersebut. Faktor protektif internal yang diteliti adalah: kerjasama & komunikasi, empati, kemampuan memecahkan masalah, efikasi diri, kesadaran diri, tujuan & aspirasi, dan religiusitas. Faktor protektif eksternal yang diteliti adalah: hubungan hangat, pengharapan tinggi, dan partisipasi berarti di lingkungan. Subyek penelitian adalah siswa penerima Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) di SMA Negeri di Depok. Data dianalisis dengan analisis jalur. Diperoleh hasil bahwa faktor protektif internal yang berpengaruh signifikan adalah efikasi diri dan kesadaran diri, sedangkan faktor protektif eksternal yang berpengaruh signifikan adalah pengharapan tinggi dari lingkungan. Resiliensi akademis ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hasil tersebut menegaskan bahwa, meskipun sesama SMA Negeri, masih belum ada standar prestasi belajar yang bisa membedakan siswa resilien dan tidak resilien secara akademis.Kata kunci: resiliensi akademis, faktor protektif, murid miskin
KONFLIK PENGUSAHAAN INDUSTRI PETERNAKAN BABI DI PEMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI DESA MENCLE (SEBUAH STUDI KASUS PSIKOLOGI KOMUNITAS) (COMMUNAL CONFLICT IN PIG GROWING IN A CROWDED NEIGHBORHOOD IN THE VILLAGE OF MENCLE. A CASE STUDY IN COMMUNITY PSYCHOLOGY) Muhlashin, Nur
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memahami dinamika psikologis konflik komunal yang terjadi dalam pengusahaan peternakan babi di pemukiman padat penduduk dalam perspektif psikologi komunitas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data terdiri dari empat belas responden, terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang berkonflik dengan komunitas peternak babi dan tokoh pengusaha peternakan babi. Sumber data dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas hasil penelitian diuji menggunakan expert review dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik komunitas dalam pengusahaan peternakan babi di pemukiman padat penduduk disebabkan oleh: (a) kepadatan penduduk yang dapat memicu munculnya stres lingkungan, (b) keterbatasan sumber daya yang menyebabkan pencemaran yang berasal dari limbah padat, cair, dan gas, (c) kesadaran baru yang muncul dari nilai-nilai agama, kebersihan, dan kesehatan yang berpengaruh kepada komunitas, serta (d) kecemburuan sosial dan rendahnya stabilitas emosi. Konsep rukun dalam budaya Jawa mengandung nilai-nilai tenggang rasa, empati, dan menahan diri untuk menghindari konflik. Konsep tersebut perlu terus dilestarikan sebagai modal sosial dalam merekatkan komunitas dalam kehidupan bersama. Karena belum terdapat resolusi konflik yang komprehensif dalam aspek psikologi, maka penelitian ini dapat menjadi bahan untuk ditindak lanjuti dengan program intervensi psikologi dalam pengembangan komunitas pasca konflik yang telah terjadi.Kata kunci: konflik komunitas, kepadatan penduduk, pengusahaan ternak babi, budaya Jawa
PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI GURU DAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHERS’ COMPETENCE AND THEIR ANXIETY IN FACING THE NATIONAL EXAMINATION) Ayuningtyas, Rizka Putri; Andayani, Tri Rejeki; Sawitri, Dian Ratna
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru dengan kecemasan menghadapi ujian nasional. Penelitian ini melibatkan 134 siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Semarang, dan menggunakan paper-based questionnaires sebagai alat pengumpul datanya. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa ada kaitan negatif antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru dan kecemasan menghadapi ujian nasional (r = - 0.26; p < .05) dan bahwa persepsi terhadap kompetensi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 6.7 % terhadap munculnya kecemasan siswa menghadapi ujian nasional.Kata kunci: persepsi terhadap kompetensi guru, kecemasan menghadapi ujian nasionalThis study aimed to examine the relationship between students’ perception of teacher competence and test anxiety in the Ujian Nasional. We obtained data from 134 grade 7 students in a state junior high school in Semarang, using paper-based questionnaire. Regression analysis showed a significant negative relationship between students perception of teacher’s competence and test anxiety in the Ujian Nasional (r = -.26, p < .05) and that students’ perception of teacher’s competence accounted for 6.7% of the variance in the test anxiety in the Ujian Nasional.Keywords: students’ perception of teacher’s competence, test anxiety, Ujian Nasional
PROSES SOMATISASI DAN STRATEGI KOPING PADA INDIVIDU ALOSENTRIS (SOMATIZATION PROCESS AND COPING STRATEGIES IN ALLOCENTRIC INDIVIDUAL) Susana, Tjipto
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 1 (2010): VOL 7, NO 1 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia, gejala-gejala depresi dan kecemasan kurang terdeteksi dengan baik. Hal ini diduga berkaitan dengan proses somatisasi yang merupakan ekspresi distres personal dan sosial dalam bentuk keluhan fisik serta upaya mencari bantuan medis. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat psikodinamika proses somatisasi yang berkaitan dengan alosentrisme. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini ada 5 individu alosentris, yang terdiri dari 3 subjek dengan gejala depresi dan somatisasi (2 perempuan, 1 laki-laki) dan 2 subjek yang tidak mengalami gangguan. Alat pengumpulan data berupa wawancara. Hasil wawancara akan dianalisis menggunakan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan: (1) somatisasi muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan subjek mengenali reaksi disforik yang menyertai reaksi fisologis dari distres, (2) munculnya somatisasi sebagai akibat dari kurangnya kesadaran akan reaksi disforik dan upaya disengaja untuk mendapatkan dukungan sosial. Hasil analisis kualitatif juga menunjukkan bahwa ada perbedaan strategi koping antara individu yang mengalami gejala somatisasi dan depresi dengan individu yang tidak mengalami gejala. Pada individu dengan gejala somatisasi dan depresi, strategi koping yang mereka lakukan belum mengarah pada upaya-upaya yang memperkuat kemampuan individu untuk menghadapi stresor. Sementara itu subjek yang tidak mengalami gejala somatisasi dan depresi, menggunakan strategi koping yang dapat digunakan untuk menghadapi stresor secara efektif. Mereka memiliki sikap nrima. Nrima adalah salah satu nilai budaya Jawa yang berarti kecenderungan untuk menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup yang merupakan respon aktif untuk menghadapi masalah. Nrima sebagai respon aktif merupakan kesadaran atas diri dan takdir hidupnya.Kata kunci: alosentris, deprsi, distres, nrima, somatisasi, strategi koping.In Indonesia, depression and anxiety symptoms are less well examined. This was suspected as reflecting the impact of a somatization process which is an expression of personal and social distress in an idiom of bodily complaints and medical help-seeking. The purpose of this study as to examining the psychodynamic of somatization process due to allocentrism. Subjects involved in this study are 5 so-called allocentric individual, encompassing 3 subjects with depression and anxiety symptoms (2 women and 1 man) and 2 healthy subjects (1 woman and 1 man). Data were collected by interview and analyzed by using case study method. This study showed that somatization happened because :(1) individual less aware of dysphoric reaction that accompanied the physiological reaction of distress, and (2) both of less aware of dysphoric reaction and as an effort to gain social support. Result from qualitative analysis also showed that there was difference between individual with somatization and depression symptoms and healthy individual in coping strategies which used. Subjects with somatization and depression symptoms used coping strategies that have not lead to strengthen the self competence in facing stressor, yet. Meanwhile, the healthy subjects used coping strategies which could make them facing stressor effectively. They had a nrimo attitude. Nrimo is one of the Javanese values means a tendency to accept everything that happens in one’s life, which is an active response to facing problems in life. Nrimo as an active response is a self- awareness and a destination in life.Keywords: allocentrism, depression, distress, nrima, somatization, coping strategy.
SURVEY ON RELIGIOSITY AND SPIRITUALITY OF UNDERGRADUATE STUDENTS (SURVEI TENTANG RELIGIOSITAS DAN SPIRITUALITAS PADA MAHASISWA PROGRAM SARJANA) Rajagukguk, Robert Oloan
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was a general survey on religiosity and spirituality of undergraduate students. There has been lack of such studies in Indonesia, despite of its importance in the study of human development and counseling psychology. One hundred and ninety nine male and female students of different religious backgrounds (Catholic, Moslem, and Protestant) participated in the study. Data were gathered using the Faith Development Scale (FDS) and the Survey of Students’ Spirituality. Descriptive statistics analysis of the data showed that more first year students have higher level of faith development than final year students and more females have higher level of faith development than male students. Other results indicated that most students do not believe in a Higher Power that controls their lives, have no clear future, and need help in their spiritual growth. Further studies on this area need to be done in order to understand the student as a whole person as well as a spiritual being, in order to be more effective in helping them during their studies in the university and in their personal development.Keywords: spirituality, religiosity, faith development.Penelitian ini merupakan survei mengenai spiritualitas dan keterlibatan religius mahasiswa di Indonesia. Penelitian semacam ini masih sedikit dilakukan dalam konteks Indonesia, padahal sangat penting untuk memperkaya bidang psikologi konseling dan perkembangan. Partisipan penelitian ini adalah 199 mahasiswa universitas swasta dengan latar belakang agama yang berbeda-beda (Katolik, Islam, dan Protestan. Alat pengumpul data meliputi Faith Development Scale dan Survey of Students’ Spirituality. Analisis deskriptif data menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa baru memiliki level of Faith Development lebih tinggi dibandingkan mahasiswa tingkat akhir serta lebih banyak mahasiswi memiliki level of Faith Development lebih tinggi daripada mahasiswa. Temuan lain adalah bahwa kebanyakan mahasiswa maupun mahasiswi tidak percaya tentang adanya suatu Kekuatan Yang Lebih Besar (the Higher Power) yang mengendalikan hidup mereka, tidak memiliki pandangan akan masa depan yang jelas, dan membutuhkan pertolongan untuk bertumbuh secara rohani. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk memahami mahasiswa sebagai pribadi yang utuh sehingga selama masa kuliah dapat ditolong secara efektif.Kata kunci: spiritualitas, religiositas, perkembangan iman
PENGARUH STRATEGI PERLUASAN MEREK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (THE INFLUENCE OF BRAND EXTENSION STRATEGY TO CONSUMER LOYALTY) Khotimah, Husnul
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Loyalitas konsumen terhadap suatu merek tertentu merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan pemasaran suatu produk. Banyak produsen yang menggunakan strategi perluasan merek ketika meluncurkan suatu produk kategori baru untuk memanfaatkan loyalitas konsumen terhadap merek yang telah ada. Peluncuran suatu produk kategori baru dengan menggunakan merek yang telah ada bisa disikapi secara berbeda oleh para konsumen, sehingga memiliki kemungkinan mempengaruhi loyalitas mereka terhadap merek tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian non experiment yang menguji hipotesis adanya hubungan antara sikap terhadap perluasan merek dengan loyalitas merek. Dengan menggunakan teknik quota sampling, penelitian ini melibatkan 100 responden pengguna merek ”C” di kota Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara sikap terhadap perluasan merek dengan loyalitas merek (r = 0,519; p < 0,001). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap perluasan merek dapat mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap merek tersebut. Produsen perlu berhati-hati dalam menerapkan strategi perluasan merek ketika meluncurkan suatu produk baru karena dapat mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap produk dengan merek sama yang sudah lebih dulu ada.Kata kunci: perluasan merek, loyalitas merek, konsumen
THE DYNAMICS OF JAVANESE ADOLESCENTS’ ACHIEVEMENT ENHANCEMENT (DINAMIKA PENINGKATAN PRESTASI REMAJA JAWA) Kurniastuti, Irine
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effort to attain achievements is always one of the main aims of everyone. The goal of this study is to know the factorsthat contribute in attaining achievement. In this research, there were 284 respondents, 89 males and 195 females,who were asked to complete a questionnaire developed by Kim (2008). The questionnaire asked about therespondents’ prideful achievements, the base of the respondents’ pride, the helping persons for the respondents,and the kind of support the respondents need. Using an indigenous psychological approach, the content of the respondentsresponses to an open-ended questionnaire, categorization of the responses, and cross-tabulation withbackground information are all analyzed. In order to explore substantially and contextually, this research utilizedthe analysis of responses to open-ended questionnaires using concepts that suited the respondents’ background,namely Javanese. Therefore, all participants are Javanese. The results showed that most of Javanese youths putacademic achievement followed by achievement in sports, achievement in arts, self development, fulfillment ofpersonal expectations, and religious attainment as the kinds of achievement they are mostly proud of. The basesof their pride are self fulfillment, goal achievement, results of their effort, to make their family proud, to be useful toothers, and religious attainment. Parents and family play a more important role in influencing one’s achievementrather than friends and teachers. Emotional support is the most important kind of support one needs to attain one’sachievement, followed by informational, material, and spiritual support.Keywords: achievement, proud, support, JavaneseUsaha mencapai prestasi menjadi salah satu tujuan utama manusia. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berkontribusi dalam pencapaian prestasi. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini dilakukanpada 284 responden yang terdiri dari 89 laki-laki dan 195 perempuan dengan diberikan kuesioner yangdikembangkan oleh Kim (2008) yang meliputi pertanyaan mengenai prestasi yang paling membanggakan, dasarkebanggaan, pihak-pihak yang mendukung, dan jenis dukungan yang dibutuhkan. Agar eksplorasi tersebut mendalamsecara substansial dan kontekstual maka digunakan cara analisis dari respon-respon pertanyaan terbukayang hasilnya diinterpretasi dengan konsep-konsep yang sesuai dengan latar belakang remaja yang diteliti, dalamhal ini Jawa. Oleh karena itu seluruh responden adalah etnis Jawa. Hasil temuan menunjukkan bahwa prestasiakademik paling sering disebutkan sebagai prestasi yang paling membanggakan, disusul dengan prestasi olahraga,prestasi seni, pengembangan diri, pemenuhan harapan, dan pencapaian religi. Dasar kebanggaan yangpaling banyak disebutkan ialah karena merupakan pemenuhan diri, pencapaian tujuan, wujud hasil usaha, membuatorangtua bangga, bermanfaat bagi orang lain, dan merupakan pencapaian religi. Pihak-pihak yang palingmendukung tercapainya prestasi tersebut ialah orangtua dan keluarga, diikuti teman, dan guru. Sedangkan jenisdukungan yang paling dibutuhkan ialah dukungan emosional diikuti dengan dukungan informasional, dukunganmateri, dan dukungan spiritual.Kata kunci: prestasi, rasa bangga, dukungan, orang Jawa
EKSPRESI EMOSI PADA TIGA TINGKATAN PERKEMBANGAN PADA SUKU JAWA DI YOGYAKARTA: KAJIAN PSIKOLOGI EMOSI DAN KULTUR PADA MASYARAKAT JAWA Kurniawan, Aditya Putra; Hasanat, Nida Ul
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 1 (2010): VOL 7, NO 1 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Emosi merupakan hasil manifestasi keadaan fisiologis dan kognitif manusia, serta cermin pengaruh kultur budaya dan sistem sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat pengumpul data Skala Ekspresi Emosi, adaptasi dari Display Role Assessment Inventory (DRAI) untuk mengukur tingkat ekspresi emosi, dengan hipotesis “Ada perbedaan dalam pengekspresian emosi pada tiga tingkatan generasi suku Jawa di Yogyakarta”. Subjek penelitian dipilih dengan metode purposive sampling sejumlah 142 orang meliputi tiga tingkatan perkembangan, yaitu remaja akhir, dewasa awal, dan dewasa tengah. Data dianalisis dengan teknik Anava 1-jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam pengekspresian emosi pada tiga tingkatan usia (F = 1,042 ; p = 0,356;). Disimpulkan bahwa tiga tingkat generasi subjek sama-sama mengekspresikan emosi secara sadar mengikuti etika Jawa. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian lain dengan metode kualitatif yang mampu mengungkap bentuk-bentuk perilaku pada wilayah unconsciousness dalam mengekspresikan emosi.Kata kunci: ekspresi emosi, tiga tingkatan perkembangan (remaja akhir, dewasa awal dan dewasa tengah), kultur JawaEmotion is the product of human physiological and cognitive conditions as well as representing the influence of culture and social system. This research was quantitative using Skala Ekspresi Emosi, adapted from the Display Role Assessment Inventory (DRAI), to measure level of emotional expression with the hypothesis that “There are differences in expressing emotion among three generations of Javanese in Yogyakarta.” The subjects were 142 people that consisted of late adolescents, early adults, and mid-adults and that were selected using a purposive sampling method. The data were analyzed using a one-way Anova technique. The results showed no difference in the expression of emotion among the three groups of subjects. It was concluded that the three generations consciously expressed their emotion following the Javanese ethics. These results differed from the results of another research using a qualitiative methode that seemed to be more sensitive in tapping forms of emotional expression at the unconscious level.Keywords: expression of emotion, three stages of development (late adolescence, early adulthood, and mid adulthood), the Javanese culture
DINAMIKA PSIKOLOGIS NERIMO DALAM BEKERJA: NERIMO SEBAGAI MOTIVATOR ATAU DEMOTIVATOR? (THE PSYCHOLOGICAL DYNAMICS OF NERIMO AT WORK:NERIMO AS MOTIVATOR OR DEMOTIVATOR?) Saptoto, Ridwan
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinamika psikologis nerimo sebagai motivator atau demotivator di lingkungan kerja perlu dipahami lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis. Responden adalah orang Jawa yang bekerja sebagai pegawai swasta, pegawai negeri, atau pedagang. Analisis data menunjukkan bahwa nerimo cenderung menjadi motivator dan bukan demotivator. Nerimo membuat orang mampu menghadapi aneka tantangan kerja, khususnya tantangan yang tak terelakkan. Mereka yang menggunakan nerimo ketika menghadapi tantangan kerja merasa lega. Semangat mereka untuk maju muncul, mereka mampu mawas diri, berpikir dan belajar mengatasi tantangan atau menemukan pemecahan alternatif. Mereka menjadi termotivasi dalam bekerja. Sebaliknya nerimo menjadi demotivator jika dipahami sebagai sikap menerima aneka tantangan kerja secara pasif. Mereka memiliki keyakinan seperti ini menjadi apatis dan submisif. Perasaan tersebut pada gilirannya membuat mereka merasa tak berdaya dan nglokro.Kata kunci: nerimo, motivator, demotivator, tantangan kerjaThe psychological dynamics of nerimo as motivator or demotivator in the work setting need to be understood deeper. This research used a qualitative approach and a phenomenological design. The respondents were Javanese people that worked as private employees, public service employees, or entrepreneurs. The data analysis showed that nerimo tends to become as motivator instead of demotivator. Nerimo makes humans able to face work challenges, especially the unavoidable ones. Those who used nerimo when facing work challenges became relieved. Their spirit to move forward emerged, they were able to evaluate themselves, think and learn to solve the challenges or find alternative solutions. They became motivated in their job. Nerimo played as demotivator when it was understood as the attitude to accept every work challenges passively. Those who had this belief became apathetic and submissive. Those feelings made them feel helpless and nglokro.Keywords: nerimo, motivator, demotivator, work challanges
PENGARUH PESAN PERSUASIF, NORMA MORAL, DAN SIMULASI MENTALTERHADAP IMPLEMENTASI RENCANA TINDAKAN Achmat, Zakarija
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 8, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak dijumpai bahwa rencana-rencana tindakan hasil suatu pelatihan tidak diaktualisasikan di tempat kerja. Ini dipandang sebagai kekurangberhasilan melakukan transfer of training, yang menggambarkan kesenjangan antara intensi dan perilaku aktual. Dengan menggunakan Randomized Control Group Posttest Only Design, sebuah penelitian eksperimental dilakukan untuk mendapatkan penjelasan teoretis dan bukti empiris dalam mengatasi kesenjangan antara intensi dan tindakan sehingga dapat ditemukan cara memfasilitasi transfer of training. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada pengaruh pesan persuasif, norma moral, dan simulasi mental terhadap implementasi rencana-rencana tindakan. Partisipan dalam penelitian ini adalah 74 mahasiswa yang sedang mengikuti suatu pelatihan di Universitas Muhammadiyah Malang. Hasil analisis statistik dengan teknik analisis varians faktorial tiga jalur menunjukkan adanya pengaruh interaksi yang signifikan antara pesan persuasif, norma moral, dan simulasi mental terhadap implementasi rencana-rencana tindakan (F = 6,364, p = 0,014), dan tidak ada pengaruh lain yang signifikan. Disimpulkan bahwa rencana-rencana tindakan dapat difasilitasi agar terwujud dalam tindakan nyata sebagai implementasi hasil pembelajaran dari suatu pelatihan dengan memberikan pesan persuasif, pesan norma moral, dan sekaligus meminta seseorang melakukan simulasi mental.Kata kunci: rencana tindakan, intensi, pesan persuasif, norma moral, simulasi mental, implementasi, transfer of training

Page 1 of 4 | Total Record : 40