cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)" : 5 Documents clear
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PROTEKTIF INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA RESILIENSI AKADEMIS SISWA PENERIMA BANTUAN KHUSUS MURID MISKIN (BKMM) DI SMA NEGERI DI DEPOK Hartuti, Hartuti; Mangunsong, Frieda M
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh faktor protektif internal dan eksternal terhadap resiliensi akademis siswa dalam faktor risiko kemiskinan. Resiliensi akademis akan dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar sebagai hasil adaptasi positif siswa dalam faktor risiko kemiskinan tersebut. Faktor protektif internal yang diteliti adalah: kerjasama & komunikasi, empati, kemampuan memecahkan masalah, efikasi diri, kesadaran diri, tujuan & aspirasi, dan religiusitas. Faktor protektif eksternal yang diteliti adalah: hubungan hangat, pengharapan tinggi, dan partisipasi berarti di lingkungan. Subyek penelitian adalah siswa penerima Bantuan Khusus Murid Miskin (BKMM) di SMA Negeri di Depok. Data dianalisis dengan analisis jalur. Diperoleh hasil bahwa faktor protektif internal yang berpengaruh signifikan adalah efikasi diri dan kesadaran diri, sedangkan faktor protektif eksternal yang berpengaruh signifikan adalah pengharapan tinggi dari lingkungan. Resiliensi akademis ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Hasil tersebut menegaskan bahwa, meskipun sesama SMA Negeri, masih belum ada standar prestasi belajar yang bisa membedakan siswa resilien dan tidak resilien secara akademis.Kata kunci: resiliensi akademis, faktor protektif, murid miskin
SURVEY ON RELIGIOSITY AND SPIRITUALITY OF UNDERGRADUATE STUDENTS (SURVEI TENTANG RELIGIOSITAS DAN SPIRITUALITAS PADA MAHASISWA PROGRAM SARJANA) Rajagukguk, Robert Oloan
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was a general survey on religiosity and spirituality of undergraduate students. There has been lack of such studies in Indonesia, despite of its importance in the study of human development and counseling psychology. One hundred and ninety nine male and female students of different religious backgrounds (Catholic, Moslem, and Protestant) participated in the study. Data were gathered using the Faith Development Scale (FDS) and the Survey of Students’ Spirituality. Descriptive statistics analysis of the data showed that more first year students have higher level of faith development than final year students and more females have higher level of faith development than male students. Other results indicated that most students do not believe in a Higher Power that controls their lives, have no clear future, and need help in their spiritual growth. Further studies on this area need to be done in order to understand the student as a whole person as well as a spiritual being, in order to be more effective in helping them during their studies in the university and in their personal development.Keywords: spirituality, religiosity, faith development.Penelitian ini merupakan survei mengenai spiritualitas dan keterlibatan religius mahasiswa di Indonesia. Penelitian semacam ini masih sedikit dilakukan dalam konteks Indonesia, padahal sangat penting untuk memperkaya bidang psikologi konseling dan perkembangan. Partisipan penelitian ini adalah 199 mahasiswa universitas swasta dengan latar belakang agama yang berbeda-beda (Katolik, Islam, dan Protestan. Alat pengumpul data meliputi Faith Development Scale dan Survey of Students’ Spirituality. Analisis deskriptif data menunjukkan bahwa lebih banyak mahasiswa baru memiliki level of Faith Development lebih tinggi dibandingkan mahasiswa tingkat akhir serta lebih banyak mahasiswi memiliki level of Faith Development lebih tinggi daripada mahasiswa. Temuan lain adalah bahwa kebanyakan mahasiswa maupun mahasiswi tidak percaya tentang adanya suatu Kekuatan Yang Lebih Besar (the Higher Power) yang mengendalikan hidup mereka, tidak memiliki pandangan akan masa depan yang jelas, dan membutuhkan pertolongan untuk bertumbuh secara rohani. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk memahami mahasiswa sebagai pribadi yang utuh sehingga selama masa kuliah dapat ditolong secara efektif.Kata kunci: spiritualitas, religiositas, perkembangan iman
DINAMIKA PSIKOLOGIS NERIMO DALAM BEKERJA: NERIMO SEBAGAI MOTIVATOR ATAU DEMOTIVATOR? (THE PSYCHOLOGICAL DYNAMICS OF NERIMO AT WORK:NERIMO AS MOTIVATOR OR DEMOTIVATOR?) Saptoto, Ridwan
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinamika psikologis nerimo sebagai motivator atau demotivator di lingkungan kerja perlu dipahami lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologis. Responden adalah orang Jawa yang bekerja sebagai pegawai swasta, pegawai negeri, atau pedagang. Analisis data menunjukkan bahwa nerimo cenderung menjadi motivator dan bukan demotivator. Nerimo membuat orang mampu menghadapi aneka tantangan kerja, khususnya tantangan yang tak terelakkan. Mereka yang menggunakan nerimo ketika menghadapi tantangan kerja merasa lega. Semangat mereka untuk maju muncul, mereka mampu mawas diri, berpikir dan belajar mengatasi tantangan atau menemukan pemecahan alternatif. Mereka menjadi termotivasi dalam bekerja. Sebaliknya nerimo menjadi demotivator jika dipahami sebagai sikap menerima aneka tantangan kerja secara pasif. Mereka memiliki keyakinan seperti ini menjadi apatis dan submisif. Perasaan tersebut pada gilirannya membuat mereka merasa tak berdaya dan nglokro.Kata kunci: nerimo, motivator, demotivator, tantangan kerjaThe psychological dynamics of nerimo as motivator or demotivator in the work setting need to be understood deeper. This research used a qualitative approach and a phenomenological design. The respondents were Javanese people that worked as private employees, public service employees, or entrepreneurs. The data analysis showed that nerimo tends to become as motivator instead of demotivator. Nerimo makes humans able to face work challenges, especially the unavoidable ones. Those who used nerimo when facing work challenges became relieved. Their spirit to move forward emerged, they were able to evaluate themselves, think and learn to solve the challenges or find alternative solutions. They became motivated in their job. Nerimo played as demotivator when it was understood as the attitude to accept every work challenges passively. Those who had this belief became apathetic and submissive. Those feelings made them feel helpless and nglokro.Keywords: nerimo, motivator, demotivator, work challanges
PEMBENTUKAN IDENTITAS MUJAHID GLOBAL PADA TERPIDANA KASUS TERORISME DI INDONESIA (THE FORMATION OF A GLOBAL MUJAHID IDENTITY IN CONVICTS OF TERRORISM IN INDONESIA) Mirra, Noor Milla; Faturochman, Faturochman
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identity issue is a motivational theme frequently employed in terrorism field, especially since many youth are interested in terrorist organization. Social identity viewed as the appropriate perspective while discussing the dynamics of identity formation due to the better analysis power provided by group psychology than the one explained in individual level. This research aimed to obtain the understanding of psychological dynamic of terrorism behaviors which embrace the identity formation to launch jihad outside the conflict area of convicted the Indonesian Bali Bombing. This research was conducted using phenomenological-based of ethnographic-narrative approach. Five terrorists were chosen as the main informants based on subject variation from preliminary exploration. They consisted of the convicted Indonesian Bali Bombing, three of them had been executed by a firing squad. Narrative analysis was conducted on interview results, documentation (manuscript, personal mail, audio record, audio-visual record and published autobiography) as well as research notes from ground observation. The research was performed in several locations such as the prison where the main informant was jailed and the narrative environment covered the informants’ hometown, family and school environment. This research found that, first, they subordinized their personal identity into group identity, based on their religious group. Strengthening process of identity took place when any threat existed toward their group. Secondly, the ideologization of jihad occurs in their group in which collective jihad is perceived as an obligation for all moslem. Ingroup mobility differentiates them into those who choose the conventional way and those who choose terror strategy to reach jihad fi sabilillah goal.Keyword: terrorism, identity, group identity, collective Jihad
SIKAP TERHADAP TIPE CINTA EROS DAN LUDUS, FANTASI EROTIS, DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA MAHASISWA PRIA YANG SUDAH PERNAH BERHUBUNGAN SEKS Rahardjo, Wahyu
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 6, No 2 (2009): VOL 6, NO 2 (2009)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seks pranikah adalah suatu fenomena sosial yang dijumpai di mana-mana dan dapat terbentuk karena sikap terhadap tipe cinta eros dan ludus, dan fantasi erotis. Mahasiswa pria adalah salah satu kelompok yang sangat potensial melakukan perilaku seks pranikah. Tujuan dari studi ini adalah untuk melihat sumbangan sikap terhadap tipe cinta eros dan ludus, dan fantasi erotis terhadap perilaku seks pranikah pada mahasiswa yang pernah berhubungan seks. Sekitar 99 orang mahasiswa pria dari lima fakultas yang berbeda dari sebuah universitas X di Jakarta menjadi partisipan. Perilaku seks pranikah berkorelasi dengan usia masturbasi pertama kali, selisih usia pacaran pertama kali dan masturbasi pertama kali, IPK, sikap terhadap tipe cinta eros dan ludus, dan fantasi erotis. Perilaku seks pranikah juga berbeda jika dilihat berdasarkan usia hubungan seks pertama kali, pikiran untuk berhenti melakukan perilaku seks pranikah, perasaan terkait dengan hubungan seks pertama, dan evaluasi hubungan seks pertama. Sumbangan sikap terhadap tipe cinta eros dan ludus, dan fantasi erotis secara bersama-sama terhadap perilaku seks pranikah sebesar 21.8%. Oleh karenanya, variabel-variabel lain harus dipertimbangkan sebagai prediktor perilaku seks pranikah untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.Kata Kunci: sikap terhadap tipe cinta eros dan ludus, fantasi erotis, perilaku seks pranikah, mahasiswa pria

Page 1 of 1 | Total Record : 5