cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Psikologi Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue " Vol 7, No 2 (2010)" : 6 Documents clear
PERSEPSI TERHADAP KOMPETENSI GURU DAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (STUDENTS’ PERCEPTION OF TEACHERS’ COMPETENCE AND THEIR ANXIETY IN FACING THE NATIONAL EXAMINATION) Ayuningtyas, Rizka Putri; Andayani, Tri Rejeki; Sawitri, Dian Ratna
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru dengan kecemasan menghadapi ujian nasional. Penelitian ini melibatkan 134 siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Semarang, dan menggunakan paper-based questionnaires sebagai alat pengumpul datanya. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa ada kaitan negatif antara persepsi siswa terhadap kompetensi guru dan kecemasan menghadapi ujian nasional (r = - 0.26; p < .05) dan bahwa persepsi terhadap kompetensi guru memberikan sumbangan efektif sebesar 6.7 % terhadap munculnya kecemasan siswa menghadapi ujian nasional.Kata kunci: persepsi terhadap kompetensi guru, kecemasan menghadapi ujian nasionalThis study aimed to examine the relationship between students’ perception of teacher competence and test anxiety in the Ujian Nasional. We obtained data from 134 grade 7 students in a state junior high school in Semarang, using paper-based questionnaire. Regression analysis showed a significant negative relationship between students perception of teacher’s competence and test anxiety in the Ujian Nasional (r = -.26, p < .05) and that students’ perception of teacher’s competence accounted for 6.7% of the variance in the test anxiety in the Ujian Nasional.Keywords: students’ perception of teacher’s competence, test anxiety, Ujian Nasional
THE DYNAMICS OF JAVANESE ADOLESCENTS’ ACHIEVEMENT ENHANCEMENT (DINAMIKA PENINGKATAN PRESTASI REMAJA JAWA) Kurniastuti, Irine
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Effort to attain achievements is always one of the main aims of everyone. The goal of this study is to know the factorsthat contribute in attaining achievement. In this research, there were 284 respondents, 89 males and 195 females,who were asked to complete a questionnaire developed by Kim (2008). The questionnaire asked about therespondents’ prideful achievements, the base of the respondents’ pride, the helping persons for the respondents,and the kind of support the respondents need. Using an indigenous psychological approach, the content of the respondentsresponses to an open-ended questionnaire, categorization of the responses, and cross-tabulation withbackground information are all analyzed. In order to explore substantially and contextually, this research utilizedthe analysis of responses to open-ended questionnaires using concepts that suited the respondents’ background,namely Javanese. Therefore, all participants are Javanese. The results showed that most of Javanese youths putacademic achievement followed by achievement in sports, achievement in arts, self development, fulfillment ofpersonal expectations, and religious attainment as the kinds of achievement they are mostly proud of. The basesof their pride are self fulfillment, goal achievement, results of their effort, to make their family proud, to be useful toothers, and religious attainment. Parents and family play a more important role in influencing one’s achievementrather than friends and teachers. Emotional support is the most important kind of support one needs to attain one’sachievement, followed by informational, material, and spiritual support.Keywords: achievement, proud, support, JavaneseUsaha mencapai prestasi menjadi salah satu tujuan utama manusia. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahuifaktor-faktor yang berkontribusi dalam pencapaian prestasi. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini dilakukanpada 284 responden yang terdiri dari 89 laki-laki dan 195 perempuan dengan diberikan kuesioner yangdikembangkan oleh Kim (2008) yang meliputi pertanyaan mengenai prestasi yang paling membanggakan, dasarkebanggaan, pihak-pihak yang mendukung, dan jenis dukungan yang dibutuhkan. Agar eksplorasi tersebut mendalamsecara substansial dan kontekstual maka digunakan cara analisis dari respon-respon pertanyaan terbukayang hasilnya diinterpretasi dengan konsep-konsep yang sesuai dengan latar belakang remaja yang diteliti, dalamhal ini Jawa. Oleh karena itu seluruh responden adalah etnis Jawa. Hasil temuan menunjukkan bahwa prestasiakademik paling sering disebutkan sebagai prestasi yang paling membanggakan, disusul dengan prestasi olahraga,prestasi seni, pengembangan diri, pemenuhan harapan, dan pencapaian religi. Dasar kebanggaan yangpaling banyak disebutkan ialah karena merupakan pemenuhan diri, pencapaian tujuan, wujud hasil usaha, membuatorangtua bangga, bermanfaat bagi orang lain, dan merupakan pencapaian religi. Pihak-pihak yang palingmendukung tercapainya prestasi tersebut ialah orangtua dan keluarga, diikuti teman, dan guru. Sedangkan jenisdukungan yang paling dibutuhkan ialah dukungan emosional diikuti dengan dukungan informasional, dukunganmateri, dan dukungan spiritual.Kata kunci: prestasi, rasa bangga, dukungan, orang Jawa
KEBERFUNGSIAN ITEM DIFERENSIAL PADA TES POTENSI UM UGM (DIFFERENTIAL ITEM FUNCTIONING IN THE SCHOLASTIC APTITUDE TEST OF THE GADJAH MADA UNIVERSITY SELECTION TEST) Haryanta, *
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan memeriksa kualitas ujian tulis tes masuk Universitas Gadjah Mada (UM UGM), khususnyaTes Potensi Akademik, berdasarkan pendekatan item response theory (IRT). Kualitas item ujian tulis masukberdasarkan CTT meliputi goodness of fit dan differential item functioning (DIF). Sampel penelitian terdiri dari3.000 lembar jawab dari populasi 29.234 lembar jawab calon mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada tahunakademik 2007. Objek penelitian ini adalah Tes Potensi Akademik yang terdiri dari 3 subtes: (1) Verbal, (2) Kuantitatif,dan (3) Penalaran. Tes ini meliputi 60 item dengan 4 distraktor dan 1 kunci. Bias item dianalisis denganprogram BILOG. Hasil-hasil penelitian adalah: (1) dengan pendekatan IRT, 38.33% dari seluruh item berkualitasbaik, 33.33% berkualitas sedang, dan 28.33% berkualitas buruk; (2) dalam pendeteksian DIF, 3 item ditemukanterkontaminasi DIF.Kata kunci: Tes Potensi Akademik, analisis item, IRT, DIF
AN INDIGENOUS PSYCHOLOGICAL STUDY ON ACHIEVEMENT AND FAILURE ATTRIBUTION AMONG HIGH SCHOOL AND UNIVERSITY STUDENTS: DOES SELF-SERVING BIAS APPLY IN INDONESIA? Kurnianingsih, Sri
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan pendekatan indigenous psychology yang bersifat bottom-up, peneliti menguji universalitas teori selfservingbias dan menjelaskan bagaimana atribusi berlaku dalam konteks Indonesia, khususnya cara siswa danmahasiswa di Indonesia mengatribusikan prestasi dan kegagalan mereka. Data dikumpulkan dari 248 siswa SMP,473 siswa SMA, dan 296 mahasiswa S1 yang diminta untuk menjawab 2 pertanyaan open-ended questionnaires:(1) faktor apa yang paling berperan dalam pencapaian prestasi Anda? dan (2) faktor apa yang paling berpengaruhterhadap kegagalan Anda? Hasil tabulasi respon-respon subjek menunjukkan: untuk atribusi prestasi, tidak adarespon yang mengacu pada faktor-faktor internal; sementara untuk atribusi kegagalan, 61.9% siswa SMP, 61.95%siswa SMA, dan 61.15% mahasiswa S1 menyebutkan faktor-faktor internal (diri sendiri). Kedua temuan ini mengindikasikanbahwa atribusi prestasi dan kegagalan pada siswa dan mahasiswa di Indonesia memiliki karakteristikunik. Hasil penelitian ini mendemonstrasikan bahwa teori self-serving bias tidak sepenuhnya berlaku pada konteksIndonesia. Perspektif nilai-nilai budaya digunakan untuk menginterpretasi fakta empiris tersebut.Kata kunci: self-serving bias, indigenous psychology, siswa Indonesia.
Pengembangan Literasi dengan Pendekatan Multisensori (MULTISENSORY APPROACH IN EARLY LITERACY DEVELOPMENT) Ruhaena, Lisnawati
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses belajar lebih efektif bila bersifat aktif dan memberikan kesempatan kepada anak untuk membangun pemahaman melalui pengalamannya sendiri. Hal ini memunculkan pertanyaan apakah proses belajar dengan pendekatan multisensori dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran literasi? Untuk menjawab pertanyaan ini dilakukan penelitian tentang bagaimana pendekatan multisensori mengembangkan kemampuan literasi anak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pendekatan multisensori efektif mengembangkan kemampuan literasi anak usia 5 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan pretest-postest control group design. Subjek penelitian terdiri dari 30 anak kelompok kontrol dan 30 anak kelompok eksperimen. Pengumpulan data dilakukan sebelum dan sesudah pembelajaran literasi menggunakan alat ukur modifikasi Early Reading Screening Instrument(ERSI; Morris, 2000). Hasil analisis data (t = -2,511; p = 0,015) menunjukkan perbedaan signifikan dalam hasil pembelajaran literasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, khususnya kemampuan literasi kelompok subjek yang belajar dengan pendekatan multisensori lebih berkembang dibandingkan kelompok subjek yang belajar tidak dengan pendekatan multisensori. Dengan demikian pendekatan multisensori lebih efektif mengembangkan kemampuan literasi anak usia 5 tahun. Implikasinya, pendekatan multisensori merupakan solusi agar anak prasekolah dapat belajar literasi dengan mengasah potensi kognitifnya dan dengan cara yang menyenangkan.Kata kunci: kemampuan literasi, multisensori, anak prasekolahLearning is more effective when it is active and provides the learner with an opportunity to build understanding through his/her own experience. It raises the question whether the learning process with multisensory approach can improve the effectiveness of early literacy learning? To answer this question a research has been done on how multisensory approach affected the developing of early literacy skills. The hypothesis tested was that multisensory approach was effective to develop literacy skills of children aged 5 years. This study is an experiment with the design of the control group pretest-posttest design. The subjects consisted of a control group and an experimental group that comprised 30 children each. The data were collected before and after the treatment, using the modified version of the Early Reading Screening Instrument (ERSI; Morris, 2000). The results of the data analysis (t = - 2.511, p = 0.015) showed a significant difference in literacy learning outcomes between the control group and the experimental group, namely that the group of subjects that learned to read using the multisensory approach had higher early literacy skills than that who used regular approach. The implication was that the multisensory approach is a solution for the preschool children to learn literacy by improving their cognitive potential with fun.Keywords: early literacy ability, multisensory approach, preschool children
KARAKTERISTIK KESULITAN BELAJAR AKADEMIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI SURABAYA (THE CHARACTERISTICS OF ACADEMIC LEARNING DISABILITY IN ELEMEN- TARY SCHOOL STUDENTS IN SURABAYA) Paramita, Pramesti
Jurnal Psikologi Indonesia Vol 7, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Psikologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembahasan mengenai fasilitasi pembelajaran siswa dengan kebutuhan khusus termasuk berkesulitan belajar, semakin menghangat. Penelitian ini bertujuan mengungkap karakteristik siswa berkesulitan belajar di wilayah Surabaya untuk mengetahui apakah ada perbedaan karakteristik kesulitan belajar siswa yang ditemui di lapangan dengan apa yang dikemukakan oleh berbagai teori terkait. Penelitian ini bersifat deskriptif dan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama mencakup identifikasi kesulitan belajar akademik yang dialami siswa kelas III, IV dan V pada empat Sekolah Dasar Negeri di Surabaya. Tahap kedua mencakup pengumpulan data secara lebih spesifik pada sepuluh orang siswa yang pada tahap pertama terindikasi mengalami kesulitan belajar akademik. Hasil penelitian menunjukkan beberapa kekeliruan dalam membaca, meliputi membaca dengan tersendat-sendat/tidak lancar, menghilangkan kata, mengganti kata dan tidak memperhatikan tanda baca; serta beberapa kekeliruan dalam menulis, mencakup kurangnya spasi dan hilangnya huruf konsonan di akhir atau tengah kalimat. Jenis kekeliruan terakhir inilah kiranya yang terkait dengan aspek fonologis dalam bahasa Indonesia. Kesulitan matematika siswa tampaknya bersumber dari pemahaman yang kurang akan proses matematika dan soal cerita. Perlu studi lanjutan dengan sampel yang lebih besar mengenai karakteristik siswa berkesulitan belajar di berbagai daerah di Indonesia, sehingga dapat dirumuskan definisi kesulitan belajar yang sesuai dengan konteks budaya dan bahasa di Indonesia. Dengan demikian dapat dirancang program intervensi dan fasilitasi pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan siswa.Kata kunci: kesulitan belajar akademik, karakteristikWithin the last few years, various researches have been done to develop the area of learning disability. This study aims to identify the characteristics of students with learning disabilities in Indonesia, particularly in the area of Surabaya, so it would be revealed whether there are any differences between the characteristics of students with learning disabilities within this community compared to those described by the existing theories of learning disabilities.This study is a descriptive study, which is divided into two phases. The first phase includes the identification of academic learning difficulties experienced by grade three, four and five students in four primary schools in Surabaya. The second phase includes a more specific data collection process on ten students that are indicated as having learning difficulties on the first phase. The results shows that reading errors includes influency, word omission, word substitution, and ignoring reading marks. Errors in writing includes lack of space and consonant omissions on the middle or the end of some words. In general, the last error seems to be influenced by the phonological aspect of Indonesian language. Meanwhile, the students’ difficulties in mathematics seem to be influenced by their lack of understanding of mathematical processes and essay questions. Implications of this study include the need of subsequent studies with larger samples regarding the characteristics of students with learning disabilities across many areas in Indonesia, so that a definition of learning disability that is more relevant to the Indonesian language and culture can be gained. Hence, interventions and learning programs which really suit the students’ needs can be designed.Keywords: academic learning difficulties, characterictis, Indonesia

Page 1 of 1 | Total Record : 6