cover
Contact Name
Muhamad Jafri
Contact Email
muhamad.jafri@staf.undana.ac.id
Phone
+6281237119375
Journal Mail Official
teknik.mesin@undana.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana, Jl. Adi Sucipto PO Box 85001
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU )
ISSN : 23563222     EISSN : 24073555     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Lontar Jurnal Teknik Mesin Undana merupakan jurnal ilmiah rekayasa teknologi, khususnya bidang Teknik Mesin, meliputi: Energy Convertion, Manufacture Process, Engineering Design, Material Engineering.
Arjuna Subject : -
Articles 140 Documents
Pengaruh Sudut Blade Turbin Angin Poros Horizontal model Contra Rotating terhadap Daya dan Efisiensi dengan Posisi Rotor Blade saling Berseberangan Laurensius Nogur; Verdy Ariyanto Koehuan; Jahirwan Ut Jasron
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.276 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.420

Abstract

Contra Rotating wind turbine is a horizontal axis turbine has two rotors rotating in opposite directions on the same axis giving and receiving power so that it can operate well at low wind speeds. In this study carried out by determining the variation in the angle of the blade, i.e. each angle of 0º, 5º, and 10º on the two rotors with a diameter of 0.50 m, respectively, and 0.30 m at a position opposing the rotor blade. The purpose of this study was to determine the effect of the variation of the rotation angle blade turbine (rpm), torque (T) and power coefficient (Cp) and the efficiency of the turbine at any wind speed variations. Wind speed influence on the output power or mechanical power, rotation of the rotor and the rotor thrust force, the lowest output power 7.396 watts at wind speed of 4,03 m/s, the highest Daya outputof 25.397 watts at wind speeds of 6,08 m/s, Round lowest rotor to 727 rpm with no load on the wind speed of 4.03 m/s at an angle of 0º blade, rotor rotation 1153 rpm ​​at the highest wind speed of 6,08 m/s at an angle blade10º. Rotor thrust 450 g at the lowest wind speed of 4.03 m/s at an angle of 0º, the highest 750 g rotor thrust on wind speed of 6,08 m/s at an angle of blade 10º. The change in the angle of the wind turbine blade shaft Contra rotating horizontal models, the power coefficient (Cp) generated from the turbine work increases with the angle with Cpmaks 0,701 at TSR 4.275 for 10º angle.
Analisis Efisiensi Pemompaan pada Miniatur Pompa Hidram dengan Letak Katup Pengantar dan Katup Limbah yang Berbeda Sakaria Koli; Muhamad Jafri; Ishak S. Limbong
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.429

Abstract

Water is major need for an inseparable of human society. One of the efforts to obtain water continuously is with the pump methods. From the several types of pumps are widely used, the hydram pump is one of the solution because it does not use fuel. The aim of this research is to find out the influence of different position between waste valve and impulse valve to the pump efficiency. All units miniature hydram pump which used in this research, have same size. In testing, any units treated with the same high of water fall is 1 meter, the high length of inlet pipe is 2.3 meter, the diameter of a pipe in is 16 millimeter, the diameter of a pipe out is 6,35 millimeter and the weight of waste valve is 42 grams. Testing performed on variations of the waste valve step length (5 millimeter, 10 millimeter, 15 millimeter, 20 millimeter and 25 millimeter) and at high raise (6 meter and 10 meter). The result showed that for the second arrangements, any additional length of a stride, the efficiency with which produced tends to decline it is caused by a distance step of the waste valve. The more distant make the waste valve the time it takes to shut down a little longer. So as to discharge water wasted become bigger. High lift, for variations on high lift 10 m and the arrangement of a inlet pipe-waste valve -delivery valve efficiency greater at 55,934 %, and on high lift 6 meter the efficiency with which produced reached 40,265 %. It was happened because the potential and kinetic energy are used to push valve waste firstly, so the valve closed faster and quantity of water that flow from the valve is less.
Pengaruh Penambahan Turbulator Kawat Spiral terhadap Faktor Gesekan Aliran Cairan di Dalam Pipa Horisontal Sirkular Aloysius Meo; Matheus M. Dwinanto; Muhamad Jafri
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.055 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.431

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi empiris sebagai fungsi parameter geometri yang mampu memberikan peningkatan faktor gesekan untuk suatu keadaan aliran fluida di dalam pipa sirkular yang diisi turbulator kawat spiral. Hipotesa penelitian ini adalah dengan semakin kecil pitch ratio turbulator kawat spiral maka faktor gesekan yang dihasilkan akan semakin besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen pada pipa tunggal horisontal sirkular yang diisi turbulator kawat spiral dengan beberapa pitch ratio. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh penambahan turbulator kawat spiral terhadap faktor gesekan aliran cairan di dalam pipa horisontal sirkular, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu Faktor gesekan terbesar diperoleh pada ukuran diameter kawat 2,2 mm dengan jarak lilitannya 20 mm dan faktor gesekan terendah diperoleh pada ukuran kawat 1,6 mm dengan jarak lilitannya 40 mm. Berdasarkan analisa data dengan menggunakan eliminasi Gauss, maka korelasi empiris yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah f = 220,24 Re-0,4896 (P/D)-0,6396 (e/D)0,8146. Faktor gesekan akibat penambahan turbulator kawat spiral berbanding terbalik dengan bilangan Reynolds dan ratio antara jarak lilitan dan diameter pipa, namun berbanding lurus dengan ratio antara diameter kawat dan diameter pipa. Semakin besar bilangan Reynolds dan ratio antara jarak lilitan dan diameter pipa maka semakin kecil faktor gesekan akibat penambahan turbulator kawat spiral.
Korelasi Empiris Pengaruh Pertambahan Sepeda Motor Dan Jumlah Penduduk Terhadap Angka Kematian Akibat Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Kupang Sancho Baptista Soares; Gusnawati Gusnawati; Matheus M. Dwinanto
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.506 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.432

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh pertambahan sepeda motor dan jumlah penduduk terhadap angka kematian akibat kecelakaan sepeda motor di Kota Kupang dan untuk menentukan korelasi empiris pengaruh pertambahan sepeda motor dan jumlah penduduk terhadap angka kematian akibat kecelakaan sepeda motor di Kota Kupang. Hipotesa penelitian ini adalah dengan bertambahnya jumlah sepeda motor maka akan bertambah angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan untuk pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai pertambahan jumlah sepeda motor dan jumlah penduduk terhadap angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas di kota Kupang, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu semakin tingginya jumlah sepeda motor yang ada di kota Kupang mengakibatkan semakin bertambah angka kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Persamaan regresi polinomial dari hasil penelitian ini adalah Y = -2E-07x2 + 0,018x – 368,2 dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,999. Nilai koefisien determinasi ini mendekati angka 1 yaitu 99,9% dan dapat diartikan bahwa hubungan antara pertambahan jumlah sepeda motor dan angka kematian akibat kecelakaan sepeda motor (2007 sampai dengan 2010) memiliki hubungan yang kuat (dan terdapat sekitar 0,1% variasi yang tidak terjelaskan dengan sebab-sebab yang belum diketahui). Berdasarkan analisa dengan menggunakan eliminasi Gauss, maka korelasi empiris yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah F = 2,8973 V0,0015 P0,2334.
Analisa Kondisi Ruang Bakar Mesin Dan Emisi Gas Buang Motor 2 Langkah Berbahan Bakar Campuran Bensin Dengan Minyak Jelantah Abrahan Legifani; Matheus M. Dwinanto; Dominggus G. H. Adoe
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.12 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.433

Abstract

ABSTRAK Teknik pelumasan adalah suatu cara untuk memperkecil gesekan dan keausan dengan menempatkan suatu lapisan tipis (film) fluida di antara permukan-permukaan yang bergesekan. Sedangkan pelumas dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang berada atau disisipkan diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agar dapat mengurangi gesekan antar permukaan Pembentukan deposit pada komponen dipengaruhi oleh bahan bakar yang digunakan, kondisi operasi maupun desain mesin itu sendiri. Temperatur yang tinggi merupakan factor utama penyebab pembentukan terjadinya oksidasi membentuk deposit. Ring piston dengan mudah mencapai temperatur 250 0C sehingga terjadi oksidasi yang mengakibatkan ring macet. Penelitian tentang minyak jelantah mulai banyak dikembangkan di Indonesia, terlebih dalam perannya sebagai energi alternatif berupa biodiesel. Bahan biodiesel mempunyai sifat fisik dan kimia yang berbeda dengan minyak diesel mineral dan akan menghasilkan efek yang berbeda pada mesin baik itu unjuk kerja seperti daya atau torsi yang dihasilkan, konsumsi bahan bakar, emisi gas buang maupun kondisi komponennya. Kandungan CO (%) dan HC (ppm) dikelompokan pada data emisi gas buang. Dari data emisi gas buang yang dihasilkan dari data emisi gas buang yang dihasilkan kemudian dibuat grafik hubungan kandungan CO (%) dengan putaran mesin dan grafik hubungan kandungan HC (ppm) dengan putaran mesin untuk tiap jenis campuran bahan bakar yang digunakan. kandungan HC (ppm) mengalami penurunan dari putaran 2000-3000 rpm pada pengujian campuran premium dan 10% oli samping. Sedangkan pada pengujian campuran premium dan 10% minyak jelantah kandungan HC mengalami penurunan. Pembentukan deposit lebih disebabkan lebih disebabkan fungsi aditif deterjen/dispersan pada pelumasan yang tidak sempurna. Hal ini menunjukan bahwa sejumlah bahan bakar biodiesel pada pelumasan membantu membersihkan kotoran sehingga mengurangi deposit.
Pengaruh Temperatur Terhadap Sifat Mekanik Komposit Polyester Berpenguat Serat Buah Lontar Charles D Lakidang; Kristomus Boimau; Dominggus G. H. Adoe
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.785 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.436

Abstract

ABSTRAK Model analisis perilaku mekanik komposit polimer yang sering disajikan oleh peneliti didasarkan pada asumsi kondisi lingkungan (hygrothermal) yang konstan. Namun dalam kenyataannya, aplikasi material komposit sering kali berada pada kondisi lingkungan yang tidak konstan atau selalu berubah seperti pada blade turbin angin, panel cool box ikan dan perahu berbahan fiber glass yang selalu bekerja pada kondisi kelembaban dan temperatur yang berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap sifat mekanik komposit polyester berpenguat serat buah lontar dengan fraksi volume serat (Vf) sebesar 40%. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah serat buah lontar dan resin poliester. Specimen uji tarik dibuat sesuai standar ASTM D638 sedangkan spesimen uji bending sesuai standar ASTM D790. Spesimen uji dicetak dengan metode hand lay up diikuti dengan penekanan dan dibiarkan selama 24 jam. Selajutnya komposit hasil cetakan dipotong sesuai standar uji tarik dan bending, kemudian spesimen uji tersebut diberi perlakuan yang berbeda pemanasan yakni dengan cara spesimen uji tersebut di letakan dalam oven dengan temperatur yang berbeda sesuai dengan jam yang sudah ditentukan.Proses pengujian tarik dan bending dilakukan sesaat setelah spesimen dikeluarkan dari dalam oven, kemudian spesimen tersebut langsung diuji. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa spesimen yang diberi perlakuan panas 800C selama satu jam memiliki kekuatan tarik lebih besar dibandingkan dengan yang lain yakni sebesar 20,95 Mpa, sedangkan kekuatan tarik terendah sebesar 10,17 Mpa yang diperoleh pada spesimen yang mendapat perlakuan 1500C selama 3 jam. Hasil uji bending pun menunjukkan bahwa spesimen dengan perlakuan panas 800C selama 1 jam memiliki kekuatan bending terbesar yakni sebesar 240,856 Mpa, sedangan kekuatan bending terendah sebesar 78,236 Mpa yang diperoleh pada spesimen dengan perlakuan pemanasan selama 1500C selama 3 jam. Hasil foto makro menunjukkan adanya retak pada specimen uji bending, sedangkan pada spesimen uji tarik terlihat adanya fiber pullout.
Analisis Efisiensi Kolektor Surya Pelat Gelombang V Terhadap Variasi Tinggi Gelombang dan Tipe Aliran Udara Konstantianus Mone; Muhamad Jafri; Ben V. Tarigan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.83 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.438

Abstract

Abstrak Untuk menjawab solusi ketergantungan pada energi konvensional diperlukan pemikiran pengembangan energi alternatif, salah satunya adalah pemanfaatan energi surya. Kolektor termal surya merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menyerap energi surya menjadi energi termal dan mentransfer energi tersebut ke fluida. Oleh Sebab itu dilakukan sebuah penelitian dengan metode experimental yang menggunakan kolektor surya absorber tipe gelombang V. Besarnya koefisien kehilangan panas total, besarnya energi yang diserap oleh kolektor surya, serta mengetahui efisiensi kolektor surya absorber tipe gelombang V. dengan variabel bebas variasi tinggi gelombang yakni 70mm, 100mm dan 120mm serta variasi tipe aliran udara melewati atas absorber, bawah absorber, atas dan bawah absorber. Waktu pengambilan data bersamaan maka kolektor dibuat sebanyak 9 buah, dengan luasan kaca penutup 0,25m2, pengambilan data dilakukan di ruangan terbuka dari pukul 08.00-14.00 dengan interval waktu setiap 15 menit. Hasil penelitian dan perhitungan yang dilakukan, menunjukkan tingkat energi yang diserap oleh kolektor rata-rata mencapai 144,52Watt dengan Efisiensi tertinggi 36,63% pada tinggi gelombang 100mm dan tipe aliran udara yang melewati atas dan bawah absorber dimana perubahan tipe aliaran udara fluida kerja menerima koefisien perpindaan panas dengan baik.
Analisa Beban Kalor Pada Ruang Oven Pengering Cat Bodi Kendaraan Bermotor Stefanus Neno; Muhamad Jafri; Gusnawati Gusnawati
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.64 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.440

Abstract

ABSTRAK Oven Pengering cat kendaraan bermotor adalah suatu ruangan dimana terjadinya proses pengeringan bodi kendaraan bermotor setelah melalui proses pengecatan. Hasil pengecatan yang bagus bergantung pada kesesuaian antara beban kalor dan temperatur ruang oven. Oleh karena itu dilakukan analisis ruang oven dengan tujuan mengetahui beban kalor dalam ruangan dan temperatur ideal untuk ruangan oven tersebut. Pengambilan data pada penelitian ini antara lain mengukur ukuran ruangan, mengamati posisi bengkel, bahan dinding, atap, lantai dan jumlah orang yang melakukan aktivitas di dalam ruangan oven. Hasil penelitian sebelum pemasangan kolektor, suhu ruangan oven 32,410C dan sesudah pemasangan kolektor suhu di dalam ruangan oven meningkat menjadi 37,250C, dan beban kalor sebelum pemasangan kolektor q tot = 665,59 kW, yang terdiri dari kalor laten infiltrasi, qL= 0,657 kW. Sedangkan sesudah pemasangan kokektor, adalah q tot = 395,38 kW, yang terdiri dari kalor laten infiltrasi, qL= 0,05669 kW.
Analisis Efiseinsi Kolektor Surya Pelat Gelombang Tipe U Terhadap Variasi Inggi Gelombang Dan Tegangan Adaptor Zakharias S. Nady; Muhamad Jafri; Gusnawati Gusnawati
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.557 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i1.441

Abstract

ABSTRAK Kolektor surya merupakan suatu alat yang berfungsi untuk mengumpulkan energi matahari yang masuk dan diubah menjadi energi termal. Ada berbagai macam kolektor surya yang telah kita kenal salah satunya adalah kolektor surya plat datar. Untuk meningkatkan performa kolektor surya, dilakukan modifikasi pada plat penyerapnya. Modifikasi yang dilakukan adalah dengan menggunakan plat penyerap berbentuk gelombang tipe U dengan memvariasikan tinggi gelombang. Tujuannya untuk mengetahui performa kolektor surya terhadap variasi tinggi gelombang dan tegangan adaptor. Untuk mengetahui pengaruh variasi tinggi gelombang dan tegangan adaptor dilakukan pengujian perbandingan dengan menggunakan 15 buah kolektor yang memiliki luasan kolektor sama. Pengujian ini menggunakan 5 variasi tinggi gelombang yaitu 20 mm, 25 mm, 30 mm, 35 mm dan 3 variasi tegangan adaptor yaitu 9 Volt, 12 Volt dan 15 Volt. Dari hasil penelitian performa kolektor surya tipe U dengan variasi tinggi gelombang (20mm, 25mm, 30mm, 35mm) dan tegangan adaptor (9 Volt, 12 Volt, dan 15 Volt) diperoleh 59,15%, dengan kerugian kalor totalnya 1,253W/m2.K, besar energi yang diserap 198,335W/m2.K, pada tinggi gelombang 25 mm dan tegangan adaptor 12 Volt.
Pengaruh Diameter Tabung Udara dan Jarak Lubang Pipa Tekan dengan Katup Pengantar terhadap Efisiensi Pompa Hidram Charles Silla; Muhamad Jafri; Ishak S. Limbong
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 1 No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.567 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v1i2.442

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh diameter tabung udara dan jarak lubang pipa tekan dengan katup pengantar terhadap efisiensi pompa. Pompa hidram yang digunakan adalah sebagai berikut, badan pompa berukuran 2 inchi, diameter pipa masuk 2 inchi, diameter pipa keluar 1 inchi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Penggunaan variasi diameter tabung udara dan jarak lubang pipa tekan sangat mempengaruhi efisiensi dari pompa hidram. Dilihat dari penggunaan variasi diameter tabung udara akan mempengaruhi tekanan dalam tabung udara akibatnya tekanan pada bagian atas katup pengantar menjadi meningkat dan menurun, sehingga berdampak pada proses buka tutup katup pengantar dan mempengaruhi jumlah air yang masuk kedalam tabung untuk dipompa. Sedangkan pada penggunaan jarak lubang pipa tekan yang semakin menjauhi katup pengantar akan mempengaruhi volume air dan volume udara dalam tabung udara berakibatkan pada ruang tekanan dan tekanana yang terjadi akan meningkat, karena tabung udara akan menerima efek hantaman air pada badan pompa yang akan mempengaruhi efisiensi pompa hidram. Terlihat bahwa pada penggunaan tabung udara dan jarak lubang pipa tekan memiliki masing-masing nilai efisiensi tertinggi dan terendah pada setiap kondisi, namun secara keseluruhan efisiensi tertiggi terjadi pada diameter tabung udara 2 inchi dengan jarak lubang pipa tekan 22,5 cm sebesar 35,30% sedangkan efisiensi terendah 19,57% pada penggunaan tabung udara 2,5 inchi pada jarak lubang pipa 25 cm.

Page 1 of 14 | Total Record : 140